Lihat sumber Sultan Mesir


[[Berkas:Consellor.jpg|jmpl|Lukisan dari tahun 1779 dari seorang anggota dewan Sultan Mesir selama pemerintahan [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk]].]]
'''Sultan Mesir''' adalah gelar yang disandang oleh para penguasa [[Mesir]] setelah berdirinya [[Dinasti Ayyubiyah]] dari [[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin al-Ayyubi]] pada tahun 1174 sampai [[Perang Utsmaniyah-Mamluk (1516–1517)|Penaklukan Mamluk oleh Utsmaniyah]] pada tahun 1517. Meskipun luas Kesultanan Mesir selalu berubah-ubah, pada umumnya mencakup [[Levant|Syam]] dan [[Hijaz]], Sultan Ayyubiyah dan kemudian Sultan [[Mamluk]] juga dianggap sebagai Sultan [[Suriah]]. Sejak tahun 1914, gelar tersebut sekali lagi disandang oleh para kepala negara dari [[Dinasti Muhammad Ali]] dari [[Mesir]] dan [[Sudan]], kemudian diganti dengan gelar [[Raja Mesir|Raja Mesir dan Sudan]] pada tahun 1922.

== Dinasti Ayyubiyah ==
Sebelum kebangkitan [[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin]], Mesir adalah pusat [[Kekhalifahan Fathimiyah|Kekhalifahan Syiah Fatimiyah]], satu-satunya periode dalam sejarah Islam ketika [[Khilafah|kekhalifahan]] diperintah oleh anggota cabang [[Islam]] [[Syiah]] . Dinasti Fatimiyah telah lama berusaha untuk sepenuhnya menggantikan Kekhalifahan [[Sunni]] [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]] yang berbasis di [[Irak]], dan seperti saingan Abbasiyah mereka, mereka juga mengambil gelar [[Khilafah|Khalifah]], yang mewakili klaim mereka atas status tertinggi dalam hierarki Islam. Namun, dengan naiknya Salahuddin ke tampuk kekuasaan pada tahun 1169, Mesir kembali ke kelompok Sunni dan Kekhalifahan Abbasiyah. Mengakui Khalifah Abbasiyah sebagai khalifah, Salahuddin mengambil gelar [[Sultan]] pada tahun 1174, meskipun sejak saat itu hingga penaklukan Ottoman, kekuasaan tertinggi kekhalifahan akan berada di tangan Sultan Mesir.

== Dinasti Mamluk ==
Pada tahun 1250, Dinasti Ayyubiyah digulingkan oleh Dinasti [[Mamluk]], yang mendirikan [[Dinasti Bahri]] dan penguasanya juga menyandang gelar sultan. Sultan Bahri yang terkenal termasuk [[Saifuddin al-Qutuz|Qutuz]], yang mengalahkan tentara Mongol di bawah pimpinan [[Hulagu Khan|Hulagu]] yang menyerang pada [[Pertempuran Ain Jalut]], dan [[Baibars]], yang akhirnya merebut kembali sisa-sisa terakhir [[Kerajaan Yerusalem|Kerajaan Tentara Salib Yerusalem]] . Bahri kemudian digulingkan oleh kelompok saingan Mameluke, yang mendirikan [[Dinasti Burji]] pada tahun 1382.

== Kesultanan Utsmaniyah dan Khedive otonom ==
[[Berkas:Coat_of_Arms_of_the_Sultan_of_Egypt.svg|ka|jmpl|Lambang kebesaran dari Sultan Mesir (1914-1922)]]
Penaklukan Mesir oleh Utsmaniyah pada tahun 1517 mengakhiri Kesultanan Mesir, dan Mesir selanjutnya menjadi provinsi [[Kesultanan Utsmaniyah]] . Hal ini juga menandai berakhirnya [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|dinasti Mamluk Abbasiyah]], ketika Ottoman menangkap Khalifah [[Al-Mutawakkil III]] saat ini, dan memaksanya untuk melepaskan gelarnya kepada [[Daftar sultan Utsmaniyah|Sultan Ottoman]] [[Selim I|Selim I.]] Kesultanan Utsmaniyah kemudian tidak terlalu menaruh perhatian pada urusan Mesir, dan Mamluk dengan cepat mendapatkan kembali sebagian besar kekuasaan mereka di Mesir. Namun, mereka tetap menjadi pengikut Sultan Ottoman dan pemimpin mereka hanya sebatas gelar [[Bey]] .

Pada tahun 1523, [[Daftar Sultan Utsmaniyah W Egypt|Gubernur Mesir]] yang dipilih oleh Usmaniyyah, [[Hain Ahmed Pasha]], menyatakan dirinya sebagai Sultan Mesir lalu Mesir merdeka dari Kesultanan Utsmaniyah. Dia mencetak koinnya sendiri untuk melegitimasi pemerintahannya, tetapi segera setelah itu, pasukan Utsmaniyah berada di bawah kekuasaannya [[Ibrahim Pasya dari Parga|Pargalı Ibrahim Pasha]] menangkapnya lalu mengeksekusinya, dengan Ibrahim Pasha mengambil alih jabatan gubernur sampai dia menemukan pengganti yang lebih loyal, yaitu [[Hadim Suleiman Pasha|Hadım Süleyman Pasha]].

