Protosejarah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Protosejarah atau purwasejarah mengacu pada periode dalam sejarah, khususnya wilayah atau bangsa, yang telah memiliki sumber-sumber tertulis (sejarah) namun tidak berasal dari dari wilayah atau bangsa itu sendiri, atau telah ada sumber tertulis dari wilayah atau bangsa itu sendiri namun sumber itu belum bisa dibaca/ditafsirkan.[1]

Dalam rentang sejarah Indonesia, periode protosejarah terjadi pada masa permulaan tahun Masehi, dengan adanya sumber-sumber Yunani dan Tionghoa yang menyebutkan adanya wilayah di ujung timur yang menghasilkan rempah-rempah serta emas. Berita Tionghoa menyebutkan adanya pemukim di pantai utara Jawa. Periode ini dianggap berakhir sejak temuan prasasti di Kutai yang diduga berasal dari abad ke-5 Masehi.

Periode ini juga umum dijumpai pada sejarah bangsa lain. Dalam sejarah Jerman, umpamanya, periode protosejarah terjadi ketika berita-berita Yunani Kuno dan Romawi menyebutkan adanya bangsa "biadab" yang menghuni utara Pegunungan Alpen. Sejarawan Romawi juga menulis beberapa kronik mengenai hubungan antara orang-orang Romawi dan taklukannya dengan orang-orang Jermanik.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Munandar, AA. 2004. Dinamika Kebudayaan Indonesia:Suatu Tinjauan Ringkas. Lingua 3:1-10.