Tumbuhan semusim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tomat (Solanum lycopersicum L.) termasuk tumbuhan semusim

Tumbuhan semusim atau tanaman semusim atau tanaman tahunan atau tumbuhan tahunan merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu musim" adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim sedang sering kali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi).

Menurut Sampaguita Syafrezani (2009:12), tumbuhan semusim itu adalah tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga, menghasilkan biji, dan mati hanya dalam setahun atau bahkan kurang sedikit daripada setahun. Jenis tanaman seperti ini biasanya berkecambah 8-10 minggu apabila ditanam memakai biji.[1] Di daerah tropis, tumbuhan ini dapat tumbuh di mana saja atau pekarangan rumah kita. Di daerah subtropis, tumbuhan ini hanya dapat ditumbuhkan pada musim semi saja. Beberapa spesies bisa tumbuh di musim dingin. Bunga matahari, tomat, dan kacang polong termasuk dalam kategori ini. Beberapa spesies lainnya tumbuh dengan sangat lambat. Tukang kebun biasa menanamnya di bibit semai. Ada orang menamanya sendiri, namun yang lain bisa membelinya di kios bunga.[1]

Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki perilaku musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti narsisus, yang dikenal sebagai spring plants (tumbuhan musim semi), mengeluarkan daun di akhir musim dingin (musim salju) lalu berbunga dan kemudian layu kembali hanya dalam waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian kembali beristirahat dalam bentuk umbi.

Perilaku musiman ini diatur secara hormonal dan dipengaruhi oleh suhu udara, panjang hari, serta ketersediaan air di tanah.

Berikut adalah beberapa ilustrasi.

  • Bagi petani di wilayah beriklim tropika, jagung adalah tanaman semusim karena ia ditanam dan dipanen masih pada musim yang sama. Bagi petani daerah beriklim sedang, jagung disebut tanaman semusim karena ia ditanam pada pertengahan musim semi dan dipanen pada pertengahan hingga penghujung musim gugur.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Syafrezani, Sampaguita (2009). Manfaat Tumbuhan Bunga Penghias Pekarangan. hal.12. Bandung:Titian Ilmu. ISBN 978-979-027-105-1.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]