Penembakan liar: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: ar:قاتل فترة |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
'''Penembakan liar''' atau '''pembunuhan liar''' adalah suatu tindakan di mana seseorang membunuh lebih dari satu korban dalam jangka waktu pendek dan di berbagai tempat. |
'''Penembakan liar''' atau '''pembunuhan liar''' adalah suatu tindakan di mana seseorang membunuh lebih dari satu korban dalam jangka waktu pendek dan di berbagai tempat. |
||
[[Biro Statistik Hukum]] [[Amerika Serikat]] mendefinisikan penembakan liar sebagai "pembunuhan pada dua atau lebih lokasi, hampir tanpa jeda di antara pembunuhan-pembunuhan tersebut." Ini berbeda dengan pembunuh berantai yang biasanya berhenti beberapa waktu antara serangan-serangannya. Sementara itu pembunuh massal biasanya melakukan pembunuhannya di satu lokasi. |
[[Biro Statistik Hukum]] [[Amerika Serikat]] mendefinisikan penembakan liar sebagai "pembunuhan pada dua atau lebih lokasi, hampir tanpa jeda di antara pembunuhan-pembunuhan tersebut." Ini berbeda dengan pembunuh berantai yang biasanya berhenti beberapa waktu antara serangan-serangannya. Sementara itu pembunuh massal biasanya melakukan pembunuhannya di satu lokasi. |
||
Pembunuhan liar terkenal dalam sejarah antara lain: |
Pembunuhan liar terkenal dalam sejarah antara lain: |
||
* [[Korea Selatan]], [[1982]] - [[Woo Bum-Kon]] membunuh 57 orang lalu dirinya sendiri, dengan menggunakan [[granat]] dan senapan berkekuatan tinggi. |
* [[Korea Selatan]], [[1982]] - [[Woo Bum-Kon]] membunuh 57 orang lalu dirinya sendiri, dengan menggunakan [[granat]] dan senapan berkekuatan tinggi. |
||
* [[Pembantaian Port Arthur]] ([[Australia]], [[1996]]) - [[Martin Bryant]], menggunakan senapan semi-otomatis, sebuah [[CAR-15]] dan sebuah [[L1A1 SLR]], menewaskan 35 orang |
* [[Pembantaian Port Arthur]] ([[Australia]], [[1996]]) - [[Martin Bryant]], menggunakan senapan semi-otomatis, sebuah [[CAR-15]] dan sebuah [[L1A1 SLR]], menewaskan 35 orang |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
{{DEFAULTSORT:Pembunuhan liar}} |
{{DEFAULTSORT:Pembunuhan liar}} |
||
[[Kategori:Kriminalitas]] |
[[Kategori:Kriminalitas]] |
||
[[Kategori:Pembunuhan]] |
[[Kategori:Pembunuhan]] |
||
[[ar:قاتل فترة]] |
|||
[[en:Spree killer]] |
|||
[[es:Spree killer]] |
|||
[[fi:Spree killer]] |
|||
[[fr:Tueur à la chaîne]] |
|||
[[ja:スプリー・キラー]] |
|||
[[pt:Spree killer]] |
|||
[[zh:縱慾殺手]] |
Revisi terkini sejak 8 November 2018 09.21
Penembakan liar atau pembunuhan liar adalah suatu tindakan di mana seseorang membunuh lebih dari satu korban dalam jangka waktu pendek dan di berbagai tempat.
Biro Statistik Hukum Amerika Serikat mendefinisikan penembakan liar sebagai "pembunuhan pada dua atau lebih lokasi, hampir tanpa jeda di antara pembunuhan-pembunuhan tersebut." Ini berbeda dengan pembunuh berantai yang biasanya berhenti beberapa waktu antara serangan-serangannya. Sementara itu pembunuh massal biasanya melakukan pembunuhannya di satu lokasi.
Pembunuhan liar terkenal dalam sejarah antara lain:
- Korea Selatan, 1982 - Woo Bum-Kon membunuh 57 orang lalu dirinya sendiri, dengan menggunakan granat dan senapan berkekuatan tinggi.
- Pembantaian Port Arthur (Australia, 1996) - Martin Bryant, menggunakan senapan semi-otomatis, sebuah CAR-15 dan sebuah L1A1 SLR, menewaskan 35 orang
- Penembakan di Virginia Tech (Amerika Serikat, 2007) - penyerang yang belum diketahui identitasnya membunuh setidak-tidaknya 33 termasuk dirinya sendiri.
- Pembantaian Tsuyama (Jepang, 1938) - Mutsuo Toi, menggunakan sebuah senapan tua Jepang dan pedang, membunuh 29 orang dan kemudian dirinya sendiri.
Salah satu bentuk penembakan liar yang mengundang perhatian luas media adalah yang terjadi di sekolah, seperti penembakan di SMA Red Lake pada 2005 dan penembakan di sekolah Amish pada 2006.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Pantziarka, P. 2000, Lone Wolf, Virgin Publishing ISBN 0-7535-0437-5. Buku ini membahas kasus-kasus individu, termasuk Thomas Hamilton, Martin Bryant dan Mark Barton. Juga dibahas konteks sosial yang lebih luas, faktor-faktor psikologis dan akibat politis dari penembakan liar.