Petungsewu, Wagir, Malang: Perbedaan antara revisi
Deskripsi umum |
Menambah penjelasan terperinci latar belakang dan geografis desa Petungsewu Wagir |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
== Latar Belakang == |
|||
{{Desa |
{{Desa |
||
|peta = |
|peta = |
||
Baris 8: | Baris 9: | ||
|kode pos =65158 |
|kode pos =65158 |
||
|nama pemimpin =- |
|nama pemimpin =- |
||
|luas = |
|luas =6,36864 km² |
||
|penduduk = |
|penduduk =4290 jiwa |
||
|kepadatan = |
|kepadatan =673,61 jiwa/km² |
||
}} |
}} |
||
'''Petungsewu''' adalah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Wagir, [[Kabupaten Malang|Kabupaten Malang,]] [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Yang berada sekitar 15,7 Km dari Kota Malang. Dusun yang terdapat di dalamnya antara lain Dusun Durenan, Petungsewu, Codo, Sengonrejo, dan Codoledok. Desa tersebut terkenal dengan tanaman bambunya karena tanaman tersebut mendominasi ekosistem tumbuhan yang berada di desa ini sehingga pada tahun 1918 nama Petungsewu terpilih untuk desa tersebut. Petung berasal dari nama bambu yang tumbuh banyak di sana. Sementara Sewu adalah bahasa Jawa dari seribu, nominal tersebut merupakan jumlah petung yang ada di desa tersebut. |
|||
'''Petungsewu''' adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan [[Wagir, Malang|Wagir]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]]. |
|||
Desa Petungsewu terkenal menjadi sentra pembuatan dupa. Selama ini Dupa tersebut dipasarkan ke Pulau Bali. Hal tersebut karena banyak penduduk desa tersebut yang beragama Hindu. Secara Administratif daerah ini masuk dalam Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. |
|||
== Geografis == |
|||
Desa Petungsewu terletak di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki karakteristik agraris yang sangat cocok untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Luas wilayah Desa Petungsewu adalah sekitar 636,864 hektar, dengan ketinggian rata-rata sekitar 750 meter di atas permukaan laut. Desa ini terbagi menjadi beberapa dusun, di antaranya: |
|||
* Dusun Sengonrejo |
|||
* Dusun Codo |
|||
* Dusun Petungsewu |
|||
* Dusun Durenan |
|||
* Dusun Codoledok |
|||
Desa Petungsewu berbatasan langsung dengan: |
|||
* Desa Sukodadi (utara) |
|||
* Desa Pandanrejo (timur) |
|||
* Desa Sumber Suko (selatan) |
|||
* Desa Sukodadi atau Perhutani (barat) |
|||
Mayoritas penduduk Desa Petungsewu memeluk agama Islam, meskipun terdapat juga sebagian kecil yang beragama Hindu. Desa ini memiliki curah hujan rata-rata sekitar 21.158 mm per tahun yang mendukung pertanian dan kegiatan berbasis sumber daya alam. |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 14 Juli 2024 09.34
Latar Belakang
Petungsewu | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Malang |
Kecamatan | Wagir |
Kode pos | 65158 |
Kode Kemendagri | 35.07.21.2007 |
Luas | 6,36864 km² |
Jumlah penduduk | 4290 jiwa |
Kepadatan | 673,61 jiwa/km² |
Petungsewu adalah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Yang berada sekitar 15,7 Km dari Kota Malang. Dusun yang terdapat di dalamnya antara lain Dusun Durenan, Petungsewu, Codo, Sengonrejo, dan Codoledok. Desa tersebut terkenal dengan tanaman bambunya karena tanaman tersebut mendominasi ekosistem tumbuhan yang berada di desa ini sehingga pada tahun 1918 nama Petungsewu terpilih untuk desa tersebut. Petung berasal dari nama bambu yang tumbuh banyak di sana. Sementara Sewu adalah bahasa Jawa dari seribu, nominal tersebut merupakan jumlah petung yang ada di desa tersebut.
Desa Petungsewu terkenal menjadi sentra pembuatan dupa. Selama ini Dupa tersebut dipasarkan ke Pulau Bali. Hal tersebut karena banyak penduduk desa tersebut yang beragama Hindu. Secara Administratif daerah ini masuk dalam Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Geografis
Desa Petungsewu terletak di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki karakteristik agraris yang sangat cocok untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Luas wilayah Desa Petungsewu adalah sekitar 636,864 hektar, dengan ketinggian rata-rata sekitar 750 meter di atas permukaan laut. Desa ini terbagi menjadi beberapa dusun, di antaranya:
- Dusun Sengonrejo
- Dusun Codo
- Dusun Petungsewu
- Dusun Durenan
- Dusun Codoledok
Desa Petungsewu berbatasan langsung dengan:
- Desa Sukodadi (utara)
- Desa Pandanrejo (timur)
- Desa Sumber Suko (selatan)
- Desa Sukodadi atau Perhutani (barat)
Mayoritas penduduk Desa Petungsewu memeluk agama Islam, meskipun terdapat juga sebagian kecil yang beragama Hindu. Desa ini memiliki curah hujan rata-rata sekitar 21.158 mm per tahun yang mendukung pertanian dan kegiatan berbasis sumber daya alam.
Pranala luar
- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan