Sinagoga: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pemerbaikian konten. Tag: Pengalihan baru |
|||
(21 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
#ALIH[[Sinagoge]] |
|||
[[Berkas:Sinagoga Surabaya.jpg|thumb|right|Sinagoga di [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]].]] |
|||
[[Berkas:Sinagoga Manado.jpg|thumb|right|Sinagoga [[Yaakov Ohel Synagog]] di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]].]] |
|||
'''Sinagoga''' atau '''sinagoge''' adalah nama tempat beribadah orang [[Yahudi]].<ref name="Ehrman"/> Di dalam bahasa aslinya ([[bahasa Yunani]]: συναγωγή, ''synagogē'' atau ''sunagogē'', berarti "perkumpulan"; [[bahasa Perancis]]/{{lang-en|synagogue}}) terdiri dari kata Yunani ''συν'' (''syn'', = bersama), dan αγωγή ''agogé'', belajar atau pendidikan, sinagoge memiliki arti "belajar bersama" selain ''berkumpul bersama''.<ref name="Ehrman">{{en}}Bart D. Ehrman. 2004. ''The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings''. New York, Oxford: Oxford University Press. P. 41.</ref> Kata tersebut merupakan terjemahan dari kata [[Ibrani]], ''eda'', yang berarti jemaah, sehingga pengertian sinagoge yang sebenarnya bukanlah suatu tempat atau gedung tertentu melainkan persekutuan.<ref name="Wahono">S. Wismoady Wahono.1986. ''Di Sini Kutemukan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Sinagoge, bersama gerakan [[yudaisme rabinik]], memiliki peran penting dalam membentuk pola keagamaan Yahudi hingga kini, khususnya setelah [[Bait Suci]] yang menjadi pusat peribadah umat Yahudi hancur pada tahun 70 M.<ref name="Hans">{{en}}Hans Küng. 1995. ''Judaism''. London: SCM Press.</ref> Selain itu, sinagoge juga diduga membawa pengaruh besar terhadap pola ibadah umat Kristen dan Islam melalui penggunaan [[gereja]] dan [[masjid]].<ref name="Hans"/><ref name="Rowley"/> |
|||
== Asal Mula == |
|||
Ada berbagai teori mengenai asal mula sinagoge, yakni sebagai berikut.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Sejak Zaman Musa === |
|||
Tradisi Yahudi menyebutkan akar sinagoge dimulai sejak zaman [[Musa]], atau bahkan pada zaman para [[Patriarkh]].<ref name="Rowley">{{id}}H. H. Rowley. ''Ibadat di Israel Kuna''. 1981. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 164-187.</ref> [[Flavius Yosefus]] dan [[Philo]] menyatakan bahwa sinagoge didirikan oleh Musa sebagai tempat orang-orang Yahudi mendengarkan [[Taurat]] seminggu sekali.<ref name="Rowley"/> [[Targum Onkelos]] menyatakan [[Yakub]] sebagai pelayan sinagoge ({{Ayat|Kejadian|25|27}}), sedangkan [[Targum Yonatan]] mengatakan bahwa [[Yitro]] mengajak Musa untuk mengajarkan umat Israel mengenai doa-doa yang harus diucapkan di dalam sinagoge-sinagoge mereka.<ref name="Rowley"/> Kemudian [[Targum Tawarikh]] mengartikan bukit pengorbanan yang ada di [[Gibeon]] sebagai suatu sinagoge.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Sejak Masa Reformasi Yosia === |
|||
Ada teori dari Julian Morgenstern bahwa sinagoge mulai berdiri di Israel sebagai akibat dari [[Reformasi Yosia]], yakni ketika [[mezbah]]-mezbah dan bukit-[[bukit pengorbanan]] dari tradisi religius non-Yahudi dihancurkan.<ref name="Rowley"/> Menurut Morgenstern, kuil-kuil di pelosok Israel terus dipakai sebagai tempat pertemuan keagamaan pada hari [[Sabat]] dan pada saat perayaan-perayaan Yahudi.<ref name="Rowley"/> Pendapat lain diberikan J. Weingreen yang menyanggah pendapat Morgenstern dengan alasan bahwa reformasi Yosia telah menghancurkan kuil-kuil di pelosok juga.<ref name="Rowley"/> Menurutnya, Yosia mendirikan tempat-tempat lain sebagai ganti kuil-kuil tersebut untuk peribadahan rakyat.<ref name="Rowley"/> Akan tetapi, teori Weingreen ini dipandang lemah sebab tidak memiliki bukti dari riwayat reformasi Yosia.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Sebelum Pembuangan === |
|||
R.W. Moss mengajukan pendapat bahwa sinagoge telah ada sebelum masa [[Pembuangan]] abad ke-6 SM.<ref name="Rowley"/> Ia menyatakan bahwa pada mulanya sinagoge merupakan sekolah dan instansi pemerintahan setempat sebelum berkembang menjadi pusat ibadah pada masa Pembuangan.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Sejak Zaman Makabe === |
|||
Ada beberapa ahli yang menyatakan asal mula sinagoge pada zaman [[Makabe]] atau setelah penghambatan zaman Makabe.<ref name="Rowley"/> Hal tersebut didasarkan pada bukti-bukti arkeologis yang menyatakan bahwa pada abad ke-3, sinagoge belum dikenal di Palestina.<ref name="Rowley"/> Bukti arkeologis menyatakan sinagoge tertua yang peninggalannya ditemukan di Palestina berasal dari abad ke-1 M.<ref name="Rowley"/> Akan tetapi, teori ini lemah sebab pemberontakan Makabe tampaknya berkaitan erat dengan sinagoge, yang mana dikatakan bahwa salinan-salinan Taurat direbut dan dibakar oleh musuh, sehingga membuktikan bahwa sinagoge telah ada sebelum pemberontakan Makabe.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Pada Masa Pembuangan === |
|||
Kebanyakan ahli mendukung pendapat bahwa sinagoge mula-mula berdiri di pembuangan di [[Babel]] yakni sejak abad ke-5 SM.<ref name="Rowley"/><ref name="Hans"/><ref name="Gottwald">{{en}}Norman K. Gottwald. 1985. ''The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction''. Philadelphia: Fortress Press. P. 413, 427.</ref> Argumentasi dari para ahli didasarkan pada jauhnya orang-orang Yahudi dari Bait Suci yang merupakan pusat ibadah mereka, padahal mereka perlu mempertahankan identitas iman mereka di Babel yang merupakan tempat asing.<ref name="Rowley"/> Karena itu, orang-orang Yahudi mulai berkumpul di rumah-rumah mereka sendiri dan membahas Kitab Suci secara teratur, serta melakukan perayaan kurban dan perayaan lainnya di tempat-tempat tertentu dan hal itulah yang akhirnya menjadi asal mula sinagoge.<ref name="Rowley"/> Argumentasi ini didukung dengan kenyataan bahwa harapan untuk kembali ke tanah air Palestina masih terjaga di kalangan umat Yahudi walaupun telah hidup dalam pembuangan selama puluhan tahun.<ref name="Rowley"/> Selain itu, Taurat masih dipertahankan penggunaannya, bahkan mendapat bentuknya yang semakin formal pada masa Pembuangan tersebut.<ref name="Rowley"/> Salah satu catatan mula-mula mengenai umat berkumpul bersama untuk membahas Firman Allah tertulis dalam [[Kitab Yehezkiel]][[Yehezkiel 8| pasal 8:1]].<ref>{{Alkitab|Yehezkiel 8:1}}</ref> |
|||
== Perkembangan Sinagoge == |
|||
Melihat informasi yang menyinggung tentang sinagoge, dapat disimpulkan bahwa sinagoge telah lama ada sebelum masa [[Perjanjian Baru]].<ref name="Rowley"/> [[Yesus]] [[Kristus]] kerap kali mengunjungi sejumlah sinagoga di Galilea (misalnya dalam [[Markus 1|Injil Markus pasal 1]]). Di dalam catatan Perjanjian Baru, sinagoge telah ada di mana-mana, baik di Palestina maupun di luar Palestina.<ref name="Rowley"/> Pada waktu [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dan rekan-rekannya pertama kali mengunjungi suatu kota di wilayah Roma, mereka mula-mula mengunjungi sinagoga setempat. Di dalam bukti arkeologis lainnya, terdapat bukti adanya sinagoge di [[Mesir]] pada abad ke-3 SM, dan tentu saja bukan yang pertama didirikan di situ. <ref name="Rowley"/> |
