Lihat sumber Makedonia (kerajaan kuno)

{{Infobox Former Country
|native_name            = Μακεδονία
|conventional_long_name = Makedonia
|common_name            = Makedonia
|continent              = Eropa
|region                 = Kawasan Laut Tengah
|era                    = [[era Klasik|Abad Kuno]]
|government_type        = [[Monarki]]
|year_start             = 808 SM
|year_end               = 168 SM
|event_start            = Didirikan oleh [[Karanos (raja)|Karanos]]
|date_start             =
|event_end              = [[Pertempuran Pydna|Pertempuran Pidna]]
|date_end               = 
|event1                 = [[Vasal]] [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia]]<ref name="sprawski 135-138 olbrycht 342-345">{{harvnb|Sprawski|2010|pp=135–138}}; {{harvnb|Olbrycht|2010|pp=342–345}}</ref>
|date_event1            = 512/511–493 SM
|event2                 = Menjadi wilayah Persia<ref name="sprawski 135-138 olbrycht 342-345"/>
|date_event2            = 492–479 SM
|event3                 = [[Kejayaan Makedonia]]
|date_event3            = 359–336 SM
|event4                 = [[Perang Aleksander Agung|Menaklukkan Persia]]
|date_event4            = 335–323 SM
|event5                 = [[Pembagian Babilonia]]
|date_event5            = 323 SM
|event6                 = [[Perang Diadokhoi]]
|date_event6            = 322–275 SM
|p1                     = Zaman Kegelapan Yunani
|s1                     = Kerajaan Pergamon
|flag_s1                = Asia Minor 188 BCE.jpg
|s2                     = Kekaisaran Seleukia
|flag_s2                = Seleucid-empire-323BCE.png
|s3                     = Kerajaan Ptolemaik
|flag_s3                = PtolemaicEmpire.png
|s4                     = Makedonia (provinsi Romawi)
|flag_s4                = Spqrstone.jpg
|image_coat             = Vergina_Sun_-_Golden_Larnax.png
|symbol_type            = [[Surya Vergina]]
|image_map              = Map Macedonia 336 BC-en.svg
|image_map_caption      = Makedonia pada tahun 336 SM (warna jingga)
|capital                = [[Vergina|Aigai (Vergina)]]<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=105–106}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=156}}</ref><br/><small>(808–399 SM)</small><br/>[[Pella|Pela]]<ref>{{harvnb|Engels|2010|p=92}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=156}}</ref><br/><small>(399–167 SM)</small>
|latd= |latm= |latNS= |longd= |longm= |longEW=
|common_languages       = [[Bahasa Makedonia Kuno|Makedonia Kuno]]<br> [[Bahasa Yunani Attika|Yunani Atika]]<br>[[bahasa Yunani Koine|Yunani Koine]]
|religion               = [[Agama Yunani Kuno|Politeisme Yunani]]
|currency               = [[Tetradrakhma]]
|leader1                = [[Karanos (raja)|Karanos]] 
|leader2                = [[Perseus dari Makedonia|Perseus]] 
|year_leader1           = 808 SM–778 SM
|year_leader2           = 179 SM–168 SM
|title_leader           = Raja
|legislature            = Sinedrion
}}
'''Makedonia''' atau '''Makedon''' ({{lang-el|Μακεδονία}}, ''{{lang|grc-Latn|Makedonía}}'')<ref>{{IPA-el|ma͜akedoní.a͜a|a}}</ref> adalah sebuah [[monarki|kerajaan]] [[zaman klasik|kuno]] yang terletak di pinggiran Yunani pada masa [[Yunani Arkais|Arkais]] dan [[Sejarah Yunani Klasik|Klasik]],<ref>{{harvnb|Hornblower|2008|pp=55–58}}</ref> dan kemudian menjadi negara yang dominan di Yunani pada masa [[Yunani Hellenistik|Helenistik]].<ref>{{harvnb|Austin|2006|pp=1–4}}</ref> Kerajaan ini dibentuk oleh [[Dinasti Argeadai]], tetapi dalam sejarahnya juga pernah dikuasai oleh [[Dinasti Antipatridai]] dan [[dinasti Antigonidai|Antigonidai]]. Kerajaan tempat tinggal [[orang Makedonia Kuno]] ini mula-mula berpusat di bagian timur laut [[Semenanjung Yunani]],<ref name=britannica>{{cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/354266/Macedonia|title=Macedonia|date=23 October 2015|work=[[Encyclopædia Britannica]]|publisher=Encyclopædia Britannica Online|accessdate=5 Februari 2017}}</ref> yang berbatasan dengan [[Epirus (negara kuno)|Epiros]] di barat, [[Paeonia (kerajaan)|Paionia]] di utara, [[Trakia]] di timur, dan [[Thessalia Kuno|Tesalia]] di selatan.

Sebelum abad ke-4 SM, Makedonia merupakan sebuah kerajaan kecil di luar wilayah yang didominasi oleh [[polis|negara kota]] besar seperti [[Athena klasik|Atena]], [[Sparta]], dan [[Thebes, Yunani|Tivai]], dan Makedonia juga sempat tunduk kepada [[Kekaisaran Akhemeniyah|Akemeniyah]] (Persia).<ref name="sprawski 135-138 olbrycht 342-345"/> Nasib Makedonia berubah pada masa pemerintahan seorang raja Argeadai yang bernama [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II]] ({{reign|359 SM|336 SM}}). Filipos II mereformasi militer Makedonia salah satunya dengan memperkenalkan formasi [[falangs Makedonia]] yang dipersenjatai dengan [[tembiang]] ''[[sarissa]]'', dan berkat reformasi ini ia dapat mengalahkan Atena dan Tivai dalam [[Pertempuran Khaironeia (338 SM)|Pertempuran Kaironeia]] pada 338 SM. Salah satu putra Filipos II yang dikenal dengan julukan [[Aleksander Agung]] melanjutkan upaya ayahnya untuk menguasai seluruh Yunani dan ia menghancurkan kota Tivai setelah kota tersebut mencoba memberontak. Aleksander lalu berhasil menjatuhkan Kekaisaran Akemeniyah dan menaklukkan wilayah yang terbentang hingga ke [[Sungai Indus]]. Semenjak itu, seni dan sastra Yunani berkembang di wilayah-wilayah yang telah ditaklukkan, dan kemajuan dalam bidang filsafat, teknik, dan sains pun menyebar di wilayah-wilayah tersebut.

Setelah [[kematian Aleksander Agung]] pada tahun 323{{nbsp}}SM, [[Perang Diadokhoi]] meletus akibat perebutan kekuasaan yang melibatkan para jenderal yang dahulu berperang bersama Aleksander, dan kemudian wilayah yang telah ditaklukan pun dibagi-bagi. Hal tersebut tidak membuat Makedonia kehilangan status sebagai pusat kebudayaan dan politik Yunani di kawasan [[Mediterania]] bersama dengan [[Mesir Ptolemaik]], [[Kekaisaran Seleukia]], dan [[Kerajaan Pergamon]]. Makedonia mulai mengalami kemunduran setelah meletusnya [[Peperangan Makedonia]] dan kebangkitan [[Republik Romawi|Romawi]] sebagai negara terkuat di kawasan Mediterania. Sesudah kemenangan Romawi dalam [[Perang Makedonia Ketiga]] pada tahun 168{{nbsp}}SM, [[Yunani Romawi|monarki Makedonia dibubarkan]] dan digantikan oleh [[negara pengekor|negara-negara pengekor]] Romawi. Monarki sempat dipulihkan pada masa [[Perang Makedonia Keempat]] pada tahun 150–148{{nbsp}}SM, tetapi upaya tersebut tidak berhasil dan Romawi akhirnya mendirikan provinsi [[Makedonia Romawi|Makedonia]].

Raja-raja Makedonia memiliki [[monarki absolut|kekuasaan absolut]] dan mengendalikan sumber daya negara seperti emas dan perak. Mereka mengadakan kegiatan-kegiatan penambangan untuk mencetak uang, mendanai pasukan mereka, dan pada masa Filipos II juga untuk membangun armada laut. Tidak seperti negara-negara ''[[diadokhoi]]'' yang didirikan sepeninggalan Aleksander Agung, [[kultus kekaisaran]] yang digalakkan oleh Aleksander tidak pernah diberlakukan di Makedonia, tetapi penguasa Makedonia tetap berperan sebagai imam agung kerajaan dan merupakan pendukung berbagai [[kultus]] dari dalam dan luar negeri. Wewenang raja secara teoretis dibatasi oleh lembaga militer, sementara beberapa kota di [[Koinon Makedonia|persemakmuran Makedonia]] dianugerahi otonomi yang besar, termasuk memiliki pemerintahan demokratis dengan majelis rakyat.

== Sejarah ==
=== Sejarah awal dan legenda ===
{{main|Makedonia Akemeniyah|Dinasti Argeadai}}
[[Berkas:Vergina2.jpg|jmpl|upright=1.2|Pintu masuk salah satu makam kerajaan di [[Vergina]], sebuah [[situs Warisan Dunia UNESCO]]]]
Nama [[Makedonia (Yunani)|Makedonia]] ({{lang-el|Μακεδονία}}, ''{{lang|grc-Latn|Makedonía}}'') berasal dari [[etnonim]] Μακεδόνες (''Makedónes''), yang mengakar dari kata dalam [[bahasa Yunani Kuno]] [[Makednos|μακεδνός]] (''makednós''), yang berarti "tinggi" (kemungkinan mendeskripsikan [[bangsa Makedonia kuno|orang-orangnya]]).<ref>Liddell, Henry George; Scott, Robert. (1940). "[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2364596 μακεδνός]," in Jones, Henry Stuart; McKenzie, Roderick. ''A Greek-English Lexicon''. Oxford: Clarendon Press. Akses daring di Crane, Gregory R. (ed), [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/ ''The Perseus Digitial Library'']. [[Tufts University]]. Diakses 2 Februari 2017.</ref> Asal mula kata tersebut sama dengan asal usul kata sifat μάκρος (''mákros''), yang bermakna "panjang" atau "tinggi" dalam bahasa Yunani Kuno.<ref>Liddell, Henry George; Scott, Robert. (1940). "[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2364705 μάκρος]," in Jones, Henry Stuart; McKenzie, Roderick. ''A Greek-English Lexicon''. Oxford: Clarendon Press. Akses daring di Crane, Gregory R. (ed), [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/ ''The Perseus Digitial Library'']. [[Tufts University]]. Diakses 2 Februari 2017.</ref> Nama ini awalnya diyakini memiliki arti "orang dataran tinggi", "orang tinggi", atau "orang yang bertumbuh tinggi".<ref group="catatan">{{harvnb|Engels|2010|p=89}}; {{harvnb|Borza|1995|p=114}}; [[Eugene N. Borza]] menyatakan bahwa "orang dataran tinggi" atau "Makedones" dari kawasan pegunungan Makedonia barat memiliki darah Yunani barat laut; mereka mirip dengan orang-orang yang mungkin bermigrasi ke arah selatan sebelumnya dan menjadi "orang Doria".</ref> Namun, [[Robert S. P. Beekes]] mengklaim bahwa kedua istilah tersebut berasal dari [[substratum Pra-Yunani]] dan tak dapat dijelaskan dengan menggunakan morfologi [[Indo-Eropa]].<ref>{{harvnb|Beekes|2010|p=894}}</ref>

[[Historiografi Yunani|Sejarawan-sejarawan Yunani]] [[Sejarah Yunani Klasik|Klasik]] seperti [[Herodotos]] dan [[Thukidides]] mencatat sebuah [[legenda]] yang menyatakan bahwa raja-raja Makedonia dari [[Dinasti Argeadai]] adalah keturunan [[Temenos]], raja [[Argos]], sehingga raja-raja tersebut dapat mengklaim bahwa [[Herakles]] adalah salah satu [[leluhur]] mereka, dan bahwa mereka adalah [[Silsilah Dewa-Dewi Yunani|keturunan langsung]] [[Zeus]], dewa utama dalam [[mitologi Yunani]].<ref name="king 376 sprawski 127 errington 2 3">{{harvnb|King|2010|p=376}}; {{harvnb|Sprawski|2010|p=127}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=2–3}}.</ref> Pernyataan bahwa keluarga Argeadai merupakan keturunan Temenos diterima kebenarannya oleh para juri ''[[Hellanodikai]]'' dalam ajang [[Olimpiade Kuno]], sehingga Raja [[Aleksander I dari Makedonia]] ({{reign|498 SM|454 SM}}) diperbolehkan ikut bertanding berkat identitas Yunani-nya.<ref>{{harvnb|Badian|1982|p=34}}; {{harvnb|Sprawski|2010|p=142}}.</ref> Tidak banyak yang diketahui mengenai masa pemerintahan ayah Aleksander, yaitu [[Amintas I dari Makedonia]] ({{reign|547 SM|498 SM}}), pada [[Yunani Arkais|periode Arkais]].<ref name="king 2010 376"/> Namun, terdapat pula legenda lain yang menyatakan bahwa pendiri Dinasti Argeadai adalah [[Perdikas I dari Makedonia]] atau [[Karanos (raja)|Karanos dari Makedonia]], dan terdapat lima atau delapan raja sebelum Amintas{{nbsp}}I.<ref>{{harvnb|King|2010|p=376}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=3, 251}}.</ref>

Kerajaan Makedonia terletak di sepanjang sungai [[Haliakmon]] dan [[Vardar|Aksios]] di kawasan [[Makedonia Hilir]] yang terletak di sebelah utara [[Gunung Olimpus]]. Sejarawan [[Robert Malcolm Errington]] menduga bahwa salah satu raja Argeadai terawal mendirikan kota [[Aigai, Makedonia|Aigai]] (sekarang [[Vergina]]) sebagai ibu kota pada pertengahan abad ke-7{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=2}}.</ref> Sebelum abad ke-4{{nbsp}}SM, kerajaan tersebut mencakup kawasan di sekitaran bagian [[Makedonia Barat|barat]] dan [[Makedonia Tengah|tengah]] [[Makedonia (Yunani)|wilayah Makedonia]] di [[Yunani]] modern.<ref>{{harvnb|Thomas|2010|pp=67–68, 74–78}}.</ref> Kerajaan tersebut secara bertahap meluas ke wilayah [[Makedonia Hulu]], yang ditinggali oleh suku [[Linkestis]] dan [[Elimiotis]] (keduanya termasuk ke dalam puak Yunani), dan ke kawasan [[Ematia]], [[Eordaia]], [[Botiaia]], [[Migdonia]], [[Krestonia]], dan [[Almopia]] (wilayah-wilayah yang ditempati oleh berbagai suku bangsa seperti [[suku Trakia|Trakia]] dan [[suku Frigia|Frigia]]).<ref>{{harvnb|Lewis|Boardman|1994|pp=723–724}}, lihat pula {{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=105–108}} untuk melihat informasi mengenai bagaimana orang Makedonia mengusir para penduduk asli seperti orang-orang Frigia.</ref> Orang-orang non-Yunani yang tinggal bersebelahan dengan Makedonia adalah orang Trakia yang tinggal di kawasan timur laut, [[Iliria]] di barat laut, dan [[Paeonia|Paionia]] di utara, sementara wilayah [[Thessalia|Tesalia]] di selatan dan [[Epiros]] di barat ditinggali oleh orang Yunani dengan budaya yang serupa dengan orang Makedonia.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=5–6}}.</ref>

[[Berkas:Oktadrachm of Alexander I 498 – 454 BCE.jpg|jmpl|250px|kiri|Sebuah koin perak ''[[oktadrakhma]]'' [[Aleksander I dari Makedonia]] ({{reign|498 SM|454 SM}}), yang dibuat sekitar tahun 465–460 SM, dan menampilkan seseorang yang sedang berkuda dan mengenakan ''[[khlamis]]'' (jubah pendek) dan ''[[petasos]]'' (tutup kepala) sembari membawa dua tombak]]
Setahun setelah [[Darius I dari Persia]] ({{reign|522 SM|486 SM}}) melancarkan serangan ke Eropa melawan orang-orang [[Skithia|Skitia]], [[Paeonia|Paionia]], [[suku Trakia|Trakia]], dan beberapa negara-kota Yunani di [[Balkan]], jenderal Persia [[Megabazos]] menggunakan cara diplomasi untuk membujuk Amintas{{nbsp}}I agar bersedia menjadi [[vasal]] [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Akemeniyah]], sehingga dimulailah periode [[Makedonia Akemeniyah]].<ref group="catatan">{{harvnb|Olbrycht|2010|pp=342–343}}; {{harvnb|Sprawski|2010|pp=131, 134}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=8–9}}. <br>Errington meragukan klaim bahwa [[Amintas I dari Makedonia]] pada masa itu pada masa itu bersedia tunduk sebagai [[vasal]]. Ia juga menyebutkan bagaimana Raja Makedonia bertindak semaunya, seperti mengundang [[tiran]] Atena [[Hippias (tiran)|Hipias]] yang telah diasingkan untuk mengungsi ke [[Anthemous|Antemous]] pada 506{{nbsp}}SM.</ref> [[Hegemoni]] Akemeniyah sempat terganggu oleh [[Pemberontakan Ionia]] (499–493{{nbsp}}SM), tetapi jenderal Persia [[Mardonius]] berhasil mengembalikan kekuasaan Akemeniyah di Makedonia.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|p=344}}; {{harvnb|Sprawski|2010|pp=135–137}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=9–10}}.</ref> Makedonia diberikan [[otonomi]] yang besar dan tidak pernah dijadikan [[satrap]]i (semacam provinsi) Akemeniyah, tetapi wilayah tersebut tetap dituntut untuk menyediakan pasukan kepada Akemeniyah.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|pp=343–344}}; {{harvnb|Sprawski|2010|p=137}}; {{harvnb|Errington|1990|p=10}}.</ref> Aleksander{{nbsp}}I memberikan dukungan militer Makedonia kepada [[Xerxes I]] ({{reign|486 SM|465 SM}}) selama [[invasi Persia kedua ke Yunani|invasi Yunani kedua]] pada 480–479 SM, dan pasukan Makedonia bahkan bertarung di pihak Persia dalam [[Pertempuran Plataia]] pada tahun 479{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|King|2010|p=376}}; {{harvnb|Olbrycht|2010|pp=344–345}}; {{harvnb|Sprawski|2010|pp=138–139}}.</ref> Setelah [[Pertempuran Salamis|kemenangan besar Yunani di Salamis]] pada 480{{nbsp}}SM, Aleksander{{nbsp}}I ditugaskan sebagai diplomat Akemeniyah dengan tugas mengusulkan perjanjian perdamaian dan persekutuan dengan [[Athena klasik|Atena]], tetapi tawaran tersebut ditolak mentah-mentah.<ref>{{harvnb|Sprawski|2010|pp=139–140}}.</ref> Tak lama sesudahnya, pasukan Akemeniyah [[Peperangan Liga Delia|terpaksa mundur dari daratan Eropa]], alhasil berakhirlah kekuasaan Persia di Makedonia.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|p=345}}; {{harvnb|Sprawski|2010|pp=139–141}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=11–12}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref>

=== Keterlibatan dalam peradaban Yunani Klasik ===
{{further information|Liga Delia|Hegemoni Sparta|Hegemoni Tivai}}
[[Berkas:Map Peloponnesian War 431 BC-en.svg|jmpl|400px|Wilayah Makedonia (jingga) selama [[Perang Peloponnesos|Perang Peloponesos]] sekitar tahun 431{{nbsp}}SM. Di peta ini juga terdapat [[Athena klasik|Atena]] dan [[Liga Delia]] (kuning), [[Sparta]] dan [[Liga Peloponnesos|Liga Peloponesos]] (merah), negara-negara merdeka (biru), dan [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Akemeniyah]] (ungu)]]
Meskipun awalnya merupakan vasal Persia, Aleksander{{nbsp}}I dari Makedonia tetap menjalin hubungan diplomatik yang bersahabat dengan bekas musuh-musuhnya di Yunani, yaitu [[Liga Delia]] yang dipimpin oleh Atena dan [[Liga Peloponnesos|Liga Peloponesos]] pimpinan [[Sparta]].<ref>{{harvnb|Sprawski|2010|pp=141–143}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=9, 11–12}}.</ref> Namun, penerus Aleksander I, yakni [[Perdikas II dari Makedonia|Perdikas{{nbsp}}II]] ({{reign|454 SM|413 SM}}) memimpin Kerajaan Makedonia dalam empat konflik terpisah melawan Atena; pada saat yang sama, wilayah Makedonia di timur laut terancam oleh serangan-serangan yang dilancarkan oleh seorang penguasa Trakia yang bernama [[Sitalkes]] dari [[Kerajaan Odrisia]].<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=145–147}}.</ref> Mulanya negarawan Atena [[Perikles]] berupaya menggalakkan pendirian permukiman di daerah [[Sungai Strimon]] di dekat Kerajaan Makedonia, dan kota [[Amfipolis]] didirikan pada 437/436{{nbsp}}SM agar Atena dapat memperoleh persediaan emas dan perak ditambah dengan kayu dan [[damar]] [[gegala]] untuk [[angkatan laut Atena]].<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=146–147}}; {{harvnb|Müller|2010|p=171}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|p=72}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=13–14}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref> Perdikas sempat tidak mengambil tindakan dan mungkin malah menyambut kedatangan Atena karena mereka sama-sama bermusuhan dengan orang-orang Trakia.<ref name="roisman 2010 146 147"/> Keadaan berubah setelah Atena bersekutu dengan saudara dan sepupu Perdikas{{nbsp}}II yang telah memberontak melawannya.<ref name="roisman 2010 146 147">{{harvnb|Roisman|2010|pp=146–147}}.</ref> Dua perang terpisah terjadi antara Makedonia dan Atena dari tahun 433 dan 431{{nbsp}}SM.<ref name="roisman 2010 146 147"/> Raja Makedonia membalas tindakan Atena dengan mendukung pemberontakan di wilayah sekutu Atena di [[Kalkidiki]] dan berhasil mengambil alih kota [[Potidaia]] yang strategis.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=146–147}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=18}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref> Kota Potidaia lalu dikepung oleh Atena setelah mereka merebut kota [[Therma]] dan [[Veria]] dari Makedonia, tetapi pengepungan tersebut mengalami kegagalan; Therma kemudian dikembalikan kepada Makedonia dan sebagian besar wilayah Kalkidiki pun diserahkan kepada Atena sesuai dengan perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh [[Sitalkes]], yang memberikan bantuan militer kepada Atena untuk mendapatkan sekutu-sekutu Trakia yang baru sebagai gantinya.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=147–148}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=19–20}}.</ref>

Pada 429 SM, di tengah berkecamuknya [[Perang Peloponnesos|Perang Peloponesos]] (431–404{{nbsp}}SM) antara Atena dan Sparta, Perdikas{{nbsp}}II mengirim bantuan militer kepada Sparta di [[Akarnania]], tetapi pasukan Makedonia terlambat datang, sehingga pasukan Atena dapat memenangkan [[Pertempuran Naupaktus]].<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=149}}.</ref> Pada tahun yang sama, pasukan Atena mencoba membalas tindakan ini dengan meyakinkan Sitalkes untuk menyerang Makedonia, tetapi Atena menolak mengirimkan angkatan lautnya untuk membantu Sitalkes di Kalkidiki, kemungkinan karena Atena merasa takut dengan ambisi sang raja Trakia.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=149–150}}; {{harvnb|Errington|1990|p=20}}.</ref> Sitalkes mundur dari Makedonia akibat kurangnya persediaan untuk para tentara pada musim dingin.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=150}}; {{harvnb|Errington|1990|p=20}}.</ref> Pada 424{{nbsp}}SM, Perdikas{{nbsp}}II membantu meyakinkan sekutu-sekutu Atena di Trakia untuk membelot dan bersekutu dengan Sparta.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=150–151}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=21–22}}.</ref> Sebagai gantinya, jenderal Sparta [[Brasidas]] bersedia membantu Perdikas{{nbsp}}II memadamkan pemberontakan [[Arabaios]], penguasa [[Linkestis]] (di Makedonia Hulu), meskipun ia sempat mengungkapkan kekhawatirannya karena Arabaios didukung oleh pasukan Iliria dalam jumlah yang besar dan juga karena sekutu Sparta di Kalkidiki rentan diserang Atena ketika pasukan Sparta sedang disibukkan di tempat lain.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=151–152}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=21–22}}.</ref> Dalam [[Pertempuran Linkestis]], pasukan Makedonia panik dan melarikan diri sebelum pertarungan dimulai, sehingga Brasidas mengamuk, dan pasukan-pasukannya menjarah kereta kuda pengangkut perbekalan milik Makedonia yang telah ditinggalkan.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=152}}; {{harvnb|Errington|1990|p=22}}.</ref> Akibatnya, Perdikas{{nbsp}}II berbalik melawan Sparta dan kembali bersekutu dengan Atena, sehingga menghadang bala bantuan [[Liga Peloponnesos|Liga Peloponesos]] di Tesalia dan memaksa Arabaios dan para pemberontak lainnya untuk menyerah dan menerima raja Makedonia sebagai penguasa mereka.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=152–153}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=22–23}}.</ref>

[[Berkas:Didrachm of Archelaos I King of Macedonia.jpg|jmpl|kiri|300px|Koin [[didrakhma]] Makedonia yang dibuat pada masa pemerintahan [[Arkelaos I dari Makedonia]] ({{reign|413 SM|399 SM}})]]
Brasidas meninggal dunia pada tahun 422 SM, yang juga merupakan tahun ketika Atena dan Sparta menyetujui Perjanjian [[Perdamaian Nikias]] yang membebaskan Makedonia dari segala kewajiban untuk membantu sekutunya, Atena.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=153}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=22–23}}.</ref> Setelah kemenangan Sparta dalam [[Pertempuran Mantinea (418 SM)|Pertempuran Mantinea]] pada tahun 418{{nbsp}}SM, Sparta membentuk sebuah persekutuan dengan [[Sejarah Argos|Argos]], dan Perdikas{{nbsp}}II sendiri ingin bergabung dengan persekutuan ini karena terdapat kemungkinan bahwa sekutu-sekutu Sparta akan tetap berada di Kalkidiki.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=153–154}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=23}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref> Namun, setelah Argos mendadak berbalik mendukung Atena, angkatan laut Atena dapat mem[[blokade]] [[pelabuhan]]-pelabuhan Makedonia dan menyerang Kalkidiki pada tahun 417{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=154}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=23}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref> Perdikas{{nbsp}}II mengajak berdamai pada 414{{nbsp}}SM dan membentuk sebuah persekutuan dengan Atena yang kemudian akan dilanjutkan oleh putranya sekaligus penerusnya, [[Arkelaos I dari Makedonia|Arkelaos{{nbsp}}I]] ({{reign|413 SM|399 SM}}).<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=154}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=23–24}}.</ref> Alhasil angkatan laut Atena memberikan dukungan kepada Arkelaos{{nbsp}}I selama pengepungan [[Pidna]] oleh Makedonia pada tahun 410{{nbsp}}SM, dan sebagai gantinya Makedonia memasok Atena dengan kayu dan peralatan laut.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=154–155}}; {{harvnb|Errington|1990|p=24}}.</ref>

Meskipun Arkelaos I menghadapi beberapa pemberontakan di dalam negeri dan harus menghalau serangan Iliria yang dipimpin oleh [[Siras]] dari Linkestis, ia mampu merambah ke wilayah Tesalia dengan mengirim bantuan militer kepada sekutu-sekutunya.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=155–156}}.</ref> Walaupun ia masih mempertahankan Aigai sebagai pusat upacara dan keagamaan, Arkelaos{{nbsp}}I memindahkan [[ibu kota]] kerajaan ke utara di [[Pella|Pela]], yang pada saat itu terletak di pinggir danau yang dihubungkan oleh sebuah sungai ke Laut Aegea.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=156}}; {{harvnb|Errington|1990|p=26}}.</ref> Ia memperkuat [[mata uang]] Makedonia dengan mencetak [[koin]]-koin yang memiliki [[koin perak|kandungan perak yang lebih tinggi]] serta dengan mengeluarkan koin tembaga yang terpisah.<ref name="Roisman 2010 156 157">{{harvnb|Roisman|2010|pp=156–157}}.</ref> Istana kerajaannya diisi oleh cendekiawan-cendekiawan ternama seperti seorang dramawan Atena yang bernama [[Euripides]].<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=156–157}}; {{harvnb|Errington|1990|p=26}}.</ref> Setelah pembunuhan Arkelaos{{nbsp}}I (diduga akibat hubungan [[Homoseksualitas di Yunani Kuno|homoseksual]] dengan hamba muda di istananya), Kerajaan Makedonia mengalami kekacauan; dari tahun 399 hingga 393{{nbsp}}SM, terdapat paling tidak empat penguasa: [[Orestes dari Makedonia|Orestes]] (putra Arkelaos{{nbsp}}I), [[Aeropos II dari Makedonia|Aeropos{{nbsp}}II]] (paman, [[wali raja]], dan pembunuh Orestes), [[Pausanias dari Makedonia|Pausanias]] (putra Aeropos{{nbsp}}II), dan [[Amintas II dari Makedonia|Amintas{{nbsp}}II]] (yang menikahi putri bungsu Arkelaos{{nbsp}}I).<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=157–158}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=28–29}}.</ref> Tidak banyak yang diketahui mengenai masa yang kacau ini, tetapi masa ini berakhir setelah [[Amintas III dari Makedonia|Amintas{{nbsp}}III]] ({{reign|393 SM|370 SM}}, putra Aridaios dan cucu Amintas{{nbsp}}I) membunuh Pausanias dan merebut takhta Makedonia.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=158}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=28–29}}.</ref>

[[Berkas:Coin of Amyntas III-161113.jpg|jmpl|300px|Koin ''[[stater]]'' perak [[Amintas III dari Makedonia]] ({{reign|393 SM|370 SM}})]]
Amintas III sempat melarikan diri dari kerajaannya sekitar tahun 393 atau 383{{nbsp}}SM (berdasarkan catatan-catatan sejarah yang saling bertentangan), dalam rangka menghindari serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh suku [[Dardani]] dari Iliria yang dipimpin oleh [[Bardilis]].<ref group="catatan">{{harvnb|Roisman|2010|pp=158–159}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=30}} untuk informasi selengkapnya; sejarawan Yunani [[Diodorus Siculus]] menyajikan catatan sejarah mengenai terjadinya serangan Iliria pada tahun 393{{nbsp}}SM dan 383{{nbsp}}SM, yang mungkin merupakan satu serangan besar yang dilancarkan oleh [[Bardilis]] dari [[Dardani]].</ref> Seorang pengklaim takhta yang bernama [[Argaios II dari Makedonia|Argaios]] memerintah selama kepergian Amintas III, tetapi Amintas III kemudian dapat kembali ke kerajaannya dengan bantuan sekutu-sekutunya di Tesalia.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=159}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=30}} untuk penjelasan lebih lanjut.</ref> Amintas{{nbsp}}III juga hampir dilengserkan oleh pasukan kota [[Olintos]] yang memimpin [[Liga Kalkidiki]], tetapi berkat bantuan dari [[Teleutias]] (saudara Raja Sparta [[Agesilaos II]]), pasukan Makedonia berhasil membuat Olintos menyerah dan membubarkan Liga Kalkidiki pada 379{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=159–160}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=32–33}}.</ref>

