Sekadau Hulu, Sekadau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sekadau Hulu
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenSekadau
Pemerintahan
 • CamatAloysius Ashari, S.Sos
Populasi
 • Total30.586 jiwa
 • Kepadatan37/km2 (100/sq mi)
Kode pos
79583
Kode Kemendagri61.09.02
Kode BPS6109030
Luas837,68 km²
Desa/kelurahan15 desa
Situs webkecsekadauhulu.sekadaukab.go.id

Sekadau Hulu adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Sekadau, provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.[2]

Perbatasan[sunting | sunting sumber]

Dengan batas administratif:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sekadau Hilir;
  2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sekadau Hilir dan Kabupaten Sanggau;
  3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Nanga Taman dan Kabupaten Sintang;
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Nanga Taman.

Wilayah Administrasi[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Sekadau Hulu terdiri dari 15 desa yang meliputi:

  1. Rawak Hilir;
  2. Rawak Hulu;
  3. Perongkan;
  4. Sekonau;
  5. Tinting Boyok;
  6. Nanga Menterap;
  7. Tapang Perodah;
  8. Setawar;
  9. Nanga Pemubuh;
  10. Cupang Gading;
  11. Boti;
  12. Sungai Sambang;
  13. Mondi;
  14. Nanga Biaban;
  15. Sunsong.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Suku[sunting | sunting sumber]

Penduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Kalimantan Barat adalah suku Dayak, khususnya di kawasan pedalaman Kalimantan Barat. Suku ini dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya suku Dayak Iban, Dayak Taman, Dayak Kayan, Dayak Punan, dan Dayak Kantun.[3] Kemudian, suku Melayu dan Tionghoa, kebanyakan mendiami kawasan pesisir Kalimantan Barat. Suku Jawa, Madura, dan Bugis, juga memiliki populasi yang banyak di Kalimantan Barat.[3]

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Dayak di Kalimantan Barat sebanyak 50,03% (2.194.009 jiwa) dari 4.385.356 jiwa penduduk.[4] Kemudian suku Melayu 18,57%, Jawa 9,74%, Madura 6,27%, Tionghoa 5,89%, Bugis 3,13%, Sunda 1,13%, Batak 0,60% dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yakni 4,64%, juga tinggal di sini.[3] Sementara di Kabupaten Sekadau, termasuk di kecamatan Sekadau Hulu, mayoritas penduduk dari suku Dayak dan Melayu.

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Selain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Dayak Ribun (Rihun), Melayu dan Galik (Golik).[5] Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Melayu, Jawa, Tionghoa, dan lainnya.[5]

Agama[sunting | sunting sumber]

Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Sekadau Hulu sebanyak 30.586 jiwa, dengan kepadatan 37 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Sekadau Hulu berdasarkan agama yang dianut yakni memeluk agama Kekristenan sekitar 67,29%, dengan rincian Katolik 64,19% dan Protestan 3,10%. Pemeluk agama Islam berjumlah 32,63%, kemudian Buddha 0,06% dan Konghucu 0,02%.[1][2]

Objek Wisata[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata yang terkenal di Kecamatan Sekadau Hulu adalah:

  1. Air Terjun Semirah Merambang di Desa Tinting Boyok;
  2. Air Terjun Segiam di Desa Sekonau; dan
  3. Makam Raja Kematu di Rawak Hilir.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  2. ^ a b "Data Kependudukan Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau" (Excel). www.data.kalbarprov.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  3. ^ a b c Putri, Vanya Karunia Mulia. Serafica Gischa, Serafica, ed. "Suku yang Berasal dari Kalimantan Barat". Kompas.com. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  4. ^ "kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  5. ^ a b "Bahasa di Kalimantan". www.petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021.