Lompat ke isi

Teologi Agama-agama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Serenity (bicara | kontrib)
wikifisasi, menghilangkan agama-agama Islam dan mengganti dengan hanya agama Islam, memasukkan komentar, mengganti relasi -> hubungan (lebih mudah dicerna), permintaan rujukan.
Baris 1: Baris 1:
Teologi agama-agama (dalam bahasa Inggris ''Theology of Religions'', dalam bahasa Latin ''Theologia Religionum'') adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana komunitas agama tertentu memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar dirinya.<ref name="Sumartana">Th. Sumartana. 2007. Theologia Religionum. Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana kita, berdasarkan perspektif agama yang kita miliki, memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana relasi antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang kita konstruksi.<ref name="Sumartana"></ref> Kendati teologi agama-agama berasal dari tradisi teologi Kristen, namun tidak berarti hanya dapat digunakan secara internal Kristen, melainkan setiap agama perlu memiliki teologi agama-agama masing-masing, misalnya [[teologi agama-agama Islam]], [[teologi agama-agama Kristen]], dan seterusnya.<ref>Martin Sinaga. 2007. 'Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia: Theologia Religionum'. Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
'''Teologi agama-agama''' (dalam bahasa Inggris ''Theology of Religions'', dalam bahasa Latin ''Theologia Religionum'') adalah cabang dari [[ilmu teologi]] yang membahas bagaimana komunitas agama tertentu memberi respon teologis terhadap kenyataan adanya [[pluralitas]] agama di luar dirinya.<ref name="Sumartana">Th. Sumartana. 2007. Theologia Religionum. Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>


Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana kita, berdasarkan perspektif agama yang kita miliki, memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana relasi antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang kita konstruksi.<ref name="Sumartana"/> Kendati teologi agama-agama berasal dari tradisi teologi Kristen, namun tidak berarti hanya dapat digunakan secara [[internal]] Kristen, melainkan setiap agama perlu memiliki teologi agama-agama masing-masing, misalnya [[teologi agama Islam]], [[teologi agama-agama Kristen]], dan seterusnya.<ref>Martin Sinaga. 2007. 'Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia: Theologia Religionum'. Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>

<!--pernyataan tidak masuk akal dan sulit dimengerti. Mungkin kalimatnya sebaiknya diperbaiki menjadi Perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Studi Agama-Agama adalah....? -->


== Perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Studi Agama-Agama ==
== Perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Studi Agama-Agama ==
Baris 6: Baris 9:


=== Teologi Agama-Agama dan Sosiologi Agama ===
=== Teologi Agama-Agama dan Sosiologi Agama ===
[[Studi sosiologi]] agama-agama merupakan studi tentang relasi-relasi antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk relasi yang terjadi, seperti bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu mempengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu mempengaruhi pola relasi dengan umat beragama lain.<ref name="Dhavamony">{{id}}Mariasusai Dhavamony. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Dalam bidang ini, yang menjadi obyek penelitian adalah aspek [[imanen]], di mana transendensi diwujudkan di dalam perilaku manusia, tetapi hal-hal transenden tersebut tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan.<ref>{{id}}Michael S. Northcott. 2002. 'Pendekatan Sosiologis'. Di dalam ''Aneka Pendekatan Studi Agama''. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.</ref> Teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek [[transenden]], khususnya dari perspektif komunitas agamanya sendiri dalam melihat aspek transenden agama yang lainnya.
[[Studi sosiologi]] agama-agama merupakan studi tentang hubungan-hubungan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk hubungan yang terjadi, seperti bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu mempengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu mempengaruhi pola hubungan dengan umat beragama lain.<ref name="Dhavamony">{{id}} Mariasusai Dhavamony. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Dalam bidang ini, yang menjadi obyek penelitian adalah aspek [[imanen]], di mana [[transendensi]] diwujudkan di dalam perilaku manusia, tetapi hal-hal transenden tersebut tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan.<ref>{{id}} Michael S. Northcott. 2002. 'Pendekatan Sosiologis'. Di dalam ''Aneka Pendekatan Studi Agama''. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.</ref> Teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek [[transenden]], khususnya dari perspektif komunitas agamanya sendiri dalam melihat aspek transenden agama yang lainnya. {{fact}}


=== Teologi Agama-Agama dan Filsafat Agama ===
=== Teologi Agama-Agama dan Filsafat Agama ===

Revisi per 9 April 2010 04.03

Teologi agama-agama (dalam bahasa Inggris Theology of Religions, dalam bahasa Latin Theologia Religionum) adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana komunitas agama tertentu memberi respon teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar dirinya.[1]

Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana kita, berdasarkan perspektif agama yang kita miliki, memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana relasi antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang kita konstruksi.[1] Kendati teologi agama-agama berasal dari tradisi teologi Kristen, namun tidak berarti hanya dapat digunakan secara internal Kristen, melainkan setiap agama perlu memiliki teologi agama-agama masing-masing, misalnya teologi agama Islam, teologi agama-agama Kristen, dan seterusnya.[2]


Perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Studi Agama-Agama

Dengan mengetahui perbedaan bidang kajian antara teologi agama-agama dengan studi agama-agama lainnya, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai bidang kajian teologi agama-agama.