[[Aleksander II dari Makedonia|Aleksander II]] (putra dari [[Eurydike I dari Makedon|Euridike{{nbsp}}I]] dan Amintas{{nbsp}}III, {{reign|370 SM|368 SM}}) menggantikan ayahnya dan langsung menyerbu Tesalia dan mengobarkan perang melawan ''[[Tagus (gelar)|tagus]]'' (pemimpin militer tertinggi Tesalia) [[Aleksander dari Ferai]], dan mereka berhasil menaklukkan kota [[Larissa|Larisa]].<ref>{{harvnb|Roisman|2010|p=161}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=34–35}}.</ref> Pasukan Tesalia ingin menjatuhkan Aleksander{{nbsp}}II sekaligus Aleksander dari Ferai, sehingga mereka meminta bantuan kepada [[Pelopidas]] dari [[Thiva|Tivai]]; Pelopidas berhasil merebut kembali Larisa dan kemudian menerima sandera berupa adik kandung Aleksander{{nbsp}}II (yang kelak akan menjadi Raja [[Filipus II dari Makedonia|Filipus{{nbsp}}II]], {{reign|359 SM|336 SM}}), sesuai dengan ketentuan perjanjian yang telah disepakati dengan Makedonia.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=161–162}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=35–36}}.</ref> Setelah nyawa Aleksander dicabut oleh saudara iparnya, [[Ptolemaios dari Aloros]], Ptolemaios bertindak sebagai wali untuk Raja [[Perdikas III dari Makedonia|Perdikas{{nbsp}}III]] (adik Aleksander{{nbsp}}II, {{reign|368 SM|359 SM}}); setelah Perdikas III mencapai usia dewasa pada tahun 365{{nbsp}}SM, ia memerintahkan agar Ptolemaios dihukum mati.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=162–163}}; {{harvnb|Errington|1990|p=36}}.</ref> Masa kekuasaan Perdikas III merupakan masa kestabilan politik dan pemulihan keuangan.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=162–163}}.</ref> Namun, serangan dari Atena yang dipimpin oleh [[Timoteos (jenderal)|Timoteos]] (anak [[Konon]]) mengakibatkan jatuhnya kota [[Methoni, Pieria|Metone]] dan Pidna, dan kemudian keadaan semakin memburuk setelah Bardilis dari Iliria kembali melancarkan serangan yang berujung pada kematian Perdikas{{nbsp}}III dan 4.000 pasukan Makedonia dalam pertempuran.<ref>{{harvnb|Roisman|2010|pp=163–164}}; {{harvnb|Errington|1990|p=37}}.</ref>

=== Kebangkitan Makedonia ===
{{Main article|Kebangkitan Makedonia}}
{{further information|Dinasti Argeadai|Amintas IV dari Makedonia|Liga Korintos}}
{{double image|right|Filip II Macedonia.jpg|185|Philip-ii-of-macedon.jpg|200|Kiri: patung dada [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]] ({{reign|359 SM|336 SM}}) yang dibuat pada [[periode Hellenistik|periode Helenistik]], kini disimpan di [[Ny Carlsberg Glyptotek]]. Kanan: patung dada Filipos&nbsp;II yang lain, tetapi yang ini adalah tiruan yang dibuat oleh Romawi pada abad ke-1 M, kini disimpan di [[Museum Vatikan]].}}
[[Berkas:Expansion of Macedon (English).svg|jmpl|400px|Peta Kerajaan Makedonia pada saat kematian [[Filipus II dari Makedonia|Filipos{{nbsp}}II]] pada tahun 336{{nbsp}}SM (biru muda), sementara wilayah Makedonia sebelumnya pada tahun 431 SM ditandai dengan garis-garis merah. Kuning adalah [[wilayah dependensi]] Makedonia]]
Filipos II berusia dua puluh empat tahun saat ia naik takhta pada 359{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=166–167}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=467–472}}.</ref> Berkat kemampuan diplomasinya, ia berhasil meyakinkan orang-orang Trakia yang dipimpin oleh [[Berisades]] untuk tidak lagi membantu salah seorang pengklaim takhta Makedonia yang bernama [[Pausanias (pengklaim takhta)|Pausanias]], dan ia juga berhasil membuat Atena menghentikan dukungan mereka kepada seorang pengklaim takhta yang lain, yaitu [[Argaios II dari Makedonia|Argaios II]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=167–168}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=467–472}}.</ref> Ia melakukannya dengan menyuap orang-orang Trakia dan Paionia (yang merupakan sekutu Trakia), dan juga dengan menyepakati perjanjian dengan Atena yang menyatakan bahwa Makedonia mencabut klaimnya atas kota Amfipolis.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=167–168}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=467–472}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=38}}.</ref> Selain itu, ia berhasil berdamai dengan orang-orang Iliria yang [[Pertempuran Lembah Erigon|sempat mengancam wilayah perbatasan Makedonia]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=167}}.</ref>

Filipos II mengawali masa pemerintahannya dengan merombak [[pasukan Makedonia]]. Ia mengubah susunan, peralatan, dan pelatihan pasukannya, termasuk dengan memperkenalkan [[falangs Makedonia|formasi falangs Makedonia]] yang bersenjatakan [[tembiang]] panjang (''[[sarissa]]''), dan reformasi ini terbukti mujarab setelah mereka berhasil mengalahkan Iliria dan Paionia.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=168}}.</ref> Catatan-catatan sejarah kuno yang saling berseberangan telah memicu perdebatan di kalangan ahli modern mengenai seberapa besar sumbangsih para pendahulu Filipos II terhadap reformasi militer ini, dan sejauh mana gagasannya dipengaruhi oleh masa-masa remajanya saat ia ditawan di Tivai sebagai sandera politik, khususnya setelah ia bertemu dengan jenderal [[Epaminondas]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=168–169}}.</ref>

Orang Makedonia dan orang-orang Yunani pada umumnya mempraktikkan [[monogami]], tetapi Filipos{{nbsp}}II melakukan [[poligami]] dan mempunyai tujuh istri, dan [[Kleopatra Eurydike|mungkin hanya satu istrinya]] yang tidak memiliki latar belakang sebagai persembahan tanda kesetiaan dari keluarga ningrat atau sekutu barunya.<ref group="catatan">{{harvnb|Müller|2010|pp=169–170, 179}}. <br>Müller meragukan klaim-klaim [[Plutarkhos|Plutarkos]] dan [[Athenaios|Atenaios]] bahwa Filipos{{nbsp}}II dari Makedonia menikahi [[Kleopatra Eurydike dari Makedonia|Kleopatra Euridike dari Makedonia]] (yang lebih muda daripada Filipos II) murni atas dasar cinta atau akibat [[krisis pertengahan hidup]] di benak Filipos II. Kleopatra adalah putri dari jenderal [[Attalos]], yang diberikan jabatan komando di [[Asia Kecil]] (kini Turki) bersama dengan mertuanya, [[Parmenion]]. Müller juga menduga bahwa pernikahan tersebut dilakukan atas dasar politik untuk menjamin kesetiaan salah satu keluarga bangsawan Makedonia yang berpengaruh.</ref> Ia menikah dengan [[Fila dari Elimeia]] yang berasal dari golongan ningrat Makedonia Hulu, serta seorang putri Iliria yang bernama [[Audata]] dengan tujuan membentuk persekutuan.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=169}}.</ref> Untuk membentuk persekutuan dengan Larisa di Tesalia, ia menikahi seorang bangsawati Tesalia yang bernama [[Filina]] pada tahun 358{{nbsp}}SM, dan dari pernikahannya ini Filipos II dikaruniai seorang putra yang kelak akan memerintah dengan nama [[Filipus III dari Makedonia|Filipos III Aridaios]] ({{reign|323 SM|317 SM}}).<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=170}}; {{harvnb|Buckler|1989|p=62}}.</ref> Pada 357{{nbsp}}SM, ia menikahi [[Olimpias]] untuk bersekutu dengan [[Arybbas dari Epiros|Aribas]], yang merupakan [[Raja Epiros]] dan [[Suku Molossia|Molosoi]]. Pernikahan tersebut dikaruniai seorang putra yang kemudian memerintah dengan sebutan Aleksander{{nbsp}}III (lebih dikenal dengan julukan [[Aleksander Agung]]) dan mengklaim sebagai keturunan [[Akhilles]] dalam legenda melalui [[Aiakídai|garis keturunan Raja Epiros]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=170–171}}; {{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=187}}.</ref> Tidak diketahui secara pasti apakah raja-raja Akemeniyah-lah yang berpengaruh terhadap praktik poligami Filipos{{nbsp}}II, meskipun pendahulunya Amintas{{nbsp}}III memiliki tiga putra yang diyakini lahir dari istri keduanya, Gigaea: Arkelaos, Aridaios, dan [[Menelaus (putra Amintas III)|Menelaus]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=167, 169}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=161}}.</ref> Filipos{{nbsp}}II memerintahkan penghukuman mati Arkelaos pada 359{{nbsp}}SM, sementara dua bersaudara yang lain melarikan diri ke Olintos, yang kemudian menjadi sebuah ''[[casus belli]]'' untuk memulai [[Perang Olintia]] (349–348{{nbsp}}SM).<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=169, 173–174}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|p=84}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=38–39}}.</ref>

Saat Atena sedang disibukkan dengan [[Perang Sosial (357–355 SM)]], Filipos{{nbsp}}II merebut kembali Amfipolis dari Atena pada 357{{nbsp}}SM dan pada tahun berikutnya juga berhasil menguasai kembali Pidna dan Potidaia; ia lalu menyerahkan Potidaia kepada Liga Kalkidiki seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=171}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=470–472}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=74–75}}.</ref> Pada 356{{nbsp}}SM, ia mengambil alih [[Krinides]] dan mendirikan kembali kota tersebut dengan nama [[Filipi]], sementara salah satu jenderalnya yang bernama [[Parmenion]] berhasil mengalahkan raja Iliria [[Grabos]] dari [[Grabaei]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=172}}; {{harvnb|Hornblower|2002|p=272}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|p=42}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=470–472}}.</ref> Selama pengepungan Methone tahun 355–354{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}II kehilangan mata kanannya akibat tembakan panah, tetapi tetap berhasil merebut kota tersebut dan memperlakukan para penduduknya dengan baik, tidak seperti Potidaia yang telah diperbudak rakyatnya.<ref group="catatan">{{harvnb|Müller|2010|pp=171–172}}; {{harvnb|Buckler|1989|pp=63, 176–181}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=185–187}}. <br>Cawkwell menyebutkan tahun yang berbeda untuk pengepungan ini, yaitu 354–353 SM.</ref>

Filipos II lalu turut serta dalam [[Perang Suci Ketiga]] (356–346{{nbsp}}SM). Perang ini dimulai setelah [[Phokis|Fokis]] menaklukkan dan menjarah kuil [[Apollo (mitologi)|Apollo]] di [[Delfi]] daripada harus melunasi denda yang belum dibayarkan. Akibat tindakan tersebut, [[Liga Amfiktionia]] menyatakan perang terhadap Fokis, dan pada saat yang sama perang saudara juga meletus di antara para anggota [[Liga Tesalia]] karena masing-masing dari anggota liga tersebut ada yang bersekutu dengan Fokis atau Tivai.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=171–172}}; {{harvnb|Buckler|1989|pp=8, 20–22, 26–29}}.</ref> Kampanye militer yang dikobarkan oleh Filipos{{nbsp}}II melawan [[Ferai]] di Tesalia pada 353{{nbsp}}SM (atas desakan dari Larisa) sempat mengalami kegagalan akibat dua kekalahan besar di tangan jenderal Fokis [[Onomarkos]].<ref group="catatan">{{harvnb|Müller|2010|pp=172–173}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=60, 185}}; {{harvnb|Hornblower|2002|p=272}}; {{harvnb|Buckler|1989|pp=63–64, 176–181}}. <br>Buckler menyebutkan tanggal yang berbeda untuk kampanye militer ini, yaitu 354{{nbsp}}SM, tetapi ia menyatakan bahwa kampanye Tesalia kedua diakhiri oleh [[Pertempuran Lapangan Krokus]] pada 353{{nbsp}}SM.</ref> Walaupun begitu, Filipos{{nbsp}}II berhasil mengalahkan Onomarkos dalam [[Pertempuran Lapangan Krokus]] pada 352{{nbsp}}SM, sehingga Filipos II terpilih sebagai pemimpin (''[[arkhon]]'') Liga Tesalia, mendapatkan satu kursi di Dewan Amfiktionia, dan dapat membentuk persekutuan dengan Ferai melalui pernikahan dengan [[Nikesipolis]], kemenakan tiran [[Iason dari Ferai]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=173}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=62, 66–68}}; {{harvnb|Buckler|1989|pp=74–75, 78–80}}; {{harvnb|Worthington|2008|pp=61–63}}.</ref>

Setelah bertempur melawan penguasa Trakia [[Kersobleptes]], pada tahun 349{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}II memulai perang melawan Liga Kalkidiki, yang telah didirikan kembali pada 375{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=173}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|p=44}}; {{harvnb|Schwahn|1931|loc=col. 1193–1194}}.</ref> Meskipun [[Karidemos]] dari Atena mencoba membantu Kalkidiki,<ref>{{harvnb|Cawkwell|1978|p=86}}.</ref> Olintos ditaklukan oleh Filipos{{nbsp}}II pada 348{{nbsp}}SM, sementara para penduduknya [[Perbudakan di Yunani kuno|dijual sebagai budak]], termasuk beberapa [[Sejarah kewarganegaraan|warga Atena]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=173–174}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=85–86}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=474–475}}.</ref> Atena berupaya meyakinkan sekutu-sekutunya untuk melancarkan serangan balasan (termasuk pidato-pidato [[Demosthenes|Demostenes]]), tetapi upaya-upaya ini gagal, sehingga pada 346{{nbsp}}SM Atena menyepakati Perjanjian [[Perdamaian Filokrates]] dengan Makedonia.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=173–174}}; {{harvnb|Worthington|2008|pp=75–78}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=96–98}}.</ref> Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Atena akan mencabut klaim atas wilayah pesisir Makedonia, Kalkidiki, dan Amfipolis; sebagai gantinya, orang-orang Atena yang telah diperbudak akan dilepaskan, dan Filipos{{nbsp}}II juga memberikan jaminan bahwa mereka tak akan menyerang permukiman-permukiman Atena di [[Gallipoli|Kersonesos Trakia]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=174}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=98–101}}.</ref> Sementara itu, Fokis dan [[Thermopilai|Termopilai]] ditaklukkan oleh pasukan Makedonia, para perampok [[Pithia|kuil Delfi]] dihukum mati, dan Filipos{{nbsp}}II memperoleh dua kursi Fokis di Dewan Amfiktionia serta jabatan pembawa acara dalam ajang [[Pesta Olahraga Pitia]].<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=174–175}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=95, 104, 107–108}}; {{harvnb|Hornblower|2002|pp=275–277}}; {{harvnb|Buckley|1996|pp=478–479}}.</ref> Atena awalnya menentang keanggotaan Makedonia di dewan dan menolak hadir dalam ajang tersebut sebagai tanda protes, tetapi pada akhirnya mereka bersedia menerimanya, mungkin setelah diyakinkan oleh Demostenes dalam orasinya, ''[[Tentang Perdamaian]]''.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=175}}.</ref>

{{double image|left|Philip II of Macedon CdM.jpg|200|Olympia (12).jpg|252|Kiri: sebuah ''Niketerion'' (medali kemenangan) yang menampilkan gambar raja [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]], dari abad ke-3{{nbsp}}M, kemungkinan dibuat pada masa pemerintahan [[Kaisar Romawi]] [[Alexander Severus]]. Kanan: reruntuhan [[Filipeion]] di [[Olimpia, Yunani]], yang dibangun oleh Filipos II dari Makedonia untuk merayakan kemenangannya dalam [[Pertempuran Khaironeia (338 SM)|Pertempuran Kaironeia]] pada tahun 338{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=227}}.</ref>}}

Dalam rentang waktu beberapa tahun sesudahnya, Filipos II merombak pemerintahan-pemerintahan lokal di Tesalia, berperang melawan penguasa Iliria [[Pleuratos I]], melengserkan Aribas di [[Epiros (negara kuno)|Epiros]] dan menggantikannya dengan saudara ipar Filipos II, [[Aleksander I dari Epiros|Aleksander{{nbsp}}I]] (melalui pernikahan Filipos{{nbsp}}II dengan Olimpias), serta mengalahkan Kersobleptes di Trakia. Dengan ini ia dapat memperluas kendali Makedonia ke wilayah [[Hellespont|Helespontos]] untuk mengantisipasi serangan dari Akemeniyah.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=175–176}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=114–117}}; {{harvnb|Hornblower|2002|p=277}}; {{harvnb|Buckley|1996|p=482}}; {{harvnb|Errington|1990|p=44}}.</ref> Pada tahun 342{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}II menaklukkan sebuah kota Trakia yang terletak di wilayah yang kini menjadi bagian dari [[Bulgaria]], dan lalu mengganti namanya menjadi [[Filipopolis (Trakia)|Filipopolis]] (sekarang [[Plovdiv]]).<ref>{{harvnb|Mollov|Georgiev|2015|p=76}}.</ref> Perang melawan Atena meletus pada tahun 340{{nbsp}}SM, sementara Filipos{{nbsp}}II disibukkan oleh pengepungan terhadap kota [[Perinthos|Perintos]] dan [[Byzantium|Bizantion]] yang mengalami kegagalan, disusul dengan perang melawan Skitia di sepanjang sungai [[Donau]] yang berhasil dimenangkan oleh Makedonia, serta keterlibatan Makedonia dalam [[Perang Suci Keempat]] melawan [[Amfisa (kota)|Amfisa]] pada 339{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=176}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=136–142}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=82–83}}.</ref> Tivai kemudian mengusir garnisun Makedonia dari [[Nikea, Lokris|Nikea (dekat Termopilai)]], sehingga Tivai bergabung dengan Atena, [[Megara]], Korintos, [[Akhaia]], dan [[Euboia]] dalam upaya terakhir mereka untuk membendung Makedonia dalam [[Pertempuran Khaironeia (338 SM)|Pertempuran Kaironeia]] pada 338{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=176–177}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=143–148}}.</ref> Setelah Makedonia berhasil memenangkan pertempuran tersebut, Filipos{{nbsp}}II mendirikan sebuah [[oligarki]] di Tivai, tetapi mereka tidak mengambil tindakan keras terhadap Atena, karena mereka masih ingin memanfaatkan angkatan laut mereka dalam rencana penyerangan terhadap Akemeniyah.<ref>{{harvnb|Müller|2010|p=177}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=167–168}}.</ref> Ia lalu membentuk [[Liga Korintos]] yang meliputi negara-negara kota Yunani besar kecuali Sparta. Walaupun Kerajaan Makedonia secara resmi tidak tergabung ke dalam liga tersebut, pada tahun 337{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}II terpilih sebagai pemimpin (''[[hegemon]]'') dewan liga tersebut (''[[sinedrion]]'') serta panglima tertinggi (''[[strategos]] [[autokrator]]'') dalam kampanye militer yang akan datang melawan Akemeniyah.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=177–179}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|pp=167–171}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=16}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Salah satu alasan yang mendasari keputusan Filipos II untuk menyerang Akemeniyah mungkin adalah ketakutan di Yunani bahwa Persia akan kembali melakukan serangan.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|pp=348, 351}}</ref> Persia menawarkan bantuan kepada Perintos dan Bizantion pada 341–340{{nbsp}}SM, mengingat Makedonia perlu menguasai kawasan Trakia dan Laut Aegea untuk mempersiapkan serangan ke Akemeniyah, sementara Raja Persia [[Artaxerxes III]] terus memperkukuh kekuasaannya atas provinsi-provinsi di [[Anatolia]] barat.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|pp=347–349}}</ref> Filipos II sendiri menginginkan wilayah Anatolia barat, karena sumber daya alam di tempat tersebut jauh lebih kaya daripada di Balkan.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|p=351}}</ref>

Setelah Filipos II menikahi [[Kleopatra Eurydike dari Makedonia|Kleopatra Euridike]] (keponakan jenderal [[Attalus (jenderal)|Atalus]]), perbincangan mengenai calon penerus yang baru selama pesta pernikahan membuat murka istri Filipos II, Olimpias, dan anak mereka, Aleksander (yang juga merupakan veteran Pertempuran Kaironeia).<ref name="muller 179–180 cawkwell 170"/> Aleksander dan Olimpias bersama-sama melarikan diri ke Epiros sebelum akhirnya Aleksander dipanggil lagi ke Pela oleh Filipos{{nbsp}}II.<ref name="muller 179–180 cawkwell 170">{{harvnb|Müller|2010|pp=179–180}}; {{harvnb|Cawkwell|1978|p=170}}.</ref> Saat Filipos{{nbsp}}II berencana menjodohkan anaknya Aridaios dengan [[Ada dari Karia]] (putri seorang [[satrap]] Persia di [[Karia]] yang bernama [[Pixodarus]]), Aleksander meminta agar dirinya yang dinikahkan dengan Ada. Filipos lalu membatalkan pernikahan tersebut dan mengasingkan para penasihat Aleksander ([[Ptolemaios I|Ptolemaios]], [[Nearkhos|Nearkos]], dan [[Harpalos]]).<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=180–181}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=14}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Agar tetap rukun dengan Olimpias, Filipos{{nbsp}}II menikahkan putri mereka [[Kleopatra dari Makedonia|Kleopatra]] dengan saudara Olimpia (dan paman Kleopatra), Aleksander{{nbsp}}I dari Epiros, tetapi Filipos{{nbsp}}II malah dibunuh oleh penjaganya [[Pausanias dari Orestis]] saat pesta pernikahan tersebut digelar, sehingga ia digantikan oleh Aleksander pada 336{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Müller|2010|pp=181–182}}; {{harvnb|Errington|1990|p=44}}; {{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=186}}; lihat {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=3–5}} untuk penjelasan soal penangkapan dan pengadilan tersangka lainnya dalam persekongkolan pembunuhan [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]].</ref>

=== Kekaisaran ===
{{further information|Perang Aleksander Agung|Perang Diadokhoi}}
{{double image|right|ACMA 1331 Alexander 2.JPG|160|AlexandreLouvre.jpg|150|Kiri: patung dada [[Aleksander Agung]] karya pemahat Atena [[Leokaris]], dari tahun 330{{nbsp}}SM, kini disimpan di [[Museum Akropolis]], Atena. Kanan: patung dada Aleksander Agung, tiruan buatan Romawi dari masa [[Kekaisaran Romawi|kekaisaran]] (abad ke-1 atau ke-2{{nbsp}}SM) berdasarkan patung perunggu karya [[pemahatan Yunani Kuno|pemahat Yunani]] [[Lisipos]], tiruan ini kini disimpan di [[Louvre]], Paris.}}
[[Berkas:Alexander-Empire 323bc.jpg|jmpl|400px|Wilayah kekuasaan Makedonia pada tahun [[kematian Aleksander Agung]] (323{{nbsp}}SM)]]

Para ahli modern telah memperdebatkan kemungkinan keterlibatan [[Aleksander Agung|Aleksander{{nbsp}}III]] dan ibunya Olimpias dalam pembunuhan Filipos{{nbsp}}II, terutama mengingat bahwa Filipos II sudah memutuskan untuk tidak melibatkan Aleksander dalam rencana serangannya ke Asia dan sebagai gantinya akan menjadikannya sebagai [[wali raja Yunani]] dan wakil ''hegemon'' Liga Korintos; faktor lain yang membuat ahli-ahli mencurigai keterlibatan mereka berdua adalah kemungkinan lahirnya calon penerus laki-laki yang lain dari pernikahan Filipos{{nbsp}}II dengan istri barunya, Kleopatra Euridike.<ref group="catatan">{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=189–190}}; {{harvnb|Müller|2010|p=183}}. <br>Tanpa menjadikan [[Aleksander III dari Makedonia]] sebagai tersangka rencana pembunuhan [[Filipos II dari Makedonia]], [[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] membahas kemungkinan tersangka dari Makedonia maupun dari luar negeri, seperti [[Demosthenes|Demostenes]] dan [[Darius III]]: {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=8–12}}.</ref> Aleksander{{nbsp}}III ({{reign|336 SM|323 SM}}) dinyatakan sebagai raja oleh sebuah majelis yang terdiri dari para tentara dan ningrat, dengan [[Antipatros]] dan Parmenion sebagai tokoh-tokoh paling penting di majelis tersebut.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=190}}; {{harvnb|Müller|2010|p=183}}; {{harvnb|Renault|2001|pp=61–62}}; {{harvnb|Fox|1980|p=72}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=3–5}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Pada akhir masa pemerintahan dan karier militernya pada 323{{nbsp}}SM, Aleksander menguasai sebuah kekaisaran yang membentang di [[Yunani daratan]], [[Asia Kecil]], [[Syam]], [[Mesir Kuno]], [[Mesopotamia]], [[Persia]], dan berbagai wilayah di [[Asia Tengah]] dan [[Asia Selatan|Selatan]] (termasuk wilayah yang sekarang menjadi [[Pakistan]]).<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=186}}.</ref> Salah satu tindakan pertamanya adalah memakamkan ayahnya di Aigai.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=190}}.</ref> Para anggota Liga Korintos memberontak setelah mendengar kabar kematian Filipos{{nbsp}}II, tetapi pemberontakan tersebut tak lama kemudian dipadamkan oleh pasukan militer dan juga dengan menggunakan diplomasi, sehingga Aleksander terpilih sebagai ''hegemon'' liga tersebut yang akan melaksanakan rencana serangan ke Akemeniyah.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=190–191}}; see also {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=15–16}} for further details.</ref>

Pada tahun 335 SM, Aleksander [[Kampanye Balkan oleh Aleksander|mengobarkan perang melawan]] salah satu suku Trakia yang disebut [[Tribali]] di [[Haemus Mons]] dan di sepanjang sungai [[Donau]], sehingga suku tersebut terpaksa menyerah di [[Pulau Peuke]].<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=191}}; {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=34–38}}.</ref> Tak lama setelahnya, raja Iliria [[Kleitos (Dardania)|Kleitos]] dari [[Dardani]] mengancam akan menyerang Makedonia, tetapi Aleksander mengambil tindakan terlebih dahulu dengan [[Pengepungan Pelium|mengepung suku Dardani]] di [[Pelion (Khaonia)|Pelion]] (sekarang di [[Albania]]).<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=191}}; {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=40–47}}.</ref> Ketika Tivai kembali memberontak melawan Liga Korintos dan mengepung garnisun Makedonia di [[Kadmia]], Aleksander meninggalkan front Iliria dan bergerak menuju Tivai, yang kemudian [[Pertempuran Thebes|ia kepung]].<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=191}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=91}} dan {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=47}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Setelah berhasil menembus tembok kota, pasukan Aleksander membunuh 6.000 orang, menawan 30.000 warga, dan membakar kota tersebut hingga rata dengan tanah sebagai peringatan terhadap negara-negara Yunani lainnya (kecuali Sparta) supaya mereka tidak mencoba menentang Aleksander.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=191–192}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=91–92}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

Sepanjang karier militernya, Aleksander memenangkan setiap pertempuran yang ia pimpin secara langsung.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=192–193}}.</ref> Kemenangan pertamanya melawan bangsa Persia di Asia Kecil dalam [[Pertempuran Granikos]] pada 334{{nbsp}}SM diwujudkan dengan mengirimkan kontingen kavaleri kecil sebagai pengalih perhatian agar pasukan infanterinya dapat menyeberangi sungai, dan disusul oleh serbuan dari kavaleri "''[[hetairoi]]''".<ref name="gilley worthington 2010 193">{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=193}}.</ref> Aleksander memimpin serbuan kavaleri dalam [[Pertempuran Issos|Pertempuran Isos]] pada 333{{nbsp}}SM, sehingga Raja Persia [[Darius III]] dan tentaranya terpaksa melarikan diri.<ref name="gilley worthington 2010 193"/> Meskipun jumlah pasukannya lebih unggul, Darius{{nbsp}}III lagi-lagi terpaksa mundur akibat kekalahan dalam [[Pertempuran Gaugamela]] pada 331{{nbsp}}SM.<ref name="gilley worthington 2010 193"/> Sang Raja Persia kemudian ditangkap dan dihukum mati oleh seorang [[satrap]] [[Baktria]] sekaligus kerabatnya, [[Besos]], pada 330{{nbsp}}SM. Aleksander lalu memburu dan menghukum mati Besos di sebuah tempat yang sekarang berada di [[Afganistan]], sesambil menguasai kawasan [[Sogdia]].<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=193–194}}; {{harvnb|Holt|2012|pp=27–41}}.</ref> Dalam [[Pertempuran Sungai Hydaspes|Pertempuran Hidaspes]] pada tahun 326{{nbsp}}SM (sekarang di [[Punjab (region)|Punjab]]), [[gajah perang|gajah-gajah perang]] Raja [[Puru (abad ke-4 SM)|Puru]] dari [[Paurawa]] mengancam pasukan Aleksander, alhasil Aleksander memerintahkan pasukannya untuk membentuk barisan terbuka, mengepung gajah-gajah, dan menjatuhkan pengendali gajah dengan menggunakan tembiang ''sarissa''.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=193–194}}.</ref> Ketika pasukan Makedonia mengancam akan melakukan [[pemberontakan]] pada 324{{nbsp}}SM di [[Opis]], [[Babilonia]] (sekarang di dekat [[Baghdad]], [[Irak]]), Aleksander malah menawarkan gelar-gelar militer Makedonia dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira Persia, sehingga pasukannya terpaksa memohon pengampunan dalam perjamuan makan yang diadakan untuk merukunkan kembali Persia dan Makedonia.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=194}}; {{harvnb|Errington|1990|p=113}}.</ref>

[[Berkas:Stag hunt mosaic, Pella.jpg|jmpl|kiri|300px|[[Mosaik Perburuan Rusa]], dari [[Pella|Pela]] sekitar tahun{{nbsp}}300{{nbsp}}SM; orang di sebelah kanan diyakini adalah [[Aleksander Agung]] dengan gaya rambutnya yang khas yang disebut ''anastole''; orang di sebelah kiri yang memegang kapak bermata dua (dikaitkan dengan [[Hefaistos]]) diduga adalah [[Hephaestion|Hefaistion]], salah satu sahabat Aleksander yang paling setia.]]
Aleksander mungkin telah melemahkan pemerintahannya sendiri dengan menunjukkan tanda-tanda [[megalomania]].<ref name="gilley worthington 2010 195"/> Selain mengeluarkan propaganda yang efektif seperti kisah pemotongan [[Ikatan Gordia]], ia juga berupaya menggambarkan dirinya sebagai seorang dewa hidup dan putra Zeus setelah ia mengunjungi [[orakel]] di [[Siwah]], [[Gurun Libya]] (sekarang [[Mesir]]), pada 331{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=194–195}}.</ref> Pada tahun 327{{nbsp}}SM, ia mencoba meminta bawahannya untuk bersujud di hadapannya di [[Baktra]], yang merupakan sebuah tindakan ''[[proskinesis]]'' yang diserap dari praktik di istana Persia, tetapi upaya ini dicap sebagai penistaan agama oleh bawahan-bawahannya di Makedonia dan Yunani setelah seorang sejarawan istana yang bernama [[Kalistenes]] menolak mengikuti ritual tersebut.<ref name="gilley worthington 2010 195">{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=195}}.</ref> Ketika Aleksander membunuh Parmenion di [[Ekbatana]] (sekarang dekat [[Hamadan]], [[Iran]]) pada 330{{nbsp}}SM, hal ini menjadi "gejala melebarnya jurang antara kepentingan raja dengan kepentingan negara dan rakyatnya", sebagaimana diamati oleh Errington.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=105–106}}.</ref> Pembunuhan [[Kleitus si Hitam|Kleitos yang Hitam]] pada 328{{nbsp}}SM oleh Aleksander juga disebut sebagai tindakan yang "berdendam dan sembrono" oleh Dawn L. Gilley dan Ian Worthington.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=198}}.</ref> Selain itu, Aleksander meneruskan kebiasaan poligami ayahnya; ia mendorong pasukannya untuk menikahi perempuan-perempuan di Asia, dan ia memberikan contoh secara langsung dengan menikahi [[Roxana]], seorang putri Baktria yang berasal dari Sogdia.<ref>{{harvnb|Holt|1989|pp=67–68}}.</ref> Aleksander kemudian menikahi [[Stateira II]] (putri sulung Darius{{nbsp}}III) dan [[Parisatis II]] (putri bungsu [[Artaxerxes III]]) dalam [[upacara pernikahan Susa]] pada 324{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=196}}.</ref>

