Lompat ke isi

Ezra 10: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k top: clean up using AWB
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 13: Baris 13:


== Ayat 3 ==
== Ayat 3 ==
:''Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum [[Taurat]].''<ref>{{Alkitab|Ezra 10:3}}</ref>
:''Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum [[Taurat]].'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ezra 10:3}} - Sabda.org</ref>
Ezra menuntut perceraian karena alasan-alasan berikut:
Ezra menuntut perceraian karena alasan-alasan berikut:
* 1) Menikahi wanita asing merupakan tindakan yang tidak setia kepada Allah dan firman-Nya ({{Alkitab|Ezra 9:2; 10:2, 10}}). Pertobatan yang sesungguhnya menuntut pemisahan untuk membetulkan kejahatan itu.
* 1) Menikahi wanita asing merupakan tindakan yang tidak setia kepada Allah dan firman-Nya ({{Alkitab|Ezra 9:2; 10:2, 10}}). Pertobatan yang sesungguhnya menuntut pemisahan untuk membetulkan kejahatan itu.
* 2) Menceraikan istri-istri asing diperlukan untuk mempertahankan maksud Israel selaku bangsa kudus yang dipisahkan untuk Allah ({{Alkitab|Ezra 9:2}}).
* 2) Menceraikan istri-istri asing diperlukan untuk mempertahankan maksud Israel selaku bangsa kudus yang dipisahkan untuk Allah ({{Alkitab|Ezra 9:2}}).
* 3) Perceraian diperlukan untuk mencegah umat itu menerima penyembahan berhala dan cara-cara amoral dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Musa menyatakan, "Janganlah engkau kawin-mengawin dengan mereka ... sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang daripada-Ku" ({{Alkitab|Ulangan 7:3-4}}). Perceraian dalam hal ini merupakan pembedahan radikal yang dituntut supaya menghentikan dampak yang berkesinambungan dari kompromi yang pada akhirnya akan menyeret angkatan lain kepada kemurtadan sehingga mereka menjadi sasaran hukuman Allah yang dahsyat.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
* 3) Perceraian diperlukan untuk mencegah umat itu menerima penyembahan berhala dan cara-cara amoral dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Musa menyatakan, "Janganlah engkau kawin-mengawin dengan mereka ... sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang daripada-Ku" ({{Alkitab|Ulangan 7:3-4}}). Perceraian dalam hal ini merupakan pembedahan radikal yang dituntut supaya menghentikan dampak yang berkesinambungan dari kompromi yang pada akhirnya akan menyeret angkatan lain kepada kemurtadan sehingga mereka menjadi sasaran hukuman Allah yang dahsyat.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
== Ayat 25 ==
:''Dari orang-orang Israel yang lain: dari bani Paros: Ramya, Yezia, [[Malkia]], [[Miyamin]], Eleazar, [[Malkia]] dan Benaya. '' (TB)<ref>{{Alkitab|Ezra 10:25}} - Sabda.org</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 28 Agustus 2018 19.13

Ezra 10
KitabKitab Ezra
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
15
pasal 9

Ezra 10 (disingkat Ezr 10) adalah bagian terakhir dari Kitab Ezra dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat orang-orang yang pulang dari pembuangan ke Babel menurut catatan Ezra. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat. (TB)[3]

Ezra menuntut perceraian karena alasan-alasan berikut:

  • 1) Menikahi wanita asing merupakan tindakan yang tidak setia kepada Allah dan firman-Nya (Ezra 9:2; 10:2, 10). Pertobatan yang sesungguhnya menuntut pemisahan untuk membetulkan kejahatan itu.
  • 2) Menceraikan istri-istri asing diperlukan untuk mempertahankan maksud Israel selaku bangsa kudus yang dipisahkan untuk Allah (Ezra 9:2).
  • 3) Perceraian diperlukan untuk mencegah umat itu menerima penyembahan berhala dan cara-cara amoral dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Musa menyatakan, "Janganlah engkau kawin-mengawin dengan mereka ... sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang daripada-Ku" (Ulangan 7:3–4). Perceraian dalam hal ini merupakan pembedahan radikal yang dituntut supaya menghentikan dampak yang berkesinambungan dari kompromi yang pada akhirnya akan menyeret angkatan lain kepada kemurtadan sehingga mereka menjadi sasaran hukuman Allah yang dahsyat.[4]
Dari orang-orang Israel yang lain: dari bani Paros: Ramya, Yezia, Malkia, Miyamin, Eleazar, Malkia dan Benaya. (TB)[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ezra 10:3 - Sabda.org
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Ezra 10:25 - Sabda.org

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]