Lompat ke isi

Suku Malayu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryan Ikhsan R (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:
{{Refimprove}}
{{Refimprove}}
{{Bukan|Suku Melayu}}
{{Bukan|Suku Melayu}}
'''Suku Malayu''' merupakan salah satu suku (''klan'') dalam tatanan sosial [[etnis Minangkabau]]. Suku ini umumnya menganut adat ''[[Lareh Koto Piliang]]'', tetapi ada pula yang memadukan kedua sistem adat di Minangkabau, yaitu ''[[Lareh Koto Piliang]]'' sekaligus ''[[Lareh Bodi Chaniago]]'' (bergantung kepada di ''nagari'' mana mereka tinggal) yang bisa dikatakan termasuk pada ''Lareh Nan Panjang''.
'''Suku Malayu''' merupakan salah satu {{lang|min|suku}} (''klan'') dalam tatanan sosial [[etnis Minangkabau]]. Suku ini umumnya menganut adat ''[[Lareh Koto Piliang]]'', tetapi ada pula yang memadukan kedua sistem adat di Minangkabau, yaitu ''[[Lareh Koto Piliang]]'' sekaligus ''[[Lareh Bodi Chaniago]]'' (bergantung kepada di ''nagari'' mana mereka tinggal) yang bisa dikatakan termasuk pada ''Lareh Nan Panjang''.


== Terminologi ==
== Terminologi ==
Baris 14: Baris 14:
Jika dilihat pada sumber yang bisa diperoleh di [[Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau]] di [[Kota Padang Panjang]], moyang dari masyarakat suku Malayu dulunya melakukan migrasi dalam artian ''lari'' dari Pagaruyung ke arah wilayah [[Kabupaten Solok|Solok]] untuk mencari kehidupan yang lebih baik yang pada masa dahulunya wilayah ini dikenal sebagai [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]].
Jika dilihat pada sumber yang bisa diperoleh di [[Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau]] di [[Kota Padang Panjang]], moyang dari masyarakat suku Malayu dulunya melakukan migrasi dalam artian ''lari'' dari Pagaruyung ke arah wilayah [[Kabupaten Solok|Solok]] untuk mencari kehidupan yang lebih baik yang pada masa dahulunya wilayah ini dikenal sebagai [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]].


Kata ''[[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]]'' artinya 'Kubuang Tiga Belas', yaitu tiga belas orang datuak di kerajaan Minangkabau yang dibuang karena suatu konflik, sehingga dianggap melakukan pembangkangan. Akhirnya para datuak yang terusir tersebut mencari daerah yang dapat mereka tinggali, perjalanan pencarian tersebut diawali dari [[Pariangan, Pariangan, Tanah Datar|Pariangan Padang Panjang]] lalu menuju ke arah [[Danau Singkarak]]. Ketika sudah tiba di suatu wilayah yang saat kemudian dikenal dengan daerah [[Aripan, X Koto Diatas, Solok|Aripan]], para datuak tersebut menyaksikan pemandangan di bawah area tersebut yang cukup datar dan berpotensi untuk ditinggali. Pada saat itulah terucap kata “di situlah tampak rasa nan ka elok” jika diartikan maknanya di sana sepertinya akan baik, seiring berjalannya waktu orang-orang menyebutnya dengan daerah Solok.<ref>Nia Ramadhani (4 Agustus 2023) [https://www.harianhaluan.com/news/109702655/asal-usul-terbentuknya-kota-solok-dan-sejarah-kubuang-tigo-baleh] {{Webarchive|url=https://www.harianhaluan.com/news/109702655/asal-usul-terbentuknya-kota-solok-dan-sejarah-kubuang-tigo-baleh |date=2023-08-04}}. "Asal Usul Terbentuknya Kota Solok dan Sejarah Kubuang Tigo Baleh". ''Harian Haluan''. Diakses 24 Juni 2024.</ref>
Kata ''[[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]]'' artinya 'Kubuang Tiga Belas', yaitu tiga belas orang datuak di kerajaan Minangkabau yang dibuang karena suatu konflik, sehingga dianggap melakukan pembangkangan. Akhirnya para datuak yang terusir tersebut mencari daerah yang dapat mereka tinggali, perjalanan pencarian tersebut diawali dari [[Pariangan, Pariangan, Tanah Datar|Pariangan Padang Panjang]] lalu menuju ke arah [[Danau Singkarak]]. Ketika sudah tiba di suatu wilayah yang saat kemudian dikenal dengan daerah [[Aripan, X Koto Diatas, Solok|Aripan]], para datuak tersebut menyaksikan pemandangan di bawah area tersebut yang cukup datar dan berpotensi untuk ditinggali. Pada saat itulah terucap kata “di situlah tampak rasa nan ka elok” jika diartikan maknanya di sana sepertinya akan baik, seiring berjalannya waktu orang-orang menyebutnya dengan daerah Solok.<ref>Ramadhani, Nia. (4 Agustus 2023). [https://www.harianhaluan.com/news/109702655/asal-usul-terbentuknya-kota-solok-dan-sejarah-kubuang-tigo-baleh] {{Webarchive|url=https://www.harianhaluan.com/news/109702655/asal-usul-terbentuknya-kota-solok-dan-sejarah-kubuang-tigo-baleh |date=2023-08-04}}. "Asal Usul Terbentuknya Kota Solok dan Sejarah Kubuang Tigo Baleh". ''Harian Haluan''. Diakses 24 Juni 2024.</ref>


