Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Genosida Armenia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Sudah ditinjau oleh 5 pengguna, dengan 2 pengguna menyatakan setuju. Selain itu proses peninjauan juga sudah berjalan hampir tiga bulan. Karena itu usulan diterima. F1fans (bicara) 22 Juni 2023 08.51 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Genosida Armenia[sunting sumber]

Pengusul: Glorious Engine (b • k • l)
Status:    Selesai

Seperti halnya artikel Penindasan Diokletianus yang jadi AP, mungkin saya bisa lanjutkan pemajuan artikel lain mengenai penindasan Kristiani dengan artikel Genosida Armenia. Artikel ini dikembangkan oleh 3 pengembang sekaligus, bung DW pada bagian awal, bung SV pada bagian awal dan tengah dan bung KS pada bagian akhir. --Glorious Engine (bicara) 13 Maret 2023 04.25 (UTC)[balas]

Komentar Dedhert.Jr[sunting sumber]

Saya sudah lihat beberapa pengguna di riwayat suntingan yang terlibat dalam mengembangkan atau memperbaiki artikel. Alih-alih bung GE yang menjawab, saya akan memanggil beberapa pengguna lain saja: Stephanus Victor, Cahyogunadi, Kris Simbolon, dan Danu Widjajanto (sekarang beliau sudah pensiun. Gak tahu apakah beliau akan aktif dalam pengusulan ini atau tidak). Beri saya beberapa waktu untuk meninjau. Dedhert.Jr (bicara) 14 Maret 2023 07.31 (UTC)[balas]

Sekadar info, bung SV nggak mau dilibatkan dalam pengusulan (lihat keterangannya di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Cento Vergilianus de laudibus Christi/2), bung DW pensiun, nggak tau deh kalo bung CG ama bung KS, sama saya saja nggak apa-apa, tanpa keterlibatan pengembang juga sebetulnya usulannya bisa jalan, contoh kasus: Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Sanherib --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2023 07.36 (UTC)[balas]
@Glorious Engine Mohon maaf, bukan bermaksud untuk menyakiti Anda, tetapi setelah saya melihat beberapa pengusulan AP yang Anda lakukan sebelumnya, Anda sama sekali tidak menyimak apa yang dipertanyakan peninjau; contohnya di usulan Norodum Sihanouk saya bertanya bisakah diganti dengan prosa, tetapi Anda malah menghapus tabel-tabel tersebut. Maka dari itu saya mulai agak sedikit ragu kalau Anda yang mengusulkan artikel ini sementara yang lainnya sudah menerjemahkan. Saya takutnya Anda akan memanggil beberapa pengguna karena tidak mengetahui beberapa komentar atau pertanyaan oleh peninjau. Dedhert.Jr (bicara) 14 Maret 2023 07.55 (UTC)[balas]
Itu sudah dari berbulan-bulan yang lalu, sekarang beda, saya baca artikel tersebut sepenuhnya, berulang-ulang malahan. Begini aja, poin peninjauan yang di-ping-kan oleh Anda ke bung CG & KS biar mereka sendiri yang jawab kalo bersedia (ping ke bung DW & SV tidak termasuk) tapi kalo tak kunjung dijawab, maka biar saya yang mengerjakannya. Sementara untuk poin peninjauan yang tidak di-ping-kan oleh siapapun, maka saya yang mengerjakannya. Bagaimana ? Maaf nih kalo salah-salah kata. --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2023 08.13 (UTC)[balas]

Saya tidak ahli di bidang sejarah, tetapi akan saya tinjau sebisa mungkin. Here are the followings:

Komentar Stephanus Victor[sunting sumber]

