Syi'ah: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
←Mengalihkan ke Syiah Tag: Pengalihan baru Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
#alih [[Syiah]] |
|||
{{Syi'ah}} |
|||
'''Syi’ah''' ([[Bahasa Arab]]: '''شيعة''', [[Bahasa Persia]]: '''شیعه''') ialah [[sekte]] yang Menyimpang dari ajaran Islam. penganut Syi'ah.<ref>[https://fas.org/irp/crs/RS21745.pdf Christopher M. Blanchard, "Islam: Sunni and Syi'ah], Conggressional Research Service, 2010</ref> Madzhab [[Dua Belas Imam]] atau Itsna Asyariyyah merupakan yang terbanyak jumlah penganutnya dalam sekte ini, dan istilah Syi'ah secara umum sering dipakai merujuk pada mazhab ini. Pada umumnya, Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga [[Khalifah]] pertama, seperti juga Sunni menolak [[Imamah]] Syi'ah setelah [[Ali bin Abi Thalib]]. Madzhab Syi'ah [[Zaidiyyah]] termasuk Syi'ah yang tidak menolak kepemimpinan tiga Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. |
|||
Secara bahasa, kata "Syi'ah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-nya adalah "Syiya'an" ('''شِيَعًا'''). ''Syī`ī '' (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari sekte tersebut. |
|||
== Etimologi == |
|||
[[Berkas:Mawla.jpg|thumb|left|185px|Perangko [[Iran]] bertuliskan Hadits Gadir Kum. Ketika itu Nabi Muhammad menyebut Ali sebagai ''mawla''.]] |
|||
Istilah ''Syi'ah'' berasal dari [[Bahasa Arab]] (شيعة) "Syī`ah". Lafadz ini merupakan bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah disebut "Syī`ī" (شيعي). |
|||
"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" (شيعة علي) yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya [[Surat Al Bayyinah|Q.S. Al-Bayyinah]] ayat "khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun".<ref>Riwayat di Durul Mansur milik Jalaluddin As-Suyuti</ref> |
|||
Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Kaum yang berkumpul atas suatu perkara.<ref>Tahdzibul Lughah, 3/61, karya Azhari dan Tajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi. Dinukil dari kitab Firaq Mu'ashirah, 1/31, karya Dr. Ghalib bin 'Ali Al-Awaji</ref> |
|||
Adapun menurut terminologi Islam, kata ini bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa [[Ali bin Abu Thalib]] adalah yang paling utama di antara para [[Sahabat Nabi|sahabat]] dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim, demikian pula anak cucunya.<ref>Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karya Ibnu Hazm</ref> |
|||
Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah mengalami perpecahan sebagaimana [[Sunni]] juga mengalami perpecahan. |
|||
== Ikhtisar == |
|||
[[Berkas:Muslim distribution.jpg|thumb|right|450px|Peta demografi persebaran dan perbandingan populasi Sunni (hijau muda) dengan Syi'ah (hijau tua).]] |
|||
Muslim Syi'ah percaya bahwa [[Ahlul Bait|Keluarga Muhammad]] (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang [[Qur'an]] dan [[Islam]], guru terbaik tentang Islam setelah Nabi [[Muhammad]], dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi [[Sunnah]]. |
|||
Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa [[Ali bin Abi Thalib]], yaitu sepupu dan menantu [[Muhammad]] dan kepala keluarga [[Ahlul Bait]], adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan [[khalifah]] lainnya yang diakui oleh Muslim [[Sunni]]. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad. |
|||
Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan [[Sunni]] dalam penafsiran [[Al-Qur'an]], [[Hadits]], mengenai [[Sahabat]], dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh [[perawi]] [[Hadits]] dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari [[Ahlul Bait]], sementara yang lainnya seperti [[Abu Hurairah]] tidak dipergunakan. |
|||
Tanpa memperhatikan perbedaan tentang [[khalifah]], Syi'ah mengakui otoritas [[Imam Syi'ah]] (juga dikenal dengan ''Khalifah Ilahi'') sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini. |
|||
== Doktrin == |
|||
Dalam Syi'ah, ada ''Ushulud-din'' (perkara pokok dalam agama) dan ''Furu'ud-din'' (perkara cabang dalam agama). Syi'ah memiliki lima perkara pokok, yaitu: |
|||
# [[Tauhid]], bahwa Tuhan adalah Maha Esa. |
|||
# Al-‘Adl, bahwa Tuhan adalah Mahaadil. |
|||
# An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia. |
|||
# Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian. |
|||
# Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya Hari Kebangkitan. |
|||
Dalam perkara ke-[[nabi]]-an, Syi'ah berkeyakinan bahwa: |
|||
# Jumlah nabi dan rasul Tuhan adalah 124.000. |
|||
# Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad. |
|||
# Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan. |
|||
# Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, Imam Hasan, Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam Husain adalah manusia-manusia suci sebagaimana Nabi Muhammad. |
|||
# [[Al-Qur'an]] adalah mukjizat kekal Nabi Muhammad. |
|||
== Sekte-sekte == |
|||
[[Berkas:Branch of Shi'a Islam.png|800px|thumb|center|Sekilas aliran Syi'ah dan cabang-cabangnya.]] |
|||
Aliran Syi'ah dalam sejarahnya terpecah-pecah dalam masalah Imamiyyah. Sekte terbesar adalah Dua Belas Imam, diikuti oleh Zaidiyyah dan Ismailiyyah. Ketiga kelompok terbesar itu mengikuti garis yang berbeda Imamiyyah, yakni: |
|||
=== Dua Belas Imam === |
|||
{{utama|Dua Belas Imam}} |
|||
Disebut juga Imamiyyah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam) karena mereka percaya bahwa yang berhak memimpin kaum Muslim hanyalah para Imam dari Ahlul-Bait, dan mereka meyakini adanya dua belas Imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan Imamnya adalah: |
|||
# [[Ali bin Abi Thalib]] ([[600]]–[[661]]), juga dikenal dengan ''Amirul Mukminin'' |
|||
# [[Hasan bin Ali]] ([[625]]–[[669]]), juga dikenal dengan ''Hasan al-Mujtaba'' |
|||
# [[Husain bin Ali]] ([[626]]–[[680]]), juga dikenal dengan ''Husain asy-Syahid'' |
|||
# [[Ali bin Husain]] ([[658]]–[[713]]), juga dikenal dengan ''Ali Zainal Abidin'' |
|||
# Muhammad bin Ali ([[676]]–[[743]]), juga dikenal dengan ''[[Muhammad al-Baqir]]'' |
|||
# Jafar bin Muhammad ([[703]]–[[765]]), juga dikenal dengan ''[[Ja'far ash-Shadiq]]'' |
|||
# Musa bin Ja'far ([[745]]–[[799]]), juga dikenal dengan ''[[Musa al-Kadzim]]'' |
|||
# Ali bin Musa ([[765]]–[[818]]), juga dikenal dengan ''[[Ali ar-Ridha]]'' |
|||
# Muhammad bin Ali ([[810]]–[[835]]), juga dikenal dengan ''[[Muhammad al-Jawad]]'' atau Muhammad at Taqi |
|||
# Ali bin Muhammad ([[827]]–[[868]]), juga dikenal dengan ''[[Ali al-Hadi]]'' |
|||
# Hasan bin Ali ([[846]]–[[874]]), juga dikenal dengan ''[[Hasan al-Askari]]'' |
|||
# Muhammad bin Hasan ([[868]]—), juga dikenal dengan ''[[Muhammad al-Mahdi]]'' |
|||
=== Zaidiyyah === |
|||
{{utama|Zaidiyyah}} |
|||
Disebut juga Syi'ah Lima Imam karena merupakan pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka dianggap moderat karena tidak menganggap ketiga khalifah sebelum 'Ali tidak sah. Urutan Imamnya adalah: |
|||
# [[Ali bin Abi Thalib]] ([[600]]–[[661]]), juga dikenal dengan ''Amirul Mukminin'' |
|||
# [[Hasan bin Ali]] ([[625]]–[[669]]), juga dikenal dengan ''Hasan al-Mujtaba'' |
|||
# [[Husain bin Ali]] ([[626]]–[[680]]), juga dikenal dengan ''Husain asy-Syahid'' |
|||
# [[Ali bin Husain]] ([[658]]–[[713]]), juga dikenal dengan ''Ali Zainal Abidin'' |
|||
# [[Zaid bin Ali]] ([[658]]–[[740]]), juga dikenal dengan ''Zaid bin Ali asy-Syahid'', adalah anak Ali bin Husain dan saudara tiri Muhammad al-Baqir. |
|||
=== Ismailiyyah === |
|||
{{utama|Ismailiyyah}} |
|||
Disebut juga Syi'ah Tujuh Imam karena mereka meyakini tujuh Imam, dan mereka percaya bahwa Imam ketujuh ialah Isma'il. Urutan Imamnya adalah: |
|||
# [[Ali bin Abi Thalib]] ([[600]]–[[661]]), juga dikenal dengan ''Amirul Mukminin'' |
|||
# [[Hasan bin Ali]] ([[625]]–[[669]]), juga dikenal dengan ''Hasan al-Mujtaba'' |
|||
# [[Husain bin Ali]] ([[626]]–[[680]]), juga dikenal dengan ''Husain asy-Syahid'' |
|||
# [[Ali bin Husain]] ([[658]]–[[713]]), juga dikenal dengan ''Ali Zainal Abidin'' |
|||
# Muhammad bin Ali ([[676]]–[[743]]), juga dikenal dengan ''[[Muhammad al-Baqir]]'' |
|||
# Ja'far bin Muhammad bin Ali ([[703]]–[[765]]), juga dikenal dengan ''[[Ja'far ash-Shadiq]]'' |
|||
# Ismail bin Ja'far ([[721]] – [[755]]), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim. |
|||
# Ja'bar Al Basith bin Abu Rabi (820 - 881), adalah anak angkat Ja'far ash- Shadiq |
|||
== Status == |
|||
=== Indonesia === |
|||
Di Indonesia, [[Suryadharma Ali]] selaku menteri agama, di gedung DPR pada 25 Januari 2012 menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama menyatakan Syiah bukan Islam, "Selain itu, Pengurus Besar [[Nadhlatul Ulama]] (PBNU) pernah mengeluarkan surat resmi No.724/A.II.03/101997, tertanggal 14 Oktober 1997, ditandatangani Rais Am, M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam Anwar, yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propaganda Syiah dan perlunya umat Islam Indonesia memahami perbedaan prinsip ajaran Syiah dengan Islam. "Menag juga mengatakan Kemenag mengeluarkan surat edaran no. D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang hal ihwal mengenai golongan Syiah, menyatakan Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam." Majelis Ulama Indonesia sejak lama telah mengeluarkan fatwa penyimpangan Syi'ah dan terus mengingatkan umat muslim seperti pada Rakernas MUI 7 Maret 1984<ref>http://www.beritasatu.com/nasional/27980-menag-syiah-bukan-islam.html</ref> Selain itu, MUI Pusat telah menerbitkan buku panduan mengenai paham Syi’ah pada bulan September 2013 lalu berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”.<ref>http://www.scribd.com/doc/183188603/BUKU-PANDUAN-MUI-MENGENAL-MEWASPADAI-PENYIMPANGAN-SYI-AH-DI-INDONESIA#download</ref><ref>http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/03/mui-minta-umat-islam-mewaspadai-aliran-syiah</ref> |
|||
=== Malaysia === |
|||
Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa Syi'ah adalah sekte yang menyimpang dari Hukum Syariat dan Undang–Undang Islam yang berlaku di Malaysia, dan melarang penyebaran ajaran mereka di Malaysia.<ref>{{cite news| url= http://international.okezone.com/read/2013/09/10/411/863923/redirect |title= Malaysia Akan Tindak Tegas Penceramah Syiah |date= 10 September 2013 |author= Andreas Gerry Tuwo |website= Okezone.com |accessdate= 22 September 2013}}</ref><ref>{{cite web| title=Syiah Di Malaysia |url= http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/syiah-di-malaysia |website=e-fatwa.gov.my |publisher= Bahagian Pengurusan Fatwa, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) |accessdate= 22 September 2013}}</ref> |