Sementara itu, di Yunani, [[Raja Sparta]] [[Agis III]] berupaya memimpin pemberontakan Yunani melawan Makedonia.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=199}}; {{harvnb|Errington|1990|p=93}}.</ref> Ia dikalahkan pada 331{{nbsp}}SM dalam [[Pertempuran Megalopolis]] oleh Antipatros.<ref group="catatan">{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=199–200}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=44, 93}}. <br>Gilley dan Worthington membahas kerancuan di balik gelar [[Antipatros]] yang sesungguhnya selain gelar sebagai wakil ''[[hegemon]]'' [[Liga Korintos]]. Beberapa sumber menyebutnya sebagai wali raja, yang lainnya gubernur, tetapi ada pula yang menyebutnya hanya sebagai seorang jenderal.<br>[[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] menyatakan bahwa Aleksander Agung meninggalkan "Makedonia di bawah komando Antipatros, kalau-kalau terjadi pemberontakan di Yunani." {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=32}}.</ref> Sebelum Antipatros berangkat untuk melancarkan kampanye militer di [[Peloponnesos|Peloponesos]], gubernur Trakia yang bernama Memnon berhasil dibujuk untuk tidak memberontak dengan menggunakan cara diplomasi.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=200–201}}; {{harvnb|Errington|1990|p=58}}.</ref> Antipatros menyerahkan urusan hukuman terhadap Sparta kepada Liga Korintos yang dikepalai oleh Aleksander, yang pada akhirnya memutuskan untuk mengampuni Sparta asalkan mereka mengirim lima puluh bangsawan sebagai sandera.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=201}}.</ref> Kekuasaan Antipatros tidak terlalu disukai di Yunani akibat tindakannya (mungkin atas perintah dari Aleksander) yang menempatkan pasukan-pasukan Makedonia di kota-kota dan mengasingkan orang-orang yang tidak puas dengan kepemimpinannya, tetapi pada tahun 330{{nbsp}}SM, Aleksander mengumandangkan bahwa [[tirani]]-tirani yang ada di Yunani akan dihapuskan dan kebebasan Yunani akan dipulihkan.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=201–203}}.</ref>

[[Berkas:Diadochi LA.svg|jmpl|400px|Kerajaan-kerajaan ''[[diadochi|diadokhoi]]'' sekitar tahun{{nbsp}}301{{nbsp}}SM, setelah [[Pertempuran Ipsos]]
{{legend|#787CAD|Kerajaan [[Ptolemaios I Soter]]}}
{{legend|#50A249|Kerajaan [[Kassandros|Kasandros]]}}
{{legend|#C38833|Kerajaan [[Lysimakhos|Lisimakos]]}}
{{legend|#C3B933|Kerajaan [[Seleucus I Nicator|Seleukos Nikator]]}}
{{legend|#AF3662|[[Epiros]]}}
Lain-lain
{{legend|#A361BD|[[Kartago]]}}
{{legend|#70A9BE|[[Republik Roma]]}}
{{legend|#85AB54|[[Yunani Kuno|Negara-negara Yunani]]}}]]
[[Berkas:Coins of Philip III Arrhidaeus. 323-317 BC.jpg|jmpl|Koin ''[[stater]]'' emas [[Filipos III Aridaios]] ({{reign|323 SM|317 SM}}) yang menampilkan gambar [[Athena|Atena]] (kiri) dan [[Nike (mitologi)|Nike]] (kanan)]]
Setelah [[Kematian Aleksander Agung|Aleksander Agung meninggal dunia]] di [[Babilonia]] pada 323{{nbsp}}SM, Olimpias langsung melayangkan tuduhan kepada Antipatros dan faksinya bahwa mereka telah meracuninya, meskipun tak ada bukti yang membenarkan hal ini.<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=204}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=44}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Akibat ketiadaan pewaris takhta secara resmi, komando militer Makedonia pun terpecah: satu pihak menyatakan saudara tiri Aleksander, Filipos{{nbsp}}III Aridaios ({{reign|323 SM|317 SM}}), sebagai raja, sementara yang lainnya berpihak kepada bayi putra Aleksander dari pernikahannya dengan Roxana, [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander{{nbsp}}IV]] ({{reign|323 SM|309 SM}}).<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=204}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=115–117}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Sepeninggalan Aleksander, orang-orang Yunani (kecuali Euboia dan Boiotia) juga langsung memberontak melawan Antipatros dan memulai [[Perang Lamia]] (323–322{{nbsp}}SM).<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=204}}; {{harvnb|Adams|2010|p=209}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=69–70, 119}}.</ref> Setelah Antipatros mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Thermopilai (323 SM)|Pertempuran Termopilai]] pada 323{{nbsp}}SM, ia melarikan diri ke [[Lamia (kota)|Lamia]], dan kemudian ia dikepung oleh komandan Atena [[Leosthenes|Leostenes]]. Antipatros lalu diselamatkan oleh pasukan Makedonia yang dipimpin oleh [[Leonatos]].<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|pp=204–205}}; {{harvnb|Adams|2010|pp=209–210}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=69, 119}}.</ref> Antipatros pada akhirnya berhasil memadamkan pemberontakan tersebut. Kematiannya pada 319{{nbsp}}SM mengakibatkan kekosongan kekuasaan, sementara dua orang yang dinyatakan sebagai raja menjadi pion dalam perebutan kekuasaan di antara para ''[[diadokhoi]]'' (bekas jenderal pasukan Aleksander).<ref>{{harvnb|Gilley|Worthington|2010|p=205}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=118}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

Peristiwa lain yang terjadi setelah kematian Aleksander adalah [[Pembagian Babilonia|pertemuan dewan tentara di Babilonia]]. Dewan tentara tersebut mengangkat Filipos{{nbsp}}III sebagai raja dan [[kiliarkos]] [[Perdikas]] sebagai walinya.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=208–209}}; {{harvnb|Errington|1990|p=117}}.</ref> Antipatros, [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos Monoftalmos]], [[Krateros]], dan Ptolemaios membentuk sebuah koalisi melawan Perdikas dalam sebuah perang saudara yang disulut oleh [[Makam Aleksander Agung|perampasan pengangkut jenazah Aleksander Agung]] oleh Ptolemaios.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=210–211}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=119–120}}.</ref> Perdikas menyerang Ptolemaios di Mesir untuk menghukumnya, tetapi serangan itu mengalami kegagalan, dan 2.000 pasukannya tewas tenggelam saat sedang bergerak di kawasan Sungai Nil; Perdikas kemudian dibunuh oleh para perwiranya sendiri di tengah kampanye militer tersebut pada tahun 321{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=211}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=120–121}}.</ref> Sementara itu, [[Eumenes|Eumenes dari Kardia]] berhasil membunuh Krateros dalam pertempuran, tetapi hal ini tidak terlalu berdampak terhadap jalannya [[Pembagian Triparadeisos]] pada tahun 321{{nbsp}}SM di [[Suriah (kawasan)|Siria]], ketika koalisi yang memenangkan perang menyelesaikan permasalahan perwalian raja yang baru dan hak-hak wilayah.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=211–212}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=121–122}}.</ref> Antipatros diangkat sebagai wali atas dua raja. Sebelum Antipatros wafat pada 319{{nbsp}}SM, ia mengangkat seorang loyalis Argeadai yang bernama [[Poliperkones]] sebagai penerusnya, sehingga melewatkan anak kandung Antipatros, [[Kassandros|Kasandros]], dan menghiraukan hak raja untuk memilih walinya sendiri (karena Filipos{{nbsp}}III dianggap memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil), dan juga mengabaikan dewan tentara.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=207 n. #1, 212}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=122–123}}.</ref>

Setelah bersekutu dengan Ptolemaios, Antigonos, dan [[Lysimakhos|Lisimakos]], Kasandros memerintahkan perwiranya [[Nikanor (jenderal Antipatridai)|Nikanor]] untuk merebut benteng [[Munichia|Munikia]] di kota pelabuhan Atena, [[Piraeus|Pireas]]; tindakan ini melanggar dekret dari Poliperkones yang menyatakan bahwa kota-kota Yunani harus terbebas dari garnisun Makedonia, sehingga meletuslah [[Perang Diadokhoi Kedua]] (319–315{{nbsp}}SM).<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=212–213}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=124–126}}.</ref> Akibat kekalahan-kekalahan Poliperkones, pada tahun 317{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}III (dengan keterlibatan istri Filipos III yang aktif secara politik, [[Euridike II dari Makedonia]]) secara resmi menjadikan Kasandros sebagai pengganti Poliperkones.<ref name="adams 213 errington 126–127"/> Sesudah itu, Poliperkones meminta bantuan dari Olimpias di Epiros.<ref name="adams 213 errington 126–127">{{harvnb|Adams|2010|p=213}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=126–127}}.</ref> Pasukan gabungan Epiros, [[Aitolia]], dan Poliperkones menyerang Makedonia dan berhasil memaksa pasukan Filipos{{nbsp}}III dan Euridike untuk menyerah, sehingga Olimpias dapat menghukum mati sang raja dan memaksa sang ratu untuk bunuh diri.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=213–214}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=127–128}}.</ref> Olimpias kemudian memerintahkan agar Nikanor dan puluhan bangsawan Makedonia lainnya dibunuh, tetapi pada musim semi tahun 316{{nbsp}}SM, Kasandros berhasil mengalahkan pasukan Olimpias, menangkapnya, dan menyeretnya ke meja hijau atas dakwaan pembunuhan, dan akhirnya Olimpias dijatuhi hukuman mati.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=214}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=128–129}}.</ref>

Kasandros menikahi putri Filipos II yang bernama [[Thessalonike dari Makedonia|Thessalonike]] dan memperluas kendali Makedonia ke wilayah Iliria hingga mencapai [[Epidamnos]]. Pada 313{{nbsp}}SM, wilayah tersebut direbut kembali oleh raja Iliria [[Glaukias dari Taulanti]].<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=214–215}}.</ref> Pada 316{{nbsp}}SM, Antigonos merebut wilayah Eumenes dan memutuskan untuk mengusir [[Seleucus I Nicator|Seleukos Nikator]] dari wilayah Seleukos di Babilonia, sehingga Kasandros, Ptolemaios, dan Lisimakos melayangkan ultimatum terhadap Antigonos pada tahun 315{{nbsp}}SM yang menuntut agar ia menyerahkan berbagai wilayah di Asia.<ref name="Adams 2010 215">{{harvnb|Adams|2010|p=215}}.</ref> Antigonos langsung bersekutu dengan Poliperkones yang berbasis di Korintos, dan Antigonos lalu juga mengeluarkan sebuah ultimatum kepada Kasandros yang menuduhnya sebagai pembunuh Olimpias dan menuntut agar ia menyerahkan keluarga kerajaan, yaitu Raja Aleksander{{nbsp}}IV dan [[ibu suri]] Roxana.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=215–216}}.</ref> Konflik tersebut berlangsung hingga musim dingin tahun 312/311{{nbsp}}SM, dan kemudian perjanjian perdamaian yang baru mengakui Kasandros sebagai jenderal Eropa, Antigonos sebagai "yang pertama di Asia", Ptolemaios sebagai jenderal Mesir, dan Lisimakos sebagai jenderal Trakia.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=216}}.</ref> Kasandros lalu memerintahkan agar Aleksander{{nbsp}}IV dan Roxana dihukum mati pada musim dingin tahun 311/310{{nbsp}}SM. Kemudian, pada tahun 306–305{{nbsp}}SM, para diadokhoi dinyatakan sebagai raja di wilayah mereka masing-masing.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=216–217}}; {{harvnb|Errington|1990|p=129}}.</ref>

=== Era Helenistik ===
{{further information|Dinasti Antipatridai|Dinasti Antigonidai|Periode Helenistik|Perang Piros|Perang Kremonides|Perang Kleomenes}}
{{multiple image|right||perrow=2|total_width=300|
|image1=Pyrrhus MAN Napoli Inv6150 n03.jpg|width1=100
|image2=Demetrios Poliorketes MAN Napoli Inv6149.jpg|width2=100|
|image3=Seleuco I 2.JPG|width3=100|
|image4=Lisimaco (c.d.), copia augustea (23 ac-14 dc) da orig. del II sec ac. 6141.JPG|width4=76|
|footer=Patung-patung dada [[Pyrrhus dari Epirus|Piros dari Epiros]] (kiri atas), [[Demetrios I dari Makedonia]] (kanan atas), [[Seleukos I Nikator]] (kiri bawah), dan [[Lysimakhos|Lisimakos]] (kanan bawah), tiruan buatan Romawi yang berasal dari [[Villa dei Papiri]] di [[Herculaneum|Herkulaneum]], [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]]}}
Era [[Yunani Hellenistik|Yunani Helenistik]] ditandai dengan percekcokan antara [[Dinasti Antipatridai]] yang dipimpin oleh [[Kasandros]] ({{reign|305 SM|297 SM}}) melawan [[Dinasti Antigonidai]] pimpinan jenderal Makedonia [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos I Monofthalmos]] ({{reign|306 SM|301 SM}}) dan putranya yang kelak akan menjadi raja [[Demetrios I dari Makedonia|Demetrios{{nbsp}}I]] ({{reign|294 SM|288 SM}}). Kasandros mengepung Atena pada 303{{nbsp}}SM, tetapi terpaksa mundur ke Makedonia ketika Demetrios menyerbu [[Boiotia]] untuk memutus jalur mundur pasukan Kasandros.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=217}}; {{harvnb|Errington|1990|p=145}}.</ref> Walaupun Antigonos dan Demetrios berupaya membentuk kembali [[Liga Korintus|Liga Helenik]] seperti pada masa Filipos{{nbsp}}II dengan mereka berdua sebagai ''hegemon'', sebuah koalisi tandingan didirikan oleh Kasandros, [[Ptolemaios I Soter]] ({{reign|305 SM|283 SM}}) dari [[Dinasti Ptolemaik]] Mesir, [[Seleukos I Nikator]] ({{reign|305 SM|281 SM}}) dari [[Kekaisaran Seleukia]], dan Raja Trakia Lisimakos ({{reign|306 SM|281 SM}}); koalisi ini berhasil mengalahkan pasukan Antigonidai dalam [[Pertempuran Ipsos]] pada 301{{nbsp}}SM, yang menewaskan Antigonos dan memaksa Demetrios untuk melarikan diri.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=217}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=145–147}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=61}}.</ref>

Kasandros wafat pada tahun 297 SM, dan putranya [[Filipos IV dari Makedonia|Filipos{{nbsp}}IV]] yang sakit juga tutup usia pada tahun yang sama; Filipos IV lalu digantikan oleh dua anak laki-laki Kasandros yang lain, yaitu [[Aleksander V dari Makedonia]] ({{reign|297 SM|294 SM}}) dan [[Antipatros II dari Makedonia]] ({{reign|297 SM|294 SM}}), sementara ibu mereka [[Thessalonike dari Makedonia]] bertindak sebagai wali raja.<ref name="adams 2010 218"/> Ketika Demetrios sedang bertempur melawan pasukan Antipatridai di Yunani, Antipatros{{nbsp}}II membunuh ibunya sendiri untuk memperoleh kekuasaan.<ref name="adams 2010 218"/> Aleksander V yang merasa tersudut lalu meminta bantuan dari [[Pyrrhos dari Epiros|Piros dari Epiros]] ({{reign|297 SM|272 SM}}),<ref name="adams 2010 218"/> yang pernah bertempur bersama dengan Demetrios dalam Pertempuran Ipsos, tetapi Piros kemudian dikirim sebagai sandera ke Mesir sebagai bagian dari perjanjian antara Demetrios dan Ptolemaios{{nbsp}}I.<ref name="bringmann 2007 61">{{harvnb|Bringmann|2007|p=61}}.</ref> Sebagai balasan karena telah mengalahkan pasukan Antipatros{{nbsp}}II dan membuat Antipatros II melarikan diri ke istana Lisimakos di Trakia, Piros dianugerahi wilayah paling barat kerajaan Makedonia.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=218}}; {{harvnb|Errington|1990|p=153}}.</ref> Demetrios lalu memerintahkan pembunuhan keponakannya, Aleksander{{nbsp}}V, dan kemudian dinyatakan sebagai raja Makedonia, tetapi bawahan-bawahannya menentang gaya kepemimpinan [[otokrasi]]nya.<ref name="adams 2010 218">{{harvnb|Adams|2010|p=218}}.</ref>

Perang pecah antara Piros dan Demetrios pada tahun 290{{nbsp}}SM setelah [[Lanassa (istri Piros)|Lanasa]] (istri Piros dan putri [[Agatokles dari Sirakousai]]) mencampakkan Piros, mendekati Demetrios, dan menawarkan kepada Demetrios pulau [[Korkira]] yang sebelumnya diperolehnya sebagai [[mas kawin]].<ref name="adams 218–219 bringmann 61" /> Perang berlangsung sampai tahun 288{{nbsp}}SM, ketika Demetrius tidak lagi didukung oleh rakyat Makedonia dan melarikan diri dari negara tersebut. Makedonia kemudian terbagi antara Piros dan Lisimakos; Piros menguasai Makedonia barat, sementara Lisimakos mengendalikan Makedonia timur.<ref name="adams 218–219 bringmann 61">{{harvnb|Adams|2010|pp=218–219}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=61}}.</ref> Pada tahun 286{{nbsp}}SM, Lisimakos mengusir Piros dan pasukannya dari Makedonia.<ref group="catatan">{{harvnb|Adams|2010|p=219}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=61}}; {{harvnb|Errington|1990|p=155}}. <br>Di sisi lain, Errington menyatakan bahwa penyatuan kembali Makedonia terjadi pada tahun 284{{nbsp}}SM, bukan 286{{nbsp}}SM.</ref> Pada 282{{nbsp}}SM, perang meletus antara Seleukos{{nbsp}}I melawan Lisimakos; Lisimakos tewas dalam [[Pertempuran Kurupedion]], sehingga Seleukos{{nbsp}}I dapat mengambil alih wilayah Trakia dan Makedonia.<ref name="adams 219 bringmann 61">{{harvnb|Adams|2010|p=219}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=61}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=156–157}}.</ref> Namun, Seleukos{{nbsp}}I dibunuh pada tahun 281{{nbsp}}SM oleh salah seorang perwiranya yang bernama [[Ptolemaios Keraunos]], putra Ptolemaios{{nbsp}}I dan cucu Antipatros. Ptolemaios Keraunos kemudian dinyatakan sebagai raja Makedonia, tetapi ia gugur dalam pertempuran melawan [[Galasia (suku)|para penyerang Kelt]] pada tahun 279{{nbsp}}SM selama [[invasi Galia ke Balkan|invasi Galia ke Yunani]].<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=219}}; {{harvnb|Bringmann|2007|pp=61–63}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=159–160}}.</ref> Tentara Makedonia menyatakan jenderal [[Sostenes dari Makedonia]] sebagai raja, meskipun ia tampaknya menolak gelar tersebut.<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=160}}.</ref> Setelah mengalahkan pasukan seorang penguasa Galia yang bernama [[Bolgios]] dan memukul mundur pasukan yang dipimpin oleh [[Brenos (abad ke-3 SM)|Brenos]], Sostenes wafat dan meninggalkan Makedonia dalam keadaan yang kacau.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=160–161}}.</ref> Pasukan Galia kembali meluluhlantakkan Makedonia sampai [[Antigonos Gonatas]] (putra Demetrios) mengalahkan mereka di Trakia pada tahun 277{{nbsp}}SM dalam [[Pertempuran Lismakeia]] dan kemudian dinyatakan sebagai raja [[Antigonos II dari Makedonia]] ({{reign|277 SM|274 SM}}; {{reign|272 SM|239 SM}}).<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=219}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=63}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=162–163}}.</ref>

Pada 280 SM, Piros melancarkan kampanye militer di [[Yunani Besar|Magna Gresia]] ([[Italia selatan]]) melawan [[Republik Romawi]], dan konflik ini dikenal dengan sebutan [[Perang Piros]], dan kemudian ia juga melancarkan [[Pengepungan Sirakusa (278 SM)|serangan ke Sisilia]] yang berada di bawah kendali [[Kartago]] pada masa itu.<ref name="adams 219–220 bringmann 2007 63">{{harvnb|Adams|2010|pp=219–220}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=63}}.</ref> Ptolemaios Keraunos sendiri mengamankan jabatannya di Makedonia dengan memberikan lima ribu prajurit dan dua puluh [[gajah perang]] kepada Piros.<ref name="bringmann 2007 61"/> Setelah mengalami kegagalan, Piros kembali ke Epiros pada 275{{nbsp}}SM, dan kemenangan Romawi dalam konflik tersebut telah memperkuat negara ini, karena kota-kota Yunani di Italia selatan (seperti [[Taranto|Tarentum]]) telah menjadi sekutu Romawi.<ref name="adams 219–220 bringmann 2007 63"/> Piros lalu menyerang Makedonia pada tahun 274{{nbsp}}SM dan berhasil mengalahkan tentara Antigonos{{nbsp}}II yang sebagian besar terdiri dari tentara bayaran dalam [[Pertempuran Aous (274 SM)|Pertempuran Aous]] pada tahun 274{{nbsp}}SM. Piros juga berhasil mengusirnya dari Makedonia, sehingga Antigonos{{nbsp}}II terpaksa mengungsi bersama dengan armadanya.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=219–220}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=63}}; {{harvnb|Errington|1990|p=164}}.</ref>

[[Berkas:Ancient Mieza, Macedonian tombs of Lefkadia, Tomb of Lyson and Kallikles a72b9b998c2e98a1390dbae9e032ea1c.jpg|jmpl|Lukisan [[Makedonia Kuno]] yang menggambarkan persenjataan militer era [[Hellenistik|Helenistik]] di sebuah makam di [[Mieza, Makedonia|Mieza]] kuno (sekarang Lefkadia), [[Imathia|Imatia]], [[Makedonia Tengah]], [[Yunani]], abad ke-2{{nbsp}}SM]]
Piros kehilangan dukungan dari banyak orang di Makedonia pada tahun 273{{nbsp}}SM setelah tentara bayarannya yang berasal dari Galia menjarah pemakaman kerajaan di Aigai.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=220}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=164–165}}.</ref> Piros mengejar Antigonos{{nbsp}}II di Peloponesos, tetapi Antigonos{{nbsp}}II pada akhirnya berhasil menaklukkan kembali Makedonia.<ref name="adams 2010 220">{{harvnb|Adams|2010|p=220}}.</ref> Piros tewas saat mengepung [[Argos]] pada 272{{nbsp}}SM, alhasil Antigonos{{nbsp}}II dapat mengklaim kembali wilayah Yunani lainnya.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=220}}; {{harvnb|Bringmann|2007|p=63}}; {{harvnb|Errington|1990|p=167}}.</ref> Ia kemudian merestorasi pemakaman Dinasti Argeadai di Aigai dan mencaplok wilayah [[Paeonia (kerajaan)|Kerajaan Paionia]].<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=220}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=165–166}}.</ref>

[[Liga Aitolia]] menghambat ambisi Antigonos{{nbsp}}II di [[Yunani tengah]]. Pembentukan [[Liga Akhaya|Liga Akaya]] pada 251{{nbsp}}SM juga mengakibatkan terusirnya pasukan Makedonia dari sebagian besar wilayah Peloponesos, dan pada masa-masa tertentu liga ini turut menguasai Atena dan Sparta.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=221}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=167–168}} tentang kebangkitan kembali [[Sparta]] di bawah kepemimpinan [[Areus I]].</ref> Meskipun Kekaisaran Seleukia bersekutu dengan Dinasti Antigonidai di Makedonia dalam upaya melawan Mesir Ptolemaik pada masa [[Perang Suriah|Perang Siria]], angkatan laut Ptolemaik sangat mengganggu upaya Antigonos{{nbsp}}II untuk mengendalikan daratan utama Yunani.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=221}}; {{harvnb|Errington|1990|p=168}}.</ref> Dengan bantuan dari angkatan laut Ptolemaik, negarawan Atena [[Kremonides]] melancarkan sebuah pemberontakan melawan Makedonia yang dikenal sebagai [[Perang Kremonides]] (267–261{{nbsp}}SM).<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=221}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=168–169}}.</ref> Pada 265{{nbsp}}SM, Atena dikepung oleh pasukan Antigonos{{nbsp}}II, dan armada Ptolemaik dikalahkan dalam [[Pertempuran Kos]]. Atena akhirnya menyerah pada 261{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=221}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=169–171}}.</ref> Setelah Makedonia membentuk sebuah persekutuan dengan penguasa Seleukia [[Antiokhos II Theos|Antiokos II]], sebuah kesepakatan damai antara Antigonos{{nbsp}}II dan [[Ptolemaios II Filadelfos]] dari Mesir akhirnya tercapai pada 255{{nbsp}}SM.<ref name="adams 2010 221">{{harvnb|Adams|2010|p=221}}.</ref>

[[Berkas:Apollon Tempel im antiken Korinth.jpg|jmpl|kiri|[[Kuil Yunani Kuno|Kuil]] [[Apollo|Apolo]] di [[Korintos]], yang dibangun sekitar tahun{{nbsp}}540{{nbsp}}SM, dengan [[Akrokorinthos|Akrokorintos]] (diyakini [[akropolis]] Korintos yang sempat diduduki oleh garnisun Makedonia)<ref name="adams 2010 222"/> dapat terlihat di latar belakang]]
Pada 251 SM, [[Aratos dari Sikion]] melancarkan sebuah pemberontakan melawan Antigonos{{nbsp}}II, dan pada 250{{nbsp}}SM, Ptolemaios{{nbsp}}II menyatakan dukungannya kepada [[Aleksander dari Korintos]] yang telah menyatakan dirinya sebagai raja.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=221–222}}; {{harvnb|Errington|1990|p=172}}.</ref> Walaupun Aleksander wafat pada 246{{nbsp}}SM dan Antigonos berhasil memenangkan pertempuran laut melawan Ptolemaios [[Pertempuran Andros (246 SM)|di Andros]], [[Akrokorintos]] direbut oleh pasukan Aratos pada 243{{nbsp}}SM, dan kemudian Korintos tergabung ke dalam Liga Akaya.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=222}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=172–173}}.</ref> Antigonos{{nbsp}}II berdamai dengan Liga Akaya pada 240{{nbsp}}SM dan harus merelakan wilayah yang telah lepas di Yunani.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=222}}; {{harvnb|Errington|1990|p=173}}.</ref> Antigonos{{nbsp}}II meninggal dunia pada 239{{nbsp}}SM dan digantikan oleh putranya, [[Demetrios II dari Makedonia]] ({{reign|239 SM|229 SM}}). Dalam upaya untuk membentuk persekutuan dengan Makedonia untuk mempertahankan diri dari serangan Aitolia, [[ibu suri]] dan wali raja Epiros, [[Olimpias II dari Epiros|Olimpias II]], menawarkan putrinya [[Phthia dari Makedon|Ftia dari Makedonia]] untuk dinikahkan dengan Demetrios{{nbsp}}II. Demetrios II menerima usulannya, tetapi hubungannya dengan Seleukia rusak akibat perceraiannya dengan [[Stratonike dari Makedonia]].<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=222}}; {{harvnb|Errington|1990|p=174}}.</ref> Walaupun pernikahan ini membuat Aitolia bersekutu dengan Liga Akaya, Demetrios{{nbsp}}II menyerang Boiotia dan berhasil merebutnya dari Aitolia pada 236{{nbsp}}SM.<ref name="adams 2010 222">{{harvnb|Adams|2010|p=222}}.</ref>

Liga Akaya berhasil menaklukkan [[Megalopolis, Yunani|Megalopolis]] pada 235{{nbsp}}SM, dan pada akhir masa pemerintahan Demetrios{{nbsp}}II, sebagian besar wilayah Peloponesos (kecuali Argos) telah direbut dari Makedonia.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=223}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=173–174}}.</ref> Persekutuan Demetrios{{nbsp}}II dengan Epiros juga bubar setelah [[Deidamia II dari Epiros|sistem monarki dilengserkan]] oleh sebuah [[Liga Epiros|revolusi republikan]].<ref name="adams 223 errington 174">{{harvnb|Adams|2010|p=223}}; {{harvnb|Errington|1990|p=174}}.</ref> Demetrios{{nbsp}}II meminta bantuan kepada raja [[Iliria]] [[Agron (raja)|Agron]] dalam upaya untuk mempertahankan [[Akarnania]] dari Aitolia, dan pada 229{{nbsp}}SM, mereka berhasil mengalahkan gabungan angkatan laut Aitolia dan Liga Akaya dalam [[Pertempuran Paxos]].<ref name="adams 223 errington 174"/> Seorang penguasa Iliria yang lain, yaitu [[Longaros]] dari [[Kerajaan Dardania]], menyerang Makedonia dan mengalahkan pasukan Demetrios{{nbsp}}II tak lama sebelum Demetrios tutup usia pada tahun 229{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=223}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=174–175}}.</ref> Meskipun putranya yang masih muda ([[Filipos V dari Makedonia|Filipos]]) mewarisi takhta Makedonia, wali rajanya yang bernama [[Antigonos III Doson]] (keponakan Antigonos{{nbsp}}II, {{reign|229 SM|221 SM}}) dinyatakan sebagai raja oleh tentaranya, dengan Filipos sebagai pewarisnya, setelah Makedonia berhasil memenangkan sejumlah pertempuran melawan pasukan Iliria di utara dan pasukan Aitolia di Tesalia.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=223}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=175–176}}.</ref>

[[Berkas:Tetradrachm, 229-221, Antigonos Doson.jpg|jmpl|Sebuah koin ''[[tetradrakhma]]'' yang dibuat pada masa pemerintahan [[Antigonos III Doson]] ({{reign|229 SM|221 SM}}), kemungkinan di [[Amfipolis]], yang menampilkan gambar [[Poseidon]] di bagian depan dan sebuah adegan yang menggambarkan [[Apollo|Apolo]] yang sedang duduk di kapal di bagian belakang]]
Aratos mengirim utusan ke istana Antigonos III pada 226{{nbsp}}SM untuk mengajak bersekutu, karena raja [[Kleomenes III]] dari Sparta telah menjadi ancaman bagi wilayah-wilayah Yunani lainnya selama [[Perang Kleomenes]] (229–222{{nbsp}}SM).<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=223–224}}; {{harvnb|Eckstein|2013|p=314}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=179–180}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Antigonos{{nbsp}}III bersedia membantu Aratos, tetapi sebagai gantinya ia menuntut pengembalian wilayah Korintos kepada Makedonia, dan Aratos akhirnya bersedia pada tahun 225{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Adams|2010|pp=223–224}}; {{harvnb|Eckstein|2013|p=314}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=180–181}}.</ref> Pada 224{{nbsp}}SM, pasukan Antigonos{{nbsp}}III merebut [[Arcadia|Arkadia]] dari Sparta. Setelah membentuk sebuah liga Helenistik yang serupa dengan Liga Korintos pada masa Filipos{{nbsp}}II, Antigonos{{nbsp}}III berhasil mengalahkan Sparta dalam [[Pertempuran Sellasia|Pertempuran Selasia]] pada 222{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=224}}; {{harvnb|Eckstein|2013|p=314}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=181–183}}.</ref> Sparta lalu diduduki oleh negara asing untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan Makedonia pun kembali menjadi negara terkuat di Yunani.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=224}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=182}} tentang pendudukan militer Sparta oleh Makedonia seusai [[Pertempuran Sellasia|Pertempuran Selasia]].</ref> Antigonos wafat setahun kemudian, kemungkinan akibat [[tuberkulosis]], dan ia mewariskan sebuah kerajaan Helenistik yang kuat kepada penerusnya, Filipos{{nbsp}}V.<ref>{{harvnb|Adams|2010|p=224}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=183–184}}.</ref>

Kekuasaan [[Filipos V dari Makedonia]] ({{reign|221 SM|179 SM}}) menghadapi ancaman dari Liga Aitolia dan suku [[Dardani]] dari Iliria<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|p=229}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=184–185}}.</ref> Filipos{{nbsp}}V dan sekutu-sekutunya berhasil mengalahkan pasukan Aitolia dan sekutunya dalam [[Perang Sosial (220–217 SM)]], tetapi ia memutuskan untuk berdamai dengan Aitolia setelah mendengar kabar mengenai serangan suku Dardani di utara dan kemenangan [[Kartago]] atas Romawi dalam [[Pertempuran Danau Trasimene]] pada 217{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|p=229}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=185–186, 189}}.</ref> [[Demetrios dari Faros]] diduga adalah orang yang telah meyakinkan Filipos{{nbsp}}V untuk [[Perang Iliria|mengamankan wilayah Iliria]] terlebih dahulu sebelum menyerang [[semenanjung Italia]].<ref group="catatan">{{harvnb|Eckstein|2010|pp=229–230}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=186–189}} untuk penjelasan selengkapnya. <br>Errington merasa ragu bahwa Filipos V pada saat itu memiliki niat untuk menyerang Italia selatan lewat Iliria setelah wilayah Iliria diamankan, karena Errington merasa rencananya "lebih sederhana", {{harvnb|Errington|1990|p=189}}.</ref> Pada 216{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}V mengirim seratus kapal-kapal perang ringan ke [[Laut Adriatik]] untuk menyerang Iliria, sebuah tindakan yang membuat [[Skerdilaidas]] dari [[Daftar penguasa di Illyria|Kerajaan Ardiaea]] memohon bantuan kepada Romawi.<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|p=230}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=189–190}}.</ref> Romawi menanggapinya dengan mengirim sepuluh kapal [[kuinkuireme]] berat dari [[Sisilia Romawi]] untuk menjaga wilayah pesisir Iliria, sehingga Filipos{{nbsp}}V memerintahkan agar armadanya menarik diri untuk menghindari konflik secara terbuka.<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|pp=230–231}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=190–191}}.</ref>

