Lompat ke isi

Marco Kroon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
[[Mayor]] '''Marinus Johannes "Marco" Kroon''', <small>[[Orde Militer Willem|RMWO]]</small> ({{lahirmati||15|7|1970}}), adalah seorang Belanda petugas bertugas dengan [[Korps Commandotroepen]]. Kroon adalah salah satu dari hanya tiga ksatria kelas 4 [[Orde Militer Willem]] yang masih hidup dan anggota baru pertama yang diangkat ke Ordo Belanda ini selama lebih dari setengah abad.<ref name="defensie" /><ref>{{in lang|nl}} [http://www.defensie.nl/missies/nieuws/isaf/2009/02/10/46127423/Eerste_Militaire_Willems_Orde_in_50_jaar Eerste Militaire Willems-Orde in 50 jaar]{{dead link|date=Januari 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Ministerie van Defensie, 10 Februari 2009</ref> Ordo William Militer adalah [[Daftar tanda kehormatan Belanda#Ordo kesatria|kehormatan]] tertinggi di Belanda, yang dianugerahkan karena "melakukan tindakan Keberanian, Kepemimpinan, dan Loyalitas yang luar biasa dalam pertempuran".<ref>[http://www.lintjes.nl/_en/militaire_willemsorde/index.html Military order of William – Official website] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716063059/http://www.lintjes.nl/_en/militaire_willemsorde/index.html |date=16 Juli 2011 }}. Lintjes.nl. Diakses pada 24 Oktober 2011.</ref>
[[Mayor]] '''Marinus Johannes "Marco" Kroon''', <small>[[Orde Militer Willem|RMWO]]</small> ({{lahirmati||15|7|1970}}), adalah seorang Belanda petugas bertugas dengan [[Korps Commandotroepen]]. Kroon adalah salah satu dari hanya tiga ksatria kelas 4 [[Orde Militer Willem]] yang masih hidup dan anggota baru pertama yang diangkat ke Ordo Belanda ini selama lebih dari setengah abad.<ref name="defensie" /><ref>{{in lang|nl}} [http://www.defensie.nl/missies/nieuws/isaf/2009/02/10/46127423/Eerste_Militaire_Willems_Orde_in_50_jaar Eerste Militaire Willems-Orde in 50 jaar]{{dead link|date=Januari 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Ministerie van Defensie, 10 Februari 2009</ref> Ordo William Militer adalah [[Daftar tanda kehormatan Belanda#Ordo kesatria|kehormatan]] tertinggi di Belanda, yang dianugerahkan karena "melakukan tindakan Keberanian, Kepemimpinan, dan Loyalitas yang luar biasa dalam pertempuran".<ref>[http://www.lintjes.nl/_en/militaire_willemsorde/index.html Military order of William – Official website] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716063059/http://www.lintjes.nl/_en/militaire_willemsorde/index.html |date=16 Juli 2011 }}. Lintjes.nl. Diakses pada 24 Oktober 2011.</ref>

== Kehidupan pribadi ==
Marinus Johannes Kroon lahir pada tanggal 15 Juli 1970 di [[Den Bosch]] di Belanda. Dia lulus sekolah menengah atas {{ill|Sint-Janslyceum|nl}} pada tahun 1989. Dia masih tinggal di Den Bosch bersama pacarnya yang mengelola sebuah kafe. Selain pekerjaan penuh waktunya di militer, Kroon sering membantunya dalam pekerjaannya.

Kroon juga lulus dari [[Koninklijke Militaire School]] (''Royal Military School'', yang melatih [[bintara|NCO]]) di [[Weert]], dan dari [[Koninklijke Militaire Academie]] (''Akademi Militer Kerajaan'', yang melatih [[Perwira Militer|perwira]]) di [[Breda]].

==Karier militer==

===Marinir===
Setelah lulus SMA pada tahun 1989, Kroon memulai karir militernya sebagai [[Marinir (militer)|Marinir]] di [[Korps Marinir Kerajaan Belanda]]. Pada tahun 1991 dia dikirim untuk [[Operasi Memberikan Kenyamanan]], sebuah operasi kemanusiaan untuk [[Kurdi]] di utara [[Irak]]. Setelah itu dia dipindahkan selama satu tahun ke [[Barak Marinir Savaneta]] di [[Aruba]]. Pada tahun 1993 ia dikirim untuk kedua kalinya sebagai asisten pemimpin seksi di peleton Marinir untuk [[Otoritas Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja]] (UNTAC) di [[Kamboja]].

