Lompat ke isi

Zaqiatuddin dari Aceh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aday (bicara | kontrib)
k edit
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Sultanah Zaqiatuddin Inayat Syah''' menggantikan [[sultan|sultanah]] sebelumnya yang meninggal yaitu [[Naqiatuddin dari Aceh|Sultanah Naqiatuddin Syah]] pada tahun [[1678]].<ref name="kabari">[http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31184 ''Perempuan-perempuan Aceh Tempo Dulu yang Perkasa.''] [http://www.kabarinews.com/ Kabari, 19 Maret 2008.]</ref>
'''Sultanah Zaqiatuddin Inayat Syah''' menggantikan [[sultan]]ah sebelumnya yang meninggal yaitu [[Naqiatuddin dari Aceh|Sultanah Naqiatuddin Syah]] pada tahun [[1678]].<ref name="kabari">[http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31184 ''Perempuan-perempuan Aceh Tempo Dulu yang Perkasa.''] [http://www.kabarinews.com/ Kabari, 19 Maret 2008.]</ref>


Menurut orang [[Inggris]] yang mengunjunginya tahun [[1684]], usianya ketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkan sebagai orang bertubuh tegap dan suaranya lantang. Inggris yang hendak membangun sebuah benteng pertahanan guna melindungi kepentingan dagangnya ditolak Ratu dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkan mempunyai benteng sendiri.<ref name="kabari"/>
Menurut orang [[Inggris]] yang mengunjunginya tahun [[1684]], usianya ketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkan sebagai orang bertubuh tegap dan suaranya lantang. Inggris yang hendak membangun sebuah benteng pertahanan guna melindungi kepentingan dagangnya ditolak Ratu dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkan mempunyai benteng sendiri.<ref name="kabari"/>


Tamu lainnya adalah kedatangan utusan dari [[Mekkah]]. Tamu tersebut bernama al-Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun [[1683]]. Ratu meninggal [[3 Oktober]] [[1688]], lalu ia digantikan oleh [[Zainatuddin dari Aceh|Sultanah Zainatuddin Kamalat Syah]].<ref name="kabari"/>
Tamu lainnya adalah kedatangan utusan dari [[Mekkah]]. Tamu tersebut bernama al-Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun [[1683]]. Ratu meninggal [[3 Oktober]] [[1688]], lalu ia digantikan oleh [[Zainatuddin dari Aceh|Sultanah Zainatuddin Kamalat Syah]].<ref name="kabari"/>

Menurut riwayat, Zaqiatuddin pernah memintahkan kepada [[Teungku Syiah Kuala]] untuk menerjemahkan ''Hadits Arba'in'' karya [[Imam Nawawi]].<ref>Azra, Azyumardi. ''Jaringan Ulama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII''. Penerbit Kencana, Jakarta. Cetakan I, 1998.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Aceh|Sultanah]] [[Kesultanan Aceh|Aceh]]|tahun=[[1678]]—[[1688]]|pendahulu=[[Naqiatuddin dari Aceh|Sultanah Naqiatuddin]]|pengganti=[[Zinatuddin dari Aceh|Sultanah Zinatuddin]]}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Aceh|Sultanah]] [[Kesultanan Aceh|Aceh]]|tahun=[[1678]]—[[1688]]|pendahulu=[[Naqiatuddin dari Aceh|Sultanah Naqiatuddin]]|pengganti=[[Zainatuddin dari Aceh|Sultanah Zainatuddin]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{lifetime||1688}}
[[Kategori:Sultan Aceh|Zaqiatuddin]]

[[Kategori:Kematian 1688]]
[[Kategori:Ratu|Zaqiatuddin]]
[[Kategori:Sultanah Aceh|Zaqiatuddin]]

Revisi terkini sejak 22 Januari 2017 02.26

Sultanah Zaqiatuddin Inayat Syah menggantikan sultanah sebelumnya yang meninggal yaitu Sultanah Naqiatuddin Syah pada tahun 1678.[1]

Menurut orang Inggris yang mengunjunginya tahun 1684, usianya ketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkan sebagai orang bertubuh tegap dan suaranya lantang. Inggris yang hendak membangun sebuah benteng pertahanan guna melindungi kepentingan dagangnya ditolak Ratu dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkan mempunyai benteng sendiri.[1]

Tamu lainnya adalah kedatangan utusan dari Mekkah. Tamu tersebut bernama al-Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun 1683. Ratu meninggal 3 Oktober 1688, lalu ia digantikan oleh Sultanah Zainatuddin Kamalat Syah.[1]

Menurut riwayat, Zaqiatuddin pernah memintahkan kepada Teungku Syiah Kuala untuk menerjemahkan Hadits Arba'in karya Imam Nawawi.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Perempuan-perempuan Aceh Tempo Dulu yang Perkasa. Kabari, 19 Maret 2008.
  2. ^ Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Penerbit Kencana, Jakarta. Cetakan I, 1998.
Didahului oleh:
Sultanah Naqiatuddin
Sultanah Aceh
16781688
Diteruskan oleh:
Sultanah Zainatuddin