Sukeroku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Danjurō Ichikawa Ⅺ sebagai Sukeroku

Sukeroku atau lengkapnya Sukeroku Yukari no Edo Zakura ("Sukeroku, Kembang Sakura Edo") merupakan salah satu judul cerita kabuki, bentuk seni teater tradisional Jepang.

Cerita ini berkisar mengenai konflik dan persaingan di antara dua orang dari kelas sosial yang berbeda. Latar belakang cerita adalah gaya hidup "ukiyō" (Dunia yang Mengambang) di Zaman Edo.

Tokoh-tokoh dan jalan cerita[sunting | sunting sumber]

Tomoemon Ōtani sebagai tokoh Ikyū

Sukeroku merupakan nama seorang tokoh dari kalangan rakyat biasa. Julukannya "otokodate", pembela rakyat kelas bawah dari penindasan kaum samurai yang sewenang-wenang. Jika samurai membawa dua bilah katana, maka ia cuma membawa satu saja, menandakan ia berada di posisi antara rakyat biasa dan samurai. Sukeroku mengenakan sorban ungu, warna yang biasanya melambangkan shogun.

Tokoh antagonis bernama Ikyu, seorang samurai yang telah mencuri pusaka keluarga Sukeroku, tapi ia tidak mau mengaku. Pusaka itu adalah katana yang dinamakan Tomokirimaru. Sukeroku sengaja ingin membuat Ikyu mengamuk dengan cara menawarkan pipa rokok yang ia selipkan di jari kakinya. Namun Ikyu menyadari ia sengaja dipanas-panasi karena telah mencuri barang orang lain. Ia masukkan lagi pedangnya. Padahal dalam hati ia sangat marah.

Tokoh wanita yang muncul di cerita ini adalah Agemaki, seorang pelacur profesional yang menghibur di bordil kawasan Yoshiwara, Edo. Wanita ini berbusana amat mewah dengan kimono berlapis-lapis. Sukeroku menjalin cinta dengan Agemaki. Peran wanita seperti biasanya, dimainkan oleh pria (onnagata). Kisah cinta antara pria biasa dengan pelacur adalah tidak biasa, mengingat perjodohan di Jepang kuno dilakukan oleh orangtua.

Lukisan tokoh Agemaki dalam Ukiyo-e, 1896

Ikyu, sang samurai jahat datang mencari si pelacur. Sukeroku yang berduaan lalu disembunyikan dalam lapisan kimono si pelacur Agemaki. Ikyu menggoda-godainya. Tetapi, dari balik jubah, Sukeroku mengata-ngatai Ikyu dan mencubit kakinya. Akhirnya ia ketahuan dan si samurai itu marah besar. Tak tahan lagi, Ikyu menarik pedangnya dan membelah sebuah pembakar dupa. Pertarungan lalu tak terhindarkan. Dalam duel, Ikyu tewas dibantai oleh Sukeroku. Pedang pusaka keluarga yang telah dicuri didapatkannya kembali.

Mengetahui tuan mereka telah tewas di tangan Sukeroku, para pengikut Ikyu memburunya. Ia bersembunyi di dalam lapisan kimono Agemaki supaya tak terlihat. Agemaki membohongi mereka bahwa ia melihat Sukeroku berlari ke arah sana. Sukeroku selamat dari kejaran massa. Ia dan sang pelacur tersebut memutuskan kabur ke kota lain dan hidup bahagia selamanya di sana.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Early Japan, Jonathan Norton Leonard, Time Life Books, 1968.
  • Urban Style, Sexuality, Resistance, and Refinement in the Japanese Dance "Sukeroku", Jay Keister, Asian Theatre Journal. Vol. 26, No. 2 (Fall, 2009)
  • Sukeroku