Rukun Negara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rukun Negara adalah ideologi nasional Malaysia. Ideologi ini dibentuk pada 31 Agustus 1970 oleh Dewan Gerakan Negara, setahun setelah terjadinya Insiden 13 Mei 1969 yang menghancurkan persatuan dan ketenteraman negara.[1]

Teks Rukun Negara[sunting | sunting sumber]

Bahasa Inggris Bahasa Melayu

WHEREAS OUR COUNTRY, MALAYSIA nurtures the ambitions of:

  • Achieving a more perfect unity amongst the whole of her society;
  • Preserving a democratic way of life;
  • Creating a just society where the prosperity of the country can be enjoyed together in a fair and equitable manner;
  • Guaranteeing a liberal approach towards her rich and varied cultural traditions; and
  • Building a progressive society that will make use of science and modern technology.

WE, residents of Malaysia, pledge our united efforts to attain these ends guided by these principles:

BELIEVE IN GOD
LOYALTY TO KING AND COUNTRY
SUPREMACY OF THE CONSTITUTION
RULES OF LAW
COURTESY AND MORALITY

BAHAWASANYA NEGARA KITA MALAYSIA mendukung cita-cita hendak:

  • Mencapai perpaduan yang lebih erat dalam kalangan seluruh masyarakatnya;
  • Memelihara cara hidup demokratik;
  • Mencipta satu masyarakat yang adil di mana kemakmuran negara akan dapat dinikmati secara adil dan saksama;
  • Menjamin satu cara liberal terhadap tradisi-tradisi kebudayaannya yang kaya dan berbagai corak;
  • Membina satu masyarakat progresif yang akan menggunakan sains dan teknologi moden.

MAKA KAMI, rakyat Malaysia, berikrar akan menumpukan seluruh tenaga dan usaha kami untuk mencapai cita-cita tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip yang berikut:

KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN
KESETIAAN KEPADA RAJA DAN NEGARA
KELUHURAN PERLEMBAGAAN
KEDAULATAN UNDANG-UNDANG
KESOPANAN DAN KESUSILAAN
Bahasa Cina Bahasa Tamil

Aksara Han sederhana

我们的祖国马来西亚决心致力:

  • 达致全体人民更紧密的团结;
  • 维护民主生活方式;
  • 创造一个公平社会,以公平分享国家的财富;
  • 确保国内各种不同而丰富的文化传统获得宽大的对待;
  • 建立一个基于现代科学和工艺的进步社会。

因此我们——马来西亚的人民,誓言同心协力遵照以下原则来达致上述目标:

信奉上苍
忠于君国
维护宪法
尊崇法治
培养德行

Aksara Han tradisional

我們的祖國馬來西亞決心致力:

  • 達致全體人民更緊密的團結;
  • 維護民主生活方式;
  • 創造一個公平社會,以公平分享國家的財富;
  • 確保國內各種不同而豐富的文化傳統獲得寬大的對待;
  • 建立一個基於現代科學和工藝的進步社會。

因此,我們——馬來西亞的人民,誓言同心協力遵照以下原則來達致上述目標:

信奉上蒼
忠於君國
維護憲法
尊崇法治
培養德行


எமது நாடு, மலேசியாவின் குறிக்கோள்களை வளர்க்கிறது:

  • அவரது சமுதாயத்தின் மத்தியில் இன்னும் சரியான ஒற்றுமையை அடைதல்;
  • ஒரு ஜனநாயக வழி வாழ்க்கை வாழ;
  • நாட்டின் செழிப்பு ஒரு நியாயமான மற்றும் சமமான முறையில் ஒன்றாக அனுபவிக்க முடியும் ஒரு வெறும் சமுதாயத்தை உருவாக்குதல்;
  • தனது செல்வந்தன மற்றும் பல்வேறு கலாச்சார மரபுகளை நோக்கி தாராளவாத அணுகுமுறைக்கு உத்தரவாதம் அளித்தல்; மற்றும்
  • விஞ்ஞானம் மற்றும் நவீன தொழில்நுட்பத்தை பயன்படுத்தும் ஒரு முற்போக்கான சமுதாயத்தை.

மலேசியாவின் குடிவரவு, இந்த கோட்பாடுகளால் வழிநடத்தப்படும் இந்த முனைப்புகளை அடைவதற்கு நமது ஐக்கியப்பட்ட முயற்சிகளை உறுதியளிக்கிறோம்:

இறைவன் மீது நம்பிக்கை வைத்தல்
பேரரசருக்கும் நாட்டிற்கும் விசுவாசம் செலுத்துதல்
அரசியலமைப்புச் சட்டத்தை உறுதியாகக் கடைபிடித்தல்
சட்டம் முறைப்படி ஆட்சி நடத்துதல்
நன்னடத்தையும் ஒழுக்கத்தையும் பேணுதல்

Kepercayaan kepada Tuhan[sunting | sunting sumber]

Bangsa dan Negara ini telah dibuat atas kepercayaan yang kokoh ke Tuhan. Dalam kepercayaan beragama inilah akan menjadikan bangsa dan negara ini sebagai satu bangsa dan negara yang berdaulat. Konstitusi Persekutuan menetapkan bahwa Islam adalah agama resmi Federasi, namun agama dan kepercayaan-kepercayaan lain dapat diamalkan dengan aman dan tenteram di setiap bagian di dalam Persekutuan dan tindakan membeda-bedakan terhadap seseorang warga negara atas alasan agama dilarang keras. Komite penggubal Rukun Negara menyadari akan pentingnya agama dan kepercayaan kepada Tuhan dalam kehidupan manusia. Ketiadaan agama dapat meruntuhkan kepribadian seseorang dan juga bangsa dan negara. Menyadari betapa pentingnya keteguhan pegangan anggota masyarakat terhadap ajaran agama masing-masing, prinsip ini telah dipilih sebagai prinsip satu dalam Rukun Negara.

Kesetiaan Kepada Raja dan Negara[sunting | sunting sumber]

Malaysia mengamalkan Sistem Demokrasi Parlementer dan Raja Konstitusional dengan Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong sebagai Kepala Negara. Sesuai dengan posisi yang di-Pertuan Agong sebagai Raja menurut Konstitusi, sistem monarki juga diamalkan di setiap negeri, dan Yang Di-Pertua Negeri/Gabenur untuk negeri-negeri yang tidak monarki. Seri Paduka Dia, Raja-Raja dan Yang Dipertua Negeri adalah merupakan lambang perpaduan rakyat. Kesetiaan kepada Raja dan Negara berarti, bahwa setiap warga negara harus berkonsentrasi penuh taat setia, jujur dan ikhlas kepada Seri Paduka Dia Yang di-Pertuan Agong. Di negara bagian pula, penduduk berfokus taat setia kepada raja yang memerintah negeri tempat mereka tinggal tanpa mengurangi taat setia kepada Yang di-Pertuan Agong.

Keluhuran Perlembagaan[sunting | sunting sumber]

Prinsip ini menekan perlunya rakyat menerima, mematuhi dan mempertahankan keluhuran atau kemuliaan perlembagaan Negara. perlembagaan Negara adalah sumber hukum yang tertinggi. Fungsinya untuk melindungi setiap warga negara ini akan hak dan keistimewaan mereka sebagai warga negara. Setiap warga negara Malaysia diinginkan menghormati, menghargai, serta memahami maksud dan konten dan latar belakang sejarah pembentukan perlembagaan Negara. perlembagaan Negara telah digubal berbasis kesepakatan semua kaum dan semu pihak di negara ini. Dengan demikian ia merupakan satu kontrak sosial rakyat yang tidak dapat dipersoalkan dan diganggu gugat oleh mana-mana individu atau pihak. Perlembagaan Malaysia menetapkan pola politik dan posisi sosial-ekonomi rakyat di negara ini. Ia adalah sumber referensi untuk segala hal yang berhubungan dengan sistem pemerintahan, hukum, posisi dan hak sosial-ekonomi rakyat.

Kedaulatan Undang-Undang[sunting | sunting sumber]

Keadilan didirikan atas kedaulatan hukum di mana setiap rakyat sama tarafnya di hukum negara. Kebebasan dasar aman untuk semua warga negara Malaysia. Hukum negara berbasis ke Konstitusi. Oleh itu kedaulatannya harus diterima dan dipertahankan. Tanpa hukum, hidup bermasyarakat dan bernegara tidak aman dan stabil. Maka hukum negara dijamin pula oleh institusi kehakiman yang bebas dan berwibawa. Setiap negara memerlukan hukum untuk mengontrol dan mewujudkan satu masyarakat yang aman, stabil dan makmur. Keberadaan hukum akan menjamin kehidupan anggota masyarakat dapat bergerak dengan licin dan teratur tanpa kekacauan, di mana semua anggota masyarakat akan merasa aman. Hak-hak semua rakyat dapat dilaksanakan dengan bebas asalkan tidak melanggar hukum serta hal-hal sebagaimana yang dijamin oleh Konstitusi Negara. Hak-hak dari kebebasan yang dijamin oleh Konstitusi itu tidaklah termasuk hak menggulingkan pemerintah apakah dengan kekerasan atau dengan cara-cara yang tidak menurut Konstitusi.

Kesopanan dan kesusilaan[sunting | sunting sumber]

Prinsip ke lima ini menekankan perkembangan kepribadian dan tingkah laku seseorang rakyat. Tujuannya adalah untuk membentuk warga negara yang bersopan santun dan bersusila sesuai dengan kampanye Budi bahasa dan Nilai Murni yang dilakukan sekarang. Sifat individu yang bersopan santun dan bersusila adalah paling berarti dan sangat penting dalam konteks hubungan satu sama lain dalam masyarakat berbagai kaum di negara ini. Sikap bersopan santun dan bersusila Protein untuk membentuk seseorang dan masyarakat yang berdisiplin dan bermoral tinggi yang akan membantu menciptakan masyarakat yang harmonis. Perilaku ini membenci dan mengutuk perilaku atau perbuatan yang angkuh atau menyinggung perasaan seseorang atau sesuatu kaum. Perilaku sopan juga memiliki suatu derajat kesusilaan yang tinggi dalam kedua kehidupan pribadi dan kehidupan bernegara. Prinsip ini menjadi panduan agar perilaku masyarakat selalu dilindungi dan berkembang sesuai dengan kepribadian bangsa dan nilai-nilai murni.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Affan (2022-09-17). "Rukun Negara Malaysia : 5 Prinsip, Teks & Sejarah Pembentukan". eCentral (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-21. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]