Lompat ke isi

Pengkhotbah 5: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible chapter|letname= Pengkhotbah 5 |previouslink= Pengkhotbah 4 |previousletter= pasal 4 |nextlink= Pengkhotbah 6 |nextletter= pasal 6 |book=[[Kitab Pengkhotbah]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 21 |category= [[Ketuvim]] | filename= Leningrad-codex-18-22-megilloth.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Megilloth |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Lima Gulungan|"Lima Gulungan" (''Megilloth'')]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]] (1008 [[Masehi]]), dengan urutan: [[Kitab Rut|Rut]], [[Kidung Agung]], [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]], [[Kitab Ratapan|Ratapan]] dan [[Kitab Ester|Ester]].</div>}}
'''Pengkhotbah 5''' (disingkat '''Pkh 5''') adalah bagian dari [[Kitab Pengkhotbah]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja [[Salomo]], putra raja [[Daud]].<ref name="Bergant"> Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref><ref name="Lasor">W.S. Lasor. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.</ref><ref name="Singgih">Emanuel Gerrit Singgih. 2001. ''Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
'''Pengkhotbah 5''' (disingkat '''Pkh 5''') adalah [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|pasal]] [[kelima]] [[Kitab Pengkhotbah]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja [[Salomo]], putra raja [[Daud]].<ref name="Bergant">Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref><ref name="Lasor">W.S. Lasor. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.</ref><ref name="Singgih">Emanuel Gerrit Singgih. 2001. ''Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>


== Teks ==
== Teks ==
* Naskah aslinya ditulis dalam [[bahasa Ibrani]].
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]].
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]].
* Pasal ini terdiri dari 19 ayat.
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 19 ayat.


== Struktur ==
== Struktur ==
[[Terjemahan Baru|Terjemahan Baru (TB)]] membagi pasal ini:
* {{Alkitab|Pengkhotbah 5:1-6}} = Takutlah akan Allah
* {{Alkitab|Pengkhotbah 5:1-6}} = Takutlah akan Allah
* {{Alkitab|Pengkhotbah 5:7-19}} = Kesia-siaan kekayaan
* {{Alkitab|Pengkhotbah 5:7-19}} = Kesia-siaan kekayaan


== Ayat 3 ==
== Ayat 3 ==
:[[Terjemahan Baru]]: ''Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.''<ref>Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor {{Alkitab|Pengkhotbah 5:4}}</ref>
: ''Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.'' (TB)<ref>Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor {{Alkitab|Pengkhotbah 5:4}} - Sabda.org</ref>
Sebuah nazar adalah sebuah janji yang serius kepada Allah yang harus ditepati. Orang percaya PB berikrar untuk hidup terpisah dari dosa dan mengabdi kepada Allah ketika mereka berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus (lihat {{Alkitab|1Kor 11:20}}). Mencari kesenangan-kesenangan dosa setelah berikrar demikian kepada Allah mendatangkan murka dan hukuman-Nya, sebab itu berarti bahwa ikrar tersebut hanya dusta. Berbohong kepada Allah dapat mendatangkan hukuman berat (misalnya [[Ananias dan Safira]], lihat {{Alkitab|Kis 5:1-11}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
Sebuah nazar adalah sebuah janji yang serius kepada Allah yang harus ditepati. Orang percaya PB berikrar untuk hidup terpisah dari dosa dan mengabdi kepada Allah ketika mereka berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus (lihat {{Alkitab|1Kor 11:20}}). Mencari kesenangan-kesenangan dosa setelah berikrar demikian kepada Allah mendatangkan murka dan hukuman-Nya, sebab itu berarti bahwa ikrar tersebut hanya dusta. Berbohong kepada Allah dapat mendatangkan hukuman berat (misalnya [[Ananias dan Safira]], lihat {{Alkitab|Kis 5:1-11}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>


== Ayat 9 ==
== Ayat 9 ==
:[[Terjemahan Baru]]: ''Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.''<ref>Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor {{Alkitab|Pengkhotbah 5:10}}</ref>
: ''Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.'' (TB)<ref>Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor {{Alkitab|Pengkhotbah 5:10}} - Sabda.org</ref>
Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga ({{Alkitab|Matius 6:19-21}}).<ref name=fulllife/>
Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga ({{Alkitab|Matius 6:19-21}}).<ref name=fulllife/>


Baris 36: Baris 39:
{{Pengkhotbah}}
{{Pengkhotbah}}


[[Kategori:Kitab Pengkhotbah|05]]
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Pengkhotbah|05]]

Revisi per 9 November 2018 01.23

Pengkhotbah 5
KitabKitab Pengkhotbah
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
21
pasal 4
pasal 6

Pengkhotbah 5 (disingkat Pkh 5) adalah pasal kelima Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.[1][2][3]

Teks

Struktur

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 3

Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. (TB)[4]

Sebuah nazar adalah sebuah janji yang serius kepada Allah yang harus ditepati. Orang percaya PB berikrar untuk hidup terpisah dari dosa dan mengabdi kepada Allah ketika mereka berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus (lihat 1Kor 11:20). Mencari kesenangan-kesenangan dosa setelah berikrar demikian kepada Allah mendatangkan murka dan hukuman-Nya, sebab itu berarti bahwa ikrar tersebut hanya dusta. Berbohong kepada Allah dapat mendatangkan hukuman berat (misalnya Ananias dan Safira, lihat Kis 5:1–11).[5]

Ayat 9

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. (TB)[6]

Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:19–21).[5]

Penomoran ayat

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, pasal ini terdiri dari 19 ayat, tetapi dalam Alkitab bahasa Inggris, pasal ini terdiri dari 20 ayat. Perbandingan penomorannya adalah sebagai berikut:

Alkitab bahasa Indonesia Alkitab bahasa Inggris
Pasal Ayat Chapter Verse
4 17 5 1
5 1-19 5 2-20

Referensi

  1. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
  2. ^ W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
  3. ^ Emanuel Gerrit Singgih. 2001. Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  4. ^ Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor Pengkhotbah 5:4 - Sabda.org
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor Pengkhotbah 5:10 - Sabda.org

Pranala luar