Jika dilihat dari asal usul penamaan [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]] dan Solok benar-benar terlihat ada keterkaitan dengan asal muasal suku Malayu ini, dikarenakan juga berawal dari migrasi yang bermakna ''lari'' dari Pagaruyung menuju wilayah yang akan diharapkan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bisa dikatakan suku Malayu ini juga termasuk yang pada mulanya membuka peradaban di wilayah [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]] (Solok sekarang).
Jika dilihat dari asal usul penamaan [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]] dan Solok benar-benar terlihat ada keterkaitan dengan asal muasal suku Malayu ini, dikarenakan juga berawal dari migrasi yang bermakna ''lari'' dari Pagaruyung menuju wilayah yang akan diharapkan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bisa dikatakan suku Malayu ini juga termasuk yang pada mulanya membuka peradaban di wilayah [[Luak Kubuang Tigo Baleh|Kubuang Tigo Baleh]] (Solok sekarang).
Baris 23: Baris 23:


== Penghulu suku ==
== Penghulu suku ==
Sama seperti klan-klan (''{{lang|min|suku-suku}}'') lainnya, para ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) dalam klan (''{{lang|min|suku}}'') Malayu umumnya memiliki gelar ''{{lang|min|datuak}}'' atau disederhanakan menjadi ''{{lang|min|datuk}}''. Secara eksklusif, ''{{lang|min|Datuak}}'' atau ''{{lang|min|Datuk}}'' Bandaro dianggap memiliki peranan cukup penting, dan pada masa perkembangannya, ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) dari garis ini membentuk dinasti tersendiri yang bernama [[wangsa Bendahara]], yang mana membentuk kesultanan-kesultanan 'ala' mereka di timur Sumatra hingga ke [[Semenanjung Kra]].
Sama seperti {{lang|min|suku-suku}} (''klan-klan'') lainnya, para ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) dalam {{lang|min|suku}} (''klan'') Malayu umumnya memiliki gelar ''{{lang|min|datuak}}'' atau disederhanakan menjadi ''{{lang|min|datuk}}''. Secara eksklusif, ''{{lang|min|Datuak}}'' atau ''{{lang|min|Datuk}}'' Bandaro dianggap memiliki peranan cukup penting, dan pada masa perkembangannya, ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) dari garis ini membentuk dinasti tersendiri yang bernama [[wangsa Bendahara]], yang mana membentuk kesultanan-kesultanan 'ala' mereka di timur Sumatra hingga ke [[Semenanjung Kra]].


