Konflik India–Pakistan 2025
Konflik India–Pakistan 2025 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari perang dan konflik India—Pakistan dan Konflik Kashmir | ||||||||
| ||||||||
Pihak terlibat | ||||||||
![]() |
![]() |
![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | ||||||||
![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() | |||||||
Pasukan | ||||||||
Korban | ||||||||
Per Pakistan:
|
Per India:
|
Konflik India–Pakistan 2025 adalah konflik bersenjata antara India dan Pakistan pada 7 Mei 2025, setelah India melancarkan serangan rudal ke Pakistan, dengan nama sandi Operasi Sindoor.[c] India menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan respons terhadap serangan Pahalgam pada 22 April oleh militan di Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 28 warga sipil, sebagian besar wisatawan. Serangan tersebut meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan karena India menuduh Pakistan mendukung terorisme lintas batas, yang dibantah Pakistan. Peristiwa ini menyebabkan kebuntuan India–Pakistan 2025, bagian dari konflik Kashmir yang lebih luas.
Menurut India, serangan rudal tersebut menargetkan kelompok militan Jaish-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba, tanpa menyasar fasilitas militer Pakistan. Namun, menurut Pakistan, serangan India justru mengenai area sipil, termasuk masjid, dan menewaskan 31 warga sipil Pakistan. Setelah serangan tersebut, terjadi baku tembak di perbatasan dan serangan pesawat nirawak antara kedua negara, dengan Pakistan secara resmi meluncurkan operasi balasan yang diberi sandi Operasi Bunyan al-Marsus[d] pada 10 Mei, menargetkan sejumlah kota di India. Konflik ini menandai pertempuran pesawat nirawak pertama antara dua negara bersenjata nuklir.[32]
Dengan intervensi Donald Trump yang segera diumumkan sebelum gencatan senjata, Sekretaris Luar Negeri India Vikram Misri dan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah disepakati antara India dan Pakistan, berlaku mulai pukul 17.00 waktu setempat (11.30 GMT), dengan pembicaraan lanjutan dijadwalkan pada 12 Mei.[45][46]
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Konflik antara India dan Pakistan atas wilayah Kashmir telah berlangsung sejak pembagian India Britania pada tahun 1947. Wilayah Jammu dan Kashmir menjadi sumber sengketa utama, memicu tiga perang besar (1947, 1965, dan 1999) serta ketegangan bersenjata berkepanjangan. Sejumlah kelompok militan seperti Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed telah dituduh oleh India menerima dukungan dari Pakistan, khususnya dari badan intelijen militernya, ISI, meskipun hal ini dibantah oleh Islamabad. Sejak awal 2000-an, India terus menghadapi gelombang serangan militan di wilayah Kashmir yang dikelolanya, termasuk serangan Pulwama pada 2019 yang hampir memicu perang terbuka.[47][48][49]
Pada pagi hari tanggal 22 April 2025, serangan terkoordinasi mengguncang kota wisata Pahalgam di distrik Anantnag, Kashmir yang dikelola India. Lima orang pria bersenjata berat menyusup ke kawasan pasar yang ramai dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan wisatawan domestik serta penduduk lokal.[50] Serangan brutal tersebut menewaskan setidaknya 28 warga sipil dan melukai lebih dari 40 orang.[51] Klaim tanggung jawab segera diumumkan oleh Front Perlawanan, sebuah kelompok militan yang oleh India dianggap sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba, organisasi yang telah lama dituduh memiliki hubungan erat dengan badan intelijen militer Pakistan (ISI).[52][53]
Pemerintah India merespons dengan keras, menuduh Pakistan secara langsung mendukung serangan tersebut melalui jaringan pendanaan, pelatihan, dan penyelundupan senjata.[54][55] Dalam waktu 48 jam setelah serangan, India mengusir dua diplomat senior Pakistan,[56] dan Pemerintah India juga menyatakan sedang mengkaji ulang Perjanjian Perairan Indus,[57] sebuah langkah yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif terhadap stabilitas pengelolaan sumber daya air lintas perbatasan antara kedua negara.[58]
Pakistan membantah keras keterlibatan dalam serangan Pahalgam, menyebut tuduhan India “tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.” Islamabad memperingatkan bahwa tindakan sepihak dari New Delhi dapat memperburuk stabilitas regional. Dalam konferensi pers pada 25 April, Menteri Luar Negeri Pakistan menuduh India mencoba menciptakan dalih untuk aksi militer pre-emptive, seraya menyerukan penyelidikan internasional terhadap serangan tersebut.[59] Sementara itu, kedua negara mulai meningkatkan kesiapan militernya: India mengintensifkan patroli udara di perbatasan,[60] sementara Pakistan mulai memobilisasi pasukan di sepanjang garis kontrol dan menggelar uji coba rudal balistik jarak menengah pada 3 Mei sebagai bentuk unjuk kekuatan.[61] Ketegangan meningkat pesat, membuka jalan bagi babak baru eskalasi bersenjata yang kemudian dikenal sebagai Operasi Sindoor.[62]
Serangan
[sunting | sunting sumber]Pada 6 Mei 2025, Angkatan Bersenjata India meluncurkan Operasi Sindoor, dua puluh empat serangan yang menargetkan enam lokasi di Kashmir yang dikelola Pakistan (Muzaffarabad dan Kotli) dan provinsi Punjab Pakistan (Bahawalpur), yaitu melintasi Garis Kontrol dan perbatasan internasional.[63][64]

Pemerintah India menggambarkan serangan tersebut sebagai "terfokus, terukur, dan tidak meningkatkan eskalasi,"[65] yang menargetkan infrastruktur teroris yang terkait dengan Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed, tanpa menyerang fasilitas militer Pakistan.[66] Pakistan mengatakan India menargetkan warga sipil tak berdosa,[67] dan bahwa anak-anak menjadi korban dalam serangan tersebut.[68] Salah satu lokasi yang diserang adalah Masjid Bilal di Muzaffarabad, dengan kerusakan dilaporkan oleh Reuters.[69] Khawaja Asif, Menteri Pertahanan Pakistan, awalnya mengatakan bahwa tentara India telah ditawan dan pesawat-pesawat India ditembak jatuh.[70] Pakistan kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada tentara India yang ditangkap.[71][72] Angkatan Udara India mengerahkan jet Rafale yang dilengkapi dengan rudal SCALP missile dan bom AASM Hammer dalam Operasi Sindoor yang berlangsung selama 23 menit pada pagi hari 7 Mei 2025.[73][74][75]
Seorang jenderal Pakistan mengatakan bahwa serangan dilakukan tanpa pesawat India memasuki wilayah udara Pakistan. Serangan tersebut menyebabkan ledakan dan pemadaman listrik di Muzaffarabad.[76] Maryam Nawaz, menteri utama provinsi Punjab Pakistan, mendesak warga untuk tetap berada di rumah.[77] Warga di Srinagar melaporkan aktivitas berat jet tempur di atas kepala.[63] Tentara India merilis pernyataan di Twitter, menyatakan "Justice is Served" dengan tagar #PahalgamTerrorAttack.[78][79] Militer India mengatakan bahwa Pakistan menembaki Bhimber Gali, sebuah desa di Kashmir.[77]
Menurut Jaish-e-Mohammed, serangan udara India di Bahawalpur menewaskan sepuluh anggota keluarga pemimpin Masood Azhar, selain empat rekan dekatnya.[80]
Pada 7 Mei 2025, Pakistan melakukan serangan rudal ke Kashmir yang dikelola India sebagai tanggapan atas serangan rudal India ke Pakistan. Menurut media negara Pakistan, Angkatan Udara Pakistan menembak jatuh lima[70] atau dua pesawat India.[81][82][83] Media negara tersebut juga mengklaim bahwa markas brigade India dihancurkan dalam serangan balasan.[84]