===Tentara===
Setelah misi di Kamboja ini, dia dipindahkan ke Angkatan Darat di mana dia memulai pelatihan untuk posisi sebagai [[Non-commissioned officer|NCO]] di Sekolah Militaire Koninklijke di [[Weert]]. Setelah lulus ia menjadi [[Pasukan|pemimpin pasukan]] di Batalyon Infanteri Lapis Baja ke-17 di [[Oirschot]]. Dengan unit ini dia berangkat misi di [[Bosnia]] selama enam bulan memimpin kelompok infanteri.

Pada tahun 1998 ia dipindahkan ke [[Korps Commandotroepen]] (''Korps Pasukan Komando'') di [[Roosendaal]]. Setelah berhasil mendapatkan [[Baret Hijau|Baret Hijau]], ia memenuhi posisi manajemen di korps. Pada tahun 2000 dia sekali lagi berangkat ke Bosnia, kali ini sebagai anggota misi [[Joint Commissioned Observer]]. Setelah misi ini dia berangkat lagi ke [[Koninklijke Militaire Academie]] (Akademi Militer Kerajaan) di Breda, untuk menjadi seorang perwira. Setelah lulus ia kembali ke unitnya, Batalyon Infanteri Lapis Baja ke-17, dan berangkat ke Bosnia untuk ketiga kalinya, sekarang sebagai [[komandan peleton]], dalam misi [[Pasukan Stabilisasi]] (SFOR).

Pada tahun 2004 ia kembali ke Pasukan Khusus di Roosendaal sebagai komandan peleton di Kompi Komando ke-108. Di sini dia memegang beberapa posisi manajemen dan dikirim sekali lagi ke Irak pada tahun 2004 untuk misi [[Pasukan Multinasional di Irak|Pasukan Stabilisasi Irak]] dan tiga kali ke Afghanistan (2005, 2006 dan 2007).<ref name="cmd_17mib_nunl">{{cite web |url=http://www.nu.nl/binnenland/2854752/marco-kroon-krijgt-nieuwe-functie-binnen-defensie.html |title=Marco Kroon krijgt nieuwe functie binnen Defensie |author=Nu.nl editors |date=9 Juli 2012 |publisher=Nu.nl |accessdate=14 Juli 2012|language=nl}}</ref><ref name="cmd_17mib_bndestem">{{cite web |url=http://www.bndestem.nl/algemeen/brabant/11374750/Marco-Kroon-neemt-commando-beren-bataljon-over.ece |title=Marco Kroon neemt commando 'beren-bataljon' over |date=12 Juli 2012 |work=BN De Stem |accessdate=14 Juli 2012|language=nl}}</ref>

Pada tanggal 4 November 2013, Kroon kembali ke [[Korps Commandotroepen]] (''Korps Pasukan Komando'') di [[Roosendaal]].

Pada tanggal 24 Februari, surat kabar Telegraaf menerbitkan artikel tentang Kroon. Diklaim bahwa Kapten Kroon akan bergabung dengan misi Belanda di Mali (MINUSMA). Berbasis di Gao, dalam fungsi staf sebagai perencana Pasukan Komando ke-105, tugasnya terutama merencanakan misi pengintaian jarak jauh. Kabar tersebut dibenarkan Komandan Korps Komando Troepen, Kolonel Jan Swillens.<ref name="Kroon Mali1">{{cite web |url=http://www.telegraaf.nl/binnenland/22327285/__Ridder_Kroon_voorop_in_Mali__.html |title=Ridder Kroon voorop in Mali |date=12 Juli 2012 |work=De Telegraaf |accessdate=2014-06-25}}</ref>

Pada bulan November 2014 Kroon dipromosikan menjadi mayor dan ditugaskan ke Pusat Pelatihan Darat di [[Amersfoort]].