|||
Pada masa pasca-Pembuangan, institusi Bait Suci dikembangkan kembali dan menjadi pusat keagamaan orang-orang Yahudi.<ref name="Ehrman"/> Akan tetapi, peran sinagoge-sinagoge tetap penting sebagai tempat persekutuan orang-orang Yahudi di perantauan.<ref name="Ehrman"/> Karena itulah, orang-orang Yahudi di luar Palestina biasa mengumpulkan persembahan tahunan untuk mendukung peribadahan di Bait Suci, terlebih bagi mereka yang tidak dapat datang ke Bait Suci untuk mengikuti ritus tahunan.<ref name="Ehrman"/> Selain itu, sinagoge juga berperan untuk mempertahankan identitas Yahudi di perantauan melalui pembacaan Kitab Suci, doa-doa, dan perayaan hari besar Yahudi.<ref name="Ehrman"/> |
|||
Perkembangan sinagoge juga amat dipengaruhi oleh perkembangan kaum Farisi pada abad ke-2 SM.<ref name="Rowley"/> Pada waktu itu, orang-orang yang dapat membaca serta menafsirkan Taurat adalah kaum Farisi, sehingga mereka berperan besar di dalam persekutuan-persekutuan lokal di kalangan rakyat Yahudi.<ref name="Rowley"/> Hal yang sama terjadi ketika Bait Suci dihancurkan tahun 70 M dan umat Yahudi tersebar ke tempat-tempat lain.<ref name="Rowley"/> Kelangsungan identitas Yahudi menjadi tergantung pada kaum Farisi, yang disebut juga rabi sebab hanya mereka yang dapat membaca dan menafsirkan Taurat.<ref name="Rowley"/> Mereka berperan penting di dalam sinagoge-sinagoge lokal di tempat-tempat orang Yahudi tinggal.<ref name="Rowley"/> Di masa itulah, studi terhadap Taurat, doa-doa, dan perbuatan baik menggantikan ritus Bait Suci dan persembahan kurban.<ref name="Hans"/> Peran penting sinagoge dan rabi masih berlangsung hingga masa kini.<ref name="Hans"></ref> |
|||
Sepanjang [[sejarah Yahudi]], sinagoge-sinagoge dibangun oleh bermacam-macam orang, seperti para orang-orang raya maupun kaum-kaum tertentu.<ref name="Berslov"/> Misalnya, sinagoga-sinagoga Sephardi yang didirikan oleh kaum Sephardi yang mengungsi ke kota-kota besar, di mana sudah terdapat jemaah-jemaah Yahudi.<ref name="Berslov"/> Umat Yahudi [[Eropa Timur]] dicirikan oleh adanya ''[[kloiz]]'' (harfiah, "tempat berkumpul") di mana jemaah yang seprofesi beribadah bersama-sama. Jadi, ada ''kloiz'' penjahit, ''kloiz'' pemikul air, dan seterusnya. <ref name="Berslov"/> Satu ''kloiz'' yang sampai sekarang masih dilekati nama tersebut adalah Sinagoge [[Breslov]] di [[Uman, Ukraina]], yang mengakomodasi ribuan jamaah pada acara Breslover tahunan [[Rosh Hashana kibbutz]] (pertemuan doa).<ref name="Berslov"/> Sinagoge ini disebut "''Kloiz'' Baru" untuk membedakannya dari "''Kloiz'' Lama", yang dibangun oleh [[Nathan dari Breslov]] pada 1834.<ref name="Berslov">[http://www.breslov.org/roshhashana.html Rosh Hashanah di Uman]</ref> |
|||
== Fungsi Sinagoge == |
|||
=== Pendidikan === |
|||
Ada ahli yang berpendapat bahwa pendidikan keagamaan berupa pembacaan dan penafsiran Taurat merupakan fungsi utama dari sinagoge.<ref name="Rowley"/> Diketahui bahwa di sinagoge, Taurat tidak hanya dibicarakan dan dibahas pada waktu kebaktian, tetapi juga di dalam kurikulum pendidikan sehari-hari.<ref name="Rowley"/> Selain itu, pelajaran mengenai hal-hal umum juga diberikan di sinagoge.<ref name="Wahono"/> |
