Lompat ke isi

1964: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27: Baris 27:
* [[4 Februari]], - [[Ayu Dyah Pasha]], [[Pemeran]], [[Model]], [[Pembicara]], asal [[Indonesia]]
* [[4 Februari]], - [[Ayu Dyah Pasha]], [[Pemeran]], [[Model]], [[Pembicara]], asal [[Indonesia]]
* [[10 Maret]] - [[Edward, Pangeran Wessex|Pangeran Edward]], putra bungsu Ratu Elizabeth II dari Inggris
* [[10 Maret]] - [[Edward, Pangeran Wessex|Pangeran Edward]], putra bungsu Ratu Elizabeth II dari Inggris
* 17 Maret - Tio Fanta Pinem Penyanyi asal Indonesia
* [[17 Maret]] - [[Tio Fanta Pinem]], [[Penyanyi]] asal [[Indonesia]]
* [[2 April]] - [[Maya Rumantir]], [[Aktris]], [[Penyanyi]] dan [[Politikus]] [[Indonesia]].
* [[2 April]] - [[Maya Rumantir]], [[Aktris]], [[Penyanyi]] dan [[Politikus]] [[Indonesia]].
* [[5 April]] - [[Nunung (pelawak)|Nunung]], pelawak [[Indonesia]] asal [[Solo]].
* [[5 April]] - [[Nunung (pelawak)|Nunung]], pelawak [[Indonesia]] asal [[Solo]].

Revisi per 13 Juni 2024 12.57

1964
MileniumMilenium ke-2
Abad
Dasawarsa 
Tahun

1964 (MCMLXIV) merupakan tahun kabisat yang diawali hari Rabu dalam kalender Gregorian, tahun ke-1964 dalam sebutan Masehi (CE) dan Anno Domini (AD), tahun ke-964 pada Milenium ke-2, tahun ke-64 pada Abad ke-20, dan tahun ke- 5 pada dekade 1960-an.

Peristiwa

dari penjajahan bangsa Eropa.

Kelahiran

Kematian

Hari libur nasional di Indonesia

Hari-hari libur nasional Indonesia untuk tahun 1964:

No Tanggal Hari Keterangan
Hari Libur Nasional
1 1 Januari Rabu Tahun Baru Masehi
2 15-16 Februari Sabtu-Minggu Idul Fitri (1-2 Syawal 1383H)
3 23 April Kamis Idul Adha (10 Dzulhijjah 1383H)
4 1 Mei Jumat Hari Buruh
5 17 Agustus Senin Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-19
6 25 Desember Jumat Hari Raya Natal

Referensi

  1. ^ a b Susilo, Taufik Adi. Ensiklopedi Pengetahuan Dunia Abad 20. Javalitera. Yogyakarta 2010. Halaman 241