=== Military William Order ===
[[Berkas:Marco Kroon Queen Beatrix.jpg|thumb|Kroon dianugerahi oleh Ratu Beatrix dari Belanda]]

Dari Maret 2006 hingga Agustus 2006, Kroon, yang saat itu menjabat sebagai [[letnan]], dikirim ke provinsi [[Uruzgan]] di Afghanistan. Tugasnya sebagai [[komandan peleton]] unit [[Korps Komandotroepen|pasukan khusus]] Belanda "Viper", adalah [[pengintaian|pengintaian]] dan memetakan wilayah sehingga [[Satgas Uruzgan]] dapat didirikan.<ref name="defensie">{{cite web|title=Presentation of the Military Order of William to Captain Marco Kroon – The Hague, 29 May 2009|url=http://vorige.nrc.nl/multimedia/archive/00227/Pdf_Militaire-Wille_227512a.pdf|website=vorige.nrc.nl|publisher=defensie.nl|access-date=12 November 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20161111235318/http://vorige.nrc.nl/multimedia/archive/00227/Pdf_Militaire-Wille_227512a.pdf|archive-date=11 November 2016|url-status=dead}}</ref> Dalam periode ini ia membedakan dirinya dengan perbuatan luar biasa dalam enam aksi sangat berbahaya yang terjadi selama patroli [[Pasukan Bantuan Keamanan Internasional|ISAF]] yang dilakukan oleh "Viper" dan satu peleton [[Resimen Dinas Udara Khusus Australia]].<ref name="defensie" />

[[Berkas:MWO Ridder.JPG|thumb|Anggota Militer William Order yang sebelumnya diberi gelar kebangsawanan menghadiri upacara penyerahan pada tanggal 29 Mei 2009.]]

Salah satu tindakannya adalah Operasi Chitag (13-14 Juli 2006). Selama patroli, Kroon bertemu dengan sekelompok pejuang [[Taliban]]. Dalam pertempuran berikutnya, ketika pasukan Belanda kalah jumlah, Kroon terpaksa meminta [[tembakan pelindung terakhir|dukungan udara di posisinya]] dengan [[Lockheed AC-130|Lockheed AC-130 gunship]]; dia memerintahkan anak buahnya untuk berlindung dan dengan Forward Air Controller (FAC) miliknya memandu serangan udara Amerika Serikat. Namun, dalam jarak yang begitu dekat, ini merupakan pengalaman yang mengerikan bagi Kroon dan FAC-nya. Kemudian, peletonnya terpaksa berlindung di sebuah rumah di Afghanistan, di mana mereka berhasil menghalau serangan berulang kali pada malam hari. Tidak ada orang yang berada di bawah komando Kroon, tetapi kerugian yang diakibatkan oleh Taliban sangat besar.<ref>{{in lang|nl}} [http://www.nov-officieren.nl/Oudesite/Carre/Carre%202009/Januari/Ca200901021.pdf Leiderschap onder extreme omstandigheden],{{dead link|date=Juni 2017 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} FA Ebbelaar, Carré, 2009, no. 1, hlm. 24–25 (Belanda)</ref> Setelah fajar, Kroon dan anak buahnya muncul untuk mengambil informasi intelijen dari Taliban yang mati untuk mengetahui identitas mereka. Kroon mendisiplinkan anak buahnya setelah menyadari kegelisahan dan kecenderungan mereka terhadap perilaku yang tidak profesional (dia kemudian mengatakan bahwa dia memahami perilaku anak buahnya tetapi, sebagai pemimpin mereka, merasa dirinya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peleton tersebut bertindak secara profesional); dia kemudian memerintahkan yang terluka untuk dirawat dan musuh yang mati untuk dilindungi. Perwira atasan Kroon kemudian memuji kepemimpinan dan kemampuannya mengoreksi kelompok komando yang tangguh dalam pertempuran.<ref>{{in lang|nl}} [http://www.nrc.nl/binnenland/article2149132.ece/Ridder_na_strijd_in_vallei_tegen_Talibaan Ridder na strijd in vallei tegen Talibaan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090714184817/http://www.nrc.nl/binnenland/article2149132.ece/Ridder_na_strijd_in_vallei_tegen_Talibaan |date=14 Juli 2009 }}. Nrc.nl. Diakses tanggal 24 Oktober 2011.</ref>

