Lihat sumber Mamalia

{{Infobox spesies
| fossil_range = {{Fossil range|167|0|[[Tras|Trias akhir]]–Sekarang| earliest=225}}
| image = Mammal Diversity 2011.png
| image_caption = Keanekaragaman mamalia
| subdivision_ranks = Subgrup yang masih hidup
| subdivision =
*[[Monotremata]]
*[[Theria]]
**[[Marsupialia]]
**[[Placentalia]]
}}
'''Binatang menyusui''' atau '''mamalia''' (dari [[bahasa Latin]] ''[[:en:wikt:mamma#Latin|mamma]]'', 'payudara') adalah [[Kelas (biologi)|kelas]] hewan [[vertebrata]] yang dicirikan oleh adanya [[kelenjar susu]] (yang pada hewan [[betina]] menghasilkan [[susu]] sebagai sumber makanan anaknya), [[neokorteks]], [[rambut]], dan tiga tulang di [[telinga tengah]]. Karakteristik-karakteristik ini membedakan mereka dari [[reptil]] dan [[Burung walet|burung]], yang [[Divergensi genetis|divergensi genetiknya]] terjadi pada periode [[Karbon (periode)|Karbon]], lebih dari 300 juta tahun yang lalu. Sekitar 6.400 spesies mamalia yang masih sintas (bertahan hingga kini) telah [[Deskripsi spesies|dideskripsikan]]. Ordo terbesar dalam mamalia adalah [[Hewan pengerat|Rodentia]] (hewan pengerat), [[Kelelawar|Chiroptera]] (kelelawar), dan [[Eulipotyphla]] ([[Erinaceinae|landak susu]], [[tikus tanah]], [[celurut]], dan sebagainya). Tiga ordo terbesar berikutnya adalah [[Primata]] (termasuk [[Manusia purba|manusia]], [[kera]], [[monyet]], dan lain-lain), [[Hewan berkuku genap|Artiodactyla]] (hewan berkuku genap, termasuk [[Cetacea]]), dan [[Carnivora]] ([[kucing]], [[anjing]], [[anjing laut]], dan lainnya).

Dalam [[kladistika]], yang mencerminkan sejarah evolusi, mamalia adalah satu-satunya anggota [[Synapsida]] yang masih tersisa. Synapsida dan [[Sauropsida]] (reptil dan burung) dimasukkan dalam [[klad]] [[Amniota]] yang lebih besar. Leluhur mamalia Synapsida awal adalah [[Sphenacodontia]] di bawah [[Pelycosauria]], kelompok yang juga mencakup ''[[Dimetrodon]]'' nonmamalia. Pada akhir periode Karbon sekitar 300 juta tahun yang lalu, mamalia bercabang dari garis Sauropsida yang mengarah ke reptil dan burung masa kini. Garis keturunan yang mengikuti [[Kelompok mahkota|kelompok batang]] sphenacodontia terpecah menjadi beberapa kelompok Synapsida nonmamalia yang beragam—kadang-kadang salah disebut sebagai reptil mirip mamalia—sebelum memunculkan [[Therapsida]] pada periode [[Cisuralium|Permian Awal]]. Mamalia berasal dari [[Cynodontia]], kelompok Therapsida tingkat lanjut, pada kala [[Trias Akhir]]. Ordo mamalia modern muncul pada periode [[Paleogen]] dan [[Neogen]] dari era [[Senozoikum]] setelah kepunahan dinosaurus nonunggas. Sejak 66 juta tahun yang lalu, mamalia telah menjadi kelompok hewan darat yang dominan hingga saat ini.

Tipe dasar tubuh mamalia adalah [[Quadrupedalisme|berkaki empat]] dan kebanyakan mamalia menggunakan keempat [[ekstremitas]] mereka untuk [[lokomosi darat]]. Namun, sejumlah mamalia memiliki ekstremitas yang beradaptasi untuk kehidupan [[Mamalia laut|di laut]], di udara, [[Daya gerak arboreal|di pohon]], di bawah tanah, atau untuk [[Bipedalisme|berjalan dengan dua kaki]]. Ukuran tubuh mamalia berkisar dari kelelawar [[Craseonycteridae]] yang besarnya 30–40 mm (1,2–1,6 inci) hingga [[paus biru]] yang besarnya 30 m (98 kaki)—mungkin hewan terbesar yang pernah hidup. Umur maksimum mamalia bervariasi dari dua tahun pada celurut sampai 211 tahun pada [[paus kepala busur]]. Semua mamalia modern melahirkan anak, kecuali lima spesies [[Monotremata]] yang merupakan mamalia bertelur. [[Placentalia]] merupakan kelompok mamalia yang banyak spesiesnya. Mereka memiliki [[plasenta]] untuk memberi makan janin selama masa [[gestasi]].

Mayoritas mamalia merupakan makhluk yang cerdas, dan sebagian mamalia memiliki otak yang besar, kesadaran diri, dan [[Penggunaan alat pada hewan|mampu menggunakan alat]]. Mamalia dapat berkomunikasi dan bersuara dengan beberapa cara, termasuk menghasilkan [[ultrasonik]], [[Teritori (hewan)|menandai aroma]], memberi [[sinyal alarm]], [[Penyanyi|menyanyi]], dan menggunakan [[ekolokasi]]. Mamalia dapat mengatur diri mereka sendiri ke dalam [[kelompok fisi-fusi]], [[Harem (zoologi)|harem]], dan [[Hierarki Gereja Katolik|hierarki]], tetapi mereka juga bisa soliter dan [[Teritori (hewan)|teritorial]]. Kebanyakan mamalia merupakan [[Poligini pada hewan|hewan poligini]], tetapi beberapa mamalia dapat menjadi monogami atau poliandri.

[[Domestikasi]] berbagai jenis mamalia oleh manusia memainkan peran utama dalam [[Revolusi Neolitikum]], yang menjadikan manusia mengubah sistem [[Pemburu dan peramu|berburu dan meramu]] menjadi [[Pertanian|bertani]] untuk mendapatkan sumber makanan utama. Hal ini menyebabkan restrukturisasi besar masyarakat manusia dari nomaden ke menetap dan membentuk lebih banyak kerja sama di antara kelompok yang lebih besar dan selanjutnya menjadi semakin besar, hingga akhirnya mengembangkan peradaban. Mamalia domestik menyediakan tenaga untuk transportasi dan pertanian, menjadi sumber makanan ([[Daging merah|daging]] dan [[produk susu]]), serta dimanfaatkan [[Rambut hewan|rambut]] dan [[Kulit (produk hewan)|kulitnya]]. Mamalia juga [[Perburuan|diburu]] dan dilombakan dalam olahraga, serta digunakan sebagai [[organisme model]] dalam sains. Mamalia telah digambarkan dalam seni sejak zaman [[Paleolitikum]] dan muncul dalam sastra, film, mitologi, dan agama. Penurunan jumlah dan kepunahan banyak mamalia didorong oleh [[perburuan liar]], [[perusakan habitat]], dan terutama [[deforestasi]].

== Klasifikasi ==
{{See also|Daftar genus mamalia}}
[[Berkas:Mammal species pie chart.svg|jmpl|upright=1.35|Ordo [[Rodent]]ia (biru), [[Chiroptera]] (merah) dan [[Soricomorpha]]{{efn|name=fn1|Soricomorpha kini digolongkan sebagai subordo di bawah ordo [[Eulipotyphla]]}} (kuning) jika digabung mencapai 70% spesies mamalia.
{|
| style="width:150px; vertical-align:top"|
{{legend|#63aafe|[[Rodentia]]}}
{{legend|#dd2d32|[[Chiroptera]]}}
{{legend|#fff58c|[[Soricomorpha]]}}{{efn|name=fn1}}
{{legend|#4ee257|[[Primata]]}}
{{legend|#6711ff|[[Carnivora]]}}
{{legend|#fea746|[[Artiodactyla]]}}
{{legend|#865357|[[Diprotodontia]]}}
{{legend|#a2bd90|[[Lagomorpha]]}}
{{legend|#00ccff|[[Didelphimorphia]]}}
{{legend|#ccffff|[[Cetacea]]}}
{{legend|#CCFFCC|[[Dasyuromorphia]]}}
| style="width:150px; vertical-align:top"|
{{legend|#ffff99|[[Afrosoricida]]}}
{{legend|#99ccff|[[Erinaceomorpha]]}}{{efn|name=fn2|Erinaceomorpha kini digolongkan sebagai famili di bawah ordo [[Eulipotyphla]]}}
{{legend|#ff99cc|[[Cingulata]]}}
{{legend|#cc99ff|[[Peramelemorphia]]}}
{{legend|#ffcc99|[[Scandentia]]}}
{{legend|#3366ff|[[Perissodactyla]]}}
{{legend|#33cccc|[[Macroscelidea]]}}
{{legend|#99cc00|[[Pilosa]]}}
{{legend|#ff6600|[[Monotremata]]}}
{{legend|#003366|[[Proboscidea]]}}
|}]]
Klasifikasi mamalia telah melalui beberapa revisi sejak [[Carolus Linnaeus]] pertama kali mendefinisikan kelas ini. Saat ini, tidak ada sistem klasifikasi yang diterima secara universal. McKenna dan Bell (1997) serta Wilson dan Reader (2005) memberikan ringkasan terbaru yang bermanfaat.{{sfn|Vaughan dkk.|2013|p=61–66}} [[George Gaylord Simpson|George Simpson]] (1945)<ref name="Simpson-1945">{{cite journal|last=Simpson|first=G.G.|author-link=George Gaylord Simpson|date=1945|title=Principles of classification, and a classification of mammals|url=https://digitallibrary.amnh.org/handle/2246/1104|journal=[[American Museum of Natural History]]|volume=85}}</ref> menyediakan [[sistematika]] asal-usul dan hubungan mamalia yang telah diajarkan secara universal hingga akhir abad ke-20. Namun, sejak 1945, sejumlah besar informasi baru dan lebih rinci ditemukan secara bertahap. Catatan [[paleontologi]] melalui [[fosil]] telah dikalibrasi ulang dan pada tahun-tahun berikutnya ada banyak perdebatan dan kemajuan mengenai dasar-dasar teoretis dari sistematika itu sendiri, yang sebagian muncul karena konsep baru yang disebut [[kladistika]]. Meskipun temuan dari lapangan dan laboratorium semakin membuat klasifikasi Simpson ketinggalan zaman, tetapi usulannya tetap menjadi yang paling mendekati klasifikasi resmi mamalia, meskipun ada banyak masalah yang telah diketahui.<ref name="Szalay">{{cite journal|last=Szalay|first=F.S.|year=1999|title=Classification of mammals above the species level: Review|journal=Journal of Vertebrate Paleontology|volume=19|pages=191–195|doi=10.1080/02724634.1999.10011133|jstor=4523980|number=1}}</ref>

Sebagian besar mamalia tergolong dalam kelompok [[Placentalia|mamalia berplasenta]], termasuk enam [[Ordo (biologi)|ordo]] yang memiliki paling banyak spesies. Tiga ordo yang paling kaya akan spesies adalah [[Hewan pengerat|Rodentia]] ([[mencit]], [[tikus]], [[landak]], [[biwara]], [[kapibara]], dan mamalia lain yang mengerat), [[Chiroptera]] (kelelawar), dan [[Eulipotyphla]] ([[celurut]], [[tikus tanah]], dan [[solenodon]]). Tiga ordo terbesar berikutnya, tergantung pada skema [[klasifikasi biologis]] yang digunakan, adalah [[Primata]] ([[kera]], [[monyet]], dan [[lemur]]), [[Cetartiodactyla]] ([[Paus (mamalia)|paus]] dan hewan berkuku genap), dan [[Carnivora]] ([[kucing]], [[anjing]], [[musang]], [[beruang]], [[anjing laut]], dan sejenisnya).{{sfn|Wilson|Reeder|2005|p=xxvi–xxx}} 

Menurut ''[[Mammal Species of the World]]'' (MSW), 5.416 spesies mamalia diidentifikasi pada tahun 2006, yang dikelompokkan ke dalam 1.229 [[genus]], 153 [[Famili (biologi)|famili]], dan 29 ordo.{{sfn|Wilson|Reeder|2005|p=xxvi–xxx}} Pada tahun 2008, [[Uni Internasional untuk Konservasi Alam]] (IUCN) menyelesaikan Penilaian Mamalia Global selama lima tahun untuk menyusun [[daftar merah IUCN]], yang memuat 5.488 spesies.<ref>{{cite web|date=April 2010|title=Mammals|url=http://www.iucnredlist.org/initiatives/mammals|work=The IUCN Red List of Threatened Species|publisher=[[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN)|access-date=23 Agustus 2016}}</ref> Menurut penelitian yang diterbitkan dalam ''[[Journal of Mammalogy]]'' pada tahun 2018, jumlah spesies mamalia yang diakui adalah 6.495, termasuk 96 yang baru saja punah.<ref>{{Cite journal|last=Burgin|first=Connor J|last2=Colella|first2=Jocelyn P.|last3=Kahn|first3=Philip L.|last4=Upham|first4=Nathan S.|date=2018|title=How many species of mammals are there?|url=https://academic.oup.com/jmammal/article/99/1/1/4834091|journal=Journal of Mammalogy|volume=99|issue=1|pages=1–14|doi=10.1093/jmammal/gyx147|issn=0022-2372}}</ref>

=== Definisi ===
Kata "mamalia" adalah istilah modern yang diambil dari nama ilmiah “Mammalia” yang diciptakan oleh [[Carolus Linnaeus]] pada tahun 1758. Kata ini berasal dari [[bahasa Latin]] ''mamma'' ("puting"). Dalam sebuah publikasi tahun 1988 yang berpengaruh, Timothy Rowe mendefinisikan Mammalia secara [[Filogeni|filogenetik]] sebagai [[kelompok mahkota]] dari mamalia, sebuah [[klad]] yang terdiri dari [[Nenek moyang bersama paling terkini|leluhur bersama paling terkini]] dari [[Monotremata]] hidup ([[Landak semut|ekidna]] dan [[platipus]]) dan mamalia [[Theria]] ([[marsupialia]] dan [[Placentalia|plasentalia]]), serta semua keturunan dari leluhur tersebut.<ref>{{cite journal|last=Rowe|first=T.|year=1988|title=Definition, diagnosis, and origin of Mammalia|url=http://www.geo.utexas.edu/faculty/rowe/Publications/pdf/010%20Rowe%201988.pdf|journal=Journal of Vertebrate Paleontology|volume=8|issue=3|pages=241–264|doi=10.1080/02724634.1988.10011708}}</ref> Karena leluhur ini hidup pada periode [[Jura (periode)|Jura]], definisi Rowe mengecualikan semua hewan dari periode sebelumnya, [[Trias]], meskipun terdapat fakta bahwa fosil Trias pada ordo [[Haramiyida]] telah digolongkan sebagai Mammalia sejak pertengahan abad ke-19.{{sfn|Lyell|1871|p=347}}

Jika Mammalia dianggap sebagai kelompok mahkota, asal-usulnya dapat diperkirakan secara kasar sebagai kemunculan hewan pertama yang diketahui berhubungan lebih dekat dengan beberapa mamalia yang masih sintas (bertahan hingga kini) dibandingkan hewan yang lain. Genus ''[[Ambondro]]'' lebih dekat kekerabatannya dengan monotremata dibandingkan mamalia Theria, sementara genus ''[[Amphilestes]]'' dan ''[[Amphitherium]]'' lebih dekat kekerabatannya dengan Theria; karena fosil dari ketiga genus tersebut berumur sekitar 167 juta tahun yang lalu pada kala [[Jura Tengah]], ini adalah perkiraan yang masuk akal untuk kemunculan kelompok mahkota.<ref>{{Cite journal|last=Cifelli|first=Richard L.|last2=Davis|first2=Brian M.|date=2003|title=Marsupial Origins|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.1092272|journal=Science|volume=302|issue=5652|pages=1899–1900|doi=10.1126/science.1092272|issn=0036-8075}}</ref>

Dalam bukunya yang terbit pada tahun 2005, ahli zoologi T.S. Kemp memberikan definisi yang lebih tradisional: "[[Synapsida]] yang memiliki artikulasi rahang [[Tulang rahang|dentale]]-[[Tulang skuamosa|skuamosa]] dan [[Oklusi (kedokteran gigi)|oklusi]] antara geraham atas dan bawah dengan komponen transversal untuk bergerak" atau dalam pandangan Kemp, klad yang berasal dari leluhur terakhir ''[[Sinoconodon]]'' dan mamalia sintas.{{sfn|Kemp|2005|p=3}} Synapsida paling awal yang memenuhi definisi Kemp adalah ''[[Tikitherium]]'', dari 225 juta tahun silam, sehingga kemunculan mamalia dalam pengertian yang lebih luas ini dapat disimpulkan pada [[Trias Akhir]].<ref>{{Cite journal|last=Datta|first=P.M.|date=2005|title=Earliest mammal with transversely expanded upper molar from the Late Triassic (Carnian) Tiki Formation, South Rewa Gondwana Basin, India|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1671/0272-4634%282005%29025%5B0200%3AEMWTEU%5D2.0.CO%3B2|journal=Journal of Vertebrate Paleontology|volume=25|issue=1|pages=200–207|doi=10.1671/0272-4634(2005)025[0200:EMWTEU]2.0.CO;2|issn=0272-4634}}</ref><ref>{{cite journal|last=Luo|first=Z.X.|last2=Martin|first2=T.|year=2007|title=Analysis of Molar Structure and Phylogeny of Docodont Genera|url=http://xa.yimg.com/kq/groups/13543816/1018125207/name/Luo+y+Martin+2007-+molar+structure+and+phylogeny+of+docodonts.pdf|journal=Bulletin of Carnegie Museum of Natural History|volume=39|pages=27–47|doi=10.2992/0145-9058(2007)39[27:AOMSAP]2.0.CO;2|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303225517/http://xa.yimg.com/kq/groups/13543816/1018125207/name/Luo+y+Martin+2007-+molar+structure+and+phylogeny+of+docodonts.pdf|archive-date=3 Maret 2016|access-date=8 April 2013|url-status=dead}}</ref>

=== Klasifikasi McKenna/Bell ===
Pada tahun 1997, pengelompokan mamalia direvisi secara komprehensif oleh [[Malcolm McKenna|Malcolm C. McKenna]] dan [[Susan K. Bell]], yang menghasilkan klasifikasi McKenna/Bell. Keduanya bekerja sama sebagai ahli paleontologi di [[Museum Sejarah Alam Amerika]]. McKenna mewarisi proyek dari Simpson, sedangkan Bell membangun sistem hierarki yang benar-benar baru, yang mencakup taksa sintas dan punah, yang mencerminkan silsilah historis Mammalia.<ref name="Szalay" /> Buku mereka yang terbit pada tahun 1997, ''Klasifikasi Mamalia di atas Tingkat Spesies'', adalah karya komprehensif tentang sistematika, hubungan, dan kemunculan semua taksa mamalia, baik sintas dan punah, hingga peringkat genus, meskipun data genetik molekuler menantang beberapa pengelompokan tingkat yang lebih tinggi.<ref name="McKennaBell1997">{{cite book|last=McKenna|first=Malcolm C.|last2=Bell|first2=Susan K.|year=1997|title=Classification of Mammals above the Species Level|place=New York|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-11013-6|oclc=37345734|url-status=live}}</ref> 

Pada daftar di bawah ini, kelompok yang telah punah diberi tanda [[Dagger (tipografi)|dagger]] (†).

'''Kelas Mammalia'''

* '''Subkelas [[Prototheria]]''': monotremata: [[Landak semut|ekidna]] dan [[platipus]]
* '''Subkelas [[Theriiformes]]''': mamalia yang melahirkan dan kerabat prasejarahnya
** Infrakelas †[[Allotheria]]: multituberkulata
** Infrakelas †[[Eutriconodonta]]: eutrikonodon
** Infrakelas [[Holotheria]]: mamalia modern yang melahirkan dan kerabat prasejarahnya
*** Superlegion †[[Kuehneotheria]]
*** Superkohort [[Theria]]: mamalia yang melahirkan
**** Kohort [[Marsupialia]]: marsupialia
***** Magnordo [[Australidelphia]]: marsupialia Australia dan [[monito del monte]]
***** Magnordo [[Ameridelphia]]: marsupialia Dunia Baru yang sekarang dianggap parafili, dengan [[celurut oposum]] lebih dekat kepada australidelfian.<ref>{{cite journal|date=2010|title=Tracking marsupial evolution using archaic genomic retroposon insertions|journal=PLOS Biology|volume=8|issue=7|pages=e1000436|doi=10.1371/journal.pbio.1000436|pmc=2910653|pmid=20668664|vauthors=Nilsson MA, Churakov G, Sommer M, Tran NV, Zemann A, Brosius J, Schmitz J}}</ref>
**** Kohort [[Placentalia]]: mamalia berplasenta
***** Magnordo [[Xenarthra]]: xenarthra
***** Magnordo [[Epitheria]]: epitheria
****** Superordo †[[Leptictida]]
****** Superordo [[Preptotheria]]
******* Grandordo [[Glires|Anagalida]]: [[lagomorpha]], [[Hewan pengerat|rodensia]], dan [[celurut gajah]]
******* Grandordo [[Ferae]]: [[Carnivora|karnivora]], [[tenggiling]], †[[Creodont|kreodon]], dan kerabatnya
******* Grandordo [[Lipotyphla]]: [[Insectivora|insektivor]]
******* Grandordo [[Archonta]]: [[kelelawar]], [[primata]], [[kubung]], dan [[tupai]]
******* Grandordo [[Ungulata]]: ungulata
******** Ordo [[Tubulidentata]] ''[[incertae sedis]]'': [[babi tanah]]
******** Mirordo [[Eparctocyona]]: †[[condylarth]], [[Paus (mamalia)|paus]], dan artiodaktila (ungulata berkuku genap)
******** Mirordo †[[Meridiungulata]]: ungulata Amerika Selatan
******** Mirordo [[Altungulata]]: [[Hewan berkuku ganjil|perisodaktila]] (ungulata berkuku ganjil), [[gajah]], [[lembu laut]], dan [[hyrax]]

=== Klasifikasi molekuler mamalia berplasenta ===
Pada awal abad ke-21, studi molekuler berdasarkan analisis DNA menunjukkan hubungan baru di antara keluarga mamalia. Sebagian besar temuan ini telah divalidasi secara independen oleh data ada/tidaknya [[retrotransposon]].<ref>{{Cite journal|last=Kriegs|first=Jan Ole|last2=Churakov|first2=Gennady|last3=Kiefmann|first3=Martin|last4=Jordan|first4=Ursula|last5=Brosius|first5=Jürgen|last6=Schmitz|first6=Jürgen|date=2006|editor-last=Penny|editor-first=David|title=Retroposed Elements as Archives for the Evolutionary History of Placental Mammals|url=https://dx.plos.org/10.1371/journal.pbio.0040091|journal=PLoS Biology|volume=4|issue=4|pages=e91|doi=10.1371/journal.pbio.0040091|issn=1545-7885|pmc=PMC1395351|pmid=16515367}}</ref> Sistem klasifikasi berdasarkan studi molekuler mengungkapkan tiga kelompok utama atau garis keturunan dari mamalia berplasenta, yaitu [[Afrotheria]], [[Xenarthra]], dan [[Boreoeutheria]], yang bercabang pada [[Kapur (periode)|Periode Kapur]]. Hubungan antara ketiga garis keturunan ini kontroversial, dan ada tiga hipotesis yang diajukan sehubungan dengan kelompok mana yang bersifat [[basal (filogenetika|basal]]. Hipotesis-hipotesis tersebut adalah [[Atlantogenata]] (Boreoeutheria sebagai basal), [[Epitheria]] (Xenarthra sebagai basal) dan [[Exafroplacentalia]] (Afrotheria sebagai basal).<ref name=":0">{{Cite journal|last=Nishihara|first=H.|last2=Maruyama|first2=S.|last3=Okada|first3=N.|date=2009|title=Retroposon analysis and recent geological data suggest near-simultaneous divergence of the three superorders of mammals|url=http://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.0809297106|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=106|issue=13|pages=5235–5240|doi=10.1073/pnas.0809297106|issn=0027-8424|pmc=PMC2655268|pmid=19286970}}</ref> Boreoeutheria sendiri mengandung dua garis keturunan utama, yaitu [[Euarchontoglires]] dan [[Laurasiatheria]]. Perkiraan waktu divergensi antara ketiga kelompok mamalia berplasenta ini berkisar antara 105 hingga 120 juta tahun yang lalu, tergantung pada jenis DNA yang digunakan (seperti DNA inti atau DNA mitokondria)<ref>{{Cite journal|last=Springer|first=M.S.|last2=Murphy|first2=W.J.|last3=Eizirik|first3=E.|last4=O'Brien|first4=S.J.|date=2003|title=Placental mammal diversification and the Cretaceous-Tertiary boundary|url=http://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.0334222100|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=100|issue=3|pages=1056–1061|doi=10.1073/pnas.0334222100|issn=0027-8424|pmc=PMC298725|pmid=12552136}}</ref> dan berbagai interpretasi data paleogeografis.<ref name=":0" />

{{clade| style=font-size:100%;line-height:100%
|label1='''Mammalia'''
|1={{Clade
   |1=[[Monotremata]] [[File:The zoological miscellany (platypus).jpg|50 px|''Ornithorhynchus anatinus'']]
   |label2=[[Theria]]
   |2={{Clade
      |1=[[Marsupialia]] [[File:A monograph of the Macropodidæ, or family of kangaroos (9398404841) white background.jpg|50 px|Macropodidæ]]
      |label2=[[Placentalia]]
         |2={{Clade
            |label1=[[Atlantogenata]]
            |1={{Clade
               |1=[[Afrotheria]] [[File:Indian elephant white background.jpg|50 px|''Elephas maximus'']] [[File:Manatee white background.jpg|50 px|''Trichechus'']]
               |2=[[Xenarthra]] [[File:Nine-banded-Armadillo white background.jpg|50 px|''Dasypus novemcinctus'']] [[File:Natural history of the animal kingdom for the use of young people (Plate XV) (Myrmecophaga tridactyla).jpg|50 px|''Myrmecophaga tridactyla'']]
               }}
            |label2=[[Boreoeutheria]]
            |2={{Clade
               |label1=[[Euarchontoglires]]
               |1={{Clade
                  |1=[[Euarchonta]] [[File:Die Säugthiere in Abbildungen nach der Natur, mit Beschreibungen (Plate 8) (white background).jpg|50 px|''Cebus olivaceus'']] [[File:Bechuana of Distinction-1841 (white background).jpg|50 px|''Homo sapiens'']]
                  |2=[[Glires]] [[File:Ruskea rotta.png|50 px|''Rattus'']] [[File:Bruno Liljefors - Hare studies 1885 white background.jpg|50 px|''Lepus'']]
                  }}
               |label2=[[Laurasiatheria]]
               |2={{Clade
                  |1=[[Eulipotyphla]] [[File:Mole white background.jpg|50 px|Talpidae]]
                  |label2=[[Scrotifera]]
                  |2={{Clade
                     |1=[[Chiroptera]] [[File:Vampire bat white background.jpg|50 px|Desmodontinae]]
                     |label2=
                     |2={{Clade
         |label1=[[Euungulata]]
                        |1={{Clade
                           |1=[[Cetartiodactyla]] [[File:Walia ibex illustration white background.png|50 px|''Capra walie'']] [[File:Eubalaena glacialis NOAA.jpg|70 px|''Eubalaena glacialis'']]
                           |2=[[Perissodactyla]] [[File:Equus quagga (white background).jpg|50 px|''Equus quagga'']] [[File:Rhino white background.jpg|50 px|''Diceros bicornis'']]
                           }}
                        |label2=[[Ferae]]
                        |2={{Clade
                           |1=[[Pholidota]] [[File:FMIB 46859 Pangolin a grosse queue white background.jpeg|50 px|Manidae]]
                           |2=[[Carnivora]] [[File:Cynailurus guttata - 1818-1842 - Print - Iconographia Zoologica - Special Collections University of Amsterdam - (white background).jpg|50px|''Acinonyx jubatus'']] [[File:Zalophus californianus J. Smit (white background).jpg|50 px|''Zalophus californianus'']]
                           }}
                        }}
                     }}
                  }}
               }}
            }}
         }}
      }}
   }}

[[Kladogram]] di atas didasarkan pada Tarver dkk. (2016).<ref>{{Cite journal|last=Tarver|first=James E.|last2=dos Reis|first2=Mario|last3=Mirarab|first3=Siavash|last4=Moran|first4=Raymond J.|last5=Parker|first5=Sean|last6=O’Reilly|first6=Joseph E.|last7=King|first7=Benjamin L.|last8=O’Connell|first8=Mary J.|last9=Asher|first9=Robert J.|date=2016|title=The Interrelationships of Placental Mammals and the Limits of Phylogenetic Inference|url=https://academic.oup.com/gbe/article-lookup/doi/10.1093/gbe/evv261|journal=Genome Biology and Evolution|volume=8|issue=2|pages=330–344|doi=10.1093/gbe/evv261|issn=1759-6653|pmc=PMC4779606|pmid=26733575}}</ref> Sementara itu, menurut ''[[Mammal Species of the World ]]'' (MSW),<ref>{{cite web|last=|first=|date=|title=Mammal Species of the World|url=http://www.departments.bucknell.edu/biology/resources/msw3/browse.asp|website=Bucknell University|access-date=21 Desember 2019}}</ref> [[Sistem Informasi Taksonomi Terpadu]] (ITIS),<ref>{{cite web|last=|first=|date=|title=Mammalia|url=https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=179913|website=Integrated Taxonomic Information System|access-date=21 Desember 2019}}</ref> dan ''Catalogue of Life'',<ref>{{cite web|url=http://www.catalogueoflife.org/col/|title=Catalogue of Life: 2019 Annual Checklist|last=|first=|date=|website=Catalogue of Life|access-date=21 Desember 2019}}</ref> mamalia terdiri atas 29 ordo, yaitu [[Afrosoricida]], [[Artiodactyla]], [[Carnivora]], [[Cetacea]], [[Chiroptera]], [[Cingulata]], [[Dasyuromorphia]], [[Dermoptera]], [[Didelphimorphia]], [[Diprotodontia]], [[Erinaceomorpha]],{{efn|name=fn2}} [[Hyracoidea]], [[Lagomorpha]], [[Macroscelidea]], [[Microbiotheria]], [[Monotremata]], [[Notoryctemorphia]], [[Paucituberculata]], [[Peramelemorphia]], [[Perissodactyla]], [[Pholidota]], [[Pilosa]], [[Primates]], [[Proboscidea]], [[Rodentia]], [[Scandentia]], [[Sirenia]], [[Soricomorpha]],{{efn|name=fn1}} dan [[Tubulidentata]].

== Evolusi ==

=== Asal-usul ===
[[Synapsida]], klad yang berisi mamalia dan kerabat mereka yang telah punah, berasal dari subperiode [[Pennsylvanian (geologi)|Karbon Akhir]] (~323 juta hingga ~300 juta tahun yang lalu), ketika mereka berpisah dari garis keturunan reptil dan unggas. Mamalia kelompok mahkota berevolusi dari [[Mammaliaformes]] yang telah ada sebelumnya selama kala [[Jura Awal]]. Kladogram menjadikan mamalia sebagai kelompok mahkota.<ref name="Liaoconodon2011">{{cite journal|date=April 2011|title=Transitional mammalian middle ear from a new Cretaceous Jehol eutriconodont|journal=Nature|volume=472|issue=7342|pages=181–5|bibcode=2011Natur.472..181M|doi=10.1038/nature09921|pmid=21490668|vauthors=Meng J, Wang Y, Li C|s2cid=4428972}}</ref>
{{clade|{{clade
            |1=[[Morganucodontidae]] [[File:Morganucodon.jpg|50px]]
            |2={{clade
                 |1=[[Docodonta]]
                 |2={{clade
                           |1=''[[Haldanodon]]''
                           |label2='''Mammalia'''
                           |2={{clade
                                |1=[[Australosphenida]] (termasuk [[Monotremata]]) [[File:Steropodon BW.jpg|50px]]
                                |2={{clade
                                  |1=''[[Fruitafossor]]''
                                  |2={{clade
                                     |1={{clade
                                         |1=''[[Haramiyavia]]''
                                         |2=[[Multituberculata]] [[File:Sunnyodon.jpg|50px]]
                                   }}
                                     |2=''[[Tinodon]]''
                                     |3=[[Eutriconodonta]] (termasuk [[Gobiconodonta]]) [[File:Repenomamus BW.jpg|50px]]
                                     |4=[[Trechnotheria]] (termasuk [[Theria]]) [[File:Juramaia NT.jpg|50px]]
                               }}
                         }}
                    }}
               }}
          }}
     }}|label1=[[Mammaliaformes]]}}

=== Evolusi dari amniota yang lebih tua ===
[[Berkas:Skull_synapsida_1.png|jmpl|Struktur tengkorak [[Synapsida]] awal berisi satu lubang temporal di belakang rongga mata, dalam posisi yang cukup rendah di tengkorak (kanan bawah pada gambar ini). Lubang ini mungkin telah membantu menahan otot rahang organisme ini yang dapat meningkatkan kekuatan menggigit mereka.]]
Vertebrata terestrial penuh yang pertama kali muncul adalah [[Amniota]]. Seperti pendahulu mereka, tetrapoda amfibi, mereka memiliki paru-paru dan ekstremitas. Meskipun demikian, telur Amniota memiliki selaput internal yang memungkinkan [[embrio]] yang sedang berkembang untuk bernapas tetapi berisi air. Oleh karena itu, Amniota dapat bertelur di tanah kering, sedangkan amfibi umumnya perlu bertelur di air. Amniota pertama tampaknya muncul pada subperiode Karbon Akhir. Mereka berasal dari tetrapoda amfibi [[Reptiliomorpha]],<ref name="AhlbergMilner1994OriginOfTetrapods">{{cite journal|date=April 1994|title=The Origin and Early Diversification of Tetrapods|journal=Nature|volume=368|issue=6471|pages=507–514|bibcode=1994Natur.368..507A|doi=10.1038/368507a0|vauthors=Ahlberg PE, Milner AR|s2cid=4369342}}</ref> yang hidup di tanah yang sudah dihuni oleh serangga, invertebrata lainnya, [[tumbuhan paku]], [[lumut daun]], dan tumbuhan lainnya. Dalam beberapa juta tahun, dua garis keturunan Amniota berpisah: Synapsida, yang nantinya mencakup nenek moyang bersama bagi mamalia; dan [[Sauropsida]], yang sekarang mencakup [[kura-kura]], [[kadal]], [[ular]], [[buaya]], dan [[dinosaurus]] (termasuk [[burung]]).<ref>{{cite web|title=Amniota – Palaeos|url=http://palaeos.com/Vertebrates/Units/190Reptilomorpha/190.400.html#Amniota|archive-url=https://web.archive.org/web/20101220194106/http://palaeos.com/Vertebrates/Units/190Reptilomorpha/190.400.html#Amniota|archive-date=2010-12-20}}</ref> Synapsida memiliki lubang tunggal (fenestra temporal) di bagian bawah setiap sisi tengkorak. Salah satu kelompok Synapsida, [[Pelycosauria|pelikosaurus]], mencakup hewan terbesar dan paling ganas pada periode [[Perem|Perm]] Awal.<ref>{{cite web|title=Synapsida overview – Palaeos|url=http://palaeos.com/Vertebrates/Units/390Synapsida/390.000.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20101220193822/http://palaeos.com/Vertebrates/Units/390Synapsida/390.000.html|archive-date=2010-12-20}}</ref> Synapsida nonmamalia kadang-kadang (secara tidak tepat) disebut "reptil mirip mamalia".<ref name="Kemp2006" />{{sfn|Bennett|Ruben|1986|p=207–218}}

[[Therapsida]], sebuah kelompok di bawah Synapsida, merupakan keturunan dari pelikosaurus pada periode [[Guadalupium|Perm Tengah]] sekitar 265 juta tahun yang lalu dan menjadi vertebrata darat yang dominan.<ref name="Kemp2006">{{cite journal|date=2006|title=The origin and early radiation of the therapsid mammal-like reptiles: a palaeobiological hypothesis|url=http://users.ox.ac.uk/~tskemp/pdfs/jeb2006.pdf|journal=Journal of Evolutionary Biology|volume=19|issue=4|pages=1231–47|doi=10.1111/j.1420-9101.2005.01076.x|pmid=16780524|vauthors=Kemp TS|s2cid=3184629|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210308061139/http://users.ox.ac.uk/~tskemp/pdfs/jeb2006.pdf|dead-url=yes}}</ref> Mereka berbeda dari [[Eupelycosauria|eupelikosaurus]] basal pada beberapa fitur tengkorak dan rahang, termasuk tengkorak yang lebih besar dan gigi seri yang ukurannya sama pada Therapsida, tetapi tidak bagi eupelikosaurus. Garis keturunan Therapsida yang mengarah ke mamalia melewati serangkaian tahap, dimulai dengan hewan yang sangat mirip dengan nenek moyang pelikosaurus dan berakhir dengan [[Probainognathia]] yang tergolong Cynodontia, beberapa di antaranya dapat dengan mudah disalahartikan sebagai mamalia.<ref>{{Cite web|title=Therapsida Overview|url=http://palaeos.com/vertebrates/therapsida/overview.html|website=Palaeos|archive-url=https://web.archive.org/web/20211023232327/http://palaeos.com/vertebrates/therapsida/overview.html|archive-date=23 Oktober 2021|access-date=9 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Valen|first=Leigh Van|date=1960|title=Therapsids as Mammals|url=https://www.jstor.org/stable/2405973?origin=crossref|journal=Evolution|volume=14|issue=3|pages=304|doi=10.2307/2405973}}</ref>

=== Mamalia pertama ===
[[Peristiwa kepunahan Perm–Trias]] sekitar 252 juta tahun yang lalu, yang merupakan peristiwa berkepanjangan karena akumulasi beberapa gelombang kepunahan, mengakhiri dominasi Therapsida karnivor.<ref>{{cite journal|year=2004|title=Assessing the record and causes of Late Triassic extinctions|url=http://nmnaturalhistory.org/pdf_files/TJB.pdf|journal=Earth-Science Reviews|volume=65|issue=1–2|pages=103–139|bibcode=2004ESRv...65..103T|doi=10.1016/S0012-8252(03)00082-5|archive-url=https://web.archive.org/web/20071025225841/http://nmnaturalhistory.org/pdf_files/TJB.pdf|archive-date=25 Oktober 2007|vauthors=Tanner LH, Lucas SG, Chapman MG|url-status=unfit}}</ref> Pada Trias Awal, sebagian besar relung karnivor darat berukuran sedang hingga besar diambil alih oleh [[Archosaurus (klad)|Archosaurus]],<ref>{{cite journal|date=September 2008|title=Superiority, competition, and opportunism in the evolutionary radiation of dinosaurs|url=https://www.pure.ed.ac.uk/ws/files/8232088/PDF_Brusatteetal2008SuperiorityCompetition.pdf|journal=Science|volume=321|issue=5895|pages=1485–8|bibcode=2008Sci...321.1485B|doi=10.1126/science.1161833|pmid=18787166|vauthors=Brusatte SL, Benton MJ, Ruta M, Lloyd GT|hdl=20.500.11820/00556baf-6575-44d9-af39-bdd0b072ad2b|s2cid=13393888}}</ref> yang selama periode yang diperpanjang (35 juta tahun), mencakup [[Crocodylomorpha]], [[pterosaurus]], dan dinosaurus;<ref>{{cite journal|year=1991|title=Basal archosaurs: phylogenetic relationships and functional implications|journal=Memoirs of the Society of Vertebrate Paleontology|volume=2|pages=1–53|doi=10.2307/3889336|jstor=3889336|vauthors=Sereno PC}}</ref> namun, [[Cynodontia]] besar seperti ''[[Trucidocynodon]]'' dan [[Traversodontidae]] masing-masing masih menempati relung karnivor dan herbivor berukuran besar. Pada periode [[Jura (periode)|Jura]], dinosaurus juga mendominasi relung herbivor terestrial besar.<ref>{{cite journal|display-authors=6|year=1997|title=The Cretaceous–Tertiary biotic transition|journal=Journal of the Geological Society|volume=154|issue=2|pages=265–292|bibcode=1997JGSoc.154..265M|doi=10.1144/gsjgs.154.2.0265|vauthors=MacLeod N, Rawson PF, Forey PL, Banner FT, Boudagher-Fadel MK, Bown PR, Burnett JA, Chambers P, Culver S, Evans SE, Jeffery C|s2cid=129654916}}</ref>

Mamalia pertama (dalam pengertian Kemp) muncul pada zaman Trias Akhir (sekitar 225 juta tahun yang lalu), 40 juta tahun setelah Therapsida pertama. Mereka berkembang dari relung insektivor nokturnal dari pertengahan Jura dan seterusnya;{{sfn|Hunt dkk.|2014|p=73}} ''[[Castorocauda]]'' dari Jura, misalnya, adalah kerabat dekat mamalia sejati yang beradaptasi untuk berenang, menggali, dan menangkap ikan. Sebagian besar, jika tidak semua, diperkirakan tetap bersifat noktural (hipotesis [[hambatan nokturnal]]), yang merupakan ciri mamalia.<ref>{{cite journal|date=2012|title=Eye shape and the nocturnal bottleneck of mammals|journal=Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences|volume=279|issue=1749|pages=4962–8|doi=10.1098/rspb.2012.2258|pmc=3497252|pmid=23097513|vauthors=Hall MI, Kamilar JM, Kirk EC}}</ref> Mayoritas spesies mamalia yang ada pada era [[Mesozoikum]] adalah [[Multituberculata]], [[Eutriconodonta]], dan [[Spalacotheriidae]]. [[Metatheria]] paling awal yang diketahui adalah fosil ''[[Sinodelphys]]'', yang ditemukan di [[batu serpih]] pada [[Kapur Awal]] berumur 125 juta tahun di Provinsi [[Liaoning]], timur laut Tiongkok. Fosil ini hampir lengkap dan juga termasuk jumbai rambut dan jejak jaringan lunak.<ref>{{cite web|year=2003|title=Oldest Marsupial Fossil Found in China|url=http://news.nationalgeographic.com/news/2003/12/1215_031215_oldestmarsupial.html|publisher=National Geographic News|access-date=28 Mei 2016|vauthors=Pickrell J}}</ref>
[[Berkas:Juramaia_NT.jpg|jmpl|Gambaran ''[[Juramaia|Juramaia sinensis]]'',  [[Eutheria]] tertua yang diketahui (160 juta tahun lalu)<ref name="Juramaia" />]]
Fosil tertua yang diketahui di antara [[Eutheria]] ("binatang buas sejati") adalah ''[[Juramaia sinensis]]'' yang mirip tikus kecil, atau "ibu Jura dari Tiongkok", yang berumur 160 juta tahun yang lalu pada akhir Jura.<ref name="Juramaia">{{cite journal|date=2011|title=A Jurassic eutherian mammal and divergence of marsupials and placentals|journal=Nature|volume=476|issue=7361|pages=442–5|bibcode=2011Natur.476..442L|doi=10.1038/nature10291|pmid=21866158|vauthors=Luo ZX, Yuan CX, Meng QJ, Ji Q|s2cid=205225806}}</ref> Kerabat Eutheria yang muncul belakangan, ''[[Eomaia]]'', 125 juta tahun yang lalu pada awal Kapur, memiliki beberapa ciri yang sama dengan marsupialia tetapi tidak dengan plasentalia, bukti bahwa ciri-ciri ini ada pada leluhur terakhir dari kedua kelompok tersebut tetapi kemudian hilang pada garis keturunan plasentalia.<ref>{{cite journal|date=April 2002|title=The earliest known eutherian mammal|journal=Nature|volume=416|issue=6883|pages=816–22|bibcode=2002Natur.416..816J|doi=10.1038/416816a|pmid=11976675|vauthors=Ji Q, Luo ZX, Yuan CX, Wible JR, Zhang JP, Georgi JA|s2cid=4330626}}</ref> Secara khusus, [[Tulang epipubis|tulang-tulang epipubis]] memanjang ke depan dari panggul. Tulang ini tidak ditemukan di plasenta modern mana pun, tetapi mereka ditemukan di marsupialia, monotremata, mamalia non-Theria lainnya, dan ''[[Ukhaatherium]]'', hewan Kapur awal dalam ordo [[Asioryctitheria]]. Ini juga berlaku untuk Multituberculata.<ref name="Epipubic bones in eutherian mammals">{{cite journal|date=1997|title=Epipubic bones in eutherian mammals from the late Cretaceous of Mongolia|journal=Nature|volume=389|issue=6650|pages=483–6|bibcode=1997Natur.389..483N|doi=10.1038/39020|pmid=9333234|vauthors=Novacek MJ, Rougier GW, Wible JR, McKenna MC, Dashzeveg D, Horovitz I|s2cid=205026882}}</ref> Mereka tampaknya merupakan ciri leluhur, yang kemudian menghilang dalam garis keturunan plasentalia. Tulang-tulang epipubis ini tampaknya berfungsi sebagai tempat otot-otot menegang selama pergerakan, mengurangi ruang yang disediakan, yang dibutuhkan plasentalia untuk menampung janin mereka selama periode gestasi. Lubang panggul yang sempit menunjukkan bahwa anak mereka berukuran sangat kecil saat lahir sehingga gestasinya pendek, seperti pada marsupialia modern. Hal ini menunjukkan bahwa plasenta merupakan perkembangan yang muncul belakangan.{{sfn|Power|Schulkin|2012|p=68}}

Salah satu Monotremata paling awal yang diketahui adalah ''[[Teinolophos]]'' yang hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu di Australia.<ref>{{cite journal|date=2008|title=The oldest platypus and its bearing on divergence timing of the platypus and echidna clades|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=105|issue=4|pages=1238–42|bibcode=2008PNAS..105.1238R|doi=10.1073/pnas.0706385105|pmc=2234122|pmid=18216270|vauthors=Rowe T, Rich TH, Vickers-Rich P, Springer M, Woodburne MO|doi-access=free}}</ref> Monotremata memiliki beberapa karakteristik yang mungkin diwarisi dari Amniota asli, seperti lubang yang sama untuk buang air kecil, buang air besar, dan berkembang biak (kloaka), seperti pada kadal dan burung,<ref>{{cite book|vauthors=Grant T|year=1995|title=The Platypus: A Unique Mammal|location=Sydney|publisher=University of New South Wales|isbn=978-0-86840-143-0|page=55|chapter=Reproduction|oclc=33842474|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=FASJWgDhxIsC|page=55}}}}</ref> dan mereka menghasilkan telur yang kasar dan tidak terkalsifikasi.<ref>{{cite journal|date=2012|title=Evolution of immune functions of the mammary gland and protection of the infant|journal=Breastfeeding Medicine|volume=7|issue=3|pages=132–42|doi=10.1089/bfm.2012.0025|pmid=22577734|vauthors=Goldman AS}}</ref>

=== Tampilan paling awal ===
''[[Hadrocodium]]'', yang fosilnya berasal dari sekitar 195 juta tahun yang lalu, pada awal Jura, memberikan bukti pertama yang jelas tentang sendi rahang yang hanya dibentuk oleh tulang skuamosa dan tulang dentale; tidak ada ruang di rahang untuk artikularis, tulang yang terlibat dalam rahang semua Synapsida awal.<ref name="jawbone20062">{{cite book|vauthors=Rose KD|year=2006|url={{Google books|plainurl=yes|id=lyGqD_GWQ7oC&|page=82}}|title=The Beginning of the Age of Mammals|location=Baltimore|publisher=Johns Hopkins University Press|isbn=978-0-8018-8472-6|pages=82–83|oclc=646769601}}</ref>
[[Berkas:Thrinaxodon_Lionhinus.jpg|kiri|jmpl|Fosil ''[[Thrinaxodon]]'' di [[Museum Nasional Sejarah Alam]], Amerika Serikat]]
Bukti paling awal yang jelas tentang rambut terdapat pada fosil ''[[Castorocauda]]'' dan ''[[Megaconus]]'' dari 164 juta tahun yang lalu pada pertengahan Jura. Pada tahun 1950-an, diusulkan bahwa foramina (saluran) di [[maksila]] dan [[pramaksila]] (tulang di depan rahang atas) Cynodontia adalah saluran yang memasok pembuluh darah dan saraf ke ''vibrissae'' ([[misai]]) sekaligus bukti akan adanya rambut.<ref name="Brink1955">{{cite journal|last=Brink|first=A.S.|date=1955|title=A study on the skeleton of ''Diademodon''|journal=Palaeontologia Africana|volume=3|pages=3–39|issn=0078-8554}}</ref><ref name="Kemp1982">{{cite book|last=Kemp|first=T.S.|year=1982|url=https://archive.org/details/mammallikereptil00kemp|title=Mammal-like reptiles and the origin of mammals|location=London|publisher=Academic Press|isbn=978-0-12-404120-2|page=[https://archive.org/details/mammallikereptil00kemp/page/n191 363]|oclc=8613180|url-status=live}}</ref> Meskipun demikian, selanjutnya diketahui bahwa foramen tidak selalu menunjukkan bahwa hewan memiliki misai, karena kadal modern ''[[Tupinambis]]'' memiliki foramina yang hampir identik dengan yang ditemukan pada Cynodontia nonmamalia, ''[[Thrinaxodon]]''.{{sfn|Bennett|Ruben|1986|p=207–218}}<ref>{{cite journal|last=Estes|first=R.|year=1961|title=Cranial anatomy of the cynodont reptile ''Thrinaxodon liorhinus''|url=https://books.google.co.id/books/about/Cranial_Anatomy_of_the_Cynodont_Reptile.html?id=zcTEPgAACAAJ|journal=Bulletin of the Museum of Comparative Zoology|issue=1253|pages=165–180|asin=B0007EVFJ4}}</ref> Namun, sumber-sumber populer terus mengaitkan misai dengan ''Thrinaxodon''.<ref>{{cite web|date=11 Februari 2009|title=''Thrinaxodon:'' The Emerging Mammal|url=http://news.nationalgeographic.com/news/2009/02/photogalleries/darwin-birthday-evolution/#/thrinaxodon-missing-link_7787_600x450.jpg|publisher=National Geographic Daily News|access-date=26 Agustus 2012}}</ref> Studi tentang [[koprolit]] pada masa Perm menunjukkan bahwa Synapsida nonmamalia dari zaman sudah memiliki rambut; pengaturan evolusi rambut mungkin telah berlangsung sejak sejauh [[Dicynodontia]].<ref name=piotr>{{cite journal |title= Microbiota and food residues including possible evidence of pre-mammalian hair in Upper Permian coprolites from Russia | vauthors = Bajdek P, Qvarnström M, Owocki K, Sulej T, Sennikov AG, Golubev VK, Niedźwiedzki G |year=2015 |journal=Lethaia |volume=49 |issue=4 |pages=455–477 |doi=10.1111/let.12156 }}</ref>

Kemunculan [[endoterm]] pertama kali muncul dalam evolusi mamalia belum pasti, meskipun umumnya disepakati bahwa sifat ini pertama kali berevolusi pada Therapsida non-mamalia.<ref name="piotr" /><ref>{{cite journal|year=2010|title=Do extraordinarily high growth rates in Permo-Triassic dicynodonts (Therapsida, Anomodontia) explain their success before and after the end-Permian extinction?|journal=Zoological Journal of the Linnean Society|volume=160|issue=2|pages=341–365|doi=10.1111/j.1096-3642.2009.00601.x|vauthors=Botha-Brink J, Angielczyk KD|doi-access=free}}</ref> Monotremata modern memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dan tingkat metabolisme yang lebih bervariasi dibandingkan marsupialia dan plasentalia,<ref name="Paul1988">{{cite book|vauthors=Paul GS|year=1988|url=https://archive.org/details/predatorydinosau00paul/page/464|title=Predatory Dinosaurs of the World|location=New York|publisher=Simon and Schuster|isbn=978-0-671-61946-6|page=[https://archive.org/details/predatorydinosau00paul/page/464 464]|oclc=18350868}}</ref> tetapi ada bukti bahwa beberapa leluhur mereka, mungkin termasuk leluhur Theria, dapat memiliki suhu tubuh seperti Theria modern.<ref>{{Cite journal|year=1988|title=Monotreme Cell-Cycles and the Evolution of Homeothermy|journal=Australian Journal of Zoology|volume=36|issue=5|pages=573–584|doi=10.1071/ZO9880573|vauthors=Watson JM, Graves JA}}</ref> Demikian juga beberapa Theria modern seperti [[Afrotheria]] dan [[Xenarthra]] secara sekunder telah mengembangkan suhu tubuh yang lebih rendah.<ref>{{cite journal|year=1980|title=Energetics and the limits to the temperate distribution in armadillos|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-mammalogy_1980-11_61_4/page/606|journal=Journal of Mammalogy|volume=61|issue=4|pages=606–627|doi=10.2307/1380307|jstor=1380307|vauthors=McNab BK}}</ref>

Evolusi ekstremitas tegak pada mamalia tidak diketahui dengan lengkap; baik monotremata yang masih hidup maupun fosil monotremata memiliki ekstremitas yang melebar. Postur ekstremitas yang parasagital (tidak melebar) baru muncul pada akhir Jura atau awal Kapur, yang ditemukan pada ''Eomaia'' dari Eutheria dan ''Sinodelphys'' dari Metatheria, yang keduanya berasal dari 125 juta tahun yang lalu.<ref>{{cite journal|year=2006|title=Limb posture in early mammals: Sprawling or parasagittal|url=http://app.pan.pl/archive/published/app51/app51-393.pdf|journal=Acta Palaeontologica Polonica|volume=51|issue=3|pages=10237–10239|vauthors=Kielan-Jaworowska Z, Hurum JH}}</ref> Tulang epipubis, fitur yang sangat memengaruhi reproduksi sebagian besar klad mamalia, pertama kali ditemukan pada [[Tritylodontidae]], yang menunjukkan bahwa hal ini merupakan [[Apomorfi dan sinapomorfi|sinapomorfi]] antara mereka dan mamalia. Tulang ini ditemukan pada mamalia nonplasentalia, meskipun ''[[Megazostrodon]]'' dan ''[[Erythrotherium]]'' tampaknya tidak memilikinya.<ref>{{cite book|vauthors=Lillegraven JA, Kielan-Jaworowska Z, Clemens WA|year=1979|title=Mesozoic Mammals: The First Two-Thirds of Mammalian History|url=https://archive.org/details/mesozoicmammalsf00lill_994|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-03951-3|page=[https://archive.org/details/mesozoicmammalsf00lill_994/page/n117 321]|oclc=5910695}}</ref>

=== Kebangkitan mamalia ===
Mamalia Theria mengambil alih relung ekologi berukuran sedang hingga besar pada [[Senozoikum]], setelah [[peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen]] sekitar 66 juta tahun yang lalu mengosongkan ruang ekologis yang pernah diisi oleh dinosaurus nonunggas dan kelompok reptil lainnya, serta berbagai jenis kelompok mamalia lainnya,<ref name="SahneyBentonFerry2010LinksDiversityVertebrates">{{cite journal|date=2010|title=Links between global taxonomic diversity, ecological diversity and the expansion of vertebrates on land|journal=Biology Letters|volume=6|issue=4|pages=544–7|doi=10.1098/rsbl.2009.1024|pmc=2936204|pmid=20106856|vauthors=Sahney S, Benton MJ, Ferry PA}}</ref> dan kemudian mengalami peningkatan eksponensial dalam ukuran tubuh ([[megafauna]]).<ref name="F.A.Smith">{{cite journal|display-authors=6|date=November 2010|title=The evolution of maximum body size of terrestrial mammals|journal=Science|volume=330|issue=6008|pages=1216–9|bibcode=2010Sci...330.1216S|doi=10.1126/science.1194830|pmid=21109666|vauthors=Smith FA, Boyer AG, Brown JH, Costa DP, Dayan T, Ernest SK, Evans AR, Fortelius M, Gittleman JL, Hamilton MJ, Harding LE, Lintulaakso K, Lyons SK, McCain C, Okie JG, Saarinen JJ, Sibly RM, Stephens PR, Theodor J, Uhen MD|citeseerx=10.1.1.383.8581|s2cid=17272200}}</ref> Mamalia lantas terdiversifikasi dengan sangat cepat; baik burung dan mamalia menunjukkan peningkatan eksponensial dalam keanekaragaman.<ref name="SahneyBentonFerry2010LinksDiversityVertebrates" /> Misalnya, kelelawar yang paling awal diketahui berasal dari sekitar 50 juta tahun yang lalu, hanya 16 juta tahun setelah kepunahan dinosaurus nonunggas.<ref>{{cite journal|date=2008|title=Primitive Early Eocene bat from Wyoming and the evolution of flight and echolocation|url=http://www.nature.com/articles/nature06549.epdf?referrer_access_token=vvnCZKFsJpI9PyHTMCW0AtRgN0jAjWel9jnR3ZoTv0OIjnS1VOVvLEmlM3pVKicSGILcK5-gC0KUTwfjLtGsWX-Jl3sk3aQbBWjeluiuMfZh8gMqZJ4qV9dfir4OcYHZFaqbm8GbWK-9JqFbcMEjN3G_-d7t8hJWLm5RDaih5vZhy47BSgJOQDuz8aRMBtHCvZEWV7affpdxsSefk_6x80U5fE1N1SjLKUHVdainKEM%3D&tracking_referrer=arstechnica.com|journal=Nature|volume=451|issue=7180|pages=818–21|bibcode=2008Natur.451..818S|doi=10.1038/nature06549|pmid=18270539|vauthors=Simmons NB, Seymour KL, Habersetzer J, Gunnell GF|hdl=2027.42/62816|s2cid=4356708|hdl-access=free}}</ref>

Studi [[filogenetik]] molekuler awalnya menunjukkan bahwa sebagian besar ordo plasentalia bercabang sekitar 100 hingga 85 juta tahun yang lalu dan bahwa famili modern muncul pada periode [[Eosen]] akhir hingga [[Miosen]].<ref name="Bininda2007">{{cite journal|display-authors=6|date=2007|title=The delayed rise of present-day mammals|url=http://www.utheria.org/uploads/nature05634.pdf|journal=Nature|volume=446|issue=7135|pages=507–12|bibcode=2007Natur.446..507B|doi=10.1038/nature05634|pmid=17392779|vauthors=Bininda-Emonds OR, Cardillo M, Jones KE, MacPhee RD, Beck RM, Grenyer R, Price SA, Vos RA, Gittleman JL, Purvis A|s2cid=4314965}}</ref> Namun, tidak ada fosil plasentalia yang ditemukan sebelum akhir zaman Kapur. Fosil plasentalia paling awal yang tak terbantahkan berasal dari [[Paleosen]] awal, setelah kepunahan dinosaurus nonunggas. Secara khusus, para ilmuwan telah mengidentifikasi hewan Paleosen awal bernama ''[[Protungulatum donnae]]'' sebagai salah satu mamalia berplasenta pertama.<ref name="SCI-20130208">{{cite journal|display-authors=6|date=2013|title=The placental mammal ancestor and the post-K-Pg radiation of placentals|url=http://www.sciencemag.org/content/339/6120/662.abstract|journal=Science|volume=339|issue=6120|pages=662–7|bibcode=2013Sci...339..662O|doi=10.1126/science.1229237|pmid=23393258|vauthors=O'Leary MA, Bloch JI, Flynn JJ, Gaudin TJ, Giallombardo A, Giannini NP, Goldberg SL, Kraatz BP, Luo ZX, Meng J, Ni X, Novacek MJ, Perini FA, Randall ZS, Rougier GW, Sargis EJ, Silcox MT, Simmons NB, Spaulding M, Velazco PM, Weksler M, Wible JR, Cirranello AL|s2cid=206544776}}</ref> Namun, hewan ini telah direklasifikasi sebagai Eutheria nonplasentalia.<ref>{{cite journal|date=2017|title=Resolving the relationships of Paleocene placental mammals|journal=Biological Reviews of the Cambridge Philosophical Society|volume=92|issue=1|pages=521–550|doi=10.1111/brv.12242|pmc=6849585|pmid=28075073|vauthors=Halliday TJ, Upchurch P, Goswami A}}</ref> Kalibrasi ulang dalam tingkat keanekaragaman genetik dan morfologi menunjukkan periode Kapur Akhir untuk plasentalia Paleosen untuk sebagian besar klad modern.<ref>{{cite journal|date=2016|title=Eutherians experienced elevated evolutionary rates in the immediate aftermath of the Cretaceous-Palaeogene mass extinction|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=283|issue=1833|pages=20153026|doi=10.1098/rspb.2015.3026|pmc=4936024|pmid=27358361|vauthors=Halliday TJ, Upchurch P, Goswami A}}</ref>

Leluhur primata yang paling awal diketahui adalah ''[[Archicebus achilles]]''<ref name="NTR-20130606">{{cite journal|date=2013|title=The oldest known primate skeleton and early haplorhine evolution|journal=Nature|volume=498|issue=7452|pages=60–4|bibcode=2013Natur.498...60N|doi=10.1038/nature12200|pmid=23739424|vauthors=Ni X, Gebo DL, Dagosto M, Meng J, Tafforeau P, Flynn JJ, Beard KC|s2cid=4321956}}</ref> dari sekitar 55 juta tahun yang lalu.<ref name="NTR-20130606" /> Primata kecil ini memiliki berat 20–30 gram (0,7–1,1 ons) dan bisa muat di telapak tangan manusia.<ref name="NTR-20130606" />

== Anatomi ==

=== Karakteristik khusus ===
Spesies mamalia hidup dapat diidentifikasi dengan adanya [[kelenjar keringat]], termasuk [[Kelenjar susu|kelenjar yang terspesialisasi untuk memproduksi susu]] untuk memberi makan anaknya.<ref>{{cite book | vauthors = Romer SA, Parsons TS |year=1977 |title=The Vertebrate Body |location=Philadelphia |publisher=Holt-Saunders International |pages=129–145 |isbn=978-0-03-910284-5 |oclc=60007175}}</ref> Dalam mengklasifikasikan fosil, karakteristik lain harus digunakan karena kelenjar jaringan lunak dan banyak karakteristik lainnya tidak terlihat dalam fosil.<ref>{{cite book |url= {{Google books|plainurl=yes|id=kS-h84pMJw4C|page=593}} | vauthors = Purves WK, Sadava DE, Orians GH, Helle HC |year=2001 |title= Life: The Science of Biology|location=New York|edition=6|publisher=Sinauer Associates, Inc. |page=593 |isbn=978-0-7167-3873-2 |oclc=874883911 }}</ref>

Banyak karakteristik yang dimiliki oleh semua mamalia hidup, termasuk di antara para anggota mamalia paling awal, seperti:

* Sendi [[rahang]] – Tulang dentale ([[tulang rahang]] bawah, yang membawa gigi) dan [[tulang skuamosa]] bertemu untuk membentuk sendi. Pada kebanyakan [[Gnathostomata]], termasuk [[Therapsida]], sendi terdiri dari [[tulang artikular]] (tulang kecil di belakang rahang bawah) dan [[tulang kuadrata]] (tulang kecil di belakang rahang atas).<ref name=jawbone2006>{{cite book|url={{Google books|plainurl=yes|id=lyGqD_GWQ7oC&|page=82}}| vauthors = Rose KD |year=2006|title=The Beginning of the Age of Mammals|location=Baltimore|publisher=Johns Hopkins University Press|pages=82–83|isbn=978-0-8018-8472-6|oclc=646769601}}</ref>
* [[Telinga tengah]] – Pada mamalia [[kelompok mahkota]], suara dibawa dari [[gendang telinga]] oleh tiga tulang yang terangkai, yakni [[tulang martil]], [[tulang landasan]], dan [[tulang sanggurdi]]. Secara evolusi, tulang martil dan tulang landasan berasal dari tulang artikular dan tulang kuadrata yang membentuk sendi rahang pada Therapsida awal.<ref>{{cite journal|date=2013|title=Evolution of the mammalian middle ear and jaw: adaptations and novel structures|journal=Journal of Anatomy|volume=222|issue=1|pages=147–60|doi=10.1111/j.1469-7580.2012.01526.x|pmc=3552421|pmid=22686855|vauthors=Anthwal N, Joshi L, Tucker AS}}</ref>
* Penggantian gigi – Gigi dapat berganti satu kali ([[difiodon]]) atau tidak sama sekali ([[monofiodon]]; seperti pada paus bergigi dan tikus).<ref>{{cite journal|year=2005|title=To replace or not to replace: the significance of reduced functional tooth replacement in marsupial and placental mammals|url=https://archive.org/details/sim_paleobiology_spring-2005_31_2/page/324|journal=Paleobiology|volume=31|issue=2|pages=324–346|doi=10.1666/0094-8373(2005)031[0324:trontr]2.0.co;2|vauthors=van Nievelt AF, Smith KK}}</ref> Gajah, [[lembu laut]], dan kanguru terus-menerus menumbuhkan gigi baru sepanjang hidupnya ([[polifiodon]]).<ref>{{cite journal|date=April 2016|title=Aging of perennial cells and organ parts according to the programmed aging paradigm|journal=Age|volume=38|issue=2|pages=35|doi=10.1007/s11357-016-9895-0|pmc=5005898|pmid=26957493|vauthors=Libertini G, Ferrara N}}</ref>
* Enamel prismatik – Lapisan [[enamel]] pada permukaan gigi terdiri dari prisma, struktur padat seperti batang yang memanjang dari [[dentin]] ke permukaan gigi.<ref>{{cite journal|year=2015|title=A Systematic Study on Tooth Enamel Microstructures of Lambdopsalis bulla (Multituberculate, Mammalia)--Implications for Multituberculate Biology and Phylogeny|journal=PLOS ONE|volume=10|issue=5|pages=e0128243|bibcode=2015PLoSO..1028243M|doi=10.1371/journal.pone.0128243|pmc=4447277|pmid=26020958|vauthors=Mao F, Wang Y, Meng J|doi-access=free}}</ref>
* [[Kondilus oksipitalis]] – Dua tonjolan bulat (seperti kenop) di dasar tengkorak yang masuk ke [[Tulang leher|vertebra leher]] paling atas; kebanyakan tetrapoda lain hanya memiliki satu kenop seperti itu.<ref>{{cite journal|year=1900|title=Origin of the Mammalia, III. Occipital Condyles of Reptilian Tripartite Type|url=https://archive.org/details/sim_american-naturalist_1900-12_34_408/page/943|journal=The American Naturalist|volume=34|pages=943–947|doi=10.1086/277821|jstor=2453526|vauthors=Osborn HF|number=408|doi-access=free}}</ref>

Untuk sebagian besar kasus, karakteristik-karakteristik ini tidak ada pada leluhur mamalia pada [[Trias|Periode Trias]].<ref>{{cite journal|year=1973|title=Mammals from Reptiles: A Review of Mammalian Origins|url=https://archive.org/details/sim_annual-review-of-earth-and-planetary-sciences_1973_1/page/131|journal=Annual Review of Earth and Planetary Sciences|volume=1|pages=131–155|bibcode=1973AREPS...1..131C|doi=10.1146/annurev.ea.01.050173.001023|vauthors=Crompton AW, Jenkins Jr FA}}</ref> Hampir semua mamalia memiliki tulang epipubis, kecuali mamalia berplasenta modern.{{sfn|Power|Schulkin|2012|p=1890–1891}}

=== Dimorfisme seksual ===
[[Berkas:Sumatran orangutan family in Toronto Zoo.JPG|jmpl|kanan|[[Orang utan sumatra]] jantan (kiri), betina (kanan), dan anak mereka (tengah); orang utan menunjukkan dimorfisme seksual yang cukup terlihat]]
Secara umum, mamalia jantan lebih besar dari betina. Kebanyakan ordo pada mamalia juga menunjukkan [[dimorfisme seksual]] yang bias jantan, meskipun beberapa ordo tidak menunjukkan bias apa pun atau secara signifikan bias betina ([[Lagomorpha]]). Perbedaan ukuran tubuh hewan jantan dan betina akan semakin besar apabila ukuran tubuh hewan jantan semakin besar ([[aturan Rensch]]), yang menunjukkan bahwa ada tekanan seleksi secara paralel pada ukuran tubuh jantan dan betina. Dimorfisme yang bias jantan berhubungan dengan seleksi seksual pada hewan jantan, yakni melalui kompetisi di antara para pejantan untuk mendapatkan betina. Ada korelasi positif antara tingkat seleksi seksual, yang diindikasikan oleh sistem perkawinan, dengan tingkat dimorfisme ukuran yang bias jantan. Tekanan seleksi paralel pada massa tubuh betina juga diidentifikasi, bahwa usia penyapihan secara signifikan lebih tinggi pada spesies yang lebih [[poligini]], bahkan ketika massa tubuh telah dikoreksi. Selain itu, tingkat reproduksi yang semakin rendah pada betina yang lebih besar menunjukkan bahwa seleksi fekunditas memilih betina yang lebih kecil. Meskipun pola-pola ini berlaku di seluruh mamalia secara keseluruhan, ada variasi yang cukup besar di seluruh ordo.<ref>{{cite book|vauthors=Lindenfors P, Gittleman JL, Jones KE|date=2007|url=http://swepub.kb.se/bib/swepub:oai:DiVA.org:su-16290?tab2=abs&language=en|title=Sex, Size and Gender Roles: Evolutionary Studies of Sexual Size Dimorphism|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-920878-4|pages=16–26}}</ref>

=== Sistem biologis ===
[[Berkas:Lung_expansion_simulation_with_Raccoon.gif|kiri|jmpl|Paru-paru rakun yang dikembangkan secara manual]]
Mayoritas mamalia memiliki tujuh vertebra serviks ([[tulang leher]]). Pengecualiannya adalah lembu laut dan [[Choloepus|kungkang berkuku dua]] yang memiliki enam tulang leher dan [[Bradypus|kungkang berkuku tiga]] yang memiliki sembilan tulang leher.<ref>{{cite book|vauthors=Dierauf LA, Gulland FM|year=2001|url={{Google books|plainurl=yes|id=FIIgDk9i_GkC|page=154}}|title=CRC Handbook of Marine Mammal Medicine: Health, Disease, and Rehabilitation|location=Boca Raton|publisher=CRC Press|isbn=978-1-4200-4163-7|edition=2|page=154|oclc=166505919}}</ref> Semua otak mamalia memiliki [[neokorteks]], wilayah otak yang unik untuk mamalia.<ref>{{cite journal|date=2011|title=Development and evolution of the human neocortex|journal=Cell|volume=146|issue=1|pages=18–36|doi=10.1016/j.cell.2011.06.030|pmc=3610574|pmid=21729779|vauthors=Lui JH, Hansen DV, Kriegstein AR}}</ref> Otak mamalia berplasenta memiliki [[korpus kalosum]], tidak seperti monotremata dan marsupialia.<ref>{{cite journal|date=1933|title=Absence of the Corpus Callosum as a Mendelizing Character in the House Mouse|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=19|issue=6|pages=609–11|bibcode=1933PNAS...19..609K|doi=10.1073/pnas.19.6.609|jstor=86284|pmc=1086100|pmid=16587795|vauthors=Keeler CE|doi-access=free}}</ref>

[[Paru-paru]] mamalia bersifat seperti spons dan sarang lebah. Pernapasan didukung oleh [[Diafragma (anatomi)|diafragma]], yang memisahkan rongga dada dari rongga perut dan membentuk kubah cembung ke dada. Kontraksi diafragma akan meratakan kubah sehingga meningkatkan volume rongga paru-paru. Udara masuk melalui rongga mulut dan hidung, lalu berjalan melalui [[laring]], [[trakea]], kemudian [[bronkus]], dan memperluas [[alveolus]]. Relaksasi diafragma memiliki efek sebaliknya, mengurangi volume rongga paru-paru sehingga udara terdorong keluar dari paru-paru. Ketika mamalia beraktivitas fisik, dinding perut berkontraksi dan meningkatkan tekanan pada diafragma, yang memaksa udara keluar lebih cepat dan lebih kuat. [[Sangkar rusuk]] mampu mengembang dan mengempis melalui aksi otot-otot pernapasan lainnya. Akibatnya, udara diisap ke dalam atau dikeluarkan dari paru-paru, selalu mengikuti gradien tekanannya.<ref>{{Cite book|last=Solomon|first=Eldra Pearl|last2=Martin|first2=Diana W.|last3=Berg|first3=Linda R.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/263411070|title=Biology|location=Belmont, Calif.|publisher=Thomson, Brooks/Cole|isbn=978-0-495-10705-7|edition=8|pages=978-979|oclc=263411070|url-status=live}}</ref><ref name="bellows" /> Karena kemiripannya dengan [[ubub]], jenis paru-paru ini dikenal sebagai paru-paru ubub.<ref name="bellows">{{cite book|vauthors=Umesh KB|year=2011|title=Handbook of Mechanical Ventilation|location=New Delhi|publisher=Jaypee Brothers Medical Publishing|isbn=978-93-80704-74-6|edition=1|page=12|chapter=Pulmonary Anatomy and Physiology|oclc=945076700|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=DoC48j2-LnkC|page=12}}}}</ref>

[[Jantung]] mamalia memiliki empat ruang, yakni dua [[serambi jantung|serambi]] di bagian atas sebagai ruang penerima dan dua [[bilik jantung|bilik]] di bagian bawah sebagai ruang pengeluaran.<ref>{{cite book| vauthors = Standring S, Borley NR |year=2008|title=Gray's anatomy: the anatomical basis of clinical practice| url = https://archive.org/details/graysanatomyanat0000unse_c5d4 |edition=40|location=London|publisher=Churchill Livingstone|pages=[https://archive.org/details/graysanatomyanat0000unse_c5d4/page/960 960]–962|isbn=978-0-8089-2371-8|oclc=213447727}}</ref> Jantung memiliki empat katup yang memisahkan biliknya dan memastikan darah mengalir ke arah yang benar (mencegah aliran balik). Setelah [[pertukaran gas]] di kapiler paru (pembuluh darah di paru-paru), darah yang kaya oksigen kembali ke serambi kiri melalui salah satu dari empat [[vena paru]]. Darah mengalir hampir terus-menerus kembali ke serambi, yang bertindak sebagai ruang penerima, dan dari sini darah mengalir melalui lubang ke bilik kiri. Sebagian besar darah mengalir secara pasif ke jantung saat serambi dan bilik berelaksasi, tetapi menjelang akhir [[diastol]] (periode relaksasi bilik), serambi kiri akan berkontraksi dan memompa darah ke dalam bilik. Seperti otot lainnya, jantung juga membutuhkan nutrisi dan oksigen yang ditemukan dalam darah, dan disuplai oleh [[sirkulasi koroner|arteri koroner]].<ref>{{cite book | vauthors = Betts JF, Desaix P, Johnson E, Johnson JE, Korol O, Kruse D, Poe B, Wise JA, Womble M, Young KA | display-authors = 6 |title=Anatomy & physiology |year=2013|isbn=978-1-938168-13-0|oclc=898069394|url=http://cnx.org/content/m46676/latest/?collection=col11496/latest|location=Houston|publisher=Rice University Press|pages=787–846}}</ref>

{{multiple image|align=center|footer=Model mainan edukasi jantung mamalia|footer_align=center|image1=Didactic model of a mammal heart 01-FMVZ USP-07.jpeg|width1=100|image2=Didactic model of a mammal heart 02-FMVZ USP-08.jpeg|width2=100|image3=Didactic model of a mammal heart 03--FMVZ USP-10.jpeg|width3=200|image4=Didactic model of a mammal heart 04--FMVZ USP-11.jpeg|width4=200}}
[[Berkas:The_skin_of_mammals.jpg|jmpl|299x299px|Kulit mamalia: ''1''&nbsp;— [[rambut]], ''2''&nbsp;— [[Epidermis (kulit)|epidermis]], ''3''&nbsp;— [[kelenjar minyak]], ''4''&nbsp;— [[otot erektor rambut]], ''5''&nbsp;— [[dermis]], ''6''&nbsp;— [[folikel rambut]], ''7''&nbsp;— [[kelenjar keringat]], 8 (tidak dilabel, di lapisan bawah) &nbsp;— [[hipodermis]], yang menunjukkan [[adiposit]] yang bulat]]
Sistem integumen ([[kulit]]) terdiri dari tiga lapisan: [[Epidermis (kulit)|epidermis]], [[dermis]], dan [[hipodermis]]. Tebal epidermis biasanya 10 sampai 30 sel; fungsi utamanya adalah untuk memberikan lapisan kedap air. Sel-sel terluarnya terus-menerus hilang, sedangkan sel-sel paling bawahnya terus membelah dan mendorong ke atas. Lapisan tengah, dermis, 15 sampai 40 kali lebih tebal dari epidermis. Dermis terdiri dari banyak komponen, seperti struktur tulang dan pembuluh darah. Hipodermis terdiri dari [[jaringan adiposa]], yang menyimpan lipid dan menyediakan bantalan dan insulasi. Ketebalan lapisan ini sangat bervariasi antara satu spesies dengan spesies lainnya;{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=97}}  [[mamalia laut]] membutuhkan hipodermis tebal untuk insulasi, dan [[paus sikat]] memiliki lemak paling tebal (20 inci atau 51 cm).<ref>{{cite book|vauthors=Tinker SW|year=1988|url={{Google books|plainurl=yes|id=ASIVAAAAIAAJ|page=51}}|title=Whales of the World|publisher=Brill Archive|isbn=978-0-935848-47-2|page=51}}</ref> Meskipun hewan lain memiliki fitur seperti [[misai]], [[bulu]], [[seta]], atau [[silia]], tidak ada hewan selain mamalia yang memiliki [[rambut]]. Ini adalah karakteristik definitif dari kelas mamalia, meskipun beberapa mamalia memiliki rambut yang sangat sedikit.{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=61}}
{{Multiple image|align=left|image1=Aardwolfskull.jpg|image2=Canis lupus 02 MWNH 358.jpg|footer=Gigi [[karnasial]] (gigi di bagian paling belakang mulut) dari [[serigala bumi]] yang [[insektivor]] (kiri) dan gigi [[serigala abu-abu]] (kanan) yang memakan vertebrata besar}}
[[Herbivor]] telah mengembangkan beragam struktur fisik untuk memfasilitasi mereka mengonsumsi tumbuhan. Untuk memecah jaringan tumbuhan utuh, mamalia telah mengembangkan struktur gigi yang mencerminkan preferensi makan mereka. Sebagai contoh, [[frugivor]] (hewan yang terutama memakan buah) dan herbivor yang memakan dedaunan lunak memiliki gigi bermahkota rendah yang khusus untuk menggiling dedaunan dan biji. Herbivor yang cenderung memakan rumput keras yang kaya [[Silikon dioksida|silika]] memiliki gigi bermahkota tinggi yang mampu menggiling jaringan tumbuhan yang keras dan tidak cepat rusak seperti gigi bermahkota rendah.<ref>{{cite book|vauthors=Romer AS|year=1959|url=https://archive.org/details/vertebratestory00rome|title=The vertebrate story|location=Chicago|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-72490-4|edition=4|url-access=registration}}</ref> Kebanyakan mamalia [[karnivor]] memiliki gigi [[karnasial]] (yang panjangnya bervariasi tergantung pada makanannya), taring yang panjang, dan pola penggantian gigi yang serupa.<ref>{{cite journal|year=1997|title=Carnivorous dental adaptations in tribosphenic mammals and phylogenetic reconstruction|url=https://archive.org/details/sim_lethaia_1997-12_30_4/page/353|journal=Lethaia|volume=30|issue=4|pages=353–366|doi=10.1111/j.1502-3931.1997.tb00481.x|vauthors=de Muizon C, Lange-Badré B}}</ref>

Lambung [[hewan berkuku genap]] (Artiodactyla) terbagi menjadi empat bagian: [[rumen]], [[Retikulum (anatomi)|retikulum]], [[omasum]], dan [[abomasum]] (hanya [[Hewan pemamah biak|ruminansia]] yang memiliki rumen). Setelah bahan tumbuhan ditelan, mereka dicampur dengan air liur di dalam rumen dan retikulum, lalu dipisahkan menjadi bahan padat dan cair. Padatan menyatu untuk membentuk [[Bolus (pencernaan)|bolus]] (atau [[mamahan]]) dan kemudian diregurgitasikan. Ketika bolus masuk ke mulut, cairannya diperas dengan lidah dan ditelan lagi. Makanan yang dicerna masuk ke rumen dan retikulum, tempat mikroorganisme selulolitik (bakteri, protozoa, dan fungi) menghasilkan [[selulase]], enzim yang diperlukan untuk memecah [[selulosa]] pada tumbuhan.<ref name="Comparative anatomy of the stomach">{{cite journal|date=1984|title=Comparative anatomy of the stomach in mammalian herbivores|journal=Quarterly Journal of Experimental Physiology|volume=69|issue=3|pages=615–25|doi=10.1113/expphysiol.1984.sp002848|pmid=6473699|vauthors=Langer P}}</ref> Berbeda dengan ruminansia, [[hewan berkuku ganjil]] (Perissodactyla) menyimpan makanan yang telah dicerna dan telah meninggalkan lambung dalam [[Usus buntu|sekum]] yang membesar, tempat makanan tersebut difermentasi oleh bakteri.<ref>{{cite book|vauthors=Vaughan TA, Ryan JM, Czaplewski NJ|year=2011|title=Mammalogy|publisher=Jones and Bartlett|isbn=978-0-7637-6299-5|edition=5|page=322|chapter=Perissodactyla|oclc=437300511|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=Mqv4Lo1vpk4C|page=322}}|name-list-style=vanc}}</ref> Dibandingkan dengan sistem pencernaan herbivor yang rumit, [[Carnivora]] memiliki lambung sederhana yang beradaptasi terutama untuk mencerna daging. Sekum mereka tidak ada atau pendek dan sederhana, dan usus besar mereka tidak [[Haustrum (anatomi)|berkantong]] atau tidak jauh lebih lebar dari usus kecil.<ref>{{cite book|vauthors=Flower WH, Lydekker R|year=1946|url={{Google books|plainurl=yes|id=B3crAAAAYAAJ|page=496}}|title=An Introduction to the Study of Mammals Living and Extinct|location=London|publisher=Adam and Charles Black|isbn=978-1-110-76857-8|page=496|author2-link=Richard Lydekker}}</ref>
[[Berkas:Glycerination_of_Bovine_kidney.jpg|jmpl|Ginjal sapi]]
[[Sistem ekskresi]] mamalia melibatkan banyak komponen. Seperti kebanyakan hewan darat lainnya, mamalia tergolong [[Zat sisa metabolisme#Ureotelisme|ureotelik]], mengubah [[amonia]] menjadi [[urea]] di [[hati]] sebagai bagian dari [[siklus urea]].<ref>{{cite book|vauthors=Sreekumar S|year=2010|url={{Google books|plainurl=yes|id=IxYR9wTeXQgC|page=180}}|title=Basic Physiology|publisher=PHI Learning Pvt. Ltd.|isbn=978-81-203-4107-4|pages=180–181}}</ref> [[Bilirubin]], produk limbah yang dihasilkan oleh [[Sel darah|sel-sel darah]] dibawa melalui [[empedu]] dan [[urine]] dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh hati.<ref>{{cite book|vauthors=Cheifetz AS|year=2010|title=Oxford American Handbook of Gastroenterology and Hepatology|location=Oxford|publisher=Oxford University Press, US|isbn=978-0-19-983012-1|page=165}}</ref> Melintasnya bilirubin via empedu menuju usus menjadikan tinja mamalia berwarna cokelat.<ref>{{cite book|vauthors=Kuntz E|year=2008|title=Hepatology: Textbook and Atlas|url=https://archive.org/details/hepatologytextbo00kunt|location=Germany|publisher=Springer|isbn=978-3-540-76838-8|page=[https://archive.org/details/hepatologytextbo00kunt/page/n55 38]}}</ref> Ginjal mamalia mempunyai sifat khusus, misalnya ada [[Renal pelvis|pelvis ginjal]] dan [[piramid ginjal]], serta [[Korteks ginjal|korteks]] dan [[Medula ginjal|medula]] yang dapat dibedakan dengan jelas karena terdapat [[lengkung Henle]] yang memanjang. Hanya ginjal mamalia yang berbentuk seperti kacang, meskipun ada beberapa variasi, misalnya [[ginjal retikulat]] berlobus banyak pada anjing laut, setasea, dan beruang.<ref>{{cite journal|date=2001|title=Osmoregulation in marine mammals|url=http://jeb.biologists.org/cgi/content/short/204/11/1831|journal=The Journal of Experimental Biology|volume=204|issue=Pt 11|pages=1831–44|doi=10.1242/jeb.204.11.1831|pmid=11441026|vauthors=Ortiz RM}}{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="VB">{{cite book|vauthors=Roman AS, Parsons TS|year=1977|title=The Vertebrate Body|location=Philadelphia|publisher=Holt-Saunders International|isbn=978-0-03-910284-5|pages=396–399}}</ref> Sebagian besar mamalia berplasenta dewasa tidak memiliki sisa [[kloaka]] sama sekali. Pada embrio, [[kloaka embrionik]] terbagi menjadi bagian posterior yang menjadi bagian dari anus dan bagian anterior yang menjadi struktur berbeda, tergantung pada jenis kelamin individu tersebut: pada betina, bagian ini menjadi vestibula (ruang depan) yang membentuk [[uretra]] dan [[vagina]], sedangkan pada jantan, bagian ini membentuk keseluruhan [[uretra kavernosa]].<ref name="VB" /> Meskipun demikian, [[Tenrecidae]], [[Chrysochloridae]], dan sejumlah [[celurut]] tetap mempertahankan kloaka ketika dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Symonds|first=Matthew R.E.|date=2005|title=Phylogeny and life histories of the ‘Insectivora’: controversies and consequences|url=http://doi.wiley.com/10.1017/S1464793104006566|journal=Biological Reviews|volume=80|issue=1|pages=93–128|doi=10.1017/S1464793104006566|issn=1464-7931}}</ref> Saluran kelamin marsupialia terpisah dari anus, tetapi sisa kloaka asli tetap ada di bagian luar tubuh.<ref name="VB" /> Monotremata, yang berasal dari kata bahasa Yunani "lubang tunggal", memiliki kloaka sejati.<ref>{{cite book|vauthors=Dawkins R, Wong Y|year=2016|url={{Google books|plainurl=yes|https://books.google.com/books?id=wojUDAAAQBAJ|page=281}}|title=The Ancestor's Tale: A Pilgrimage to the Dawn of Evolution|location=Boston|publisher=Mariner Books|isbn=978-0-544-85993-7|edition=2nd|page=281}}</ref>

=== Produksi suara ===
[[Berkas:Animal_echolocation.svg|jmpl|Diagram sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar dan gema oleh objek di dekatnya]]
Seperti pada semua tetrapoda lainnya, mamalia memiliki [[laring]] yang dapat membuka dan menutup dengan cepat untuk menghasilkan suara, serta sebuah [[saluran vokal]] supralaringeal yang menyaring suara ini. Paru-paru dan otot-otot di sekitarnya menyediakan aliran udara dan tekanan yang diperlukan untuk berfonasi ([[artikulasi]]). Laring mengendalikan [[tinggi nada]] dan [[volume suara]], tetapi kekuatan paru-paru untuk menghembuskan napas juga berkontribusi pada volume suara. Mamalia yang lebih primitif, seperti [[landak semut]], hanya dapat mendesis karena suaranya diperoleh hanya dengan menghembuskan napas melalui laring yang tertutup sebagian. Mamalia lain berfonasi menggunakan [[pita suara]]. Pergerakan atau ketegangan pita suara dapat menghasilkan banyak suara seperti [[Dengkuran kucing|mendengkur]] dan [[menjerit]]. Mamalia dapat mengubah posisi laring, yang memungkinkan mereka bernapas melalui hidung dan menelan melalui mulut, serta membentuk suara mulut dan suara hidung; suara hidung, seperti rengekan anjing, pada umumnya lembut, sedangkan suara mulut, seperti gonggongan anjing, umumnya bervolume keras.<ref name="fitchbrown2006" />

[[Berkas:Beluga_vocalizations.ogg|kiri|jmpl|Suara ekolokasi [[paus beluga]]]]
Beberapa mamalia memiliki laring yang besar sehingga nada suaranya rendah, seperti [[kelelawar kepala palu]] (''Hypsignathus monstrosus'') yang laringnya dapat memenuhi seluruh rongga dada sampai mendorong paru-paru, jantung, dan trakea ke rongga perut.<ref>{{cite journal|year=1990|title=''Hypsignathus monstrosus''|journal=Mammalian Species|volume=357|issue=357|pages=1–4|doi=10.2307/3504110|jstor=3504110|vauthors=Langevin P, Barclay RM}}</ref> Bantalan vokal yang besar juga dapat menurunkan nada, seperti pada auman [[kucing besar]] bernada rendah.<ref>{{cite journal|date=September 2002|title=Hyoid apparatus and pharynx in the lion (Panthera leo), jaguar (Panthera onca), tiger (Panthera tigris), cheetah (Acinonyxjubatus) and domestic cat (Felis silvestris f. catus)|journal=Journal of Anatomy|volume=201|issue=3|pages=195–209|doi=10.1046/j.1469-7580.2002.00088.x|pmc=1570911|pmid=12363272|vauthors=Weissengruber GE, Forstenpointner G, Peters G, Kübber-Heiss A, Fitch WT}}</ref> Produksi infrasonik dimungkinkan pada beberapa mamalia seperti [[gajah afrika]] (''Loxodonta'' spp.) dan [[paus balin]].<ref>{{cite journal|year=2012|title=Visualizing sound emission of elephant vocalizations: evidence for two rumble production types|journal=PLOS ONE|volume=7|issue=11|pages=e48907|bibcode=2012PLoSO...748907S|doi=10.1371/journal.pone.0048907|pmc=3498347|pmid=23155427|vauthors=Stoeger AS, Heilmann G, Zeppelzauer M, Ganswindt A, Hensman S, Charlton BD|doi-access=free}}</ref><ref>{{cite journal|year=2004|title=Baleen whale infrasonic sounds: Natural variability and function|journal=Journal of the Acoustical Society of America|volume=115|issue=5|page=2554|bibcode=2004ASAJ..115.2554C|doi=10.1121/1.4783845|vauthors=Clark CW}}</ref> Mamalia kecil dengan laring kecil memiliki kemampuan untuk menghasilkan [[ultrasonik]], yang dapat dideteksi dengan modifikasi pada telinga tengah dan [[koklea]]. Ultrasonik tidak terdengar oleh burung dan reptil, yang mungkin penting selama Era [[Mesozoikum]], ketika burung dan reptil menjadi predator dominan. Saluran suara pribadi ini digunakan oleh beberapa hewan pengerat, misalnya, komunikasi ibu-ke-anak, dan oleh kelelawar saat melakukan [[ekolokasi]]. Paus bergigi juga menggunakan ekolokasi menggunakan [[Melon (setasea)|melon]] yang cara kerjanya berbeda. Beberapa primata memiliki kantong udara yang menempel pada laring dan dapat berfungsi untuk menurunkan resonansi atau meningkatkan volume suara.<ref name="fitchbrown2006">{{cite book|last=Fitch|first=W.T.|year=2006|title=Encyclopedia of Language and Linguistics|location=Oxford|publisher=Elsevier|isbn=978-0080442990|veditors=Brown K|pages=115–121|chapter=Production of Vocalizations in Mammals|chapter-url=http://homepage.univie.ac.at/tecumseh.fitch/wp-content/uploads/2010/08/Fitch2006MammalVocalProd.pdf|url-status=live}}</ref>

Sistem produksi vokal dikendalikan oleh [[inti saraf kranial]] di otak dan disuplai oleh [[saraf laring rekuren]] dan [[saraf laring superior]], yang merupakan cabang dari [[saraf vagus]]. Sistem vokal disuplai oleh [[saraf hipoglossus]] dan [[saraf fasialis]]. Stimulasi listrik dari wilayah [[Periaqueductal gray|''periaqueductal gray'']] (PEG) pada otak tengah mamalia menimbulkan vokalisasi. Kemampuan untuk mempelajari vokalisasi baru hanya dicontohkan pada manusia, anjing laut, setasea, gajah, dan mungkin kelelawar; pada manusia, kemampuan ini merupakan hasil dari hubungan langsung antara [[korteks motorik]] yang mengontrol gerakan dan [[neuron motorik]] di sumsum tulang belakang.<ref name="fitchbrown2006" />

=== Rambut ===
{{main|Rambut hewan}}
[[Berkas:Stekelvarken_Aiguilles_Porc-épic.jpg|jmpl|[[Landak]] menggunakan [[Rambut duri|rambut durinya]] untuk mempertahankan diri]]
Fungsi utama rambut mamalia adalah termoregulasi. Fungsi lainnya yaitu untuk perlindungan, alat sensoris, antiair, dan kamuflase.<ref name="dawson2014">{{cite journal|date=2014|title=The fur of mammals in exposed environments; do crypsis and thermal needs necessarily conflict? The polar bear and marsupial koala compared|journal=Journal of Comparative Physiology B|volume=184|issue=2|pages=273–84|doi=10.1007/s00360-013-0794-8|pmid=24366474|vauthors=Dawson TJ, Webster KN, Maloney SK|s2cid=9481486}}</ref> Ada berbagai jenis rambut yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda:{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=99}}

* Rambut definitif – yang dapat [[Ganti kulit|dilepaskan]] setelah mencapai panjang tertentu
* ''Vibrissae'' – rambut sensorik, paling sering berupa [[misai]]
* ''Pelage'' – rambut pelindung, rambut bagian bawah, dan [[rambut bertugi]]
* [[Rambut duri]] – rambut pelindung kaku yang digunakan untuk pertahanan (seperti pada [[landak]])
* [[Rambut kejur dan bulu kejur|Rambut kejur]] – rambut panjang yang biasanya digunakan dalam sinyal visual (seperti surai singa)
* [[Rambut vellus|Vellus]] – sering disebut "rambut halus" yang melindungi mamalia yang baru lahir
* [[Wol]] – panjang, lembut, dan sering kali keriting

==== Termoregulasi ====
Panjang rambut bukan merupakan faktor penentu dalam [[Termoregulasi hewan|termoregulasi]]: misalnya, beberapa mamalia tropis seperti [[kungkang]] memiliki panjang rambut yang sama dengan beberapa mamalia Arktik, tetapi dengan insulasi yang lebih sedikit; sebaliknya, mamalia tropis lainnya dengan rambut pendek memiliki nilai insulasi yang sama dengan mamalia Arktik. Kepadatan rambut dapat meningkatkan nilai insulasi hewan, dan mamalia Arktik memiliki rambut yang lebat; sebagai contoh, [[muskox]] memiliki rambut pelindung yang panjangnya 30 cm (12 in.) serta rambut bawah yang lebat, yang membentuk mantel kedap udara dan memungkinkan mereka untuk bertahan hidup pada suhu 40 °C (−40 °F).{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=162–163}} Beberapa mamalia gurun, seperti unta, menggunakan rambut lebat untuk mencegah panas matahari mencapai kulit mereka sehingga mereka tetap merasa sejuk; suhu rambut unta dapat mencapai 70 °C (158 °F) pada musim panas, tetapi kulitnya tetap pada suhu 40 °C (104 °F).{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=188}} Sebaliknya. [[mamalia akuatik]] menjebak udara di rambut mereka untuk melindungi panas dengan menjaga kulit tetap kering.{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=162–163}}

==== Warna ====
[[Berkas:Great_male_Leopard_in_South_Afrika-JD.JPG|jmpl|Mantel seekor [[macan tutul]] memberi [[kamuflase disruptif]] bagi predator penyergap ini]]
[[Mantel hewan|Mantel]] mamalia memiliki beragam warna karena berbagai alasan. Tekanan selektif yang utama di antaranya [[kamuflase]], [[seleksi seksual]], komunikasi, dan termoregulasi. Warna rambut dan kulit mamalia terutama ditentukan oleh jenis dan jumlah [[melanin]]; [[eumelanin]] untuk warna coklat dan hitam, serta [[feomelanin]] untuk berbagai warna kekuningan hingga kemerahan, sehingga memberi mamalia warna tanah.<ref>{{cite journal|date=2004|title=Melanin pigmentation in mammalian skin and its hormonal regulation|url=https://semanticscholar.org/paper/e5483673641f40a5a97f84fbf487d4ecd5a69933|journal=Physiological Reviews|volume=84|issue=4|pages=1155–228|doi=10.1152/physrev.00044.2003|pmid=15383650|vauthors=Slominski A, Tobin DJ, Shibahara S, Wortsman J|s2cid=21168932}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Thody|first=Anthony J.|last2=Higgins|first2=Elisabeth M.|last3=Wakamatsu|first3=Kazumasa|last4=Ito|first4=Shosuke|last5=Burchill|first5=Susan A.|last6=Marks|first6=Janet M.|date=1991|title=Pheomelanin as well as Eumelanin Is Present in Human Epidermis|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0022202X91901157|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=97|issue=2|pages=340–344|doi=10.1111/1523-1747.ep12480680}}</ref> Beberapa mamalia memiliki warna yang lebih cerah; [[monyet dukun]] memiliki tonjolan biru cerah di moncongnya yang dihasilkan oleh [[difraksi]] serat [[kolagen]] wajah.<ref name="Prum2004" /> Banyak kungkang tampak hijau karena rambutnya mengandung [[alga]] hijau, yang mungkin merupakan hubungan simbiosis yang memberi kamuflase bagi kungkang.<ref>{{cite journal|display-authors=6|date=2010|title=Molecular evidence for a diverse green algal community growing in the hair of sloths and a specific association with Trichophilus welckeri (Chlorophyta, Ulvophyceae)|journal=BMC Evolutionary Biology|volume=10|issue=86|pages=86|doi=10.1186/1471-2148-10-86|pmc=2858742|pmid=20353556|vauthors=Suutari M, Majaneva M, Fewer DP, Voirin B, Aiello A, Friedl T, Chiarello AG, Blomster J}}</ref>

Kamuflase memberi pengaruh kuat pada sejumlah besar mamalia karena membantu menyembunyikan individu dari predator atau pemangsa.<ref name="bioscience.oxfordjournals.org">{{cite journal|year=2005|title=The Adaptive Significance of Coloration in Mammals|journal=BioScience|volume=55|issue=2|pages=125–136|doi=10.1641/0006-3568(2005)055[0125:tasoci]2.0.co;2|vauthors=Caro T|doi-access=free}}</ref> Pada mamalia Arktik dan subarktik seperti [[rubah arktik]] (''Alopex lagopus''), [[lemming berkerah]] (''Dicrostonyx groenlandicus''), [[Mustela erminea|cerpelai ekor pendek]] (''Mustela erminea''), dan [[terwelu sepatu salju]] (''Lepus americanus''), [[Polifenisme|perubahan warna musiman]] antara cokelat pada musim panas dan putih pada musim dingin sebagian besar didorong oleh kamuflase.<ref>{{cite journal|date=April 2013|title=Camouflage mismatch in seasonal coat color due to decreased snow duration|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=110|issue=18|pages=7360–5|bibcode=2013PNAS..110.7360M|doi=10.1073/pnas.1222724110|pmc=3645584|pmid=23589881|vauthors=Mills LS, Zimova M, Oyler J, Running S, Abatzoglou JT, Lukacs PM|doi-access=free}}</ref> Beberapa mamalia arboreal, terutama primata dan marsupialia, memiliki warna kulit ungu, hijau, atau biru di bagian-bagian tubuh mereka, yang memberikan beberapa keuntungan berbeda di sebagian besar habitat arboreal karena [[evolusi konvergen]].<ref name="Prum2004">{{cite journal|date=2004|title=Structural colouration of mammalian skin: convergent evolution of coherently scattering dermal collagen arrays|url=http://jeb.biologists.org/content/207/12/2157.full.pdf|journal=The Journal of Experimental Biology|volume=207|issue=Pt 12|pages=2157–72|doi=10.1242/jeb.00989|pmid=15143148|vauthors=Prum RO, Torres RH|hdl=1808/1599|s2cid=8268610}}</ref>

[[Aposematisme]], atau memperingatkan pemangsa, adalah penjelasan yang paling mungkin dari rambut hitam-putih dari banyak mamalia yang mampu mempertahankan diri, seperti pada [[sigung]] yang berbau busuk dan [[ratel]] yang kuat dan agresif.<ref>{{cite journal|date=2009|title=Contrasting coloration in terrestrial mammals|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=364|issue=1516|pages=537–48|doi=10.1098/rstb.2008.0221|pmc=2674080|pmid=18990666|vauthors=Caro T}}</ref> Warna mantel terkadang [[Dimorfisme seksual|dimorfik secara seksual]], seperti pada banyak spesies primata.<ref>{{cite journal|year=2001|title=Sexual dimorphism in primate evolution|journal=American Journal of Physical Anthropology|volume=Suppl 33|issue=33|pages=25–53|doi=10.1002/ajpa.10011|pmid=11786990|vauthors=Plavcan JM}}</ref> Perbedaan warna mantel hewan jantan dan betina dapat menunjukkan tingkat nutrisi dan hormon, yang penting dalam seleksi pasangan.<ref name="eva.mpg.de">{{cite journal|year=2012|title=Coat Color Variation and Pigmentation Gene Expression in Rhesus Macaques (Macaca Mulatta)|url=http://www.eva.mpg.de/pks/staff/widdig/pdf/Bradley_et_al_2012.pdf|journal=Journal of Mammalian Evolution|volume=20|issue=3|pages=263–270|doi=10.1007/s10914-012-9212-3|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924004623/http://www.eva.mpg.de/pks/staff/widdig/pdf/Bradley_et_al_2012.pdf|archive-date=2015-09-24|vauthors=Bradley BJ, Gerald MS, Widdig A, Mundy NI|s2cid=13916535|url-status=dead}}</ref> Warna mantel dapat memengaruhi kemampuan menahan panas, tergantung pada seberapa banyak cahaya yang dipantulkan. Mamalia dengan mantel berwarna lebih gelap dapat menyerap lebih banyak panas dari radiasi matahari, dan tetap hangat, sedangkan beberapa mamalia yang lebih kecil, seperti [[vole]], memiliki rambut yang lebih gelap pada musim dingin. Rambut mamalia Arktik yang putih dan tidak berpigmen, seperti [[beruang kutub]], mungkin memantulkan lebih banyak radiasi matahari langsung ke kulit.{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=166–167}}<ref name="dawson2014" />  Garis hitam-putih yang mempesona pada [[zebra]] tampaknya memberikan perlindungan dari gigitan lalat.<ref name="Caro">{{cite journal|date=April 2014|title=The function of zebra stripes|journal=Nature Communications|volume=5|pages=3535|bibcode=2014NatCo...5.3535C|doi=10.1038/ncomms4535|pmid=24691390|vauthors=Caro T, Izzo A, Reiner RC, Walker H, Stankowich T|author1-link=Tim Caro|s2cid=9849814|doi-access=free}}</ref>

=== Sistem reproduksi ===
[[Berkas:Goat_family.jpg|ka|jmpl|Kambing hidup bersama induknya hingga mereka disapih]]
Mamalia sepenuhnya bersifat [[Gonokorisme|gonokorik]] (hewan yang dilahirkan dengan alat kelamin jantan atau betina; tidak [[hermafrodit]]).<ref>{{Cite book|vauthors=Kobayashi K, Kitano T, Iwao Y, Kondo M|date=2018-06-01|url=https://books.google.com/books?id=g4teDwAAQBAJ&q=mammal+gonochorism&pg=PA290|title=Reproductive and Developmental Strategies: The Continuity of Life|publisher=Springer|isbn=978-4-431-56609-0|pages=290|language=en}}</ref> Pada plasentalia jantan, [[penis]] digunakan untuk buang air kecil dan kopulasi. Tergantung pada spesiesnya, [[ereksi]] dapat dipicu oleh aliran darah ke jaringan spons yang vaskular atau oleh aksi otot. Penis mungkin berada di dalam [[kulup]] saat tidak ereksi, dan beberapa plasentalia juga memiliki tulang penis ([[baculum]]).<ref>{{Cite book|last=Lombardi|first=Julian|date=1998|url=https://www.worldcat.org/oclc/39981423|title=Comparative vertebrate reproduction|location=Boston|publisher=Kluwer Academic Publishers|isbn=0-7923-8336-2|pages=101-104|oclc=39981423|url-status=live}}</ref> Marsupialia biasanya memiliki penis bercabang,<ref name="Tyndale-BiscoeRenfree1987">{{cite book|vauthors=Tyndale-Biscoe H, Renfree M|date=1987|url=https://books.google.com/books?id=HpjovN0vXW4C|title=Reproductive Physiology of Marsupials|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33792-2|pages=145|url-status=live}}</ref> sedangkan penis ekidna umumnya memiliki empat kepala, tetapi hanya dua yang berfungsi.<ref>{{Cite journal|year=2007|title=One‐Sided Ejaculation of Echidna Sperm Bundles|url=https://espace.library.uq.edu.au/view/UQ:130591/UQ130591_OA.pdf|journal=The American Naturalist|volume=170|issue=6|pages=E162–E164|doi=10.1086/522847|pmid=18171162|vauthors=Johnston SD, Smith B, Pyne M, Stenzel D, Holt WV|s2cid=40632746}}</ref> [[Tesis|Testis]] sebagian besar mamalia turun ke dalam [[skrotum]] yang biasanya berada di belakang penis, tetapi pada marsupialia sering kali di bagian depan. Mamalia betina umumnya memiliki [[klitoris]], [[labia mayor]] dan [[labia minor]] di bagian luar, sedangkan sistem internalnya mengandung pasangan [[tuba fallopi]], 1–2 [[rahim]], 1–2 [[serviks]], dan [[vagina]]. Marsupialia memiliki dua vagina lateral dan vagina medial. "Vagina" monotremata lebih baik dipahami sebagai "sinus urogenital". Sistem uterus mamalia berplasenta dapat bervariasi antara dupleks dengan dua uterus dan serviks yang membuka ke arah vagina, bipartit dengan dua tanduk rahim dan serviks tunggal yang terhubung ke vagina, bikornuata yang terdiri dari dua tanduk rahim yang terhubung secara distal tetapi terpisah secara medial menciptakan bentuk Y, dan simpleks yang memiliki satu rahim.<ref>{{cite book|vauthors=Maxwell KE|year=2013|url=https://books.google.com/books?id=dnf1BwAAQBAJ|title=The Sex Imperative: An Evolutionary Tale of Sexual Survival|publisher=Springer|isbn=978-1-4899-5988-1|pages=112–113}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Vaughan TA, Ryan JP, Czaplewski NJ|year=2011|title=Mammalogy|publisher=Jones & Bartlett Publishers|isbn=978-0-03-025034-7|page=387}}</ref>{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=220–221, 247}}
[[Berkas:Dendrolagus_matschiei_1.jpg|kiri|jmpl|[[Kanguru-pohon Matschie]] (''Dendrolagus matschiei)'' dengan anak di kantongnya.]]
Kondisi reproduksi mamalia leluhur adalah melahirkan dengan anak yang relatif belum berkembang, baik melalui [[vivipar]] langsung atau dalam waktu singkat sebagai telur bercangkang lunak. Cara reproduksi ini kemungkinan besar terjadi karena batang tubuh mereka tidak dapat mengembang karena adanya [[tulang epipubis]]. Gaya reproduksi ini pertama kali ditunjukkan oleh genus ''[[Kayentatherium]],'' yang menghasilkan [[perinata]] yang belum berkembang, tetapi dengan jumlah anak yang jauh lebih banyak dibandingkan mamalia modern mana pun, yaitu sebanyak 38 spesimen.<ref name="Hoffman&Rowe">{{cite journal|date=September 2018|title=Jurassic stem-mammal perinates and the origin of mammalian reproduction and growth|journal=Nature|volume=561|issue=7721|pages=104–108|bibcode=2018Natur.561..104H|doi=10.1038/s41586-018-0441-3|pmid=30158701|vauthors=Hoffman EA, Rowe TB|s2cid=205570021}}</ref> Sebagian besar mamalia modern merupakan [[vivipar]], melahirkan anak-anak. Namun, lima spesies monotremata, yakni para platipus, dan empat spesies ekidna, bereproduksi dengan cara bertelur. Monotremata memiliki [[Sistem penentuan kelamin|sistem penentuan jenis kelamin]] yang berbeda dari kebanyakan mamalia lainnya.<ref>{{cite journal|display-authors=6|year=2007|title=Sex determination in platypus and echidna: autosomal location of SOX3 confirms the absence of SRY from monotremes|journal=Chromosome Research|volume=15|issue=8|pages=949–59|doi=10.1007/s10577-007-1185-3|pmid=18185981|vauthors=Wallis MC, Waters PD, Delbridge ML, Kirby PJ, Pask AJ, Grützner F, Rens W, Ferguson-Smith MA, Graves JA|s2cid=812974}}</ref> Secara khusus, [[kromosom seks]] platipus lebih mirip dengan ayam dibandingkan mamalia Theria.<ref>{{cite journal|year=2008|title=Weird animal genomes and the evolution of vertebrate sex and sex chromosomes|url=http://www.mnf.uni-greifswald.de/fileadmin/Zoologisches_Museum/Hildebrandt/Dokumente/graves08.pdf|journal=Annual Review of Genetics|volume=42|pages=565–86|doi=10.1146/annurev.genet.42.110807.091714|pmid=18983263|archive-url=http://webarchive.nationalarchives.gov.uk/20120904084145/http%3A//www.mnf.uni%2Dgreifswald.de/fileadmin/Zoologisches_Museum/Hildebrandt/Dokumente/graves08.pdf|archive-date=2012-09-04|vauthors=Marshall Graves JA|url-status=dead}}</ref>

Mamalia vivipar berada di subkelas Theria; mereka masih yang hidup saat ini berada di infrakelas Marsupialia dan Placentalia. Marsupialia memiliki periode [[Gestasi|kehamilan]] yang pendek, biasanya lebih pendek dari [[siklus estrus]]<nowiki/>nya dan melahirkan bayi baru lahir yang belum berkembang dan kemudian mengalami perkembangan lebih lanjut; pada banyak spesies, perkembangan ini terjadi di dalam [[Kantong (marsupialia)|kantong]] yang terletak di bagian depan perut induk. Ini adalah kondisi [[Plesiomorfi dan simplesiomorfi|plesiomorfik]] di antara mamalia vivipar; keberadaan tulang epipubis pada semua mamalia nonplasenta mencegah perluasan batang tubuh yang diperlukan untuk kehamilan penuh.{{sfn|Power|Schulkin|2012|p=1890–1891}} Bahkan Eutheria nonplasenta mungkin bereproduksi dengan cara ini.<ref name="Epipubic bones in eutherian mammals" /> Plasentalia melahirkan bayi yang relatif lengkap dan berkembang, biasanya setelah periode kehamilan yang lama.<ref>{{cite book|vauthors=Sally M|year=2005|title=Mammals|location=Chicago|publisher=Raintree|isbn=978-1-4109-1050-9|page=6|chapter=Mammal Behavior and Lifestyle|oclc=53476660|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=dK-D6HMSOQIC|page=6}}}}</ref> Kelompok ini mendapatkan namanya dari [[plasenta]], struktur yang menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim untuk memungkinkan penyerapan nutrisi.<ref>{{cite book|vauthors=Verma PS, Pandey BP|year=2013|url={{Google books|plainurl=yes|id=23s9DAAAQBAJ|page=288}}|title=ISC Biology Book I for Class XI|location=New Delhi|publisher=S. Chand and Company|isbn=978-81-219-2557-0|page=288}}</ref> Pada mamalia berplasenta, tulang epipubis benar-benar hilang atau diubah menjadi baculum. Hal ini memungkinkan batang tubuh untuk dapat berkembang sehingga janin lahir dalam kondisi yang telah berkembang.<ref name="Hoffman&Rowe" />

[[Kelenjar susu]] mamalia terspesialisasi untuk menghasilkan [[susu]], sumber utama nutrisi untuk bayi baru lahir. Monotremata bercabang lebih awal dari mamalia lain sehingga tidak memiliki [[puting susu]] sebagaimana yang dimiliki oleh kebanyakan mamalia, tetapi mereka tetap memiliki kelenjar susu. Anak-anak mamalia menjilati susu dari payudara yang terletak di perut induknya.<ref>{{cite journal|date=2002|title=The mammary gland and its origin during synapsid evolution|journal=Journal of Mammary Gland Biology and Neoplasia|volume=7|issue=3|pages=225–52|doi=10.1023/a:1022896515287|pmid=12751889|vauthors=Oftedal OT|s2cid=25806501}}</ref> Dibandingkan dengan mamalia berplasenta, susu hewan berkantong sangat berbeda, baik dalam laju produksi maupun komposisi nutrisi, karena bayi mereka lahir dengan kondisi yang belum terlalu berkembang. Selain itu, kelenjar susu memiliki lebih banyak otonomi yang memungkinkan mereka untuk menyuplai susu secara terpisah untuk bayi pada tahap perkembangan yang berbeda.<ref>{{cite book|vauthors=Krockenberger A|year=2006|title=Marsupials|url=https://archive.org/details/marsupials00arma|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-45742-2|veditors=Dickman CR, Armati PJ, Hume ID|page=[https://archive.org/details/marsupials00arma/page/n126 109]|chapter=Lactation|url-status=live}}</ref> [[Laktosa]] adalah gula utama dalam susu mamalia berplasenta, sedangkan susu monotremata dan berkantung didominasi oleh [[oligosakarida]].<ref>{{cite book|vauthors=Schulkin J, Power ML|year=2016|title=Milk: The Biology of Lactation|publisher=Johns Hopkins University Press|isbn=978-1-4214-2042-4|page=66}}</ref> [[Penyapihan]] adalah proses ketika anak mamalia menjadi kurang tergantung pada susu induk mereka dan lebih bergantung pada makanan padat.<ref>{{cite book|vauthors=Thompson KV, Baker AJ, Baker AM|year=2010|title=Wild Mammals in Captivity Principles and Techniques for Zoo Management|url=https://archive.org/details/wildmammalscapti00klei|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-44011-8|veditors=Kleiman DG, Thompson KV, Baer CK|edition=2nd|page=[https://archive.org/details/wildmammalscapti00klei/page/n390 374]|chapter=Paternal Care and Behavioral Development in Captive Mammals}}</ref>

=== Berdarah panas ===
Hampir semua mamalia bersifat [[endoterm]] ("berdarah panas"). Sebagian besar mamalia juga memiliki rambut untuk membantu mereka tetap hangat. Seperti burung, mamalia dapat mencari makan atau berburu dalam cuaca dan iklim yang terlalu dingin bagi reptil dan serangga yang [[ektoterm]] ("berdarah dingin"). Endotermi membutuhkan banyak energi dari makanan sehingga mamalia makan lebih banyak makanan per unit berat badan dibandingkan kebanyakan reptil.<ref>{{cite book|vauthors=Campbell NA, Reece JB|year=2002|url=https://archive.org/details/biologyc00camp/page/845|title=Biology|publisher=Benjamin Cummings|isbn=978-0-8053-6624-2|edition=6th|page=[https://archive.org/details/biologyc00camp/page/845 845]|oclc=47521441}}</ref> Mamalia kecil insektivor makan dalam jumlah yang luar biasa jika menilik ukuran tubuhnya. [[Heterocephalus glaber|Tikus-tanah telanjang]] merupakan pengecualian yang langka karena menghasilkan sedikit panas metabolik sehingga secara operasional dianggap sebagai [[poikiloterm]].<ref>{{cite journal|year=1991|title=Is the naked mole-rat ''Hererocephalus glaber'' an endothermic yet poikilothermic mammal?|journal=Journal of Thermal Biology|volume=16|issue=4|pages=227–232|doi=10.1016/0306-4565(91)90030-6|vauthors=Buffenstein R, Yahav S}}</ref> Burung juga bersifat endoterm sehingga endoterm bukanlah sifat khusus pada mamalia.<ref>{{cite book|vauthors=Schmidt-Nielsen K, Duke JB|year=1997|title=Animal Physiology: Adaptation and Environment|location=Cambridge|isbn=978-0-521-57098-5|edition=5|page=218|chapter=Temperature Effects|oclc=35744403|chapter-url={{Google books|plainurl=yes| id=Af7IwQWJoCMC|page=218}}}}</ref>

=== Umur spesies ===
{{See also|Harapan hidup|Harapan hidup maksimum}}
Di antara mamalia, umur maksimum spesies sangat bervariasi (misalnya [[celurut]] berumur dua tahun, sedangkan [[paus kepala busur]] tertua tercatat 211 tahun).<ref name="pmid19896964">{{cite journal|display-authors=6|year=2009|title=Significant correlation of species longevity with DNA double strand break recognition but not with telomere length|journal=Mechanisms of Ageing and Development|volume=130|issue=11–12|pages=784–92|doi=10.1016/j.mad.2009.10.004|pmc=2799038|pmid=19896964|vauthors=Lorenzini A, Johnson FB, Oliver A, Tresini M, Smith JS, Hdeib M, Sell C, Cristofalo VJ, Stamato TD}}</ref> Meskipun hal yang mendasari perbedaan umur ini masih belum pasti, banyak penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk [[Perbaikan DNA|memperbaiki kerusakan DNA]] merupakan penentu umur mamalia yang penting. Dalam studi tahun 1974 oleh Hart dan Setlow,<ref name="pmid4526202">{{cite journal|date=1974|title=Correlation between deoxyribonucleic acid excision-repair and life-span in a number of mammalian species|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=71|issue=6|pages=2169–73|bibcode=1974PNAS...71.2169H|doi=10.1073/pnas.71.6.2169|pmc=388412|pmid=4526202|vauthors=Hart RW, Setlow RB|doi-access=free}}</ref> ditemukan bahwa kemampuan perbaikan eksisi DNA meningkat secara sistematis seiring dengan umur spesies di antara tujuh spesies mamalia. Umur spesies berkorelasi kuat dengan kapasitas untuk mengenali kerusakan unting ganda DNA serta tingkat protein perbaikan DNA, [[Ku80]].<ref name="pmid19896964" /> Dalam studi sel dari 16 spesies mamalia, gen-gen yang digunakan dalam perbaikan DNA [[Regulasi ke atas dan regulasi ke bawah|diregulasi ke atas]] pada spesies yang berumur lebih panjang.<ref name="pmid27874830">{{cite journal|display-authors=6|date=November 2016|title=Cell culture-based profiling across mammals reveals DNA repair and metabolism as determinants of species longevity|journal=eLife|volume=5|doi=10.7554/eLife.19130|pmc=5148604|pmid=27874830|vauthors=Ma S, Upneja A, Galecki A, Tsai YM, Burant CF, Raskind S, Zhang Q, Zhang ZD, Seluanov A, Gorbunova V, Clish CB, Miller RA, Gladyshev VN}}</ref> Tingkat enzim perbaikan DNA, [[polimerase ribosa poli ADP]], dalam sel berkorelasi dengan umur spesies dalam penelitian terhadap 13 spesies mamalia. Tiga studi tambahan dari berbagai spesies mamalia juga melaporkan korelasi antara umur spesies dan kemampuan perbaikan DNA.<ref name="pmid7266079">{{cite journal|date=1981|title=The relationship of DNA excision repair of ultraviolet-induced lesions to the maximum life span of mammals|journal=Mechanisms of Ageing and Development|volume=16|issue=2|pages=181–9|doi=10.1016/0047-6374(81)90094-4|pmid=7266079|vauthors=Francis AA, Lee WH, Regan JD|s2cid=19830165}}</ref><ref name="pmid7060140">{{cite journal|date=1982|title=Correlation between DNA excision repair and mammalian lifespan in lens epithelial cells|journal=Cell Biology International Reports|volume=6|issue=3|pages=253–60|doi=10.1016/0309-1651(82)90077-7|pmid=7060140|vauthors=Treton JA, Courtois Y}}</ref><ref name="pmid3974310">{{cite journal|date=1985|title=Ultraviolet light-induced DNA repair synthesis in hepatocytes from species of differing longevities|journal=Mechanisms of Ageing and Development|volume=29|issue=2|pages=191–203|doi=10.1016/0047-6374(85)90018-1|pmid=3974310|vauthors=Maslansky CJ, Williams GM|s2cid=23988416}}</ref>

=== Lokomosi ===
{{main|Lokomosi hewan}}Seekor hewan disebut melakukan lokomosi jika memindahkan keseluruhan tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya.<ref>{{Cite web|title=Biology (314): Lesson 16 Locomotion and Movement|url=https://nios.ac.in/media/documents/SrSec314NewE/Lesson-16.pdf|website=National Institute of Open Schooling, Ministry of Human Resource Development, India|access-date=15 Desember 2021}}</ref> Cara lokomosi seekor hewan dipengaruhi oleh lingkungan fisik (habitat) dan tujuan yang ingin dicapai oleh hewan tersebut, misalnya mencari makan atau menghindari pemangsa. Lokomosi merupakan hal penting dalam mempertahankan hidup sehingga berbagai mekanisme lokomosi hewan telah dikembangkan melalui seleksi alam.<ref>{{Cite book|last=Alexander|first=R. McNeill|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/861692642|title=Principles of animal locomotion|location=Princeton, N.J.|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4951-2|pages=1-2|oclc=861692642|url-status=live}}</ref>

==== Terestrial ====
{{main|Lokomosi terestrial}}
[[Berkas:Muybridge_race_horse_animated.gif|jmpl|Cara kuda berlari. Fotografi oleh [[Eadweard Muybridge]], 1887.]]
Kebanyakan vertebrata—amfibi, reptil, dan beberapa mamalia seperti manusia dan beruang—tergolong [[plantigrad]] atau bertelapak datar yang berjalan dengan seluruh bagian bawah kaki menapak tanah. Banyak mamalia, seperti kucing dan anjing, tergolong [[digitigrad]] atau berjalan di atas jari-jari kaki mereka. Hal ini memungkinkan langkah kaki mereka semakin panjang sehingga hewan tersebut berlari lebih kencang. Meskipun demikian, mamalia digitigrad juga mahir dalam bergerak dengan tenang.<ref>{{cite web|title=Leg and feet|url=http://www.geocities.com/Yosemite/Forest/5238/Jill/Avian_Skeleton/leg.htm|work=Avian Skeletal Adaptations|archive-url=https://web.archive.org/web/20080404213544/http://www.geocities.com/Yosemite/Forest/5238/Jill/Avian_Skeleton/leg.htm|archive-date=2008-04-04|access-date=3 Agustus 2008}}</ref> 

Beberapa hewan seperti kuda termasuk [[unuligrad]] atau berjalan dengan ujung jari kaki mereka. Cara berjalan ini semakin meningkatkan panjang langkah mereka dan kecepatan mereka.<ref>{{cite book|vauthors=Walker WF, Homberger DG|year=1998|url={{Google books |plainurl=yes |id=LaaLNfY6gB8C |page=3}}|title=Anatomy and Dissection of the Fetal Pig|location=New York|publisher=W. H. Freeman and Company|isbn=978-0-7167-2637-1|edition=5|page=3|oclc=40576267|author-link2=Dominique G. Homberger}}</ref> Beberapa jenis mamalia dalam kelompok [[Hominid|kera besar]] juga diketahui berjalan di atas buku-buku jari mereka, setidaknya dengan kaki depan mereka. [[Tenggiling raksasa]]<ref>{{cite journal|date=November 2005|title=Knuckle-walking anteater: a convergence test of adaptation for purported knuckle-walking features of African Hominidae|url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-physical-anthropology_2005-11_128_3/page/639|journal=American Journal of Physical Anthropology|volume=128|issue=3|pages=639–58|doi=10.1002/ajpa.20192|pmid=15861420|vauthors=Orr CM}}</ref> dan platipus <ref>{{cite journal|date=2001|title=Energetics of terrestrial locomotion of the platypus Ornithorhynchus anatinus|url=http://jeb.biologists.org/cgi/reprint/204/4/797.pdf|journal=The Journal of Experimental Biology|volume=204|issue=Pt 4|pages=797–803|doi=10.1242/jeb.204.4.797|pmid=11171362|vauthors=Fish FE, Frappell PB, Baudinette RV, MacFarlane PM|hdl=2440/12192}}</ref> juga berjalan dengan buku-buku jarinya. Beberapa mamalia merupakan [[Bipedalisme|bipedal]] yang hanya menggunakan dua ekstremitas untuk bergerak, yang dapat dilihat, misalnya, pada manusia dan kera besar. Spesies bipedal memiliki bidang penglihatan yang lebih besar dibandingkan hewan berkaki empat, menghemat lebih banyak energi, dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi objek dengan tangan mereka, yang membantu dalam mencari makan. Alih-alih berjalan, beberapa bipedal melompat, seperti kanguru dan [[tikus kanguru]].<ref>{{Cite journal|last=Alexander|first=R. McN.|date=2004|title=Bipedal animals, and their differences from humans|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.0021-8782.2004.00289.x|journal=Journal of Anatomy|volume=204|issue=5|pages=321–330|doi=10.1111/j.0021-8782.2004.00289.x|issn=0021-8782|pmc=PMC1571302|pmid=15198697}}</ref><ref>{{cite journal|date=2004|title=Bipedal animals, and their differences from humans|journal=Journal of Anatomy|volume=204|issue=5|pages=321–30|doi=10.1111/j.0021-8782.2004.00289.x|pmc=1571302|pmid=15198697|vauthors=Alexander RM}}</ref>

Mamalia menunjukkan berbagai macam [[gaya lenggok]], yaitu urutan pergerakan ektremitas mereka untuk melakukan lokomosi. Gaya lenggok dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan pola urutan pergerakannya. Untuk hewan berkaki empat, ada tiga kategori utama: gaya lenggok [[berjalan]], gaya lenggok berlari, dan gaya lenggok melompat.<ref>{{cite book|vauthors=Roberts TD|year=1995|url={{Google books|plainurl=yes|id=o8RvD3X8ur8C|page=211}}|title=Understanding Balance: The Mechanics of Posture and Locomotion|location=San Diego|publisher=Nelson Thornes|isbn=978-1-56593-416-0|page=211|oclc=33167785}}</ref> Berjalan adalah gaya lenggok yang paling umum. Beberapa kaki berada di tanah pada waktu tertentu, dan gaya ini ditemukan pada hampir semua hewan berkaki. Seekor hewan dianggap berlari ketika pada beberapa titik dalam langkahnya, semua kaki terangkat dari tanah pada momen suspensi.<ref name="dagg" /> Hewan akan menggunakan gaya lenggok yang berbeda untuk kecepatan, medan, dan situasi yang berbeda. Misalnya, kuda menunjukkan empat gaya lenggok alami. [[Gaya lenggok kuda]] yang paling lambat adalah berjalan, kemudian ada tiga gaya yang lebih cepat, dari yang paling lambat hingga yang paling cepat, adalah ''[[trot]]'', ''[[canter]]'', dan ''[[gallop]]''. Hewan juga mungkin memiliki gaya lenggok yang tidak biasa yang digunakan sesekali, seperti untuk bergerak ke samping atau ke belakang. Sebagai contoh, [[Gaya lenggok manusia|gaya lenggok utama manusia]] adalah berjalan dan berlari secara bipedal, tetapi kadang-kadang mereka menggunakan beberapa gaya lenggok lainnya, seperti merangkak dengan empat kaki di ruang yang sempit.<ref name="dagg">{{cite journal|author-link=Anne Innis Dagg|year=1973|title=Gaits in Mammals|journal=Mammal Review|volume=3|issue=4|pages=135–154|doi=10.1111/j.1365-2907.1973.tb00179.x|vauthors=Dagg AI}}</ref>

==== Arboreal ====
{{main|Lokomosi arboreal}}
[[Berkas:Brachiating_Gibbon_(Some_rights_reserved).jpg|kiri|jmpl|[[Ungka|Owa]] merupakan [[Brakiasi|brakiator]] yang sangat baik karena ektremitasnya yang panjang memungkinkan mereka berayun dan menggenggam dahan pohon dengan mudah]]
Hewan arboreal sering kali memiliki ekstremitas panjang yang membantu mereka melintasi celah, menggapai buah atau benda lainnya, menguji kekuatan dahan di depan mereka, dan dalam beberapa kasus, untuk [[brakiasi]] (berayun di antara pepohonan).<ref name="Cartmill">{{cite book|vauthors=Cartmill M|year=1985|title=Functional Vertebrate Morphology|location=Cambridge|publisher=Belknap Press|isbn=978-0-674-32775-7|veditors=Hildebrand M, Bramble DM, Liem KF, Wake DB|pages=73–88|chapter=Climbing|oclc=11114191}}</ref> Banyak spesies arboreal, seperti [[landak pohon]], [[tenggiling sutra]], [[monyet laba-laba]], dan [[posum]], menggunakan [[ekor prehensil]] untuk memegang dahan. Pada monyet laba-laba, ujung ekornya memiliki tambalan atau bantalan perekat yang membantu meningkatkan friksi. Cakar dapat digunakan untuk berinteraksi dengan benda kasar dan mengubah arah pergerakan hewan. Inilah yang memungkinkan [[bajing]] memanjat batang pohon yang begitu besar. Namun, cakar dapat mengganggu kemampuan hewan untuk menangkap cabang yang sangat kecil karena cakar tersebut dapat melingkar terlalu jauh dan menusuk tangan hewan itu sendiri. Primata mencengkeram dengan memanfaatkan friksi dan mengandalkan ujung jari yang tidak berambut. Meremas cabang pohon dengan ujung-ujung jari menghasilkan gaya gesek yang menahan tangan hewan ke cabang tersebut. Namun, jenis pegangan ini bergantung pada sudut gaya gesekan dan diameter cabang pohon; cabang yang lebih besar mengakibatkan berkurangnya kemampuan menggenggam. Untuk mengendalikan lokomosi ke arah bawah, terutama saat menuruni cabang pohon berdiameter besar, beberapa hewan arboreal seperti bajing memiliki sendi pergelangan kaki yang sangat fleksibel, yang memungkinkan kaki berotasi menjadi postur 'terbalik'. Hal ini memungkinkan cakar mengait ke permukaan kulit kayu yang kasar dan melawan gaya gravitasi. Ukuran tubuh yang kecil memberi banyak manfaat bagi spesies arboreal, seperti meningkatkan ukuran relatif cabang pohon terhadap hewan, pusat massa yang lebih rendah, peningkatan stabilitas, massa yang lebih ringan (yang memungkinkan hewan bergerak pada cabang yang lebih kecil), dan kemampuan untuk bergerak melalui habitat yang berantakan.<ref name="Cartmill" /> Ukuran tubuh berkaitan dengan massa tubuh, sehingga memengaruhi hewan yang meluncur seperti [[wupih sirsik]].<ref>{{cite journal|year=2001|title=Gliding Performance of the Northern Flying Squirrel (''Glaucomys sabrinus'') in Mature Mixed Forest of Eastern Canada|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-mammalogy_2001-11_82_4/page/1026|journal=Journal of Mammalogy|volume=82|issue=4|pages=1026–1033|doi=10.1644/1545-1542(2001)082<1026:GPOTNF>2.0.CO;2|vauthors=Vernes K}}</ref> Beberapa spesies primata, kelelawar, dan semua spesies kungkang mencapai stabilitas pasif dengan menggantung di bawah cabang pohon.<ref name="Cartmill" />

==== Aerial ====
{{main|Lokomosi aerial}}
[[Berkas:Israeli_Bats_-_26_September_2015.webm|jmpl|Video tentang gerakan lambat dan kecepatan normal dari [[kelelawar buah mesir]] yang terbang]]
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang benar-benar bisa terbang. Mereka terbang di udara dengan kecepatan konstan dengan menggerakkan sayapnya ke atas dan ke bawah (biasanya dengan gerakan maju-mundur juga). Saat kelelawar sedang bergerak, ada aliran udara yang relatif terhadap tubuhnya, yang dikombinasikan dengan kecepatan sayap, menghasilkan aliran udara yang lebih cepat bergerak di atas sayap. Hal ini menghasilkan vektor gaya angkat yang mengarah ke depan dan ke atas, serta vektor gaya hambat yang mengarah ke belakang dan ke atas. Komponen ke atas ini melawan gravitasi, menjaga tubuh tetap di udara, sedangkan komponen ke depan memberikan dorongan untuk melawan gaya tarik, baik dari sayap maupun dari tubuh secara keseluruhan.<ref>{{cite web|date=Oktober 2011|title=Bats – the only flying mammals|url=http://blogs.bu.edu/biolocomotion/2011/10/16/bats-the-only-flying-mammal/|work=Bio-Aerial Locomotion|access-date=20 Mei 2016|vauthors=Barba LA}}</ref>

Sayap kelelawar jauh lebih tipis dan terdiri dari lebih banyak tulang dibandingkan sayap burung, yang memungkinkan kelelawar untuk bermanuver lebih akurat dan terbang dengan lebih banyak daya angkat dan sedikit hambatan.<ref>{{cite web|year=2007|title=Bats In Flight Reveal Unexpected Aerodynamics|url=https://www.sciencedaily.com/releases/2007/01/070118161402.htm|website=ScienceDaily|access-date=12 Juli 2016}}</ref><ref name="anders">{{cite journal|date=2015|title=Bat flight: aerodynamics, kinematics and flight morphology|url=http://jeb.biologists.org/content/jexbio/218/5/653.full.pdf|journal=The Journal of Experimental Biology|volume=218|issue=Pt 5|pages=653–63|doi=10.1242/jeb.031203|pmid=25740899|vauthors=Hedenström A, Johansson LC|s2cid=21295393}}</ref> Dengan melipat sayap ke arah tubuh mereka pada gerakan ke atas, mereka menggunakan energi 35% lebih sedikit selama penerbangan dibandingkan burung.<ref>{{cite web|year=2012|title=Bats save energy by drawing in wings on upstroke|url=https://www.sciencedaily.com/releases/2012/04/120411084133.htm|website=ScienceDaily|access-date=12 Juli 2016}}</ref> Selaput sayap kelelawar halus dan mudah robek; namun, jaringan selaput tersebut dapat tumbuh kembali sehingga robekan kecil dapat sembuh dengan cepat.<ref>{{cite book|vauthors=Karen T|year=2008|url={{Google books|plainurl=yes|id=XS9y642cjvMC|page=14}}|title=Hanging with Bats: Ecobats, Vampires, and Movie Stars|location=Albuquerque|publisher=University of New Mexico Press|isbn=978-0-8263-4403-8|page=14|oclc=191258477}}</ref> Permukaan sayap mereka dilengkapi dengan reseptor peka sentuhan pada tonjolan kecil yang disebut [[sel Merkel]], yang juga ditemukan di ujung jari manusia. Pada kelelawar, area sensitif ini berbeda karena setiap tonjolan memiliki rambut kecil di tengahnya sehingga menjadi lebih sensitif dan memungkinkan kelelawar mendeteksi dan mengumpulkan informasi tentang udara yang mengalir di atas sayapnya, serta terbang lebih efisien dengan mengubah bentuk sayapnya.<ref>{{cite journal|display-authors=6|date=2011|title=Bat wing sensors support flight control|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=108|issue=27|pages=11291–6|bibcode=2011PNAS..10811291S|doi=10.1073/pnas.1018740108|pmc=3131348|pmid=21690408|vauthors=Sterbing-D'Angelo S, Chadha M, Chiu C, Falk B, Xian W, Barcelo J, Zook JM, Moss CF|doi-access=free}}</ref>

==== Fosorial dan subterania ====
{{main|Fosorial|}}{{Multiple image|align=right|image1=Wombat3.jpg|image2=ScalopusAquaticus.jpg|total_width=400|footer=[[Lasiorhinus latifrons|Wombat hidung-berbulu selatan]] yang semifosorial (kiri) dan [[Scalopus aquaticus|tikus tanah timur]] yang fosorial penuh (kanan)}}
Fosorial (dari bahasa Latin ''fossor'', yang berarti 'penggali') adalah hewan yang beradaptasi untuk menggali, yang hidup terutama, tetapi tidak hanya, di bawah tanah. Beberapa contohnya adalah [[badger]] dan tikus-tanah telanjang. Banyak spesies hewan pengerat juga dianggap fosorial karena hampir sepanjang hari mereka hidup di [[liang]]. Spesies yang hidup secara eksklusif di bawah tanah disebut subterania, sementara spesies yang beradaptasi secara terbatas pada gaya hidup fosorial disebut subfosorial. Beberapa organisme bersifat fosorial untuk membantu [[Termoregulasi hewan|pengaturan suhu]], sementara yang lain menggunakan habitat bawah tanah untuk melindungi diri dari pemangsa atau untuk [[penyimpanan makanan|menyimpan makanan]].<ref name=":2">Damiani, R, 2003, Earliest evidence of cynodont burrowing, The Royal Society Publishing, Volume 270, Issue 1525</ref>

Mamalia fosorial memiliki tubuh fusiformis, paling tebal di bagian bahu dan semakin meruncing di ekor dan hidung. Mereka tidak dapat melihat di liang gelap dan sebagian besar di antara mereka memiliki mata yang terdegenerasi, tetapi degenerasi bervariasi di antara spesies; famili [[Geomyidae]], misalnya, hanya bersifat semifosorial dan memiliki mata yang sangat kecil tetapi fungsional. Sementara itu, mata [[tikus tanah marsupialia]] yang sepenuhnya fosorial mengalami degenerasi dan tidak berguna, [[tikus tanah talpa]] memiliki mata [[Vestigialitas|vestigial]], sedangkan [[tikus tanah emas tanjung]] memiliki lapisan kulit yang menutupi mata. Kelopak telinga mereka juga sangat kecil atau tidak ada. Mamalia yang benar-benar fosorial memiliki kaki yang pendek dan kokoh karena kekuatan lebih penting daripada kecepatan bagi mamalia yang menggali, tetapi mamalia semifosorial memiliki kaki [[kursorial]] yang teradaptasi untuk berlari. Kaki depannya lebar dan memiliki cakar yang kuat untuk membantu mengendurkan tanah saat menggali liang, sementara kaki belakangnya memiliki anyaman, serta cakar, yang membantu membuang tanah yang terlepas ke belakang. Kebanyakan dari mereka memiliki gigi seri yang besar untuk mencegah tanah beterbangan masuk ke dalam mulut.<ref>{{cite journal|year=1903|title=Adaptations to Aquatic, Arboreal, Fossorial and Cursorial Habits in Mammals. III. Fossorial Adaptations|url=https://zenodo.org/record/1431331|journal=The American Naturalist|volume=37|pages=819–825|doi=10.1086/278368|jstor=2455381|vauthors=Shimer HW|number=444|s2cid=83519668}}</ref> Banyak mamalia fosorial seperti tikus, landak, dan tikus tanah diklasifikasikan dalam ordo [[Insectivora]] yang sekarang sudah tak digunakan.<ref>{{cite journal|display-authors=6|date=1998|title=Molecular evidence for multiple origins of Insectivora and for a new order of endemic African insectivore mammals|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=95|issue=17|pages=9967–72|bibcode=1998PNAS...95.9967S|doi=10.1073/pnas.95.17.9967|pmc=21445|pmid=9707584|vauthors=Stanhope MJ, Waddell VG, Madsen O, de Jong W, Hedges SB, Cleven GC, Kao D, Springer MS|doi-access=free}}</ref>

==== Akuatik ====
{{Main|Lokomosi akuatik|Mamalia laut|Mamalia akuatik}}
[[Berkas:Living-on-the-Edge-Settlement-Patterns-by-the-Symbiotic-Barnacle-Xenobalanus-globicipitis-on-Small-pone.0127367.s001.ogv|jmpl|Sekelompok l[[Delphinus delphis|umba-lumba paruh pendek]] yang berenang]]
Mamalia yang sepenuhnya hidup di air, [[Cetacea]] dan [[Sirenia]], tidak mempunyai kaki, tetapi memiliki sirip ekor untuk mendorong tubuh mereka di dalam air. [[Kaki sirip]] mereka bergerak terus-menerus. Paus berenang dengan menggerakkan sirip ekor dan tubuh bagian belakangnya ke atas dan ke bawah untuk mendorong diri mereka melalui gerakan vertikal, sementara kaki sirip terutama digunakan sebagai kemudi. Anatomi kerangka paus memungkinkan mereka untuk menjadi perenang yang cepat. Sebagian besar spesies paus memiliki [[sirip punggung]] untuk mencegah mereka terbalik di dalam air.<ref>{{cite journal|year=1949|title=The anatomical basis of swimming in Whales|journal=Journal of Zoology|volume=119|issue=1|pages=49–60|doi=10.1111/j.1096-3642.1949.tb00866.x|vauthors=Perry DA}}</ref><ref>{{cite journal|year=1991|title=Dolphin swimming – a review|url=http://darwin.wcupa.edu/~biology/fish/pubs/pdf/1991MRDolphinswimming.pdf|journal=Mammal Review|volume=21|issue=4|pages=181–195|doi=10.1111/j.1365-2907.1991.tb00292.x|archive-url=https://web.archive.org/web/20060829000617/http://darwin.wcupa.edu/~biology/fish/pubs/pdf/1991MRDolphinswimming.pdf|archive-date=2006-08-29|vauthors=Fish FE, Hui CA|url-status=dead}}</ref> Sirip ekor Sirenia dinaikkan ke atas dan ke bawah dengan gerakan panjang untuk menggerakkan tubuhnya ke depan, dan dapat diputar untuk berbalik. Kaki depan mereka berupa sirip seperti dayung yang membantu berputar dan melambat.<ref>{{cite book|vauthors=Marsh H|year=1989|title=Fauna of Australia|location=Canberra|publisher=Australian Government Publications|isbn=978-0-644-06056-1|volume=1|chapter=Chapter 57: Dugongidae|oclc=27492815|chapter-url=http://www.environment.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/57-ind.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20130511221756/http://www.environment.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/57-ind.pdf|archive-date=2013-05-11|url-status=bot: unknown}}</ref>

Mamalia semiakuatik, seperti anjing laut, memiliki dua pasang kaki sirip, yaitu kaki sirip depan dan kaki sirip belakang. Siku dan pergelangan kaki mereka berada di dalam tubuh.<ref name="Berta63">{{cite book|vauthors=Berta A|date=April 2012|title=Return to the Sea: The Life and Evolutionary Times of Marine Mammals|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-27057-2|pages=62–64|chapter=Pinniped Diversity: Evolution and Adaptations}}</ref><ref name="Fish 2003">{{cite journal|date=2003|title=Maneuverability by the sea lion Zalophus californianus: turning performance of an unstable body design|journal=The Journal of Experimental Biology|volume=206|issue=Pt 4|pages=667–74|doi=10.1242/jeb.00144|pmid=12517984|vauthors=Fish FE, Hurley J, Costa DP|doi-access=free}}</ref> Ada beberapa adaptasi anjing laut untuk mengurangi [[gaya hambat]]. Selain tubuhnya yang ramping, mereka memiliki jejaring [[fasikulus otot]] yang halus di kulit mereka, yang dapat meningkatkan [[aliran laminar]] sehingga mereka lebih mudah menyelinap di dalam air. Mereka juga tidak memiliki otot erektor rambut sehingga rambut mereka dapat direbahkan saat berenang.<ref name="Riedman3">{{cite book|vauthors=Riedman M|year=1990|url=https://archive.org/details/pinnipedssealsse0000ried|title=The Pinnipeds: Seals, Sea Lions, and Walruses|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-06497-3|oclc=19511610|url-access=registration}}</ref> Mereka mengandalkan kaki sirip depan mereka untuk melakukan lokomosi, seperti yang dilakukan oleh [[penguin]] dan [[penyu]].<ref name="Fish1996">{{Cite journal|year=1996|title=Transitions from drag-based to lift-based propulsion in mammalian swimming|url=https://archive.org/details/sim_integrative-and-comparative-biology_1996-12_36_6/page/628|journal=Integrative and Comparative Biology|volume=36|issue=6|pages=628–641|doi=10.1093/icb/36.6.628|vauthors=Fish FE|doi-access=free}}</ref> Anjing laut tidak terus-menerus menggerakkan kaki sirip depannya; mereka meluncur di antara setiap gerakan.<ref name="Fish 2003" /> Dibandingkan dengan karnivor terestrial, ekstremitas depan anjing laut lebih pendek sehingga memberi keuntungan mekanis yang lebih besar pada otot-otot lokomotor di sendi bahu dan siku;<ref name="Berta63" /> kaki sirip belakangnya berfungsi sebagai penyeimbang.<ref name="Riedman3" /> Beberapa contoh mamalia semiakuatik lainnya adalah [[biwara]], [[kuda nil]], [[berang-berang]], dan platipus.<ref>{{cite journal|year=2000|title=Biomechanics and energetics in aquatic and semiaquatic mammals: platypus to whale|url=http://darwin.wcupa.edu/~biology/fish/pubs/pdf/2000PBZ-PlatToWhale.pdf|journal=Physiological and Biochemical Zoology|volume=73|issue=6|pages=683–98|doi=10.1086/318108|pmid=11121343|archive-url=https://web.archive.org/web/20160804111726/http://darwin.wcupa.edu/~biology/fish/pubs/pdf/2000PBZ-PlatToWhale.pdf|archive-date=2016-08-04|vauthors=Fish FE|url-status=dead|citeseerx=10.1.1.734.1217|s2cid=49732160}}</ref> Kuda nil adalah mamalia semiakuatik yang sangat besar. Tubuh mereka yang berbentuk seperti tong memiliki struktur kerangka [[:en:wikt:graviportal|graviportal]],<ref>{{cite book|vauthors=Eltringham SK|year=1999|title=The Hippos|url=https://archive.org/details/hipposnaturalhis00eltr|location=London|publisher=T & AD Poyser Ltd|isbn=978-0-85661-131-5|page=[https://archive.org/details/hipposnaturalhis00eltr/page/n16 8]|chapter=Anatomy and Physiology|oclc=42274422}}</ref> dan disesuaikan untuk membawa badan mereka yang sangat berat dan besar, sedangkan tubuh mereka memiliki [[kepadatan relatif]] yang memungkinkan mereka untuk tenggelam dan bergerak di sepanjang dasar sungai.<ref>{{cite magazine|title=Hippopotamus ''Hippopotamus amphibius''|magazine=National Geographic|access-date=30 April 2016|url=http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/hippopotamus/|archive-url=https://web.archive.org/web/20141125041546/http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/hippopotamus/|archive-date=2014-11-25|url-status=live}}</ref>

== Perilaku ==

=== Komunikasi dan vokalisasi ===
[[Berkas:Monkey_&_Baby.JPG|jmpl|[[Monyet vervet]] menggunakan setidaknya empat jenis panggilan peringatan untuk pemangsa yang berbeda<ref name="Seyfarth">{{cite journal|year=1980|title=Vervet Monkey Alarm Calls: Semantic communication in a Free-Ranging Primate|url=https://www.researchgate.net/publication/223576319|journal=Animal Behaviour|volume=28|issue=4|pages=1070–1094|doi=10.1016/S0003-3472(80)80097-2|vauthors=Seyfarth RM, Cheney DL, Marler P|s2cid=53165940}}</ref>]]
Banyak mamalia berkomunikasi dengan cara bersuara. Komunikasi vokal memiliki banyak tujuan, misalnya dalam ritual perkawinan, sebagai [[sinyal peringatan]],<ref>{{cite journal|year=2001|title=Predator-specific alarm calls in Campbell's monkeys, ''Cercopithecus campbelli''|url=https://archive.org/details/sim_behavioral-ecology-and-sociobiology_2001-10_50_5/page/414|journal=Behavioral Ecology and Sociobiology|volume=50|issue=5|pages=414–442|doi=10.1007/s002650100383|jstor=4601985|vauthors=Zuberbühler K|s2cid=21374702}}</ref> untuk menunjukkan sumber makanan, dan untuk tujuan sosial. Hewan jantan sering berteriak, seperti [[auman]] singa dan [[rusa merah]], selama ritual perkawinan untuk mengusir pejantan lain dan untuk menarik perhatian hewan betina.<ref>{{cite journal|date=April 2002|title=Bird song, ecology and speciation|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=357|issue=1420|pages=493–503|doi=10.1098/rstb.2001.1056|pmc=1692962|pmid=12028787|vauthors=Slabbekoorn H, Smith TB}}</ref> [[Vokalisasi paus|Vokalisasi]] [[paus bungkuk]] mungkin merupakan sinyal bagi betina,<ref>{{cite book|vauthors=Bannister JL|year=2008|title=Encyclopedia of Marine Mammals|publisher=Academic Press|isbn=978-0-12-373553-9|veditors=Perrin WF, Würsig B, Thewissen JG|edition=2nd|pages=80–89|chapter=Baleen Whales (Mysticetes)|editor3-link=Hans Thewissen|chapter-url={{Google books |plainurl=yes |id=2rkHQpToi9sC |page=1007}}}}</ref> yang memiliki dialek-dialek yang berbeda di berbagai wilayah lautan.<ref>{{cite journal|year=2002|title=Creatures of Culture? Making the Case for Cultural Systems in Whales and Dolphins|url=https://archive.org/details/sim_bioscience_2002-01_52_1/page/9|journal=BioScience|volume=52|issue=1|pages=9–14|doi=10.1641/0006-3568(2002)052[0009:COCMTC]2.0.CO;2|vauthors=Scott N}}</ref> Vokalisasi sosial mencakup panggilan teritorial oleh [[owa]] dan penggunaan frekuensi pada kelelawar ''[[Phyllostomus hastatus]]'' untuk membedakan kelompok-kelompok mereka.<ref>{{cite journal|date=1998|title=Vocal learning by greater spear-nosed bats|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=265|issue=1392|pages=227–33|doi=10.1098/rspb.1998.0286|pmc=1688873|pmid=9493408|vauthors=Boughman JW}}</ref> [[Monyet vervet]] memberi sinyal peringatan yang berbeda untuk masing-masing, setidaknya empat, pemangsa yang berbeda, dan reaksi monyet lain bervariasi sesuai dengan panggilan peringatan tersebut. Misalnya, jika peringatan memberi sinyal akan keberadaan ular piton, para monyet akan memanjat pohon, sedangkan peringatan terhadap elang mendorong para monyet mencari tempat persembunyian di tanah.<ref name="Seyfarth" /> [[Anjing padang rumput]] juga memiliki panggilan kompleks yang memberi informasi tentang jenis, ukuran, dan kecepatan pemangsa yang mendekat.<ref>{{cite web|date=21 Juni 2013|title=Prairie dogs' language decoded by scientists|url=http://www.cbc.ca/news/technology/prairie-dogs-language-decoded-by-scientists-1.1322230|publisher=CBC News|access-date=20 Mei 2015}}</ref> Gajah berkomunikasi secara sosial dengan berbagai suara, termasuk mendengus, berteriak, berterompet, mengaum, dan bergemuruh. Beberapa panggilan gemuruh tergolong infrasonik, di bawah jangkauan pendengaran manusia, dan dapat didengar oleh gajah-gajah lain hingga 9,7 km jauhnya pada sekitar waktu matahari terbit dan terbenam.<ref>{{cite magazine|vauthors=Mayell H|title=Elephants Call Long-Distance After-Hours|url=http://news.nationalgeographic.com/news/2004/03/0303_040303_elephants.html|magazine=National Geographic|access-date=15 November 2016|date=3 Maret 2004}}</ref>
[[Berkas:Killer_whale.ogg|kiri|jmpl|Rekaman suara [[paus pembunuh]], yang sesekali menggunakan [[ekolokasi]]]]
Mamalia memberi sinyal dengan berbagai cara. Banyak dari mereka yang memberikan [[Adaptasi antipredator|sinyal antipredator]] visual, seperti ketika rusa dan [[gazel]] melompat dengan empat kaki, secara terang-terangan menunjukkan kondisi bugar dan kemampuan mereka untuk melarikan diri,<ref>{{cite book|vauthors=Smith JM, Harper D|year=2003|url={{Google books |plainurl=yes |id=SUA51MeG1lcC |page=61}}|title=Animal Signals|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-852684-1|series=Oxford Series in Ecology and Evolution|pages=61–63|oclc=54460090|author1-link=John Maynard Smith}}</ref><ref>{{cite journal|year=1988|title=Stotting in Thomson's gazelles: an honest signal of condition|url=http://webs.wofford.edu/moellerjf/Animal%20Behavior%202011/stotting%20in%20gazelles.pdf|journal=Behavioral Ecology and Sociobiology|volume=23|issue=2|pages=69–74|doi=10.1007/bf00299889|archive-url=https://web.archive.org/web/20140225073844/http://webs.wofford.edu/moellerjf/Animal%20Behavior%202011/stotting%20in%20gazelles.pdf|archive-date=2014-02-25|vauthors=FitzGibbon CD, Fanshawe JH|s2cid=2809268|url-status=dead}}</ref> atau ketika [[rusa berekor putih]] dan mamalia lainnya mengibaskan ekor mereka dengan mencolok saat menyadari dan menginformasikan kepada pemangsa bahwa pemangsa tersebut telah terdeteksi.<ref>{{cite journal|date=1983|title=Why White-Tailed Deer Flag Their Tails|url=https://archive.org/details/sim_american-naturalist_1983-05_121_5/page/709|journal=The American Naturalist|volume=121|issue=5|pages=709–715|doi=10.1086/284096|jstor=2460873|vauthors=Bildstein KL|s2cid=83504795}}</ref> Banyak mamalia menggunakan penanda aroma, yang kadang-kadang dapat membantu mempertahankan wilayah, tetapi mungkin dengan berbagai fungsi, baik di dalam maupun di antara spesies.<ref>{{cite journal|date=1982|title=A reassessment of the function of scent marking in territories.|url=https://www.researchgate.net/publication/230317056|journal=Zeitschrift für Tierpsychologie|volume=60|issue=2|pages=89–118|doi=10.1111/j.1439-0310.1982.tb00492.x|vauthors=Gosling LM}}</ref><ref>{{cite journal|date=2004|title=Scent-marking displays provide honest signals of health and infection.|journal=Behavioral Ecology|volume=15|issue=2|pages=338–44|doi=10.1093/beheco/arh022|vauthors=Zala SM, Potts WK, Penn DJ|hdl=10.1093/beheco/arh022|hdl-access=free}}</ref><ref>{{cite journal|date=1973|title=Scent Marking in Mammals|url=https://archive.org/details/sim_animal-behaviour_1973-08_21_3/page/521|journal=Animal Behaviour|volume=21|issue=3|pages=521–535|doi=10.1016/S0003-3472(73)80012-0|vauthors=Johnson RP}}</ref> [[Kelelawar mikro]] dan [[paus bergigi]], termasuk [[Delphinidae|lumba-lumba samudera]], mengeluarkan suara baik secara sosial maupun dengan [[ekolokasi]].<ref>{{cite journal|year=1956|title=Evidence for echolocation by cetaceans|journal=Deep-Sea Research|volume=3|issue=2|pages=153–154|bibcode=1956DSR.....3..153S|doi=10.1016/0146-6313(56)90096-x|vauthors=Schevill WE, McBride AF}}</ref><ref>{{Cite book|vauthors=Wilson W, Moss C|year=2004|title=Echolocation in Bats and Dolphins|publisher=Chicago University Press|isbn=978-0-226-79599-7|veditors=Thomas J|page=22|oclc=50143737}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Au WW|year=1993|url={{Google books |plainurl=yes |id=Q3MIsrPDA5EC |page=front}}|title=The Sonar of Dolphins|publisher=Springer-Verlag|isbn=978-3-540-97835-0|oclc=26158593}}</ref>

=== Pakan ===
[[Berkas:Short-beaked_echidna_in_suburban-Sydney_backyard.webm|jmpl|[[Ekidna moncong pendek]] mencari serangga untuk dimakan]]
Perlu energi yang banyak untuk mempertahankan suhu tubuh agar konstan. Oleh karenanya, mamalia membutuhkan makanan yang bergizi dan berlimpah. Meskipun mamalia paling awal mungkin merupakan pemangsa, spesies-spesies yang muncul belakangan telah beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan [[Diet (nutrisi)|diet]] mereka dengan berbagai cara. Beberapa mamalia memakan hewan lain sehingga mereka disebut [[karnivor]] (juga mencakup pemakan serangga atau [[insektivor]]). Mamalia lainnya memakan tumbuhan, yang mengandung karbohidrat kompleks seperti [[selulosa]], dan disebut sebagai [[herbivor]]. Ada beberapa subtipe diet herbivor, seperti [[granivor]] (pemakan biji), [[folivor]] (pemakan daun), [[frugivor]] (pemakan buah), [[nektarivor]] (pemakan nektar), [[gumivor]] (pemakan gom), dan [[fungivor]] (pemakan fungi). Saluran pencernaan herbivor merupakan tempat bakteri memfermentasi zat-zat kompleks tersebut dan membuatnya dapat dicerna, yang berlangsung baik di lambung ganda maupun di sekum yang besar.<ref name="Comparative anatomy of the stomach" /> Beberapa mamalia merupakan [[Koprofagia|koprofag]] atau memakan tinjanya sendiri untuk menyerap nutrisi yang tidak dicerna ketika ia pertama kali mengonsumsi makanan tersebut.{{sfn|Feldhamer dkk.|2007|p=131–137}}  [[Omnivor]] memakan baik hewan maupun tumbuhan. Mamalia karnivor memiliki saluran pencernaan yang sederhana karena [[protein]], [[lipid]], dan [[Mineral (nutrisi)|mineral]] dalam daging tidak memerlukan sistem pencernaan yang kompleks. Pengecualian untuk ini misalnya [[paus balin]] yang juga memiliki [[flora usus]] di lambung gandanya, seperti yang dimiliki oleh herbivor terestrial.<ref>{{cite journal|date=September 2015|title=Baleen whales host a unique gut microbiome with similarities to both carnivores and herbivores|journal=Nature Communications|volume=6|pages=8285|bibcode=2015NatCo...6.8285S|doi=10.1038/ncomms9285|pmc=4595633|pmid=26393325|vauthors=Sanders JG, Beichman AC, Roman J, Scott JJ, Emerson D, McCarthy JJ, Girguis PR}}</ref>

Ukuran tubuh hewan juga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jenis makanan mereka ([[aturan Allen]]). Karena mamalia bertubuh kecil memiliki rasio yang tinggi antara luas permukaan tubuh yang kehilangan panas dengan volume yang menghasilkan panas, mereka cenderung memiliki kebutuhan energi dan [[Laju metabolisme basal|laju metabolisme]] yang tinggi. Sebagian besar mamalia yang beratnya kurang dari sekitar 18 ons (510 g; 1,1 pon) merupakan pemakan serangga karena mereka tidak dapat menjalankan proses pencernaan herbivor yang lambat dan kompleks. Di sisi lain, hewan yang lebih besar menghasilkan lebih banyak panas dan kehilangan lebih sedikit panas. Oleh karena itu, mereka dapat menolerir proses pengumpulan makanan yang lebih lambat (seperti karnivor yang memakan vertebrata yang bertubuh lebih besar) atau proses pencernaan yang lebih lambat (seperti pada herbivor).<ref>{{cite journal|year=1996|title=Energetics and the evolution of body size in small terrestrial mammals|url=http://www.abdn.ac.uk/energetics-research/publications/pdf_docs/86.pdf|journal=Symposia of the Zoological Society of London|pages=69–81|vauthors=Speaksman JR|number=69}}</ref> Lebih jauh, mamalia yang beratnya lebih dari 18 ons (510 g; 1,1 pon) biasanya tidak dapat mengumpulkan cukup serangga selama jam bangun mereka untuk memenuhi kebutuhan energi. Satu-satunya mamalia pemakan serangga bertubuh besar adalah mamalia yang memakan koloni serangga yang besar (semut atau [[rayap]]).<ref name="Smithsonian_Animal" />

{{Multiple image|image1=Blacky.jpg|image2=A polar bear (Ursus maritimus) scavenging a narwhal whale (Monodon monoceros) carcass - journal.pone.0060797.g001-A.png|footer=[[Beruang hitam amerika]] (''Ursus americanus'') yang [[hipokarnivor]] dan [[beruang kutub]] (''Ursus maritimus'') yang [[hiperkarnivor]]<ref name=valkenburgh2007/>|direction=vertical}}

Beberapa mamalia tergolong omnivor dan menunjukkan berbagai tingkatan dalam sifat karnivor dan herbivor, yang umumnya lebih condong ke satu tipe dibandingkan yang lain. Karena tumbuhan dan daging dicerna dengan cara berbeda, ada preferensi untuk menjadi pemakan salah satunya, seperti pada beruang yang beberapa spesiesnya sebagian besar karnivor dan spesies yang lain sebagian besar herbivor.<ref>{{cite journal|year=2004|title=Ecomorphological indicators of feeding behaviour in the bears (Carnivora: Ursidae)|journal=Journal of Zoology|volume=263|issue=1|pages=41–54|doi=10.1017/S0952836904004856|vauthors=Sacco T, van Valkenburgh B}}</ref> Mereka dikelompokkan menjadi tiga kategori: [[mesokarnivor]] (50–70% daging dalam dietnya), [[hiperkarnivor]] (diet daging: 70% ke atas), dan [[hipokarnivor]] (diet daging: 50% ke bawah). Gigi hipokarnivor terdiri dari gigi karnasial segitiga yang tumpul untuk menggiling makanan. Hiperkarnivor memiliki gigi berbentuk kerucut dan karnasial tajam untuk menyayat daging, dan dalam beberapa kasus, rahang yang kuat untuk menghancurkan tulang, seperti dalam pada [[Dubuk|hiena]], yang memungkinkan mereka untuk mengonsumsi tulang; beberapa kelompok mamalia yang telah punah, terutama [[Machairodontinae]], memiliki taring berbentuk pedang.<ref name="valkenburgh2007">{{cite journal|date=2007|title=Deja vu: the evolution of feeding morphologies in the Carnivora|url=https://archive.org/details/sim_integrative-and-comparative-biology_2007-07_47_1/page/147|journal=Integrative and Comparative Biology|volume=47|issue=1|pages=147–63|doi=10.1093/icb/icm016|pmid=21672827|vauthors=Van Valkenburgh B|doi-access=free}}</ref>

Beberapa mamalia yang secara fisiologis merupakan karnivor mengonsumsi materi tumbuhan, sementara beberapa herbivor mengonsumsi daging. Dari aspek perilaku, hal ini akan membuat mereka omnivor, tetapi dari sudut pandang fisiologis, ini mungkin karena [[zoofarmakognosi]]. Secara fisiologis, hewan harus mampu memperoleh energi dan nutrisi dari materi asal tumbuhan dan hewan untuk dianggap sebagai omnivor.<ref>{{cite journal|year=2003|title=Understanding omnivory needs a behavioral perspective|url=https://www.researchgate.net/publication/228805019|journal=Ecology|volume=84|issue=10|pages=2532–2537|doi=10.1890/02-0397|vauthors=Singer MS, Bernays EA}}</ref> Sebagai contoh, beberapa hewan berkuku seperti jerapah, unta, dan sapi, tercatat menggerogoti tulang untuk mengonsumsi mineral dan nutrisi tertentu.<ref>{{Cite journal|date=2013-12-01|title=Osteophagia and bone modifications by giraffe and other large ungulates|journal=Journal of Archaeological Science|volume=40|issue=12|pages=4139–4149|doi=10.1016/j.jas.2013.06.004|vauthors=Hutson JM, Burke CC, Haynes G}}</ref> Selain itu, kucing, yang umumnya dianggap sebagai karnivor obligat, kadang-kadang makan rumput untuk memuntahkan bahan yang tidak dapat dicerna (seperti [[bola rambut]]), membantu produksi hemoglobin, dan sebagai pencahar.<ref>{{cite web|title=Why Do Cats Eat Grass?|url=http://www.petmd.com/cat/wellness/evr_ct_eating_grass|publisher=Pet MD|access-date=13 Januari 2017}}</ref>

Ketika tidak tersedia makanan yang cukup di suatu lingkungan, banyak mamalia menekan metabolisme dan menghemat energi mereka dalam proses yang dikenal sebagai [[hibernasi]].<ref>{{cite journal|year=2004|title=Metabolic rate and body temperature reduction during hibernation and daily torpor|url=https://semanticscholar.org/paper/3e4ea1739c20e91c8aadb176e1c6f570a5654053|journal=Annual Review of Physiology|volume=66|pages=239–74|doi=10.1146/annurev.physiol.66.032102.115105|pmid=14977403|vauthors=Geiser F|s2cid=22397415}}</ref> Pada periode sebelum hibernasi, mamalia bertubuh besar, seperti beruang, menjadi [[Polifagia|polifag]] untuk meningkatkan simpanan lemak, sedangkan mamalia yang lebih kecil lebih suka mengumpulkan dan menyimpan makanan.<ref>{{cite journal|year=2003|title=The role of energy availability in Mammalian hibernation: a cost-benefit approach|url=https://semanticscholar.org/paper/79947923bc18af03aa7f5316f86d95a997f02548|journal=Physiological and Biochemical Zoology|volume=76|issue=2|pages=165–79|doi=10.1086/367950|pmid=12794670|vauthors=Humphries MM, Thomas DW, Kramer DL|s2cid=14675451}}</ref> Perlambatan metabolisme disertai dengan penurunan detak jantung dan pernapasan, serta penurunan suhu internal yang dalam beberapa kasus dapat berada di sekitar suhu lingkungan. Misalnya, suhu internal [[bajing tanah arktik]] yang sedang berhibernasi bisa turun hingga −2.9 °C (26,8 °F), tetapi kepala dan lehernya selalu berada di atas 0 °C (32 °F).<ref>{{cite journal|date=1989|title=Freeze avoidance in a mammal: body temperatures below 0 degree C in an Arctic hibernator|journal=Science|volume=244|issue=4912|pages=1593–5|bibcode=1989Sci...244.1593B|doi=10.1126/science.2740905|pmid=2740905|vauthors=Barnes BM}}</ref> Beberapa mamalia yang hidup di lingkungan panas melakukan [[estivasi]] pada kondisi kering atau panas yang ekstrem, misalnya lemur kerdil ekor gemuk (''Cheirogaleus medius'').<ref>{{cite book|vauthors=Fritz G|year=2010|title=Aestivation: Molecular and Physiological Aspects|publisher=Springer-Verlag|isbn=978-3-642-02420-7|veditors=Navas CA, Carvalho JE|series=Progress in Molecular and Subcellular Biology|volume=49|pages=95–113|chapter=Aestivation in Mammals and Birds|doi=10.1007/978-3-642-02421-4|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=jukgezrNdCsC|page=99}}}}</ref>

=== Kecerdasan ===
Pada mamalia yang cerdas, seperti primata, [[otak besar]] relatif lebih besar daripada bagian otak lainnya. Kecerdasan itu sendiri tidak mudah didefinisikan, tetapi indikasi kecerdasan meliputi kemampuan untuk belajar serta fleksibilitas perilaku. Tikus, misalnya, dianggap sangat cerdas karena mereka dapat belajar dan mengerjakan tugas baru, sebuah kemampuan yang mungkin penting ketika mereka pertama kali menjajah habitat baru. Pada beberapa mamalia, pengumpulan makanan tampaknya terkait dengan kecerdasan: rusa yang memakan tumbuhan memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan kucing, yang harus berpikir untuk mengakali mangsanya.<ref name="Smithsonian_Animal">{{cite book|year=2001|title=Animal: The Definitive Visual Guide to the World's Wildlife|publisher=DK Publishing|isbn=978-0-7894-7764-4|veditors=Wilson DE, Burnie D|edition=1st|pages=86–89|oclc=46422124}}</ref>
[[Berkas:A_Bonobo_at_the_San_Diego_Zoo_"fishing"_for_termites.jpg|jmpl|Seekor [[bonobo]] memancing rayap dengan sebuah ranting]]
[[Penggunaan alat pada hewan|Penggunaan perkakas pada hewan]] dapat menunjukkan tingkat [[Belajar|pembelajaran]] dan [[kognisi]] yang berbeda. [[Berang-berang laut]] secara rutin menggunakan batu sebagai bagian penting dari perilaku mencari makannya (untuk menghancurkan [[abalon]] atau memecahkan dan membuka cangkang), dengan beberapa populasi berang-berang laut menghabiskan 21% waktunya untuk membuat perkakas.<ref>{{cite journal|date=November 2013|title=Tool use by aquatic animals|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=368|issue=1630|pages=20120424|doi=10.1098/rstb.2012.0424|pmc=4027413|pmid=24101631|vauthors=Mann J, Patterson EM}}</ref> Penggunaan perkakas yang lain, seperti [[simpanse]] yang menggunakan ranting untuk "memancing" rayap, mungkin berkembang setelah melihat orang lain menggunakan perkakas dan bahkan mungkin menjadi contoh nyata dari pengajaran hewan.<ref>{{cite book|vauthors=Raffaele P|year=2011|title=Among the Great Apes: Adventures on the Trail of Our Closest Relatives|location=New York|publisher=Harper|isbn=978-0-06-167184-5|page=83|oclc=674694369}}</ref> Perkakas bahkan dapat digunakan dalam memecahkan teka-teki saat hewan tersebut tampaknya mengalami "[[Efek eureka|momen eureka]]".<ref>{{cite book|vauthors=Köhler W|year=1925|url={{Google books|plainurl=yes|id=IIR8CgAAQBAJ}}|title=The Mentality of Apes|publisher=Liveright|isbn=978-0-87140-108-3|oclc=2000769}}</ref> Mamalia lain yang tidak menggunakan perkakas, seperti anjing, juga dapat mengalami momen eureka.<ref>{{cite journal|date=2014|title=Positive affect and learning: exploring the "Eureka Effect" in dogs|journal=Animal Cognition|volume=17|issue=3|pages=577–87|doi=10.1007/s10071-013-0688-x|pmid=24096703|vauthors=McGowan RT, Rehn T, Norling Y, Keeling LJ|s2cid=15216926}}</ref>

[[Kapasitas kranium|Ukuran otak]] pernah dianggap sebagai indikator utama kecerdasan hewan. Karena sebagian besar otak digunakan untuk mempertahankan fungsi tubuh, [[rasio massa otak terhadap massa tubuh]] yang semakin besar dapat meningkatkan jumlah massa otak untuk tugas-tugas kognitif yang lebih kompleks. Analisis [[Alometri|alometrik]] menunjukkan bahwa skala ukuran otak mamalia kira-kira 2⁄3 atau 3⁄4 eksponen massa tubuh. Perbandingan ukuran otak hewan tertentu dengan ukuran otak yang diharapkan berdasarkan analisis alometrik tersebut menghasilkan [[Encephalization Quotient|kecerdasan ensefalisasi]] yang dapat digunakan sebagai indikasi lain dari kecerdasan hewan.<ref>{{cite journal|date=2007|title=Global and regional brain metabolic scaling and its functional consequences|journal=BMC Biology|volume=5|issue=18|pages=18|arxiv=0705.2913|bibcode=2007arXiv0705.2913K|doi=10.1186/1741-7007-5-18|pmc=1884139|pmid=17488526|vauthors=Karbowski J}}</ref> [[Paus sperma]] memiliki massa otak terbesar dari semua hewan di Bumi, yakni rata-rata 8.000 sentimeter kubik (490 in<sup>3</sup>) dan 7,8 kilogram (17 pon) pada paus jantan dewasa.<ref>{{cite journal|date=2007|title=Cetacean brains: how aquatic are they?|url=https://animalstudiesrepository.org/cgi/viewcontent.cgi?article=1006&context=anatom|journal=Anatomical Record|volume=290|issue=6|pages=694–700|doi=10.1002/ar.20530|pmid=17516433|vauthors=Marino L|s2cid=27074107}}</ref>

[[Kesadaran diri]] tampaknya menjadi tanda akan adanya pemikiran abstrak. Kesadaran diri, meskipun tidak terdefinisi dengan baik, diyakini sebagai awal bagi proses yang lebih maju seperti [[Metakognisi|penalaran metakognitif]]. Metode tradisional untuk mengukur kesadaran diri adalah [[uji cermin]], yang menentukan apakah seekor hewan memiliki kemampuan untuk mengenali diri sendiri.<ref>{{cite journal|date=1970|title=Chimpanzees: self-recognition|journal=Science|volume=167|issue=3914|pages=86–7|bibcode=1970Sci...167...86G|doi=10.1126/science.167.3914.86|pmid=4982211|vauthors=Gallop GG|s2cid=145295899}}</ref> Mamalia yang telah lulus uji cermin di antaranya gajah asia (ada yang lulus, ada yang tidak);<ref>{{cite journal|date=November 2006|title=Self-recognition in an Asian elephant|url=http://www.emory.edu/LIVING_LINKS/publications/articles/Plotnik_etal_2006.pdf|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=103|issue=45|pages=17053–7|bibcode=2006PNAS..10317053P|doi=10.1073/pnas.0608062103|pmc=1636577|pmid=17075063|vauthors=Plotnik JM, de Waal FB, Reiss D|doi-access=free}}</ref> simpanse;<ref name="robert">{{cite journal|year=1986|title=Ontogeny of mirror behavior in two species of great apes|journal=American Journal of Primatology|volume=10|issue=2|pages=109–117|doi=10.1002/ajp.1350100202|pmid=31979488|vauthors=Robert S|s2cid=85330986}}</ref> bonobo;<ref>{{cite journal|year=1995|title=Reactions of a group of pygmy chimpanzees (Pan paniscus) to their mirror images: evidence of self-recognition|journal=Primates|volume=36|pages=145–150|doi=10.1007/bf02381922|vauthors=Walraven V, van Elsacker L, Verheyen R|s2cid=38985498}}</ref> orangutan;<ref name="orangutan">{{cite book|vauthors=Leakey R|year=1994|title=The Origin Of Humankind|location=New York|publisher=BasicBooks|isbn=978-0-465-05313-1|page=150|chapter=The Origin of the Mind|oclc=30739453|chapter-url={{Google books |plainurl=yes |id=5ywsREEZ-j4C|page=150}}}}</ref> manusia, sejak 18 bulan (tahap cermin);<ref name="archer">{{cite book|vauthors=Archer J|year=1992|url={{Google books |plainurl=yes |id=QDT27k5envcC|page=217}}|title=Ethology and Human Development|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-0-389-20996-6|pages=215–218|oclc=25874476}}</ref> lumba-lumba hidung botol,{{efn|Melambatnya gerakan saat mendekati cermin, kepala berputar secara berulang-ulang dan melihat dari dekat area yang ditandai dianggap sebagai tanda mengenali diri karena mereka tidak memiliki lengan dan tidak dapat menyentuh area yang ditandai.<ref name=parker95/>}}<ref name="parker95">{{cite book|vauthors=Marten K, Psarakos S|year=1995|title=Self-awareness in Animals and Humans: Developmental Perspectives|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-44108-7|veditors=Parker ST, Mitchell R, Boccia M|pages=361–379|chapter=Evidence of self-awareness in the bottlenose dolphin (''Tursiops truncatus'')|oclc=28180680}}</ref> paus pembunuh;<ref name="Delfour">{{cite journal|date=April 2001|title=Mirror image processing in three marine mammal species: killer whales (Orcinus orca), false killer whales (Pseudorca crassidens) and California sea lions (Zalophus californianus)|journal=Behavioural Processes|volume=53|issue=3|pages=181–190|doi=10.1016/s0376-6357(01)00134-6|pmid=11334706|vauthors=Delfour F, Marten K|s2cid=31124804}}</ref> dan paus pembunuh palsu.<ref name="Delfour" />

=== Struktur sosial ===
[[Berkas:Borneo_elephants.png|jmpl|Gajah betina hidup dalam kelompok yang stabil bersama keturunan mereka]]
[[Eusosialitas]] adalah bentuk tertinggi dari organisasi sosial. Di dalamnya terdapat generasi yang tumpang tindih dan pembagian kerja yang jelas, seperti kelompok yang bertanggung jawab untuk reproduksi dan kelompok yang merawat keturunan secara kooperatif. Perilaku eusosial biasanya ditunjukkan oleh serangga, seperti lebah, semut, dan rayap. Namun, hal ini juga ditunjukkan pada dua spesies hewan pengerat, yakni tikus mol telanjang<ref>{{cite journal|date=1981|title=Eusociality in a mammal: cooperative breeding in naked mole-rat colonies|url=https://semanticscholar.org/paper/b378fe0da2ec6759ba4eee2bb7e8c584c9fa40e9|journal=Science|volume=212|issue=4494|pages=571–3|bibcode=1981Sci...212..571J|doi=10.1126/science.7209555|jstor=1686202|pmid=7209555|vauthors=Jarvis JU|s2cid=880054}}</ref> dan [[tikus mol damaraland]].<ref>{{cite journal|year=1991|title=The colony structure and dominance hierarchy of the Damaraland mole-rat, ''Cryptomys damarensis'' (Rodentia: Bathyergidae) from Namibia|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-zoology_1991-08_224_4/page/553|journal=Journal of Zoology|volume=224|issue=4|pages=553–576|doi=10.1111/j.1469-7998.1991.tb03785.x|vauthors=Jacobs DS, Bennett NC, Jarvis JU, Crowe TM}}</ref>