Media India mengklaim bahwa sebuah JF-17 Pakistan ditembak jatuh saat mencoba memasuki wilayah udara India. Pesawat itu jatuh di Pulwama, India.[85] Biro Informasi Pers India mengklaim bahwa tidak ada jet India yang ditembak jatuh, dan gambar yang beredar menunjukkan MiG-29 yang jatuh berasal dari tahun sebelumnya.[86] Mereka juga mengklaim bahwa Markas Brigade India[87] maupun Pangkalan Udara Srinagar tidak diserang.[88]
Pada malam 8–9 Mei 2025, Pakistan meluncurkan serangan drone besar-besaran ke wilayah India, menggunakan antara 300 hingga 400 drone, termasuk model buatan Turki seperti Asisguard Songar. Serangan ini menargetkan 36 lokasi di negara bagian Jammu dan Kashmir, Punjab, Rajasthan, dan Gujarat, termasuk fasilitas militer dan situs keagamaan. India menuduh bahwa drone tersebut digunakan untuk pengintaian dan serangan presisi. Menurut Kolonel Sofiya Qureshi dari Angkatan Darat India, sebagian besar drone berhasil dinetralkan menggunakan metode kinetik dan non-kinetik oleh sistem pertahanan udara India.[89][90]
Pertempuran artileri intensif berlanjut di sepanjang Garis Kontrol (LoC), dengan kedua belah pihak saling menuduh melakukan penembakan ke wilayah sipil. Menurut laporan dari Associated Press, setidaknya 18 warga sipil tewas di wilayah Kashmir yang dikelola India, sementara 17 orang tewas di wilayah yang dikelola Pakistan.[91] India juga melaporkan bahwa lebih dari 50 drone Pakistan berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udaranya.[92]
Situasi ini menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk sipil di kedua sisi perbatasan. Warga di daerah perbatasan mulai menimbun makanan dan mencari perlindungan di bunker-bunker darurat. Di wilayah seperti Uri di Kashmir yang dikelola India dan Lembah Neelum di Kashmir yang dikelola Pakistan, evakuasi massal dan pengungsian ke tempat-tempat perlindungan menjadi hal yang umum.[93]
Pada 10 Mei 2025, Angkatan Bersenjata Pakistan mengumumkan peluncuran serangan balasan yang diberi nama Operasi Bunyan-un-Marsoos.[94] Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa operasi tersebut ditujukan terhadap sejumlah instalasi militer India sebagai tanggapan atas Operasi Sindoor yang diluncurkan oleh India pada 6 Mei.[95] Sementara itu, Kementerian Pertahanan India menyebut bahwa kampanye udara terbatas tetap berlangsung dan tetap menyasar infrastruktur yang diduga digunakan oleh kelompok militan.[96]
Meskipun kedua negara secara resmi menyepakati gencatan senjata pada 10 Mei, dengan mediasi tidak langsung dari Amerika Serikat, laporan pelanggaran segera muncul hanya beberapa jam setelah pengumuman. Ledakan dilaporkan terjadi di Srinagar, dan masing-masing pihak menuduh lawan telah melanggar perjanjian tersebut.[97][98]
Pada 11 Mei, tembakan lintas batas dilaporkan terjadi di beberapa sektor di sepanjang Garis Kontrol (LoC), termasuk di Poonch dan Kupwara. Pasukan India dan Pakistan terlibat dalam tembak-menembak sporadis yang menyebabkan korban jiwa dan cedera di kalangan militer dan warga sipil. Aktivitas ini mengindikasikan bahwa situasi tetap tidak stabil meskipun telah diumumkan gencatan senjata.[99]
Tanggal 12 Mei, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan bahwa India hanya melakukan "penghentian sementara" terhadap operasi militer terhadap Pakistan. Dalam pernyataannya, Modi menekankan bahwa tindakan militer akan dilanjutkan apabila terjadi serangan teroris baru yang berasal dari wilayah Pakistan.[100][101] Pihak oposisi dalam negeri mengkritik keputusan tersebut sebagai inkonsisten, sedangkan pemerintah India menyatakan bahwa semua opsi tetap terbuka.[102]
Reaksi Internasional
[sunting | sunting sumber]Respon dari pihak terkait
[sunting | sunting sumber]India Pada 6 Mei 2025, India meluncurkan serangan udara yang dinamai "Operasi Sindoor" terhadap sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Pemerintah India menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan infrastruktur militan yang diduga terlibat dalam serangan terhadap wisatawan di Pahalgam pada 22 April. India menegaskan bahwa tindakan ini merupakan langkah defensif untuk melindungi keamanan nasional dan tidak bertujuan memulai konflik berskala besar.[103][104]