  • Sekalipun menghargai wikipediawan yang sudah "kreatif" mengganti kalimat pertama pada artikel ini menjadi "Genosida Armenia adalah pemusnahan sistematis terhadap rakyat Armenia dan jati diri mereka di Kesultanan Utsmaniyah semasa Perang Dunia I", mungkin lantaran bertujuan supaya kalimatnya "enak" dibaca dan mudah dipahami, saya menganggap pengubahan tersebut telah mengaburkan (kalau tidak bisa disebut "sengaja menghilangkan") pokok pikiran yang hendak ditonjolkan kalimat aslinya dalam artikel wikipedia Inggris, yaitu upaya pemusnahan terhadap suatu bangsa (genosida) maupun jati diri kebangsaannya (national identity), yakni unsur-unsur kebudayaan mereka. Sebaiknya diganti menjadi "pemusnahan sistematis terhadap bangsa dan jati diri bangsa Armenia." Stephanus Victor (bicara) 14 Maret 2023 09.57 (UTC)[balas]

 Selesai --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2023 10.33 (UTC)[balas]

  • Kasus yang sama terjadi pada kalimat pertama paragraf kedua bagian pendahuluanː Sebelum Perang Dunia I, warga Armenia menempati posisi yang terlindungi, tetapi dihinakan, di dalam masyarakat kesultanan Utsmaniyah. Bukan soal perlindungannya yang diutamakan melainkan status hinanya yang ditonjolkan. Intinya, kaum zimi pertama-tama adalah golongan yang hina, warga negara dengan hak dan keleluasaan yang sangat terbatas serta harkat dan martabat yang jauh di bawah warga Muslim, baik di mata hukum lebih-lebih di mata agama-resmi-negara, dan hanya dilindungi selama mampu dan rela membayar jizyah. Pokok pikiran ini perlu diketahui terlebih dahulu supaya pembaca dapat memahami mentalita dan pola pikir yang melatarbelakangi (misalnya) tindakan pemerintah yang dengan gampangnya melancarkan genosida terhadap warga Armenia, dan menyita harta benda mereka yang notabene adalah warga negaranya sendiri lalu memberikannya kepada warga pendatang yang beragama Islam. Harap kalimatnya bisa dipulihkan sebagaimana mula-mula diterjemahkan, demi mempertahankan pokok pikiran yang hendak disampaikan. Stephanus Victor (bicara) 14 Maret 2023 13.08 (UTC)[balas]

 Selesai Saya kembalikan jadi "Sebelum Perang Dunia I, warga Armenia menempati posisi yang hina tetapi dilindungi di dalam masyarakat kesultanan Utsmaniyah." --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2023 14.33 (UTC)[balas]

Saya keberatan, posisi mereka bukan "hina", itu suatu pernyataan yang simplistik dan reduksionis dalam memandang sejarah panjang masyarakat Armenia. Kehidupan masyarakat etnik Armenia tibak bisa disamaratakan selama ratusan tahun sejarah. Perbedaan posisi sosial pun hadir dalam masyarakat Armenia yang berada dibawah kekuasaan Ottoman. Perlakuan terhadap elite Armenia dan masyarakat biasa berbeda, Di kekaisaran Ottoman, orang Armenia dapat memiliki pekerjaan yang kedudukannya tinggi. Keluarga elit Armenia di Kesultanan Utsmaniyah mendapatkan kepercayaan dari para Sultan dan mampu mencapai posisi penting dalam pemerintahan Utsmaniyah dan perekonomian Utsmaniyah. Orang-orang elit Armenia yang meraih sukses besar, individu-individu seperti Abraham Pasha, dan Gabriel Noradunkyan yang menjadi menteri luar negeri. Keluarga Dadian menguasai seluruh industri amunisi di Kesultanan Utsmaniyah. Contoh lain adalah Calouste Gulbenkian. Gulbenkian adalah seorang pengusaha dan dermawan.menjadi salah satu penasihat utama Bank Nasional Turki dan Perusahaan Minyak Turki, yang kemudian menjadi Perusahaan Minyak Irak. Dia memainkan peran utama dalam membuat cadangan minyak bumi di Timur Tengah tersedia untuk pembangunan dunia Barat. Pers dan sastra Armenia juga mendirikan lembaga-lembaga yang kritis; sikap ini sangat berharga dalam mereformasi hukum dan membawa perbaikan dalam komunitas Armenia. Silahkan lihat buku Donald Bloxham, The Great Game of Genocide: Imperialism, Nationalism and the Destruction of the Ottoman Armenians dan buku Mesrob K. Krikorian, Armenians in the Service of the Ottoman Empire 1860-1908. Sentimen terhadap Pan-Usmanisme kontemporer harus dihindarkan dalam menulis mengenai sejarah Ottoman lampau. Vëantur07 (bicara) 21 Mei 2023 06.33 (UTC)[balas]