Beberapa daftar ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) khas klan (''{{lang|min|suku}}'') Malayu diantaranya ialah:
Beberapa daftar ''{{lang|min|pangulu}}'' ({{lit|penghulu}}) khas {{lang|min|suku}} (''klan'') Malayu diantaranya ialah:
* Datuak Gadang Bandaro ([[Tanjuang Barulak, Batipuh, Tanah Datar|tanjuang barulak]] Kab. [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]])
* Datuak Gadang Bandaro ([[Tanjuang Barulak, Batipuh, Tanah Datar|Tanjuang Barulak]], [[Kabupaten Tanah Datar|Kab. Tanah Datar]]).
* Datuak Baradai Ameh (Kubang Pipik Kec. [[Baso, Agam|Baso]] Kab. [[Kabupaten Agam|Agam]]
* Datuak Baradai Ameh (Kubang Pipik, [[Baso, Agam|Kec. Baso]], [[Kabupaten Agam|Kab. Agam]].
* Datuak Sati
* Datuak Sati.
* Datuak Bandaro Sati
* Datuak Bandaro Sati.
* Datuk Kayo
* Datuk Kayo.
* Datuk Penghulu Mudo
* Datuk Penghulu Mudo.
* Datuk Kulilingi
* Datuk Kulilingi.
* Datuk Maruhun Tinggi
* Datuk Maruhun Tinggi
* Datuk Bagindo Basa
* Datuk Bagindo Basa.
* Datuk Basa
* Datuk Basa.
* Datuk Basa Batuah
* Datuk Basa Batuah.
* Datuk Rajo Mole
* Datuk Rajo Mole.
* Datuk Sari Mole
* Datuk Sari Mole.
* Datuk Bandaro Hitam
* Datuk Bandaro Hitam.
* Datuk Pintu Langit
* Datuk Pintu Langit.
* Datuk Rajo Dilie
* Datuk Rajo Dilie.
* Datuk Topo
* Datuk Topo.
* Datuk Majo
* Datuk Majo.
* Datuk Tuo
* Datuk Tuo.
* Datuk Bagindo
* Datuk Bagindo.
* Datuk Rajo Nan Godang
* Datuk Rajo Nan Godang.
* Datuk Marajo
* Datuk Marajo.
* Datuk Sori Marajo
* Datuk Sori Marajo.
* Datuk Rangkayo Basa
* Datuk Rangkayo Basa.
* Datuk Tanimbayir Nan Tuo
* Datuk Tanimbayir Nan Tuo.
* Datuk Rajo Manang (Malayu Duyan)
* Datuk Rajo Manang (Malayu Duyan).
* Datuak Mangkudum Sati
* Datuak Mangkudum Sati.
* Datuak Tanbijo
* Datuak Tanbijo.
* Datuak Mangkudum Tungga
* Datuak Mangkudum Tungga.
* Datuak Bosa Marajo
* Datuak Bosa Marajo.
* Datuak Siri Marajo
* Datuak Siri Marajo.
* Datuk Paduko Sutan
* Datuk Paduko Sutan.
* Datuak Rajo Budi Bana (Nagari Lakitan, Pesisir Selatan)
* Datuak Rajo Budi Bana (Nagari Lakitan, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]])


== Suku serumpun ==
== Suku serumpun ==
Sebagai klan (''{{lang|min|suku}}'') pecahan dari klan (''{{lang|min|suku}}'') Jambak, klan (''{{lang|min|suku}}'') Malayu memiliki kekerabatan dekat dengan dengan klan (''{{lang|min|suku}}'') [[Suku Bendang|Bendang]] yang berasal dari [[Kabupaten Solok|Solok]] dan [[Suku Kampai|Kampai]].
Sebagai {{lang|min|suku}} (''klan'') pecahan dari {{lang|min|suku}} (''klan'') Jambak, {{lang|min|suku}} (''klan'') Malayu memiliki kekerabatan dekat dengan dengan klan {{lang|min|suku}} (''klan'') [[Suku Bendang|Bendang]] yang berasal dari [[Kabupaten Solok|Solok]] dan juga {{lang|min|suku}} (''klan'') [[Suku Kampai|Kampai]].