Tindakan ini dan perilakunya secara umum sebagai seorang pemimpin menjadi alasan baik bawahan maupun atasannya mencalonkan Kroon untuk dianugerahi Perintah Militer. [[Kementerian Pertahanan (Belanda)|Kementerian Pertahanan]], setelah penelitian selama tiga tahun, merekomendasikan kepada Ratu [[Beatrix dari Belanda]] agar Kroon dianugerahi [[Military William Order]] atas keberanian yang ditunjukkan selama komando tindakan di Uruzgan.<ref>{{in lang|nl}} [http://www.brabantsdagblad.nl/regios/denbosch/kroon/6166200/Onderzoek-Kroon-voor-de-Willemsorde.ece "Onderzoek Kroon voor de Willemsorde"]. ''Brabants Dagblad'' (31 Januari 2010). Diakses tanggal 24 Oktober 2011.</ref> Ratu Beatrix mengangkat Kroon sebagai Ksatria (kelas keempat) Ordo Militer William pada tanggal 29 Mei 2009: pertama kalinya dalam 54 tahun penghargaan tersebut diberikan kepada individu.<ref>[http://www.nrc.nl/international/article2255721.ece/Dutch_queen_presents_commando_highest_medal "Dutch queen presents commando highest medal"]. Nrc.nl (29 Mei 2009). Diakses tanggal 24 Oktober 2011.</ref>

=== Insiden pembunuhan ===
Awal tahun 2018 menjadi publik bahwa jaksa penuntut umum (OM) telah memulai penyelidikan terkait insiden tahun 2007 di Afghanistan, yang melibatkan Kroon.<ref>[https://nos.nl/artikel/2212334-om-onderzoekt-gebruik-geweld-marco-kroon-in-afghanistan.html OM onderzoekt gebruik geweld Marco Kroon in Afghanistan], 17 Januari 2018</ref>

Kroon menyatakan bahwa dia telah membunuh seorang musuh, yang selama operasi rahasia sebelumnya, telah menangkapnya dan menjadikannya sasaran interogasi brutal, penganiayaan dan penghinaan.
Pada November 2018, Kroon untuk pertama kalinya menyatakan bahwa dia juga pernah [[pemerkosaan]].<ref>{{Cite news |url=https://nos.nl/artikel/2260288-marco-kroon-ook-verkracht-in-afghanistan.html |title=Marco Kroon: 'Ook verkracht in Afghanistan' |work=NOS |date=22 November 2018 |accessdate=22 November 2018}}</ref> Setelah dia dibebaskan karena alasan yang tidak jelas bagi Kroon, dia ingin menahan pria itu secara bergantian.
Ketika dia secara tidak sengaja bertemu dengan pria itu lagi, pria tersebut meraih senjata api, lalu Kroon menembak dan membunuh pria tersebut.
Kroon merahasiakan kejadian itu karena kerahasiaan operasinya.
Ia baru melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Pertahanan pada awal tahun 2017, yang kemudian diberitahukan kepada jaksa penuntut umum pada bulan Januari 2018.<ref>[https://www.volkskrant.nl/binnenland/marco-kroon-over-dodelijke-confrontatie-in-afghanistan-met-man-die-hem-gevangen-hield-het-was-hij-of-ik~a4567394/ Marco Kroon over dodelijke confrontatie in Afghanistan met man die hem gevangen hield: 'Het was hij of ik'], de Volkskrant, 8 Februari 2018</ref><ref>[https://www.ad.nl/binnenland/het-was-op-dat-moment-hij-of-ik~a7445621 Verklaring Marco Kroon]</ref>

