Richard Foltz

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Richard Foltz (lahir 19 April 1961) adalah seorang sarjana Kanada yang mengkhususkan diri dalam sejarah budaya dunia Muslim, khususnya Iran. Dia meraih gelar Ph.D. dalam sejarah Timur Tengah dari Harvard University dan pernah mengajar di Kuwait University, Brown University, Columbia University, dan University of Florida. Dia menjabat sebagai profesor di Departemen Agama di Concordia University, Montreal.

Pekerjaan Foltz menyoroti pengaruh budaya Iran dalam sejarah dunia, terutama dalam domain agama. Menunjukkan bahwa Jalan Sutra, yang berfungsi sebagai saluran yang penting untuk transmisi budaya selama berabad-abad, didominasi oleh Iran. Ide Iran membantu membentuk perkembangan Yudaisme, Buddha, Kristen, dan Islam.

Foltz juga menulis tentang etika lingkungan hidup, terutama dari perspektif Islam.

Publikasi utama[sunting | sunting sumber]

  • A History of the Tajiks: Iranians of the East, London: Bloomsbury, 2019.
  • Iran in World History, New York: Oxford University Press, 2016.
  • Religions of Iran: From Prehistory to the Present, London: Oneworld, 2013.
  • Religions of the Silk Road: Premodern Patterns of Globalization, New York: Palgrave Macmillan, 2010.
  • Animals in Islamic Tradition and Muslim Cultures, Oxford: Oneworld, 2006.
  • Environmentalism in the Muslim World, New York: Nova Science Publishers, 2005.
  • Islam and Ecology: A Bestowed Trust, Cambridge, MA: Harvard University Press, 2003.
  • Worldviews, Religion, and the Environment: A Global Anthology, Belmont, CA: Wadsworth Thomson, 2003.
  • Mughal India and Central Asia, Karachi: Oxford University Press, 1998.

Publikasi dalam Bahasa Indonesia[sunting | sunting sumber]

  • "Krisis Lingkungan di Dunia Islam," dalam Fachruddin M. Mangunjaya, Husein Heriyanto dan Reza Gholami, editor, Menanam at Kiamat: Islam dan Lingkungan Hidup Praktik, Jakarta: Conservation International Indonesia, 2007, halaman 66-76.
  • “Penangan Kasus Lingkungan Hidup di Iran,” dalam Mangunjaya, Heriyanto and Gholami, eds., Menanam Sebelum Kiama, hal 189-206.