Shin Ditha Pamauk: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Infobox religious biography |background = #FFD068 | color = black |name = Shin Ditha Pamauk <br/> ရှင်ဒိသာပါမောက် |image= |caption = |...' |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Maret 2016}} |
|||
{{periksaterjemahan|en|Shin Ditha Pamauk}} |
|||
{{Infobox religious biography |
{{Infobox religious biography |
||
|background = #FFD068 | color = black |
|background = #FFD068 | color = black |
||
Baris 24: | Baris 28: | ||
|students = |
|students = |
||
}} |
}} |
||
'''Shin Ditha Pamauk''' ([[Bahasa Myanmar]]: ရှင် ဒိ သာ ပါ မောက်, diucapkan: [ʃɪɴ dḭθà pàmauʔ]; dieja ''Disapramok'')<ref group="note">(Luce in MSK 1961: 262–263): The modern spelling "Ditha Pamauk"</ref> merupakan menteri agama |
'''Shin Ditha Pamauk''' ([[Bahasa Myanmar]]: ရှင် ဒိ သာ ပါ မောက်, diucapkan: [ʃɪɴ dḭθà pàmauʔ]; dieja ''Disapramok'')<ref group="note">(Luce in MSK 1961: 262–263): The modern spelling "Ditha Pamauk"</ref> merupakan menteri agama Kekaisaran Pagan pada masa pemerintahan [[Raja Narathihapate]] ([[1256]]-[[1287]]). Pendeta memimpin perundingan perdamaian dengan Pasukan [[Mongolia]] di [[1285]]-[[1287]], yang berpuncak pada pertemuan dengan Kaisar [[Kubilai Khan]] di [[1287]]. |
||
==Latar Belakang== |
== Latar Belakang == |
||
Sejarah hanya mengetahui sedikit tentang latar belakang Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' selain dia berasal dari [[Thitseingyi]] (သစ်ဆိမ့ ်ကြီး) Pada saat ini dengan nama Perkotaan Shwebo.<ref name=geh-68>Harvey 1925: 68</ref> Menurut salah satu tradisi, nama pribadinya adalah ''Kyi-Bwei'' (ကျည် ပွေ့, [tɕì BWE]). Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' menulis pertama kali dikenal pada tata bahasa [[Myanmar]] dan ejaannya yang disebut [[Pubbaganhta Diga]] (ပုဗ္ဗ ဂန္ ထ ဋီကာ, Pali: Pubbaganthaṭīkā), umumnya dikenal di [[Myanmar]]sebagai [[Thinbongyi Diga]] (သင်ပုန်းကြီး ဋီကာ). Dan oleh karena itu, Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' dianugerahi gelar "''Ditha Pamaukkha''" oleh [[Raja Kyaswa]].<ref name=ny-978>Nishi 1997: 978</ref> Dari sejarah utama kerajaan, hanya [[Zatadawbon Yazawin]] menyebutkan [[Ditha Pamauk]] dengan nama, mengatakan bahwa Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' adalah guru [[Narathihapate]].<ref name=zy-41>Zata 1960: 41</ref> Tidak dapat dipastikan apakah pendeta Shin Ditha Pamauk adalah seorang biarawan yang sama yang menulis buku tata bahasa [[Myanmar]], atau pendeta lain yang membuatnya. Bukti arkeologi paling awal tentang dia pada prasasti tahun [[1278]]-[[1279]], yang mengacu kepadanya sebagai [[Yaza Guru]] (ရာဇ ဂုရု; "Guru Utama"), dan menyatakan bahwa ia telah menghabiskan dua tahun sejak tahun [[1276]]-[[1277]] di wilayah [[Minbu]] di saat ini adalah Myanmar bagian tengah untuk meminta sumbangan tanah di sana.<ref group="note">According to tradition per (Kyi Pe in MSK 1973: 227), Kyi-Bwei had already turned 60 and was illiterate before becoming a monk, and eventually learned enough to write the grammar book. Given that the teacher of Narathihapate undertook an arduous journey to Beijing in 1286–87, he could not have been over 60 years old in the 1240s. To be sure, the tradition's learning after 60 years of age may not be accurate.</ref> |
Sejarah hanya mengetahui sedikit tentang latar belakang Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' selain dia berasal dari [[Thitseingyi]] (သစ်ဆိမ့ ်ကြီး) Pada saat ini dengan nama Perkotaan Shwebo.<ref name=geh-68>Harvey 1925: 68</ref> Menurut salah satu tradisi, nama pribadinya adalah ''Kyi-Bwei'' (ကျည် ပွေ့, [tɕì BWE]). Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' menulis pertama kali dikenal pada tata bahasa [[Myanmar]] dan ejaannya yang disebut [[Pubbaganhta Diga]] (ပုဗ္ဗ ဂန္ ထ ဋီကာ, Pali: Pubbaganthaṭīkā), umumnya dikenal di [[Myanmar]]sebagai [[Thinbongyi Diga]] (သင်ပုန်းကြီး ဋီကာ). Dan oleh karena itu, Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' dianugerahi gelar "''Ditha Pamaukkha''" oleh [[Raja Kyaswa]].