Lompat ke isi

Istana Luwu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
k Menghapus Kategori:Kesultanan Luwu; Menambah Kategori:Kedatuan Luwu menggunakan HotCat
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unreferenced|date=Maret 2017}}
'''Istana Luwu''' berlokasi di tengah Kota [[Palopo]], Pusat Kerajaan Luwu (sekarang salah satu kota kelas menengah di Provinsi [[Sulawesi Selatan]]). Dibangun oleh Pemerintah [[Hindia-Belanda|Kolonial Belanda]] sekitar tahun [[1920-an]] di atas tanah bekas "Saoraja" (Istana sebelumnya terbuat dari kayu, konon bertiang 88 buah) yang diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Belanda.
'''Istana Luwu''' berlokasi di tengah Kota [[Palopo]], Pusat Kerajaan Luwu (sekarang salah satu kota kelas menengah di Provinsi [[Sulawesi Selatan]]). Dibangun oleh Pemerintah [[Hindia Belanda|Kolonial Belanda]] sekitar tahun [[1920-an]] di atas tanah bekas "Saoraja" (Istana sebelumnya terbuat dari kayu, konon bertiang 88 buah) yang diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Belanda.


Bangunan permanen ini dibangun dengan arsitektur Eropa, oleh Pemerintah Kolonial Belanda dimaksudkan untuk mengambil hati Penguasa Kerajaan Luwu tetapi oleh kebanyakan bangsawan Luwu dianggap sebagai cara untuk menghilangkan jejak sejarah Kerajaan Luwu sebagai Kerajaan yang dihormati dan disegani kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi secara khusus dan Nusantara secara umum.
Bangunan permanen ini dibangun dengan arsitektur Eropa, oleh Pemerintah Kolonial Belanda dimaksudkan untuk mengambil hati Penguasa Kerajaan Luwu tetapi oleh kebanyakan bangsawan Luwu dianggap sebagai cara untuk menghilangkan jejak sejarah Kerajaan Luwu sebagai Kerajaan yang dihormati dan disegani kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi secara khusus dan Nusantara secara umum.


Istana Luwu menjadi pusat pengendalian wilayah [[Kesultanan Luwu]] yang luas oleh Penguasa Kerajaan yang bergelar [[Datu]] dan atau [[Pajung]] (Di Kerajaan Luwu terdapat 2 strata Penguasa/Raja yaitu Datu kemudian di tingkat lebih tinggi Pajung).
Istana Luwu menjadi pusat pengendalian wilayah [[Kesultanan Luwu]] yang luas oleh Penguasa Kerajaan yang bergelar [[Datu]] dan atau [[Pajung]] (Di Kerajaan Luwu terdapat 2 strata Penguasa/Raja yaitu Datu kemudian di tingkat lebih tinggi Pajung). di dekat istana luwu terdapat pula Masjid Jami yang usianya sangat tua dan keseluruhan dindingnya terbuat oleh batu yang disusun.


{{indo-sejarah-stub}}
{{indo-sejarah-stub}}


[[Kategori:Istana di Indonesia|Luwu]]
[[Kategori:Istana di Indonesia|Luwu]]
[[Kategori:Kesultanan Luwu]]
[[Kategori:Kedatuan Luwu]]
[[Kategori:Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Sulawesi Selatan]]

Revisi terkini sejak 17 Januari 2018 13.10

Istana Luwu berlokasi di tengah Kota Palopo, Pusat Kerajaan Luwu (sekarang salah satu kota kelas menengah di Provinsi Sulawesi Selatan). Dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an di atas tanah bekas "Saoraja" (Istana sebelumnya terbuat dari kayu, konon bertiang 88 buah) yang diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Belanda.

Bangunan permanen ini dibangun dengan arsitektur Eropa, oleh Pemerintah Kolonial Belanda dimaksudkan untuk mengambil hati Penguasa Kerajaan Luwu tetapi oleh kebanyakan bangsawan Luwu dianggap sebagai cara untuk menghilangkan jejak sejarah Kerajaan Luwu sebagai Kerajaan yang dihormati dan disegani kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi secara khusus dan Nusantara secara umum.

Istana Luwu menjadi pusat pengendalian wilayah Kesultanan Luwu yang luas oleh Penguasa Kerajaan yang bergelar Datu dan atau Pajung (Di Kerajaan Luwu terdapat 2 strata Penguasa/Raja yaitu Datu kemudian di tingkat lebih tinggi Pajung). di dekat istana luwu terdapat pula Masjid Jami yang usianya sangat tua dan keseluruhan dindingnya terbuat oleh batu yang disusun.