Tallit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seorang pria sedang berdoa dengan menggunakan Tallit.

Tallit (bahasa Ibrani: טלית, talet[1] dalam Ibrani Modern, Ibrani Sephardi dan bahasa Ladino; tallis,[2] dalam Ibrani Ashkenazi dan bahasa Yiddish; bentuk jamak: tallitot; talleisim,[3] tallism,[4] dalam Ibrani Ashkenazi dan Yiddish) adalah kain ibadah yang digunakan selama ibadah pagi (ibadah shacharit) dalam agama Yahudi, juga pada pembacaan Taurat, dan hari raya pendamaian (Yom Kippur).[5] Biasanya mempunyai pinggiran yang disebut Tzitzit, sehingga Tallit juga disebut sebagai arba kanfot, artinya "bersayap empat". Taurat, khususnya dalam Kitab Bilangan pasal 15, menginstruksikan untuk memakai pinggiran di sudut pakaian sebagai cara mengingat dan melakukan segala perintah Allah.[6]

Bentuk Tallit[sunting | sunting sumber]

Tallit (juga diucapkan Tallis) adalah selendang doa, jubah Yahudi yang paling asli. Merupakan bagian berbentuk persegi panjang dari linen atau wol (dan kadang-kadang, saat ini, polyester atau sutra) dengan hiasan khusus yang disebut Tzitzit pada masing-masing dari empat sudut. Tujuan dari pakaian adalah untuk menahan Tzitzit tersebut.[7] Kebanyakan tallitot (atau bentuk jamak alternatif: talleisim) memiliki "tali leher", disebut Atarah, yang sering dianggap membawa berkat

Instruksi Alkitab[sunting | sunting sumber]

Dalam Taurat, Tuhan berfirman kepada Musa:"berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetianmu terhadap TUHAN"Bilangan 15:37-39

Menurut perintah Alkitab tersebut, benang (bahasa Ibrani: פתיל, "pəthiyl") berwarna "ungu kebiru-biruan" (bahasa Ibrani: תכלת, "tekelet", tək·ā'·leth), atau hanya disingkat "tekelet" saja, harus disertakan dalam tzitzit.[8][9]

Jenis Tallit[sunting | sunting sumber]

seorang pria Yahudi Orthodoks sedang menggunakan Tallit Katan dari woll.

Terdapat dua jenis tallit — tallit gadol dan tallit katan

Tallit Gadol[sunting | sunting sumber]

Tallit Gadol (dikenal sebagai tallét gedolah dikalangan sephardim), ukurannya cukup besar, biasanya digunakan pada ibadah pagi.[10][11]

Tallit Katan[sunting | sunting sumber]

Tallit katan (dikenal sebagai tallét ketannah dikalangan Sephardim), tallit ini berukuran kecil dan biasanya menjadi pakaian sehari-hari umat laki-laki Yudaisme Ortodoks, sekarang lebih kepada busana modern yang dibuat oleh orang barat.[12][13]

Tallit katan juga dikenal sebagai arba kanfot (Yiddish: arba kanfos) atau tzitzit (Yid. tzitzis).

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Jacob Rader Marcus. This I Believe: Documents of American Jewish Life. hlm. 269. ISBN 0-87668-782-6. 
  2. ^ Jennifer Heath (2008). The Veil: Women Writers on its History, Lore, and Politics. University of California Press. hlm. 211. ISBN 0-520-25040-0. 
  3. ^ Ilana M. Blumberg (2009). Houses of Study: A Jewish Woman Among Books. University of Nebraska Press. hlm. 64. ISBN 0-8032-2449-4. 
  4. ^ Joseph Leftwich (1974). An Anthology of Modern Yiddish Literature. Walter de Gruyter. hlm. 338. ISBN 90-279-3001-5. 
  5. ^ Rabbi Daniel Kohn. "My Jewish Learning — Prayer Services". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-22. Diakses tanggal September 28, 2012. 
  6. ^ Bilangan 15:37–41
  7. ^ Second Ed., Vol. 19, Som-Tn, 2007
  8. ^ Lihat Bilangan 15
  9. ^ The Ptil Tekhelet Organization
  10. ^ Dosick, Wayne D. (1995). Living Judaism: The Complete Guide to Jewish Belief, Tradition, and Practice. Harper San Francisco. hlm. 223. ISBN 978-0-06-062119-3. Diakses tanggal 18 December 2011. The tallit is sometimes decorated with black stripes, which some say is a remembrance or memorial to the destruction of the Holy Temple and the exile. 
  11. ^ Fowler, Mery (1999). "Chapter 1: Judaism". World Religions. Brighton: Sussex Academic Press. hlm. 15. ISBN 1-898723-49-4. Diakses tanggal 18 December 2011. 
  12. ^ Eisenberg, Ronald L. (2010). "Chapter 12: Synagogue and Prayer". What the Rabbis Said. Santa Barbara, California: Greenwood Publishing Group. hlm. 241. ISBN 978-0-313-38450-9. Diakses tanggal 18 December 2011. The tallit is usually white, based on the Talmudic description that God wraps Himself in a tallit (RH 17b), and "His garment was as white as snow" (Dan. 7:9). 
  13. ^ Strassfeld, Michael (2006). "Part Two: The Three Paths". A Book of Life: Embracing Judaism as a Spiritual Practice. Woodstock, Vermont: Jewish Lights Publishing. hlm. 198. ISBN 1-58023-247-7. Diakses tanggal 18 December 2011. The tallit may be any combination of colors, but until recently it was most commonly white with black stripes. In modern times blue stripes have become more common. Blue and white, the colors associated with the State of Israel and its flag, actually originated as the 'Jewish colors' because of the tallit. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. http://www.templesanjose.org/JudaismInfo/faq/tallit.htm Diarsipkan 2013-02-25 di Wayback Machine.
  2. http://ocaminho.tripod.com/
  3. http://www.lgd.de/projekt/roth/judentumimroman/index.html
  4. http://www.templestudy.com/2008/03/19/tallit-katan-the-sacred-undergarment-of-judaism/
  5. http://beit-netzarim-judaism.blogspot.com/2012/02/rahasia-jubah-doa-ibrani-tallit.html[pranala nonaktif permanen]