@Vëantur07: Kalo Anda memiliki pandangan berseberangan dari artikel ini, Anda mungkin cocok untuk mengurusi artikel Penyangkalan genosida Armenia. Silahkan Anda memeriksa terjemahan artikel tersebut dan kemudian juga mengangkat artikel tersebut untuk pengusulan AP. --Glorious Engine (bicara) 21 Mei 2023 06.41 (UTC)[balas]

Baik, akan saya coba Vëantur07 (bicara) 21 Mei 2023 06.43 (UTC)[balas]
Sepertinya Vëantur07 mencampuradukkan status hina golongan zimi dengan kenyataan hidup warga Armenia Utsmaniyah. Bestatus hina tidak serta-merta berarti golongan zimi wajib hidup miskin papa, terlunta-lunta. Status hina bukan berarti miskin, melainkan berarti dipandang nista. Sekaya-raya apa pun orang-orang zimi, tetap saja mereka dipandang berderajat lebih rendah daripada orang-orang non-zimi. Kekayaan besar orang-orang Armenia hanya membuktikan ketangguhan dan kecerdikan mereka dalam mengatasi tantangan hidup, karena pada akhirnya harta benda mereka disita juga dan dibagikan/diberikan cuma-cuma kepada warga pendatang yang non-zimi. Kira-kira senasiblah dengan orang-orang Kristen dan Yazidi di Irak ketika ISIS berkuasa.Stephanus Victor (bicara) 1 Juni 2023 10.34 (UTC)[balas]
Sekali lagi poin saya hanya semakin dibuktikan dengan argumen reduksionis dan simplistik "Kira-kira senasiblah dengan orang-orang Kristen dan Yazidi di Irak ketika ISIS berkuasa". Anda masih mencampurkan/menyamakan fenomena kontemporer dengan kejadian di masa lampau, dan lagi2 tanpa referensi. Padahal hukum yang digunakan oleh Ottoman dan ISIS berbeda, kecuali anda ingin juga menyamakan bahwa hukum yang dipakai Indonesia dan Hindia-Belanda ataupun VOC itu sama saja. Itu sama2 generalisasi juga, gak usah setengah2 dalam men-generalisasi sejarah, semuanya saja disama2kan seolah manusia ini sejarahnya gak berubah dan monoton. Anda masih berpikiran bahwa tidak ada perubahan hukum di Ottoman (yang mana terjadi sepanjang sejarahnya, dan terutama pada abad ke-19). Perlu diingat bahwa penerapan status zimmi dalam hukum Ottoman berlaku hingga 1856, sekali lagi menunjukkan anda juga belum memahami bagaimana tatanan sosial dalam masyarakat2 di Ottoman. Di Ottoman masih ada askeri, raʿāyā, Ermeni milleti, millet-i Rûm, apa di ISIS juga begitu? tidak. Sekali lagi, jangan men-generalisir. Silahkan melihat buku Bernard Lewis dan Buntzie Ellis Churchill, Islam: The Religion and the People. Oh ya, anda juga masih tidak memahami perbedaan kelas dalam kelompok masyarakat berbudaya Armenia yang saya singgung. Kesimpulannya, anda hanya mengulangi sudut pandang yang oleh intelektual Amerika Serikat Edward Said sebut sebagai Orientalisme. Vëantur07 (bicara) 1 Juni 2023 15.01 (UTC)[balas]
Vëantur07ː Kata kuncinya adalah kira-kira, jadi sudah jelas bukan penegasan definitif, melainkan anjuran fakta pembanding yang tidak sama persis sekadar untuk menggugah imajinasi dan penalaran anda. Nah poin anda yang mana yang benar? apa referensi anda? Anda mempertentangkan "status hina" bukan dengan mengedepankan sumber yang membuktikan bahwa status mereka "tidak hina", tetapi dengan sumber yang membuktikan kesuksesan karier dan kemakmuran ekonomi mereka. Nah penentu status "hina" warga Armenia-Utsmaniyah maupun semua warga negara Utsmaniyah yang non-Muslim bukanlah kondisi keuangan maupun kiprah mereka di dalam kehidupan bermasyarakat, melainkan "agama" mereka. Ini saran saja, untuk menggolkan pendapat anda, sebaiknya cari saja sumber yang secara terang-benderang menegaskan bahwa "zimi" alias dhimmi bukanlah golongan yang dianggap lebih rendah derajatnya.Stephanus Victor (bicara) 9 Juni 2023 09.56 (UTC)[balas]
Saya tidak akan melanjutkan lagi, karena anda masih tidak faham bahwa konsep zimi sudah tidak digunakan pada masa akhir Ottoman. Pun, saya sudah memberikan sumber yang saya gunakan, saya sudah memberikan 3 referensi. Saya juga sudah menyampaikan bahwa permasalahan sosial di Ottoman (ataupun negara manapun) lebih kompleks dari sekedar masalah "muslim" dan "non-muslim". Saya tidak mau terjebak dalam language game yg tidak produktif. Vëantur07 (bicara) 9 Juni 2023 10.32 (UTC)[balas]