=== Konflik dengan Roma ===
{{main article|Peperangan Makedonia}}
{{further information|Perang Kreta (205–200 SM)|Perang Punisia|Perjanjian Makedonia–Kartago}}
[[Berkas:Macedonia and the Aegean World c.200.png|jmpl|400px|Kerajaan Makedonia (warna jingga) di bawah kepemimpinan [[Filipos V dari Makedon|Filipos{{nbsp}}V]] ({{reign|221 SM|179 SM}}), serta negara-negara yang bergantung kepada Makedonia (kuning tua), [[Kekaisaran Seleukia]] (kuning cerah), [[protektorat]]-protektorat [[Romawi Kuno|Romawi]] (hijau tua), [[Kerajaan Pergamon]] (hijau muda), negara-negara merdeka (ungu muda), dan wilayah kekuasaan [[Kekaisaran Ptolemaik]] (ungu tua)]]
Pada tahun 215 SM, di tengah berkecamuknya [[Perang Punisia Kedua]], aparat [[Romawi Kuno|Romawi]] mencegat sebuah kapal di kawasan lepas pantai [[Calabria]]. Kapal tersebut mengangkut seorang utusan Makedonia dan duta besar Kartago yang membawa sebuah perjanjian yang disusun oleh [[Hannibal Barca|Hanibal Barka]]; [[Perjanjian Makedonia–Kartago|perjanjian tersebut]] mengumandangkan persekutuan antara Kartago dengan Filipos{{nbsp}}V.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=79}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=231}}; {{harvnb|Errington|1990|p=192}}; juga disebutkan oleh {{harvnb|Gruen|1986|p=19}}.</ref> Perjanjian ini juga menyatakan bahwa Kartago berhak menentukan ketentuan-ketentuan menyerahnya Romawi apabila mereka berhasil memenangkan perang, dan Kartago juga menjanjikan bantuan apabila Romawi mencoba menuntut balas terhadap Makedonia atau Kartago.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=80}}; lihat pula {{harvnb|Eckstein|2010|p=231}} dan {{harvnb|Errington|1990|pp=191–193}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Meskipun Makedonia mungkin hanya ingin mengamankan wilayah yang baru mereka taklukan di Iliria,<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=191–193, 210}}.</ref> Romawi berhasil menggagalkan ambisi Filipos{{nbsp}}V di kawasan Adriatik selama [[Perang Makedonia Pertama]] (214–205{{nbsp}}SM). Pada 214{{nbsp}}SM, Romawi menempatkan armadanya di [[Orikos]], dan Makedonia kemudian menyerang armada tersebut sekaligus kota [[Apollonia (Illyria)|Apolonia]] di Iliria.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=82}}; {{harvnb|Errington|1990|p=193}}.</ref> Setelah Makedonia menaklukkan [[Lissus|Lisos]] pada 212{{nbsp}}SM, [[Senat Romawi]] membalasnya dengan menghasut Liga Aitolia, Sparta, [[Elis]], [[Messinia|Mesinia]], dan [[Atalos I]] ({{reign|241 SM|197 SM}}) dari [[Pergamon]] untuk mengobarkan perang melawan Filipos{{nbsp}}V, alhasil pasukan Makedonia disibukkan di Yunani dan dapat dijauhkan dari wilayah Italia.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=82}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=232–233}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=193–194}}; {{harvnb|Gruen|1986|pp=17–18, 20}}.</ref>

Liga Aitolia menyetujui sebuah [[perjanjian perdamaian]] dengan Filipos{{nbsp}}V pada 206{{nbsp}}SM, dan [[Republik Romawi]] juga menyepakati [[Perjanjian Foinike]] dengan Makedonia pada 205{{nbsp}}SM, sehingga perang berakhir dan Makedonia diperbolehkan mempertahankan beberapa permukiman yang telah direbut di Iliria.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=83}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=233–234}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=195–196}}; {{harvnb|Gruen|1986|p=21}}; lihat pula {{harvnb|Gruen|1986|pp=18–19}} untuk melihat rincian perjanjian [[Liga Aitolia]] dengan [[Filipos V dari Makedonia]] dan bagaimana Romawi menolak permohonan bantuan Aitolia yang kedua, karena mereka merasa Aitolia telah melanggar perjanjian.</ref> Meskipun Romawi menolak permintaan Aitolia pada 202{{nbsp}}SM agar Romawi kembali mengobarkan perang melawan Makedonia, Senat Romawi sangat mempertimbangkan tawaran serupa yang diajukan oleh Pergamon dan sekutunya, [[Rodos]], pada 201{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=85}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=196–197}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Negara-negara ini merasa khawatir dengan persekutuan antara Filipos{{nbsp}}V dan [[Antiokos III Agung]] dari Kekaisaran Seleukia; Seleukia sendiri telah menyerang Dinasti Ptolemaik yang sudah dilelahkan oleh perang dan juga kehabisan dana selama [[Perang Siria Kelima]] (202–195{{nbsp}}SM), sementara Filipos{{nbsp}}V merebut permukiman-permukiman Ptolemaik di kawasan Laut Aegea.<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|pp=234–235}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=196–198}}; lihat pula {{harvnb|Bringmann|2007|p=86}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Walaupun para utusan Romawi berperan penting dalam meyakinkan Atena untuk bergabung dengan persekutuan anti-Makedonia bersama dengan Pergamon dan Rodos pada 200{{nbsp}}SM, ''[[comitia centuriata]]'' (majelis rakyat) menolak usulan Senat Romawi untuk menyatakan perang terhadap Makedonia.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=85–86}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=235–236}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=199–201}}; {{harvnb|Gruen|1986|p=22}}.</ref> Sementara itu, Filipos{{nbsp}}V menaklukkan wilayah-wilayah di [[Hellespont|Helespontos]] dan [[Bosporus|Bosporos]] serta [[Samos]] Ptolemaik, sehingga Rodos [[Perang Kreta (205–200 SM)|membentuk sebuah persekutuan dengan Pergamon]], [[Bizantium|Bizantion]], [[Kizikos]], dan [[Khios|Kios]].<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=86}}; lihat pula {{harvnb|Eckstein|2010|p=235}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Meskipun Filipos{{nbsp}}V didukung oleh Seleukia, armada Makedonia mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Khios (201 SM)|Pertempuran Kios]] pada 201{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=86}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=197–198}}.</ref>

[[Berkas:Philip V. 221-179 BCE.jpg|jmpl|300px|kiri|Koin ''[[tetradrakhma]]'' [[Filipos V dari Makedonia]] ({{reign|221 SM|179 SM}}), dengan gambar raja di bagian depan dan [[Athena Alkidemos|Atena Alkidemos]] mengayunkan cambuk petir di bagian belakang]]
Saat Filipos V sedang disibukkan dengan perang melawan sekutu-sekutu Romawi di Yunani, Romawi mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk menghukum Makedonia karena mereka telah membantu Hanibal sekaligus untuk memperoleh kemenangan yang gemilang tanpa perlu mengeluarkan banyak sumber daya.<ref group="catatan">{{harvnb|Bringmann|2007|pp=86–87}}. <br>{{harvnb|Errington|1990|pp=202–203}}: "Roman desire for revenge and private hopes of famous victories were probably the decisive reasons for the outbreak of the war."</ref> Senat Romawi menuntut agar Filipos{{nbsp}}V berhenti bertikai dengan negara-negara Yunani dan menyelesaikan perselisihan dengan membawa perkara ke komite arbitrasi internasional.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=87}}.</ref> Setelah ''comitia centuriata'' menyetujui pernyataan perang terhadap Makedonia pada tahun 200{{nbsp}}SM dan menyerahkan [[ultimatum]] kepada Filipos{{nbsp}}V yang menuntut agar kerugian yang dialami oleh Rodos dan Pergamon ditinjau oleh pengadilan, raja Makedonia menolak mentah-mentah ancaman tersebut. [[Perang Makedonia Kedua]] (200–197{{nbsp}}SM) pun meletus, dan [[Publius Sulpisius Galba Maksimus]] kemudian memimpin operasi-[[operasi militer]] di Apolonia.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=87–88}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=199–200}}; lihat pula {{harvnb|Eckstein|2010|pp=235–236}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

[[Berkas:Eumene II, fondatore della biblioteca di pergamo, copia romana (50 dc ca) da orig,. ellenistico su busto moderno, MANN 02.JPG|jmpl|lurus|Patung dada perunggu [[Eumenes II]] dari [[Pergamon]], tiruan buatan Romawi, dari [[Villa dei Papiri]] di [[Herculaneum|Herkulaneum]]]]
Pasukan Makedonia berhasil mempertahankan wilayah mereka sepanjang hampir dua tahun,<ref>{{harvnb|Eckstein|2010|p=236}}.</ref> namun [[konsul Romawi]] [[Titus Quinctius Flamininus]] berhasil mengusir Filipos{{nbsp}}V dari Makedonia pada 198{{nbsp}}SM, sehingga pasukan Filipos V terpaksa mengungsi ke Tesalia.<ref name="bringmann 2007 88">{{harvnb|Bringmann|2007|p=88}}.</ref> Ketika Liga Akaya membelot dan mulai mendukung Romawi, raja Makedonia meminta berdamai, tetapi ketentuan-ketentuan yang ditawarkan oleh lawan dianggap terlalu berat, dan sehingga perang berlanjut.<ref name="bringmann 2007 88"/> Pada Juni 197{{nbsp}}SM, pasukan Makedonia dikalahkan dalam [[Pertempuran Kinoskefalon]].<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=88}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=236}}; {{harvnb|Errington|1990|p=203}}.</ref> Romawi kemudian meratifikasi sebuah perjanjian yang memaksa Makedonia untuk melepaskan sebagian besar wilayah-wilayahnya di Yunani yang berada di luar wilayah utama Makedonia, dan mungkin Romawi membiarkan Makedonia tetap berdiri hanya sebagai wilayah pembatas dari serangan suku-suku Iliria dan Trakia.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=88}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=236–237}}; {{harvnb|Errington|1990|p=204}}.</ref> Meskipun beberapa orang Yunani curiga bahwa Romawi ingin menggantikan Makedonia sebagai kekuatan yang dominan di Yunani, Flaminius mengumumkan saat [[Pesta Olahraga Istmia]] pada tahun 196{{nbsp}}SM bahwa Roma berniat untuk tetap mempertahankan kemerdekaan Yunani dengan tidak menempatkan garnisun dan juga dengan tidak memungut [[upeti]].<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=88–89}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=237}}.</ref> Pemenuhan janjinya sempat tertunda oleh proses perundingan dengan raja Sparta [[Nabis]] yang telah menaklukkan Argos, tetapi pada akhirnya pasukan Romawi mundur dari Yunani pada tahun 194{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=89–90}}; lihat pula {{harvnb|Eckstein|2010|p=237}} dan {{harvnb|Gruen|1986|pp=20–21, 24}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

Raja Seleukia Antiokos{{nbsp}}III merasa terdorong dengan seruan Liga Aitolia untuk membebaskan Yunani dari Romawi, sehingga ia dan pasukannya mendarat di [[Demetrias]], Tesalia, pada 192{{nbsp}}SM, dan dipilih menjadi ''strategos'' oleh Aitolia.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=90–91}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=237–238}}.</ref> Makedonia, Liga Akaya, dan negara-negara kota Yunani lainnya masih tetap mempertahankan persekutuan mereka dengan Romawi.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=91}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=238}}.</ref> Pasukan Romawi [[Perang Romawi–Seleukia|berhasil mengalahkan pasukan Seleukia]] pada 191{{nbsp}}SM dalam [[Pertempuran Termopilai (191 SM)|Pertempuran Termopilai]] serta [[Pertempuran Magnesia]] pada 190{{nbsp}}SM, alhasil Seleukia terpaksa menandatangani [[Traktat Apamea]] pada 188{{nbsp}}SM yang mewajibkan mereka untuk membayarkan [[pampasan perang]], membubarkan sebagian besar angkatan lautnya, dan mencabut klaimnya atas wilayah-wilayah di sebelah utara atau barat [[Pegunungan Taurus|Pegunungan Tauros]].<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=91–92}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=238}}; see also {{harvnb|Gruen|1986|pp=30, 33}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Dengan persetujuan dari Romawi, pada 191–189{{nbsp}}SM, Filipos{{nbsp}}V merebut beberapa kota di Yunani tengah yang pernah bersekutu dengan Antiokos{{nbsp}}III, sementara Rodos dan [[Eumenes II]] ({{reign|197 SM|159 SM}}) dari Pergamon memperoleh wilayah di Asia Kecil.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=92}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=238}}.</ref>

Setelah gagal memuaskan semua pihak yang terlibat dalam berbagai persengketaan wilayah, Senat Romawi memutuskan pada 184/183{{nbsp}}SM untuk memaksa Filipos{{nbsp}}V meninggalkan [[Aenus (Thrace)|Ainos]] dan [[Maroneia|Maronea]], karena wilayah tersebut telah dinyatakan sebagai kota merdeka dalam Perjanjian Apamea.<ref group="catatan">{{harvnb|Bringmann|2007|pp=93–97}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=239}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=207–208}}. <br>Bringmann menyatakan bahwa peristiwa penyerahan [[Aenus (Thrace)|Ainos]] dan [[Maroneia|Maronea]] terjadi pada tahun 183{{nbsp}}SM, sementara Eckstein mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada tahun 184{{nbsp}}SM.</ref> Tindakan ini meredakan ketakutan Eumenes{{nbsp}}II akan ancaman Makedonia terhadap wilayah Eumenes II di Helespontos.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=97}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=207–208}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Sementara itu, Filipos V mangkat pada tahun 179 SM dan digantikan oleh [[Perseus dari Makedonia]] ({{reign|179 SM|168 SM}}). Perseus kemudian menghukum mati [[Demetrios (putra Filipos V)|adiknya sendiri, Demetrios]], yang disukai oleh Romawi namun didakwa melakukan pengkhianatan oleh Perseus.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=97}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=240–241}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=211–213}} untuk pembahasan tentang tindakan Perseus pada awal masa pemerintahannya.</ref> Perseus lalu berupaya membentuk persekutuan dengan [[Prusias II dari Bitinia|Prusias II dari Kerajaan Bitinia]] dan [[Seleukos IV Philopator]] dari Seleukia dengan mengusulkan pernikahan, dan ia juga memperbaharui hubungan dengan Rodos, tetapi tindakan ini membuat khawatir Eumenes{{nbsp}}II.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=97–98}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=240}}.</ref> Eumenes{{nbsp}}II mencoba merusak hubungan-hubungan ini, tetapi Perseus berhasil bersekutu dengan [[Liga Boiotia]], memperluas kekuasaannya di Iliria [[Abrupolis|dan Trakia]], dan pada 174{{nbsp}}SM juga dipilih sebagai anggota [[Dewan Amfiktonia]] yang mengurus Kuil Apolo di Delfi.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=98}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=240}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=212–213}}.</ref>

{{double image|left|Perseus of Macedon BM.jpg|170|The Triumph of Aemilius Paulus (detail).jpg|245|Kiri: koin [[tetradrakhma]] [[Perseus dari Makedonia]] ({{reign|179 SM|168 SM}}), [[British Museum]]. Kanan: ''Kemenangan [[Lucius Aemilius Paullus Macedonicus|Emilius Paulus]]'' karya [[Carle Vernet]], 1789.}}
Eumenes II tiba di Roma pada 172 SM dan menyampaikan sebuah pidato di hadapan [[Senat Republik Romawi|Senat]] yang mengecam kejahatan dan pelanggaran yang konon telah dilakukan oleh Perseus.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=98–99}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=241–242}}.</ref> Akibatnya, Senat Romawi mengumandangkan [[Perang Makedonia Ketiga]] (171–168{{nbsp}}SM).<ref group="catatan">{{harvnb|Bringmann|2007|pp=98–99}}; lihat pula {{harvnb|Eckstein|2010|p=242}}, yang berkata bahwa "Roma&nbsp;... sebagai adidaya satu-satunya yang tersisa&nbsp;... tak akan menerima Makedonia sebagai pesaing sejawat atau pihak yang setara." <br>[[Klaus Bringmann]] menegaskan bahwa perundingan dengan Makedonia sepenuhnya dihiraukan karena hasil "[[Realpolitik|perhitungan politik]]" Romawi menunjukkan bahwa kerajaan Makedonia harus dihancurkan untuk meniadakan "sumber segala kesulitan yang dihadapi Romawi di dunia Yunani".</ref> Meskipun pasukan Perseus berhasil memperoleh kemenangan melawan pasukan Romawi dalam [[Pertempuran Kalinikos]] pada 171{{nbsp}}SM, Makedonia mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Pidna]] pada Juni 168{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=99}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=243–244}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=215–216}}; {{harvnb|Hatzopoulos|1996|p=43}}.</ref> Perseus melarikan diri ke [[Samotrakia]], tetapi ia menyerahkan diri tak lama setelahnya; ia lalu dibawa ke [[Roma]] untuk mengikuti [[kemenangan Romawi|pawai kemenangan]] [[Lucius Aemilius Paullus Macedonicus|Lusius Emilius Paulus Makedonikus]], dan kemudian dijadikan tahanan rumah di [[Alba Fucens]] hingga ia tutup usia pada 166{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=99}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=245}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=204–205, 216}}; lihat pula {{harvnb|Hatzopoulos|1996|p=43}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Romawi membubarkan monarki Makedonia dan menggantikannya dengan empat [[republik]] yang terpisah, masing-masing beribu kota di Amfipolis, Tesalonika, Pela, dan [[Pelagonia]].<ref name="bringmann 99–100 eckstein 245">{{harvnb|Bringmann|2007|pp=99–100}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=245}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=216–217}}; lihat pula {{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=43–46}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Romawi memberlakukan hukum-hukum yang menghalangi interaksi ekonomi dan sosial di antara penduduk-penduduk republik-republik tersebut, termasuk larangan pernikahan di antara mereka dan larangan (sementara) terhadap penambangan emas dan perak.<ref name="bringmann 99–100 eckstein 245"/> Kemudian, seseorang yang bernama [[Andriskos]] mengklaim dirinya sebagai keturunan Antigonidai, [[Perang Makedonia Keempat|memberontak melawan Romawi]], dan diangkat menjadi raja Makedonia. Ia berhasil mengalahkan pasukan [[praetor]] Romawi yang dipimpin oleh Publius Yuvensius Talna,<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|p=104}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=246–247}}.</ref> tetapi ia dikalahkan oleh [[Quintus Caecilius Metellus Macedonicus|Kuintus Sesilius Metelus Makedonus]] dalam [[Pertempuran Pidna (148 SM)|Pertempuran Pidna Kedua]] pada 148{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=104–105}}; {{harvnb|Eckstein|2010|p=247}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=216–217}}.</ref> Kemudian Romawi juga berhasil menghancurkan kota Kartago pada tahun 146 SM dan mengalahkan Liga Akaya dalam [[Pertempuran Korintus (146 SM)|Pertempuran Korintos]] pada tahun yang sama, sehingga dimulailah era [[Yunani Romawi|kekuasaan Romawi di Yunani]] dan didirikanlah provinsi [[Makedonia Romawi]] secara bertahap.<ref>{{harvnb|Bringmann|2007|pp=104–105}}; {{harvnb|Eckstein|2010|pp=247–248}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=203–205, 216–217}}.</ref>

== Institusi ==

=== Pembagian kekuasaan ===
[[Berkas:Phillip Museum.jpg|jmpl|[[Surya Vergina]], sebuah bintang dengan 16 sinar di [[larnaks]] makam [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]] ({{reign|359 SM|336 SM}}), ditemukan di makam [[Vergina]], dulunya [[Aigai, Makedonia|Aigai]] kuno]]
Kepala [[Pemerintahan Makedonia (kerajaan kuno)|pemerintahan Makedonia]] adalah [[Daftar raja Makedonia kuno|raja]] (''[[basileus]]'').<ref group="catatan">Bukti tertulis tentang lembaga-lembaga pemerintahan Makedonia yang disusun sebelum masa pemerintahan [[Filipos II dari Makedon]] bersifat langka dan bukan dari Makedonia. Sumber-sumber utama historiografi Makedonia awal adalah karya-karya [[Herodotus|Herodotos]], [[Thukidides|Tukidides]], [[Diodoros Sikeliotes]], dan [[Yustinus (sejarawan)|Yustinus]]. Catatan sejarah sezaman yang ditulis oleh orang-orang seperti [[Demosthenes|Demostenes]] sering kali bermusuhan dengan Makedonia dan tak terandalkan; bahkan [[Aristoteles]], yang tinggal di Makedonia, hanya menyediakan catatan-catatan sekilas mengenai lembaga-lembaga pemerintahannya. [[Polybius|Polibios]] adalah seorang sejarawan sezaman yang menulis tentang Makedonia; sejarawan-sejarawan pada masa berikutnya meliputi [[Livius]], [[Quintus Curtius Rufus|Kuintus Kursius Rufus]], [[Plutarkhos|Plutarkos]], dan [[Arrianos|Arianos]]. Karya sejarawan-sejarawan ini menegaskan bahwa Makedonia merupakan [[monarki herediter|monarki turun temurun]] dengan institusi-institusi dasar, meskipun masih belum jelas apakah terdapat sebuah [[konstitusi]] untuk pemerintahan Makedonia. Lihat: {{harvnb|King|2010|pp=373–374}}. <br>Namun, [[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] menulis dengan kepastian dan keyakinan yang teguh saat menggambarkan pemerintah konstitusional Makedonia membatasi wewenang raja dan memiliki majelis tentara. Lihat: {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=12–13}}. <br>Sumber-sumber primer tektual utama tentang organisasi [[pasukan Makedonia Kuno|militer Makedonia]] yang muncul pada masa Aleksander Agung berasal dari Arianos, Kursius, Diodoros, dan Plutarkos; sejarawan-sejarawan modern kebanyakan mendasarkan tulisannya pada Polibios dan [[Livius]] saat membahas rincian aspek-aspek [[pasukan Makedonia Antigonidai|militer pada masa Antigonidai]]. Terkait dengan hal ini, {{harvnb|Sekunda|2010|pp=446–447}} menyatakan: "...&nbsp;untuk itu, kita dapat menambahkan bukti yang disediakan oleh dua monumen arkeologi luar biasa, '[[Sarkofagus Aleksander]]' khususnya dan [juga] '[[Mozaik Aleksander]]'...&nbsp;Sehubungan dengan [[pasukan Makedonia Antigonidai|pasukan Antigonidai]]&nbsp;... rincian-rincian tambahan yang berharga kadang-kadang disediakan oleh Diodoros dan Plutarkos, dan oleh sejumlah inskripsi yang berisi dua rangkaian regulasi ketentaraan yang dikeluarkan oleh [[Filipos V dari Makedonia|Filipos V]]."</ref> Paling tidak dari masa pemerintahan Filipos{{nbsp}}II, raja dibantu oleh hamba kerajaan (''basilikoi paides''), pengawal (''[[somatophylakes|somatofilakes]]''), sahabat (''[[hetairoi]]''), teman (''[[philoi|filoi]]''), sebuah majelis yang meliputi para anggota militer, dan (pada masa Helenistik) [[magistrat]].<ref>{{harvnb|King|2010|p=374}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=220–221}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Kurang terdapat bukti yang dapat memastikan apakah terdapat pembagian wewenang di antara raja dengan kelompok-kelompok tersebut, dan apakah keberadaan kelompok-kelompok tersebut dilandaskan pada sebuah kerangka konstitusi resmi.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=374}}; untuk melihat argumen yang menyatakan bahwa monarki Makedonia bersifat [[monarki absolut|absolutis]], lihat {{harvnb|Errington|1990|pp=220–222}}. <br>Namun, [[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] menulis dengan kepastian dan keyakinan yang teguh saat menggambarkan pemerintah konstitusional Makedonia membatasi wewenang raja dan memiliki majelis tentara. {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=12–13}}.</ref> Sebelum masa pemerintahan Filipos{{nbsp}}II, satu-satunya lembaga yang dapat dibuktikan keberadaannya lewat bukti-bukti tekstual adalah lembaga monarki.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=375}}. <br>Pada 1931, Friedrich Granier adalah orang pertama yang mengusulkan bahwa pada masa pemerintahan Filipos&nbsp;II, Makedonia sudah memiliki pemerintahan konstitusional dengan hukum-hukum yang memberikan hak dan keistimewaan kepada kelompok-kelompok tertentu, khususnya kepada para prajurit, meskipun kebanyakan bukti mengenai hak tentara untuk melantik raja baru dan menghakimi perkara-perkara pengkhianatan tampaknya berasal dari masa pemerintahan [[Aleksander III dari Makedonia]]. Lihat {{harvnb|Granier|1931|pp=4–28, 48–57}} dan {{harvnb|King|2010|pp=374–375}}. <br>Pietro de Francisci adalah orang pertama yang membantah gagasan-gagasan Granier dan mengajukan pernyataan bahwa pemerintahan Makedonia adalah sebuah [[otokrasi]] yang diperintah sewenang-wenang oleh penguasa, meskipun permasalahan yang terkait dengan jabatan raja dan pemerintahan ini masih belum terselesaikan di dunia akademia. Lihat: {{harvnb|de Francisci|1948|pp=345–435}} serta {{harvnb|King|2010|p=375}} dan {{harvnb|Errington|1990|p=220}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

=== Jabatan raja dan pemerintahan kerajaan ===
Jenis pemerintahan paling awal yang diketahui keberadaannya di Makedonia adalah sistem [[monarki]] yang berdiri hingga sistem tersebut dibubarkan oleh [[Republik Romawi|Romawi]] pada tahun 167{{nbsp}}SM.<ref name="king 2010 373">{{harvnb|King|2010|p=373}}.</ref> Monarki di Makedonia sudah ada paling tidak dari zaman [[Yunani Arkais]], dan kelompok ningratnya mungkin sudah mengakar dari zaman [[Yunani Mykenai|Yunani Mikenai]].<ref>{{harvnb|King|2010|pp=375–376}}.</ref> Tukidides menulis bahwa pada zaman sebelumnya, Makedonia terbagi menjadi suku-suku kecil, dan masing-masing memiliki rajanya sendiri, tetapi kemudian suku-suku [[Makedonia Hilir]] disatukan oleh satu raja besar yang juga berkuasa di atas raja-raja kecil di [[Makedonia Hulu]].<ref name="king 2010 376">{{harvnb|King|2010|p=376}}.</ref> Garis keturunan bapak-anak di Kerajaan Makedonia terputus setelah pembunuhan [[Orestes dari Makedonia]] pada 396{{nbsp}}SM (diduga dilakukan oleh walinya yang lalu menjadi penggantinya, [[Aeropos II dari Makedonia]]), alhasil muncul perdebatan di kalangan sejarawan modern mengenai apakah pewarisan kepada anak sulung laki-laki merupakan adat yang sudah ada dari sebelumnya, atau apakah memang terdapat hak konstitusional bagi majelis tentara atau rakyat untuk memilih raja yang lain.<ref>{{harvnb|King|2010|pp=376–377}}.</ref> Tidak diketahui secara pasti apakah anak laki-laki ratu akan selalu diutamakan daripada yang lainnya mengingat [[Arkelaos I dari Makedonia]] (anak [[Perdikas II dari Makedonia|Perdikas II]] dan seorang budak wanita) dapat naik takhta, walaupun Arkelaos sendiri berkuasa setelah membunuh pewaris takhta yang ditunjuk oleh ayahnya.<ref>{{harvnb|King|2010|p=377}}.</ref>

[[Berkas:Hades abducting Persephone.jpg|jmpl|kiri|400px|[[Hades]] menculik [[Persefone]], fresko di sebuah makam kerajaan Makedonia di [[Vergina]], [[Makedonia, Yunani]], sekitar tahun{{nbsp}}340{{nbsp}}SM]]
Raja-raja Makedonia sebelum Filipos{{nbsp}}II bertanggung jawab menyambut para diplomat asing, menentukan kebijakan luar negeri kerajaan, dan merundingkan persekutuan dengan negara-negara asing.<ref name="king 2010 378">{{harvnb|King|2010|p=378}}.</ref> Setelah Yunani menang di [[Pertempuran Salamis|Salamis]] pada tahun 480{{nbsp}}SM, komandan Persia [[Mardonios]] mengirim [[Aleksander I dari Makedonia]] ke Atena sebagai utusan utama dengan maksud untuk membahas kemungkinan pembentukan persekutuan antara Akemeniyah dengan Atena. Keputusan untuk mengirim Aleksander didasarkan pada pernikahannya dengan keluarga bangsawan Persia dan hubungan resminya dengan negara-kota Atena.<ref name="king 2010 378"/> Sementara itu, raja-raja Makedonia juga mengendalikan sumber daya alam di negaranya, termasuk emas, perak, kayu, dan tanah kerajaan, sehingga mereka dapat menyogok orang-orang di dalam dan luar negeri dengan hadiah-hadiah yang luar biasa.<ref name="king 2010 379">{{harvnb|King|2010|p=379}}.</ref>

Tidak banyak yang diketahui mengenai sistem [[kehakiman]] di Makedonia Kuno selain fakta bahwa raja bertindak sebagai kepala hakim di kerajaan.<ref name="errington 1990 222"/> Raja-raja Makedonia juga menjadi panglima tertinggi militer.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=379}}; {{harvnb|Errington|1990|p=221}}; bukti awal yang memperkuat hal ini tidak hanya meliputi peran Aleksander&nbsp;I sebagai panglima dalam [[Perang Yunani-Persia]], tetapi juga bagaimanan negara-kota [[Potidaia]] menerima [[Perdikas II dari Makedonia]] sebagai panglima tertinggi saat [[Pertempuran Potidaea|mereka memberontak melawan]] [[Liga Delia]] pimpinan Atena pada 432&nbsp;SM.</ref> Sementara itu, Filipos{{nbsp}}II menjadi sosok yang sangat terpandang karena ia menjalankan tugasnya sebagai imam agung negara dengan penuh kesalehan. Ia melakukan ritual pengorbanan setiap harinya dan juga memimpin perayaan keagamaan.<ref name="king 2010 380">{{harvnb|King|2010|p=380}}.</ref> Aleksander meniru berbagi aspek pemerintahan ayahnya, seperti pemberian tanah dan hadiah kepada para pengikut dari golongan ningrat yang setia,<ref name="king 2010 380"/> namun ia kehilangan dukungan dari mereka setelah ia mulai menerapkan kebiasaan-kebiasaan Persia, seperti hubungan "tuan dan hamba" (seperti yang diamati oleh Carol J. King) ketimbang hubungan "rekan seperjuangan" yang telah menjadi hubungan tradisional raja-raja Makedonia dengan sahabat-sahabat mereka.<ref>{{harvnb|King|2010|p=380}}; untuk konteks selengkapnya, lihat {{harvnb|Errington|1990|p=220}}.</ref> Walaupun begitu, ayah Aleksander, Filipos{{nbsp}}II, diduga dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Persia saat ia mendirikan lembaga-lembaga yang mirip dengan yang dapat ditemukan di Akemeniyah, seperti sekretaris kerajaan, arsip kerajaan, dan hamba muda.<ref>{{harvnb|Olbrycht|2010|pp=345–346}}.</ref>

=== Hamba muda ===
{{double image|right|Dionysos on a cheetah, Pella, Greece.jpg|249|Framentuary votive relief representing a youth ladling wine for a krater and a round table with vases, from the Agora, end of 4th&nbsp;c.&nbsp;BC, Archaeological Museum, Pella (7065345633).jpg|180|Kiri: dewa [[Dionisos]] menunggangi seekor [[citah]], [[mosaik]] lantai dari "Rumah Dionysos" di [[Pella|Pela]], Yunani, sekitar tahun&nbsp;330–300&nbsp;SM. Kanan: sebagian dari [[relief]] persembahan yang menggambarkan seorang pemuda sedang menciduk [[wine]] dari sebuah ''[[krater]]'' di sebelah sebuah meja bundar dengan jambangan-jambangan, relief berasal dari [[agora]] [[Pella|Pela]], akhir abad ke-4 SM}}
Hamba-hamba muda adalah remaja laki-laki dan pria muda yang diambil dari rumah tangga ningrat dan mungkin sudah melayani raja-raja Makedonia dari masa pemerintahan Filipos{{nbsp}}II, meskipun bukti yang lebih kuat mengenai keberadaan mereka di istana kerajaan berasal dari masa pemerintahan Aleksander Agung.<ref group="catatan">{{harvnb|Sawada|2010|pp=403–405}}. <br>Menurut Carol J. King, belum ada "acuan yang pasti" terhadap kelompok institusional ini sampai masa [[Perang Aleksander Agung|kampanye militer Aleksander Agung]] di Asia.{{harvnb|King|2010|pp=380–381}}. <br>Namun, [[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] menyatakan bahwa keberadaan hamba-hamba muda kerajaan dapat ditilik kembali ke masa kekuasaan [[Arkelaos I dari Makedonia]]. {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=13}}.</ref> Hamba-hamba muda kerajaan tidak terlibat langsung dalam politik tingkat tinggi dan mereka dibawa ke istana dengan maksud untuk memperkenalkan kehidupan politik kepada mereka.<ref name="king 2010 381">{{harvnb|King|2010|p=381}}.</ref> Setelah masa pelatihan dan pelayanan, para hamba muda diangkat menjadi pengiring raja.<ref name="Sawada 2010 403">{{harvnb|Sawada|2010|p=403}}.</ref> Pada masa pelatihan, mereka ditugaskan menjaga raja saat ia tidur, menyediakan kuda untuknya, membantunya menaiki kuda, menemaninya saat berburu, dan melayaninya selama ''[[simposium|simposia]]'' (pesta minum-minum resmi).<ref>{{harvnb|Sawada|2010|pp=404–405}}.</ref> Walaupun hamba-hamba muda yang dibawa ke istana dapat meniti karier seumur hidup di istana atau bahkan memperoleh jabatan gubernur, mereka juga dapat dianggap sebagai sandera yang ditawan oleh istana untuk memastikan agar ayah mereka tetap setia dan patuh kepada raja.<ref name="sawada 2010 405">{{harvnb|Sawada|2010|p=405}}</ref> Penghukuman para hamba muda dengan cara yang kasar (seperti pencambukan) telah memicu intrik dan persekongkolan melawan raja, dan begitu pula hubungan homoseksual antara para hamba muda dengan elit (atau bahkan dengan raja).<ref>{{harvnb|Sawada|2010|pp=405–406}}</ref> Pada masa Antigonidai, tidak terdapat banyak bukti mengenai keberadaan hamba muda di istana, tetapi terdapat sekelompok hamba muda yang melarikan diri bersama dengan [[Perseus dari Makedonia]] ke [[Samotrakia|Samothraki]] setelah ia [[Pertempuran Pidna|dikalahkan oleh Romawi]] pada tahun 168 SM.<ref>{{harvnb|Sawada|2010|p=406}}</ref>

=== Pengawal ===
Pengawal merupakan orang-orang terdekat raja di istana maupun di medan tempur.<ref name="king 2010 381"/> Mereka terbagi menjadi dua kategori: ''[[agema]]'' dari ''[[hipaspistai]]'', yaitu sejenis pasukan khusus pada zaman kuno yang biasanya berjumlah ratusan, dan kelompok pasukan yang lebih kecil dan dipilih langsung oleh raja, baik itu karena bakat mereka maupun untuk menghormati keluarga mereka.<ref name="king 2010 381"/> Maka dari itu, para pengawal (yang terbatas jumlahnya) tidak selalu bertanggung jawab melindungi nyawa raja di medan tempur maupun dalam keadaan damai; gelar dan jabatan mereka lebih menjadi tanda kekhasan, yang mungkin dimaksudkan untuk menghentikan persaingan di antara keluarga-keluarga ningrat.<ref name="king 2010 381"/>

=== Sahabat, teman, dewan, dan majelis ===
{{double image|right|Pella House atrium.jpg|220|Fragmentary inscription bearing the names of 6 city archons (politarchs), 2nd c. BC, Archaeological Museum, Pella (6929923448).jpg|220|Kiri: sebuah [[atrium (arsitektur)|atrium]] yang dialas dengan [[mosaik]] di [[Pella|Pela]], Yunani. Kanan: sebuah [[inskripsi]] yang mencantumkan nama ''[[arkhon]]'' (''[[politarkh]]'') di enam kota, abad ke-2 SM, [[Museum Arkeologi Pella|Museum Arkeologi Pela]].}}

Para sahabat (termasuk kavaleri elit dan infanteri ''[[pezhetairoi]]'') mewakili sebuah kelompok yang lebih besar jumlahnya ketimbang para pengawal raja.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=382}}. <br>Jumlah para sahabat menjadi semakin besar pada masa pemerintahan Filipos&nbsp;II setelah ia memperluas cakupan lembaga ini hingga meliputi kaum ningrat [[Makedonia Hulu]] serta Yunani. Lihat: {{harvnb|Sawada|2010|p=404}}.</ref> Para sahabat dengan pangkat paling tinggi dan yang paling dipercayai oleh raja membentuk sebuah dewan yang berperan sebagai badan penasihat untuk raja.<ref>{{harvnb|King|2010|p=382}}; {{harvnb|Errington|1990|p=220}}.</ref> Namun, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan keberadaan sebuah majelis tentara pada masa-masa perang dan [[demokrasi langsung|majelis rakyat]] pada masa-masa damai.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=384}}: contoh pertama yang tercatat dalam sejarah berasal dari tahun 359&nbsp;SM, saat Filipos&nbsp;II menghimpunkan majelis untuk menyampaikan pidato dan meningkatkan moral mereka setelah wafatnya [[Perdikas III dari Makedonia]] dalam pertempuran melawan orang-orang [[Iliria]].</ref>

Para anggota dewan memiliki hak untuk berbicara; meskipun tak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan suara terkait dengan urusan negara, paling tidak raja kadang-kadang terpaksa memenuhi tuntutan-tuntutan mereka.<ref>{{harvnb|Sawada|2010|pp=382–383}}.</ref> Majelis tampaknya diberi hak untuk menghakimi perkara pengkhianatan terhadap negara dan menjatuhkan hukuman kepada mereka, seperti saat Aleksander Agung bertindak sebagai jaksa penuntut dalam sidang tiga orang yang didakwa bersekongkol membunuh ayahnya (sementara banyak orang lainnya yang dibebaskan dari segala tuduhan).<ref>{{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=5, 12}}.</ref> Namun, tidak terdapat cukup bukti yang menunjukkan bahwa lembaga dewan dan majelis terus dipertahankan atau dilandaskan pada konstitusi, dan keputusan mereka mungkin juga tidak selalu diterima oleh raja.<ref>{{harvnb|King|2010|pp=384–389}}; {{harvnb|Errington|1990|p=220}}.</ref> Sepeninggalan Aleksander Agung, para sahabatnya [[Pembagian Babilonia|langsung membentuk sebuah dewan]] untuk mengambil alih pemerintahan, tetapi kemudian terkendala oleh [[Perang Diadokhoi|konflik bersenjata]] di antara [[Diadokhoi|para anggotanya]].<ref>{{harvnb|King|2010|pp=383–384}}; {{harvnb|Errington|1990|p=220}}.</ref> Sementara itu, militer sendiri sering kali memberontak untuk mencapai tujuan politik mereka.<ref group="catatan">Contohnya, saat [[Perdikas]] memerintahkan pembunuhan putri Filipos&nbsp;II, [[Kinane]], agar [[Euridike II dari Makedonia|putri Perdikas]] tidak menikahi [[Filipos III dari Makedonia]], militer memberontak untuk memastikan agar pernikahan tersebut tetap dilangsungkan. Lihat {{harvnb|Adams|2010|p=210}} dan {{harvnb|Errington|1990|pp=119–120}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

=== Magistrat, persemakmuran, pemerintahan setempat, dan negara sekutu ===
Raja-raja Makedonia dari Dinasti Antigonidai dibantu oleh para pejabat regional dalam mengatur urusan negara,<ref name="king 2010 390">{{harvnb|King|2010|p=390}}.</ref> termasuk pejabat-pejabat kota berpangkat tinggi, seperti ''[[strategos]]'' militer dan [[politarkh]] atau gubernur yang dipilih (''[[arkhon]]'') dari sebuah kota besar (''[[polis]]''), serta pejabat politik-keagamaan yang disebut ''[[epistates]]''.<ref group="catatan">{{harvnb|King|2010|p=390}}. <br>Meskipun mereka adalah anggota yang paling berpengaruh dalam pemerintahan lokal dan regional, Carol J. King menegaskan bahwa mereka secara keseluruhan tidak cukup kuat untuk menentang wewenang raja Makedonia atau haknya untuk berkuasa.</ref> Tak ada bukti yang menjelaskan latar belakang pribadi para pejabat tersebut, meskipun mereka mungkin juga berasal dari golongan ningrat ''filoi'' dan ''hetairoi''.<ref name="errington 1990 222">{{harvnb|Errington|1990|p=222}}.</ref>

{{multiple image| align = left | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = Kiri: koin ''[[tetradrakhma]]'' perak yang dikeluarkan oleh kota [[Amfipolis]] pada 364–363 SM (sebelum ditaklukkan oleh [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]] pada 357 SM), menggambarkan kepala [[Apollo|Apolo]] di bagian depan dan [[obor Olimpiade|obor]] di bagian belakang. Kanan: sebuah koin ''[[stater]]'' emas yang menggambarkan Filipos II, dicetak di Amfipolis pada 340&nbsp;SM (atau pada masa pemerintahan Aleksander), tak lama setelah ditaklukkan oleh Filipos&nbsp;II dan dijadikan bagian dari [[Koinon Makedonia|persemakmuran Makedonia]]| footer_align = left | image1 = Tetradrachm, 364-363 BC, Amphipolis.jpg | width1 = 280 | caption1  = | image2 = Anfipoli, statere di filippo II, 340 o 336-328 ac ca.JPG | width2 = 150| caption2  = }}
Di [[Athena kuno|Atena Kuno]], [[demokrasi Athena|sistem demokrasi]] pernah didirikan kembali sebanyak tiga kali setelah kota tersebut ditaklukkan oleh Antipatros pada 322{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Amemiya|2007|pp=11–12}}.</ref> Saat berada di bawah kekuasaan Makedonia, Atena diperintah oleh sebuah [[oligarki]] yang diangkat oleh Makedonia dan terdiri dari orang-orang terkaya di kota tersebut.<ref group="catatan">{{harvnb|Amemiya|2007|pp=11–12}}: di bawah oligarki [[Antipatros]], nilai kepemilikan paling rendah yang harus dimiliki seseorang agar dapat diterima sebagai anggota oligarki adalah 2.000 ''[[drakhma]]''. [[Demokrasi Athena|Demokrasi Atena]] sempat didirikan kembali setelah kematian Antipatros pada 319&nbsp;SM, tetapi putranya [[Kassandros|Kasandros]] menaklukkan kembali kota tersebut, dan lalu kekuasaan atas kota tersebut diberikan kepada [[Demetrios dari Phaleron|Demetrios dari Faleron]]. Demetrios menurunkan batas nilai kepemilikan untuk para anggota oligarki menjadi 1.000 ''drakhma'', tetapi pada 307&nbsp;SM, ia diasingkan dari kota tersebut dan [[demokrasi langsung]] ditegakkan kembali. [[Demetrios I dari Makedonia]] merebut kembali Atena pada 295&nbsp;SM, akan tetapi demokrasi kembali dipulihkan pada 287&nbsp;SM dengan bantuan [[Ptolemaios I dari Mesir]]. [[Antigonos II Gonatas]], putra Demetrios&nbsp;I, merebut kembali Atena pada 260&nbsp;SM, dan Atena lalu dikuasai oleh raja-raja Makedonia sampai [[Republik Romawi]] menaklukkan Makedonia dan [[Yunani daratan]] pada 146&nbsp;SM.</ref> Negara kota lainnya diperlakukan secara berbeda dan dianugerahi [[otonomi]] yang lebih besar.<ref name="errington 1990 231"/> Setelah Filipos{{nbsp}}II menaklukkan Amfipolis pada 357{{nbsp}}SM, kota tersebut diperbolehkan mempertahankan sistem [[demokrasi]], termasuk konstitusi, [[majelis rakyat]], [[dewan kota]] (''[[Boule (Yunani Kuno)|boule]]''), dan [[pemilihan]] tahunan pejabat baru, tetapi garnisun Makedonia ditempatkan di dalam tembok kota bersama dengan seorang komisioner kerajaan Makedonia (''epistates'') untuk memantau urusan politik di kota tersebut.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=229–230}}.</ref> [[Filipi]], sebuah kota yang didirikan oleh Filipos{{nbsp}}II, merupakan satu-satunya kota lainnya di [[persemakmuran]] Makedonia yang memiliki sistem pemerintahan demokratis dengan keberadaan majelis rakyat, sementara majelis (''[[Ecclesia (Athena kuno)|eklesia]]'') di [[Thessaloniki|Tesaloniki]] tampaknya hanya memiliki peranan yang bersifat pasif.<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=230}}.</ref> Beberapa kota juga diperbolehkan menyimpan [[pendapatan]]nya sendiri.<ref name="errington 1990 231">{{harvnb|Errington|1990|p=231}}.</ref> Raja Makedonia dan pemerintah pusat sendiri mengelola pendapatan yang dikumpulkan oleh [[kuil Yunani|kuil-kuil]] dan para [[imam]].<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=231–232}}.</ref>

Terdapat beberapa bukti dari abad ke-3{{nbsp}}SM yang menunjukkan bahwa di dalam [[Koinon Makedonia|persemakmuran Makedonia]], hubungan luar negeri diurus oleh pemerintah pusat. Meskipun kota-kota Makedonia turut serta dalam ajang-ajang [[Panhellenik|Panhelenik]] sebagai entitas-entitas independen, pada kenyataannya pemberian ''[[Suaka (zaman kuno)|asilia]]'' ([[kekebalan diplomatik]] dan [[hak suaka]] di tempat suci) kepada kota-kota tertentu diurus secara langsung oleh raja.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=365–366}}.</ref> Sementara itu, negara kota yang tergabung ke dalam ''[[Koinon Makedonia|koina]]'' (dalam kata lain [[federasi]] kota negara, ''[[sympoliteia|simpoliteia]]'') Yunani yang sezaman dengan Makedonia mematuhi dekret-dekret federal yang disetujui secara kolektif oleh anggota-anggota liga.<ref group="catatan">Terdapat banyak bukti tekstual yang terkait dengan hal ini untuk Liga Akaya, [[Liga Akarnania|Akarnania]], dan [[Liga Akaya|Akaya]], tetapi buktinya sangat sedikit untuk Makedonia; lihat {{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=366–367}}.</ref> Di negara kota yang tergabung ke dalam liga atau persemakmuran, hak untuk memberikan ''[[proxenia]]'' (dalam kata lain, penerimaan duta besar asing) biasanya merupakan hak yang dimiliki oleh pemerintah setempat sekaligus pusat.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=366–367}}.</ref> Banyak bukti yang menunjukkan bahwa penganugerahan ''proxenia'' adalah prerogatif eksklusif pemerintah pusat di [[Liga Epiros]], dan beberapa bukti juga mengindikasikan bahwa hal serupa berlaku untuk persemakmuran Makedonia,<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=367–369}}.</ref> sementara negara kota yang bersekutu dengan Makedonia mengeluarkan dekret-dekret mereka sendiri yang terkait dengan ''proxenia''.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=368–369}}.</ref>

Liga-liga asing juga pernah membentuk persekutuan dengan raja-raja Makedonia, seperti saat [[Sejarah Kreta|Liga Kreta]] menandatangani perjanjian dengan [[Demetrios II Aitolikos]] dan [[Antigonos III Doson]] yang memastikan perekrutan tentara bayaran Kreta ke dalam militer Makedonia, dan memilih [[Filipos V dari Makedonia]] sebagai pelindung kehormatan (''[[Metik|prostates]]'') liga tersebut.<ref name="errington 1990 242">{{harvnb|Errington|1990|p=242}}.</ref>

=== Militer ===
{{double image|right|Macedonian Army Pezetairos.jpg|160|Македонски штит од Бонче.jpg|178|Kiri: seorang infanteri Makedonia, mungkin seorang [[hipaspistai|hipaspistes]], dipersenjatai dengan perisai ''[[hoplon]]'' dan mengenakan [[linothorax|linotoraks]] dan [[ketopong Trakia]]; [[relief rendah]] dari [[Sarkofagus Aleksander]], abad&nbsp;ke-4&nbsp;SM. Kanan: sebuah perisai perunggu Makedonia kuno yang digali dari situs arkeologi di [[Bonče]], [[Republik Makedonia]], tertanggal abad&nbsp;ke-4&nbsp;SM.}}

==== Pasukan Makedonia awal ====
Struktur dasar [[pasukan Makedonia Kuno]] adalah pembagian antara kavaleri (''[[hetairoi]]'') dan infanteri (''[[pezhetairoi]]''), yang dilengkapi dengan pasukan-pasukan sekutu, prajurit asing, dan tentara bayaran.<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|p=447}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=243–244}}.</ref> Infanteri mungkin sudah ada sejak masa pemerintahan [[Aleksander I dari Makedon]].<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|pp=447–448}}.</ref> Kavaleri Makedonia (yang mengenakan [[kuiras|kuiras otot]]) mulai naik daun di Yunani pada masa [[Perang Peloponnesos|Perang Peloponesos]].<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|pp=448–449}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|pp=238–239}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Infanteri Makedonia pada masa ini terdiri dari para gembala dan petani yang kurang terlatih, sementara anggota-anggota kavaleri berasal dari golongan bangsawan.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=238–239; 243–244}}.</ref> Seperti yang dapat dilihat dalam karya seni dari awal abad ke-4 SM, terdapat pengaruh Sparta yang menonjol pada pasukan Makedonia sebelum masa Filipos{{nbsp}}II.<ref name="sekunda 2010 449">{{harvnb|Sekunda|2010|p=449}}.</ref> Nicholas Viktor Sekunda menyatakan bahwa pada permulaan masa kekuasaan Filipos{{nbsp}}II pada 359{{nbsp}}SM, pasukan Makedonia terdiri dari 10.000 infanteri dan 600 kavaleri,<ref name="sekunda 2010 448 449">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=448–449}}.</ref> sementara Malcolm Errington memperingatkan bahwa angka yang dikutip oleh para penulis dari zaman kuno sebaiknya tidak asal diterima begitu saja.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=239–240}}.</ref>

==== Filipos II dan Aleksander Agung ====
{{further information|Kavaleri Tesalia}}
Setelah menjadi sandera politik selama bertahun-tahun di Tivai, Filipos II ingin meniru contoh latihan militer dan pemberian perlengkapan standar untuk pasukan, dan ia kemudian berhasil mengubah militer Makedonia dari pasukan yang terdiri dari para petani yang tidak profesional, menjadi pasukan yang sepenuhnya profesional dan terlatih dengan baik.<ref name="errington 1990 238">{{harvnb|Errington|1990|p=238; 247}}.</ref> Filipos{{nbsp}}II menerapkan beberapa [[taktik militer]] musuhnya, seperti formasi kavaleri ''[[embolon]]'' dari bangsa [[Skitia]].<ref name="sekunda 2010 451">{{harvnb|Sekunda|2010|p=451}}.</ref> Infanterinya memegang perisai ''peltai'' yang menggantikan perisai bergaya ''[[hoplon]]'' dari masa sebelumnya, dan mereka juga dilengkapi dengan [[Ketopong Yunani|ketopong pelindung]], [[pelindung kaki]], dan [[platron|perisai dada]] [[kuiras]] atau perisai perut ''[[kotibos]]''; selain itu, mereka dipersenjatai dengan [[tembiang]] ''[[sarissa]]'' ditambah dengan [[belati]] sebagai senjata kedua.<ref group="catatan">Menurut Sekunda, infanteri Filipos&nbsp;II pada akhirnya dilengkapi dengan senjata yang lebih berat seperti [[kuiras]], karena orasi ''[[Filipik Ketiga]]'' yang disampaikan oleh [[Demosthenes|Demostenes]] pada 341&nbsp;SM menyebut mereka sebagai [[hoplites]] dan bukan [[peltastes]] yang lebih ringan: {{harvnb|Sekunda|2010|pp=449–450}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=238}} untuk penjelasan selengkapnya. <br>Namun, Errington berpendapat bahwa perisai dada tidak dikenakan oleh pasukan tembiang [[falangs]] baik pada masa kekuasaan Filipos&nbsp;II maupun Filipos&nbsp;V (masa dengan cukup bukti yang menunjukkan hal tersebut). Sebagai gantinya, ia mengklaim bahwa perisai-perisai dada hanya dikenakan oleh para [[perwira militer]], sementara pasukan tembiang mengenakan perisai lambung ''[[kotibos]]'' bersamaan dengan ketopong dan pelindung kaki mereka, sembari membawa sebuah [[belati]] sebagai senjata kedua bersama dengan perisai mereka. Lihat {{harvnb|Errington|1990|p=241}}.</ref> Infanteri elit ''[[hipaspistai]]'', yang terdiri dari pasukan berpangkat ''pezhetairoi'', dibentuk pada masa kekuasaan Filipos{{nbsp}}II dan tampaknya masih dikerahkan pada masa kekuasaan Aleksander Agung.<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|p=450}}; {{harvnb|Errington|1990|p=244}}.</ref> Filipos{{nbsp}}II kemungkinan juga merupakan orang yang mendirikan satuan pengawal kerajaan (''[[somatofilakes]]'').<ref name="sekunda 2010 452">{{harvnb|Sekunda|2010|p=452}}.</ref>
{{multiple image| align = left | direction = vertical | header = | header_align = left/right/center | footer = Sebuah fresko kuno yang menggambarkan para prajurit Makedonia di makam [[Agios Athanasios, Thessaloniki|Agios Atanasios, Tesaloniki]], Yunani, abad ke-4 SM | footer_align = left | image1 = Agios Athanasios 1 fresco.jpg | width1 = 220 | caption1  = | image2 = Agios-Athanasios.jpg | width2 = 220| caption2  = }}

Untuk pasukan penembak ringan, Filipos II mempekerjakan pemanah-[[pemanah Kreta]] serta para pemanah, pelempar lembing, dan pelempar [[umban]] dari Trakia, Paionia, dan Iliria.<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|p=451}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=241–242}}.</ref> Ia juga menggunakan jasa para teknisi seperti [[Polidos dari Tesalia]] dan [[Diades dari Pela]], yang mampu membangun [[mesin kepung]] yang paling terkini pada masa itu dan juga [[artileri]] yang menembakkan busur besar.<ref name="sekunda 2010 451"/> Setelah Makedonia menguasai tambang-tambang di [[Krinides]] (lalu diganti namanya menjadi [[Filipi]]), kerajaan tersebut mampu menanggung biaya militer profesional permanen.<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|pp=449–451}}.</ref> Meningkatnya pendapatan negara di bawah kekuasaan Filipos{{nbsp}}II juga memungkinkan pembentukan angkatan laut kecil untuk pertama kalinya, yang meliputi kapal-kapal [[trireme]].<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|p=451}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=247–248}}; {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=24–26}}.</ref>

Satu-satunya satuan kavaleri Makedonia yang tercatat keberadaannya pada masa kekuasaan Aleksander Agung adalah kavaleri ''hetairoi'',<ref name="sekunda 2010 452"/> tetapi ia juga membentuk sebuah ''[[Hiparkos (perwira kavaleri)|hiparkia]]'' (satuan yang terdiri dari ratusan pasukan berkuda) yang secara keseluruhan terdiri dari [[orang Persia]] pada saat ia sedang berperang di Asia.<ref name="sekunda 2010 453">{{harvnb|Sekunda|2010|p=453}}.</ref> Ketika pasukannya sedang bergerak menuju Asia, Aleksander juga membawa 1.800 pasukan kavaleri dari Makedonia, 1.800 [[kavaleri Tesalia|pasukan kavaleri dari Tesalia]], 600 pasukan kavaleri dari wilayah Yunani lainnya, dan 900 kavaleri ''[[prodromoi]]'' dari [[Trakia]].<ref name="sekunda 2010 454">{{harvnb|Sekunda|2010|p=454}}.</ref> Sementara itu, Antipatros dapat dengan cepat menghimpun 600 pasukan kavaleri Makedonia asli untuk bertarung dalam [[Perang Lamia]] saat perang tersebut dimulai pada 323{{nbsp}}SM.<ref name="sekunda 2010 454"/> Sebagian besar anggota elit ''hipaspistai'' pimpinan Aleksander disebut ''[[agema]]'', dan sebuah istilah baru untuk ''hipaspistai'' muncul setelah [[Pertempuran Gaugamela]] pada 331{{nbsp}}SM, yaitu ''[[argyraspides|argiraspides]]'' (perisai perak).<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|p=455}}; {{harvnb|Errington|1990|p=245}}.</ref> ''Argiraspides'' masih bertugas setelah masa pemerintahan Aleksander Agung dan mungkin berasal dari Asia.<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=455–456}}. <br>{{harvnb|Errington|1990|p=245}}: sehubungan dengan ''[[Argyraspides|argiraspides]]'' dan ''[[khalkaspides]]'', "gelar-gelar tersebut mungkin bukanlah gelar fungsional, atau bahkan mungkin juga bukan gelar resmi."</ref> Secara keseluruhan, infanteri [[falangs]] bersenjatakan [[tembiang]] pada masa Aleksander berjumlah sekitar 12.000 orang, 3.000 di antaranya adalah ''hipaspistai'' elit dan 9.000 di antaranya adalah ''pezhetairoi''.<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=455–457}}. <br>Namun, saat membahas perbedaan pandangan di antara para sejarawan kuno terkait dengan besar tentara [[Aleksander Agung]], [[N. G. L. Hammond]] dan [[F. W. Walbank]] menganggap angka yang dikeluarkan oleh [[Diodoros Sikeliotes]] (32.000) sebagai jumlah yang paling terandalkan, tetapi mereka tidak sependapat dengan angka yang ia keluarkan untuk jumlah pasukan kavaleri (4.500), karena menurut mereka jumlahnya lebih mendepati 5.100 pasukan berkuda. {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=22–23}}.</ref> Aleksander masih menggunakan jasa para pemanah Kreta dan juga mulai merekrut pemanah asli Makedonia.<ref name="sekunda 2010 458 459"/> Seusai Pertempuran Gaugamela, pemanah yang memiliki latar belakang Asia Barat sering ditemui di dalam pasukan Aleksander.<ref name="sekunda 2010 458 459">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=458–459}}.</ref>

==== Militer zaman Antigonidai ====
[[Berkas:Thueros affresco.jpg|jmpl|lurus|Fresko seorang prajurit Makedonia Kuno (''[[thorakitai|thorakites]]'') yang mengenakan [[zirah rantai]] dan memegang perisai [[thureos|tureos]], abad ke-3{{nbsp}}SM, kini disimpan di [[Museum Arkeologi İstanbul]]]]
[[Pasukan Antigonidai Makedonia|Pasukan Makedonia]] masih terus mengalami perubahan pada masa [[Dinasti Antigonidai]]. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak orang yang diangkat menjadi ''somatofilakes'', yang berjumlah delapan orang pada akhir pada pemerintahan Aleksander Agung, sementara ''hipaspistai'' tampaknya telah berubah menjadi asisten ''somatofilakes''.<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|p=459}}; {{harvnb|Errington|1990|p=245}}: "Other developments in Macedonian army organization are evident after Alexander. One is the evolution of the hypaspistai from an elite unit to a form of military police or bodyguard under Philip V; the only thing the two functions had in common was the particular closeness to the king."</ref> Dalam [[Pertempuran Kinoskefalon]] pada 197{{nbsp}}SM, militer Makedonia memiliki sekitar 16.000 pasukan falangs.<ref name="sekunda 2010 461">{{harvnb|Sekunda|2010|p=461}}.</ref> Regu kavaleri ''hetairoi'' pada masa Aleksander terdiri dari 800 orang, dan jumlahnya juga sama untuk pasukan kavaleri di dalam skuadron suci ([[bahasa Latin|Latin]]: ''sacra ala''; [[bahasa Yunani|Yunani]]: ''hiera ile'') yang dikomandani oleh [[Filipos V dari Makedonia]] selama [[Perang Sosial (220–217 SM)|Perang Sosial]] pada 219{{nbsp}}SM.<ref name="sekunda 2010 460">{{harvnb|Sekunda|2010|p=460}}.</ref> Kavaleri Makedonia biasa berjumlah 3.000 di Kalinikos, yang terpisah dari skuadron suci dan kavaleri kerajaan.<ref name="sekunda 2010 460"/>

Berkat [[Dekret Militer Amfipolis|inskripsi-inskripsi]] dari Amfipolis tahun 218 SM dan dari Greia tahun 181{{nbsp}}SM, para sejarawan dapat mengumpulkan dan merangkai informasi mengenai susunan militer Antigonidai pada masa kekuasaan Filipos{{nbsp}}V.<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=460–461}}; untuk perubahan gelar-gelar militer Makedonia, seperti komando atas militer oleh para perwira ''tetrarkhai'' yang dibantu oleh ''grammateis'' (sekretaris), lihat {{harvnb|Errington|1990|pp=242–243}}.</ref> Setidaknya dari zaman [[Antigonos III Doson]], sebagian besar anggota infanteri elit merupakan prajurit [[peltastes]], yaitu pasukan yang lebih ringan dan lebih bermanuver dengan senjata berupa lembing ''peltai'', pedang, dan perisai perunggu yang lebih kecil ketimbang perisai milik falangs Makedonia (meskipun mereka kadang-kadang mereka juga memiliki peranan seperti falangs).<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|pp=461–462}}; <br>{{harvnb|Errington|1990|p=245}}: "The other development, which happened at the latest under Doson, was the formation and training of a special unit of peltastai separate from the phalanx. This unit operated as a form of royal guard similar in function to the earlier hypaspistai."</ref> Di antara para peltastes, terdapat sekitar 2.000 orang yang terpilih untuk bertugas di dalam pasukan elit ''agema'', sementara anggota peltast lainnya berjumlah sekitar 3.000 orang.<ref name="sekunda 2010 462">{{harvnb|Sekunda|2010|p=462}}.</ref> Jumlah peltastes berubah-ubah seiring berjalannya waktu, dan mungkin tak pernah lebih dari 5.000 orang.<ref group="catatan">{{harvnb|Sekunda|2010|p=463}}; angka terbesar yang disebutkan untuk [[peltastes]] elit Makedonia oleh para sejarawan kuno tercatat sebesar 5.000 pasukan pada masa [[Perang Sosial (220–217 SM)]].</ref> Mereka bertarung bersama dengan pasukan falangs, dan pasukan falangs sendiri pada masa itu sudah terbagi menjadi ''[[khalkaspides]]'' (perisai perunggu) dan ''[[leukaspides]]'' (perisai putih).<ref>{{harvnb|Sekunda|2010|pp=463–464}}.</ref>

Raja-raja Antigonidai terus memperbesar dan memperkuat angkatan laut mereka.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=247–248}}.</ref> [[Kasandros]] mempertahankan sebuah armada kecil di [[Pydna|Pidna]], [[Demetrios I dari Makedonia]] memiliki satu armada di Pela, dan [[Antigonos II Gonatas]] (saat mengabdi sebagai seorang jenderal untuk Demetrios di Yunani) menggunakan angkatan laut untuk mengamankan wilayah Makedonia di [[Demetrias]], [[Chalkis|Kalkis]], [[Piraeus|Pireas]], dan [[Korintus|Korintos]].<ref name="errington 1990 248">{{harvnb|Errington|1990|p=248}}.</ref> Angkatan laut semakin diperbesar pada masa [[Perang Kremonides]] (267–261{{nbsp}}SM), sehingga angkatan laut Makedonia dapat mengalahkan angkatan laut Mesir Ptolemaik dalam [[Pertempuran Kos]] tahun 255{{nbsp}}SM dan [[Pertempuran Andros (246 SM)|Pertempuran Andros]] tahun 245{{nbsp}}SM, dan juga memperluas pengaruh Makedonia hingga ke [[Kyklades|Kiklades]].<ref name="errington 1990 248"/> Antigonos{{nbsp}}III Doson menggunakan angkatan laut Makedonia untuk menyerang [[Caria|Karia]], sementara Filipos{{nbsp}}V mengirim 200 kapal untuk bertarung dalam [[Pertempuran Chios (201 SM)|Pertempuran Kios]] pada 201{{nbsp}}SM.<ref name="errington 1990 248"/> Angkatan laut Makedonia dikurangi menjadi enam kapal saja sesuai dengan isi [[perjanjian perdamaian]] tahun 197{{nbsp}}SM yang mengakhiri [[Perang Makedonia Kedua]] dengan [[Republik Romawi]], meskipun [[Perseus dari Makedonia]] dengan cepat menghimpun beberapa kapal ''[[Kapal perang era Helenistik|lemboi]]'' saat pecahnya [[Perang Makedonia Ketiga]] pada 171{{nbsp}}SM.<ref name="errington 1990 248"/>