Setelah kekalahan dari pasukan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon I]]  pada tahun 1801, [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali Pasha]] merebut kekuasaan, menggulingkan Mamluk, dan menyatakan dirinya penguasa Mesir. Pada tahun 1805, Sultan Utsmaniyah [[Selim III]] dengan enggan mengenalinya sebagai [[Wali|Wāli]] di bawah kekuasaan Utsmaniyah. Bagaimanapun itu, Muhammad Ali tetap menyebut dirinya sebagai [[Khedive]], dan meskipun secara teknis sebagai daerah [[vasal]] dari Kesultanan Utsmaniyah, pemerintah Mesir seolah-olah itu adalah negara merdeka. Berusaha untuk menyaingi dan akhirnya menggantikan Sultan Utsmaniyah, Muhammad Ali menerapkan program modernisasi dan militerisasi yang sangat cepat, dan memperluas perbatasan Mesir ke selatan menjadi [[Sudan]] dan utara menjadi [[Syam|Suriah]]. Akhirnya, dia menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah dengan maksud menggulingkan [[Wangsa Utsmaniyah|Dinasti Utsmaniyah]] dan menggantinya dengan dinastinya sendiri. Meskipun intervensi dari [[Kekuatan besar|Kekuatan Besar]] mencegah Muhammad Ali mewujudkan ambisinya yang besar untuk menjadi sultan sendiri, mewajibkan Mesir untuk tetap secara teknis menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, otonomi Mesir bertahan setelah kematiannya dengan Porte mengakui [[Dinasti Muhammad Ali]] sebagai penguasa turun-temurun negara tersebut.
[[Berkas:HusseinKamelSultan.jpg|kiri|jmpl|Hussein Kamel, Sultan [[Mesir]]<nowiki/>dari tahun 1914–1917]]
Cucu Muhammad Ali, yaitu Ismail I, naik takhta Mesir pada tahun 1863 dan segera mencapai tujuan kakeknya, meskipun dengan cara yang tidak terlalu berkonfrontasi. Kombinasi dari meningkatnya kekuatan Mesir, memburuknya kekuatan Utsmaniyah, dan penyuapan langsung menyebabkan Sultan Utsmaniyah [[Abdul Aziz|Abdulaziz]] secara resmi mengakui penguasa Mesir sebagai Khedive pada tahun 1867. Saat Ismail memperluas perbatasan Mesir di [[Afrika]], dan Kekaisaran Ottoman terus melemah, Ismail yakin dia hampir mewujudkan kemerdekaan formal Mesir, dan bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan pembukaan [[Terusan Suez]] pada tahun 1869 untuk menyatakan dirinya sebagai Sultan Mesir. Dia dibujuk sebaliknya oleh tekanan dari [[Kekuatan besar|Kekuatan Besar]], yang takut akan konsekuensi disintegrasi kekuasaan Utsmaniyah lebih lanjut. Pada akhirnya, pemerintahan Ismail berakhir dengan kegagalan, karena hutang besar yang ditimbulkan oleh proyek ambisiusnya. Tekanan Eropa dan Utsmaniyah memaksanya disingkirkan pada tahun 1879 dan digantikan oleh putranya yang jauh lebih lembut yaitu [[Tewfik Pasha|Tewfik]]. Selanjutnya pada [[Pemberontakan Orabi]] mengakibatkan [[Pulau Britania Raya|Inggris Raya]] menginvasi Mesir pada tahun 1882 atas ajakan Khedive Tewfik, dan memulai pendudukan negara tersebut selama beberapa dekade.

== Pemulihan kembali Kesultanan Mesir ==
Sejak tahun 1882 dan seterusnya, status Mesir menjadi sangat berbelit-belit: secara resmi merupakan provinsi Kesultanan Utsmaniyah, secara semi-resmi merupakan negara yang hampir merdeka dengan monarki, angkatan bersenjata, dan kepemilikan teritorialnya sendiri di [[Sudan]], dan dalam praktiknya menjadi boneka Inggris. Fiksi hukum kedaulatan Utsmaniyah di Mesir akhirnya berakhir pada tahun 1914 ketika Kesultanan Utsmaniyah bergabung dengan [[Blok Sentral]] dalam [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]] . Khawatir Khedive [[Abbas II dari Mesir|Abbas II]] yang anti-Inggris akan memihak Ottoman, Inggris memecatnya dan memilih pamannya Hussein Kamel dan menyatakan Mesir sebagai [[protektorat]] Inggris. Melambangkan berakhirnya pemerintahan Ottoman secara resmi, Hussein Kamel mengambil gelar Sultan seperti yang dilakukan saudaranya [[Fuad I dari Mesir|Fuad I]] yang menggantikannya pada tahun 1917, meskipun kenyataannya Mesir masih berada di bawah dominasi Inggris. Baik Hussein Kamel dan Fuad mempertahankan klaim Mesir atas [[Sudan]], dengan kaum nasionalis Mesir menyatakan keduanya sebagai "Sultan Mesir ''dan'' Sudan".