== Sub-klan ==
== Sub-suku (''sub-klan'') ==
* Malayu Badarah Putiah
* Malayu Badarah Putiah.
* Malayu Kumbuak
* Malayu Kumbuak.
* Malayu Kecik (di Lunang)
* Malayu Kecik (di Lunang, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Tangah (di Lunang)
* Malayu Tangah (di Lunang, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Gadang Rantau Ketaka (di Lunang)
* Malayu Gadang Rantau Ketaka (di Lunang, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Gadang Kumbuang (di Lunang)
* Malayu Gadang Kumbuang (di Lunang, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Durian / Rajo (di Lunang)
* Malayu Durian / Rajo (di Lunang, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Duyan (di Pessel)
* Malayu Duyan (di [[Kabupaten Pesisir Selatan|Kab. Pesisir Selatan]]).
* Malayu Durian Limo Ruang (di Solok Selatan)
* Malayu Durian Limo Ruang (di [[Kabupaten Solok Selatan|Kab. Solok Selatan]]).
* Malayu Gantiang
* Malayu Gantiang.
* Malayu Lua
* Malayu Lua.
* Malayu Ampek Niniak (di [[Solok Selatan]])
* Malayu Ampek Niniak (di [[Kabupaten Solok Selatan|Kab. Solok Selatan]]).
* Malayu Ampek Paruik (di Solok Selatan)
* Malayu Ampek Paruik (di [[Kabupaten Solok Selatan|Kab. Solok Selatan]]).
* Malayu Bariang Ampek Paruik (di Solok Selatan)
* Malayu Bariang Ampek Paruik (di [[Kabupaten Solok Selatan|Kab. Solok Selatan]]).
* Malayu Koto Kaciak Ampek Paruik (di Solok Selatan)
* Malayu Koto Kaciak Ampek Paruik (di [[Kabupaten Solok Selatan|Kab. Solok Selatan]]).
* Malayu Baduak
* Malayu Baduak.
* Malayu Balai
* Malayu Balai.
* Malayu Baruah
* Malayu Baruah.
* Malayu Bongsu
* Malayu Bongsu.
* Malayu Bosa
* Malayu Bosa.
* Malayu Bungo
* Malayu Bungo.
* Malayu Cikarau
* Malayu Cikarau.
* Malayu Gandang Perak
* Malayu Gandang Perak.
* Malayu Panjang
* Malayu Panjang.
* Malayu Patar
* Malayu Patar.
* Malayu Siat
* Malayu Siat.
* Malayu Talang
* Malayu Talang.
* Malayu Tobo
* Malayu Tobo.
* Malayu Tongah
* Malayu Tongah.


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 24 Juni 2024 12.40

Suku Malayu merupakan salah satu suku (klan) dalam tatanan sosial etnis Minangkabau. Suku ini umumnya menganut adat Lareh Koto Piliang, tetapi ada pula yang memadukan kedua sistem adat di Minangkabau, yaitu Lareh Koto Piliang sekaligus Lareh Bodi Chaniago (bergantung kepada di nagari mana mereka tinggal) yang bisa dikatakan termasuk pada Lareh Nan Panjang.

Terminologi

Nama "Malayu" berasal dari bahasa Sanskerta "malaya" yang berarti bukit atau gunung, identik dengan kata "giri" yang berarti bukit dan kata "syaila" yang berarti gunung.

Tak jarang orang Minang menuliskan suku ini dengan suku Melayu yang sebenarnya menimbulkan kerancuan dengan istilah suku Melayu (etnis Melayu) yang merupakan suku bangsa di luar suku Minangkabau (etnis Minangkabau). Padahal harusnya ditulis suku Malayu mengikuti dialek Minangkabau yang tak mengenal suku kata awal mengandung huruf e atau e pepet. [butuh rujukan]

Distribusi

Pada masa kini, distribusi suku Malayu berkonsentrasi di wilayah Ranah Minangkabau sebelah timur. Beberapa diantara daerah yang bisa dapat ditemui suku Malayu dengan mudah yakni di Sungai Pagu (Muara Labuh, Sangir dan sekitarnya), Renah Indojati, Inderapura, Tapan, Lunang, dan Silaut.

Jika dilihat pada sumber yang bisa diperoleh di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau di Kota Padang Panjang, moyang dari masyarakat suku Malayu dulunya melakukan migrasi dalam artian lari dari Pagaruyung ke arah wilayah Solok untuk mencari kehidupan yang lebih baik yang pada masa dahulunya wilayah ini dikenal sebagai Kubuang Tigo Baleh.

Kata Kubuang Tigo Baleh artinya 'Kubuang Tiga Belas', yaitu tiga belas orang datuak di kerajaan Minangkabau yang dibuang karena suatu konflik, sehingga dianggap melakukan pembangkangan. Akhirnya para datuak yang terusir tersebut mencari daerah yang dapat mereka tinggali, perjalanan pencarian tersebut diawali dari Pariangan Padang Panjang lalu menuju ke arah Danau Singkarak. Ketika sudah tiba di suatu wilayah yang saat kemudian dikenal dengan daerah Aripan, para datuak tersebut menyaksikan pemandangan di bawah area tersebut yang cukup datar dan berpotensi untuk ditinggali. Pada saat itulah terucap kata “di situlah tampak rasa nan ka elok” jika diartikan maknanya di sana sepertinya akan baik, seiring berjalannya waktu orang-orang menyebutnya dengan daerah Solok.[1]

Jika dilihat dari asal usul penamaan Kubuang Tigo Baleh dan Solok benar-benar terlihat ada keterkaitan dengan asal muasal suku Malayu ini, dikarenakan juga berawal dari migrasi yang bermakna lari dari Pagaruyung menuju wilayah yang akan diharapkan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bisa dikatakan suku Malayu ini juga termasuk yang pada mulanya membuka peradaban di wilayah Kubuang Tigo Baleh (Solok sekarang).

