Story:Aritmetika: Perbedaan antara revisi
Tampilan
k menambahkan kategori, agar tidak masuk filter halaman tanpa kategori (via JWB) |
k fix categories - (via JWB) |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
Angka Yunani digunakan oleh Archimedes, Diophantus dan lainnya dalam notasi posisi yang tidak jauh berbeda dari notasi modern. Orang Yunani kuno tidak memiliki simbol nol sampai periode Helenistik, dan mereka menggunakan tiga set simbol terpisah sebagai digit: satu set untuk tempat satuan, satu untuk tempat puluhan, dan satu untuk ratusan. |
Angka Yunani digunakan oleh Archimedes, Diophantus dan lainnya dalam notasi posisi yang tidak jauh berbeda dari notasi modern. Orang Yunani kuno tidak memiliki simbol nol sampai periode Helenistik, dan mereka menggunakan tiga set simbol terpisah sebagai digit: satu set untuk tempat satuan, satu untuk tempat puluhan, dan satu untuk ratusan. |
||
Wikistories |
|||
wikistories___ |
Revisi terkini sejak 6 Juni 2024 03.35
AritmetikaAritmetika (kadang salah dieja sebagai aritmatika, berasal dari bahasa Yunani αριθμός - arithmos = angka) atau dulu disebut ilmu hitung merupakan cabang (atau pendahulu) matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Oleh orang awam, kata "aritmetika" sering dianggap sebagai sinonim dari teori bilangan. Silakan lihat angka untuk mengetahui lebih dalam tentang teori bilangan.
Prasejarah aritmetika terbatas pada sejumlah kecil artefak, yang dapat menunjukkan konsep penjumlahan dan pengurangan, yang paling terkenal adalah tulang Ishango dari Afrika Tengah, berasal dari suatu tempat antara 20.000 dan 18,000 SM, meskipun interpretasinya diperdebatkan.
Catatan tertulis paling awal menunjukkan Mesir dan Babilonia menggunakan semua operasi aritmetika dasar sejak 2000 SM. Artefak ini tidak selalu mengungkapkan proses spesifik yang digunakan untuk memecahkan masalah, tetapi karakteristik sistem angka tertentu sangat mempengaruhi kompleksitas metode.
Sistem bilangan awal yang menyertakan notasi posisi bukanlah desimal, termasuk sexagesimal (basis 60) sistem untuk angka Babilonia, dan sistem vigesimal (basis 20) yang menentukan angka Maya. Karena konsep nilai tempat ini, kemampuan untuk menggunakan kembali angka yang sama untuk nilai yang berbeda berkontribusi pada metode penghitungan yang lebih sederhana dan lebih efisien.
Angka Yunani digunakan oleh Archimedes, Diophantus dan lainnya dalam notasi posisi yang tidak jauh berbeda dari notasi modern. Orang Yunani kuno tidak memiliki simbol nol sampai periode Helenistik, dan mereka menggunakan tiga set simbol terpisah sebagai digit: satu set untuk tempat satuan, satu untuk tempat puluhan, dan satu untuk ratusan.