Meningkatnya kemarahan kaum nasionalis terhadap berlanjutnya pendudukan Inggris memaksa Inggris secara resmi mengakui kemerdekaan Mesir, pada tahun 1922. Namun gelar Sultan dicabut dan diganti dengan [[Kerajaan Mesir|Raja]] . Pemimpin nasionalis [[Saad Zaghlul]], yang kemudian diasingkan oleh Inggris, berpendapat bahwa hal ini terjadi karena Inggris menolak mengakui penguasa Mesir yang berdaulat yang mengungguli raja mereka sendiri (dalam hierarki gelar, sultan, seperti [[Syah (gelar)|syah]] di Iran, sebanding dengan [[kaisar]], menjadi penguasa yang tidak mengakui atasan sekuler). Alasan lain yang diajukan untuk perubahan gelar ini adalah karena hal ini mencerminkan berkembangnya sekularisasi di Mesir pada saat itu, karena sultan mempunyai nuansa [[Islam|Islami]], sedangkan kata Arab untuk raja, ''[[Malik (gelar)|malik]]'', tidak.{{Butuh rujukan|date=February 2011}}<sup class="noprint Inline-Template Template-Fact" style="white-space:nowrap;">&#x5B; ''<nowiki><span title="This claim needs references to reliable sources. (February 2011)">kutipan diperlukan</span></nowiki>'' &#x5D;</sup>

Setelah menggulingkan putra Fuad, [[Farouk dari Mesir|Raja Farouk I]], dalam [[Revolusi Mesir 1952|revolusi Mesir tahun 1952]], [[Gerakan Perwira Bebas (Mesir)|Perwira Bebas]] sempat mempertimbangkan untuk mendeklarasikan putra bayinya sebagai Sultan untuk memperkuat kedaulatan Mesir atas Sudan dan menunjukkan penolakan mereka terhadap pendudukan Inggris. Namun, karena kaum revolusioner telah memutuskan untuk menghapuskan monarki Mesir setelah periode singkat mengkonsolidasikan kekuasaan mereka, mereka memutuskan bahwa hal tersebut hanyalah tindakan sia-sia dan putra Farouk dinyatakan sebagai [[Fuad II dari Mesir|Raja Fuad II]] . Tahun berikutnya, pada tanggal 18 Juni 1953, pemerintahan revolusioner secara resmi menghapuskan monarki dan Mesir menjadi [[republik]] .

== Daftar Sultan ==

=== Dinasti Ayyubiyah ===

* [[Salahuddin Ayyubi|Shalahuddin]] (1171–1193)
* [[Al-Aziz Utsman|Al-Aziz]] (1193–1198)
* [[Al-Mansur Nasir al-Din Muhammad|Al-Mansur]] (1198–1200)
* [[Al-Adil I]] (1200–1218)
* [[Al-Kamil]] (1218–1238)
* [[Al-Adil II]] (1238–1240)
* [[As-Salih Ayyub]] (1240–1249)
* [[Al-Muazzam Turanshah|Turanshah]] (1249–1250)
* [[Syajaruddur]] (1250–1250)
* [[Al-Ashraf Musa, Sultan Mesir|Al-Ashraf II]] (1250–1254) (secara nominal, sebenarnya Mamluk [[Aybak]] memerintah)

=== Dinasti Bahri ===
{{Clear}}
{| class="nowraplinks" cellpadding="3" cellspacing="0" rules="all" style="background:#fbfbfb; border-style: solid; border-width: 1px; font-size:90%; empty-cells:show; border-collapse:collapse"
! colspan="11" |
{{Legend inline|#e5e5e5|Mamluk Salihi|border=1px solid #AAAAAA}}
{{Legend inline|#b2dfdf|[[Dinasti Bahri]]|border=1px solid #AAAAAA}}
{{Legend inline|#fffab4|[[Dinasti Burji]]|border=1px solid #AAAAAA}}
|-
|- style="background:#f6e6ae;"
!Nomor
!Gelar
!Nama
!Kekuasaan dimulai
!Kekuasaan berakhir
!Etnis
!Catatan latar belakang
!Koin
|-
|- bgcolor="#e5e5e5"
|Pertama
|Al-Malik al-Mu'izz
|[[Aybak|Izzuddin Aybak]]
|31 Juli 1250<ref name="Northrup69">Northrup 1998, p. 69.</ref>
|10 April 1257<ref>Northrup 1998, p. 70.</ref>
|[[Turkmen]]
|Menikah dengan janda terakhir, [[Syajaruddur|Syajauruddur]], yang menjadi sultan pada tanggal 2 Mei 1250 sampai ia turun tahta demi Aybak.<ref name="Northrup69" />
|[[Berkas:Silver_dirham_of_Aybak.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#e5e5e5"
|Ke-2
|Al-Malik al-Mansur
|[[Al-Mansur Ali|Nuruddin Ali]]
|15 April 1257<ref name="Stewart86">{{Cite book|last=Stewart|first=John|date=2006|url=https://books.google.com/books?id=I7UUAQAAIAAJ&q=%2215+April+1257%22|title=African States and Rulers|publisher=McFarland & Company|isbn=9780786425624|page=86}}</ref>
|November 1259<ref name="Stewart86" />
|[[Turkmen]]
|Putra dari Aybak
|[[Berkas:Gold_dinar_of_al-Mansur_Nur_ad-Din_Ali.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#e5e5e5"
|Ke-3
|Al-Malik al-Muzaffar
|[[Saifuddin al-Qutuz|Saifuddin Qutuz]]
|November 1259<ref name="Stewart86" />
|24 Oktober 1260<ref name="Stewart86" />
|[[Kekaisaran Khwarezmia|Khwarezmia Turk]]<ref name="Hathaway50-52">{{Cite book|last=Hathaway|first=Jane|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=L-lPC7DgepEC&pg=PA51|title=Tale of Two Factions, A: Myth, Memory, and Identity in Ottoman Egypt and Yemen|publisher=State University of New York Press|isbn=9780791486108|pages=50–52}}</ref>
|Seorang mamluk dari Aybak dan ketua faksi mamluk Aybak, Mu'izziya,<ref name="NorthrupPetry250">Northrup, ed. Petry 1998, p. 250.</ref> Wakil kepala Aybak, dan orang berpengaruh di pemerintahan Ali.<ref name="Northrup71">Northrup 1998, p. 71.</ref>
|[[Berkas:Qutuz_gold_dinar_obverse.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-4
|Al-Malik az-Zahir
|[[Baibars|Ruknuddin Baibars]]
|24 October 1260<ref name="Stewart86" />
|1 Juli 1277<ref name="Stewart86" />
|[[Suku Kipchak|Kipchak Turk]]
|Seorang ''mamluk'' Bahri dan pendiri dari [[Dinasti Bahri]].<ref name="NorthrupPetry250" />
|[[Berkas:Egitto,_califfo_al_baybars,_dinar_mamelucco,_1260-1277.JPG|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-5
|Al-Malik as-Sa'id
|[[Al-Said Barakah|Nasiruddin Barakah]]
|3 Juli 1277<ref name="Stewart86" />
|Agustus 1279<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Baibars dan istrinya, yang merupakan putri Husamuddin Baraka Khan, seorang pemimpin prajurit Khwarazmian, yang namanya diambil dari nama Barakah.<ref>{{Cite book|last=Thorau|first=Peter|date=1992|url=https://books.google.com/books?id=kRAOAQAAMAAJ&q=%22the+chief+of+that+band+of+Khwarazmian%22|title=The Lion of Egypt: Sultan Baybars I and the Near East in the Thirteenth Century|publisher=Longman|isbn=9780582068230|page=261}}</ref><ref name="Hathaway50-52" /><ref>Holt 2004, p. 99.</ref>
|[[Berkas:Barakah_coin.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-6
|Al-Malik al-Adil
|[[Solamish|Badruddin Salamish]]
|Agustus 1279<ref name="Stewart86" />
|November 1279<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Baibars.
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-7
|Al-Malik al-Mansur
|[[Al-Mansur Qalawun|Sayf ad-Din Qalawun]]
|November 1279<ref name="Stewart86" />
|10 November 1290<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk<ref>{{Cite journal|last=Yosef|first=Koby|date=2012|title=Dawlat al-atrāk or dawlat al-mamālīk? Ethnic origin or slave origin as the defining characteristic of the ruling élite in the Mamlūk sultanate|journal=Jerusalem Studies in Arabic and Islam|publisher=Hebrew University of Jerusalem|volume=39|pages=387–410}}</ref>{{Refpage|394}}
|Seorang ''mamluk'' Bahri dan wakil kepala Baibars