Komentar Dakwah Islam[sunting sumber]

Saya kurang memahami mengenai artikel tentang sejarah sperti ini. Tetapi, akan saya coba semampunya.

  • Pada bagian awal, trdapat kalimat Genosida Armenia meluluhlantakkan peradaban bangsa Armenia yang sudah berumur lebih dari dua ribu tahun. buknnya kata "meluluhlantakkan" ini dpt diganti menjadi "menghancurkan"?
  • Pada subjudul Deportasi sistematis, Pada Perang Dunia I, Komite Persatuan dan Kemajuan—yang tujuan utamanya adalah melanggengkan daulat Kesultanan Utsmaniyah—mengidentifikasi warga sipil Armenia sebagai suatu ancaman terhadap keberadaan negara. saya lihat di artikel AP lain, terkadang tanda "—" diubah menjadi kurung saja "()". Karna mungkin sama penafsirannya?

Sekian, wassalamualaikum wr. wb. — Dakwah Islam 8 Mei 2023 09.43 (UTC)[balas]

Komentar Syahramadan[sunting sumber]

Karena saya bukan orang yang ahli dalam sejarah Armenia, saya tak bisa berkomentar banyak kecuali kalau komentarnya membicarakan soal badan artikelnya. Kalau tidak salah, Artikel Pilihan haruslah tidak memiliki pranala merah di dalamnya. Nah, saya menemukan satu pranala merah tersebut.
"Armenia mengorganisir gerakan yang dikenal sebagai vorpahavak (pengumpulan yatim piatu), yaitu merebut kembali ribuan perempuan dan anak Armenia yang diculik dan diislamkan pemerintah Utsmaniyah."
Apakah bisa dibuatkan artikelnya?


Selain itu, saya juga menemukan beberapa frasa yang mungkin agak terdengar janggal.
"Sejak 1988, orang-orang Armenia dan Azerbaijan Turki terlibat konflik atas Nagorno-Karabakh, sebuah enklaf Armenia yang diakui secara internasional sebagai bagian dari negara Azerbaijan." Apakah tambahan kata "Turki" di samping kata Azerbaijan merupakan sesuatu yang perlu?
Dalam sub judul "Pengakuan Internasional", seharusnya ditambahkan pula persoalan Pakistan yang ikut-ikutan menyangkal genosida tersebut. Syahramadan (bicara) 9 Juni 2023 02.35 (UTC)[balas]

Mengenai kata "vorpahavak", itu dari enwikinya, halamannya hanya berisi 1 kalimat saja, jadi daripada nanggung, saya "hitamkan" saja ya.

