Lompat ke isi

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baedowi Odoy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
}}
}}
| distributor =
| distributor =
| released = {{Film date|2024|05|22|Indonesia}}
| released = {{film date|2023|12|1|[[Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023|JAFF]]|2024|5|22|Indonesia}}
| runtime = 117 menit
| runtime = 117 menit
| country = Indonesia
| country = Indonesia

Revisi per 12 Mei 2024 13.48

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa
SutradaraHanung Bramantyo
ProduserRaam Punjabi
Ditulis olehIfan Ismail
Berdasarkan
Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur
oleh Muhidin Dahlan
Pemeran
Penata musikFajar Ahadi
SinematograferSatria Kurnianto
PenyuntingHaris F. Syah
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 1 Desember 2023 (2023-12-01) (JAFF)
  • 22 Mei 2024 (2024-05-22) (Indonesia)
Durasi117 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (bahasa Inggris: Harlots Prayer) adalah sebuah film drama Indonesia mendatang garapan Hanung Bramantyo. Film tersebut diadaptasi dari novel berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan. Film tersebut tayang perdana di Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF) di Empire XXI Yogyakarta pada 1 Desember 2023. Film tersebut menampilkan Aghniny Haque sebagai Kiran dan Djenar Maesa Ayu sebagai Ami.[1]

Sinopsis

Setelah menghabiskan masa mudanya untuk melayani umat dan orang-orang saleh yang telah diajarkan untuk dihormatinya sejak kecil, serangkaian kehilangan dan pengkhianatan mendorong Kiran ke tepi jurang. Karena kecewa, ia mengambil kembali pikiran dan tubuhnya dari agama untuk digunakannya sendiri-dan disalahgunakan, dalam sebuah tindakan pembangkangan. Semua tampak baik-baik saja bagi Kiran jika bukan karena fakta bahwa tindakan pemberontakannya anehnya ternyata tidak cukup memuaskan. Jadi dia memutuskan mengubah cara mainnya dan ini menjerumuskannya lebih jauh ke dalam bahaya yang akan membawanya ke sebuah kebijaksanaan, atau ke dalam jurang yang tak berdasar.[2]

Pemeran

Referensi