Pakistan menanggapi dengan keras, menyebut serangan India sebagai "agresi terang-terangan" dan pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan bahwa negaranya "berhak untuk membalas secara proporsional dan akan mempertahankan diri dari segala bentuk agresi militer".[105]
Reaksi negara lain dan organisasi internasional
[sunting | sunting sumber]Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri mendesak kedua negara untuk "menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut". Pemerintah AS menyatakan sedang menjalin komunikasi intensif dengan kedua belah pihak dan menyerukan dialog diplomatik.[106][107]
Tiongkok menyuarakan "keprihatinan mendalam" atas meningkatnya ketegangan dan meminta kedua negara untuk menyelesaikan perselisihan secara damai. Tiongkok juga menyerukan agar komunitas internasional "mendukung stabilitas regional".[108][109]
Rusia menyerukan gencatan senjata segera dan menawarkan diri sebagai penengah. Pemerintah Rusia menyatakan bahwa mereka memiliki "hubungan strategis dengan kedua negara" dan siap memfasilitasi perundingan damai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Sekretaris Jenderal António Guterres menyatakan kekhawatiran atas memburuknya situasi keamanan dan mendesak kedua pihak untuk menghentikan aksi militer. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil.[110]
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik dan menyerukan kedua negara untuk menahan diri serta mengedepankan penyelesaian damai. Dalam pernyataannya, Indonesia menekankan pentingnya menjaga stabilitas kawasan dan menghormati hukum internasional.[111]
Israel: Duta Besar untuk India, Reuven Azar, menyatakan bahwa Israel mendukung hak India untuk membela diri. Ia menambahkan bahwa para teroris harus tahu bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap warga sipil yang tak bersalah.[112]
Uni Emirat Arab: Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi.[113]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Klaim pemerintah Pakistan; belum dikonfirmasi oleh militer[19]
- ^ Diklaim oleh Menteri Pertahanan India dalam pidatonya; India belum secara resmi menyatakan jumlah militan yang terbunuh[27]
- ^ Sindoor adalah pigmen kemerahan yang digunakan oleh wanita Hindu di dahi mereka untuk menunjukkan status pernikahan mereka.[42] Nama ini diduga dipilih karena dalam serangan Pahalgam sebelumnya, laki-laki Hindu diduga menjadi sasaran utama, yang menyebabkan para istri mereka menjadi janda.[43][44]
- ^ Istilah Bunyan al-Marsus adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti "Tembok Tak Tergoyahkan". Nama operasi ini diambil dari sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang menyatakan: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti sebuah tembok yang kokoh (bunyan al-marsus)." (Qur'an As-Saff:4)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Pakistan and India have agreed to a ceasefire with immediate effect". India.com. Diakses tanggal 2025-05-10.
- ^ "Operation Sindoor Live Updates: Ceasefire from 5pm today; top India, Pakistan military officials to talk again on May 12". Times of India. Diakses tanggal 2025-05-10.
- ^ a b Shah, Saeed; Ali, Idrees (8 May 2025). "Exclusive: Pakistan's Chinese-made jet brought down two Indian fighter aircraft, US officials say". Reuters. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "Three Indian Fighter Jets Crashed On Home Territory, Cause Unknown: Indian Security Source". Agence France Presse. Diakses tanggal 9 May 2025 – via Barrons.
