Lompat ke isi

Danau kawah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Zakheed Aswal (bicara) ke revisi terakhir oleh Kerektek2000
Tag: Pengembalian
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 14: Baris 14:


[[Kategori:Danau kawah vulkanik| ]]
[[Kategori:Danau kawah vulkanik| ]]
[[Kategori:Vulkanologi]]
[[Kategori:Danau]]





Revisi terkini sejak 16 Juli 2024 10.27

Segara Anak, danau kawah yang berada di kaldera Gunung Rinjani.
Kawah Putih tampak dari permukaan dasar.

Danau kawah (crater lake atau volcanic lake) atau Danau kepundan adalah massa air (danau) yang menutupi permukaan suatu kawah gunung api. Sekitar 12% dari 700-an gunung api yang ada di bumi kawahnya tertutupi oleh massa air. Sejumlah gunung api di Indonesia memiliki danau kawah, yang terkenal adalah Danau Toba, Danau Maninjau, Danau Batur, Danau Buyan, Danau Bratan, Danau Tamblingan, Kawah Putih di Gunung Patuha, Kawah Ijen, Kawah Kelud, Segara Anak di Gunung Rinjani, dan kompleks Kelimutu.

Deskripsi fisik dan kimiawi[sunting | sunting sumber]

Keadaan fisik dan kimia danau kawah berbeda-beda, tergantung aktivitas gas magma serta interaksi batuan dengan cairan antara permukaan magma dan situasi di bawah permukaan. Perubahan-perubahan pada kondisi danau menunjukkan dinamika dan kerumitan proses yang terjadi di danau karena berbagai proses fisika dan kimiawi terjadi dalam waktu bersamaan. Danau kawah berfungsi pula sebagai "kondensator" panas dan saringan gas yang keluar dari magma.

Danau kawah yang menutupi kawah aktif biasanya memiliki pH sangat rendah (0—2) sehingga praktis sangat beracun bagi sebagian besar makhluk hidup. Warna danau yang dipengaruhi keluaran gas belerang (H2S dan SO2) biasanya berwarna hijau cerah (seperti di Kawah Ijen). Warna ini dapat berubah sewaktu-waktu menjadi kuning atau putih, tergantung kepekatan gas yang keluar. Gas lain yang dapat dikeluarkan kawah adalah gas klor, fluor, CO serta CO2. Komposisi gas-gas yang terlarut atau bereaksi dengan air dan mineral mengakibatkan perbedaan warna danau, seperti yang mudah terlihat pada kompleks Kelimutu.