Sebagai reaksi terhadap publikasi Kroon, acara TV Nieuwsuur memulai penyelidikan.
Fakta-fakta yang terungkap akan dipublikasikan pada 24 Februari. Temuan-temuan tersebut disampaikan kepada Departemen Pertahanan untuk dikomentari.
Atas hal ini, Menteri Bijleveld sangat mendesak editor acara tersebut untuk tidak mempublikasikannya karena beberapa fakta dan rincian dapat membahayakan nyawa orang.<ref>[https://nos.nl/nieuwsuur/artikel/2219117-onrust-bij-korps-commandotroepen-na-uitlatingen-marco-kroon.html Onrust bij Korps Commandotroepen na uitlatingen Marco Kroon]</ref> Pada tahun 2007, Kroon sedang menjalankan misi pengumpulan intelijen di ibu kota Afghanistan, Kabul.<ref>[https://nos.nl/artikel/2219170-marco-kroon-was-spion-in-kabul.html 'Marco Kroon was spion in Kabul']</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 5 Juli 2024 14.07

Mayor Marinus Johannes "Marco" Kroon, RMWO (lahir 15 Juli 1970), adalah seorang Belanda petugas bertugas dengan Korps Commandotroepen. Kroon adalah salah satu dari hanya tiga ksatria kelas 4 Orde Militer Willem yang masih hidup dan anggota baru pertama yang diangkat ke Ordo Belanda ini selama lebih dari setengah abad.[1][2] Ordo William Militer adalah kehormatan tertinggi di Belanda, yang dianugerahkan karena "melakukan tindakan Keberanian, Kepemimpinan, dan Loyalitas yang luar biasa dalam pertempuran".[3]

Kehidupan pribadi

Marinus Johannes Kroon lahir pada tanggal 15 Juli 1970 di Den Bosch di Belanda. Dia lulus sekolah menengah atas Sint-Janslyceum [nl] pada tahun 1989. Dia masih tinggal di Den Bosch bersama pacarnya yang mengelola sebuah kafe. Selain pekerjaan penuh waktunya di militer, Kroon sering membantunya dalam pekerjaannya.

Kroon juga lulus dari Koninklijke Militaire School (Royal Military School, yang melatih NCO) di Weert, dan dari Koninklijke Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan, yang melatih perwira) di Breda.

Karier militer

Marinir

Setelah lulus SMA pada tahun 1989, Kroon memulai karir militernya sebagai Marinir di Korps Marinir Kerajaan Belanda. Pada tahun 1991 dia dikirim untuk Operasi Memberikan Kenyamanan, sebuah operasi kemanusiaan untuk Kurdi di utara Irak. Setelah itu dia dipindahkan selama satu tahun ke Barak Marinir Savaneta di Aruba. Pada tahun 1993 ia dikirim untuk kedua kalinya sebagai asisten pemimpin seksi di peleton Marinir untuk Otoritas Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja (UNTAC) di Kamboja.

Tentara

Setelah misi di Kamboja ini, dia dipindahkan ke Angkatan Darat di mana dia memulai pelatihan untuk posisi sebagai NCO di Sekolah Militaire Koninklijke di Weert. Setelah lulus ia menjadi pemimpin pasukan di Batalyon Infanteri Lapis Baja ke-17 di Oirschot. Dengan unit ini dia berangkat misi di Bosnia selama enam bulan memimpin kelompok infanteri.

Pada tahun 1998 ia dipindahkan ke Korps Commandotroepen (Korps Pasukan Komando) di Roosendaal. Setelah berhasil mendapatkan Baret Hijau, ia memenuhi posisi manajemen di korps. Pada tahun 2000 dia sekali lagi berangkat ke Bosnia, kali ini sebagai anggota misi Joint Commissioned Observer. Setelah misi ini dia berangkat lagi ke Koninklijke Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan) di Breda, untuk menjadi seorang perwira. Setelah lulus ia kembali ke unitnya, Batalyon Infanteri Lapis Baja ke-17, dan berangkat ke Bosnia untuk ketiga kalinya, sekarang sebagai komandan peleton, dalam misi Pasukan Stabilisasi (SFOR).

Pada tahun 2004 ia kembali ke Pasukan Khusus di Roosendaal sebagai komandan peleton di Kompi Komando ke-108. Di sini dia memegang beberapa posisi manajemen dan dikirim sekali lagi ke Irak pada tahun 2004 untuk misi Pasukan Stabilisasi Irak dan tiga kali ke Afghanistan (2005, 2006 dan 2007).[4][5]

Pada tanggal 4 November 2013, Kroon kembali ke Korps Commandotroepen (Korps Pasukan Komando) di Roosendaal.