Tiga jet tempur India jatuh pada hari Rabu di wilayah India, menurut seorang sumber senior keamanan India, tanpa menyebutkan penyebabnya. Dua pesawat jatuh di wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India, sementara satu lagi jatuh di negara bagian Punjab, ujar sumber tersebut. Belum diketahui nasib para pilotnya. Insiden ini terjadi setelah New Delhi melancarkan serangan rudal terhadap rival utamanya, Pakistan, yang kemudian diikuti oleh tembak-menembak artileri berat antara kedua pihak di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
- ^ a b "What has happened in India and Pakistan as they fight over Kashmir killings". Reuters. Diakses tanggal 9 May 2025.
Four local government sources in Indian Kashmir told Reuters three fighter jets had crashed in separate areas of the Himalayan region during the night, with their pilots admitted to hospital.
- ^ "French official says Pakistan downed Rafale jet as officials examine possible further losses". CNN News. 7 May 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 May 2025. Diakses tanggal 7 May 2025.
Seorang pejabat intelijen tinggi Prancis mengatakan kepada CNN hari ini bahwa satu jet tempur Rafale yang dioperasikan oleh Angkatan Udara India dijatuhkan oleh Pakistan, yang menandai pertama kalinya salah satu pesawat tempur canggih buatan Prancis ini hilang dalam pertempuran.
- ^ Piper, Imogen; Ley, Jarrett; Javaid, Maham (9 May 2025). "At least two Indian jets appear to have crashed during Pakistan strikes, visuals show". Washington Post. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "Pakistan vows retaliation after India launches strikes in wake of Kashmir massacre". CNN News (dalam bahasa Inggris). 2025-05-08. Diakses tanggal 2025-05-08.
- ^ "India strikes deep inside Pakistan, Pakistan claims 5 Indian jets shot down, in major escalation". CNN News. 7 May 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 May 2025. Diakses tanggal 7 May 2025.
- ^ "All you need to know about Israel-made Harop drones used by India in Pakistan". DAWN. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Iyer, Aishwarya S.; Saifi, Sophia; Mogul, Rhea; Sangal, Aditi; Regan, Helen; Yeung, Jessie; Radford, Antoinette; Chowdhury, Maureen (2025-05-08). "Pakistan downed 29 Indian drones in ongoing attack, says Pakistani military spokesperson". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-08.
- ^ "Pakistan says shot down 25 drones". BBC. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Adler, Nils. "'Very dangerous escalation' as India-Pakistan cross-border clashes resume". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ "Pakistan launches "Operation Bunyan-un-Marsoos" in response to Indian aggression". radio.gov.pk. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ a b Gibran Naiyyar Peshimam; Ariba Shahid (10 May 2025). "Pakistan says it has launched military offensive against India". Reuters. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Pakistan claims it's destroying Indian air defence system". The Washington Post. The Assiciated Press. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Pakistan Army says it destroyed several Indian Army checkpoints after "unprovoked firing"". CNN. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "Pakistan army contradicts govt numbers on Indian soldiers killed". BBC. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Pakistan army contradicts govt numbers on Indian soldiers killed". BBC. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "Pakistan defence minister claims 25 Indian soldiers killed". BBC News (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ Sharma, Arun (7 May 2025). "Day of intense shelling by Pakistan ends in news of soldier's death". India Today. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ K. Umashanker (8 May 2025). "Army jawan from Sathya Sai district killed in Pakistan firing at LoC". The Hindu. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Sengupta, Senjuti (10 May 2025). "Rajasthan jawan killed in Pak airstrike at Udhampur airbase in Jammu & Kashmir". Hindustan Times. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Himachal JCO killed during Pakistan shelling in Poonch". Hindustan Times. 10 May 2025. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ Taparia, Vidhi (8 May 2025). "'India remains open to non-escalation if Pakistan assures the same': Foreign Secy Vikram Misri on Day 2 of Operation Sindoor". Fortune India. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "India-Pakistan Live: Pakistan launches military operation against India". Al Jazeera. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Operation Sindoor LIVE: At least 100 terrorists killed in strikes, says Rajnath Singh". The Hindu (dalam bahasa Indian English). 2025-05-08. ISSN 0971-751X. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2025-05-08. Diakses tanggal 2025-05-08.