== Masyarakat dan budaya ==
{{Main article|Bangsa Makedonia kuno}}
{{further information|Budaya Yunani kuno}}

{{multiple image| align = right | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = Kiri: sebuah [[prasasti]] pemakaman Makedonia, dengan sebuah [[epigram]] dalam [[bahasa Yunani]], berasal dari [[Vergina]] pada pertengahan abad ke-4 SM. Kanan: patung kultus [[Afrodit]] yang terbuat dari marmer, tertanggal abad ke-2 SM, dari kuil [[Isis]] di [[Dion, Pieria]], [[Makedonia Tengah]], Yunani, sekarang disimpan di [[Museum Arkeologi Dion]].| footer_align = left | image1 = Relief inscribed stele, mid 4th century B.C., Archaeological Museum of Thessaloniki.jpg | width1 = 160 | caption1  = | image2 = Marble cult statue of Aphrodite Hypolympidia, from the santuary of Isis, 2nd c. BC, Archaeological Museum, Dion (7079958443).jpg | width2 = 160| caption2  = }}
=== Bahasa dan dialek ===
{{main article|Bahasa Makedonia kuno}}
{{further information|Sejarah Yunani}}
Setelah [[bahasa Yunani Koine]] dijadikan bahasa resmi pemerintahan [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II dari Makedonia]], para penulis Makedonia kuno menulis karya-karya mereka dalam bahasa tersebut; bahasa ini sendiri merupakan ''[[lingua franca]]'' pada masa [[Sejarah Yunani Klasik|Yunani Klasik]] akhir dan [[Yunani Hellenistik|Helenistik]].<ref group="catatan">{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|p=44}}; {{harvnb|Woodard|2010|p=9}}; lihat pula {{harvnb|Austin|2006|p=4}} untuk penjelasan lengkapnya. <br>Edward M. Anson berpendapat bahwa bahasa yang dituturkan oleh orang Makedonia adalah sebuah dialek bahasa Yunani dan bahwa dalam sekitar 6.300 inskripsi dari zaman Makedonia yang telah ditemukan oleh para arkeolog, sekitar 99% ditulis dalam bahasa Yunani dan memakai [[abjad Yunani]]. {{harvnb|Anson|2010|p=17, n. 57, n. 58}}.</ref> Bukti tekstual yang langka menunjukkan bahwa bahasa Makedonia Kuno adalah sebuah dialek [[bahasa Yunani]] yang mirip dengan [[bahasa Yunani Tesalia]] dan [[bahasa Yunani Barat Laut]],<ref group="catatan">{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|p=44}}; {{harvnb|Engels|2010|pp=94–95}}; {{harvnb|Woodard|2010|pp=9–10}}. <br>{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|pp=43–45}} menyatakan bahwa bahasa asli orang Makedonia kuno (seperti yang tertuang dalam dokumen-dokumen langka yang ditulis dalam sebuah bahasa yang bukan [[bahasa Yunani Koine]]) juga memperlihatkan sedikit pengaruh [[fonetik]] dari bahasa-bahasa yang dituturkan oleh penduduk asli kawasan tersebut yang [[asimilasi budaya|berasimilasi]] atau diusir oleh pasukan Makedonia; Hatzopoulos juga menegaskan bahwa tidak banyak yang diketahui mengenai bahasa-bahasa tersebut kecuali [[bahasa Frigia]] dituturkan oleh orang-orang [[Briges]] yang bermigrasi ke [[Anatolia]].<br>{{harvnb|Errington|1990|pp=3–4}} sepakat bahwa bahasa Makedonia adalah sebuah dialek Yunani yang menyerap kata-kata dari [[bahasa Trakia]] dan [[rumpun bahasa Iliria|Iliria]], yang "tidak mengejutkan bagi para pakar [[filologi]] modern", tetapi menyediakan "bukti" kepada musuh-musuh politik Makedonia untuk melayangkan tuduhan bahwa orang Makedonia bukanlah orang Yunani.</ref> atau sebuah [[rumpun bahasa Hellenik|bahasa yang berhubungan erat dengan bahasa Yunani]].<ref group="catatan">{{harvnb|Woodard|2004|pp=12–14}}; Hamp, Eric; Adams, Douglas (2013). "[http://sino-platonic.org/complete/spp239_indo_european_languages.pdf The Expansion of the Indo-European Languages] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140222134950/http://sino-platonic.org/complete/spp239_indo_european_languages.pdf |date=2014-02-22 }}", ''Sino-Platonic Papers'', vol 239. Diakses 16 Januari 2017. <br>Joseph 2001: "Ancient Greek is generally taken to be the only representative (though note the existence of different dialects) of the Greek or Hellenic branch of Indo-European. There is some dispute as to whether Ancient Macedonian (the native language of Philip and Alexander), if it has any special affinity to Greek at all, is a dialect within Greek (see below) or a sibling language to all of the known Ancient Greek dialects. If the latter view is correct, then Macedonian and Greek would be the two subbranches of a group within Indo-European which could more properly be called Hellenic."<br> {{harvnb|Georgiev|1966|pp=285–297}}: bahasa Makedonia kuno sangat berhubungan erat dengan bahasa Yunani; selain itu, bahasa Makedonia dan Yunani merupakan keturunan idiom Yunani-Makedonia yang masih dituturkan hingga paruh kedua milenium ke-3 SM.</ref> Kebanyakan inskripsi yang masih ada dari Makedonia kuno ditulis dalam [[bahasa Yunani Attika|bahasa Yunani Atika]] dan penerusnya, bahasa Koine.<ref>{{harvnb|Anson|2010|p=17, n. 57, n. 58}}; {{harvnb|Woodard|2010|pp=9–10}}; {{harvnb|Hatzopoulos|2011a|pp=43–45}}; {{harvnb|Engels|2010|pp=94–95}}.</ref> Bahasa Yunani Atika (dan kemudian Koine) merupakan bahasa yang digunakan oleh [[Pasukan Makedonia|prajurit Makedonia kuno]], meskipun Aleksander Agung pernah menyerukan sebuah perintah darurat dalam bahasa Makedonia kepada para penjaga kerajaannya setelah ia membunuh [[Kleitus si Hitam|Kleitos yang Hitam]] pada saat [[simposium|pesta minum-minum]].<ref name="engels 2010 95">{{harvnb|Engels|2010|p=95}}.</ref> Bahasa Makedonia mengalami kepunahan pada zaman Helenistik atau Romawi dan digantikan oleh bahasa Yunani Koine.<ref name="engels 2010 94">{{harvnb|Engels|2010|p=94}}.</ref>

=== Kepercayaan agama dan praktik pemakaman ===
{{main|Agama Yunani Kuno|Mitologi Yunani|Agama Helenistik}}
{{further information|Kuil Yunani Kuno|Kultus pahlawan Yunani|Misteri Yunani-Romawi}}
[[Berkas:The Abduction of Persephone by Pluto, Amphipolis.jpg|300px|jmpl|Sebuah [[mozaik]] dari [[Makam Kasta]] di [[Amfipolis]] yang menggambarkan penculikan [[Persefon]] oleh [[Pluto (mitologi)|Pluto]]. Mozaik ini berasal dari abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM]]
[[Berkas:Lion of Amphipolis BW 2017-10-05 09-38-25.jpg|jmpl|[[Singa Amfipolis|Sebuah patung makam]] yang terbuat dari marmer di [[Amfipolis]] di Yunani utara. Patung yang berasal dari abad ke-4{{nbsp}}SM<ref name="Sansone 2017 223">{{harvnb|Sansone|2017|p=223}}.</ref> Patung ini didirikan untuk menghormati [[Laomedon dari Metilene]], seorang jenderal yang pernah mengabdi untuk [[Aleksander Agung]]]]
Pada abad ke-5 SM, orang Makedonia menyembah [[Daftar tokoh mitologi Yunani|dewa-dewi Yunani]] yang kurang lebih sama dengan yang dipuja oleh orang-orang di selatan Yunani.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=17–18}}; lihat pula {{harvnb|Christesen|Murray|2010|pp=428–445}} untuk informasi mengenai bagaimana kepercayaan keagamaan Makedonia berbeda dari politeisme Yunani pada umumnya, meskipun politeisme Yunani sendiri tidak bersifat "monolitik" pada masa Yunani Klasik dan Helenistik, dan orang Makedonia sendiri merupakan "orang Yunani secara bahasa dan budaya" menurut Christesen dan Murray.{{harvnb|Christesen|Murray|2010|pp=428–429}}.</ref> Di Makedonia, jabatan-jabatan politik dan keagamaan sering kali berkaitan. Contohnya, kepala negara kota Amfipolis juga menjabat sebagai pemimpin pemujaan [[Asklepios]], dewa pengobatan Yunani; hal serupa juga dapat ditemui di [[Kassandreia]], mengingat seorang pemimpin kultus yang menghormati pendiri kota tersebut ([[Kassandros]]) juga merupakan seorang pemimpin kota.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=225–226}}.</ref> Dewa [[Zeus]] banyak dipuja di [[Dion, Pieria|Dion]], sementara terdapat pula tempat suci di [[Veria]] yang dipersembahkan untuk [[Herakles]] dan didukung oleh [[Demetrios II Aetolikos]] ({{reign|239 SM|229 SM}}).<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=226}}; {{harvnb|Christesen|Murray|2010|pp=430–431}}</ref> [[agama Mesir Kuno|Kultus-kultus dari Mesir]] juga pernah menyebar ke Makedonia, dan kuil [[Serapis]] sudah ada di Thessaloniki paling tidak dari tahun 187 SM.<ref name="errington 1990 226"/> Selain itu, Makedonia membina hubungan yang baik dengan kultus "internasional" non-Makedonia; misalnya, Raja [[Filipus III dari Makedonia|Filipos III dari Makedonia]] dan [[Aleksander IV dari Makedonia]] memberikan persembahan kepada [[kawasan kuil Samotraki]] yang merupakan tempat berlangsungnya [[kultus misteri]] [[Kabiroi]].<ref name="errington 1990 226">{{harvnb|Errington|1990|p=226}}.</ref>

Para pelukis profesional menghias tembok-tembok tiga makam kerajaan di [[Vergina]] dengan adegan mitologi [[Hades]] yang menculik [[Persefon]] serta adegan perburuan oleh raja. Barang-barang yang diletakkan di dalam makam meliputi persenjataan, bejana untuk minum, dan barang-barang pribadi, sementara tulang-tulangnya sendiri [[kremasi|dibakar]] sebelum dikubur di dalam peti-peti emas.<ref>{{harvnb|Borza|1992|pp=257–260}}; {{harvnb|Christesen|Murray|2010|pp=432–433}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=5–7}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Beberapa barang dan hiasan makam juga sering ditemui di makam-makam Makedonia lainnya, tetapi barang-barang yang ditemukan di Vergina jelas-jelas merupakan barang-barang kerajaan, yang meliputi sebuah [[diadem]], barang-barang mewah, dan baju zirah.<ref>{{harvnb|Borza|1992|pp=259–260}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=5–6}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Para ahli masih memperdebatkan identitas orang yang disemayamkan di makam tersebut semenjak penemuannya pada tahun 1977–1978,<ref>{{harvnb|Borza|1992|pp=257, 260–261}}.</ref> dan hasil penelitian dan uji forensik terkini menunjukkan bahwa salah satu orang yang dimakamkan di tempat tersebut adalah Filipos{{nbsp}}II.<ref group="catatan">{{harvnb|Sansone|2017|p=224}}; {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=6}}. <br>Rosella Lorenzi (10 Oktober 2014). "[http://www.seeker.com/remains-of-alexander-the-greats-father-confirmed-found-1769168761.html Remains of Alexander the Great's Father Confirmed Found: King Philip II's bones are buried in a tomb along with a mysterious woman-warrior] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170118215400/http://www.seeker.com/remains-of-alexander-the-greats-father-confirmed-found-1769168761.html |date=18 Januari 2017 }}." ''Seeker''. Diakses 17 Januari 2017.</ref> Di dekat Makam{{nbsp}}1 juga terdapat reruntuhan sebuah ''[[heroon]]'' yang terletak di atas tanah; ''heroon'' sendiri merupakan sebuah altar yang digunakan untuk [[kultus (agama)|pemujaan kultus]] orang mati.<ref>{{harvnb|Borza|1992|p=257}}.</ref> Pada tahun 2014, [[Makam Kasta]] dari masa Makedonia Kuno ditemukan di luar kita Amfipolis dan merupakan makam kuno terbesar yang ditemukan di Yunani (pada tahun 2017).<ref>{{harvnb|Sansone|2017|pp=224–225}}.</ref>

=== Ekonomi dan kelas sosial ===
{{main article|Ekonomi Yunani Kuno}}
{{further information|Perbudakan di Yunani Kuno|Pelacuran di Yunani Kuno|Perjantanan di Yunani Kuno}}
Pria Makedonia muda biasanya diharapkan untuk ikut serta dalam [[perburuan]] dan bela diri sebagai kegiatan sampingan selain hidup sebagai penggembala, sementara [[pengembangbiakan kuda]] dan berternak [[sapi]] juga merupakan mata pencaharian yang umum.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|pp=47–48}}; {{harvnb|Errington|1990|p=7}}.</ref> Beberapa orang Makedonia melakukan pertanian, sering kali dengan [[irigasi]], [[reklamasi lahan]], dan kegiatan [[hortikultura]] yang didukung oleh negara Makedonia.<ref group="catatan">{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|pp=47–48}}; untuk contoh spesifik dari [[reklamasi lahan]] di dekat [[Amfipolis]] pada masa pemerintahan [[Aleksander Agung]], lihat {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=31}}.</ref> Ekonomi Makedonia dan keuangan negara ditopang oleh [[penebangan kayu]] dan [[penambangan]] [[mineral]] berharga seperti tembaga, besi, emas, dan perak.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|p=48}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=7–8; 222–223}}.</ref> Pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi dan penjualan produk tersebut mendorong pertumbuhan kota-kota dan semenjak abad ke-5 SM juga mengakibatkan peralihan secara bertahap dari gaya hidup tradisional Makedonia menjadi gaya hidup perkotaan.<ref name="hatzopoulos 2011a 48">{{harvnb|Hatzopoulos|2011a|p=48}}.</ref>

Raja Makedonia adalah sosok [[otokrasi|otokrat]] di puncak pemerintahan dan masyarakat, dengan wewenang tak terbatas untuk mengatur urusan negara dan kebijakan publik, tetapi ia juga menjadi pemimpin suatu rezim yang sangat personal yang memiliki hubungan erat dengan ''[[hetairoi]]''-nya.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=9–10}}.</ref> Kelompok ningrat tersebut merupakan yang terkuat kedua setelah raja dalam hal kekuasaan dan hak istimewa, dan mereka mengisi pemerintahan raja dan juga menjabat sebagai panglima dalam militer.<ref name="anson 2010 10"/> Sistem yang memungkinkan [[mobilitas sosial]] yang lebih besar bagi anggota masyarakat sendiri baru muncul di negara-negara Helenistik yang menjadi penerus Kekaisaran Aleksander Agung, khususnya Mesir Ptolemaik; negara-negara tersebut menjadi lebih birokratis kemungkinan karena golongan ningrat lama telah menyusut akibat kampanye militer yang dikobarkan oleh Aleksander dan penerus-penerusnya, dan dunia baru yang ditaklukkan oleh Aleksander juga terlalu luas untuk ditangani oleh golongan ningrat yang lama.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=10–11}}.</ref> Sementara itu, walaupun Makedonia diperintah oleh seorang raja dan kelompok ningrat militer, [[perbudakan]] bukanlah praktik yang menyebarluas seperti di negara-negara Yunani yang sezaman dengan Makedonia.<ref>{{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=12–13}}.</ref>

=== Seni rupa ===
{{main article|Seni rupa Yunani kuno}}
{{further information|Seni rupa Hellenistik|Musik di Yunani kuno|Tembikar Yunani kuno|Ukiran Yunani kuno}}
{{multiple image| align = right | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = Kiri: [[fresko]] seorang [[pasukan Makedonia]] yang memegang tombak dan [[Kausia|mengenakan topi]], dari makam [[Agios Athanasios, Thessaloniki|Agios Atanasios, Tesaloniki]], abad ke-4 SM. Kanan: fresko dari Makam Penghakiman di [[Mieza, Makedonia|Mieza]] kuno (sekarang Lefkadia), [[Imathia]], [[Makedonia Tengah]], Yunani, yang menggambarkan kehidupan setelah kematian, abad ke-4 SM.| footer_align = left | image1 = Fresco of a Macedonian soldier, from the Tomb of Agios Athanasios, 4th&nbsp;century&nbsp;BC.jpg | width1 = 145 | caption1  = | image2 = Ancient Mieza, Macedonian tombs of Lefkadia, The Tomb of Jugdement 545fddcedb8f434cdb346f41dbd838ec.jpg | width2 = 150| caption2  = }}
Pada masa pemerintahan Arkelaos I di abad ke-5 SM, kelas elit Makedonia mengimpor adat istiadat dan tradisi kesenian dari kawasan Yunani lain. Namun demikian, mereka juga mempertahankan upacara pemakaman yang lebih kuno dan mungkin bersifat [[Homer]]ik. Upacara pemakaman yang dipertahankan berkaitan dengan [[simposium]], yang khas dengan barang-barang seperti [[krater]] logam dekoratif sebagai tempat penyimpanan abu almarhum bangsawan Makedonia.<ref name="hardiman 2010 515">{{harvnb|Hardiman|2010|p=515}}.</ref> Salah satu krater yang terkenal adalah [[Krater Derveni]], terbuat dari perunggu berukuran besar, yang ditemukan di sebuah makam abad ke-4 SM dari Thessaloniki, dihiasi dengan adegan-adegan dari dewa Yunani [[Dionisos]] dan para pengikutnya. Krater ini dimiliki oleh seorang bangsawan yang berkarier di militer.<ref>{{harvnb|Hardiman|2010|pp=515–517}}.</ref> Kriya logam Makedonia biasanya mengikuti [[Tembikar Yunani kuno|gaya bentuk jambangan Atena]] dari abad ke-6 SM dan seterusnya. Terdapat wadah minum, perhiasan, kontainer, mahkota, [[diadem]], dan [[koin Yunani kuno|koin]], yang ditemukan di makam-makam Makedonia.<ref name="hardiman 2010 517">{{harvnb|Hardiman|2010|p=517}}.</ref>

[[Berkas:Lion hunt mosaic from Pella.jpg|jmpl|300px|[[Aleksander Agung|Aleksander]] (kiri), mengenakan sebuah ''[[kausia]]'' dan bertarung dengan seekor [[singa asia]] dengan temannya [[Krateros]] (detail); [[mosaik]] akhir abad ke-4 SM,<ref>{{harvnb|Palagia|2000|pp=182, 185–186}}.</ref> Museum [[Pella|Pela]].|al=]]
Seni lukis Makedonia yang masih ada meliputi [[fresko]] dan [[mural]], serta hiasan untuk [[ukiran Yunani kuno|karya ukir]] seperti [[patung]] dan [[relief]]. Misalnya, masih ada warna pada [[relief bawah tanah]] [[Sarkofagus Aleksander]] dari akhir abad ke-4.<ref>{{harvnb|Head|2016|pp=12–13}}; {{harvnb|Piening|2013|pp=1182}}.</ref> Para sejarawan dapat melacak gaya pakaian serta pakaian tentara yang dikenakan [[bangsa Makedonia kuno]] melalui lukisan-lukisan ini.<ref>{{harvnb|Head|2016|p=13}}; {{harvnb|Aldrete|Bartell|Aldrete|2013|p=49}}.</ref> Selain kriya logam dan lukisan, karya seni Makedonia lain yang masih tersisa adalah [[mosaik]].<ref name="hardiman 2010 517"/> [[Mosaik Perburuan Rusa Jantan]] dari Pela, yang bergaya ilusionis dan berilusi tiga dimensi, menampilkan pengaruh jelas dari seni lukis dan tren seni rupa Hellenistik yang lebih besar, meskipun tema perburuan memang lebih digemari di Makedonia.<ref name="hardiman 2010 518">{{harvnb|Hardiman|2010|p=518}}.</ref> Mosaik Perburuan Singa Pela yang serupa menggambarkan adegan Aleksander Agung dengan sahabatnya [[Krateros]], atau singkatnya merupakan sebuah penggambaran konvensional tentang hiburan kerajaan yaitu berburu.<ref name="hardiman 2010 518"/> Ada pula mosaik dengan tema mitologi, yang menggambarkan misalnya adegan Dionisius menunggangi seekor pantera dan [[Helene|Helene dari Troya]] diculik oleh [[Theseus]]. Mosaik Helene ini bergaya ilusionis dan realistis, mirip dengan seni lukis Makedonia.<ref name="hardiman 2010 518"/> Seni lukis dan mosaik Makedonia umumnya bertema perang, perburuan, dan seksualitas maskulin agresif (misalnya menculik wanita untuk diperkosa atau dinikahi); tema-tema ini kadang bergabung dalam sebuah karya tunggal dan mungkin mengindikasikan suatu hubungan metaforis.<ref group="catatan">Hubungan metafora antara perang, perburuan, dan seksualitas maskulin agresif tampak dijelaskan oleh [[kesusastraan Bizantium]] pada masa berikutnya, terutama dalam [[lagu-lagu Akritik]] tentang [[Digenes Akritas]]. Lihat {{harvnb|Cohen|2010|pp=13–34}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

=== Hiburan panggung ===
{{Further information|Teater di Yunani kuno|Musik di Yunani kuno}}

Sebuah pertunjukan untuk merayakan pernikahan putri [[Filipus II dari Makedonia|Filipos II]], [[Cleopatra dari Makedon]], diadakan di gedung teater [[Aigai, Makedonia]] saat Filipos II dibunuh pada 336 SM.<ref name="muller 2010 182">{{harvnb|Müller|2010|p=182}}.</ref> Aleksander Agung dikenal amat menyukai musik dan seni teater.<ref name="errington 1990 224"/> Ia terutama menyukai naskah-naskah drama dari Atena Klasik, seperti [[Aiskhilos|Aiskilos]], [[Sophokles|Sofokles]], dan [[Euripides]]. Karya-karya penulis tersebut dimasukkan dalam kurikulum bahasa Yunani untuk orang-orang dari timur Makedonia; termasuk pula di dalamnya adalah [[wiracarita]] karya [[Homeros]].<ref name="worthington 2014 186">{{harvnb|Worthington|2014|p=186}}.</ref> Saat Aleksander dan pasukannya ditempatkan di [[Tyre, Lebanon|Tiros]] (sekarang Lebanon), ia memerintahkan para jenderalnya untuk tidak hanya bertindak sebagai juri bagi kontes atletik, tetapi juga untuk pertunjukan teater tragedi Yunani.<ref>{{harvnb|Worthington|2014|p=185}}.</ref> Aktor-aktor yang waktu itu terkenal, seperti [[Thessalus (aktor)|Thessalus]] dan Athenodorus, tampil di acara tersebut.<ref group="catatan">Aktor Atenodoros tetap tampil meskipun berisiko didenda karena absen dari festival Atena [[Dionisia]] yang sudah dijadwalkan untuknya (denda yang akan dibayarkan oleh Aleksander). Lihat {{harvnb|Worthington|2014|pp=185–186}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

[[Sejarah musik|Musik]] juga digemari di Makedonia. Salah satu simbol bahwa sebuah kota Yunani telah menjadi kota besar (selain [[agora]], [[Gimnasium (Yunani kuno)|gimnasium]], [[teater]], biara, dan kuil untuk dewa-dewi Yunani) adalah keberadaan odeon untuk pertunjukan musik.<ref name="worthington 2014 183 186"/> Hal ini tak hanya berlaku bagi [[Aleksandria]] di [[Sejarah Mesir|Mesir]], tetapi juga kota-kota nun jauh seperti [[Ai-Khanoum]] yang terletak di daerah [[Sejarah Afganistan|Afganistan]] kini.<ref name="worthington 2014 183 186">{{harvnb|Worthington|2014|pp=183, 186}}.</ref>

=== Sastra, pendidikan, filsafat, dan catatan sejarah ===
{{further information|Kesusastraan di Yunani Kuno|Pendidikan di Yunani Kuno|Filsafat di Yunani Kuno|Filsafat Helenistik|Pengobatan Yunani kuno|Kalender Makedonia Kuno}}
[[Berkas:Aristoteles Louvre.jpg|jmpl|lurus|Patung kepala [[Aristoteles]], tiruan buatan [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] (abad ke-1 atau ke-2{{nbsp}}M) dari sebuah patung perunggu karya [[Lisipos]] yang sudah hilang]]
[[Perdikas II dari Makedonia]] menerima cendekiawan-cendekiawan Yunani Klasik yang tersohor di istana kerajaannya, seperti penyair [[Melanippides|Melanipides]] dan dokter terkenal [[Hippokrates|Hipokrates]]; ''[[encomium|enkomion]]'' karya [[Pindaros]] yang ditulis untuk Raja [[Aleksander I dari Makedonia]] mungkin juga disusun di istana Perdikas II.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|p=58}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=154}}; {{harvnb|Errington|1990|pp=223–224}}.</ref> Arkelaos{{nbsp}}I menerima lebih banyak cendekiawan, seniman, dan selebriti Yunani ketimbang para pendahulunya.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=58–59}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=224}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Para tamu kehormatannya meliputi pelukis [[Zeuxis|Zeuksis]], [[arsitektur Yunani kuno|arsitek]] [[Kalimakos (pemahat)|Kalimakos]], para penyair [[Koirilos dari Samos]], [[Timoteos dari Miletus|Timoteos dari Miletos]], dan [[Agaton]], serta dramawan Atena terkenal [[Euripides]].<ref group="catatan">{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=59}}; {{harvnb|Sansone|2017|p=223}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=157}}. <br>Meskipun [[Arkelaos I dari Makedonia]] dikritik oleh filsuf [[Plato]], konon dibenci oleh [[Socrates]], dan merupakan raja Makedonia pertama yang diketahui diberi cap [[orang barbar]], sejarawan [[Thukidides|Tukidides]] menyanjung raja Makedonia tersebut, khususnya karena keterlibatannya dalam olahraga [[Panhelenik]] dan kebijakannya yang mendukung kesusastraan. Lihat {{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=59}}.</ref> Filsuf [[Aristoteles]], yang menuntut ilmu di [[Akademi Platonik]] di Atena dan mendirikan [[Aristotelianisme|aliran pemikiran Aristotelianisme]], pindah ke Makedonia, dan dikatakan pernah membimbing Aleksander Agung, serta mengabdi sebagai diplomat untuk raja Filipos{{nbsp}}II.<ref>{{harvnb|Chroust|2016|p=137}}.</ref> Di antara para seniman, penulis, dan filsuf yang didukung oleh Aleksander juga terdapat [[Pyrron|Piron dari Elis]], pendiri [[Pyrrhonisme|Pironisme]] yang merupakan mazhab [[skeptisisme filosofis]].<ref name="worthington 2014 186"/> Pada zaman Antigonidai, [[Antigonos II Gonatas|Antigonos Gonatas]] menjalin hubungan yang erat dengan [[Menedemos dari Eretria]], yang merupakan pendiri [[mazhab Eretria]], serta [[Zeno dari Citium|Zenon]], pendiri [[Stoikisme]].<ref name="errington 1990 224">{{harvnb|Errington|1990|p=224}}.</ref>

Terkait dengan [[historiografi Yunani]] awal dan [[historiografi Romawi]] akhir, [[Felix Jacoby]] dalam ''[[Fragmente der griechischen Historiker]]'' mencantumkan nama tiga belas sejarawan kuno yang menulis tentang Makedonia.<ref name="Rhodes 2010 23">{{harvnb|Rhodes|2010|p=23}}.</ref> Selain catatan-catatan sejarah [[Herodotos]] dan Tukidides, karya-karya yang dikumpulkan oleh Jacoby hanyalah bersifat sepotong-sepotong, sementara karya-karya lainnya sudah hilang ditelan zaman, seperti sejarah perang [[Iliria]] yang dikobarkan oleh [[Perdikas III dari Makedonia|Perdikas III]] seperti yang ditulis oleh Antipatros.<ref>{{harvnb|Rhodes|2010|pp=23–25}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=224}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Sejarawan Makedonia [[Marsias dari Pella|Marsias dari Pela]] dan [[Marsias dari Filipi]] menulis sejarah Makedonia, raja [[Mesir Ptolemaik|Ptolemaik]] [[Ptolemaios I Soter]] menulis sejarah tentang Aleksander, dan [[Hieronimos dari Kardia]] menulis sejarah tentang para penerus Aleksander.<ref group="catatan">{{harvnb|Errington|1990|pp=224–225}}. <br>Untuk [[Marsias dari Pella|Marsias dari Pela]], lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|p=27}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Setelah [[Kampanye Aleksander di India|kampanye militer yang dilancarkan oleh Aleksander di India]], perwira militer Makedonia [[Nearkhos|Nearkos]] menulis sebuah karya mengenai perjalanannya dari mulut [[sungai Indus]] menuju [[Teluk Persia]].<ref name="Errington 1990 225">{{harvnb|Errington|1990|p=225}}.</ref> [[Krateros (sejarawan)|Sejarawan Krateros]] asal Makedonia menerbitkan kumpulan dekret-dekret yang dikeluarkan oleh [[Eklesia (Athena Kuno)|majelis rakyat]] dalam sistem [[demokrasi Athena|demokrasi Atena]] saat ia sedang menuntut ilmu di sekolahan Aristoteles.<ref name="Errington 1990 225"/> [[Filipos V dari Makedonia]] memerintahkan agar manuskrip-manuskrip tentang sejarah Filipos{{nbsp}}II yang disusun oleh [[Theopompos|Teopompos]] dikumpulkan oleh para cendekiawannya dan kemudian disalin untuk disebarluaskan.<ref name="errington 1990 224"/>

=== Ajang olahraga ===
{{further information|Gimnasium (Yunani kuno)|Pesta Olimpiade Kuno|musik di Yunani Kuno}}
[[Berkas:Hades and Persephone, Vergina.jpg|jmpl|400px|Sebuah fresko yang menggambarkan [[Hades]] dan [[Persefone]] menaiki [[kereta perang]], dari makam Ratu [[Euridike I dari Makedonia]] di [[Vergina]], Yunani, abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM]]
Saat Aleksander I dari Makedonia meminta agar diperbolehkan turut serta dalam ajang balap [[lari]] Olimpiade Kuno, para penyelenggara ajang tersebut mula-mula menolak permintaannya, dengan alasan hanya orang-orang Yunani yang dapat ikut serta. Namun, Aleksander{{nbsp}}I menunjukkan bukti berupa [[silsilah]] kerajaan [[dinasti Argeadai|Argeadai]] dengan garis keturunan [[Temenos]] dari [[Argos]], sehingga petugas ''[[Hellanodikai]]'' Olimpiade menerima bukti tersebut dan ia dinyatakan layak ikut serta.<ref>{{harvnb|Badian|1982|p=34}}, {{harvnb|Anson|2010|p=16}}; {{harvnb|Sansone|2017|pp=222–223}}.</ref> Pada akhir abad{{nbsp}}ke-5{{nbsp}}SM, raja Makedonia Arkelaos{{nbsp}}I dimahkotai dengan [[bumban zaitun]] di [[Olympia, Yunani|Olimpia]] dan [[Delfi]] (dalam ajang [[Pesta Olahraga Pitia]]) karena ia telah memenangkan pertandingan [[balap kereta perang]].<ref name="hatzopoulos 2011b 59">{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=59}}.</ref> Filipos{{nbsp}}II konon mendengar kabar mengenai kemenangan kudanya dalam ajang Olimpiade (kemungkinan pertandingan [[balap kuda]] atau balap kereta perang) pada hari yang sama ketika putranya Aleksander Agung lahir, pada 19 atau 20{{nbsp}}Juli 356{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Nawotka|2010|p=2}}.</ref> Orang-orang Makedonia yang bukan dari golongan raja juga turut bertanding dan memenangkan berbagai pertandingan dalam ajang Olimpiade pada abad ke-4 SM.<ref>{{harvnb|Anson|2010|p=19}}</ref> Sementara itu, Aleksander Agung tidak hanya mengadakan kontes sastra di wilayah kekaisarannya, tetapi juga menggelar pertandingan atletik yang digelar bersamaan dengan pertandingan musik.<ref name="worthington 2014 186"/>

=== Hidangan ===
[[Berkas:Banquet, tombe d'Agios Athanasios.jpg|jmpl|450px|Adegan perjamuan di sebuah makam Makedonia di [[Agios Athanasios, Thessaloniki|Agios Atanasios, Tesaloniki]], dari abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM; di gambar ini terdapat enam pria yang terlihat sedang bersantai, dengan makanan yang disediakan di atas meja, seorang laki-laki yang melayani mereka, dan para musisi perempuan yang menghibur mereka.<ref>{{harvnb|Cohen|2010|p=28}}.</ref>]]

Makedonia Kuno hanya menghasilkan sedikit makanan atau minuman yang sangat dinikmati di tempat lain di Yunani; beberapa contohnya adalah [[belut]] dari [[Teluk Strimonikos]] dan [[sejarah wine|wine]] yang dibuat di [[Kalkidiki]].<ref name="dalby 1997 157">{{harvnb|Dalby|1997|p=157}}.</ref> Penggunaan [[roti pipih]] sebagai piring untuk daging pertama kali tercatat di Makedonia pada abad{{nbsp}}ke-3{{nbsp}}SM, dan praktik ini diyakini telah memengaruhi penggunaan [[Trencher|roti ''trencher'']] di Eropa pada [[Abad Pertengahan]].<ref name="dalby 1997 157"/> Orang-orang Makedonia menyantap [[sapi]] dan [[kambing]], meskipun keberadaan keju gunung Makedonia tidak tercatat dalam sejarah hingga [[Abad Pertengahan]].<ref name="dalby 1997 157"/> Dramawan komedi [[Menandros]] menyatakan bahwa kebiasaan makan Makedonia telah menulari golongan atas di [[Sejarah Athena|Atena]], dan salah satu contohnya adalah dimasukkannya daging ke dalam [[hidangan penutup]].<ref>{{harvnb|Dalby|1997|pp=155–156}}.</ref> Orang-orang Makedonia juga tampaknya telah memperkenalkan ''mattye'' ke Atena, yaitu sebuah hidangan yang biasanya terbuat dari ayam atau daging lain yang diberi rempah-rempah, garam, dan saus, dan disajikan saat meminum wine.<ref>{{harvnb|Dalby|1997|p=156}}.</ref> Hidangan tersebut diejek dan dikaitkan dengan kebejatan dan tindakan mabuk-mabukan dalam sebuah drama karya penyair pelawak Atena [[Alexis (375-275 SM)|Aleksis]] yang membahas tentang kemerosotan moral Atena pada masa kekuasaan [[Demetrios I dari Makedonia]].<ref>{{harvnb|Dalby|1997|pp=156–157}}.</ref>

[[Simposium]] di Makedonia dan wilayah-wilayah Yunani adalah perjamuan besar bagi kaum bangsawan dan ningrat, dan juga merupakan ajang untuk berpesta pora, minum-minum, mendapatkan hiburan, dan kadang-kadang juga untuk [[Simposium (Plato)|membahas filsafat]].<ref>{{harvnb|Anson|2010|p=10}}; {{harvnb|Cohen|2010|p=28}}.</ref> Anggota ningrat ''[[Hetairoi]]'' diharapkan untuk hadir dalam perjamuan semacam itu dengan raja.<ref name="anson 2010 10">{{harvnb|Anson|2010|p=10}}.</ref> Mereka juga diharapkan untuk menemaninya saat sedang berburu untuk mencari daging serta untuk olahraga.<ref name="anson 2010 10"/>

=== Identitas etnis ===
{{see also|Makedon (mitologi)|Etnografi}}
{| class="infobox bordered" style="width: 25em; text-align: left; font-size: 90%;"
|-
|[[Berkas:Macedonian boy BM 1906.10-19.1.jpg|100px]]
|[[Berkas:Terrakota Statue eines Makedoniers 3 Jhdt v Chr.jpg|100px]]
|-
| colspan=2|Patung-patung [[terakota]] yang menggambarkan [[orang Makedonia kuno]] mengenakan ''[[kausia]]'', sebuah penutup kepala yang membuat [[bangsa Persia]] menyebut orang Makedonia dengan sebutan "Yaunã Takabara" ("orang Yunani dengan topi yang tampak seperti perisai").<ref>{{harvnb|Engels|2010|p=87}}; {{harvnb|Olbrycht|2010|pp=343–344}}.</ref> Gambar di sebelah kiri adalah arca terakota Atena dari sekitar tahun&nbsp;300&nbsp;SM, sementara di sebelah kanan adalah arca terakota Makedonia dari abad ke-3&nbsp;SM
|}
Identitas etnis orang Makedonia kuno telah menjadi subjek perdebatan di kalangan penulis dan cendekiawan kuno maupun modern. [[Ernst Badian]] menyatakan bahwa hampir semua acuan mengenai permusuhan dan perbedaan antara orang Yunani dan Makedonia tertuang dalam pidato-pidato tertulis [[Arrianos]], yang hidup pada zaman [[Kekaisaran Romawi]], yaitu masa ketika gagasan mengenai perbedaan antara orang Makedonia dan orang Yunani lainnya bukanlah gagasan yang dikenal secara luas.<ref>{{harvnb|Badian|1982|p=51, n. 72}}; Johannes Engels telah merumuskan kesimpulan yang serupa. Lihat: {{harvnb|Engels|2010|p=82}}.</ref> [[M. B. Hatzopoulos]] berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan etnis yang sesungguhnya di antara orang Makedonia dan Yunani, hanya perbedaan politik yang dibuat-buat setelah pendirian [[Liga Korintos]] pada tahun 337{{nbsp}}SM (yang dipimpin oleh ''[[hegemon]]'' Philip{{nbsp}}II dari Makedonia, walaupun ia bukanlah anggota liga itu sendiri).<ref group="catatan">{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=69–71}}. <br>Hatzopoulos menegaskan bahwa orang Makedonia dan puak-puak lainnya (seperti [[Epiros]] dan [[Sejarah Siprus|Siprus]]) menuturkan dialek Yunani, mengikuti kultus Yunani, ikut serta dalam ajang olahraga Panhelenik, dan memiliki lembaga Yunani tradisional, tetapi kadang-kadang mereka memiliki wilayah yang berada di luar definisi "[[Yunani|Hellas]]" pada masa itu dan bahkan dianggap sebagai orang barbar non-Yunani oleh beberapa orang. Lihat: {{harvnb|Hatzopoulos|2011b|pp=52, 71–72}}; Johannes Engels merumuskan kesimpulan yang senada terkait dengan perbandingan antara orang Makedonia dan Epiros, dengan berkata bahwa "keyunanian" orang Epiros tak pernah diragukan, meskipun mereka tak dianggap "seberadab" orang Yunani selatan. Engels menyatakan bahwa ini mungkin karena orang Epiros tak berusaha untuk mendominasi Yunani seperti yang pernah dicoba oleh [[Filipos II dari Makedon]]. Lihat: {{harvnb|Engels|2010|pp=83–84}}.</ref> Akademisi-akademisi lain yang sepakat bahwa perbedaan Makedonia-Yunani pada zaman kuno hanyalah bersifat politik alih-alih perbedaan etnis yang sesungguhnya meliputi [[Michael B. Sakellariou]],<ref>{{harvnb|Sakellariou|1983|pp=52}}.</ref> [[Malcolm Errington]],<ref group="catatan">{{harvnb|Errington|1990|pp=3–4}}. <br>{{harvnb|Errington|1994|p=4}}: "Ancient allegations that the Macedonians were non-Greek all had their origin in Athens at the time of the struggle with Philip{{nbsp}}II. Then as now, political struggle created the prejudice. The orator [[Aeschines]] once even found it necessary, to counteract the prejudice vigorously fomented by his opponents, to defend Philip on this issue and describe him at a meeting of the Athenian Popular Assembly as being 'entirely Greek'. [[Demosthenes]]' allegations were lent an appearance of credibility by the fact, apparent to every observer, that the life-style of the Macedonians, being determined by specific geographical and historical conditions, was different to that of a Greek city-state. This alien way of life was, however, common to western Greeks of Epirus, Akarnania and Aitolia, as well as to the Macedonians, and their fundamental Greek nationality was never doubted. Only as a consequence of the political disagreement with Macedonia was the issue raised at all."</ref> dan [[Craige B. Champion]].<ref group="catatan">{{harvnb|Champion|2004|p=41}}: "[[Demosthenes]] could drop the barbarian category altogether in advocating an Athenian alliance with the Great King against a power that ranked below any so-called barbarian people, the Macedonians. In the case of [[Aeschines]], Philip{{nbsp}}II could be 'a barbarian due for the vengeance of God', but after the orator's embassy to Pella in 346, he became a 'thorough Greek', devoted to Athens. It all depended upon one's immediate political orientation with Macedonia, which many Greeks instinctively scorned, was always infused with deep-seated ambivalence."</ref>

[[Edward M. Anson]] berpendapat bahwa beberapa penulis Yunani Kuno mengungkapkan gagasan-gagasan yang rumit atau bahkan sering kali berubah-ubah dan juga rancu sehubungan dengan identitas etnis Makedonia, dan beberapa orang (seperti [[Aristoteles]] dalam karyanya, ''[[Politik (Aristoteles)|Politik]]'') menganggap mereka sebagai orang barbar, sementara yang lain merasa bahwa mereka adalah orang setengah Yunani atau Yunani seutuhnya.<ref group="catatan">{{harvnb|Anson|2010|pp=14–17}}; hal ini dapat dilihat dalam [[silsilah dewa Yunani|silsilah mitologi]] yang berbeda yang disematkan kepada orang Makedonia; ''[[Katalog Wanita]]'' karya [[Hesiod]] mengklaim bahwa orang Makedonia merupakan keturunan [[Makedon (mitologi)|Makedon]], putra [[Zeus]] dan [[Thyia]], sehingga merupakan keponakan dari [[Hellen]], leluhur orang Yunani. Lihat: {{harvnb|Anson|2010|p=16}}; {{harvnb|Rhodes|2010|p=24}}. <br>Pada akhir abad ke-5 SM, [[Hellanikos dari Lesbos]] menyatakan bahwa Makedon adalah putra dari [[Aeolus]], yang merupakan putra dari Hellen dan leluhur [[suku Aeolia]], salah satu [[suku]] besar di Yunani. Selain tergolong ke dalam kelompok-kelompok suku seperti suku Aeolia, [[suku Doria]], [[suku Achaea]], dan [[suku Ionia]], Anson juga menegaskan bahwa beberapa orang Yunani menetapkan identitas etnis mereka berdasarkan polis (negara-kota) mereka. Lihat: {{harvnb|Anson|2010|p=15}}.</ref> [[Roger D. Woodard]] menegaskan bahwa bahasa Makedonia dan hubungannya dengan bahasa Yunani tidak hanya sulit untuk dipastikan pada masa modern, tetapi para penulis pada zaman kuno juga memiliki gagasan-gagasan yang saling bertentangan terkait dengan orang Makedonia.<ref group="catatan">Misalnya, [[Demosthenes|Demostenes]] mencap Filipos{{nbsp}}II dari Makedon sebagai orang barbar, sementara [[Polibius]] menyebut orang Yunani dan Makedonia sebagai ''homofilos'' (bagian dari ras atau sanak yang sama). Lihat: {{harvnb|Woodard|2010|pp=9–10}}; Johannes Engels juga membahas kerancuan dalam sumber-sumber kuno sehubungan dengan hal ini: {{harvnb|Engels|2010|pp=83–89}}.</ref> Apabila memang pernah ada perbedaan etnis antara orang Yunani dan Makedonia, perbedaan tersebut sudah sirna pada tahun 148{{nbsp}}SM tak lama setelah [[Peperangan Makedonia|Romawi menaklukkan Makedonia]] dan kemudian [[Makedonia (provinsi Romawi)|wilayah Yunani lainnya]] akibat kekalahan [[Liga Akhaia]] dalam [[Pertempuran Korintos (146 SM)]].<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|2011b|p=74}}.</ref>

== Ilmu pengetahuan ==
{{further information|Teknologi Yunani kuno|Astronomi Yunani Kuno|Matematika Yunani}}

=== Arsitektur ===
{{further information|Arsitektur Yunani Kuno}}
{{multiple image|right||perrow=2|total_width=350|
|image1=The facade of the the Tomb of the Palmettes, first half of the 3rd century BC, Ancient Mieza (7263674714).jpg|width1=100
|image2=The Tomb of the Palmettes (photography of the pediment), first half of the 3rd century BC, Ancient Mieza (7263729086).jpg|width2=100|
|image3=The facade of the the Tomb of the Palmettes, first half of the 3rd century BC, Ancient Mieza (7263705128).jpg|width3=100|
|image4=The pediment of the the Tomb of the Palmettes, first half of the 3rd century BC, Ancient Mieza (7263694348).jpg|width4=100|
|footer=[[Fasad|Tampak depan]] [[Makam Palmette]] di [[Mieza, Makedonia]], [[Yunani]], abad ke-3 SM; selain didekorasi oleh [[Cetakan (dekoratif)|papan hias tembok]] bergaya [[ordo Doria|Doria]] dan [[ordo Ionia|Ionia]], [[pedimen]]nya juga dilukis dengan gambar pria dan wanita yang sedang berbaring bersama.<ref>{{harvnb|Bolman|2016|pp=120–121}}.</ref>}}
{{multiple image| align = right | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = Kiri: pecahan-pecahan [[genteng atap]] yang telah dilukis dari Makedonia Kuno, kini disimpan di [[Museum Arkeologi Pella|Museum Arkeologi Pela]], Yunani. Kanan: [[pilaster]] [[ordo Ionia|bergaya Ionia]] dari [[istana]] di [[Pella|Pela]], dipamerkan di [[Museum Arkeologi Pella|Museum Arkeologi Pela]]. | footer_align = left | image1 = Fragment of painted roof tiles (raking, simas, pan-tiles), Archaeological Museum, Pella (6919206262).jpg | width1 = 245 | caption1  = | image2 = Ionic pilaster capital from the palace, Archaeological Museum, Pella (6930003102).jpg | width2 = 175| caption2  = }}

Walaupun arsitektur Makedonia menggunakan perpaduan berbagai bentuk dan gaya yang berbeda dari wilayah Yunani lainnya, arsitektur tersebut bukanlah gaya yang unik ataupun menyimpang dari [[arsitektur Yunani Kuno]] pada umumnya.<ref name="hardiman 2010 518"/> Dari antara [[Ordo klasik (arsitektur)|ordo-ordo klasik]] yang ada, arsitek-arsitek Makedonia menyukai [[ordo Ionia]], khususnya di halaman [[Peristilium|peristilos]] rumah-rumah pribadi.<ref name="Winter 2006 163">{{harvnb|Winter|2006|p=163}}.</ref> Terdapat beberapa contoh arsitektur istana Makedonia yang masih ada hingga kini, walaupun kondisinya sudah lapuk dimakan usia, yaitu istana di situs ibu kota di Pela, kediaman musim panas di [[Vergina]] di dekat ibu kota lama di Aigai, dan kediaman kerajaan di [[Demetrias]] di dekat [[Volos]] modern.<ref name="Winter 2006 163"/> Di Vergina, reruntuhan tiga balai perjamuan (dengan lantai yang beralaskan marmer, ditutupi oleh puing-puing [[genteng atap]], dan dengan dimensi lantai berukuran sekitar 16,7 x 17,6&nbsp;m) kemungkinan merupakan contoh terawal tiang penopang atap segitiga apabila bangunan ini berasal dari sebelum masa kekuasaan [[Antigonos II Gonatas]] atau bahkan pada permulaan periode Helenistik.<ref name="Winter 2006 164 165">{{harvnb|Winter|2006|pp=164–165}}.</ref> Arsitektur Makedonia pada masa berikutnya juga meliputi [[pelengkung]] (''arch'') dan lengkungan langit-langit (''vault'').<ref name="Winter 2006 165">{{harvnb|Winter|2006|p=165}}.</ref> Istana di Vergina dan Demetrias memiliki tembok yang terbuat dari [[bata]], sementara istana Demetrias memiliki empat [[menara]] yang terletak di sudut sekitaran halaman istana utama, seperti tempat tinggal berbenteng bagi raja atau setidaknya gubernur militer.<ref name="Winter 2006 163"/>

Para penguasa Makedonia juga mendukung pengerjaan arsitektur di luar wilayah utama Makedonia. Contohnya, setelah kemenangannya dalam [[Pertempuran Kaironeia (338 SM)]], Filipos{{nbsp}}II memerintahkan pendirian sebuah bangunan berbentuk bundar sebagai tanda peringatan di [[Olympia, Yunani|Olimpia]] yang dikenal dengan nama [[Filipeion]], dan bagian dalamnya dihiasi dengan patung-patung yang menggambarkan dirinya, orang tuanya [[Amintas III dari Makedonia]] dan [[Euridike I dari Makedonia]], istrinya [[Olimpias]], dan putranya Aleksander Agung.<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=227}}; lihat pula {{harvnb|Hammond|Walbank|2001|pp=3, 7–8}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref>

[[Berkas:20100913 Ancient Theater Marwneia Rhodope Greece panoramic 3.jpg|jmpl|300px|Reruntuhan [[teater Yunani Kuno|teater kuno]] di [[Maroneia]], [[Rhodope (unit regional)|Rodopi]], [[Makedonia Timur dan Trasia|Makedonia Timur dan Trakia]], Yunani]]
Reruntuhan sekitar dua puluh [[teater Yunani kuno]] masih dapat ditemui di kawasan Makedonia dan Trakia di wilayah Yunani; teater-teater tersebut terdiri dari enam belas teater ruangan terbuka, tiga [[Odeon (bangunan)|odea]], serta sebuah bangunan yang diduga adalah sebuah teater di [[Veria]].<ref>{{harvnb|Koumpis|2012|p=34}}.</ref>

=== Teknologi dan teknik militer ===

Pada zaman Helenistik, banyak negara-negara Yunani yang mendanai pembangunan dan penambahan jumlah [[mesin kepung puntiran]], kapal laut, serta persenjataan dan perisai dengan rancangan yang terstandardisasi.<ref>{{harvnb|Treister|1996|pp=375–376}}.</ref> Pada masa kepemimpinan Filipos{{nbsp}}II dan Aleksander Agung, artileri kepung (seperti [[Ballista|balista]]) dan [[mesin kepung|mesin-mesin kepung]] (seperti [[menara kepung]] raksasa) mengalami kemajuan.<ref>{{harvnb|Humphrey|Oleson|Sherwood|1998|p=570}}.</ref> E.{{nbsp}}W.{{nbsp}}Marsden dan M.{{nbsp}}Y.{{nbsp}}Treister berpendapat bahwa penguasa Makedonia [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos I Monoftalmos]] dan penerusnya [[Demetrios I dari Makedonia]] memiliki artileri kepung terkuat di dunia Helenistik pada akhir abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Treister|1996|p=376, no. 531}}.</ref> [[Pertempuran Salamis (306 SM)|Pengepungan]] [[Salamis, Siprus]], pada tahun 306{{nbsp}}SM membutuhkan penggunaan mesin-mesin kepung besar dan pengerahan para pengrajin dari wilayah [[Asia Barat]].<ref name="treister 1996 376">{{harvnb|Treister|1996|p=376}}.</ref> Sementara itu, menara kepung yang diperintahkan pengadaannya oleh Demetrios{{nbsp}}I untuk melancarkan [[Pengepungan Rodos (305–304 SM)]] (dan kemudian diawaki oleh lebih dari tiga ribu prajurit) dibangun dengan tinggi sembilan [[tingkat]].<ref name="humphrey 1998 pp570 571"/> Menara ini memiliki bagian dasar seluas 4.300 kaki persegi (399 meter persegi), delapan roda yang dapat diubah arahnya dengan titik putar, tiga sisi yang ditutupi oleh lempeng besi untuk melindunginya dari api, dan jendela-jendela yang dapat dibuka (ditamengi dengan tirai kulit yang diisi dengan wol untuk meringankan dampak tembakan balista) dengan ukuran-ukuran berbeda untuk memungkinkan penembakan proyektil dari panah biasa hingga tembakan yang lebih besar.<ref name="humphrey 1998 pp570 571">{{harvnb|Humphrey|Oleson|Sherwood|1998|pp=570–571}}.</ref>

Selama pengepungan [[Ekhinos (Thessalia)|Ekinos]] yang dilancarkan oleh [[Filipos V dari Makedonia]] pada tahun 211{{nbsp}}SM, pasukan pengepung menggali terowongan-terowongan bawah tanah untuk melindungi para prajurit dan penggali saat mereka sedang bolak balik dari perkemahan ke tempat pengepungan. Selama pengepungan ini juga terdapat dua menara kepung yang terhubung dengan anyaman yang terlihat seperti tembok, serta dilengkapi dengan balista pelempar batu.<ref>{{harvnb|Humphrey|Oleson|Sherwood|1998|pp=570–572}}.</ref> Walaupun Makedonia memiliki reputasi sebagai pelopor teknologi pengepungan, [[Aleksandria]] di [[Mesir Ptolemaik]] menjadi pusat pengembangan teknologi [[katapel tempur]] pada abad{{nbsp}}ke-3{{nbsp}}SM, seperti yang dibuktikan oleh tulisan-tulisan [[Filo|Filon dari Aleksandria]].<ref name="treister 1996 376"/>

=== Inovasi lain ===
{{further information|Kalender Makedonia Kuno}}
Meskipun inovasi teknologi di Makedonia tidak semaju wilayah Yunani lainnya, terdapat beberapa penemuan yang berasal dari kerajaan ini yang bukan berupa mesin dan artileri kepung. [[Pemeras zaitun]] yang dijalankan dengan sistem [[rotasi di sekeliling sumbu tertentu]] untuk membuat [[minyak zaitun]] diciptakan di Makedonia Kuno atau wilayah Yunani lainnya, atau mungkin wilayah yang sampai sejauh [[Syam]] atau [[Anatolia]].<ref>{{harvnb|Curtis|2008|p=380}}.</ref> Kaca cetak-tempa (''mold-pressed glass'') pertama kali muncul di Makedonia pada abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM (meskipun metode ini mungkin juga sudah ada pada masa yang sama di [[Kekaisaran Akhemeniyah|Akemeniyah]]); kepingan [[:wikt:kaca kusam|kaca kusam]] pertama yang diketahui keberadaannya di dunia Yunani juga ditemukan di Makedonia dan [[Rodos]] dan berasal dari paruh kedua abad{{nbsp}}ke-4{{nbsp}}SM.<ref>{{harvnb|Stern|2008|pp=530–532}}.</ref> Sementara itu, literatur ilmiah dan teknik Yunani dimulai di [[Athena Klasik|Atena Klasik]] pada abad{{nbsp}}ke-5{{nbsp}}SM, sedangkan pusat-pusat inovasi dan naskah teknis pada zaman Helenistik adalah [[Perpustakaan Aleksandria|Aleksandria]], [[sekolah Rodos|Rodos]], dan [[Pergamon]].<ref>{{harvnb|Cuomo|2008|pp=17–20}}.</ref>

== Mata uang, keuangan, dan sumber daya ==
{{further information|Koin Yunani kuno|Ekonomi Yunani kuno}}
[[Berkas:Mints of Alexander the Great 1.jpg|jmpl|Koin [[tetradrakhma]] (atas) dan [[drakhma (koin)|drakhma]] (bawah) yang dikeluarkan pada masa pemerintahan [[Aleksander Agung]], sekarang disimpan di [[Museum Numismatik Athena|Museum Numismatik Atena]]]]
Percetakan koin perak dimulai pada masa pemerintahan [[Aleksander I dari Makedonia|Aleksander I]] sebagai alat bayar untuk pengeluaran kerajaan.<ref name="errington 1990 222"/> [[Arkelaos I dari Makedonia|Arkelaos I]] meningkatkan kadar perak koin-koin itu serta mencetak koin-koin perunggu untuk memajukan perdagangan di dalam dan luar negeri.<ref name="Roisman 2010 156 157"/> Percetakan koin meningkat secara signifikan pada masa pemerintahan Filipos II dan Aleksander Agung, khususnya setelah peningkatan pendapatan negara setelah perebutan [[Perbukitan Pangaion]].<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=246}}.</ref> Pada zaman Helenistik, wangsa-wangsa kerajaan Makedonia, [[Mesir Ptolemaik]], dan [[Kerajaan Pergamon]] memegang [[monopoli negara|kendali monopolistik penuh]] atas kegiatan penambangan, yang hasilnya sebagian besar digunakan untuk memastikan pendanaan tentara.<ref>{{harvnb|Treister|1996|p=379}}.</ref> Pada akhir [[penaklukan Aleksander Agung]], terdapat hampir tiga puluh percetakan tersebar dari Makedonia sampai [[Babilonia]] yang memproduksi koin-koin standar.<ref>{{harvnb|Meadows|2008|p=773}}.</ref> Hak mencetak koin dipegang oleh [[pemerintah pusat]] dan beberapa [[pemerintah lokal]], seperti [[pemerintahan munisipal]] [[otonom]] Thessaloniki, Pela, dan Amfipolis dalam [[persemakmuran]] Makedonia.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=432–433}}.</ref> Makedonia juga merupakan negara pertama yang mengeluarkan koin berbeda untuk [[peredaran (mata uang)|peredaran dalam dan luar negeri]].<ref>{{harvnb|Kremydi|2011|pp=163}}.</ref>

Pendapatan negara juga berkembang karena pengumpulan [[hasil panen]] dari [[lahan subur]], kayu dari hutan, serta [[pajak]] [[impor]]-[[ekspor]] di [[pelabuhan]].<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|p=433}}.</ref> Beberapa pertambangan, perkebunan, [[sejarah pertanian|lahan pertanian]] dan [[penebangan|hutan]] di dalam negara pun dieksploitasi oleh raja Makedonia, meskipun ada pula yang disewakan sebagai [[aset]] atau dihadiahkan kepada para anggota [[ningrat]] seperti ''[[hetairoi]]'' dan ''[[Philoi|filoi]]''.<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|p=434}}.</ref> Setidaknya sejak masa pemerintahan Amintas III sudah dipasangkan tarif pada barang-barang yang melewati pelabuhan-pelabuhan Makedonia. Lebih lanjut, Kalistratus dari Afidnae (wafat sekitar tahun 350 SM) juga membantu Perdikas III menggandakan laba tahunan kerajaan dari bea cukai dari 20 menjadi 40 [[talenta]].<ref>{{harvnb|Hatzopoulos|1996|pp=433–434}}; {{harvnb|Roisman|2010|p=163}}.</ref>

Setelah kekalahan [[Perseus dari Makedon|Perseus]] di [[Pertempuran Pidna|Pidna]] pada tahun 168 SM, [[Senat Romawi]] kembali mengizinkan pembukaan pertambangan besi dan tembaga, tetapi melarang penambangan emas dan perak oleh empat [[negara pengekor]] otonom yang baru berdiri yang menggantikan kerajaan Makedonia.<ref>{{harvnb|Treister|1996|pp=373–375}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=223}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Senat mungkin khawatir bahwa kekayaan material hasil operasi penambangan emas dan perak akan digunakan rakyat Makedonia untuk mendanai pemberontakan bersenjata.<ref>{{harvnb|Treister|1996|pp=374–375}}; lihat pula {{harvnb|Errington|1990|p=223}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Selain itu, Senat mungkin juga ingin mengurangi arus [[inflasi]] yang disebabkan oleh meningkatnya [[persediaan uang]] dari penambangan perak Makedonia.<ref>{{harvnb|Treister|1996|p=374}}.</ref> Namun, Makedonia terus mencetak koin perak antara tahun 167 dan 148 SM (tepat sebelum pendirian [[provinsi Makedonia Romawi]]), dan kemudian Romawi pun membatalkan larangan penambangan perak Makedonia pada tahun 158 SM, mungkin karena menyadari bahwa praktik ilegal ini masih terus berjalan meskipun sudah ada larangan dari Senat.<ref name="treister 1996 374 375">{{harvnb|Treister|1996|pp=374–375}}.</ref>

== Tinggalan sejarah ==
{{further information|Helenisme|Agama Helenistik|Yudaisme Helenistik|Helenisme (neoklasikisme)}}
Masa pemerintahan Filipos II dan Aleksander Agung merupakan masa berakhirnya Yunani Klasik dan bermulanya peradaban Helenistik setelah [[Helenisasi|menyebarnya budaya Yunani]] ke kawasan [[Timur Dekat]] akibat penaklukan yang dilancarkan oleh Aleksander.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=3–4}}.</ref> Orang-orang Makedonia kemudian berpindah ke Mesir dan sebagian wilayah Asia, tetapi proses tersebut mengakibatkan kekurangan sumber daya manusia di wilayah utama Makedonia, yang kemudian melemahkan kerajaan tersebut selama percekcokan dengan negara-negara Helenistik lainnya dan juga menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran Makedonia yang berujung pada penaklukan oleh Romawi.<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=4–5}}.</ref> Meskipun begitu, Errington berpendapat bahwa [[difusi trans-budaya|difusi budaya]] dan bahasa Yunani yang dikokohkan oleh penaklukan yang dilancarkan oleh Aleksander di Asia Barat dan Afrika Utara telah menjadi "prakondisi" bagi [[Peperangan Mithridates|perluasan wilayah Romawi]] ke kawasan-kawasan tersebut pada masa berikutnya dan [[Bangsa Yunani Bizantium|landasan keseluruhan]] bagi [[Kekaisaran Bizantium]].<ref>{{harvnb|Errington|1990|p=249}}.</ref>

[[Berkas:Battle of Issos MAN Napoli Inv10020 n01.jpg|jmpl|400px|kiri|''[[Mozaik Aleksander]]'', sebuah [[mozaik Romawi]] dari [[Pompeii]], Italia, sekitar tahun 100 SM]]
Para penguasa beretnis Makedonia di Ptolemaik dan Seleukia menerima orang-orang dari seluruh penjuru dunia Yunani sebagai sahabat ''hetairoi'' dan tidak mencoba mengembangkan identitas nasional seperti Antigonidai.<ref>{{harvnb|Asirvatham|2010|p=104}}.</ref> Kajian modern kini berfokus pada bagaimana kerajaan-kerajaan Helenistik tersebut lebih dipengaruhi oleh asal muasal Makedonia mereka ketimbang tradisi-tradisi Yunani timur atau selatan.<ref>{{harvnb|Anson|2010|p=9}}.</ref> Sementara itu, meskipun [[Konstitusi Sparta|masyarakat Sparta]] masih tetap menjadi masyarakat yang tertutup dan Atena juga masih menerapkan [[Konstitusi Solon|pembatasan yang ketat terhadap pemberian kewarganegaraan]], kota-kota Helenistik yang [[Kosmopolitanisme|kosmopolitan]] di Asia dan Afrika timur laut sangat mirip dengan kota-kota Makedonia dan dihuni oleh percampuran penduduk asli, pendatang Yunani dan Makedonia, serta orang-orang Timur yang mengalami Helenisasi dan menuturkan bahasa Yunani (dan banyak dari antara kelompok ini yang merupakan hasil perkawinan silang antara orang Yunani dan penduduk asli).<ref>{{harvnb|Anson|2010|pp=11–12}}.</ref>

[[Apotheosis|Pendewaan]] para penguasa monarki Makedonia diyakini dimulai setelah kematian Filipos{{nbsp}}II, tetapi raja pertama yang secara gamblang menyatakan dirinya sebagai seorang dewa adalah Aleksander Agung.<ref group="catatan">{{harvnb|Worthington|2012|p=319}}. <br>Sebagai [[firaun]] Mesir, ia diberi glar [[Ra|Putra Ra]] dan dianggap sebagai pewujudan hidup [[Horus]] oleh bawahan-bawahannya di Mesir (sebuah keyakinan yang terus dipelihara oleh [[Mesir Ptolemaik|para penerusnya]] di Mesir Ptolemaik). Lihat: {{harvnb|Worthington|2014|p=180}} dan {{harvnb|Sansone|2017|p=228}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Setelah ia mengunjungi [[orakel]] [[Didima]] pada tahun 334{{nbsp}}SM yang menyatakan keilahiannya, Aleksander juga mendatangi [[Orakel Ammon|Orakel]] [[Zeus Ammon]] (dalam [[Interpretatio graeca|keyakinan Yunani]] setara dengan dewa Mesir [[Amun-Ra]]) di [[Wahat Siwah]], [[Gurun Libya]], pada 332{{nbsp}}SM, untuk memastikan status ilahi Aleksander.<ref group="catatan">{{harvnb|Worthington|2012|p=319}}; {{harvnb|Worthington|2014|pp=180–183}}. <br>Setelah imam dan [[Orakel Ammon|Orakel]] di [[Zeus Ammon]] di [[Wahat Siwah]] berhasil meyakinkan Aleksander bahwa Filipos{{nbsp}}II hanyalah ayah dalam wujud manusia dan Zeus adalah ayahnya yang sebenarnya, Aleksander mulai menyebut dirinya sebagai 'Putra Zeus', sehingga ia berselisih dengan beberapa bawahannya di Yunani yang sangat yakin bahwa manusia tidak dapat menjadi dewa. Lihat {{harvnb|Worthington|2012|p=319}} dan {{harvnb|Worthington|2014|pp=182–183}} untuk penjelasan selengkapnya.</ref> Meskipun negeri-negeri Ptolemaik dan Seleukia tetap mempertahankan kultus nenek moyang dan mendewakan para penguasa mereka, raja-raja tidak disembah di Kerajaan Makedonia.<ref>{{harvnb|Errington|1990|pp=219–220}}.</ref> Walaupun Zeus Ammon telah dikenal oleh orang-orang Yunani sebelum masa pemerintahan Aleksander, terutama di koloni Yunani di [[Kirene, Libya]], Aleksander adalah penguasa monarki Makedonia pertama yang mendukung para imam dan dewa [[mitologi Mesir|Mesir]], [[mitologi Persia|Persia]], dan [[agama Babilonia|Babilonia]], sehingga mendorong proses perpaduan kepercayaan agama [[agama Mesopotamia kuno|Timur Dekat]] dan Yunani.<ref>{{harvnb|Christesen|Murray|2010|pp=435–436}}.</ref> Sepeninggalan Aleksander, [[Misteri-misteri Isis|pemujaan Isis]] secara bertahap menyebar ke seluruh peradaban Helenistik dan [[agama Romawi Kuno|Romawi]], sementara kepercayaan terhadap dewa Mesir [[Serapis]] dihelenisasikan oleh para penguasa Ptolemaik dari Mesir sebelum akhirnya kultus Serapis menyebar ke Makedonia dan kawasan Aegea.<ref>{{harvnb|Christesen|Murray|2010|p=436}}.</ref> Sejarawan Jerman [[Johann Gustav Droysen]] berpendapat bahwa penaklukan yang dilancarkan oleh Aleksander Agung dan pembentukan dunia Helenistik memungkinkan pertumbuhan dan penyebaran [[agama Kristen]] pada zaman Romawi.<ref>{{harvnb|Anson|2010|p=3}}.</ref>

== Catatan penjelas ==
{{Reflist|group=catatan|30em}}

== Rujukan ==
{{reflist|30em}}

== Daftar pustaka ==
'''Daring'''
{{refbegin|35em}}
* {{cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/354266/Macedonia|title=Macedonia: Ancient Kingdom, Europe|date=23 October 2015|work=[[Encyclopædia Britannica]]|publisher=Encyclopædia Britannica Online|accessdate=5 February 2017}}
* Hamp, Eric; Adams, Douglas (2013). "[http://sino-platonic.org/complete/spp239_indo_european_languages.pdf The Expansion of the Indo-European Languages]", ''Sino-Platonic Papers'', vol 239. Accessed 16 January 2017.
* Joseph, Brian D. (2001). "[http://www.ling.ohio-state.edu/~bjoseph/articles/gancient.htm "GREEK, ancient]." [[Ohio State University]], Department of Slavic Languages and Literatures. Accessed 16 January 2017.
* Liddell, Henry George; Scott, Robert. (1940). "[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2364596 μακεδνός]," in Jones, Henry Stuart; McKenzie, Roderick. ''A Greek-English Lexicon''. Oxford: Clarendon Press. Accessed online at Crane, Gregory R. (ed), [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/ ''The Perseus Digitial Library'']. [[Tufts University]]. Accessed 2 February 2017.
* Liddell, Henry George; Scott, Robert. (1940). "[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2364705 μάκρος]," in Jones, Henry Stuart; McKenzie, Roderick. ''A Greek-English Lexicon''. Oxford: Clarendon Press. Accessed online at Crane, Gregory R. (ed), [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/ ''The Perseus Digitial Library'']. [[Tufts University]]. Accessed 2 February 2017.
{{refend}}

'''Cetak'''
{{refbegin|35em}}
* {{cite book|last=Adams|first=Winthrop Lindsay|chapter=Alexander's Successors to 221 BC|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=208–224|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last1=Aldrete|first1=Gregory S.|last2=Bartell|first2=Scott|last3=Aldrete|first3=Alicia|title=Reconstructing Ancient Linen Body Armor: Unraveling the Linothorax Mystery|publisher=[[Johns Hopkins University Press]]|location=Baltimore|year=2013|isbn=978-1-4214-0819-4|url=https://books.google.com/books?id=NIrkd6EfuSwC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Amemiya|first=Takeshi|title=Economy and Economics of Ancient Greece|volume=|year=2007|location=London|editor=|pages=|publisher=Routledge|isbn=0-415-70154-6|url=https://books.google.com/books?id=_AGTAgAAQBAJ|ref=harv|postscript = .}}
* {{cite book|last=Anson|first=Edward M.|chapter=Why Study Ancient Macedonia and What This Companion is About|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=3–20|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Austin|first=M. M.|title=The Hellenistic World from Alexander to the Roman Conquest: a selection of ancient sources in translation|edition=2nd|year=2006|publisher=[[Cambridge University Press]]|location=Cambridge|isbn=0-7414-2300-6|url=https://books.google.com/books?id=Xebyor4-4KwC|ref=harv|postscript = .}}
* {{cite journal|last=Badian|first=Ernst|title=Greeks and Macedonians|journal=Studies in the History of Art|volume=10, Symposium Series I|year=1982|pages=33–51|publisher=National Gallery of Art|jstor=42617918|ref=harv|doi=}}
* {{cite book|last=Beekes|first=Robert|author-link=Robert Beekes|title=Etymological Dictionary of Greek|volume=2|year=2010|location=Leiden|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|isbn=978-90-04-17418-4|url=http://www.brill.com/etymological-dictionary-greek-2-vols|ref=harv}}
* {{cite book|last=Bolman|first=Elizabeth S.|chapter=A Staggering Spectacle: Early Byzantine Aesthetics in the Triconch|title=The Red Monastery Church: Beauty and Asceticism in Upper Egypt|pages=119–128|location=New Haven|publisher=[[Yale University Press]]; American Research Center in Egypt, Inc.|year=2016|isbn=978-0-300-21230-3|url=https://books.google.com/books?id=hwuQDAAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = Elizabeth S. | editor-surname1 = Bolman| editor-given2 =  | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last=Borza|first=Eugene N.|author-link=Eugene N. Borza|title=In the Shadow of Olympus: the Emergence of Macedon|location=Princeton|publisher=[[Princeton University Press]]|year=1992|orig-year=1990|isbn=0-691-05549-1|url=https://books.google.com/books?id=614pd07OtfQC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Borza|first=Eugene N.|author-link=Eugene N. Borza|title=Makedonika|location=|publisher=Regina Books|year=1995|orig-year=|isbn=0-941690-65-2|url=https://books.google.com/books/about/Makedonika.html?id=PGNoAAAAMAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Bringmann|first=Klaus|title=A History of the Roman Republic|volume=|year=2007|orig-year=2002|location=Cambridge|publisher=Polity Press|isbn=0-7456-3371-4|translator=W. J. Smyth|language=English|url=http://www.polity.co.uk/book.asp?ref=9780745633701|ref=harv|postscript = .}}
* {{cite book|last=Buckley|first=Terry|title=Aspects of Greek History, 750–323 BC: A Source-based Approach|year=1996|location=London|publisher=Routledge|isbn=0-415-09957-9|url=https://books.google.com/books?id=MrJ101I4gdQC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Buckler|first=John|title=Philip II and the Sacred War|year=1989|location=Leiden|publisher=Brill|isbn=978-90-04-09095-8|url=https://books.google.com/books?id=wkNCAAAAIAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Cawkwell|first=George|authorlink=George Cawkwell|title=Philip of Macedon|location=London, UK|publisher=[[Faber & Faber|Faber and Faber]]|year=1978|isbn=0-571-10958-6|url=https://books.google.com/books?id=k-mUQgAACAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Champion|first1=Craige B.|title=Cultural Politics in Polybius's Histories|year=2004|publisher=[[University of California Press]]|isbn=0-520-23764-1|ref=harv}}
* {{cite book|last=Chroust|first=Anton-Hermann|title=Aristotle: New Light on His Life and On Some of His Lost Works, Volume 1: Some Novel Interpretations of the Man and His Life|orig-year=1977|year=2016|location=London|publisher=Routledge|isbn=978-1-138-93706-2|url=https://books.google.com/books?id=SMVgCgAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Cohen|first=Ada|title=Art in the Era of Alexander the Great: Paradigms of Manhood and Their Cultural Traditions|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|year=2010|isbn=978-0-521-76904-4|url=https://books.google.co.uk/books?id=nX8F_ZV83vUC|ref=harv| edition =| postscript = .}}
* {{cite book|last=Cuomo|first=Serafina|chapter=Ancient Written Sources for Engineering and Technology|title=The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World|pages=15–34|location=Oxford|publisher=[[Oxford University Press]]|year=2008|isbn=978-0-19-518731-1|url=https://books.google.com/books?id=tjrRCwAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = John Peter | editor-surname1 = Oleson| editor-given2 = | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last=Curtis|first=Robert I.|chapter=Food Processing and Preparation|title=The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World|pages=369–392|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|year=2008|isbn=978-0-19-518731-1|url=https://books.google.com/books?id=tjrRCwAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = John Peter | editor-surname1 = Oleson| editor-given2 = | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last=Dalby|first=Andrew|title=Siren Feasts: a History of Food and Gastronomy in Greece|year=1997|orig-year=1996|location=London|publisher=Routledge|isbn=0-415-15657-2|url=https://books.google.com/books?id=I4UeyRkqgvQC|ref=harv}}
* {{cite book|last=de Francisci|first=Pietro|title=Arcana Imperii II|volume=1|year=1948|location=Milan|editor=|pages=IV–495|publisher=A. Giuffrè|language=Italian|url=http://www.sudoc.abes.fr/DB=2.1//SRCH?IKT=12&TRM=06072403X&COOKIE=U10178,Klecteurweb,I250,B341720009+,SY,NLECTEUR+WEBOPC,D2.1,E420a3868-3fa,A,H,R68.100.129.235,FY|ref=harv|postscript = .}}
* {{cite book|last=Eckstein|first=Arthur M.|chapter=Macedonia and Rome, 221–146 BC|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=225–250|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite journal|last=Eckstein|first=Arthur M.|title= Polybius, Phylarchus, and Historiographical Criticism |journal= Classical Philology |volume=108|number=4|year=2013|pages=314–338|publisher=The [[University of Chicago Press]]|jstor=671786 |ref=harv|doi=}}
* {{cite book|last=Engels|first=Johannes|chapter=Macedonians and Greeks|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=81–98|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Errington|first=Robert Malcolm|author-link=Robert Malcolm Errington|title=A History of Macedonia|location=Berkeley|publisher=University of California Press|year=1990|translator=Catherine Errington|isbn=0-520-06319-8|url=https://books.google.com/books?id=PYgkqP_s1PQC|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Errington|first1=Malcolm|title=A History of Macedonia|year=1994|publisher=Barnes Noble|isbn=1-56619-519-5|ref=harv}}
* {{cite book|last=Fox|first=Robin Lane|title=The Search for Alexander|year=1980|publisher=Little Brown and Co.|location=Boston|isbn=0-316-29108-0|url=https://books.google.com/books?id=XvWmoAEACAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Fox|first=Robin Lane|title=Alexander the Great|year=1986|origyear=1973|location=New York|publisher=Penguin Books|isbn=978-0-14-008878-6|url=https://books.google.com/books?id=i1-b90sBNH4C|ref=harv}}
* {{cite journal|last=Georgiev|first=Vladimir|title=The Genesis of the Balkan Peoples|journal=The Slavonic and East European Review|volume=44|number=103|year=July 1966|pages=285–297|publisher=The Modern Humanities Research Association and University College London, School of Slavonic and East European Studies|jstor=4205776|ref=harv|doi=}}
* {{cite book|last1=Gilley|first1=Dawn L.|last2=Worthington|first2=Ian|chapter=Alexander the Great, Macedonia and Asia|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=186–207|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Granier|first=Friedrich|series=Münchener Beiträge zur Papyrusforschung und antiken Rechtsgeschichte 13. Heft|title=Die makedonische Heeresversammlung: ein Beitrag zum antiken Staatsrecht|language=German|pages=|location=Munich|publisher=CH Beck Verlag|year=1931|isbn=|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| postscript = .}}
* {{cite book|last=Gruen|first=Erich S.|author-link=Erich S. Gruen|title=The Hellenistic World and the Coming of Rome|volume=1|location=Berkeley|publisher=[[University of California Press]]|year=1986|orig-year=1984|isbn=0-520-05737-6|url=https://books.google.com/books?id=EkdCokrrp4gC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hall|first=Jonathan M.|title=Ethnic Identity in Greek Antiquity|location=Cambridge, UK|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=2000|isbn=0-521-78999-0|url=https://books.google.com/books?id=F4Am6gcP0GsC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hamilton|first=J. R.|title=Alexander the Great|location=Pittsburgh, PA|publisher=[[University of Pittsburgh Press]]|year=1974|origyear=1973|isbn=0-8229-6084-2|url=https://books.google.com/books?id=qi0iL6r7v2IC|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Hammond|first1=Nicholas Geoffrey Lemprière|author-link1=N. G. L. Hammond|last2=Walbank|first2=Frank William|author-link2=F. W. Walbank|title=A History of Macedonia: 336–167 B.C.|volume=3|edition=reprint|location=Oxford|publisher=[[Clarendon Press]] of the [[Oxford University Press]]|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=qpb3JdwuDQIC|isbn=0-19-814815-1|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hardiman|first=Craig I.|chapter=Classical Art to 221 BC|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=505–521|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Hatzopoulos|first=M. B.|title=Macedonian Institutions Under the Kings: a Historical and Epigraphic Study|volume=1|year=1996|location=Athens|editor=|pages=|publisher=Research Centre for Greek and Roman Antiquity, National Hellenic Research Foundation; Diffusion de Boccard|isbn=960-7094-90-5|url=https://books.google.com/books/about/Macedonian_Institutions_Under_the_Kings.html?id=qTRBAAAAMAAJ|ref=harv|postscript = .}}
* {{cite book|last=Hatzopoulos|first=M. B.|chapter=Macedonia and Macedonians|title=Brill's Companion to Ancient Macedon: Studies in the Archaeology and History of Macedon, 650 BC – 300 AD|pages=43–50|location=Leiden|publisher=Brill|year=2011a|isbn=978-90-04-20650-2|url=https://books.google.com/books?id=kjLPBsB2dIkC|ref=harv| editor-given = Robin J. | editor-surname = Lane Fox| postscript = .}}
* {{cite book|last=Hatzopoulos|first=M. B.|chapter=Macedonians and Other Greeks|title=Brill's Companion to Ancient Macedon: Studies in the Archaeology and History of Macedon, 650 BC – 300 AD|pages=51–78|location=Leiden|publisher=Brill|year=2011b|isbn=978-90-04-20650-2|url=https://books.google.com/books?id=kjLPBsB2dIkC|ref=harv| editor-given = Robin J. | editor-surname = Lane Fox| postscript = .}}
* {{cite book|last=Head|first=Duncan|title=Armies of the Macedonian and Punic Wars: 359 BC to 146 BC|location=|publisher=Wargames Research Group Ltd.|year=2016|orig-year=1982|edition=reprint|isbn=978-1-326-25656-2|url=https://books.google.com/books?id=-7n8CwAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hofmann|first=Johann Baptist|title=Etymologisches Wörterbuch des Griechischen|year=1950|language=German|location=Munich|publisher=R. Oldenbourg|ref=harv}}
* {{cite book|last=Holt|first=Frank L.|year=1989|orig-year=|title=Alexander the Great and Bactria: the Formation of a Greek Frontier in Central Asia|location=Leiden|publisher=[[E. J. Brill|Brill]]|isbn=90-04-08612-9|url=https://books.google.com/books/about/Alexander_the_Great_and_Bactria.html?id=VSA4AAAAIAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Holt|first=Frank L.|year=2012|orig-year=2005|title=Into the Land of Bones: Alexander the Great in Afghanistan|location=Berkeley|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-27432-7|url=https://books.google.com/books?id=Im8Ujg_XAmIC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hornblower|first=Simon|author-link=Simon Hornblower|year=2002|orig-year=1983|title=The Greek World, 479–323 BC|location=London|publisher=Routledge|isbn=0-415-16326-9|url=https://books.google.com/books?id=wvtyijSRcKUC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hornblower|first=Simon|year=2008|chapter=Greek Identity in the Archaic and Classical Periods|title=Hellenisms: Culture, Identity, and Ethnicity from Antiquity to Modernity|pages=37–58|location=Aldershot|publisher=Ashgate Publishing|editor=Zacharia, Katerina|isbn=978-0-7546-6525-0|url=http://www.worldcat.org/title/hellenisms-culture-identity-and-ethnicity-from-antiquity-to-modernity/oclc/192048201|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Humphrey|first1=John W.|last2=Oleson|first2=John P.|last3=Sherwood|first3=Andrew N.|title=Greek and Roman Technology: a Sourcebook: Annotated Translations of Greek and Latin Texts and Documents|publisher=Routledge|location=London|year=1998|isbn=0-415-06136-9|url=https://books.google.com/books?id=s92KAgAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Joint Association of Classical Teachers|title=The World of Athens: An Introduction to Classical Athenian Culture|location=Cambridge, UK|publisher=Cambridge University Press|year=1984|isbn=0-521-27389-7|url=https://books.google.com/books?id=VgDKeqi4or8C|ref=harv}}
* {{cite book|last=King|first=Carol J.|chapter=Macedonian Kingship and Other Political Institutions|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=373–391|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Koumpis|first=Adamantios|title=Management Information Systems for Enterprise Applications: Business Issues, Research, and Solutions|location=Hershey, PA|publisher=Business Science Reference|year=2012|origyear=|isbn=978-1-4666-0164-2|url=https://books.google.com/books?id=gFXm3en91wMC|ref=harv}}
* {{cite book|first=S.|last=Kremydi|editor1-last=Lane Fox|editor1-first=Robin James|chapter=Coinage and Finance|title=Brill's Companion to Ancient Macedon|date=2011|pages=159–178|publisher=Brill|location=Leiden|isbn=978-90-04-20650-2|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Lewis|first1=D.M.|last2=Boardman|first2=John|title=The Cambridge Ancient History: The Fourth Century B.C. (Volume 6)|year=1994|location=Cambridge, UK|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-23348-4|url=https://books.google.com/books?id=vx251bK988gC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Meadows|first=Andrew|chapter=Technologies of Calculation, Part 2: Coinage|title=The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World|pages=769–776|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|year=2008|isbn=978-0-19-518731-1|url=https://books.google.com/books?id=tjrRCwAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = John Peter | editor-surname1 = Oleson| editor-given2 = | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last1=Mollov|first1=Ivelin A.|last2=Georgiev|first2=Dilian G.|chapter=Plovdiv|title=Vertebrates and Invertebrates of European Cities:Selected Non-Avian Fauna|pages=75–94|location=New York|publisher=Springer|year=2015|isbn=978-1-4939-1697-9|url=https://books.google.com/books?id=It7HCgAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = John G. | editor-surname1 = Kelcey| editor-given2 = | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last=Müller |first=Sabine|chapter=Philip II|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=166–185|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Nawotka|first=Krzysztof|title=Alexander the Great|location=Newcastle Upon Tyne|publisher=Cambridge Scholars Publishing|year=2010|isbn=978-1-4438-1743-1|url=https://books.google.com/books?id=NRQaBwAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=O'Brien|first=John Maxwell|title=Alexander the Great: The Invisible Enemy – A Biography|location=New York and London|publisher=Routledge (Taylor and Francis)|year=1994|origyear=1992|isbn=0-415-10617-6|url=https://books.google.com/books?id=QY9bF60I5pAC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Olbrycht|first=Marck Jan|chapter=Macedonia and Persia|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=342–370|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite journal|last=O'Neil|first=James L.|title=The Ethnic Origins of the Friends of the Antigonid Kings of Macedon|journal=The Classical Quarterly|volume=10|number=2|year=2003|pages=510–522|publisher=|jstor=3556219|ref=harv|doi=}}
* {{cite book|last=Osborne|first=Robin|title=Greek History|location=New York|publisher=Routledge|year=2004|isbn=0-415-31717-7|url=https://books.google.com/books?id=jXve_I_7u8QC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Palagia|first=Olga|chapter=Hephaestion's Pyre and the Royal Hunt of Alexander|title=Alexander the Great in Fact and Fiction|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|year=2000|pages=167–198|editor-given1 = A. B. | editor-surname1 = Bosworth| editor-given2 = E. J. | editor-surname2 = Baynham|isbn=978-0-19-815287-3|url=https://books.google.com/books?id=XcWD9idtjaMC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Perlman|first=Samuel|title=Philip and Athens|location=Cambridge, UK|publisher=Heffer|year=1973|isbn=0-85270-076-8|url=https://books.google.com/books?id=s5sgAAAAMAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Piening|first=H.|chapter=Mobile UV-VIS Absorption Spectrometry Investigations in the "Alexander-Sarcophagus" in Istanbul|title=Nondestructive Testing of Materials and Structures: Proceedings of NDTMS-2011, Istanbul Turkey, May 15–18 2011, Part 1|pages=1179–1186|location=Heidelberg|publisher=RILEM and Springer|year=2013|isbn=978-94-007-0722-1|url=https://books.google.com/books?id=hwYObrHGMj4C|ref=harv| editor-given1 = Oral | editor-surname1 = Büyüköztürk| editor-given2 = Mehmet | editor-surname2 = Ali Taşdemir| postscript = .}}
* {{cite book|last=Renault|first=Mary|title=The Nature of Alexander the Great|year=2001|orig-year=1975|location=New York|publisher=Penguin|isbn=0-14-139076-X|ref=harv}}
* {{cite book|last=Rhodes|first=P. J.|chapter=The Literary and Epigraphic Evidence to the Roman Conquest|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=23–40|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Roisman|first=Joseph|chapter=Classical Macedonia to Perdiccas III|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=145–165|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Sakellariou|first=Michael B.|title=Macedonia: 4000 Years of Greek History and Civilization|chapter=Inhabitants|pages=44–63|editor=Michael B. Sakellariou|location=Athens|publisher=Ekdotike Athenon S.A.|year=1983|isbn=|url=|ref=harv}}
* {{cite book|last=Sansone|first=David|edition=3rd|title=Ancient Greek Civilization|year=2017|location=Oxford|publisher=[[Wiley-Blackwell]]|isbn=978-1-119-09815-7|url=https://books.google.com/books?id=cVUWDQAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Sawada|first=Noriko|chapter=Social Customs and Institutions: Aspects of Macedonian Elite Society|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=392–408|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Sekunda|first=Nicholas Viktor|chapter=The Macedonian Army|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=446–471|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite encyclopedia | last = Schwahn | first = Walther |title = Sympoliteia | encyclopedia = [[Realencyclopädie der Classischen Altertumswissenschaft]] | volume = Band IV, Halbband 7, Stoa-Symposion  | year = 1931 | at=col. 1171–1266 |language=German | ref=harv}}
* {{cite book|last=Sprawski|first=Slawomir|chapter=The Early Temenid Kings to Alexander I|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=127–144|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Stern|first=E. Marianne|chapter=Glass Production|title=The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World|pages=520–550|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|year=2008|isbn=978-0-19-518731-1|url=https://books.google.com/books?id=tjrRCwAAQBAJ|ref=harv| editor-given1 = John Peter | editor-surname1 = Oleson| editor-given2 = | editor-surname2 = | postscript = .}}
* {{cite book|last=Thomas|first=Carol G.|chapter=The Physical Kingdom|title=A Companion to Ancient Macedonia|pages=65–80|location=Oxford|publisher=Wiley-Blackwell|year=2010|isbn=978-1-4051-7936-2|url=https://archive.org/stream/AncientMacedonia/Ancient%20Macedonia#page/n401/mode/2up|ref=harv| editor-given1 = Joseph | editor-surname1 = Roisman| editor-given2 = Ian | editor-surname2 = Worthington| postscript = .}}
* {{cite book|last=Treister|first=Michail Yu|title=The Role of Metals in Ancient Greek History|year=1996|location=Leiden|publisher=Brill|isbn=90-04-10473-9|url=https://books.google.com/books?id=dcTexDa4I0kC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Philip II of Macedonia|location=New Haven, CT|publisher=[[Yale University Press]]|year=2008|isbn=0-300-12079-6|url=https://books.google.com/books?id=CZsTAQAAIAAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Alexander the Great: a Reader|year=2012|edition=2nd|location=London|publisher=Routledge|isbn= 978-0-415-66742-5|url=https://books.google.com/books?id=yxqpAgAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=By the Spear: Philip II, Alexander the Great, and the Rise and Fall of the Macedonian Empire|year=2014|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn= 978-0-19-992986-3|url=https://books.google.com/books?id=vnGVAwAAQBAJ|ref=harv}}
* {{cite book|last=Woodard|first=Roger D.|chapter=Introduction|title=The Cambridge Encyclopedia of the World's Ancient Languages|pages=1–18|location=Oxford|publisher=Cambridge University Press|year=2004|isbn=978-0-521-56256-0|ref=harv| editor-given1 = Roger D. | editor-surname1 = Woodard | postscript = .}}
* {{cite book|last=Woodard|first=Roger D.|chapter=Language in Ancient Europe: an Introduction|title=The Ancient Languages of Europe|pages=1–13|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|year=2010|orig-year=2008|isbn=978-0-521-68495-8|ref=harv| editor-given1 = Roger D. | editor-surname1 = Woodard | postscript = .}}
* {{cite book|last=Winter|first=Frederick E.|title=Studies in Hellenistic Architecture|year=2006|location=Toronto|publisher=[[University of Toronto Press]]|isbn=978-0-8020-3914-9|url=https://books.google.gr/books?id=03UNLhtEP1oC|ref=harv}}
* {{cite book|last=Zacharia|first=Katerina|title=Hellenisms: Culture, Identity, and Ethnicity from Antiquity to Modernity|year=2008|location=Hampshire|publisher=Ashgate Publishing Limited|isbn=978-0-7546-6525-0|url=https://books.google.com/books?id=H1fGJRxUG6wC|ref=harv}}
{{refend}}

== Bacaan tambahan ==
{{refbegin|35em}}
* {{cite book|last=Autenrieth|first=Georg|title=A Homeric Dictionary for Schools and Colleges|year=1891|location=New York|publisher=Harper and Brothers}}
* {{cite book|last=Bard|first=Kathryn A.|title=Encyclopaedia of the Archaeology of Ancient Egypt|year=1999|location=New York|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-66524-2|url=https://books.google.com/books?id=MH7sAgAAQBAJ}}
* {{cite book|last=Borza|first=Eugene N.|title=Before Alexander: Constructing Early Macedonia|year=1999|location=Claremont, CA|publisher=Regina Books|isbn=0-941690-97-0|url=https://books.google.com/books?id=JdEHAAAACAAJ}}
* {{cite book|last=Bryant|first=Joseph M.|title=Moral Codes and Social Structure in Ancient Greece: A Sociology of Greek Ethics from Homer to the Epicureans and Stoics|location=Albany, NY|publisher=[[State University of New York Press]]|year=1996|isbn=0-7914-3042-1|url=https://books.google.com/books?id=bCM9D9fyCoQC}}
* {{cite book|last=Chamoux|first=François|title=Hellenistic Civilization|location=Oxford, UK|publisher=[[Blackwell Publishing]]|year=2002|isbn=0-631-22241-3|url=https://books.google.com/books?id=T1kr4YGTA2AC}}
* {{cite journal|last=Errington|first=Robert M.|title=Macedonian 'Royal Style' and Its Historical Significance|journal=The Journal of Hellenic Studies|volume=94|year=1974|pages=20–37|jstor=630417|doi=10.2307/630417}}
* {{cite book|last=Fine|first=John Van Antwerp|title=The Ancient Greeks: A Critical History|location=Cambridge, MA|publisher=[[Harvard University Press]]|year=1983|isbn=0-674-03314-0|url=https://books.google.com/books?id=NjeM0kcp8swC}}
* {{cite book|last1=Hammond|first1=Nicholas Geoffrey Lemprière|title=Collected Studies: Further Studies on Various Topics|location=Amsterdam|publisher=Hakkert|year=2001|url=https://books.google.com/?id=eW0iAQAAIAAJ}}
* {{cite book|last=Hammond|first=Nicholas Geoffrey Lemprière|title=Studies concerning Epirus and Macedonia before Alexander|location=Amsterdam|publisher=Hakkert|year=1993|url=https://books.google.com/books?id=TWwiAQAAIAAJ}}
* {{cite book|last=Hammond|first=Nicholas Geoffrey Lemprière|title=The Macedonian State: Origins, Institutions, and History|location=Oxford, UK|publisher=Clarendon Press|year=1989|isbn=0-19-814883-6|url=https://books.google.com/books?id=4jRoAAAAMAAJ}}
* {{cite book|last=Jones|first=Archer|title=The Art of War in the Western World|location=Champaign, IL|publisher=[[University of Illinois Press]]|year=2001|isbn=0-252-06966-8|url=https://books.google.com/books?id=z2FRzcz2W0oC}}
* {{cite book|last=Levinson|first=David|title=Encyclopedia of World Cultures|volume=1|year=1992|location=Boston, MA|publisher=G.K. Hall|isbn=978-0-8168-8840-5|url=https://books.google.com/books?id=PnMYAAAAIAAJ}}
* {{cite book|last=Starr|first=Chester G.|title=A History of the Ancient World|location=New York|publisher=Oxford University Press|year=1991|isbn=0-19-506628-6|url=https://books.google.com/books?id=bA3kgtZU1iMC}}
* {{cite book|last=Toynbee|first=Arnold Joseph|title=The Greeks and Their Heritages|location=Oxford, UK|publisher=Oxford University Press|year=1981|url=https://books.google.com/books?id=l98bAAAAYAAJ}}
* {{cite book|last=Wilcken|first=Ulrich|title=Alexander the Great|year=1967|location=New York|publisher=W.W. Norton and Company, Inc.|isbn=978-0-393-00381-9|url=https://books.google.com/books?id=WiSZM-LYsk4C}}
{{refend}}

== Pranala luar ==
{{EB1911 Poster|Macedonian Empire}}
* [http://www.livius.org/maa-mam/macedonia/macedonia.html Makedonia Kuno] di situs [http://www.livius.org/ Livius], oleh Jona Lendering
* [http://www.ashmolean.org/exhibitions/current/?timing=current&id=57&exhibitionYear=2011 Dari Herakles hingga Aleksander Agung: Harta Karun dari Ibu Kota Kerajaan Makedonia, Sebuah Kerajaan Helenik pada Zaman Demokrasi], [[Museum Seni dan Arkeologi Ashmolea]], [[Universitas Oxford]]
* [https://www.britannica.com/place/Macedonia-ancient-kingdom-Europe "Macedonia, ancient kingdom"], laman di situs ''[[Encyclopædia Britannica]]''
* [http://www.metmuseum.org/toah/hd/alex/hd_alex.htm "The Rise of Macedonia and the Conquests of Alexander the Great"], dari situs [[Museum Seni Metropolitan]], garis waktu sejarah seni

{{Empires}}
{{Artikel pilihan}}

[[Kategori:Yunani Kuno]]
[[Kategori:Kekaisaran]]