|||
Sinagoge juga menjadi tempat bagi calon-calon anggota baru agama Yahudi yang berasal dari non-Yahudi.<ref name="Toombs"/> Di dalam kitab-kitab Perjanjian Baru orang-orang seperti itu disebut dengan istilah "orang-orang yang takut akan Allah".<ref name="Toombs">{{id}}Lawrence E. Toombs. 1978. ''Di Ambang Fajar Kekristenan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 54.</ref> Karena itu, dapat disimpulkan bahwa sinagoge juga menjadi tempat pendidikan bagi calon-calon agama Yahudi, namun tentu saja ini tergantung situasi dan peraturan masing-masing sinagoge.<ref name="Toombs"/> |
|||
=== Peribadahan === |
|||
Ada pula ahli-ahli lain yang berpendapat bahwa fungsi utama sinagoge adalah dalam hal peribadahan.<ref name="Wahono"/> Ibadah-ibadah dilangsungkan di situ pada hari Sabat dan hari-hari besar lainnya.<ref name="Wahono"/> Pusat ibadah adalah pembacaan Taurat, dan seluruh desain dan suasana ruangannya diarahkan kepada pembacaan tersebut.<ref name="Wahono"/> Selain itu, sinagoge juga berfungsi sebagai tempat doa pada jam-jam doa Yahudi, dan dengan berkiblat ke arah Yerusalem.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Pertemuan-Pertemuan === |
|||
Selain fungsi pendidikan dan peribadahan, sinagoge juga berfungsi sebagai tempat pertemuan-pertemuan masyarakat untuk membicarakan masalah-masalah sosial, politik, maupun keagamaan.<ref name="Rowley"/> Karena itu, sinagoge juga dapat menjadi tempat pengadilan (bandingkan {{Ayat|Matius|10|17}} dan {{Ayat|Kisah Para Rasul|26|11}}).<ref name="Rowley"/> |
|||
== Petugas Sinagoge == |
|||
=== Arkôn === |
|||
Arkôn adalah petugas utama di sinagoge yang menjadi kepala dan berperan penting di dalam semua kegiatan yang berlangsung.<ref name="Wahono"/> Tugas utamanya adalah mengatur ketertiban sinagoge dan umat yang berkumpul di situ, serta mengawasi ibadah yang berlangsung.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Khazzân === |
|||
Khazzân adalah petugas yang bertanggung jawab atas tugas-tugas kasar hingga tugas pengawasan secara umum, termasuk juga melakukan tugas-tugas administratif.<ref name="Rowley"/> Ia bertugas merawat gedung sinagoge, perabot-perabot, kitab-kitab sinagoge.<ref name="Wahono"/> Ia juga yang berdiri di atas gedung sinagoge dan memproklamasikan mulainya hari Sabat dan masa-masa raya.<ref name="Wahono"/> |
|||
=== Syelîakh Sibûr === |
|||
Syelîakh Sibûr bertugas untuk mengucapkan doa di dalam ibadah.<ref name="Rowley"/> Syarat-syarat seorang Syelîakh Sibûr adalah aktif, dewasa, kepala keluarga, tidak kaya, bukan pedagang, mempunyai suara nyaring, dan pandai mengajar.<ref name="Rowley"/> Ada kemungkinan bahwa pada awalnya Syelîakh Sibûr bukanlah jabatan melainkan seorang yang dipanggil khusus untuk melakukan tugas-tugas tersebut.<ref name="Rowley"/> Sering terjadi bahwa posisi ini dirangkap oleh Khazzân, sehingga akhirnya lambat laun kedua jabatan itu melebur menjadi satu sehingga istilah Khazzân dan Syelîakh Sibûr disamakan begitu saja.<ref name="Rowley"/> |
|||
== Peribadahan Sinagoge == |
|||
Ibadah di dalam sinagoge memiliki unsur-unsur syema, doa, pembacaan Taurat dan kitab-kitab Nabi, dan pengucapan berkat.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Syema === |
|||
