Mola hidatidosa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mola hidatidosa
Mola hidatidosa dilihat menggunakan tomografi terkomputasi.
Informasi umum
SpesialisasiPatologi Sunting ini di Wikidata

Mola hidatidosa (atau hamil anggur) adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan pembentukan janin.[1] Bakal janin tersebut dikenal dengan istilah mola hidatidosa.[1] Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur.[1] Mola hidatidosa juga dapat didefinisikan sebagai penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan calon plasenta (trofoblas plasenta) dan disertai dengan degenerasi kistik villi serta perubahan hidropik.[2] Trofoblas adalah sel pada bagian tepi ovum (sel telur) yang telah dibuahi dan nantinya akan melekat di dinding rahim hingga berkembang menjadi plasenta serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.[2] Penyebab penyakit ini belum diketahui pasti, namun diduga karena kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim.[1]

Penyebab dan Pemeriksaan[sunting | sunting sumber]

Hamil anggur atau mola hidatidosa dapat terjadi karena:

  • Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan 3-4 minggu.
  • Aliran darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, sehingga terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas.
  • Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.[1]

Pemeriksaan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan HCG (human chorionic gonadotrophin) urin atau serum untuk pemeriksaan kehamilan, USG (ultrasonografi), dan uji Sonde.[2]

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Mola hidatidosa lengkap[sunting | sunting sumber]

Mola hidatidosa lengkap apabila vili hidropik, tidak ada janin dan membran, kromosom maternal haploid dan paternal 2 haploid.[3]

Mola hidatidosa parsial[sunting | sunting sumber]

Mola hidatidosa parsial apabila janin tidak teridentifikasi, campuran villi hidropik dan normal, kromosom paternal diploid.[3]

Mola hidatidosa invasif[sunting | sunting sumber]

Mola hidatidosa invasif apabila korioadenoma destruen, menginvasi miometrium, terdiagnosis 6 bulan pasca evakuasi mola.[3]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Pada mulanya, gejala mola hidatosa atau hamil anggur mirip dengan gejala kehamilan normal, yaitu terlambat haid, mual, tes kehamilan positif, dan muntah. Namun, pada penderita hamil anggur, gejala awal tersebut dialami dengan lebih berat. Tanda-tanda lainnya adalah tidak ada gerakan janin, rahim lebih besar dari umur kehamilan, dan keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.[1]

Pengobatan[sunting | sunting sumber]

Untuk wanita yang masih ingin punya anak, pengobatan dapat dilakukan dengan membersihkan rahim (kuret). Sedangkan untuk yang tidak ingin punya anak, dapat dilakukan dengan pengangkatan rahim.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g Hamil Anggur (Mola Hidatidosa).
  2. ^ a b c MOLA HIDATIDOSA[pranala nonaktif permanen], dr. Efendi Lukas, dr. H.A. Arifuddin Djuanna, Sp.OG.
  3. ^ a b c Mola hidatidosa Rochmawati, Lusa. 2012