Teologi Agama-Agama dan Sosiologi Agama

Studi sosiologi agama-agama merupakan studi tentang hubungan-hubungan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk hubungan yang terjadi, seperti bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu mempengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu mempengaruhi pola hubungan dengan umat beragama lain.[3] Dalam bidang ini, yang menjadi obyek penelitian adalah aspek imanen, di mana transendensi diwujudkan di dalam perilaku manusia, tetapi hal-hal transenden tersebut tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan.[4] Teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek transenden, khususnya dari perspektif komunitas agamanya sendiri dalam melihat aspek transenden agama yang lainnya. [butuh rujukan]

Teologi Agama-Agama dan Filsafat Agama

Filsafat agama merupakan refleksi filosofis mengenai agama dengan menggunakan metode filsafat secara sistematis dalam menganalisis isi pokok suatu agama, seperti konsep Tuhan, Yang Suci, keselamatan, ibadah, kurban, doa, dan sebagainya.[3][5] Dalam hal ini, filsafat agama mencari pembenaran rasional dari gerakan agama tertentu, serta memberi penilaian terhadapnya sehingga bersifat normatif.[3] Teologi agama-agama juga memberikan penilaian seperti filsafat, tetapi di dalam terang iman komunitas agama tertentu,[3] yang berupaya menilai agama-agama yang lain, bukan berdasarkan rasionalitas seperti filsafat agama.

Teologi Agama-Agama Fenomenologi Agama

Kemudian fenomenologi agama adalah bidang studi yang berupaya melihat kepelbagaian agama secara fenomenologis, artinya melihat bagaimana pemeluk agama-agama berbicara tentang apa yang mereka yakini dan percayai sejauh dapat diamati (fenomena).[3] Di sini, penilaian oleh pengamat dihindari dan keunikan tiap agama berusaha dipertahankan.[3] Gejala-gejala yang diperbandingkan hanya untuk memperdalam pengertian dari gejala-gejala religius yang dipelajari.[3] Di dalam teologi agama-agama, penilaian terhadap agama lain dari perspektif agama tertentu tidak dapat dihindarkan, namun bukan bertujuan konfrontatif melainkan bagaimana dapat hidup bersama secara harmonis di dalam konteks kemajemukan agama.[1]


Titik Temu Teologi Agama-Agama dan Studi Agama-Agama

Kendati teologi agama-agama memiliki perbedaan bidang kajian dengan studi agama-agama lainnya, namun bukan berarti tidak ada titik temu di antara keduanya. Untuk dapat mengkonstruksi teologi agama-agama, seseorang harus mulai dengan pemahaman yang setia sekaligus kritis terhadap tradisi agamanya sendiri.[6] Pemahaman tersebut dapat tercapai melalui metode yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti empiris, historis-kritis, filologis, fenomenologis, dan lain-lain.[6] Selain itu, diperlukan juga pemahaman yang terbuka dan kritis mengenai tradisi-tradisi lain, yang juga menggunakan metode-metode yang sama.[6] Karena itulah, teologi agama-agama memerlukan studi agama-agama yang mengkaji tentang metode-metode tersebut.

Lihat Juga


Referensi

  1. ^ a b c Th. Sumartana. 2007. Theologia Religionum. Di dalam Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  2. ^ Martin Sinaga. 2007. 'Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia: Theologia Religionum'. Di dalam Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  3. ^ a b c d e f g (Indonesia) Mariasusai Dhavamony. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.
  4. ^ (Indonesia) Michael S. Northcott. 2002. 'Pendekatan Sosiologis'. Di dalam Aneka Pendekatan Studi Agama. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.
  5. ^ (Indonesia)Rob Fisher. 2002. 'Pendekatan Filosofis'.Di dalam Aneka Pendekatan Studi Agama. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.
  6. ^ a b c B.J. Banawiratma. 2007. 'Mengembangkan Teologi Agama-Agama'.Di dalam Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.