<ref name=ny-978>Nishi 1997: 978</ref> Dari sejarah utama kerajaan, hanya [[Zatadawbon Yazawin]] menyebutkan [[Ditha Pamauk]] dengan nama, mengatakan bahwa Pendeta '''Shin Ditha Pamauk''' adalah guru [[Narathihapate]].<ref name=zy-41>Zata 1960: 41</ref> Tidak dapat dipastikan apakah pendeta Shin Ditha Pamauk adalah seorang biarawan yang sama yang menulis buku tata bahasa [[Myanmar]], atau pendeta lain yang membuatnya. Bukti arkeologi paling awal tentang dia pada prasasti tahun [[1278]]-[[1279]], yang mengacu kepadanya sebagai [[Yaza Guru]] (ရာဇ ဂုရု; "Guru Utama"), dan menyatakan bahwa ia telah menghabiskan dua tahun sejak tahun [[1276]]-[[1277]] di wilayah [[Minbu]] di saat ini adalah Myanmar bagian tengah untuk meminta sumbangan tanah di sana.<ref group="note">According to tradition per (Kyi Pe in MSK 1973: 227), Kyi-Bwei had already turned 60 and was illiterate before becoming a monk, and eventually learned enough to write the grammar book. Given that the teacher of Narathihapate undertook an arduous journey to Beijing in 1286–87, he could not have been over 60 years old in the 1240s. To be sure, the tradition's learning after 60 years of age may not be accurate.</ref> |
||
Baris 34: | Baris 38: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Myanmar]] |
[[Kategori:Myanmar]] |
Revisi terkini sejak 24 Januari 2017 12.33
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2016. |
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Shin Ditha Pamauk di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Shin Ditha Pamauk ရှင်ဒိသာပါမောက် | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | |
Meninggal | Pagan (Bagan)? |
Agama | Buddhism |
Kebangsaan | Burmese |
Mazhab | Theravada |
Pekerjaan | Buddhist monk |
Kiprah keagamaan | |
Lokasi | Pagan (Bagan) |
Shin Ditha Pamauk (Bahasa Myanmar: ရှင် ဒိ သာ ပါ မောက်, diucapkan: [ʃɪɴ dḭθà pàmauʔ]; dieja Disapramok)[note 1] merupakan menteri agama Kekaisaran Pagan pada masa pemerintahan Raja Narathihapate (1256-1287). Pendeta memimpin perundingan perdamaian dengan Pasukan Mongolia di 1285-1287, yang berpuncak pada pertemuan dengan Kaisar Kubilai Khan di 1287.
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Sejarah hanya mengetahui sedikit tentang latar belakang Pendeta Shin Ditha Pamauk selain dia berasal dari Thitseingyi (သစ်ဆိမ့ ်ကြီး) Pada saat ini dengan nama Perkotaan Shwebo.[1] Menurut salah satu tradisi, nama pribadinya adalah Kyi-Bwei (ကျည် ပွေ့, [tɕì BWE]). Pendeta Shin Ditha Pamauk menulis pertama kali dikenal pada tata bahasa Myanmar dan ejaannya yang disebut Pubbaganhta Diga (ပုဗ္ဗ ဂန္ ထ ဋီကာ, Pali: Pubbaganthaṭīkā), umumnya dikenal di Myanmarsebagai Thinbongyi Diga (သင်ပုန်းကြီး ဋီကာ). Dan oleh karena itu, Pendeta Shin Ditha Pamauk dianugerahi gelar "Ditha Pamaukkha" oleh Raja Kyaswa.[2] Dari sejarah utama kerajaan, hanya Zatadawbon Yazawin menyebutkan Ditha Pamauk dengan nama, mengatakan bahwa Pendeta Shin Ditha Pamauk adalah guru Narathihapate.[3] Tidak dapat dipastikan apakah pendeta Shin Ditha Pamauk adalah seorang biarawan yang sama yang menulis buku tata bahasa Myanmar, atau pendeta lain yang membuatnya. Bukti arkeologi paling awal tentang dia pada prasasti tahun 1278-1279, yang mengacu kepadanya sebagai Yaza Guru (ရာဇ ဂုရု; "Guru Utama"), dan menyatakan bahwa ia telah menghabiskan dua tahun sejak tahun 1276-1277 di wilayah Minbu di saat ini adalah Myanmar bagian tengah untuk meminta sumbangan tanah di sana.[note 2]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ (Luce in MSK 1961: 262–263): The modern spelling "Ditha Pamauk"
- ^ According to tradition per (Kyi Pe in MSK 1973: 227), Kyi-Bwei had already turned 60 and was illiterate before becoming a monk, and eventually learned enough to write the grammar book. Given that the teacher of Narathihapate undertook an arduous journey to Beijing in 1286–87, he could not have been over 60 years old in the 1240s. To be sure, the tradition's learning after 60 years of age may not be accurate.