Neologisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Neologisme (dari bahasa Yunani Kuno νέο- néo-, "baru" dan λόγος lógos, "perkataan, ucapan") adalah istilah, kata, atau frasa yang relatif baru dan jarang dipakai yang mungkin sedang dalam proses memasuki penggunaan umum, tetapi belum sepenuhnya diterima ke dalam bahasa umum.[1] Neologisme sering didorong oleh perubahan budaya dan teknologi.[2][3] Dalam proses pembentukan bahasa, neologisme lebih matang daripada protologisme.[4] Sebuah kata yang tahap pengembangannya antara protologisme (baru diciptakan) dan neologisme (kata baru) disebut prelogisme.[5]

Contoh-contoh populer dari neologisme dapat ditemukan dalam sains, fiksi (terutama fiksi ilmiah), film, televisi, merek, sastra, jargon, linguistik dan budaya populer.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Anderson, James M. (2006). Malmkjær, Kirsten, ed. The Linguistics encyclopedia (edisi ke-Ebook). London: Routledge. hlm. 601. ISBN 0-203-43286-X. 
  2. ^ McDonald, L. J. (2005). The meaning of e- : neologisms as markers of culture and technology /.
  3. ^ Forgue, Guy (1979). "American Neologisms as a Reflection of Cultural Change since 1945". Proceedings of a Symposium on American Literature: 199–211.
  4. ^ Gryniuk, D (2015). On Institutionalization and De-Institutionalization of Late 1990s Neologisms. Cambridge Scholars Publishing. hlm. 150. This process [of lexicalization] does not seem to be coincidental because neologisms themselves are prone to go through certain stages of transformation. They began as unstable creations (otherwise called protologisms), that is, they are extremely new, being proposed, or being used only by a small subculture 
  5. ^ Anesa, Patrizia (2018). "Three, 3". Lexical Innovation in World Englishes: Cross-fertilization and Evolving Paradigms. Routledge. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]