Mengenai "Azerbaijan Turki", itu karena orang Azerbaijan itu juga berasal dari suku bangsa Turkic seperti halnya orang Turki sendiri. Mirip lah sama istilah "Tionghoa-Indonesia" atau "Jawa-Suriname"

Mengenai Pakistan, itu berasal dari en:Armenian_genocide_recognition#Other_countries: "Pakistan also supports the position of Turkey regarding the Armenian Genocide, with the Foreign Ministry calling U.S. recognition “one-sided and political”.[407][408]". Kalo dicantumkan saya rasa sama saja harus satu per satu menjelaskan alasan negara-negara yang mengakuinya, cukup dijelaskan di Pengakuan genosida Armenia kalau dikembangkan. --Glorious Engine (bicara) 9 Juni 2023 03.46 (UTC)[balas]

Menurut saya, kosakata Azerbaijan Turki itu masih belum sepadan dengan Tionghoa-Indonesia karena Azerbaijan dengan Turki itu sendiri masih satu rumpun bangsa yang berbeda negara. Orang Turki (bukan warga negara Turki) yang berada di Azerbaijan secara otomatis dia adalah orang Azerbaijan, begitu pula sebaliknya. Justru kalau ditambahkan, orang awam bisa jadi bingung. Sehingga, pilihan bijaknya kata Azerbaijan ini diberi pranala yang berlainan. Azerbaijan sebagai negara dipranalakan pada Azerbaijan, dan apabila membicarakan bangsa Azerbaijan, maka dipranalakan ke Orang Azeri.
Selain itu, penyertaan alasan penolakan Pakistan menurut saya lebih menarik untuk diangkat, karena motivasi politiknya yang abu-abu dibandingkan negara Muslim lain yang netral soal genosida ini. Sedangkan alasan negara yang mengakuinya tidak perlu disebut karena secara umum ada garis besar yang seragam. Syahramadan (bicara) 9 Juni 2023 08.53 (UTC)[balas]
Oke, kata "Turki" pada "Azerbaijan Turki" saya hapus saja.
Mengenai Pakistan sudah saya tambahkan paragrafnya ke artikelnya. Tapi kalo ada pengguna lain yang berpandangan lain terhadap pencantuman tersebut, harap Anda diskusikan bersama. --Glorious Engine (bicara) 9 Juni 2023 09.55 (UTC)[balas]

Komentar minor F1fans[sunting sumber]

Artikelnya sudah sangat memenuhi syarat untuk jadi AP. Saya akan memberikan komentar minor untuk melengkapinya.

Baik, saya mendukung untuk artikel ini jadi AP. F1fans (bicara) 21 Juni 2023 07.43 (UTC)[balas]

@F1fans: Apakah Anda juga bersedia untuk meloloskan usulan AP ini ? Apakah masih menunggu keputusan dari peninjau lain ? Coba panggil deh @Dedhert.Jr: @Dakwah Islam: @Syahramadan: --Glorious Engine (bicara) 21 Juni 2023 08.29 (UTC)[balas]

Berdasarkan pertimbangan saran dari pengguna lain yang sudah dipenuhi, maka saya Setuju Setuju untuk menjadikan artikel ini sebagai AP. Syahramadan (bicara) 21 Juni 2023 08.54 (UTC)[balas]
@Syahramadan: Apakah Anda juga bersedia meloloskan dan menutup usulan ini juga mengingat saya lihat peninjau lainnya, yakni Dedhert.Jr dan Dakwah Islam, nampaknya sedang/sudah tidak aktif lagi --Glorious Engine (bicara) 22 Juni 2023 03.02 (UTC)[balas]
Maaf, mungkin barangkali pengguna lain bisa melakukannya. Syahramadan (bicara) 22 Juni 2023 06.30 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.