Pengkhotbah 12: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bible chapter|letname= Pengkhotbah 12 |previouslink= Pengkhotbah 11 |previousletter= pasal 11 |nextlink= Kidung Agung 1 |nextletter= Kidung Agung 1 |book=[[Kitab Pengkhotbah]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 21 |category= [[Ketuvim]] | filename= Leningrad-codex-18-22-megilloth.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Megilloth |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Lima Gulungan|"Lima Gulungan" (''Megilloth'')]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]] (1008 [[Masehi]]), dengan urutan: [[Kitab Rut|Rut]], [[Kidung Agung]], [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]], [[Kitab Ratapan|Ratapan]] dan [[Kitab Ester|Ester]].</div>}} |
|||
⚫ | '''Pengkhotbah 12''' (disingkat '''Pkh 12''') adalah bagian terakhir dari [[Kitab Pengkhotbah]] dalam [[Alkitab Ibrani]] |
||
⚫ | '''Pengkhotbah 12''' (disingkat '''Pkh 12''') adalah bagian terakhir dari [[Kitab Pengkhotbah]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja [[Salomo]], putra raja [[Daud]].<ref name="Bergant"> Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref><ref name="Lasor">W.S. Lasor. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.</ref><ref name="Singgih">Emanuel Gerrit Singgih. 2001. ''Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> |
||
== Teks == |
== Teks == |
||
* Naskah aslinya ditulis dalam [[bahasa Ibrani]]. |
|||
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]]. |
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]]. |
||
* Pasal ini |
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 14 ayat, termasuk bagian penutup.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> |
||
== Struktur == |
== Struktur == |
||
[[Terjemahan Baru|Terjemahan Baru (TB)]] membagi pasal ini: |
|||
* {{Alkitab|Pengkhotbah 12:1-8}} = Nasihat bagi pemuda-pemudi (lanjutan dari {{Alkitab|Pengkhotbah 11:9-10}}) |
* {{Alkitab|Pengkhotbah 12:1-8}} = Nasihat bagi pemuda-pemudi (lanjutan dari {{Alkitab|Pengkhotbah 11:9-10}}) |
||
* {{Alkitab|Pengkhotbah 12:9-14}} = Akhir kata |
* {{Alkitab|Pengkhotbah 12:9-14}} = Akhir kata |
||
== Ayat 5 == |
|||
: ''Juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon [[badam]] berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 12:5}} - Sabda.org</ref> |
|||
* "[[badam|Pohon badam]]" dari [[bahasa Ibrani]]: <big>שָׁקֵד</big> {{Strong|''shaqed''|08247}}. Tumbuhan dengan [[nama ilmiah]]: ''[[Amygdalus communis]]'' (=''[[Prunus dulcis]]'').<ref>[http://biblehub.com/text/ecclesiastes/12-5.htm Biblehub - Ecclesiastes 12:5 ]</ref> |
|||
== Ayat 13 == |
== Ayat 13 == |
||
:[[Terjemahan Baru]]: ''Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.''<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 12:13}}</ref> |
:[[Terjemahan Baru]]: ''Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 12:13}} - Sabda.org</ref> |
||
Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna hidup dapat ditemukan. "Takut akan Allah", kasih kepada Dia dan Firman-Nya, serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.<ref name=fulllife |
Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna hidup dapat ditemukan. "Takut akan Allah", kasih kepada Dia dan Firman-Nya, serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.<ref name=fulllife/> |
||
== Ayat 14 == |
== Ayat 14 == |
||
:[[Terjemahan Baru]]: ''Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.''<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 12:14}}</ref> |
:[[Terjemahan Baru]]: ''Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 12:14}} - Sabda.org</ref> |
||
Sebagai kata terakhir, Salomo mengingatkan pembaca akan suatu kebenaran yang serius dan abadi: setiap orang harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua perbuatannya. Tuhan akan menilai masing-masing orang, baik orang percaya dan orang tidak percaya, dan akan menghakimi semua perbuatannya apakah baik atau jahat (bandingkan {{Alkitab|Roma 14:10,12; 2 Korintus 5:10; Wahyu 20:12-13}}). Orang tidak akan dibenarkan pada hari penghakiman jikalau ia telah mengabaikan atau menolak kasih karunia Allah.<ref name=fulllife/> |
Sebagai kata terakhir, Salomo mengingatkan pembaca akan suatu kebenaran yang serius dan abadi: setiap orang harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua perbuatannya. Tuhan akan menilai masing-masing orang, baik orang percaya dan orang tidak percaya, dan akan menghakimi semua perbuatannya apakah baik atau jahat (bandingkan {{Alkitab|Roma 14:10,12; 2 Korintus 5:10; Wahyu 20:12-13}}). Orang tidak akan dibenarkan pada hari penghakiman jikalau ia telah mengabaikan atau menolak kasih karunia Allah.<ref name=fulllife/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist |
{{reflist|2|refs= |
||
<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
|||
}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Pengkhotbah}} |
{{Pengkhotbah}} |
||
[[Kategori:Kitab Pengkhotbah|12]] |
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Pengkhotbah|12]] |
Revisi terkini sejak 8 Juni 2018 01.17
Pengkhotbah 12 | |
---|---|
Kitab | Kitab Pengkhotbah |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 21 |
Pengkhotbah 12 (disingkat Pkh 12) adalah bagian terakhir dari Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.[1][2][3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Gulungan Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 14 ayat, termasuk bagian penutup.[4]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Pengkhotbah 12:1–8 = Nasihat bagi pemuda-pemudi (lanjutan dari Pengkhotbah 11:9–10)
- Pengkhotbah 12:9–14 = Akhir kata
Ayat 5
[sunting | sunting sumber]- Juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan (TB)[5]
- "Pohon badam" dari bahasa Ibrani: שָׁקֵד shaqed. Tumbuhan dengan nama ilmiah: Amygdalus communis (=Prunus dulcis).[6]
Ayat 13
[sunting | sunting sumber]- Terjemahan Baru: Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. (TB)[7]
Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna hidup dapat ditemukan. "Takut akan Allah", kasih kepada Dia dan Firman-Nya, serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.[8]
Ayat 14
[sunting | sunting sumber]- Terjemahan Baru: Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (TB)[9]
Sebagai kata terakhir, Salomo mengingatkan pembaca akan suatu kebenaran yang serius dan abadi: setiap orang harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua perbuatannya. Tuhan akan menilai masing-masing orang, baik orang percaya dan orang tidak percaya, dan akan menghakimi semua perbuatannya apakah baik atau jahat (bandingkan Roma 14:10,12; 2 Korintus 5:10; Wahyu 20:12–13). Orang tidak akan dibenarkan pada hari penghakiman jikalau ia telah mengabaikan atau menolak kasih karunia Allah.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
- ^ W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
- ^ Emanuel Gerrit Singgih. 2001. Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- ^ Pengkhotbah 12:5 - Sabda.org
- ^ Biblehub - Ecclesiastes 12:5
- ^ Pengkhotbah 12:13 - Sabda.org
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Pengkhotbah 12:14 - Sabda.org
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Pengkhotbah 12 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Pengkhotbah 12
- (Indonesia) Referensi silang Pengkhotbah 12
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Pengkhotbah 12
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Pengkhotbah 12