Lompat ke isi

Meteorit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ANNAFscience (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Meteorit menggunakan HotCat
Astro Geology (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:


{{Astronomi-stub}}
{{Astronomi-stub}}

== Fenomena ==
Kebanyakan [[meteoroid]] hancur ketika memasuki [[Atmosfer Bumi|atmosfer bumi]]. Biasanya, lima sampai sepuluh tahun diamati jatuh dan kemudian pulih dan diberitahukan kepada para ilmuwan.<ref>{{Cite journal|date=1977-04|title=1.7. Meteoritical Society — 40th annual meeting|url=http://dx.doi.org/10.1016/0045-8732(77)90008-0|journal=COSPAR Information Bulletin|volume=1977|issue=78|pages=18|doi=10.1016/0045-8732(77)90008-0|issn=0045-8732}}</ref> Hanya sedikit meteorit yang cukup besar untuk menciptakan kawah tumbukan besar. Sebaliknya, mereka biasanya tiba di permukaan dengan kecepatan terminalnya dan paling minimal menciptakan lubang kecil.

== Klasifikasi ==
Kebanyakan meteorit adalah meteorit berbatu, digolongkan sebagai kondrit dan akondrit. Hanya sekitar 6% meteorit yang merupakan meteorit besi atau campuran batuan dan logam, yaitu meteorit batu-besi. Klasifikasi meteorit modern sangatlah rumit. Makalah review Krot et al. (2007)[16] merangkum taksonomi meteorit modern.

Revisi per 19 April 2024 13.57

Meteorit Hoba di Namibia.

Meteorit adalah sisa-sisa objek meteor, yang berasal dari meteoroid, komet, dan asteroid di luar angkasa, yang tidak habis terbakar dan berhasil mencapai permukaan Bumi. Objek-objek tersebut yang menjadi meteor ketika masuk ke atmosfer Bumi terkadang tidak terbakar sampai habis dan jatuh ke permukaan Bumi sebagai meteorit. Ketika objek-objek meteor berukuran cukup besar sehingga disebut "bolide" jatuh ke permukaan Bumi, kawah tumbukan yang berdiameter sebesar beberapa kilometer dapat terbentuk dan meteorit sisa tumbukan mungkin saja tersisa di dalam kawah itu.[1]

Di Indonesia, meteorit bisa ditemukan di Museum Geologi Bandung.

Meteorit adalah bahan baku pamor keris yang disukai para pembuat keris masa lampau. Keris yang mendapat campuran meteorit biasanya ringan namun sangat kuat karena mengandung logam langka, seperti titanium.

Referensi

  1. ^ "In Depth | Meteors & Meteorites". NASA Solar System Exploration. Diakses tanggal 2021-01-31. 

Lihat pula



Fenomena

Kebanyakan meteoroid hancur ketika memasuki atmosfer bumi. Biasanya, lima sampai sepuluh tahun diamati jatuh dan kemudian pulih dan diberitahukan kepada para ilmuwan.[1] Hanya sedikit meteorit yang cukup besar untuk menciptakan kawah tumbukan besar. Sebaliknya, mereka biasanya tiba di permukaan dengan kecepatan terminalnya dan paling minimal menciptakan lubang kecil.

Klasifikasi

Kebanyakan meteorit adalah meteorit berbatu, digolongkan sebagai kondrit dan akondrit. Hanya sekitar 6% meteorit yang merupakan meteorit besi atau campuran batuan dan logam, yaitu meteorit batu-besi. Klasifikasi meteorit modern sangatlah rumit. Makalah review Krot et al. (2007)[16] merangkum taksonomi meteorit modern.

  1. ^ "1.7. Meteoritical Society — 40th annual meeting". COSPAR Information Bulletin. 1977 (78): 18. 1977-04. doi:10.1016/0045-8732(77)90008-0. ISSN 0045-8732.