|||
=== Yordania === |
|||
Pada Juli tahun 2005, Raja [[Abdullah II dari Yordania]] mengadakan sebuah Konferensi Islam Internasional yang mengundang 200 ulama dari 50 negara, dengan tema "Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern" (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.) Di Amman, ulama-ulama tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan yang dikenal dengan sebutan [[Risalah Amman]], yang menyerukan toleransi dan persatuan antar [[dunia Islam|umat Islam]] dari berbagai golongan dan mazhab yang berbeda-beda.<ref name="J47">"[http://merln.ndu.edu/archive/icg/terrorismjordans911.pdf Jordan's 9/11: Dealing With Jihadi Islamism]", Crisis Group Middle East Report N°47, 23 November 2005</ref> |
|||
== Hubungan Sunni-Syi'ah == |
|||
Hubungan antara [[Sunni]] dan Syi'ah telah mengalami kontroversi sejak masa awal terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut [[Bani Umayyah]] dan para pengikut [[Ali bin Abi Thalib]]. Sebagian kaum Sunni menyebut kaum Syi'ah dengan nama ''Rafidhah'', yang menurut etimologi bahasa Arab bermakna ''meninggalkan''.<ref>Al-Qamus Al-Muhith, hal. 829</ref> <!--Dalam terminologi syariat Sunni, Rafidhah bermakna "mereka yang menolak ''imamah'' (kepemimpinan) [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab]], berlepas diri dari keduanya, dan sebagian sahabat yang mengikuti keduanya". |
|||
Sebagian Sunni menganggap ''firqah'' (golongan) ini tumbuh tatkala seorang [[Yahudi]] bernama [[Abdullah bin Saba]] yang menyatakan dirinya masuk Islam, mendakwakan kecintaan terhadap [[Ahlul Bait]], terlalu memuja-muji [[Ali bin Abu Thalib]], dan menyatakan bahwa Ali mempunyai wasiat untuk mendapatkan [[khalifah|kekhalifahan]]. Syi'ah menolak keras hal ini. Menurut Syiah, Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif. |
|||
Namun terdapat pula kaum Syi'ah yang tidak membenarkan anggapan Sunni tersebut. Golongan [[Zaidiyyah]] misalnya, tetap menghormati sahabat Nabi yang menjadi khalifah sebelum [[Ali bin Abi Thalib]].--> Mereka juga menyatakan bahwa terdapat riwayat-riwayat Sunni yang menceritakan pertentangan di antara [[Sahabat Nabi|para sahabat]] mengenai masalah imamah [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]].<ref>Baca al-Ghadir, al-Muroja'ah, Akhirnya Kutemukan Kebenaran, dll</ref> |
|||
=== Istilah Rafidhah === |
|||
Sebutan Rafidhah erat kaitannya dengan sebutan Imam [[Zaid bin Ali]] yaitu anak dari Imam [[Ali Zainal Abidin]], yang bersama para pengikutnya memberontak kepada Khalifah Bani Umayyah [[Hisyam bin Abdul-Malik]] bin Marwan pada tahun 121 H.<ref>Badzlul Majhud, 1/86</ref> |
|||
* Syaikh [[Abu al-Hasan al-Asy'ari|Abul Hasan Al-Asy'ari]] berkata: "Zaid bin Ali adalah seorang yang melebihkan [[Ali bin Abu Thalib]] atas seluruh [[Sahabat Nabi|shahabat Rasulullah]], mencintai [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]], dan memandang bolehnya memberontak terhadap para pemimpin yang jahat. Maka ketika ia muncul di [[Kufah]], di tengah-tengah para pengikut yang membai'atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]]. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka ia katakan kepada mereka: "Kalian tinggalkan aku?" Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan ''Rafidhah'' dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka "''Rafadhtumuunii''".<ref>Maqalatul Islamiyyin, 1/137</ref> |