Pada tanggal 24 Februari, surat kabar Telegraaf menerbitkan artikel tentang Kroon. Diklaim bahwa Kapten Kroon akan bergabung dengan misi Belanda di Mali (MINUSMA). Berbasis di Gao, dalam fungsi staf sebagai perencana Pasukan Komando ke-105, tugasnya terutama merencanakan misi pengintaian jarak jauh. Kabar tersebut dibenarkan Komandan Korps Komando Troepen, Kolonel Jan Swillens.[6]

Pada bulan November 2014 Kroon dipromosikan menjadi mayor dan ditugaskan ke Pusat Pelatihan Darat di Amersfoort.

Military William Order

Kroon dianugerahi oleh Ratu Beatrix dari Belanda

Dari Maret 2006 hingga Agustus 2006, Kroon, yang saat itu menjabat sebagai letnan, dikirim ke provinsi Uruzgan di Afghanistan. Tugasnya sebagai komandan peleton unit pasukan khusus Belanda "Viper", adalah pengintaian dan memetakan wilayah sehingga Satgas Uruzgan dapat didirikan.[1] Dalam periode ini ia membedakan dirinya dengan perbuatan luar biasa dalam enam aksi sangat berbahaya yang terjadi selama patroli ISAF yang dilakukan oleh "Viper" dan satu peleton Resimen Dinas Udara Khusus Australia.[1]

Anggota Militer William Order yang sebelumnya diberi gelar kebangsawanan menghadiri upacara penyerahan pada tanggal 29 Mei 2009.

Salah satu tindakannya adalah Operasi Chitag (13-14 Juli 2006). Selama patroli, Kroon bertemu dengan sekelompok pejuang Taliban. Dalam pertempuran berikutnya, ketika pasukan Belanda kalah jumlah, Kroon terpaksa meminta dukungan udara di posisinya dengan Lockheed AC-130 gunship; dia memerintahkan anak buahnya untuk berlindung dan dengan Forward Air Controller (FAC) miliknya memandu serangan udara Amerika Serikat. Namun, dalam jarak yang begitu dekat, ini merupakan pengalaman yang mengerikan bagi Kroon dan FAC-nya. Kemudian, peletonnya terpaksa berlindung di sebuah rumah di Afghanistan, di mana mereka berhasil menghalau serangan berulang kali pada malam hari. Tidak ada orang yang berada di bawah komando Kroon, tetapi kerugian yang diakibatkan oleh Taliban sangat besar.[7] Setelah fajar, Kroon dan anak buahnya muncul untuk mengambil informasi intelijen dari Taliban yang mati untuk mengetahui identitas mereka. Kroon mendisiplinkan anak buahnya setelah menyadari kegelisahan dan kecenderungan mereka terhadap perilaku yang tidak profesional (dia kemudian mengatakan bahwa dia memahami perilaku anak buahnya tetapi, sebagai pemimpin mereka, merasa dirinya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peleton tersebut bertindak secara profesional); dia kemudian memerintahkan yang terluka untuk dirawat dan musuh yang mati untuk dilindungi. Perwira atasan Kroon kemudian memuji kepemimpinan dan kemampuannya mengoreksi kelompok komando yang tangguh dalam pertempuran.[8]

Tindakan ini dan perilakunya secara umum sebagai seorang pemimpin menjadi alasan baik bawahan maupun atasannya mencalonkan Kroon untuk dianugerahi Perintah Militer. Kementerian Pertahanan, setelah penelitian selama tiga tahun, merekomendasikan kepada Ratu Beatrix dari Belanda agar Kroon dianugerahi Military William Order atas keberanian yang ditunjukkan selama komando tindakan di Uruzgan.[9] Ratu Beatrix mengangkat Kroon sebagai Ksatria (kelas keempat) Ordo Militer William pada tanggal 29 Mei 2009: pertama kalinya dalam 54 tahun penghargaan tersebut diberikan kepada individu.[10]

Insiden pembunuhan

Awal tahun 2018 menjadi publik bahwa jaksa penuntut umum (OM) telah memulai penyelidikan terkait insiden tahun 2007 di Afghanistan, yang melibatkan Kroon.[11]

