Pantai Watu Leter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemandangan Pantai Watu Leter

Pantai Watu Leter adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Hindia secara administratif berada di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.[1] Pantai ini terletak bersebelahan dengan Pantai Goa China. Tetapi pantai ini masih belum banyak dikenal orang karena letaknya terpencil dan jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan. Dari Kota Malang berjarak sekitar 60 km dan dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Untuk mencapainya dari Kota Malang bisa mengambil arah selatan menuju Sumbermanjing Wetan dan mengikuti arah menuju ke Pantai Sendangbiru. Lalu terdapat sebuah pertigaan dengan papan petunjuk arah ke kanan akan menuju ke Pantai Bajulmati dan Goa China.

Untuk mencapai Pantai Watu Leter kita harus melalui Pantai Goa China terlebih dahulu. Di tengah perjalanan, pengunjung bisa menikmati pegunungan selatan dan jalan yang berkelok-kelok. Juga terlihat hamparan sawah yang memisahkan antara jalan raya dengan perbukitan. Sekitar satu kilometer ke arah timur dari jembatan di Bajulmati, ada pintu masuk menuju Pantai Goa China. Dari jalan lintas selatan menuju Pantai Goa China jalan cukup rusak sehingga agak kesulitan dilalui kendaraan bermotor. Banyak bebatuan kapur di jalan dan bila pada musim hujan sangat licin. Sebelum memasuki Pantai Goa China pengunjung akan melewati Jembatan Bajulmati yang berada di atas sebuah muara.

Akses menuju ke Pantai Watu Leter agak sulit. Jalannya sempit dan mobil tidak akan bisa melaluinya. Pengunjung harus memasuki hutan bakau dan melewati jalan berbatu yang cukup tajam. Setelah itu melewati jalan berumput liar yang tajam dan tinggi. Barulah setelah itu akan tiba di pantai Watu Leter. Untuk mencapai pantai, kita masih harus turun dari gundukan tanah sekitar 1,5 meteran. Anda bisa memarkirkan motor di situ, dan selanjutnya berjalan kaki menuju ke Pantai Watu Leter. Pantai Watu Leter bisa juga ditempuh dari Goa China dan medannya tidak terlalu sulit. Jika telah tiba di Pantai Goa China, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah barat sejauh sekitar 100 m. Jalur yang akan dilalui berupa jalan setapak dan sekitar 25 menit berjalan pengunjung akan sampai di Pantai Watu Leter.

Perjalanan yang melelahkan akan terpuaskan dengan keindahan Pantai Watu Leter ini. Pantai Watu Leter ini hampir mirip suasananya dengan Pantai Goa China. Bedanya pantai ini jauh lebih sepi, sehingga tampak lebih bersih daripada Pantai Goa China. Pantainya pun tampak lebih jernih dan terlihat lebih hijau daripada Pantai Goa China. Panorama pantainya sangat indah, batu karang di pantai tampak timbul tenggelam di sapu ombak yang tenang. Di Pantai Watu Leter ini pantainya mirip sebuah kolam. Airnya pun lebih dingin daripada air di Pantai Goa China. Ombaknya mengalun tenang, disertai pasirnya yang berwarna putih bersih dan lembut.

Selain keindahan pesisir pantai dengan pulau-pulau kecil di tengah-tengahnya, kawasan itu juga menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Ada juga hutan mangrove dikelilingi air payau yang tenang. Sebuah Sungai Sitiarjo yang bermuara di Pantai Watu Leter menyajikan pemandangan yang indah. Pengunjung bisa juga menyisiri sungai yang bermuara di Pantai Watu Leter dengan menggunakan perahu. Suasana pantai sangat menyenangkan, dengan menyisiri sungai yang dipenuhi tanaman mangrove di sisi kiri dan kanannya.

Menurut penduduk, pantai ini diberi nama Watu Leter karena salah satu tebing pada bagian ujungnya berbentuk datar. Tebing atau batuan di tengah laut yang berbentuk datar itu bila dilihat sangat menonjol di antara bebatuan tebing yang lain. Sebagian orang menyebutnya dengan Pantai Ngleter. Pemandangan Pantai Watu Leter sangat indah, karang-karangnya masih dalam kondisi bagus. Pasirnya putih, pantainya masih asri dan tidak terlihat sampah di sepanjang pantai. Pantai ini juga cocok bila dipergunakan untuk camping.

Kawasan Pantai Watu Leter ini biasanya dijadikan lokasi pelepasan penyu abu-abu karena lingkungan pantai masih sepi dari para wisatawan. Masih aslinya Pantai Watu Leter membuatnya terpilih untuk menjadi pusat pelestarian penyu dan ekowisata. Jika upaya pelestarian penyu itu berhasil, pengunjung bisa melihat dari dekat kehidupan penyu saat menepi dan bertelur di pasir pantai.

Referensi[sunting | sunting sumber]