Pengguna:Abdul Mutakabbir
Lahir di Pandang-Pandang dari pasangan H. Musa bin Matong (1939) dan Rosma bint Sahibo (1960). ia tumbuh dan besar di Kebun bersama kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani. kedua orang tua tidak mengenyam pendidikan dengan maksimal, ibu tidak selesai SD. Adapaun bapak yang biasa dipanggil "Puang/Pauakku'" sempat selesai SR. Bapak tidak melanjutkan pendidikan karena keadaan negara dan daerah yang tidak kondusif, tetapi ia belajar sama orang tuanya (Matong bin Naseri) dan beberapa Ulama Kampung lainnya sehingga ia menguasai bahasa Arab dan Urdu. Dengan didikan dari orang tuanya ditambah pengetahuan bahasanya dalam menelaah kitab gundul menjadikan ia berpengetahuan luas lagi arif dan bijaksana. hal tersebut dapat dilihat dari beberapa buku yang ditulis tangan dengan beragam spesifikasi keilmuan, di antaranya Pengobatan, Fiqih, dan khususnya tasawuf. Selain tulisan yang hadirkan, banyak orang yang datang belajar padanya, mulai orang awam yang tidak pernah sekolah sampai orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri bahkan Arab. Dalam mendidik anak, Orang Tua tidak terlalu rumit. Mereka memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dengan syarat tidak boleh meninggalkan salat limat waktu dalam keadaan bagaimanapun. Abdul Mutakabbir (callname, Takbir) lahir tahun 1990 (89). Anak ketiga dari empat bersaudara (Hasby, Rahmatia dan Nur Wain. Memulai Pendidikan di kampung halaman lalu nyantri di PP DDI Mattoanging Bantaeng yang diasuh oleh KH Fatahuddin, BA, kemudian pindah ke PP Madrsatul Qur'an Tebuireng Jombang. Pada tahun 2011 masuk perguruan tinggi di UIN Alauddin Makassar pada jurusan Tafsir Hadis program Takhassus. 2015 Menjadi Musfrif Ma'had Aly UIN Alauddin Makassar sekaligus mengajar di STIKes Megaresky (sek. Universitas Megaresky). Tahun 2017 Membina dan mengajar di PP IMMIM Putra Makassar dan 2019 pindah ke Kota Palopo dan mengabdi di IAIN Palopo pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah.