Takbir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ucapan takbir
Seorang Muslim mengangkat tangan sembari mengucapkan Takbīr ketika salat.

Takbir (Arab: تَكْبِيْر‍‌‍‌َاتٍ, Takbīr) , yang memiliki arti "Perbesar", adalah istilah untuk frasa Arab Allahu Akbar (ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ, pelafalan [ʔaɫ.ɫaː.hu ʔak.baru] ), artinya ialah Allah Maha Besar.[1] Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau asma Allah.

Sesuai dengan maknanya, Akbar-Nya Allah sudah ada pada sifat Pencipta, Pemelihara/Pendidik dan Penghancur[a] juga pada Kekuasaan[b] serta pada Ilahiyah—Yang Diabdi[c] Allah yang terlaksana pada alam semesta.

Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, ungkapan takbir ini sebagai bentuk kesadaran akan fitrah sebagai manusia. Sehebat dan setinggi apa pun derajat manusia, dan sekuat apa pun kekuasaan, sebanyak apa pun harta kekayaan manusia, fitrah kita sebagai manusia adalah hamba Allah.

Frasa ini umumnya diucapkan oleh umat Islam saat berada dalam berbagai macam situasi. Misalnya ketika mereka merasa sangat senang, mengungkapkan persetujuan, mencegah seorang Muslim menjadi sombong dengan cara mengingatkannya bahwa Allah adalah sumber kesuksesan mereka, seruan perang, ataupun saat mereka dalam masa stres yang ekstrem.

Dalam salat[sunting | sunting sumber]

Frasa ini diucapkan baik selama salat fardu maupun salat sunah. Frasa ini juga digunakan dalam azan dan iqamah.[2]

Mengiringi kelahiran dan kematian[sunting | sunting sumber]

Diucapkan setelah kelahiran seorang bayi sebagai bentuk ungkapan memuji Allah.[3] Frasa ini juga merupakan bagian dari tradisi saat pemakaman dan penguburan secara Islam.[4]

Selama hari raya Eid dan Haji[sunting | sunting sumber]

Selama hari raya Idul Adha dan Idul Fitri, umat Muslim senantiasa melafalkan takbir. Pada hari-hari sebelum Idul Adha, umat Muslim juga mengucapkan frasa ini, khususnya saat Hari Arafah.[5]

Selama penyembelihan hewan[sunting | sunting sumber]

Pengucapan "Bismillah Allahu Akbar" pada saat melakukan Dzabihah.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rububiyah, QS Al-Fatihah ayat 2
  2. ^ Mulkiyah, QS Al-Fatihah ayat 4
  3. ^ QS Al-Fatihah ayat 5
  1. ^ "Allahu Akbar dalam KBBI Daring". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  2. ^ Nigosian, S. A. (2004). Islam: Its History, Teaching, and PracticesPerlu mendaftar (gratis) (dalam bahasa Inggris). Indiana: Indiana University Press. hlm. 102. ISBN 0-253-21627-3. 
  3. ^ "On Birth & School" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Agustus 2013. Diakses tanggal 4 September 2013. 
  4. ^ el-Hibri, Tayeb. Parable and Politics in Early Islamic History: The Rashidun Caliphs (dalam bahasa Inggris). Columbia University Press. 
  5. ^ Rabbani, Faraz. "The Day of 'Arafah: The 9th of Dhu'l Hijjah" (dalam bahasa Inggris). Qibla.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2013. Diakses tanggal 4 September 2013. 
  6. ^ "Arabic Definitions" (dalam bahasa Inggris). USA Halal Chamber of Commerce, Inc. Diakses tanggal 5 Agustus 2020.