- ^ Roggio, Bill (2025-05-08). "India claims Jaish-e-Mohammad leader killed during airstrikes in Pakistan". FDD's Long War Journal (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ "Abdul Rauf Azhar, IC-814 Hijacking Mastermind, Killed In Operation Sindoor". NDTV. 7 May 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "Pakistan sent 300-400 drones in 36 locations, Indian forces shot them down: MEA". Deccan Herald. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "India says it neutralised 'drones and missiles' sent by Pakistan". BBC. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ a b "The first drone war opens a new chapter in India-Pakistan conflict". BBC. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ a b "Transcript of Special briefing by MOD on OPERATION SINDOOR (May 10, 2025)". Ministry of External Affairs, Government of India. 10 May 2025. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "Indian Army destroys Pakistani checkpost".
- ^ "Thirty-three people killed since 6 May, says Pakistan army". BBC. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ a b "Pakistan claims it destroyed 12 Indian drones last night". BBC. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "Pakistan vows retaliation after India launches air strikes". Al Jazeera. 7 May 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "India reports strikes on military bases, Pakistan denies any role". BBC. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "Bholari Airbase attack: Squadron Leader Usman Yousaf among five PAF personnel martyred". Daily Pakistan. 9 May 2025. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ Dogar, Babar; Ahmed, Munir; Saaliq, Sheikh (8 May 2025). "India and Pakistan trade fire and accusations as fears of a wider military confrontation rise". The Associated Press. The Washington Post. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "India attacked Neelum Jhelum dam:DG ISPR".
- ^ Narayanan, Vasudha (29 May 2018). "Tilaka and Other Forehead Marks". Brill's Encyclopedia of Hinduism Online. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2022. Diakses tanggal 7 May 2025.
- ^ "Why PM Modi named India's military strikes in Pakistan, PoK as Operation Sindoor". Firstpost. 7 May 2025. Diakses tanggal 7 May 2025.
- ^ "PM Modi chose codename 'Operation Sindoor' for India's response to Pahalgam". Firstpost. 7 May 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 May 2025. Diakses tanggal 7 May 2025.
- ^ "India-Pakistan ceasefire: Foreign Secretary Misri says both countries have agreed to ceasefire; Jaishankar says India has consistently maintained a firm stance against terrorism". The Hindu (dalam bahasa Indian English). 2025-05-10. ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 2025-05-10.
- ^ Peshimam, Gibran Naiyyar (10 May 2025). "India and Pakistan agree to an immediate ceasefire". Reuters. Diakses tanggal 10 May 2025. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Dayana, Anggit Setiani (2019-08-09). "Sejarah Konflik Kashmir, Perang Antara India-Pakistan". tirto.id. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Hussain, Abid. "Pahalgam attack: A simple guide to the Kashmir conflict". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "Examining Extremism: Lashkar-e-Taiba | Examining Extremism | CSIS". www.csis.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Staff, Al Jazeera. "'Act of war': What happened in Kashmir attack that killed 26 tourists?". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Yeung, Kara Fox, Jessie (2025-04-22). "Dozens killed as gunmen massacre tourists in Kashmir beauty spot". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ Sharma, Yashraj. "What is The Resistance Front, the group claiming the deadly Kashmir attack?". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "LeT Affiliate "Resistance Front" Claims Pahalgam Attack: All About It". www.ndtv.