Sejarah sains dan teknologi di Tiongkok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Tiongkok
ZAMAN KUNO
Neolitikum ±8500 – ±2070 SM
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar
±6000 – ±4000 SM
Dinasti Xia ±2070 – ±1600 SM
Dinasti Shang ±1600 – ±1046 SM
Dinasti Zhou ±1046 – 256 SM
 Zhou Barat ±1046 – 771 SM
 Zhou Timur 770 - 256 SM
   Zaman Musim Semi dan Gugur 770 - 476 SM
   Periode Negara Perang 476 - 221 SM
ZAMAN KEKAISARAN
Dinasti Qin 221–206 SM
Dinasti Han 206 SM – 220 M
  Han Barat 206 SM – 8 M
  Dinasti Xin 8-23
  Han Timur 23-220
Tiga Negara 220–280
  Wei, Shu, dan Wu
Dinasti Jin (晉) 265–420
  Jin Barat (西晋)
265-316
  Jin Timur (东晋)
317-420
Enam Belas Negara
304-439
Dinasti Selatan dan Utara
420–589
Dinasti Sui 581–618
Dinasti Tang 618–907
  (Dinasti Zhou Kedua 690–705)
Lima Dinasti dan
Sepuluh Negara

907–960
Dinasti Liao
907–1125
Dinasti Song
960–1279
  Song Utara
960-1127
Xia Barat
1038-1227
  Song Selatan
1127-1279
Jin (金)
1115-1234
Dinasti Yuan 1271–1368
Dinasti Ming 1368–1644
Dinasti Qing 1644–1911
ZAMAN MODERN
Republik Tiongkok
1912–1949 di Tiongkok Daratan
Republik Rakyat
Tiongkok

1949–kini
Republik
Tiongkok di Taiwan

1949–kini di Taiwan
Petunjuk untuk membuat instrumen astronomis dari zaman Dinasti Qing.

Ilmuwan, insinyur, ahli astronomi, ahli filsafat, ahli matematika, dan dokter Tionghoa Han telah membuat inovasi penting, penemuan ilmiah, dan kemajuan teknologi dalam sains, teknologi, teknik, ilmu pengobatan, teknologi militer, matematika, geologi, dam astronomi.

Di antara penciptaan yang paling awal adalah sempoa, "jam bayangan", dan item pertama seperti lentera Kongming.[1] Empat Penciptaan Besar yakni kompas, mesiu, pembuatan kertas, dan percetakan, merupakan di antara kemajuan teknologi yang paling penting, hanya diketahui Eropa di akhir Abad Pertengahan 1000 tahun kemudian. Dinasti Tang (618-906 M) secara khusus merupakan zaman inovasi besar.[1] Banyak hubungan pertukaran terjadi antara Barat dan penemuan Tiongkok sampai dengan zaman Dinasti Qing.

Misi Tiongkok Yesuit pada abad ke-16 dan 17 memperkenalkan ilmu pengetahuan Barat dan astronomi, kemudian melalui revolusinya sendiri, menuju Tiongkok, dan pengetahuan tentang teknologi Tiongkok dibawa ke Eropa.[2][3] Pada abad ke-19 dan 20 pengenalan teknologi Barat merupakan faktor utama dalam modernisasi di Tiongkok. Banyak karya Barat awal mengenai sejarah sains di Tiongkok ditulis oleh Joseph Needham.

Mo Di dan Aliran Nama[sunting | sunting sumber]

Periode negara perang dimulai 2500 tahun yang lalu pada saat penciptaan busur silang.[4] Needham mencatat bahwa penciptaan busur silang "jauh melampaui perkembangan baju zirah defensif", yang menyebabkan pemakaian baju zirah menjadi tidak berguna bagi pangeran dan bangsawan kerajaan.[5] Pada zaman ini, terdapat juga banyak aliran pemikiran yang baru lahir di Tiongkok - Seratus Aliran Pemikiran (諸子百家), yang tersebar di antara banyak negeri. Aliran pemikirian ini berfungsi komunitas yang menasihati penguasa negeri tersebut. Mo Di (墨翟 Mozi, 470 SM – sekitar 391 SM) memperkenalkan konsep yang berguna untuk salah satu penguasa, seperti benteng pertahanan. Salah satu dari konsep ini, fa (法 prinsip atau metode)[6] dikembangkan oleh Aliran Nama (名家 Ming jia, ming=nama), yang memulai sebuah eksplorasi logis sistematis. Perkembangan dari suatu aliran logis dipatahkan oleh kekalahan sponsor politik Mohisme oleh Dinasti Qin, and premis minor dari fa sebagai hukum lebih daripada metode menurut Legalis (法家 Fa jia).

Needham lebih lanjut mencatat bahwa Dinasti Han, yang menaklukkan Qin yang berumur pendek, dibuat sadar perlunya hukum berdasarkan Lu Chia dan Shu-Sun Thung, sebagaimana yang didefinisikan oleh cendekiawan, bukan para jenderal.[5]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Inventions (Pocket Guides).
  2. ^ Thomas Woods, How the Catholic Church Built Western Civilization (Washington, DC: Regenery, 2005)
  3. ^ Agustín Udías, p.53
  4. ^ Needham, Robinson & Huang 2004, p.218
  5. ^ a b Needham, Robinson & Huang 2004, p.10
  6. ^ Needham 1956 p. 185

Pranala luar[sunting | sunting sumber]