Kroon menyatakan bahwa dia telah membunuh seorang musuh, yang selama operasi rahasia sebelumnya, telah menangkapnya dan menjadikannya sasaran interogasi brutal, penganiayaan dan penghinaan. Pada November 2018, Kroon untuk pertama kalinya menyatakan bahwa dia juga pernah pemerkosaan.[12] Setelah dia dibebaskan karena alasan yang tidak jelas bagi Kroon, dia ingin menahan pria itu secara bergantian. Ketika dia secara tidak sengaja bertemu dengan pria itu lagi, pria tersebut meraih senjata api, lalu Kroon menembak dan membunuh pria tersebut. Kroon merahasiakan kejadian itu karena kerahasiaan operasinya. Ia baru melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Pertahanan pada awal tahun 2017, yang kemudian diberitahukan kepada jaksa penuntut umum pada bulan Januari 2018.[13][14]

Sebagai reaksi terhadap publikasi Kroon, acara TV Nieuwsuur memulai penyelidikan. Fakta-fakta yang terungkap akan dipublikasikan pada 24 Februari. Temuan-temuan tersebut disampaikan kepada Departemen Pertahanan untuk dikomentari. Atas hal ini, Menteri Bijleveld sangat mendesak editor acara tersebut untuk tidak mempublikasikannya karena beberapa fakta dan rincian dapat membahayakan nyawa orang.[15] Pada tahun 2007, Kroon sedang menjalankan misi pengumpulan intelijen di ibu kota Afghanistan, Kabul.[16]

Referensi

  1. ^ a b c "Presentation of the Military Order of William to Captain Marco Kroon – The Hague, 29 May 2009" (PDF). vorige.nrc.nl. defensie.nl. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 November 2016. Diakses tanggal 12 November 2016. 
  2. ^ (dalam bahasa Belanda) Eerste Militaire Willems-Orde in 50 jaar[pranala nonaktif permanen], Ministerie van Defensie, 10 Februari 2009
  3. ^ Military order of William – Official website Diarsipkan 16 Juli 2011 di Wayback Machine.. Lintjes.nl. Diakses pada 24 Oktober 2011.
  4. ^ Nu.nl editors (9 Juli 2012). "Marco Kroon krijgt nieuwe functie binnen Defensie" (dalam bahasa Belanda). Nu.nl. Diakses tanggal 14 Juli 2012. 
  5. ^ "Marco Kroon neemt commando 'beren-bataljon' over". BN De Stem (dalam bahasa Belanda). 12 Juli 2012. Diakses tanggal 14 Juli 2012. 
  6. ^ "Ridder Kroon voorop in Mali". De Telegraaf. 12 Juli 2012. Diakses tanggal 2014-06-25. 
  7. ^ (dalam bahasa Belanda) Leiderschap onder extreme omstandigheden,[pranala nonaktif permanen] FA Ebbelaar, Carré, 2009, no. 1, hlm. 24–25 (Belanda)
  8. ^ (dalam bahasa Belanda) Ridder na strijd in vallei tegen Talibaan Diarsipkan 14 Juli 2009 di Wayback Machine.. Nrc.nl. Diakses tanggal 24 Oktober 2011.
  9. ^ (dalam bahasa Belanda) "Onderzoek Kroon voor de Willemsorde". Brabants Dagblad (31 Januari 2010). Diakses tanggal 24 Oktober 2011.
  10. ^ "Dutch queen presents commando highest medal". Nrc.nl (29 Mei 2009). Diakses tanggal 24 Oktober 2011.
  11. ^ OM onderzoekt gebruik geweld Marco Kroon in Afghanistan, 17 Januari 2018
  12. ^ "Marco Kroon: 'Ook verkracht in Afghanistan'". NOS. 22 November 2018. Diakses tanggal 22 November 2018. 
  13. ^ Marco Kroon over dodelijke confrontatie in Afghanistan met man die hem gevangen hield: 'Het was hij of ik', de Volkskrant, 8 Februari 2018
  14. ^ Verklaring Marco Kroon
  15. ^ Onrust bij Korps Commandotroepen na uitlatingen Marco Kroon
  16. ^ 'Marco Kroon was spion in Kabul'

Pranala luar