Syema merupakan suatu pengakuan iman orang Yahudi yang berisi keyakinan akan keesaan Tuhan ({{Ayat|Ulangan|6|4-5}}).<ref name="Rowley"/> Di dalam kitab-kitab [[Injil]], Yesus mengutip syema untuk menjawab pertanyaan, "hukum manakah yang terutama di dalam Taurat?"<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Doa === |
|||
Doa yang diucapkan dinamakan ''syemoneh ezreh'' atau ''delapan belas berkat''. <ref name="Rowley"/> Bentuknya yang definitif disusun pada tahun 110 M, namun beberapa kalimat permulaannya disusun setelah runtuhnya kota Yerusalem tahun 70 M.<ref name="Rowley"/> Untuk mengucapkan doa, umat berdiri dan pada akhir doa mereka mengucapkan 'amin'.<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Pembacaan Taurat === |
|||
Pembacaan Taurat mengikuti pola tertentu yang berlangsung selama tiga tahun sehingga setelah tiga tahun seluruh Taurat telah dibaca seluruhnya.<ref name="Rowley"/> Pembacaan [[kitab-kitab Nabi]] ada, namun belum memiliki pola tertentu sehingga pemilihan bacaan diserahkan kepada yang bertugas membacanya.<ref name="Rowley"/> |
|||
Di Palestina, pembacaan Taurat diikuti dengan penerjemahan teks bacaan tersebut ke dalam bahasa Aram.<ref name="Wahono"/> Kemudian di dalam sinagoge-sinagoge di perantauan luar Palestina, pembacaan Taurat diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani.<ref name="Wahono"/> Orang yang menerjemahkan haruslah orang yang dianggap mampu sebab ada peraturan yang ketat mengenai akurasi teks-teks Kitab Suci.<ref name="Wahono"/> |
|||
=== Uraian Nas Kitab Suci === |
|||
Sesudah nas Kitab Suci dibacakan, kadang-kadang ada yang bertugas menguraikan isinya. Akan tetapi, uraian tersebut bukanlah merupakan bagian wajib dari ibadah.<ref name="Rowley"/> Di dalam teks-teks Perjanjian Baru hal ini terlihat dari kisah di mana Yesus dan Paulus diundang untuk menguraikan Kitab Suci di sinagoge tertentu ({{Ayat|Matius|4|3, 13|34}}, {{ayat|Kisah Para Rasul|13|15}}).<ref name="Rowley"/> |
|||
=== Pengucapan Berkat === |
|||
Ibadah ditutup oleh petugas yang mengucapkan berkat setelah diberi isyarat oleh Khazzân.<ref name="Rowley"/> Ada yang menganggap bahwa tradisi tersebut berasal dari ritus Bait Suci.<ref name="Rowley"/> Petugas berdiri menghadap umat, sedangkan umat berdiri dengan tangan terangkat setinggi bahu, sambil mengulangi, kata demi kata, apa yang diucapkan oleh petugas.<ref name="Rowley"/> |
|||
== Perempuan dalam Sinagoge == |
|||
Mengenai peran perempuan di dalam sinagoge, masih terjadi perdebatan, termasuk mengenai peran perempuan di dalam ibadah.<ref name="Wahono"/> Philo mencatat bahwa di sinagoge [[Aleksandria]], perempuan dipisahkan dari laki-laki, dan menempati ruangan luar (serambi) sedangkan kaum laki-laki menempati ruang dalam.<ref name="Wahono"/> Akan tetapi, melalui penemuan dua puluh inskripsi (tulisan yang terpahat pada batu) dari sinagoge Yahudi kuno, diketahui nama perempuan-perempuan yang menjadi anggota-anggota terkemuka serta pemimpin-pemimpin di komunitas-komunitas Yahudi.<ref name="Ehrman"/> Hal ini menunjukkan situasi sosial pada masa itu bahwa pada tempat dan waktu tertentu, perempuan juga dapat menempati posisi yang tinggi dalam kehidupan religius komunitas Yahudi.<ref name="Ehrman"/> |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:Agama]] |
|||
[[Kategori:Yahudi]] |
|||
{{Link FA|fr}} |
Revisi terkini sejak 3 Maret 2018 07.11
Mengalihkan ke: