Sejarah Uni Soviet (1953–1964)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Uni Soviet: lingkup pengaruh terbesar Soviet, setelah Revolusi Kuba (1959) dan sebelum perpecahan Tiongkok-Uni Soviet (1961).

Di Uni Soviet, selama zaman sebelas tahun dari kematian Josef Stalin (1953) hingga pengusiran politik Nikita Khrushchev (1964), politik nasional dikuasai oleh Perang Dingin, persengketaan ideologi AS-Uni Soviet untuk dominasi planet sistem sosioekonomi mereka masing-masing dan pertahanan lingkup pengaruh hegemoni. Meskipun demikian, sejak pertengahan 1950-an, meskipun Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) mengungkir Stalinisme, budaya politik Stalinisme—Sekretaris Jenderal PKUS yang sangat berkuasa—tetap dipertahankan, walaupun diperlemah.

Penghapusan Stalinisme dan masa Khrushchev[sunting | sunting sumber]

Dalam sesi tertutup Kongres Partai Ke-20 PKUS pada 25 Februari 1956, Khrushchev mengejutkan para pendengarnya dengan mencela kepemimpinan diktator Stalin dan kultus individu dalam pidato yang berjudul Perihal Kultus Individu dan Konsekuensi-konsekuensinya. Ia juga menyerang dengan mengutarkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat Stalin. Selanjutnya, ia menyatakan bahwa pandangan kukuh bahwa perang antara dunia kapitalis dan komunis tidak dapat dihindari seudah tidak benar. Ia menganjurkan persaingan dengan Barat daripada permusuhan terang-terangan dengan menyatakan bahwa kapitalisme akan menghilang dari dalam dan dunia sosialisme akan berjaya dengan damai. Namun, ia menambahkan, jika kapitalis menginginkan perang, Uni Soviet akan merespon dengan hal yang sama.

Dampak pidato ini terhadap politik Soviet sangat besar. Pidato ini melucuti kelayakan saingan-saingan Stalinisnya; sekejap mendorong kekuasaannya dalam negeri. Setelahnya, Krushchev mengurangi larangan dan membebaskan lebih dari sejuta narapidana dari gulag sehingga menyisakan kira-kira 1,5 juta narapidana yang tinggal dalam sistem perpenjaraan semitereformasi (meskipun gelomang reformasi perlawanan mengikuti pada 1960-an).[1][2] Para komunis di seluruh dunia terkejut dan terheran dengan penyalahannya terhadap Stalin dan pidato ini "...menyebabkan revolusi benar (kata tidak terlalu kuat) dalam perilaku rakyat di seluruh Uni Soviet dan Eropa Timur. Hal ini menjadi faktor tunggal dalam merobohkan campuran dari rasa takur, fanatisme, kenaifan, dan 'berpikir ganda' yang merupakan reaksi terhadap pemerintahan Komunis."[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hosford, David; et al. "Gulag: Soviet Prison Camps and their History" (PDF). hlm. 2. 
  2. ^ 1978-, Hardy, Jeffrey S.,. The Gulag after Stalin : redefining punishment in Khrushchev's Soviet Union, 1953-1964. Ithaca. ISBN 1501702793. OCLC 965828263. 
  3. ^ A., Hosking, Geoffrey (1993). The first socialist society : a history of the Soviet Union from within (edisi ke-2nd enl.). Cambridge, Mass.: Harvard University Press. hlm. 337. ISBN 0674304438. OCLC 26851510.