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "India blames Pakistan for Kashmir attack". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Mishra, Neerja (2025-05-02). "NIA Uncovers Lashkar-ISI-Pakistan Army Link to Pahalgam Attack". The Daily Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "India expels Pakistan embassy officials for 'espionage'". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "India's water used to go outside but now...: PM's first remark on Indus Treaty move". India Today (dalam bahasa Inggris). 2025-05-06. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Staff, Al Jazeera. "Kashmir attack: Why India's Indus Waters Treaty freeze threatens Pakistan". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Welle (DW), Deutsche. "Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer dalam Waktu Dekat". detiknews. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "IAF to launch major drill on Pakistan border from today". The Times of India. 2025-05-07. ISSN 0971-8257. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Press, Associated (2025-05-03). "Pakistan test-fires ballistic missile as tensions with India spike after Kashmir gun massacre". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Quillen, Federica Marsi,Stephen. "Heavy cross-border shelling after India fires missiles into Pakistan". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ a b "India says it has launched strikes on Pakistan and Pakistan-administered Kashmir". BBC News. 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ "Operation Sindoor Live Updates: 70 Terrorists Killed In 24 Missile Strikes At 9 Terror Camps In Pakistan". www.ndtv.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "What we know about India's strike on Pakistan and Pakistan-administered Kashmir". www.bbc.com (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2025-05-07. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "India launches attack on 9 sites in Pakistan and Pakistan-occupied Jammu and Kashmir". Reuters (dalam bahasa Inggris). 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:9
- ^ "India-Pakistan live: India strikes Pakistan, Pakistan-administered Kashmir". ;
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaauto3
- ^ a b "India, Pakistan Tensions Escalate After Airstrikes". Bloomberg (dalam bahasa Inggris). 2025-05-07. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Garg, Moohita Kaur (2025-05-07). "Operation Sindoor: Pakistan Defence Minister Khawaja Asif retracts PoW claim, says no Indian soldiers captured". Wion (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Amin, Zubair (2025-05-07). "Operation Sindoor: Has Pakistan Taken Indian Soldiers As Prisoners of War? Fact Check". NewsX World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "Rafale jets hit Pak terror camps with Scalp missiles, Hammer bombs: Sources". India Today (dalam bahasa Inggris). 2025-05-07. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Sharma, Sheenu (2025-05-07). "Rafale jets hit nine terror camps in Pakistan and PoK with Scalp missiles and Hammer bombs". India TV News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Amin, Zubair (2025-05-07). "Operation Sindoor Lasted 23 Minutes: SCALP, HAMMER Missiles On Rafale Jets Used To Strike Terror Camps in Pakistan And PoK". NewsX World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "Pakistan 'attacked with missiles' – as India says it targeted terrorist camps". Sky News (dalam bahasa Inggris). 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ a b "India-Pakistan fighting live: India fires missiles into Pakistan". Al Jazeera English. 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ ADG PI - INDIAN ARMY ☑️ [@adgpi] (7 Mei 2025). "#PahalgamTerrorAttack Justice is Served. Jai Hind!" (Tweet) – via X.