|||
* Abdullah bin [[Imam Hambali|Ahmad bin Hanbal]] berkata: "Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu? Maka dia (Imam Ahmad) menjawab: 'Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakar dan Umar'."<ref>Ash-Sharimul Maslul ‘Ala Syatimir Rasul hal. 567, karya [[Ibnu Taimiyyah]]</ref> |
|||
* Pendapat juga diutarakan oleh [[Imam Syafi'i]]. Ia pernah mengutarakan pendapatnya mengenai Syi'ah dalam ''diwan asy-Syafi'i'' melalui penggalan syairnya: "Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad, Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.", Dia juga berkata, "Mereka mengatakan, ‘Kalau begitu Anda telah menjadi Rafidhi?’ Saya katakan, ‘Sekali-kali tidak… tidaklah al-Rafdh (menolak Khalifah Abu Bakar dan Umar) itu agamaku, tidak juga keyakinanku." Imam Asy-Syafi'i berkata: "Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah." () <ref>Adabus Syafi’i, m/s. 187, al-Manaqib karya al-Baihaqiy, 1/468 dan Sunan al-Kubra, 10/208. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486.</ref> |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Bacaan lanjutan == |
|||
* {{Cite encyclopedia | encyclopedia = [[Encyclopædia Britannica Online]] | publisher = Encyclopædia Britannica, Inc.}} |
|||
* {{Cite encyclopedia | encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] | publisher=Center for Iranian Studies, Columbia University| isbn=1-56859-050-4}} |
|||
*{{Cite encyclopedia | encyclopedia = Encyclopaedia of Islam and the Muslim world; vol.1 | last = Martin | first = Richard C. | publisher = MacMillan | isbn=0-02-865604-0}} |
|||
* {{Cite book|last = Corbin|first = Henry|authorlink = Henry Corbin|coauthors = |title = History of Islamic Philosophy, Translated by Liadain Sherrard, [[Philip Sherrard]]|publisher = London; Kegan Paul International in association with Islamic Publications for The Institute of Ismaili Studies |year = 1993 (original French 1964)|isbn = 0-7103-0416-1}} |
|||
* {{Cite book| last = Dakake | first = Maria Massi | authorlink = | title =The Charismatic Community: Shi'ite Identity in Early Islam | publisher = SUNY Press | year = 2008 | isbn = 0-7914-7033-4}} |
|||
* {{Cite book| last=Holt | first=P. M. | coauthors=[[Bernard Lewis]] | title=Cambridge History of Islam, Vol. 1 | year=1977a | publisher=Cambridge University Press | isbn=0-521-29136-4}} |
|||
* {{Cite book| last=Lapidus| first=Ira | title=A History of Islamic Societies | publisher=Cambridge University Press | year=2002 | edition=2nd | isbn=978-0-521-77933-3}} |
|||
* {{Cite book| last=Momen | first=Moojan | authorlink= | title= An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelve| publisher=Yale University Press | year=1985 | isbn=0-300-03531-4}} |
|||
* {{Cite book| last=Sachedina | first=Abdulaziz Abdulhussein | authorlink=Abdulaziz Sachedina | title= The Just Ruler (al-sultān Al-ʻādil) in Shīʻite Islam: The Comprehensive Authority of the Jurist in Imamite Jurisprudence| publisher=Oxford University Press US | year=1988 | isbn=0-19-511915-0}} |
|||
* {{Cite book| last=Tabatabaei | first=Sayyid Mohammad Hosayn | coauthors=[[Seyyed Hossein Nasr]] (translator) | authorlink=Muhammad Husayn Tabatabaei | title= Shi'ite Islam |
|||
| publisher=Suny press| year=1979 | isbn=0-87395-272-3}} |
|||
* Peter J. Chelkowski (ed.), ''Eternal Performance: Taziyah and Other Shiite Rituals'' (Salt lake City (UT), Seagull Books, 2010) (Seagull Books - Enactments). |
|||
* {{Cite book| last=Corbin | first=Henry | authorlink=Henry Corbin | title= History of Islamic Philosophy, translated by Liadain Sherrard and [[Philip Sherrard]] | publisher=Kegan Paul International in association with Islamic Publications for The Institute of Ismaili Studies| year=1993 | isbn=0-7103-0416-1}} |
|||
* {{Cite book| last=Dabashi| first=Hamid | title=[http://www.hup.harvard.edu/catalog.php?isbn=9780674064287 Shi'ism: A Religion of Protest] | publisher=Harvard University Press | year=2011 | isbn= 978-0674-06428-7}} |
|||
* {{Cite book| last=Halm| first=Heinz | title=Shi'ism | publisher=Edinburgh University Press | year=2004 | isbn=0-7486-1888-0}} |
|||
* {{Cite book| last=Halm| first=Heinz | title=The Shi'ites: A Short History | publisher=Markus Wiener Pub | year=2007 | isbn=1-55876-437-2}} |
|||
* {{Cite book| last=Lalani| first=Arzina R. | title=Early Shi'i Thought: The Teachings of Imam Muhammad Al-Baqir | publisher=I.B.Tauris | year=2000 | isbn=1-86064-434-1}} |
|||
* {{Cite book| last=Momen| first=Moojan | title=An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shi'ism | publisher=Yale University Press | year=1985 | isbn=0-300-03499-7}} |
|||
* {{Cite book| last = Shirazi | first = Sultanu'l-Wa'izin | title = Peshawar Nights, A Transcript of a Dialogue between Shia and Sunni scholars | publisher = [[Ansariyan Publications]] | url = http://www.al-islam.org/peshawar/index.html | isbn = 978-964-438-320-5}} |
|||
* {{Cite book| last=Nasr| first=Seyyed Hossein | coauthors=[[Hamid Dabashi]] | authorlink=Seyyed Hossein Nasr | title=Expectation of the Millennium: Shiʻism in History | publisher=SUNY Press | year=1989 | isbn=0-88706-843-X}} |
|||
* {{Cite book| last=Rogerson| first=Barnaby | title=The Heirs of Muhammad: Islam's First Century and the Origins of the Sunni Shia split | publisher=Overlook Press | year=2007 | isbn=1-58567-896-1}} |
|||
* {{Cite book| last=Wollaston| first=Arthur N. | title=The Sunnis and Shias | publisher=Kessinger Publishing | year=2005 | isbn=1-4254-7916-2}} |
|||
* {{Cite book| last=Moosa| first=Matti | title=Extremist Shiites: The Ghulat Sects | publisher=Syracuse University Press | year=1988 | isbn=0-8156-2411-5}} |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Imam Syi'ah]] |
|||
* [[Ayatullah]] |
|||
== Pranala luar == |
|||
* {{en}} ''[https://fas.org/irp/crs/RS21745.pdf Islam: Sunnis and Shiites]'' (CRS Report for Congress), oleh Christopher M. Blanchard |
|||
* {{id}} ''[http://dl.dropboxusercontent.com/s/z1moxxf83pxh22g/183188603-BUKU-PANDUAN-MUI-MENGENAL-MEWASPADAI-PENYIMPANGAN-SYI-AH-DI-INDONESIA.pdf Buku Panduan MUI Mengenai Syi'ah]'' oleh [[MUI]] Pusat |
|||
=== Situs Syi'ah === |
|||
* [http://www.albayyinat.net/buljul09.html Buletin Ash-Showaiq dari al-Bayyinat] |
|||
* [http://rsalafy.wordpress.com/category/tema/syiah/ Artikel Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah tentang Syi'ah] |
|||
* [http://firanda.com/index.php/artikel/aqidah/235-aqidah-syiah-mencela-sahabat-mencela-quran-mencela-hadits-mencela-allah-mencela-nabi-mencela-ahlul-bait/ Aqidah Syi'ah Mencela Sahabat = Mencela Qur'an = Mencela Hadits = Mencela Allah = Mencela Nabi = Mencela Ahlul Bait] |
|||
{{Pembagian mazhab}} |
|||
[[Kategori:Islam]] |
|||
[[Kategori:Syi'ah| ]] |
|||
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]] |
Revisi terkini sejak 20 April 2019 06.18
Mengalihkan ke: