Lihat sumber Asnawi al-Bantani

{{hatnote|"Asnawi" Tokoh agama dari [[Banten]] beralih ke halaman ini. Untuk Tokoh agama dari [[Jawa Tengah]], lihat [[Raden Asnawi|Asnawi al-Jawi]].}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability       = Syekh Asnawi bin Abdurrahman al-Bantani
<!-- ----------- --> 
|image   = Berkas:Syekh Asnawi.jpg
|caption = [[Syekh]] Asnawi bin Abdurrahman al-Bantani
<!-- ----------- --> 
|jalur_ayah       = Kyai Agung Asnawi Bin Syekh Qodli Abdurrahman Bin Syekh Afifuddin Bin Syekh Mahdi (Caringin) Bin Syekh Ajib (Kp. Sangkan Ds. Sindang Karya Kec. Menes) Bin Syekh Daud (Cigondang Pandeglang) Bin Ki Ageng Shohib (Jasinga) Bin R. Arya Rahantika Bin Tumenggung Widadaha Bin Tumenggung Wiradadaha Bin  R. Uba Manggala Bin R. Indra Manggala Bin Pangeran Entol Wirahan Bin R. Syarfan Buni Agung Bin Pangeran Adi Ningrat Bin Sultan Agung Mataram III Bin R. Mas Jolang (Mataram II) Bin Sultan Suta Wijaya (Mataram I/Panembahan Senopati) Bin Ki Ageng Pamanahan Bin Ki Ageng Nis Bin Ki Ageng Nis Bin Ki Ageng Selo Demak Bin  Nyi Ageng Giri Kidul Bin Sayyid Muhammad Ainul Yakin (S. Giri)<ref>{{Cite web|url=https://www.geni.com/people/SYEKH-ABDURRAHMAN/6000000018897645668|title=SYEKH ABDURRAHMAN|website=geni_family_tree (dalam en-US)|access-date=2017-03-26}}</ref>
|jalur_ibu        = 
|nasab            = 
<!-- ----------- --> 
|tgl_lahir_h       = 
|tgl_lahir_m       = 
|bln_lahir_h       = 
|bln_lahir_m       = 
|thn_lahir_h       = 
|thn_lahir_m       = 1850
|tempat_lahir      = Caringin
|negara_dilahirkan = [[Caringin, Labuan, Pandeglang|Caringin]], [[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Banten]] era {{negara|Hindia Belanda}} 
|nama_ayah         = Kyai Agung Asnawi Bin Syekh Qodli Abdurrahman Bin Syekh Afifuddin Bin Syekh Mahdi (Caringin) Bin Syekh Ajib (Kp. Sangkan Ds. Sindang Karya Kec. Menes) Bin Syekh Daud (Cigondang Pandeglang) Bin Ki Ageng Shohib (Jasinga) Bin R. Arya Rahantika Bin Tumenggung Widadaha Bin Tumenggung Wiradadaha Bin  R. Uba Manggala Bin R. Indra Manggala Bin Pangeran Entol Wirahan Bin R. Syarfan Buni Agung Bin Pangeran Adi Ningrat Bin Sultan Agung Mataram III Bin R. Mas Jolang (Mataram II) Bin Sultan Suta Wijaya (Mataram I/Panembahan Senopati) Bin Ki Ageng Pamanahan Bin Ki Ageng Nis Bin Ki Ageng Nis Bin Ki Ageng Selo Demak Bin  Nyi Ageng Giri Kidul Bin Sayyid Muhammad Ainul Yakin (S. Giri)
|nama_ibu          = Nyi Mustajah Binti Ki Ambah Bin Syekh Cinding Bin Syekh Abdurrahman (Ciliwulung) Bin Syekh Hasan (Raden Kenyep/Ki Renyep) Bin Bin Waliyuddin (Pangeran Jaga Lautan) <ref>{{Cite web|url=https://www.geni.com/people/RATU-RABIAH/6000000018897278606|title=RATU RABIAH|website=geni_family_tree (dalam en-US)|access-date=2017-03-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://sachrony.wordpress.com/2009/06/15/kh-asnawi-caringin-ulama-dan-pendekar-banten/|title=K.H. ASNAWI CARINGIN (ULAMA DAN PENDEKAR BANTEN)|website=sachrony.wordpress.com|access-date=2017-03-26}}</ref>
|nama_lahir        = 
|hari_lahir        = 
<!-- ----------- -->
|glr_islam_dpn    = [[Syekh]]
|gelar_aka_dpn    = 
|glr_tengah       =
|gelar_aka_akhir  =
|gelar_bangsawan  = [[Tubagus]]
|gelar_adat       = 
|gelar_lainnya1   =
|gelar_lainnya2   = 
|gelar_lainnya3   = 
<!-- ---------------- --> 
|kunya            = 
|name = Syekh Asnawi Caringin <ref>{{Cite web|url=http://www.kompasiana.com/amirhamzah/kisah-empat-ulama-banten-bag-1_552aa76ff17e617f29d6246c|title=Kisah Empat Ulama Banten (Bag. 1)|website=www.kompasiana.com|access-date=2017-03-26}}</ref>
|nama_arabic      =
|nisbah           = al-Bantani
|nama_lainnya     = Syekh Asnawi Caringin
<!-- ---------------- --> 
|etnis            = [[Suku Banten|Sunda Banten]]
|nationality      = [[Indonesia]]
|marga            = 
|negara1          = 
|negara2          = 
|negara3          = 
<!-- ---------------- --> 
|relatives = 
|spouse = Hj. Ageng Tuti Halimah<br>Hj. Sarban<br>Hj. Syarifah<br>Nyai Salfah<br>Nyai Nafi’ah
|children = 
* Tubagus Ahmad Kadzim Asnawi (Mama Kadzim)
* Dan 22 Putra-Putri lainnya
<!-- ---------------- --> 
|mazhab_fiqih_sunni_1     = [[Mazhab Syafi'i]]
|disciple_of = [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi al-Bantani]]
<!-- ---kewafatan------ --> 
|status_hidup_wafat       = WAFAT
|sebab_wafat              = 
|tempat_wafat             = 
|hari_wafat               = 
|tgl_wafat_h              = 
|tgl_wafat_m              = 
|bln_wafat_h              = 
|bln_wafat_m              = 
|thn_wafat_h              = 
|thn_wafat_m              = 1937
|hari_dimakamkan          = 
|tempat_makam             = Masjid as-Salafi Caringin
|negara_makam             = [[Caringin, Labuan, Pandeglang|Caringin]], [[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Banten]] {{negara|Indonesia}}

}}
'''Syekh Asnawi bin Abdurrahman al-Bantani''' ({{lang-ar|'''الشيخ اسنوي بن عبد الرحمن البنتني'''}}) atau yang lebih dikenal dengan nama '''Syekh Asnawi Caringin''' (1850-1937) adalah seorang ulama dari [[Banten]]. Syekh Asnawi lahir di Kampung [[Caringin, Labuan, Pandeglang|Caringin]], [[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Banten]] sekitar tahun [[1850]] [[Masehi]] di tengah keluarga yang religius. Sang ayah, Syekh Abdurrahman bin Syekh Afifuddin, dan ibunya Nyi Mustajah Binti Ki Ambah Bin Syekh Cinding Bin Syekh Abdurrahman (Ciliwulung) Bin Syekh Hasan (Raden Kenyep/Ki Renyep) Bin Bin Waliyuddin (Pangeran Jaga Lautan),<ref>{{Cite web|url=https://www.geni.com/people/SYEKH-ASNAWI/6000000018897887019|title=SYEKH ASNAWI Kyai Caringin Banten|website=geni_family_tree|language=en-US|access-date=2017-03-26}}</ref> berasal dari keluarga yang kental berislam. Bahkan, disebutkan pula bahwa Syekh Asnawi masih keturunan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] dari [[Kesultanan Mataram|Mataram]] atau keturunan [[Raden Patah]].<ref>{{Cite web|url=https://ensiklopebanten.wordpress.com/2012/04/25/silsilah-silsilah-ulama-besar-banten/|title=SILSILAH – SILSILAH ULAMA BESAR BANTEN|date=2012-04-25|website=Informasi Banten dan Dunia Pendidikan|access-date=2017-03-26}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mughni|first=A Malik|title=Syaikh Nawawi Al Bantani|url=http://www.academia.edu/8975890/Syaikh_Nawawi_Al_Bantani|language=en}}</ref>

== Biografi ==
Pada usia yang masih sangat belia, sembilan tahun, Syekh Asnawi sudah dikirim ayahnya untuk menuntut ilmu ke [[Mekkah]].{{Bio muslim butuh rujukan}} Di Tanah Suci, Asnawi kemudian bertemu gurunya, [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi al-Bantani]], yang merupakan guru di [[Masjidil Haram]]. Bukan sekadar karena sama-sama kelahiran [[Banten]] Asnawi dapat dekat dengan sang guru.{{Bio muslim butuh rujukan}} Namun, kecerdasannya juga membuat Syekh Nawawi mengajarkan banyak hal padanya.{{Bio muslim butuh rujukan}}

Bertahun-tahun Asnawi belajar di tanah kelahiran [[Islam]]. Hingga ketika dirasa telah mumpuni dalam agama, ia pun dipercaya untuk mendakwahkan Islam. Maka, Syekh Asnawi pun pulang kembali ke tanah lahirnya, Banten. Ia pun mulai mengajar dan mengundang ketertarikan banyak pemuda hingga menjadi muridnya. Tersiarlah nama Asnawi sebagai ulama di kawasan Banten dan sekitarnya. Kepiawaiannya dalam berdakwah membuat nama Syekh Asnawi tersohor sebagai ulama besar di Banten.<ref>{{Cite web|url=http://www.darulhikmah.sch.id/2015/12/syekh-asnawi-bin-abdurrahman-caringin.html|title=Syekh Asnawi Bin Abdurrahman Caringin|website=www.darulhikmah.sch.id|access-date=2017-03-26}}</ref>
== Peran Kebangsaan ==
Tak hanya mengajarkan agama, Syekh Asnawi juga terkenal semangatnya yang menggebu dalam melawan penjajah. Ia mengobarkan semangat pemuda untuk melawan dan menentang [[Sejarah Nusantara (1800-1942)|kolonialisme Belanda]]. Apalagi, saat itu seluruh wilayah Banten berhasil dikuasai penjajah. Bahkan, tak hanya mengobarkan semangat kemerdekaan lewat lisan, tapi juga aksi. Syekh Asnawi juga dikenal memiliki ilmu bela diri yang sakti.{{Bio muslim butuh rujukan}}

Syekh Asnawi yang tangguh dan berhasil mengajak pemuda untuk melawan penjajah pun menjadi ancaman bagi Belanda. Apalagi, Banten dikenal sebagai tempat lahirnya para ‘pemberontak’ Belanda, bukan hanya dari kalangan rakyat biasa, melainkan juga dari kalangan ulama. Alhasil, kiai pernah ditahan oleh penjajah di [[Tanah Abang]] serta diasingkan ke [[Cianjur]]. Ia dihukum lebih dari setahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Namun, selama ditahan dan diasingkan, kiai tetap aktif menyampaikan dakwah Islam. Ia mengajarkan syariat Islam kepada masyarakat sekitar di manapun ia berada.<ref>{{Cite web|url=https://dtangsel.sch.id/k-h-asnawi-banten/|title=K.H. Asnawi, Caringin, Labuan, Banten - Dtangsel|website=dtangsel.sch.id|language=id|access-date=2017-03-26}}</ref>

== Mendirikan Madrasah dan Masjid Caringin ==
Seusai diasingkan, Syekh Asnawi kembali ke kampungnya di [[Caringin]]. Karena situasi yang lebih aman, ia semakin giat mensyiarkan Islam. Ia pun mendirikan sebuah Madrasah Masyarikul Anwar dan masjid di Caringin pada 1884. Masjid tersebut bernama Masjid Caringin yang hingga kini masih berdiri tegak. Ada kisah yang beredar di masyarakat bahwa kayu untuk bangunan masjid tersebut berasal dari sebuah pohon yang dibawa Syekh Asnawi dari Kalimantan. Pohon tersebut hanya satu, tetapi menghasilkan banyak kayu karena keberkahan sang Syekh.{{Bio muslim butuh rujukan}}

Beberapa sumber menyebutkan, pembangunan Masjid Caringin oleh Syekh juga ditujukan untuk membangun kembali peradaban masyarakat yang hancur akibat letusan [[Gunung Krakatau]] pada 1883. Syekh Asnawi ingin membangun kembali akidah masyarakat dengan didirikannya sarana masjid tersebut. Sejak masjid berdiri, dakwah pun makin menggeliat. Banyak pemuda datang untuk berguru kepadanya. Syekh Asnawi pun menghabiskan usianya untuk pengajaran agama dari tempat kelahirannya, Caringin.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/30/mqqdjm-asnawi-bin-abdurrahman-albantani-ulama-dan-pahlawan-dari-banten|title=Asnawi Bin Abdurrahman Al-Bantani, Ulama dan Pahlawan dari Banten {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-03-26}}</ref>
== Wafat ==
Setelah banyak kiprah yang ditorehkan bagi masyarakat, terutama [[Suku Banten|masyarakat Banten]], Syekh Asnawi menghembuskan napas terakhir pada [[1937]] [[Masehi]]. Ia meninggalkan banyak sekali anak, yakni 23 putra dan putri. Ia dimakamkan di dekat masjid yang ia bangun, Masjid Caringin. Hingga kini, banyak masyarakat yang rajin berziarah ke makamnya.<ref>{{Cite news|url=http://palingseru.com/64625/4-makam-keramat-di-banten-ini-wajib-kamu-kunjungi|title=4 Makam Keramat di Banten ini Wajib Kamu Kunjungi|date=2015-06-24|newspaper=Paling Seru|language=en-US|access-date=2017-03-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://bantenterkini.com/rano-karno-ziarah-ke-makan-syekh-asnawi/|title=Rano Karno Ziarah ke Makan Syekh Asnawi {{!}} Banten Terkini|website=bantenterkini.com|language=id-ID|access-date=2017-03-26|archive-date=2017-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20170327080300/http://bantenterkini.com/rano-karno-ziarah-ke-makan-syekh-asnawi/|dead-url=yes}}</ref>

== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{Reflist|30em}}

== Pranala luar ==
* {{En}}[http://www.exploring-lampung.com/2017/03/kiyai-agung-asnawi-banten-forgotten.html Kiyai Agung Asnawi Banten Forgotten] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170327081335/http://www.exploring-lampung.com/2017/03/kiyai-agung-asnawi-banten-forgotten.html |date=2017-03-27 }} in [http://www.exploring-lampung.com www.exploring-lampung.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170327081356/http://www.exploring-lampung.com/ |date=2017-03-27 }}
* {{YouTube|id=https://www.youtube.com/results?search_query=syekh+asnawi+caringin|title=Pencarian Tentang Syekh Asnawi Caringin}}

[[Kategori:Ulama Banten|Asnawi]]