Sultan Johor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sultan Johor adalah gelar yang disandang oleh para penguasa di Johor. Selain itu, penguasa atau Raja Johor ini juga bergelar Yang Dipertuan Besar Johor.

Berikut daftar Sultan Johor hingga kini:

Periode Nama Raja Catatan dan peristiwa penting
Dinasti Melaka - Johor
1528-1564 Ala'uddin Riayat Syah II Putera daripada raja terakhir Melaka, yakni Mahmud Syah
1564-1570 Muzaffar Syah
1570-1571 Abdul Jalil I
1571-1597 Ali Jalla Abdul Jalil Syah II
1597-1615 Ala'uddin Riayat Syah III
1615 - 1623 Abdullah Ma'ayat Syah
1623 - 1677 Abdul Jalil Syah III
1677 - 1685 Mahmud Syah II
1677 - 1685 Ibrahim Syah
1685 - 1699 Mahmud Syah II Dibunuh. Tidak mewariskan penerus
Wangsa Bendahara | Klaim dari Dinasti Melaka Johor
(1699 - 1720) Abdul Jalil IV | (1718 - 1722) Abdul Jalil Rahmat Syah I
(sebagai putera dari Abdul Majid bin Ali bin Muhammad | (mengklaim sebagai
yang mengambil alih tahta Johor) | putera daripada Mahmud Syah II)
Wangsa Bendahara
1722 - 1760 Sulaiman Badrul Alam Syah Ambil alih kerajaan dengan bantuan pangeran-pangeran Bugis
1760 - 1761 Abdul Jalil V
1761 - 1770 Ahmad Riayat I
1770 - 1811 Mahmud Syah III
1811 - 1819 Abdul Rahman I
1819 - 1835 Hussain Syah Sultan Johor dan Singapura
1835 - 1855 Ali Iskandar Turun tahta pada tahun 1855 lalu menjadi Sultan Muar
Tumenggung Johor
1855 - 1862 Tumenggung Daeng Ibrahim
bin Abdul Rahman
Tumenggung Johor.
Bersepakat dengan
Pemerintah Jajahan
Negeri-Negeri Selat di Singapura
dengan menerima uang
sejumlah 5.000 dolar
dan mendapatkan jatah bulanan
sebesar 500 dolar.
Mengganti nama ibukota
menjadi Iskandar Puteri.
Sempat memerintah
dari Teluk Belanga, Singapura
1862 - 1895 Abu Bakar Tumenggung Johor 1862 - 1868
Maharaja Johor hingga 1886
menjadi Sultan Johor
1895 - 1959 Ibrahim
1959 - 1981 Ismail
1981 - 2010 Iskandar
2010 - sekarang Ibrahim Ismail Petahana

Pranala luar[sunting | sunting sumber]