Musume Dōjōji

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Musume Dōjōji

Musume Dōjōji atau Kyōganoko Musume Dōjōji (Gadis di Kuil Dōjō) merupakan salah satu cerita kabuki yang paling terkenal. Kisah ini diadaptasi dari drama versi Teater Noh. Teater Noh mengadaptasikan cerita itu dari sumber lain yang lebih awal diterbitkan, Konjaku Monogatari Shu.

Pertunjukkan Musume Dōjōji pertama kali dilakukan pada tahun 1753 di Nakamuraza, Edo.

Jalan cerita ringkas[sunting | sunting sumber]

Siluman Ular yang mengamuk di Kuil Dojo

Drama ini berlatar belakang di sebuah kuil Buddha bernama Dōjōji. Dahulu di kuil itu tinggallah seorang biksu yang berwajah tampan bernama Anchin. Ia jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Kiyohime. Karena merupakan seorang biksu, ia mencoba mematikan perasaannya terhadap gadis itu.

Tetapi si gadis tidak menyerah dan terus memohon sang biksu kembali padanya. Karena selalu gagal maka gadis itu marah sekali dan menyimpan dendam. Ia lalu berubah menjadi ular yang menyemburkan api. Ular itu mengejar sang biksu yang bersembunyi di dalam genta kuil yang besar. Ular mengamuk dan melilit genta tersebut lalu membakarnya hingga meleleh. Sang biksu tewas. Sejak saat itu wanita dilarang masuk ke dalam kuil. Itulah alasannya mengapa lama tak ada genta yang digantung di kuil Dōjōji.

Baru-baru ini genta yang baru telah dipasang dan diresmikan kembali. Kali ini ukurannya juga besar. Pada suatu hari seorang gadis penari yang cantik bernama Hanako datang berkunjung ke kuil. Hanako mendengar berita tentang genta kuil yang baru sehingga ia tertarik untuk menyaksikannya. Awalnya ia ditolak dan dilarang masuk. Ia merasa kecewa dan sedih sekali sehingga menyentuh hati para biksu. Akhirnya ia diizinkan masuk dan diperbolehkan menari untuk memberi penghargaan bagi genta baru.

Hanako mulai menari di dekat genta sambil beberapa kali mengganti kimononya. Tariannya seakan menciptakan perasaan aneh. Teringat dengan cerita biksu Anchin terdahulu, para biksu di kuil mulai mengusir Hanako. Namun wanita itu semakin menjadi-jadi sampai memanjat ke puncak genta yang digantung. Ia tersenyum dan kesetanan kemudian berubah bentuk menjadi ular raksasa. Ternyata ia sebenarnya adalah titisan Kiyohime, sang siluman ular.

Referensi[sunting | sunting sumber]