Prasosialitas adalah ketika hewan-hewan menunjukkan lebih dari sekadar interaksi seksual di antara spesies yang sama, tetapi tidak memenuhi kualifikasi sebagai eusosial. Artinya, hewan prasosial dapat menampilkan kehidupan komunal, perawatan keturunan secara kooperatif, atau pembagian kerja reproduktif secara primitif, tetapi mereka tidak menampilkan ketiga-tiganya yang menjadi karakteristik penting hewan eusosial. Manusia dan beberapa spesies [[Callitrichidae]] ([[marmoset]] dan [[tamarin]]) tergolong unik di kalangan primata dalam derajat kepedulian kooperatif mereka terhadap keturunannya.<ref>{{cite book|vauthors=Hardy SB|year=2009|url={{Google books| plainurl=yes| id=dsiksDFQPDsC| page=92}}|title=Mothers and Others: The Evolutionary Origins of Mutual Understanding|location=Boston|publisher=Belknap Press of Harvard University Press|pages=92–93}}</ref> Psikolog Amerika Serikat [[Harry Harlow]] mengadakan percobaan dengan [[monyet rhesus]], primata prasosial, pada tahun 1958 yang menunjukkan bahwa pertemuan sosial diperlukan agar monyet-monyet muda berkembang, baik secara mental maupun seksual.<ref name="Harlow71">{{cite journal|date=1971|title=Social recovery by isolation-reared monkeys|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=68|issue=7|pages=1534–8|bibcode=1971PNAS...68.1534H|doi=10.1073/pnas.68.7.1534|pmc=389234|pmid=5283943|vauthors=Harlow HF, Suomi SJ|doi-access=free}}</ref>

[[Kelompok fisi-fusi]] adalah kelompok sosial yang sering mengalami perubahan jumlah dan komposisi. Hewan-hewannya membentuk kelompok sosial permanen yang disebut "kelompok induk" yang terdiri dari semua anggota dari suatu komunitas, tetapi jumlahnya sering kali bervariasi untuk melacak perubahan di lingkungan mereka. Dalam kelompok fisi-fusi, kelompok induk dapat berpisah (fisi) menjadi individu atau subkelompok yang stabil dan lebih kecil untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan atau sosial. Sebagai contoh, sejumlah pejantan mungkin memisahkan diri dari kelompok utama untuk berburu atau mencari makan pada siang hari, tetapi pada malam hari mereka dapat kembali bergabung (fusi) kepada kelompok utama untuk berbagi makanan dan mengambil bagian dalam kegiatan lain. Banyak mamalia menunjukkan hal ini, seperti primata (misalnya orang utan dan [[monyet laba-laba]]),<ref>{{cite journal|date=1999|title=The socioecology of fission-fusion sociality in Orangutans|journal=Primates; Journal of Primatology|volume=40|issue=1|pages=69–86|doi=10.1007/BF02557703|pmid=23179533|vauthors=van Schaik CP|s2cid=13366732}}</ref> gajah,<ref>{{cite journal|date=2006|title=The ties that bind: genetic relatedness predicts the fission and fusion of social groups in wild African elephants|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=273|issue=1586|pages=513–22|doi=10.1098/rspb.2005.3361|pmc=1560064|pmid=16537121|vauthors=Archie EA, Moss CJ, Alberts SC}}</ref> [[hiena tutul]],<ref>{{cite journal|year=2007|title=Rank-related partner choice in the fission–fusion society of the spotted hyena (''Crocuta crocuta'')|url=https://www.mills.edu/academics/faculty/bio/jesmith/partner.pdf|journal=Behavioral Ecology and Sociobiology|volume=61|issue=5|pages=753–765|doi=10.1007/s00265-006-0305-y|archive-url=https://web.archive.org/web/20140425002800/http://www.mills.edu/academics/faculty/bio/jesmith/partner.pdf|archive-date=2014-04-25|vauthors=Smith JE, Memenis SK, Holekamp KE|s2cid=24927919|url-status=dead}}</ref> singa,<ref>{{cite journal|year=2013|title=Head rubbing and licking reinforce social bonds in a group of captive African lions, Panthera leo|journal=PLOS ONE|volume=8|issue=9|pages=e73044|bibcode=2013PLoSO...873044M|doi=10.1371/journal.pone.0073044|pmc=3762833|pmid=24023806|vauthors=Matoba T, Kutsukake N, Hasegawa T|veditors=Hayward M|doi-access=free}}</ref> dan lumba-lumba.<ref>{{cite journal|date=2004|title='O father: where art thou?'--Paternity assessment in an open fission-fusion society of wild bottlenose dolphins (Tursiops sp.) in Shark Bay, Western Australia|url=https://semanticscholar.org/paper/fb18808eff2ed76004acd05a77e95a29baf904c8|journal=Molecular Ecology|volume=13|issue=7|pages=1975–90|doi=10.1111/j.1365-294X.2004.02192.x|pmid=15189218|vauthors=Krützen M, Barré LM, Connor RC, Mann J, Sherwin WB|s2cid=4510393}}</ref>

Hewan soliter mempertahankan wilayah dan menghindari interaksi sosial dengan sesama spesiesnya, kecuali selama musim kawin. Hal ini dilakukan untuk menghindari persaingan sumber daya karena dua individu dari spesies yang sama akan menempati [[Relung (ekologi)|relung]] yang sama, serta untuk mencegah menipisnya makanan.<ref>{{cite book|vauthors=Martin C|year=1991|url={{Google books | plainurl=yes | id=Nb21BwAAQBAJ| page=114}}|title=The Rainforests of West Africa: Ecology – Threats – Conservation|publisher=Springer|isbn=978-3-0348-7726-8|edition=1|doi=10.1007/978-3-0348-7726-8}}</ref> Saat mencari makan, seekor hewan soliter juga tidak terlalu mencolok bagi pemangsa atau mangsanya.<ref>{{cite journal|date=2009|title=Vigilance behaviour and fitness consequences: comparing a solitary foraging and an obligate group-foraging mammal|journal=Behavioral Ecology and Sociobiology|volume=63|issue=8|pages=1097–1107|doi=10.1007/s00265-009-0762-1|vauthors=le Roux A, Cherry MI, Gygax L|s2cid=21961356}}</ref>
[[Berkas:Fighting_red_kangaroos_2.jpg|kiri|jmpl|[[Kanguru Merah|Kanguru merah]] "bertinju" untuk mendapatkan dominasi]]
Dalam sebuah [[Hierarki dominansi|hierarki]], individu bersifat dominan atau submisif (tunduk). Hierarki despotik adalah kondisi ketika satu individu dominan sementara yang lain tunduk, seperti pada serigala dan lemur,<ref>{{cite journal|year=2015|title=The Season for Peace: Reconciliation in a Despotic Species (Lemur catta)|journal=PLOS ONE|volume=10|issue=11|pages=e0142150|bibcode=2015PLoSO..1042150P|doi=10.1371/journal.pone.0142150|pmc=4646466|pmid=26569400|vauthors=Palagi E, Norscia I|veditors=Samonds KE|doi-access=free}}</ref> dan [[Hierarki dominansi|urutan kekuasaan]] adalah peringkat linier bagi individu yang menempatkan individu teratas dan individu terbawah. Urutan kekuasaan juga dapat diberi peringkat berdasarkan jenis kelamin, ketika individu terendah dari suatu jenis kelamin memiliki peringkat yang lebih tinggi daripada individu teratas dari jenis kelamin lainnya, seperti pada hiena.<ref>{{cite journal|year=2000|title=Male spotted hyenas (''Crocuta crocuta'') queue for status in social groups dominated by females|journal=Behavioral Ecology|volume=12|issue=15|pages=558–568|doi=10.1093/beheco/12.5.558|vauthors=East ML, Hofer H|doi-access=free}}</ref> Individu yang dominan, atau alfa, memiliki peluang keberhasilan reproduksi yang tinggi, terutama di dalam [[Harem (zoologi)|harem]] ketika satu atau beberapa pejantan (pejantan residen) memiliki hak kawin eksklusif terhadap betina-betina dalam suatu kelompok.<ref>{{cite journal|author2-link=Joan Silk|year=1984|title=Changes in the dominance rank and reproductive behavior of male bonnet macaques (''Macaca radiate'')|journal=Animal Behaviour|volume=32|issue=4|pages=994–1003|doi=10.1016/s0003-3472(84)80212-2|vauthors=Samuels A, Silk JB, Rodman P|s2cid=53186523}}</ref> Pejantan nonresiden juga dapat diterima di dalam harem, tetapi pada beberapa spesies, seperti [[Desmodus rotundus|kelelawar vampir biasa]], mungkin lebih ketat.<ref>{{cite journal|year=2002|title=Observations of the common vampire bat (''Desmodus rotundus'') and the hairy-legged vampire bat (''Diphylla ecaudata'') in captivity|journal=Mammalian Biology|volume=67|issue=2|pages=65–78|doi=10.1078/1616-5047-00011|vauthors=Delpietro HA, Russo RG}}</ref>

Beberapa jenis mamalia benar-benar [[Monogami pada hewan|monogami]], artinya mereka [[Ikatan pasangan|berpasangan seumur hidup]] dan tidak memiliki pasangan lain (bahkan setelah kematian pasangan aslinya), seperti serigala, [[biwara eurasia]], dan berang-berang.<ref>{{cite journal|date=1977|title=Monogamy in mammals|url=https://semanticscholar.org/paper/85f0a50c0b126d79733b0c76002ba43da888b09e|journal=The Quarterly Review of Biology|volume=52|issue=1|pages=39–69|doi=10.1086/409721|pmid=857268|vauthors=Kleiman DG|s2cid=25675086}}</ref><ref>{{cite journal|date=1998|title=Perspective: Chase-Away Sexual Selection: Antagonistic Seduction Versus Resistance|url=http://wolfweb.unr.edu/homepage/jaz/eecb752/lecture06/Holland%26Rice1998.pdf|journal=Evolution; International Journal of Organic Evolution|volume=52|issue=1|pages=1–7|doi=10.2307/2410914|jstor=2410914|pmid=28568154|archive-url=https://web.archive.org/web/20190608065427/https://wolfweb.unr.edu/homepage/jaz/eecb752/lecture06/Holland%26Rice1998.pdf|archive-date=2019-06-08|access-date=2016-07-08|vauthors=Holland B, Rice WR|url-status=dead}}</ref> Ada tiga jenis poligami pada hewan: salah satu atau beberapa pejantan dominan memiliki hak kawin ([[Poligini pada hewan|poligini]]), beberapa pejantan yang dikawini oleh betina (poliandri), atau beberapa pejantan memiliki hubungan eksklusif dengan banyak betina (poliginanri). Perkawinan poligini jauh lebih umum terjadi, yang jika mengecualikan [[perkawinan lek]], diperkirakan terjadi pada 90% mamalia.<ref>{{cite journal|date=1989|title=Mammalian mating systems|journal=Proceedings of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=236|issue=1285|pages=339–72|bibcode=1989RSPSB.236..339C|doi=10.1098/rspb.1989.0027|pmid=2567517|vauthors=Clutton-Brock TH|s2cid=84780662}}</ref> Perkawinan lek terjadi ketika para pejantan berkumpul di sekitar hewan-hewan betina dan mencoba menarik perhatian mereka dengan berbagai peragaan dan vokalisasi, seperti [[Phoca vitulina|anjing laut pelabuhan]].<ref>{{cite journal|year=2006|title=Mating tactics and mating system of an aquatic-mating pinniped: the harbor seal, ''Phoca vitulina''|url=https://www.researchgate.net/publication/226692255|journal=Behavioral Ecology and Sociobiology|volume=61|pages=119–130|doi=10.1007/s00265-006-0242-9|vauthors=Boness DJ, Bowen D, Buhleier BM, Marshall GJ|s2cid=25266746}}</ref>

Semua mamalia tingkat tinggi (tidak termasuk monotremata) memiliki dua bentuk adaptasi utama dalam merawat keturunan, yaitu melahirkan anak hidup dan menyusui. Hal ini membuka pilihan yang luas dalam cara merawat keturunan. Mereka mungkin membangun sarang dan menggali liang untuk membesarkan anak-anak mereka atau memberi makan dan menjaga mereka yang sering kali dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Banyak mamalia yang tergolong [[Teori seleksi r/K|seleksi-K]] dan menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi kepada anak-anak mereka dibandingkan hewan yang tergolong [[Teori seleksi r/K|seleksi-r]]. Ketika dua hewan kawin, mereka berdua memiliki keinginan yang sama akan keberhasilan keturunannya, meskipun sering kali dalam bentuk yang berbeda secara ekstrem. Mamalia betina menunjukkan beberapa tingkat agresi keibuan, yang mungkin ditargetkan terhadap betina lain dari spesies yang sama atau terhadap anak betina lain; namun, beberapa mamalia mungkin menjadi "bibi" bagi bayi betina lain dan merawat mereka. Mamalia pejantan mungkin berperan dalam membesarkan anak, seperti pada [[Tenrecidae]], tetapi hal ini bervariasi antara spesies satu dan yang lain, bahkan dalam genus yang sama. Misalnya, [[beruk]] (''Macaca nemestrina'') tidak berpartisipasi dalam pengasuhan anak, sedangkan [[makaka jepang]] jantan (''M. fuscata'') melakukannya.<ref>{{cite book|vauthors=Klopfer PH|year=1981|title=Parental Care in Mammals|location=New York|publisher=Plenum Press|isbn=978-1-4613-3150-6|veditors=Gubernick DJ|chapter=Origins of Parental Care|oclc=913709574|chapter-url={{Google books|plainurl=yes|id=ipjhBwAAQBAJ|page=1}}}}</ref>

== Manusia dan mamalia lainnya ==

=== Dalam kebudayaan manusia ===
[[Berkas:Lascaux_painting.jpg|jmpl|[[Lukisan gua]] pada [[Paleolitikum Akhir]] yang menggambarkan beberapa mamalia besar, [[Gua Lascaux|Lascaux]], Prancis, sekitar 17.300 tahun lalu]]
Mamalia nonmanusia memainkan berbagai peran dalam kebudayaan manusia. Mereka merupakan [[Hewan timangan|hewan peliharaan]] paling populer, dengan puluhan juta anjing, kucing, dan hewan lainnya, termasuk kelinci dan tikus, yang dipelihara oleh keluarga di seluruh dunia.<ref>{{cite journal|display-authors=6|date=2015|title=Animals in healthcare facilities: recommendations to minimize potential risks|url=https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-core/content/view/7086725BAB2AAA4C1949DA5B90F06F3B/S0899823X1500015Xa.pdf/div-class-title-animals-in-healthcare-facilities-recommendations-to-minimize-potential-risks-div.pdf|journal=Infection Control and Hospital Epidemiology|volume=36|issue=5|pages=495–516|doi=10.1017/ice.2015.15|pmid=25998315|vauthors=Murthy R, Bearman G, Brown S, Bryant K, Chinn R, Hewlett A, George BG, Goldstein EJ, Holzmann-Pazgal G, Rupp ME, Wiemken T, Weese JS, Weber DJ|s2cid=541760}}</ref><ref>{{cite web|last=The Humane Society of the United States|title=U.S. Pet Ownership Statistics|url=http://www.humanesociety.org/issues/pet_overpopulation/facts/pet_ownership_statistics.html|access-date=27 April 2012}}</ref><ref>{{cite web|last=USDA|title=U.S. Rabbit Industry profile|url=http://www.aphis.usda.gov/animal_health/emergingissues/downloads/RabbitReport1.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20190807115557/http://www.aphis.usda.gov/animal_health/emergingissues/downloads/RabbitReport1.pdf|archive-date=7 Agustus 2019|access-date=10 Juli 2013|url-status=dead}}</ref> Mamalia seperti [[mamut]], kuda, dan rusa merupakan salah satu subjek seni paling awal yang ditemukan dalam [[lukisan gua]] pada [[Paleolitikum Akhir]], seperti di [[Gua Lascaux]], Prancis.<ref>{{Cite news|date=26 Mei 2013|title=Prehistoric cave art in the Dordogne|url=https://www.theguardian.com/travel/2013/may/26/prehistoric-cave-art-dordogne|newspaper=[[The Guardian]]|access-date=9 November 2016|vauthors=McKie R}}</ref> Para seniman terkemuka seperti [[Albrecht Dürer]], [[George Stubbs]], dan [[Edwin Landseer]] dikenal karena potret mamalia mereka.<ref name="Jones">{{cite news|date=27 Juni 2014|title=The top 10 animal portraits in art|url=https://www.theguardian.com/artanddesign/jonathanjonesblog/2014/jun/27/top-10-animal-portraits-in-art|agency=[[The Guardian]]|access-date=24 Juni 2016|vauthors=Jones J}}</ref> Banyak spesies mamalia [[Perburuan|diburu]] untuk kepentingan olahraga dan makanan; rusa dan babi hutan sangat populer sebagai [[hewan buruan]].<ref>{{cite web|title=Deer Hunting in the United States: An Analysis of Hunter Demographics and Behavior Addendum to the 2001 National Survey of Fishing, Hunting, and Wildlife-Associated Recreation Report 2001-6|url=http://digitalmedia.fws.gov/cdm/ref/collection/document/id/292|publisher=Fishery and Wildlife Service (USA)|access-date=24 Juni 2016}}</ref><ref>{{cite web|date=2014-04-05|title=Recreational Hog Hunting Popularity Soaring|url=http://www.grandviewoutdoors.com/big-game-hunting/recreational-hog-hunting-popularity-soaring/|work=The Natchez Democrat|publisher=Gramd View Outdoors|archive-url=https://web.archive.org/web/20171212193350/https://www.grandviewoutdoors.com/big-game-hunting/recreational-hog-hunting-popularity-soaring/|archive-date=12 Desember 2017|access-date=24 Juni 2016|vauthors=Shelton L|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Nguyen J, Wheatley R|year=2015|url={{Google books|plainurl=yes|id=3XN6CgAAQBAJ|page=6}}|title=Hunting For Food: Guide to Harvesting, Field Dressing and Cooking Wild Game|publisher=F+W Media|isbn=978-1-4403-3856-4|pages=6–77}} Chapters on hunting deer, wild hog (boar), rabbit, and squirrel.</ref> Mamalia seperti kuda dan anjing banyak dilombakan untuk olahraga, sering kali disertai dengan perjudian.<ref>{{cite encyclopedia|title=Horse racing|encyclopedia=The Encyclopædia Britannica|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/272329/horse-racing|access-date=6 Mei 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20131221033444/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/272329/horse-racing|archive-date=21 Desember 2013}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Genders R|year=1981|title=Encyclopaedia of Greyhound Racing|publisher=Pelham Books|isbn=978-0-7207-1106-6|oclc=9324926}}</ref> Ada perbedaan pendapat antara peran hewan sebagai pendamping manusia dan keberadaan mereka sebagai individu dengan [[Hak asasi hewan|hak-haknya sendiri]].<ref>{{cite journal|date=1993|title=The Role of Animals in Human Society|journal=Journal of Social Issues|volume=49|issue=1|pages=1–9|doi=10.1111/j.1540-4560.1993.tb00906.x|vauthors=Plous S}}</ref> Lebih jauh, mamalia juga memiliki berbagai peran dalam sastra,<ref>{{Cite news|date=26 Maret 2014|title=Top 10 books about intelligent animals<!--all 10 are mammals...-->|url=https://www.theguardian.com/books/2014/mar/26/top-10-books-intelligent-animals-watership-down-animal-farm|newspaper=The Guardian|access-date=9 November 2016|vauthors=Fowler KJ}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Gamble N, Yates S|year=2008|title=Exploring Children's Literature|url=https://archive.org/details/exploringchildre0002gamb_y9e9|location=Los Angeles|publisher=Sage|isbn=978-1-4129-3013-0|edition=2|oclc=71285210}}</ref><ref>{{cite web|title=Books for Adults|url=http://www.sealsitters.org/marine_mammals/reading.html|website=Seal Sitters|access-date=9 November 2016}}</ref> film,<ref>{{cite journal|year=2013|title=Animals in Film and Media|journal=Oxford Bibliographies|doi=10.1093/obo/9780199791286-0044|vauthors=Paterson J}}</ref> mitologi, dan agama.<ref>{{cite book|vauthors=Johns C|date=2011|title=Cattle: History, Myth, Art|location=London|publisher=The British Museum Press|isbn=978-0-7141-5084-0|oclc=665137673}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=van Gulik RH|title=Hayagrīva: The Mantrayānic Aspect of Horse-cult in China and Japan|publisher=Brill Archive|page=9}}</ref><ref>{{cite web|date=24 Juni 2012|title=Lion Depiction across Ancient and Modern Religions|url=https://lionalert.org/page/Lion_Depiction_Across_Ancient_and_Modern_Religions|publisher=ALERT|archive-url=https://web.archive.org/web/20160923134807/https://lionalert.org/page/Lion_Depiction_Across_Ancient_and_Modern_Religions|archive-date=23 September 2016|access-date=November 6, 2016|vauthors=Grainger R|url-status=dead}}</ref>

=== Penggunaan ===
[[Berkas:Hand_milking_a_cow_at_Cobbes_Farm_Museum.jpg|kiri|jmpl|[[Sapi]] telah dipelihara untuk diambil susunya selama ribuan tahun]]
Domestikasi mamalia berperan penting dalam [[Revolusi Neolitikum|perkembangan pertanian dan peradaban pada zaman Neolitikum]], yang menyebabkan munculnya petani menggantikan [[Pemburu dan peramu|pemburu-peramu]] di seluruh dunia.{{efn|[[Jared Diamond]] menguraikan hal ini lebih lanjut dalam bukunya yang terbit pada 1997, ''[[Guns, Germs, and Steel]]''.<ref>{{cite book | vauthors = Diamond JM |author-link=Jared Diamond |year=1997 |title=Guns, Germs, and Steel: the Fates of Human Societies|chapter=Part 2: The rise and spread of food production |edition=1 |location=New York |publisher=W.W. Norton & Company|isbn=978-0-393-03891-0 |oclc=35792200 |chapter-url={{Google books|plainurl=yes |id=PWnWRFEGoeUC |page=176 }}}}</ref>}}<ref name="Larson">{{cite journal|date=April 2013|title=A population genetics view of animal domestication|url=http://www.palaeobarn.com/sites/domestication.org.uk/files/downloads/98.pdf|journal=Trends in Genetics|volume=29|issue=4|pages=197–205|doi=10.1016/j.tig.2013.01.003|pmid=23415592|vauthors=Larson G, Burger J}}</ref> Transisi dari kegiatan berburu dan meramu menjadi [[Pastoralisme|menggembala ternak]] dan [[Pertanian|menanam tumbuhan]] merupakan langkah besar dalam sejarah manusia. Sebuah tulisan ilmiah pada 2008 menyebutkan bahwa perekonomian baru yang bersandar pada mamalia terdomestikasi menyebabkan "restrukturisasi radikal pada masyarakat, perubahan keanekaragaman hayati di seluruh dunia, dan perubahan signifikan pada bentang alam Bumi dan atmosfernya ...".<ref>{{cite journal|date=2008|title=Domestication and early agriculture in the Mediterranean Basin: Origins, diffusion, and impact|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=105|issue=33|pages=11597–604|bibcode=2008PNAS..10511597Z|doi=10.1073/pnas.0801317105|pmc=2575338|pmid=18697943|vauthors=Zeder MA|doi-access=free}}</ref>

Sebagian besar [[Ternak|hewan ternak]] yang dipelihara untuk diambil dagingnya merupakan mamalia domestik. Mereka mencakup sekitar 1,4 miliar [[sapi]], 1 miliar [[domba]], dan 1 miliar [[Babi|babi domestik]] (data 2009),<ref>{{Cite news|date=27 Juli 2011|title=Graphic detail Charts, maps and infographics. Counting chickens|url=https://www.economist.com/blogs/dailychart/2011/07/global-livestock-counts|newspaper=The Economist|access-date=6 November 2016}}</ref><ref>{{cite web|title=Breeds of Cattle at CATTLE TODAY|url=http://cattle-today.com/|work=Cattle Today|publisher=Cattle-today.com|access-date=November 6, 2016}}</ref> serta lebih dari 700 juta kelinci (1985).<ref>{{cite web|title=Rabbit project development strategies in subsistence farming systems|url=http://www.fao.org/docrep/U4900T/u4900T0m.htm|publisher=[[Food and Agriculture Organization]]|access-date=November 6, 2016|vauthors=Lukefahr SD, Cheeke PR}}</ref> [[Hewan pekerja]], termasuk sapi dan kuda, telah digunakan untuk membantu pekerjaan dan sebagai sarana transportasi sejak awal munculnya pertanian, tetapi jumlahnya menurun seiring dengan penemuan transportasi mekanis serta [[alat dan mesin pertanian]]. Pada tahun 2004 mereka masih menyediakan sekitar 80% tenaga pada pertanian skala kecil di negara-negara dunia ketiga dan sekitar 20% transportasi dunia, lagi-lagi terutama di daerah pedesaan. Di daerah pegunungan yang tidak cocok untuk kendaraan beroda, [[hewan pikul]] masih digunakan untuk mengangkut barang.<ref name="Pond2004">{{cite book|vauthors=Pond WG|year=2004|url={{Google books|plainurl=yes|id=1SQl7Ao3mHoC|page=248}}|title=Encyclopedia of Animal Science|publisher=CRC Press|isbn=978-0-8247-5496-9|pages=248–250|oclc=57033325}}</ref> [[Kulit (produk hewan)|Kulit mamalia]] diproses untuk dijadikan sepatu, pakaian, dan pelapis furnitur.<ref>{{cite web|title=History of Leather|url=https://www.mooreandgiles.com/leather/resources/history/|publisher=Moore & Giles|access-date=10 November 2016}}</ref> [[Wolter Robert van Hoëvell|Wol]] dari mamalia seperti domba, kambing, dan alpaka telah dimanfaatkan selama berabad-abad sebagai bahan pakaian.<ref>{{cite book|vauthors=Braaten AW|year=2005|title=Encyclopedia of Clothing and Fashion|publisher=[[Thomson Gale]]|isbn=978-0-684-31394-8|veditors=Steele V|volume=3|pages=[https://archive.org/details/encyclopediaofcl00vale/page/441 441–443]|chapter=Wool|oclc=963977000|chapter-url=https://archive.org/details/encyclopediaofcl00vale/page/441}}</ref><ref>{{cite journal|date=Fall 2000|title=Alpaca: An Ancient Luxury|journal=Interweave Knits|pages=74–76|vauthors=Quiggle C}}</ref>
[[Berkas:Distribution-of-earths-mammals.png|jmpl|Dalam hal [[biomassa]], mamalia liar hanya mewakili 4%, sedangkan manusia dan ternaknya mewakili 96% dari semua mamalia.<ref name="Bar-On_2018" />]]
Mamalia memiliki peran sentral dalam sains sebagai [[Uji coba hewan|hewan percobaan]], baik dalam penelitian biologis dasar seperti dalam genetika,<ref>{{cite web|title=Genetics Research|url=http://www.aht.org.uk/cms-display/genetics.html|publisher=Animal Health Trust|archive-url=https://web.archive.org/web/20171212193051/http://www.aht.org.uk/cms-display/genetics.html|archive-date=12 Desember 2017|access-date=November 6, 2016|url-status=dead}}</ref> dan dalam pengembangan obat-obatan baru yang harus diuji secara mendalam untuk membuktikan [[Farmakovigilans|keamanannya]].<ref>{{cite web|title=Drug Development|url=http://www.animalresearch.info/en/drug-development/|publisher=Animal Research.info|access-date=November 6, 2016}}</ref> Jutaan mamalia, terutama mencit dan tikus, digunakan dalam eksperimen setiap tahun.<ref name="EUstatistics2013">{{cite web|year=2013|title=EU statistics show decline in animal research numbers|url=http://speakingofresearch.com/2013/12/12/eu-statistics-show-decline-in-animal-research-numbers/|publisher=Speaking of Research|access-date=November 6, 2016}}</ref> [[Tikus knockout|Tikus ''knockout'']] adalah [[Tikus termodifikasi secara genetika|tikus yang dimodifikasi secara genetik]] sehingga memiliki gen yang tidak aktif, dan diganti atau diganggu dengan potongan DNA buatan. Mereka memungkinkan studi [[Pengurutan DNA|pengurutan gen]] yang fungsinya belum diketahui.<ref>{{cite journal|date=2003|title=It's a knockout|url=http://www.nature.com/news/1998/030512/full/news030512-17.html|journal=Nature|doi=10.1038/news030512-17|access-date=November 6, 2016|vauthors=Pilcher HR}}</ref> Sebagian kecil mamalia tergolong primata nonmanusia yang digunakan dalam penelitian karena kemiripannya dengan manusia.<ref>{{Cite web|year=1996|title=The supply and use of primates in the EU|url=http://www.ebra.org/ebrabulletin-the-supply-and-use-of-primates-in-the-eu_17.htm|publisher=European Biomedical Research Association|archive-url=https://web.archive.org/web/20120117061036/http://www.ebra.org/ebrabulletin-the-supply-and-use-of-primates-in-the-eu_17.htm|archive-date=2012-01-17}}</ref><ref name="Carlsson2004">{{cite journal|date=2004|title=Use of primates in research: a global overview|journal=American Journal of Primatology|volume=63|issue=4|pages=225–37|doi=10.1002/ajp.20054|pmid=15300710|vauthors=Carlsson HE, Schapiro SJ, Farah I, Hau J|s2cid=41368228}}</ref><ref name="Weatherall_etal2006">{{Cite report|vauthors=Weatherall D|display-authors=etal|year=2006|title=The use of non-human primates in research|location=London, UK|publisher=Academy of Medical Sciences|url=http://www.acmedsci.ac.uk/images/project/nhpdownl.pdf|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20130323084639/http://www.acmedsci.ac.uk/images/project/nhpdownl.pdf|archive-date=2013-03-23}}</ref>

Terlepas dari manfaat mamalia domestik bagi manusia, kegiatan manusia telah menimbulkan dampak buruk bagi mamalia liar di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa [[biomassa]] semua mamalia liar telah menurun hingga menjadi 4% dari semua mamalia, sementara 96% biomassa dari mamalia adalah manusia dan hewan ternak (lihat gambar). Selain itu, mamalia liar darat hanya mewakili 2% dari biomassa semua mamalia.<ref>{{Cite journal|date=2021-04-15|title=Biodiversity|url=https://ourworldindata.org/mammals|journal=Our World in Data|vauthors=Ritchie H, Roser M}}</ref><ref name="Bar-On_2018">{{cite journal|date=Juni 2018|title=The biomass distribution on Earth|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=115|issue=25|pages=6506–6511|doi=10.1073/pnas.1711842115|pmc=6016768|pmid=29784790|vauthors=Bar-On YM, Phillips R, Milo R|doi-access=free}}</ref>

=== Persilangan ===
{{main|Persilangan (biologi)}}{{Multiple image|image1=Quagga photo.jpg|image2=Rau Quagga on Devils Peak.jpg|width=200|footer=Seekor [[quagga]] alami yang telah punah, 1870 (kiri) dan seekor [[Proyek Quagga|quagga hasil seleksi buatan]], 2014 (kanan)}}
Hasil persilangan atau hibrida adalah keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan dua individu yang berbeda secara genetik, yang biasanya akan menghasilkan tingkat heterozigositas yang tinggi, meskipun hibrida dan [[heterozigot]] tidak identik. Persilangan, baik yang disengaja atau tidak disengaja, dari dua spesies hewan (atau lebih) yang berkerabat dekat melalui penangkaran merupakan aktivitas yang telah dilakukan manusia selama ribuan tahun untuk tujuan ekonomi.<ref>{{cite book|vauthors=Price E|year=2008|url={{Google books|plainurl=yes|id=Ww07sIWTYAAC|page=228}}|title=Principles and applications of domestic animal behavior: an introductory text|location=Sacramento|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-84593-398-2|oclc=226038028}}</ref> Persilangan antara subspesies yang berbeda dalam suatu spesies (seperti antara [[harimau benggala]] dan [[harimau siberia]]) dikenal sebagai hibrida intraspesifik. Persilangan antara spesies yang berbeda dalam genus yang sama (seperti antara singa dan harimau) dikenal sebagai persilangan interspesifik. Persilangan antara genus yang berbeda (seperti antara domba dan kambing) dikenal sebagai hibrida intergenerik.<ref>{{cite book|vauthors=Taupitz J, Weschka M|year=2009|url={{Google books |plainurl=yes |id=O3M4qfxtGhIC|page=13}}|title=Chimbrids – Chimeras and Hybrids in Comparative European and International Research|location=Heidelberg|publisher=Springer|isbn=978-3-540-93869-9|page=13|oclc=495479133}}</ref> Secara alami, persilangan akan terjadi di [[zona hibrida]], saat dua populasi spesies dalam genus yang sama atau spesies yang hidup di daerah yang sama atau berdekatan akan saling kawin. Beberapa hibrida telah diakui sebagai spesies, meskipun kontroversial, seperti [[serigala merah]].<ref>{{cite journal|year=2012|title=An account of the taxonomy of North American wolves from morphological and genetic analyses|url=https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metadc700981/|journal=North American Fauna|volume=77|page=2|doi=10.3996/nafa.77.0001|vauthors=Chambers SM, Fain SR, Fazio B, Amaral M|doi-access=free}}</ref>

[[Seleksi buatan]], yaitu pembiakan selektif hewan domestik oleh manusia, sedang digunakan untuk [[Pembiakan kembali|membiakkan kembali]] [[Kepunahan Holosen|hewan yang baru saja punah]] untuk menghasilkan galur hewan dengan [[fenotipe]] yang menyerupai nenek moyang [[tipe liar]] yang punah. Hibrida pembiakan-kembali (intraspesifik) mungkin memiliki tampilan, relung ekologis, dan sampai batas tertentu, genetika, yang sangat mirip dengan tipe liar yang punah, tetapi [[lungkang gen]] awal dari tipe liar tersebut telah hilang selama-lamanya sejak dengan kepunahannya. Akibatnya, galur yang dibiakkan kembali tersebut hanya samar-samar mirip dengan tipe liar yang telah punah, sebagaimana perbedaan antara [[sapi Heck]] dengan [[aurochs]].<ref name="vanVuure">{{cite book|vauthors=van Vuure T|year=2005|title=Retracing the Aurochs – History, Morphology and Ecology of an extinct wild Ox|publisher=Pensoft Publishers|isbn=978-954-642-235-4|oclc=940879282}}</ref>

[[Bibit murni]] dari spesies liar yang berevolusi ke ekologi tertentu dapat terancam punah<ref>{{cite journal|date=2001|title=The evolutionary impact of invasive species|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=98|issue=10|pages=5446–51|bibcode=2001PNAS...98.5446M|doi=10.1073/pnas.091093398|pmc=33232|pmid=11344292|vauthors=Mooney HA, Cleland EE|doi-access=free}}</ref> akibat proses [[pencemaran genetik]], persilangan yang tidak terkendali, dan [[introgresi]] genetik yang mengarah pada homogenisasi atau [[Kecocokan (biologi)|ketidakcocokan]] dari spesies hibrida [[Heterosis|heterosik]].<ref>{{cite journal|date=2015|title=Genetic analysis shows low levels of hybridization between African wildcats (Felis silvestris lybica) and domestic cats (F. s. catus) in South Africa|journal=Ecology and Evolution|volume=5|issue=2|pages=288–99|doi=10.1002/ece3.1275|pmc=4314262|pmid=25691958|vauthors=Le Roux JJ, Foxcroft LC, Herbst M, MacFadyen S}}</ref> Ketika ada populasi baru yang dimasukkan ke suatu wilayah atau dibiakkan secara selektif oleh manusia atau ketika modifikasi habitat menjadikan spesies yang sebelumnya terisolasi mengalami kontak dengan populasi yang ada, kepunahan pada beberapa spesies, terutama varietas langka, mungkin saja terjadi.<ref>{{cite book|vauthors=Wilson A|year=2003|title=Australia's state of the forests report|page=107}}</ref> [[Persilangan (biologi)|Perkawinan silang]] dapat membanjiri lungkang gen yang lebih langka dan menciptakan hibrida sehingga menghilangkan lungkang gen bibit murni. Sebagai contoh, [[kerbau liar]] paling terancam punah oleh pencemaran genetik dari [[Kerbau|kerbau domestik]]. Kepunahan semacam ini tidak selalu terlihat dari sudut pandang morfologis. Adanya [[aliran gen]] merupakan proses evolusi yang normal. Meskipun demikian, persilangan dapat mengancam keberadaan spesies langka.<ref>{{cite journal|date=November 1996|title=Extinction by Hybridization and Introgression|journal=Annual Review of Ecology and Systematics|volume=27|pages=83–109|doi=10.1146/annurev.ecolsys.27.1.83|vauthors=Rhymer JM, Simberloff D}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Potts BM|year=2001|title=Genetic pollution from farm forestry using eucalypt species and hybrids : a report for the RIRDC/L&WA/FWPRDC Joint Venture Agroforestry Program|publisher=Rural Industrial Research and Development Corporation of Australia|isbn=978-0-642-58336-9|veditors=Barbour RC, Hingston AB|oclc=48794104}}</ref>

=== Ancaman ===
{{See also|Kepunahan Holosen}}
[[Berkas:Extinctions_Africa_Austrailia_NAmerica_Madagascar.gif|jmpl|[[Keanekaragaman hayati]] mamalia bertubuh besar per benua sebelum dan setelah kedatangan manusia]]
Hilangnya spesies hewan dari komunitas ekologis, yang dikenal dengan [[defaunasi]], terutama didorong oleh aktivitas manusia.<ref name="dirzo" /> Hal ini mengakibatkan [[Hutan kosong|hutan menjadi kosong]], kondisi ketika komunitas ekologis tak lagi memiliki vertebrata bertubuh besar.<ref name="primack2014">{{Cite book|vauthors=Primack R|year=2014|title=Essentials of Conservation Biology|location=Sunderland, MA|publisher=Sinauer Associates, Inc. Publishers|isbn=978-1-60535-289-3|edition=6|pages=217–245|oclc=876140621}}</ref><ref>{{cite journal|date=2014|title=Vanishing fauna. Introduction|journal=Science|volume=345|issue=6195|pages=392–5|bibcode=2014Sci...345..392V|doi=10.1126/science.345.6195.392|pmid=25061199|vauthors=Vignieri S|doi-access=free}}</ref> Dalam [[peristiwa kepunahan pada periode Kuarter]], kepunahan massal varietas [[megafauna]] bertepatan dengan kemunculan manusia sehingga menunjukkan pengaruh manusia. Salah satu hipotesis menguraikan bahwa manusia memburu mamalia besar, seperti ''[[Mammuthus primigenius]]'', hingga mereka punah.<ref>{{cite journal|date=2005|title=Fifty millennia of catastrophic extinctions after human contact|url=http://www.anthropology.hawaii.edu/Fieldschools/Kauai/Publications/Publication%204.pdf|journal=Trends in Ecology & Evolution|volume=20|issue=7|pages=395–401|doi=10.1016/j.tree.2005.04.022|pmid=16701402|archive-url=https://web.archive.org/web/20100610061434/http://www.anthropology.hawaii.edu/Fieldschools/Kauai/Publications/Publication%204.pdf|archive-date=2010-06-10|vauthors=Burney DA, Flannery TF|url-status=bot: unknown}}</ref><ref>{{cite book|vauthors=Diamond J|year=1984|title=Quaternary extinctions: A prehistoric revolution|location=Tucson|publisher=University of Arizona Press|isbn=978-0-8165-1100-6|veditors=Martin PS, Klein RG|pages=824–862|chapter=Historic extinctions: a Rosetta stone for understanding prehistoric extinctions|oclc=10301944}}</ref> Laporan ''[[Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services]]'' tahun 2019 oleh [[Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services]] (IPBES) menyatakan bahwa total biomassa mamalia liar telah menurun sebesar 82 persen sejak awal munculnya peradaban manusia.<ref>{{cite news|date=6 Mei 2019|title=Human society under urgent threat from loss of Earth's natural life|url=https://www.theguardian.com/environment/2019/may/06/human-society-under-urgent-threat-loss-earth-natural-life-un-report|work=[[The Guardian]]|access-date=1 Juli 2019|vauthors=Watts J}}</ref><ref>{{cite news|date=6 Mei 2019|title=Nature crisis: Humans 'threaten 1m species with extinction'|url=https://www.bbc.com/news/science-environment-48169783|work=[[BBC]]|access-date=1 Juli 2019|vauthors=McGrath M}}</ref> Mamalia liar hanya menyusun 4% dari keseluruhan biomassa mamalia di Bumi, sementara manusia dan mamalia domestik mencapai 96%.<ref>{{cite journal|date=2018|title=The biomass distribution on Earth|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=115|issue=25|pages=6506–6511|doi=10.1073/pnas.1711842115|pmc=6016768|pmid=29784790|vauthors=Bar-On YM, Phillips R, Milo R|doi-access=free}}</ref>

Berbagai spesies diprediksi akan punah dalam waktu dekat,<ref>{{cite web|date=22 November 2013|title=7 Iconic Animals Humans Are Driving to Extinction|url=http://www.livescience.com/41421-animals-threatened-with-extinction.html|work=[[Live Science]]|vauthors=Main D}}</ref> di antaranya beberapa spesies badak,<ref>{{cite web|date=25 Oktober 2011|title=Poachers Drive Javan Rhino to Extinction in Vietnam|url=http://blogs.scientificamerican.com/extinction-countdown/2011/10/25/poachers-drive-javan-rhino-to-extinction-in-vietnam/|publisher=[[Scientific American]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20150406103742/http://blogs.scientificamerican.com/extinction-countdown/2011/10/25/poachers-drive-javan-rhino-to-extinction-in-vietnam/|archive-date=6 April 2015|vauthors=Platt JR}}</ref> primata,<ref name="primates">{{cite journal|display-authors=6|date=2017|title=Impending extinction crisis of the world's primates: Why primates matter|journal=Science Advances|volume=3|issue=1|pages=e1600946|bibcode=2017SciA....3E0946E|doi=10.1126/sciadv.1600946|pmc=5242557|pmid=28116351|vauthors=Estrada A, Garber PA, Rylands AB, Roos C, Fernandez-Duque E, Di Fiore A, Nekaris KA, Nijman V, Heymann EW, Lambert JE, Rovero F, Barelli C, Setchell JM, Gillespie TR, Mittermeier RA, Arregoitia LV, de Guinea M, Gouveia S, Dobrovolski R, Shanee S, Shanee N, Boyle SA, Fuentes A, MacKinnon KC, Amato KR, Meyer AL, Wich S, Sussman RW, Pan R, Kone I, Li B}}</ref> trenggiling,<ref>{{Cite news|date=31 Januari 2015|title=Pangolins: why this cute prehistoric mammal is facing extinction|url=https://www.telegraph.co.uk/news/earth/wildlife/11370277/Pangolins-why-this-cute-prehistoric-mammal-is-facing-extinction.html|work=The Telegraph|vauthors=Fletcher M}}</ref> dan jerapah.<ref>{{Cite news|date=8 Desember 2016|title=Giraffes facing extinction after devastating decline, experts warn|url=https://www.theguardian.com/environment/2016/dec/08/giraffe-red-list-vulnerable-species-extinction|newspaper=The Guardian|vauthors=Carrington D}}</ref> Menurut ''[[Living Planet Report]]'' tahun 2020 oleh WWF, populasi satwa liar vertebrata telah menurun sebesar 68% sejak tahun 1970 sebagai akibat dari aktivitas manusia, khususnya [[konsumsi berlebihan]], [[Pertumbuhan penduduk|pertumbuhan populasi]], dan [[pertanian intensif]], yang merupakan bukti bahwa manusia telah memicu peristiwa [[Kepunahan Holosen|kepunahan massal keenam]].<ref>{{cite news|date=September 9, 2020|title=Humans exploiting and destroying nature on unprecedented scale – report|url=https://www.theguardian.com/environment/2020/sep/10/humans-exploiting-and-destroying-nature-on-unprecedented-scale-report-aoe|work=[[The Guardian]]|access-date=13 Oktober 2020|vauthors=Greenfield P}}</ref><ref>{{cite news|date=1 Oktober 2020|title=Terrifying wildlife losses show the extinction end game has begun – but it's not too late for change|url=https://www.independent.co.uk/voices/wildlife-loss-humans-population-agriculture-extinction-b738367.html|work=The Independent|access-date=13 Oktober 2020|vauthors=McCarthy D}}</ref> Perburuan saja telah mengancam ratusan spesies mamalia di seluruh dunia.<ref>{{cite web|date=18 Oktober 2016|title=People are hunting primates, bats, and other mammals to extinction|url=http://www.sciencemag.org/news/2016/10/people-are-hunting-primates-bats-and-other-mammals-extinction|work=[[Science (magazine)|Science]]|access-date=3 Februari 2017|vauthors=Pennisi E}}</ref><ref>{{cite journal|display-authors=6|date=2016|title=Bushmeat hunting and extinction risk to the world's mammals|journal=Royal Society Open Science|volume=3|issue=10|pages=160498|bibcode=2016RSOS....360498R|doi=10.1098/rsos.160498|pmc=5098989|pmid=27853564|vauthors=Ripple WJ, Abernethy K, Betts MG, Chapron G, Dirzo R, Galetti M, Levi T, Lindsey PA, Macdonald DW, Machovina B, Newsome TM, Peres CA, Wallach AD, Wolf C, Young H|hdl=1893/24446}}</ref> Para ilmuwan mengklaim bahwa meningkatnya permintaan daging berkontribusi pada hilangnya keanekaragaman hayati karena hal ini merupakan pendorong [[deforestasi]] dan [[perusakan habitat]] yang signifikan; habitat yang kaya spesies, seperti sebagian besar [[hutan Amazon]], diubah menjadi lahan pertanian untuk menghasilkan daging.<ref>{{cite journal|author-link5=Anthony David Barnosky|year=2015|title=The Anthropocene Biosphere|url=https://semanticscholar.org/paper/8f62764219d29d7c6b4db6ed7325d78d2aca322f|journal=The Anthropocene Review|volume=2|issue=3|pages=196–219|doi=10.1177/2053019615591020|vauthors=Williams M, Zalasiewicz J, Haff PK, Schwägerl C, Barnosky AD, Ellis EC|s2cid=7771527}}</ref><ref>{{cite web|date=11 Agustus 2015|title=Meat-eaters may speed worldwide species extinction, study warns|url=http://www.sciencemag.org/news/2015/08/meat-eaters-may-speed-worldwide-species-extinction-study-warns|work=[[Science (magazine)|Science]]|access-date=3 Februari 2017|vauthors=Morell V}}</ref><ref>{{cite journal|date=2015|title=Biodiversity conservation: The key is reducing meat consumption|journal=The Science of the Total Environment|volume=536|pages=419–431|bibcode=2015ScTEn.536..419M|doi=10.1016/j.scitotenv.2015.07.022|pmid=26231772|vauthors=Machovina B, Feeley KJ, Ripple WJ}}</ref> Pengaruh lainnya adalah perburuan dan [[perburuan liar]] yang berlebihan, yang dapat mengurangi populasi hewan buruan secara keseluruhan,<ref>{{cite journal|year=1992|title=The empty forest|url=http://www.dse.ufpb.br/alexandre/Redford%201992%20-The%20empty%20forest.pdf|journal=BioScience|volume=42|issue=6|pages=412–422|doi=10.2307/1311860|jstor=1311860|vauthors=Redford KH}}</ref> terutama yang terletak di dekat desa,<ref name="peres2006">{{cite book|vauthors=Peres CA, Nascimento HS|year=2006|title=Human Exploitation and Biodiversity Conservation|isbn=978-1-4020-5283-5|series=Topics in Biodiversity and Conservation|volume=3|pages=287–313|chapter=Impact of Game Hunting by the Kayapo´ of South-eastern Amazonia: Implications for Wildlife Conservation in Tropical Forest Indigenous Reserves|oclc=207259298|issue=8}}</ref> seperti dalam kasus [[Tayassuidae]].<ref>{{cite journal|year=2004|title=Distribution and Relative Abundance of Peccaries in the Argentine Chaco: Associations with Human Factors|journal=Biological Conservation|volume=116|issue=2|pages=217–225|doi=10.1016/S0006-3207(03)00192-7|vauthors=Altrichter M, Boaglio G}}</ref> Efek perburuan terutama dapat dilihat dalam [[perdagangan gading]] gajah afrika.<ref>{{cite web|title=Effects of Poaching on African elephants|url=https://conservationbiology.uw.edu/research-programs/effects-of-poaching-on-african-elephants/|website=Center For Conservation Biology|publisher=University of Washington|access-date=12 Mei 2021|vauthors=Gobush K}}</ref> Mamalia laut berisiko terjerat alat tangkap, terutama Cetacea, dengan kematian berkisar antara 65.000 hingga 86.000 individu per tahun.<ref>{{cite book|vauthors=Alverson DL, Freeburg MH, Murawski SA, Pope JG|year=1996|title=A global assessment of fisheries bycatch and discards|location=Rome|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations|isbn=978-92-5-103555-9|chapter=Bycatch of Marine Mammals|oclc=31424005|orig-year=1994|chapter-url=http://www.fao.org/docrep/003/t4890e/T4890E03.htm#ch1.1.10}}</ref>

Spesies yang terancam punah secara global telah mendapat perhatian, terutama melalui [[Konvensi Keanekaragaman Hayati]], yang telah ditandatangani oleh 189 negara yang berfokus pada identifikasi spesies dan habitat yang terancam punah.<ref>{{cite book|vauthors=Glowka L, Burhenne-Guilmin F, Synge HM, McNeely JA, Gündling L|year=1994|title=IUCN environmental policy and law paper|publisher=International Union for Conservation of Nature|isbn=978-2-8317-0222-3|series=Guide to the Convention on Biodiversity|oclc=32201845}}</ref> Organisasi konservasi terkenal lainnya adalah [[Uni Internasional untuk Konservasi Alam]] (IUCN) yang memiliki lebih dari 1.200 anggota, baik organisasi pemerintah maupun nonpemerintah.<ref>{{cite web|date=2014-12-03|title=About IUCN|url=http://www.iucn.org/about|publisher=International Union for Conservation of Nature|access-date=3 Februari 2017}}</ref>

Kepunahan yang terjadi baru-baru ini dapat secara langsung dikaitkan dengan pengaruh manusia.<ref name="ceballos">{{cite journal|date=2015|title=Accelerated modern human-induced species losses: Entering the sixth mass extinction|journal=Science Advances|volume=1|issue=5|pages=e1400253|bibcode=2015SciA....1E0253C|doi=10.1126/sciadv.1400253|pmc=4640606|pmid=26601195|vauthors=Ceballos G, Ehrlich PR, Barnosky AD, García A, Pringle RM, Palmer TM}}</ref><ref name="dirzo">{{cite journal|date=2014|title=Defaunation in the Anthropocene|url=http://www.uv.mx/personal/tcarmona/files/2010/08/Science-2014-Dirzo-401-6-2.pdf|journal=Science|volume=345|issue=6195|pages=401–6|bibcode=2014Sci...345..401D|doi=10.1126/science.1251817|pmid=25061202|vauthors=Dirzo R, Young HS, Galetti M, Ceballos G, Isaac NJ, Collen B|s2cid=206555761}}</ref> IUCN mendefinisikan kepunahan "baru-baru ini" sebagai kepunahan yang telah sejak tahun 1500,<ref>{{cite journal|date=April 2011|title=Correlates of rediscovery and the detectability of extinction in mammals|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=278|issue=1708|pages=1090–7|doi=10.1098/rspb.2010.1579|pmc=3049027|pmid=20880890|vauthors=Fisher DO, Blomberg SP}}</ref> dan sekitar 80 spesies mamalia telah punah sejak saat itu hingga tahun 2015.<ref>{{cite book|vauthors=Ceballos G, Ehrlich AH, Ehrlich PR|year=2015|title=The Annihilation of Nature: Human Extinction of Birds and Mammals|url=https://archive.org/details/annihilationofna0000ceba|location=Baltimore|publisher=Johns Hopkins University Press|isbn=978-1-4214-1718-9|page=[https://archive.org/details/annihilationofna0000ceba/page/69 69]}}</ref> Beberapa spesies, seperti [[rusa père david]] telah [[punah di alam liar]],<ref>{{cite iucn|author=Jiang, Z.|author2=Harris, R.B.|date=2016|title=''Elaphurus davidianus''|volume=2016|page=e.T7121A22159785|doi=10.2305/IUCN.UK.2016-2.RLTS.T7121A22159785.en|access-date=12 November 2021}}</ref> dan hanya bertahan hidup di penangkaran. Spesies lain, seperti [[puma florida]] telah [[Kepunahan ekologis|punah secara ekologis]] dan bertahan dalam jumlah yang sangat rendah sehingga pada dasarnya tidak berdampak pada ekosistem.{{sfn|McKinney dkk.|2013|p=318}}  Populasi lain hanya [[Kepunahan lokal|punah secara lokal]] (ekstirpasi) dan masih hidup di tempat lain, tetapi distribusinya rendah,{{sfn|McKinney dkk.|2013|p=75–77}}  seperti halnya kepunahan [[paus kelabu]] di [[Samudra Atlantik]].<ref>{{Cite book|vauthors=Perrin WF, Würsig BF, Thewissen JG|year=2009|title=Encyclopedia of marine mammals|url=https://archive.org/details/encyclopediamari00perr|publisher=Academic Press|isbn=978-0-12-373553-9|page=[https://archive.org/details/encyclopediamari00perr/page/n438 404]|oclc=455328678|author-link3=Hans Thewissen}}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Daftar binatang menyusui]]

== Catatan ==
{{notelist}}

== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}

=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Bennett|first=A.F.|last2=Ruben|first2=J.A.|year=1986|title=The ecology and biology of mammal-like reptiles|location=Washington, DC|publisher=Smithsonian Institution Press|isbn=978-0-87474-524-5|veditors=Hotton, Nicholas|chapter=The metabolic and thermoregulatory status of therapsids|ref=harv}}
* {{cite book|vauthors=Feldhamer GA, Drickamer LC, Vessey SH, Merritt JF, Krajewski C|year=2007|url={{Google books|plainurl=yes|id=udCnKce9hfoC|page=97}}|title=Mammalogy: Adaptation, Diversity, Ecology|location=Baltimore|publisher=Johns Hopkins University Press|isbn=978-0-8018-8695-9|edition=3|oclc=124031907|ref={{sfnref|Feldhamer dkk.|2007}}}}
* {{Cite book|last=Hunt|first=David M.|last2=Hankins|first2=Mark W.|last3=Collin|first3=Shaun P.|date=2014|url={{Google books|plainurl=yes|id=APWwBAAAQBAJ|page=73}}|title=Evolution of visual and non-visual pigments|location=New York|isbn=978-1-4614-4355-1|oclc=892735337|ref={{sfnref|Hunt dkk.|2014}}}}
* {{cite book|last=Kemp|first=T.S.|vauthors=|date=2005|url=http://doc.rero.ch/record/200125/files/PAL_E3904.pdf|title=The Origin and Evolution of Mammals|location=United Kingdom|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-850760-4|oclc=232311794|ref=harv}}
* {{cite book|last=Lyell|first=Charles|year=1871|url={{Google books|plainurl=yes|id=634gAQAAIAAJ|page=347}}|title=The Student's Elements of Geology|location=London, UK|publisher=John Murray|isbn=978-1-345-18248-4|author-link=Charles Lyell|ref=harv}}
* {{cite book|vauthors=McKinney ML, Schoch R, Yonavjak L|year=2013|title=Environmental Science: Systems and Solutions|publisher=Jones & Bartlett Learning|isbn=978-1-4496-6139-7|edition=5|chapter=Conserving Biological Resources|oclc=777948078|chapter-url={{Google books|plainurl=yes |id=hBntufCOxAsC}} |ref={{sfnref|McKinney dkk.|2013}}}}

* {{Cite book|last=Power|first=Michael L.|last2=Schulkin|first2=Jay|date=2012|url=https://books.google.com/books?id=G1exWxU3QHIC&pg=PA68|title=The evolution of the human placenta|location=Baltimore|publisher=Johns Hopkins University Press|isbn=1-4214-0870-8|oclc=836762876|ref=harv}}
* {{cite book|last=Vaughan|first=T.A.|last2=Ryan|first2=J.M.|last3=Czaplewski|first3=N.J.|date=2013|url=https://www.worldcat.org/oclc/859168733|title=Mammalogy|location=Burlington, MA|publisher=Jones and Bartlett Learning|isbn=978-1-284-03209-3|edition=6|chapter=Classification of Mammals|ref={{sfnRef|Vaughan dkk.|2013}}}}
* {{MSW3|heading=Preface and introductory material|name-list-style=vanc}}

== Pranala luar ==
{{Wikibooks|Dichotomous Key|Mammalia}}{{EB1911 poster|Mammalia}}

* [http://www.biodiversitymapping.org/mammals.htm Biodiversitymapping.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160926130232/http://www.biodiversitymapping.org/mammals.htm |date=26 September 2016}} – Semua ordo mamalia di dunia dengan peta distribusinya
* [http://paleocene-mammals.de/ Paleocene Mammals], situs yang meliput munculnya mamalia, paleocene-mammals.de
* [http://www.enchantedlearning.com/subjects/mammals/Evolution.shtml Evolution of Mammals], pengenalan singkat tentang mamalia, enchantedlearning.com
* [http://www.european-mammals.org/php/mapmaker.php European Mammal Atlas EMMA] dari Societas Europaea Mammalogica, European-mammals.org
* [https://swfsc.noaa.gov/uploadedFiles/Divisions/PRD/Publications/Jeffersonetal93(14).pdf Marine Mammals of the World] – Gambaran umum dan deskripsi semua mamalia laut, baik yang sepenuhnya akuatik maupun semiakuatik, noaa.gov
* [http://www.mammalogy.org Mammalogy.org] The American Society of Mammalogists dibentuk pada 1919 dengan tujuan untuk mempromosikan studi mamalia, dan situs web ini menyediakan perpustakaan gambar mamalia
{{Chordata}}
{{Mamalia}}
{{Taxonbar|from=Q7377}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Mamalia| ]]
[[Kategori:Hewan]]