- ^ "India strikes nine sites in Pakistan weeks after Kashmir militant attack – live". The Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). 6 Mei 2025. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ Belam, Martin (2025-05-07). "Kashmir crisis live: India strikes on Pakistan and Pakistan-administered Kashmir kill 26; Pakistan says five Indian jets shot down". the Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Yeung, Tavia (7 Mei 2025). "Pakistan downs 2 Indian jets in retaliation for overnight strikes". China Daily. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ "Pakistan downs three Indian Air Force jets as retaliation for missile attacks under way: state media". Business Recorder. 7 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ "India Launches Multiple Missile Strikes Inside Pakistan, Targets Civilians". The Friday Times (dalam bahasa Inggris). 7 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ "Pakistan downs 2 Indian jets as retaliation for late-night strikes at 5 sites: state media". DAWN (dalam bahasa Inggris). 6 Mei 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ "India shoots down Pakistan's JF-17 fighter jet in Pulwama's Pampore". India TV News (dalam bahasa Inggris). 2025-05-07. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "FACT CHECK: Did Pakistan destroy an Indian Air Force MiG-29?". The Week (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "FACT CHECK: Did Pakistan destroy Indian Brigade Headquarters?". The Week (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "FACT CHECK: Did Pakistan Air Force hit Srinagar airbase after 'Operation Sindoor'?". The Week (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "Pak targeted 36 places with 300-400 'Turkish' drones: India on May 8 attack". India Today (dalam bahasa Inggris). 2025-05-09. Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ "India-Pakistan News LIVE Updates: Explosions heard in Samba as sirens sound in Jammu; blackout in Srinagar". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 2025-05-09. Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ "Indian and Pakistan troops swap intense artillery fire". AP News (dalam bahasa Inggris). 2025-05-09. Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ "India Pakistan news highlights: Over 50 Pakistani drones shot down by air defence array across LoC". Hindustan Times. 9 Mei 2025. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
- ^ "Residents stockpile food, rush to bunkers as conflict rattles India and Pakistan". Reuters. 9 Mei 2025. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
- ^ Yang, Maya; Vernon, Hayden; Fulton, Adam (2025-05-10). "Pakistan says it is committed to Kashmir ceasefire after India accuses it of 'violations' – as it happened". the Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ Ellis-Petersen, Hannah; Baloch, Shah Meer (2025-05-10). "India and Pakistan accuse each other of cross-border attacks on military bases". The Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "Indian Airstrikes in Pakistan: May 7, 2025". Carnegie Endowment for International Peace (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "Explosions, violations reported after India and Pakistan agree ceasefire". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "The Latest: India accuses Pakistan of ceasefire breaches in Kashmir". AP News (dalam bahasa Inggris). 2025-05-10. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "How Pakistan contacted India for agreement and later 'expectedly' violated it - DGMO Lt Ghai explains the timeline". The Economic Times. 2025-05-11. ISSN 0013-0389. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ Roy | AP, Rajesh (2025-05-12). "Modi says India has only paused military action after it and Pakistan stop firing at each other". The Washington Post (dalam bahasa American English). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "India's Modi says fighting 'only paused' in wake of conflict with Pakistan". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ "Oppn questions US role in ceasefire; BJP hits back". The Times of India. 2025-05-11. ISSN 0971-8257. Diakses tanggal 2025-05-13.
- ^ Galvin, Shane (2025-05-06). "India confirms it attacked nine sites in Pakistan, Pakistani Kashmir, targeting 'terrorist infrastructure'" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "India fires missiles into Pakistani territory in what Islamabad calls 'act of war'". AP News (dalam bahasa Inggris). 2025-05-06. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ Belam, Martin; Yerushalmy, Jonathan; Chao-Fong, Léonie; Yerushalmy, Martin Belam (now); Jonathan; Chao-Fong (earlier), Léonie (2025-05-07). "Kashmir crisis live: India strikes on Pakistan and Pakistan-administered Kashmir kill 26; Pakistan says five Indian jets shot down". the Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-05-07. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ Pakistan, U. S. Mission (2025-05-07). "Security Alert: U.S. Mission to Pakistan (May 07, 2025)". U.S. Embassy & Consulates in Pakistan (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "'Hope it ends very quickly': Trump reacts to India's Operation Sindoor on Pakistan". The Times of India. 2025-05-07. ISSN 0971-8257. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ antaranews.com (2019-03-19). "China nyatakan berperan konstruktif dalam meredakan ketegangan India, Pakistan". Antara News. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "China 'concerned' over India strikes on Pakistan, urges restraint". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "UN Secretary-General urges military restraint from India, Pakistan | UN News". news.un.org (dalam bahasa Inggris). 2025-05-06. Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ TV, Metro, Indonesia Dorong India dan Pakistan Utamakan Dialog untuk Atasi Krisis, diakses tanggal 2025-05-07
- ^ "How world leaders are reacting to India-Pakistan military strikes". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-07.
- ^ "Abdullah bin Zayed Calls for Restraint Between India and Pakistan and Avoiding Military Escalation". www.mofa.gov.ae. Diakses tanggal 2025-05-06.