Lompat ke isi

Lenis Kogoya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Yudo (bicara | kontrib)
Penambahan gelar
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Tidak ada kecabangan dalam kepangkatan tituler militer.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 15: Baris 15:
}}
}}


[[Letnan Kolonel|Letkol]] [[Infanteri|Inf]]. ([[Tituler|Tit]].)<ref name=":0" /> [[Doktor|Dr]]. '''Lenis Kogoya''' [[Sarjana Teologi|S.Th.]],[[Humaniora|M.Hum.]] ({{lahirmati||5|7|1977}}) adalah seorang [[Staf Khusus Presiden]] yang diangkat pada Juni 2015. Ia lahir di [[Pidewi]],<!-- Kampung Pitewi, Arso Timur, Kabupaten Keerom?--> [[Papua]]. Lenis Kogoya dikenal sebagai ketua [[Lembaga Masyarakat Adat Papua]]. Latar belakang sebagai kepala suku membuatnya menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Ia kerap mengunjungi titik terpencil di Papua. Lenis menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Ia sempat menegaskan hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman bisa masuk Istana.<ref>https://web.archive.org/web/20191122140926/https://www.viva.co.id/berita/politik/1189061-3-tokoh-papua-yang-jadi-staf-khusus-presiden</ref> Perkenalannya dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat menjadi Wali Kota Solo, dimulai saat Lenis menjadi mahasiswa di Semarang di tahun 2002-2006.<ref name="Sudrajat 2019 v693">{{cite news | title=Kisah Persahabatan Kepala Suku Dani dengan Jokowi | work=detiknews | date=2019-08-23 | url=https://news.detik.com/berita/d-4677886/kisah-persahabatan-kepala-suku-dani-dengan-jokowi | language=id | access-date=2024-01-04}}</ref> Lenis merupakan anak dari Lenggub Kogoya, seorang kepala suku Dani keturunan ke-4 di [[Pegunungan Tengah]] dengan gelar Panglima Perang yang dikenal dengan sebutan ''Gin Iyaglo''.<ref name="Pos 2017 h598">{{cite news | last=- | first=Piet | title=Eksistensi Lenis Kogoya Mempertahankan NKRI Tiru Sang Ayah | work=Dharapos Papua | date=2017-04-02 | url=https://www.dharapospapua.com/2017/05/eksistensi-lenis-kogoya-mempertahankan.html | language=id | access-date=2024-01-04}}</ref>
[[Letnan Kolonel|Letkol]] ([[Tituler|Tit]].)<ref name=":0" /> [[Doktor|Dr]]. '''Lenis Kogoya''' [[Sarjana Teologi|S.Th.]],[[Humaniora|M.Hum.]] ({{lahirmati||5|7|1977}}) adalah seorang [[Staf Khusus Presiden]] yang diangkat pada Juni 2015. Ia lahir di [[Pidewi]],<!-- Kampung Pitewi, Arso Timur, Kabupaten Keerom?--> [[Papua]]. Lenis Kogoya dikenal sebagai ketua [[Lembaga Masyarakat Adat Papua]]. Latar belakang sebagai kepala suku membuatnya menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Ia kerap mengunjungi titik terpencil di Papua. Lenis menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Ia sempat menegaskan hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman bisa masuk Istana.<ref>https://web.archive.org/web/20191122140926/https://www.viva.co.id/berita/politik/1189061-3-tokoh-papua-yang-jadi-staf-khusus-presiden</ref> Perkenalannya dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat menjadi Wali Kota Solo, dimulai saat Lenis menjadi mahasiswa di Semarang di tahun 2002-2006.<ref name="Sudrajat 2019 v693">{{cite news | title=Kisah Persahabatan Kepala Suku Dani dengan Jokowi | work=detiknews | date=2019-08-23 | url=https://news.detik.com/berita/d-4677886/kisah-persahabatan-kepala-suku-dani-dengan-jokowi | language=id | access-date=2024-01-04}}</ref> Lenis merupakan anak dari Lenggub Kogoya, seorang kepala suku Dani keturunan ke-4 di [[Pegunungan Tengah]] dengan gelar Panglima Perang yang dikenal dengan sebutan ''Gin Iyaglo''.<ref name="Pos 2017 h598">{{cite news | last=- | first=Piet | title=Eksistensi Lenis Kogoya Mempertahankan NKRI Tiru Sang Ayah | work=Dharapos Papua | date=2017-04-02 | url=https://www.dharapospapua.com/2017/05/eksistensi-lenis-kogoya-mempertahankan.html | language=id | access-date=2024-01-04}}</ref>


Ia benar-benar memanfaatkan posisi strategis itu untuk bersuara lantang tentang tanah kelahirannya. Ia pernah meminta penarikan pasukan TNI/Polri di [[Kabupaten Nduga]] pascapenyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pada konteks ini, Lenis seolah berani berhadap-hadapan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) [[Wiranto]] yang menolak keras usul tersebut.
Ia benar-benar memanfaatkan posisi strategis itu untuk bersuara lantang tentang tanah kelahirannya. Ia pernah meminta penarikan pasukan TNI/Polri di [[Kabupaten Nduga]] pascapenyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pada konteks ini, Lenis seolah berani berhadap-hadapan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) [[Wiranto]] yang menolak keras usul tersebut.

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 11.50

Lenis Kogoya
Lahir4 Juli 1977 (umur 47)
Pidewi, Papua
Nama lainLenis Kogoya
PekerjaanStaf Khusus Presiden
Orang tua
  • Lenggub Kogoya (bapak)

Letkol (Tit.)[1] Dr. Lenis Kogoya S.Th.,M.Hum. (lahir 5 Juli 1977) adalah seorang Staf Khusus Presiden yang diangkat pada Juni 2015. Ia lahir di Pidewi, Papua. Lenis Kogoya dikenal sebagai ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Latar belakang sebagai kepala suku membuatnya menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Ia kerap mengunjungi titik terpencil di Papua. Lenis menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Ia sempat menegaskan hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman bisa masuk Istana.[2] Perkenalannya dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat menjadi Wali Kota Solo, dimulai saat Lenis menjadi mahasiswa di Semarang di tahun 2002-2006.[3] Lenis merupakan anak dari Lenggub Kogoya, seorang kepala suku Dani keturunan ke-4 di Pegunungan Tengah dengan gelar Panglima Perang yang dikenal dengan sebutan Gin Iyaglo.[4]

Ia benar-benar memanfaatkan posisi strategis itu untuk bersuara lantang tentang tanah kelahirannya. Ia pernah meminta penarikan pasukan TNI/Polri di Kabupaten Nduga pascapenyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pada konteks ini, Lenis seolah berani berhadap-hadapan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang menolak keras usul tersebut.

Teranyar, Lenis bersuara soal kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, dan beberapa wilayah lain akibat insiden terkait rasialisme di Surabaya dan Malang. Ia juga berperan mengajak Presiden Jokowi mengunjungi Papua. Dalam waktu dekat, Lenis bahkan menjanjikan kehadiran Jokowi di tengah masyarakat Papua untuk berdialog langsung.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]