Selanjutnya jika dilihat dari persebaran orang yang bersuku ini, berarti setelah migrasi moyang tersebut dalam waktu yang dekat ataupun lama, orang bersuku Malayu pun menyebar ke wilayah Sungai Pagu sebagai wilayah rantau bagi Luhak Nan Tigo, yang sekarang dikenal sebagai wilayah Solok Selatan. Dari Sungai Pagu inilah bisa dikatakan asal usul awal persebaran orang bersuku Malayu ke wilayah Banda Sapuluah yang sekarang dikenal sebagai wilayah Pesisir Selatan karena dahulunya Banda Sapuluah adalah wilayah rantau bagi Sungai Pagu.

Suku Malayu ini merupakan pecahan dari suku Jambak, sehingga ini jelas suku Malayu memang berasal dari etnis Minangkabau itu sendiri, dan ini tentu bukan seperti anggapan sebagian orang Minang yang menganggap suku ini berasal dari etnis Melayu yang disebut migrasi ke Minangkabau yang padahal ini tidak ada dasarnya.

Penghulu suku

Sama seperti suku-suku (klan-klan) lainnya, para pangulu (terj. har.'penghulu') dalam suku (klan) Malayu umumnya memiliki gelar datuak atau disederhanakan menjadi datuk. Secara eksklusif, Datuak atau Datuk Bandaro dianggap memiliki peranan cukup penting, dan pada masa perkembangannya, pangulu (terj. har.'penghulu') dari garis ini membentuk dinasti tersendiri yang bernama wangsa Bendahara, yang mana membentuk kesultanan-kesultanan 'ala' mereka di timur Sumatra hingga ke Semenanjung Kra.

Beberapa daftar pangulu (terj. har.'penghulu') khas suku (klan) Malayu diantaranya ialah:

  • Datuak Gadang Bandaro (Tanjuang Barulak, Kab. Tanah Datar).
  • Datuak Baradai Ameh (Kubang Pipik, Kec. Baso, Kab. Agam.
  • Datuak Sati.
  • Datuak Bandaro Sati.
  • Datuk Kayo.
  • Datuk Penghulu Mudo.
  • Datuk Kulilingi.
  • Datuk Maruhun Tinggi
  • Datuk Bagindo Basa.
  • Datuk Basa.
  • Datuk Basa Batuah.
  • Datuk Rajo Mole.
  • Datuk Sari Mole.
  • Datuk Bandaro Hitam.
  • Datuk Pintu Langit.
  • Datuk Rajo Dilie.
  • Datuk Topo.
  • Datuk Majo.
  • Datuk Tuo.
  • Datuk Bagindo.
  • Datuk Rajo Nan Godang.
  • Datuk Marajo.
  • Datuk Sori Marajo.
  • Datuk Rangkayo Basa.
  • Datuk Tanimbayir Nan Tuo.
  • Datuk Rajo Manang (Malayu Duyan).
  • Datuak Mangkudum Sati.
  • Datuak Tanbijo.
  • Datuak Mangkudum Tungga.
  • Datuak Bosa Marajo.
  • Datuak Siri Marajo.
  • Datuk Paduko Sutan.
  • Datuak Rajo Budi Bana (Nagari Lakitan, Kab. Pesisir Selatan)

Suku serumpun

Sebagai suku (klan) pecahan dari suku (klan) Jambak, suku (klan) Malayu memiliki kekerabatan dekat dengan dengan klan suku (klan) Bendang yang berasal dari Solok dan juga suku (klan) Kampai.

Sub-suku (sub-klan)

Rujukan

  1. ^ Ramadhani, Nia. (4 Agustus 2023). [1] Diarsipkan 2023-08-04 di www.harianhaluan.com Galat: URL arsip tidak dikenal. "Asal Usul Terbentuknya Kota Solok dan Sejarah Kubuang Tigo Baleh". Harian Haluan. Diakses 24 Juni 2024.