|[[Berkas:Silver_dirham_of_Sultan_Qalawun.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-8
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Al-Ashraf Khalil|Salah ad-Din Khalil]]
|12 November 1290<ref name="Stewart86" />
|12 Desember 1293<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Qalawun.
|[[Berkas:Ashraf_Khalil_coin.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-9
|Al-Malik an-Nasir
|[[An-Nashir Muhammad|Nasiruddin Muhammad]]
|14 Desember 1293<ref name="Stewart86" />
|Desember 1294<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Qalawun. Pertama kali.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_an-Nasir_Muhammad.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-10
|Al-Malik al-Adil
|[[Al-Adil Kitbugha|Zainuddin Kitbugha]]
|Desember 1294<ref name="Stewart86" />
|7 Desember 1296<ref name="Stewart86" />
|[[Bangsa Mongol|Mongol]]<ref name="NorthrupPetry252">Northrup, ed. Petry 1998, p. 252.</ref>
|Seorang ''mamluk'' dari Qalawun.<ref name="NorthrupPetry252" />
|[[Berkas:Mamluk_Kitbugha_copper_fals_1294_1296.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-11
|Al-Malik al-Mansur
|[[Lajin|Husamuddin Lajin]]
|7 Desember 1296<ref name="Stewart86" />
|16 Januari 1299<ref name="Stewart86" />
|[[Orang Adighe|Sirkassia]]{{Sfn|Yosef|2012|p=396}}
|Seorang ''mamluk'' dari Qalawun.<ref name="NorthrupPetry252" /> Berkerabat dengan Ruknuddin Baibars al-Jashnakir{{Sfn|Yosef|2012|p=396}}
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Lajin.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-12
|Al-Malik an-Nasir
|Nasiruddin Muhammad
|16 Januari 1299<ref name="Stewart86" />
|Maret 1309<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Kedua kali.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_an-Nasir_Muhammad.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-13
|Al-Malik al-Muzaffar
|[[Baibar II|Ruknuddin Baibars al-Jashnakir]]
|April 1309<ref name="Stewart86" />
|5 Maret 1310<ref name="Stewart86" />
|[[Orang Adighe|Sirkassia]]{{Sfn|Yosef|2012|p=396}}
|Seorang ''mamluk'' dari Qalawun.<ref>{{Cite book|date=1974|url=https://books.google.com/books?id=7dwMAQAAMAAJ&q=%22all+Mamluks+of+Qalawun%22|title=Tarikh, Volumes 5-6: Peoples and Kingdoms of West Africa in the Pre-Colonial Period|publisher=Longman|isbn=9780582608733|page=9}}</ref> Berkerabat dengan  Husamuddin Lajin{{Sfn|Yosef|2012|p=396}}
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-14
|Al-Malik an-Nasir
|Nasiruddin Muhammad
|5 Maret 1310<ref name="Stewart86" />
|6 Juni 1341<ref name="Stewart86" />
|Kipchak Turk
|Ketiga kali.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_an-Nasir_Muhammad.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-15
|Al-Malik al-Mansur
|[[Saif ad-Din Abu Bakar|Saifuddin Abu Bakr]]
|8 Juni 1341<ref name="Stewart86" />
|Agustus 1341<ref name="Drory20">Drory 2006, p. 20.</ref>
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan selirnya Narjis.<ref name="Bauden63">Bauden 2009, p. 63.</ref> Kekuasaan sebenarnya di pemerintahan Abu Bakar dipegang oleh Qawsun, seorang ''mamluk'' dan [[Amir|emir]] senior dari an-Nasir Muhammad.<ref name="Drory20" />
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-16
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Kujuju|Alauddin Kujuk]]
|Agustus 1341<ref>Levanoni 1995, p. 102.</ref>
|21 Januari 1342<ref name="Drory24">Drory 2006, p. 24.</ref>
|Kipchak Turk dan [[Orang Tatar|Tatar]]
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan selir Tatarnya Ardu.<ref name="Bauden63" />  Seorang bayi ketika ia diangkat menjadi sultan oleh orang berpengaruh, Qawsun.<ref name="Drory20" />
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-17
|Al-Malik an-Nasir
|[[An-Nasir Ahmad, Sultan Mesir|Shihabuddin Ahmad]]
|21 Januari 1342<ref name="Drory24" />
|27 Juni 1342<ref name="Drory28">Drory 2006, p. 28.</ref>
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan selirnya Bayad, seorang budak gadis yang dibebaskanl.<ref name="Bauden63" />
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-18
|Al-Malik as-Salih
|[[As-Salih Ismail, Sultan Mesir|Imaduddin Abul Fida Isma'il]]
|27 Juni 1342<ref name="Drory24" />
|3 Agustus 1345
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan salah satu selirnya, tidak disebutkan namanya berdasarkan sumber<ref name="Bauden63" />
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-19
|Al-Malik al-Kamil
|[[Al-Kamil Sya'ban|Saifuddin Sya'ban]]
|3 Agustus 1345<ref name="Britannica101-103" />
|18 September 1346<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan salah satu selirnya,  (ibu yang sama dari as-Salih Isma'il).<ref name="Bauden63" />
|
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-20
|Al-Malik al-Muzaffar
|[[Al-Muzaffar Hajji|Saifuddin Hajji]]
|18 September 1346<ref name="Britannica101-103" />
|10 Desember 1347<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Pura dari an-Nasir Muhammad dan salah satu selirnya yang tidak disebutkan namanya.<ref name="Bauden63" />
|[[Berkas:Copper_fals_of_Muzaffar_Hajji.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-21
|Al-Malik an-Nasir
|Badruddin Hasan
|Desember 1347
|21 Agustus 1351<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan selirnya Kuda, yang meninggal saat Hasan masih bayi. Pertama kali. Hasan bergabung dengan kesultanan saat masih kecil dan kekuasaan sebenarnya dimiliki oleh empat emir senior, [[Syekh|Shaikhu an-Nasiri]], Taz an-Nasiri, Manjak al-Yusufi dan [[Baybugha|Baybugha al-Qasimi]]. Hasan digulingkan ketika dia melawan kekuasaan mereka.
|[[Berkas:Copper_fals_of_an-Nasir_Hasan.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-22
|Al-Malik as-Salih
|[[As-Salih Salih|Salah ad-Din Salih]]
|21 Agustus 1351<ref name="Britannica101-103" />
|20 Oktober 1354<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari an-Nasir Muhammad dan istrinya Qutlumalik, putri dari Emir [[Tankiz|Tankiz al-Husami]].<ref name="Bauden63" />
|[[Berkas:Copper_fals_of_as-Salih_Salih.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-23
|Al-Malik an-Nasir
|Badruddin Hasan
|20 Oktober 1354<ref name="Britannica101-103" />
|16 Maret 1361<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Kedua kali. Dia dibunuh oleh Emir [[Yalbugha al-Umari]].<ref name="Britannica101-103" />
|[[Berkas:Copper_fals_of_an-Nasir_Hasan.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-24
|Al-Malik al-Mansur
|[[Al-Mansur Muhammad, Sultan Mesir|Salahuddin Muhammad]]
|17 Maret 1361<ref name="Britannica101-103" />
|29 Mei 1363<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Hajji. Kekuasaan sesungguhnya dipegang oleh Emir Yalbugha al-Umari, yang menggulingkannya.<ref name="Britannica101-103" />
|[[Berkas:Dinar_LACMA_M.2006.143.8_(1_of_2).jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-25
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Al-Ashraf Sya'ban|Zainuddin Sya'ban]] (Sya'ban II)
|29 Mei 1363<ref name="Britannica101-103" />
|15 Maret 1377<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari al-Amjad Husain (meninggal 21 Januari 1363), putra terakhir dari an-Nasir Muhammad yang tidak pernah memerintah,<ref>Holt, eds. Vermeulen and De Smet, p. 319.</ref> dan Khawand Barakah.<ref>{{Cite book|last=Al-Harithy|first=Howayda|date=2005|title=Beyond The Exotic: Women's Histories In Islamic Societies|publisher=Syracuse University Press|isbn=9780815630555|editor-last=Sonbol|editor-first=Amira El Azhary|page=332|chapter=Female Patronage of Mamluk Architecture in Cairo|chapter-url=https://books.google.com/books?id=uUe8tBUvwE4C&pg=PA332}}</ref>
|[[Berkas:Mamluk_Shaban_II_copper_fals_Hama.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-26
|Al-Malik al-Mansur
|[[Al-Mansur Ali II, Sultan Mesir|Alauddin Ali]]
|15 Maret 1377<ref name="Britannica101-103" />
|19 Mei 1381<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Putra dari Sya'ban II. Ia masih bayi pada masa pengangkatannya, dan kekuasaan sebenarnya awalnya dipegang oleh emir Ibek dan Qartay hingga emir tersebut digulingkan oleh emir Ibek. Ibek kemudian dibunuh dan kekuasaan diberikan kepada [[Barquq]], mantan mamluk dari Yalbugha an-Nasiri.
|[[Berkas:M56_fals_Bahrites_1ar85_(8594902625).jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-27
|Al-Malik as-Salih
|[[As-Salih Hajji|Salahuddin Hajji]]
|19 Mei 1381<ref name="Britannica101-103" />
|26 November 1382<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Pura dari al-Ashraf Sha'ban. Ia masih bayi saat masa pengangkatannya, kekuasaan aslinya dipegang oleh Barquq.
|[[Berkas:Mamluk_Haji_II_copper_fals_1382.jpg|100x100px]]
|}

=== Dinasti Burji ===
{| class="nowraplinks" cellpadding="3" cellspacing="0" rules="all" style="background:#fbfbfb; border-style: solid; border-width: 1px; font-size:90%; empty-cells:show; border-collapse:collapse"
! colspan="11" |
{{Legend inline|#e5e5e5|Mamluk Salihi|border=1px solid #AAAAAA}}
{{Legend inline|#b2dfdf|[[Dinasti Bahri]]|border=1px solid #AAAAAA}}
{{Legend inline|#fffab4|[[Dinasti Burji]]|border=1px solid #AAAAAA}}
|-
|- style="background:#f6e6ae;"
!Nomor
!Gelar
!Nama
!Kekuasaan dimulai
!Kekuasaan berakhir
!Etnis
!Catatan latar belakang
!Koin
|-
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-28
|Al-Malik az-Zahir
|[[Barquq|Saifuddin Barquq]]
|26 November 1382
|1 Juni 1389<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Yalbugha al-Umari. Putra dari Anas, yang dibawa ke Mesir oleh Barquq pada tahun 1381 dan masuk Islam. Pertama kali. Pendiri dari [[Dinasti Burji]].
|[[Berkas:Mamluk_Barquq_copper_fals_Damascus_1382_1389.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#b2dfdf"
|Ke-29
|Al-Malik as-Salih
|Salahuddin Hajji
|1 Juni 1389<ref name="Britannica101-103" />
|Januari 1390<ref name="Britannica101-103" />
|Kipchak Turk
|Kedua kali. Diangkat selama pemberontakan melawan Barquq di mana Barquq digulingkan.<ref name="Britannica101-103" /> Ketika Barquq dipulihkan, Haji diizinkan untuk terus tinggal di Benteng Kairo.
|[[Berkas:Mamluk_Haji_II_copper_fals_1382.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-30
|Al-Malik az-Zahir
|Saifuddin Barquq
|21 Januari 1390<ref name="Britannica101-103" />
|20 Juni 1399<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Kedua kali.
|[[Berkas:Mamluk_Barquq_copper_fals_Damascus_1382_1389.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-31
|Al-Malik an-Nasir
|[[An-Nasir Faraj|Nasiruddin Faraj]]
|20 Juni 1399<ref name="Britannica101-103" />
|20 September 1405<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Barquq.<ref name="Britannica101-103" /> Pertama kali.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_an-Nasir_Faraj.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-32
|Al-Malik al-Mansur
|[[Izz ad-Din Abd al-Aziz|Izzuddin Abdul Aziz]]
|20 September 1405<ref name="Britannica101-103" />
|November 1405<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Barquq.<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-33
|Al-Malik an-Nasir
|[[An-Nasir Faraj|Nasiruddin Faraj]]
|November 1405<ref name="Britannica101-103" />
|23 Mei 1412<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Kedua kali.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_an-Nasir_Faraj.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#ffffff"
|Ke-34
|Al-Malik al-Adil
|[[Al-Musta'in (Kairo)|Al-Musta'in Billah]]
|23 Mei 1412<ref name="Britannica101-103" />
|6 November 1412<ref name="Britannica101-103" />
|[[Orang Arab|Arab]]
|Khalifah Abbasiyah di Kairo. Dia ditunjuk oleh emir Burji Shaykh Mahmudi sebagai penguasa, tapi kemudian memaksanya untuk turun tahta.<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-35
|Al-Malik al-Mu'ayyad
|[[Syekh al-Mahmudi|Syaikh al-Mahmudi]]
|6 November 1412<ref name="Britannica101-103" />
|13 Januari 1421<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barquq.
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Shaykh_al-Mahmudi.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-36
|Al-Malik al-Muzaffar
|[[Al-Muzaffar Ahmad|Ahmad]]
|13 Januari 1421<ref name="Britannica101-103" />
|29 Agustus 1421<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Shaykh. Masih bayi selama pengangkatannya.
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-37
|Al-Malik az-Zahir
|[[Saif ad-Din Tatar|Saifuddin Tatar]]
|29 Agustus 1421<ref name="Britannica101-103" />
|30 November 1421<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barquq<ref name="Garcin293">Garcin, ed. Petry 1998, p. 293.</ref>
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-38
|Al-Malik as-Salih
|[[An-Nasir ad-Din Muhammad|An-Nasiruddin Muhammad]]
|30 November 1421<ref name="Britannica101-103" />
|1 April 1422<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Tatar. Masih bayi selama pengangkatannya.<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-39
|Al-Malik al-Ashraf
|[[barbay|Saifuddin Barsbay]]
|1 April 1422<ref name="Britannica101-103" />
|7 Juni 1438<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barquq.<ref name="Garcin293" /> Dia adalah guru Muhammad sebelum dia menggulingkannya.<ref name="Britannica101-103" />
|[[Berkas:Barsbay_gold_ashrafi_1422_1438.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-40
|Al-Malik al-Aziz
|[[Al-Aziz Jamal ad-Din Yusuf|Jamaluddin Abu al-Mahasin Yusuf]]
|7 Juni 1438<ref name="Britannica101-103" />
|9 September 1438<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Barsbay. Masih bayi selama pengangkatannya.
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-41
|Al-Malik az-Zahir
|[[Sayf ad-Din Jaqmaq|Saifuddin Jaqmaq]]
|9 September 1438<ref name="Britannica101-103" />
|1 Februari 1453<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barquq.<ref name="Garcin293" />
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Jaqmaq.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-42
|Al-Malik al-Mansur
|[[Al-Mansur Fakhr-ad-Din Utsman|Fakhruddin Utsman]]
|1 Februari 1453<ref name="Britannica101-103" />
|15 Maret 1453<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Pura dari Jaqmaq.<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-43
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Sayf ad-Din Inal|Saifuddin Inal]]
|15 Maret 1453<ref name="Britannica101-103" />
|26 Februari 1461<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barquq.<ref name="Garcin293" />
|[[Berkas:Silver_dirham_of_Sayf_ad-Din_Inal.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-44
|Al-Malik al-Mu'ayyad
|[[Al-Mu'ayyad Shihab al-Din Ahmad|Shihabuddin Ahmad]]
|26 Februari 1461<ref name="Britannica101-103" />
|28 Juni 1461<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Inal.<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-45
|Al-Malik az-Zahir
|[[Sayf ad-Din Khushqadam|Saifuddin Khushqadam]]
|28 Juni 1461<ref name="Britannica101-103" />
|9 Oktober 1467<ref name="Britannica101-103" />
|[[Orang Yunani|Yunani]]<ref name="Britannica101-103" />
|Seorang ''mamluk'' dari Shaykh.<ref name="Garcin293" />
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Khushqadam.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-46
|Al-Malik az-Zahir
|[[Sayf ad-Din Bilbay|Saifuddin Bilbay]]
|9 Oktober 1467<ref name="Britannica101-103" />
|4 Desember 1467<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Shaykh.<ref>Levanoni, eds. Winter and Levanoni 2004, p. 82.</ref>
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-47
|Al-Malik az-Zahir
|[[Timurbugha]]
|4 Desember 1467<ref name="Britannica101-103" />
|31 Januari 1468<ref name="Britannica101-103" />
|Yunani<ref>{{Cite book|last=Ali|first=Abdul|date=1996|url=https://books.google.com/books?id=SgjRRuPtfkQC&pg=PA64|title=Islamic Dynasties of the Arab East: State and Civilization During the Later Medieval Times|publisher=M.D. Publications Private Limited|isbn=9788175330085|page=64}}</ref>
|Seorang ''mamluk'' dari Jaqmaq.<ref name="Garcin293" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-48
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Qaitbay|Sayf ad-Din Qa'itbay]]
|31 Januari 1468<ref name="Britannica101-103" />
|7 Agustus 1496<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Barsbay.<ref>Garcin, ed. Petry 1998, p. 295.</ref>
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Qaitbey.jpg|100x100px]]
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-49
|Al-Malik an-Nasir
|[[An-Nasir Muhammad bin Qaitbay|Muhammad]]
|7 Agustus 1496<ref name="Britannica101-103" />
|31 Oktober 1498<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Putra dari Qa'itbay<ref name="Britannica101-103" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-50
|Al-Malik az-Zahir
|[[Abu Sa'id Qansuh]]
|31 Oktober 1498<ref name="Britannica101-103" />
|30 Juni 1500<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Qa'itbay.<ref>{{Cite book|last=Dobrowolski|first=Jarosław|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=cFIFAp0cERoC&pg=PA60|title=The Living Stones of Cairo|publisher=American University in Cairo Press|isbn=9789774246326|page=60}}</ref>
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-51
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Al-Ashraf Janbalat|Abu al-Nasir Janbalat]]
|30 Juni 1500<ref name="Britannica101-103" />
|25 Januari 1501<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Awalnya seorang mamluk dari Emir Yashbak min Mahdi, yang memberikan Janbalat kepada Qa'itbay, yang kemudian membebaskannya.<ref>{{Cite book|last=Mayer|first=L. A.|date=1933|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.178234|title=Saracenic Heraldry: A Survey|publisher=Clarendon Press|page=[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.178234/page/n144 127]|author-link=Leo Aryeh Mayer}}</ref>
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-52
|Al-Malik al-Adil
|[[Teluk Tuman I|Saifuddin Tumanbay]]
|25 Januari 1501<ref name="Britannica101-103" />
|20 April 1501<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Seorang ''mamluk'' dari Qa'itbay.<ref>Garcin, ed. Petry 1998, p. 297.</ref>
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-53
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Al-Ashraf Qansuh al-Ghawri|Qansuh al-Ghauri]]
|20 April 1501<ref name="Britannica101-103" />
|24 Agustus 1516<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Asal usul mamluknya tidak jelas, tapi dia dilatih di Barak Ghaur Kairo, oleh karena itu namanya "al-Ghauri".<ref name="Petry20">Petry 1994, p. 20.</ref> Sebelum bergabung dengan kesultanan, ia adalah emir sepuluh tahun dan gubernur provinsi.<ref name="Petry20" />
|
|- bgcolor="#fffab4"
|Ke-54
|Al-Malik al-Ashraf
|[[Teluk Tuman II|Tumanbay II]]
|17 Oktober 1516<ref name="Britannica101-103" />
|15 April 1517<ref name="Britannica101-103" />
|Sirkasia
|Sultan Mamluk terakhir
|[[Berkas:Gold_dinar_of_Tumanbay_II.jpg|100x100px]]
|}


=== Pemberontakan Hain Ahmed Pasha ===

* [[Hain Ahmed Pasha]] (1523–1524)

=== Dinasti Muhammad Ali (1914–1922) ===

* [[Hussein Kamal dari Mesir|Hussein Kamal]] (Sultan Mesir dan Sudan), 19 Desember 1914 – 9 Oktober 1917
* [[Fuad I dari Mesir|Fuad I]] (Sultan Mesir dan Sudan), 9 Oktober 1917 – 16 Maret 1922

== Referensi ==
<references />
{{S-start}}
{{S-reg}}
{{S-bef|before=[[Kekhalifahan Fatimiyah|Khalifah]]}}{{S-ttl|years=1171-1517|title=Gaya Penguasa Mesir}}
{{S-aft|after=[[Wali]]}}
{{S-bef|before=[[Khedive]]}}
{{S-ttl|title=Gaya Penguasa Mesir|years=1914-1922}}
{{S-aft|after=[[Raja Mesir]]}}
{{S-end}}
[[Kategori:Gelar Kerajaan Mesir]]