Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Soekiman Wirjosandjojo/2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Artikel ini sudah ditinjau secara menyeluruh oleh bung Dedhert.Jr --Glorious Engine (bicara) 25 Februari 2023 13.57 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Soekiman Wirjosandjojo[sunting sumber]

Pengusul: Juxlos (b • k • l)
Status:    Selesai

Perdana Menteri Indonesia antara 1951-1952, dan salah satu tokoh politik Islam di Indonesia yang paling penting selama era 1940an. Artikel ini saya kembangkan dulu di WB Indonesia sebelum saya gunakan sebagai basis pengembangan di enWiki, yang sudah terima menjadi Good Article. Terakhir kali, pengajuannya kadaluarsa. Juxlos (bicara) 30 Januari 2023 04.48 (UTC)[balas]

Komentar Dedhert.Jr[sunting sumber]

Karena peninjau sebelumnya, Medelam, cukup kesulitan meninjau artikel ini, mungkin saya akan coba menggantikannya meskipun saya bukan ahli biografi. Saya akan coba ping David Wadie Fisher-Freberg untuk meninjau artikel ini. Saya berharap tidak keberatan dengan saya yang meninjau. Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.27 (UTC)[balas]

Dilihat dari pandangannya, artikel sangat bagus, akan saya beri komentar disini:

Masa muda[sunting sumber]
  • "Soekiman dilahirkan pada tanggal 19 Juni 1898 di Sewu, sekarang dalam kota Surakarta". — Hmm... Apakah frasa "sekarang dalam kota" ini perlu? Hal ini membuat saya berpikir bahwa dulu Sewu bukan termasuk bagian dari kota Surakarta? Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.27 (UTC)[balas]
  • Saya kurang pasti, tapi dalam biografinya ditulis seolah Sewu itu dulu, kasarnya, "kampung". Mungkin dulu batas kota Surakarta berbeda, saya tidak tahu juga.
I see. Dedhert.Jr (bicara) 22 Februari 2023 08.54 (UTC)[balas]
  • Oke
  • "Soekiman dapat masuk ke sekolah Europeesche Lagere School (sekolah dasar Eropa) di Boyolali". — Kenapa "sekolah dasar" perlu dipranalakan? Apakah sebaiknya tidak harus? Selain itu, mungkin lebih baik ditulis " "Soekiman dapat masuk ke sekolah Europeesche Lagere School, sekolah dasar Eropa yang terletak di Boyolali, provinsi Jawa Tengah"? Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.27 (UTC)[balas]
    Sebenarnya sih memang tidak perlu, mungkin tradisi. Europeesche Lagere School memang terjemahan langsungnya "sekolah dasar Eropa" dan ini merupakan sistem (seperti "sekolah dasar negeri"), sementara kalimat seperti satunya lagi ini seolah-olah ada satu saja sekolah yang bernama Europeesche Lagere School, dan sekolah itu ada di Boyolali. Juxlos (bicara) 31 Januari 2023 16.30 (UTC)[balas]
    Oke. Untuk yang "sekolah dasar" sebaiknya tidak perlu dipranalakan. Dedhert.Jr (bicara) 1 Februari 2023 02.24 (UTC)[balas]
  • Oke
  • "Setelah lulus dari ELS" — Kenapa tau-taunya lompat ke abreviasi nama sekolahnya? Mungkin dapat diganti dengan "sekolah tersebut", atau dapat ditambahkan singkatan namanya di kalimat sebelumnya. Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.27 (UTC)[balas]
  • Atau "setelah lulus" saja? Toh tidak ada sekolah lain yang disebut sebelumnya.
Karier awal[sunting sumber]
  • "pimpinan rumah sakit" cukup jelas?
  • Oke
  • Sudah tersunting
  • "Salah seorang pemimpin PPPKI, Abdoel Moethalib Sangadji, bahkan menyatakan bahwa PSI (yang mengubah namanya pada Januari 1930 menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia/PSII) tidak dapat menjadi anggota PPPKI lagi." — Ganti tanda miring "/" dengan "atau disingkat". Selain itu, apakah "Indonesia" perlu dimiringkan untuk membedakan PSI dengan PSII? Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.49 (UTC)[balas]
  • Oh sudah ada yang sunting duluan
  • Berbeda sepenuhnya.
Pendudukan Jepang[sunting sumber]
  • Kurang dijelaskan. Bisa jadi memang dari mood Jepang saja, tapi alasan khususnya seingat saya tidak ada. Ibrahim (1982) dan Fogg (2019) memang cuma "ditutup, lalu diperbolehkan, lalu ditutup lagi".
  • "Soekiman juga ditunjuk sebagai anggota dalam organisasi Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)" — Sebenarnya apakah ini dapat diperpanjang lagi kalimatnya, dengan menambahkan "Setelah organisasi tersebut ditutup,..." di bagian awal? Saya berharap kalimatnya mungkin dapat diselaraskan dengan kalimat sebelumnya berdasarkan kronologi. Dedhert.Jr (bicara) 1 Februari 2023 02.52 (UTC)[balas]
  • Dalam sumber, dua hal ini dikronologikan, tapi saya kurang yakin mengenai kapan Soekiman menjadi anggota PUTERA pasnya. Bisa jadi sebelum MIAI ditutup kembali, jadi menurut saya sebaiknya dibiarkan saja.
  • Sip
Excellent Dedhert.Jr (bicara) 22 Februari 2023 08.54 (UTC)[balas]
Perang Kemerdekaan[sunting sumber]
  • Sip
  • Oh iya
  • Dijelaskan di kalimat berikutnya, jadi kalimat ybs dipotong setengah saja.
  • "Soekiman juga sebelumnya sudah dilibatkan dalam penyusunan Kabinet Sjahrir II pada bulan Februari 1946, tetapi setelah kabinet tersebut terbentuk, Soekiman mengkritisi komposisinya" — Komposisi apa yang Anda maksud? Dedhert.Jr (bicara) 30 Januari 2023 12.59 (UTC)[balas]
  • Dalam hal ini, anggota-anggotanya. Dijelaskan.
  • Sip
Perdana Menteri[sunting sumber]
Kebijakan dalam negeri
  • Bukankah tanda pisah en dash "–" lebih cocok digunakan untuk menyatakan rentang suatu interval (pada konteks disini adalah rentang waktu), seperti pada kalimat "bahwa tindakan tersebut disusun antara Soekiman dan 2–3 orang lainnya saja"? Yang aku tebalkan di kalimat itu ada yang typo. Dedhert.Jr (bicara) 1 Februari 2023 03.03 (UTC)[balas]
  • Sip
Kebijakan luar negeri
  • Oke
Referensi[sunting sumber]
  • Diperbaiki. Semoga sudah semuanya.

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.