Lompat ke isi

Suku Kanum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10: Baris 10:
|related = [[Suku Marind]], [[Suku Yei]]
|related = [[Suku Marind]], [[Suku Yei]]
}}
}}
'''Suku Kanum''' atau '''Kanume''' adalah kelompok [[etnis]] kecil yang tinggal di kawasan perbatasan [[Kabupaten Merauke]], [[Papua Selatan]] dan [[Papua Nugini]]. Kanum dianggap sebagai subsuku [[Suku Marind|Marind]], namun mereka memiliki bahasa tersendiri yaitu [[Bahasa Kanum]] yang termasuk dalam rumpun [[Bahasa Yam]], sehingga lebih mendekati bahasa [[Suku Yei]] dan suku-suku di Papua Nugini dibandingkan dengan bahasa Suku Marind yang merupakan suku lokal terbesar di Merauke. Kanum adalah salah satu suku yang tinggal di [[Taman Nasional Wasur]].<ref name="Evans">{{cite book |last=Evans |first=Nicholas |editor1-last=Palmer |editor1-first=Bill |date=2018 |title=The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide |chapter=The languages of Southern New Guinea |series= The World of Linguistics |volume=4 |location=Berlin |publisher=De Gruyter Mouton |pages=641–774 |isbn=978-3-11-028642-7}}</ref> Terdapat beberapa marga yang ada di Suku Kanum, antara lain: Mbanggu, Ndimar, Ndiken, Sanggra, Mayuwa, Gelambu dan Kul.<ref name=winara>{{Cite journal|title=PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH SUKU KANUM DI TAMAN NASIONAL WASUR, PAPUA|journal=Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)|url=http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/2798|last=Winara|first=Aji|issue=1|volume=13|last2=Mukhtar|first2=Abdullah Syarief|publisher=Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan|year=2016}}</ref>
'''Suku Kanum''' atau '''Kanume''' adalah kelompok [[etnis]] kecil yang tinggal di kawasan perbatasan [[Kabupaten Merauke]], [[Papua Selatan]] dan [[Papua Nugini]]. Kanum dianggap sebagai subsuku [[Suku Marind|Marind]], namun mereka memiliki bahasa tersendiri yaitu [[Bahasa Kanum]] yang termasuk dalam rumpun [[Bahasa Yam]], sehingga lebih mendekati bahasa [[Suku Yei]] dan suku-suku di Papua Nugini dibandingkan dengan bahasa Suku Marind yang merupakan suku lokal terbesar di Merauke.<ref name="Evans">{{cite book |last=Evans |first=Nicholas |editor1-last=Palmer |editor1-first=Bill |date=2018 |title=The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide |chapter=The languages of Southern New Guinea |series= The World of Linguistics |volume=4 |location=Berlin |publisher=De Gruyter Mouton |pages=641–774 |isbn=978-3-11-028642-7}}</ref>
Kanum adalah salah satu suku yang tinggal di [[Taman Nasional Wasur]]. Terdapat beberapa marga yang ada di Suku Kanum, antara lain: Mbanggu, Ndimar, Ndiken, Sanggra, Mayuwa, Gelambu dan Kul.<ref name=winara>{{Cite journal|title=PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH SUKU KANUM DI TAMAN NASIONAL WASUR, PAPUA|journal=Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)|url=http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/2798|last=Winara|first=Aji|issue=1|volume=13|last2=Mukhtar|first2=Abdullah Syarief|publisher=Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan|year=2016}}</ref>


== Geografi dan bahasa ==
== Geografi dan bahasa ==
Baris 18: Baris 20:


Suku Kanum juga tinggal di Papua Nugini dan berkerabat dekat dengan Suku Kanum di Indonesia. Mereka sering datang ke [[Pos lintas batas negara di Indonesia|Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota]] dengan berjalan kaki atau bersepeda selama belasan kilometer dari kampung mereka untuk membeli sembako dengan menukar hasil bumi seperti ikan dan hewan buruan. Mereka mudah memasuki wilayah Indonesia dengan adanya dokumen lintas batas. Warga Kanum Papua Nugini juga sering diundang untuk mengikuti perayaan tertentu di Sota.<ref>{{Cite web|url=https://arsip.jubi.id/suku-kanum-juga-ada-di-papua-nugini/|title=Suku Kanum juga ada di Papua Nugini|date=2018-08-21|website=jubi.id|last=Ans K.|publisher=JUBI}}</ref>
Suku Kanum juga tinggal di Papua Nugini dan berkerabat dekat dengan Suku Kanum di Indonesia. Mereka sering datang ke [[Pos lintas batas negara di Indonesia|Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota]] dengan berjalan kaki atau bersepeda selama belasan kilometer dari kampung mereka untuk membeli sembako dengan menukar hasil bumi seperti ikan dan hewan buruan. Mereka mudah memasuki wilayah Indonesia dengan adanya dokumen lintas batas. Warga Kanum Papua Nugini juga sering diundang untuk mengikuti perayaan tertentu di Sota.<ref>{{Cite web|url=https://arsip.jubi.id/suku-kanum-juga-ada-di-papua-nugini/|title=Suku Kanum juga ada di Papua Nugini|date=2018-08-21|website=jubi.id|last=Ans K.|publisher=JUBI}}</ref>



== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 Juni 2024 18.37

Kanum
Kanume
Masyarakat Suku Kanum bersama Satgas TNI di perbatasan
Jumlah populasi
~1000
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia (Papua Selatan),  Papua Nugini (Provinsi Barat)
Bahasa
Bahasa Kanum Smarky, Bahasa Kanum Sota, Bahasa Kanum Ngkâlmpw, Bahasa Kanum Barkari
Agama
Kristen (dominan), keyakinan adat
Kelompok etnik terkait
Suku Marind, Suku Yei

Suku Kanum atau Kanume adalah kelompok etnis kecil yang tinggal di kawasan perbatasan Kabupaten Merauke, Papua Selatan dan Papua Nugini. Kanum dianggap sebagai subsuku Marind, namun mereka memiliki bahasa tersendiri yaitu Bahasa Kanum yang termasuk dalam rumpun Bahasa Yam, sehingga lebih mendekati bahasa Suku Yei dan suku-suku di Papua Nugini dibandingkan dengan bahasa Suku Marind yang merupakan suku lokal terbesar di Merauke.[1]

Kanum adalah salah satu suku yang tinggal di Taman Nasional Wasur. Terdapat beberapa marga yang ada di Suku Kanum, antara lain: Mbanggu, Ndimar, Ndiken, Sanggra, Mayuwa, Gelambu dan Kul.[2]

Geografi dan bahasa

Suku Kanum tersebar di berbagai kampung di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Di Indonesia, Suku Kanum memiliki wilayah adat yang luas di kawasan Taman Nasional Wasur, sebuah taman nasional di dataran rendah dengan topografi rawa-rawa, hutan, dan padang sabana. Masyarakat Kanum berburu hewan-hewan seperti babi hutan, rusa, dan walabi secara tradisional dengan busur panah, tombak, dan parang.[3] Suku Kanum juga mengambil tanaman dari alam seperti sagu serta membudidayakan umbi-umbian seperti gembili (dalam bahasa lokal disebut nai), kedua tanaman itu dijadikan makanan pokok.[4] Masyarakat Kanum juga memanfaatkan kayu putih yang banyak ditemukan di Taman Nasional Wasur untuk disuling kemudian dipasarkan ke wilayah lain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.[5][2]

Suku Kanum tersebar di distrik Sota dan Naukenjerai di Kabupaten Merauke. Kanum dapat dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil berdasarkan bahasanya. Contohnya, penutur Bahasa Kanum Smarky di Kampung Rawa Biru, penutur Bahasa Kanum Sota di Sota, penutur Bahasa Kanum Ngkâlmpw atau Ngkalembu/Ngkolmpu di Kampung Yanggandur, dan penutur Bahasa Kanum Barkari di Kampung Kondo.[6][7] Bahasa-bahasa Suku Kanum tergolong dalam bahasa yang terancam punah karena penuturnya yang sangat sedikit, contohnya di tahun 2024 penutur Kanum Smarky 80 orang dan Kanum Sota 100 orang. Ada juga Bahasa Kanum Badi dengan penutur hanya 10 orang tersisa.[8]

Suku Kanum juga tinggal di Papua Nugini dan berkerabat dekat dengan Suku Kanum di Indonesia. Mereka sering datang ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota dengan berjalan kaki atau bersepeda selama belasan kilometer dari kampung mereka untuk membeli sembako dengan menukar hasil bumi seperti ikan dan hewan buruan. Mereka mudah memasuki wilayah Indonesia dengan adanya dokumen lintas batas. Warga Kanum Papua Nugini juga sering diundang untuk mengikuti perayaan tertentu di Sota.[9]

Referensi

  1. ^ Evans, Nicholas (2018). "The languages of Southern New Guinea". Dalam Palmer, Bill. The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide. The World of Linguistics. 4. Berlin: De Gruyter Mouton. hlm. 641–774. ISBN 978-3-11-028642-7. 
  2. ^ a b Winara, Aji; Mukhtar, Abdullah Syarief (2016). "PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH SUKU KANUM DI TAMAN NASIONAL WASUR, PAPUA". Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 13 (1). 
  3. ^ Heryadi, Eka (2020-07-27). "Jumpa Pertama Masyarakat Suku Kanume". ksdae.menlhk.go.id. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 
  4. ^ Batbual, Agapitus (2020-12-25). "Gembili, Tanaman Adat Suku Kanume". mongabay.co.id. MONGABAY. 
  5. ^ "Sumadi Optimis Minyak Kayu Putih Merauke bisa Tingkatkan Ekonomi Masyarakat". papuaselatanpos.com. 2020-05-08. Diakses tanggal 2024-06-24. 
  6. ^ Sohn, Myo-Sook; Lebold, Randy; Kriens, Ron (2009). "Report on the Merauke Subdistrict Survey Papua, Indonesia" (PDF). SIL Electronic Survey Report 2009-018. SIL International. 
  7. ^ Sanjoko, Yohanis (2016). "ANALISIS KONSTRASTIF FONEM BAHASA KANUM SOTA DAN BAHASA KANUM BARKARI". Kibas Cenderawasih: Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan. Balai Bahasa Papua. 13 (1). 
  8. ^ "3 Bahasa Lokal Merauke Diambang Kepunahan". papuaselatanpos.com. 2024-02-24. Diakses tanggal 2024-06-24. 
  9. ^ Ans K. (2018-08-21). "Suku Kanum juga ada di Papua Nugini". jubi.id. JUBI.