Pariwisata di Bhutan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Drukair Airbus A319 at Paro Airport No1.jpg|right|thumb|300px|Penumpang turun dari pesawat [[Keluarga Airbus A320|Airbus A319]] [[Druk Air]] di [[Bandar Udara Paro]]]]
[[Berkas:Drukair Airbus A319 at Paro Airport No1.jpg|ka|jmpl|300px|Penumpang turun dari pesawat [[Keluarga Airbus A320|Airbus A319]] [[Druk Air]] di [[Bandar Udara Paro]]]]
'''Pariwisata di [[Bhutan]]''' dimulai pada tahun 1974, ketika Pemerintah Bhutan, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan untuk mempromosikan tradisi dan budaya negara Bhutan yang unik ke dunia luar, membuka isolasi negaranya untuk orang asing. Pada tahun 1974, 287 wisatawan mengunjungi Bhutan. Sejak itu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bhutan telah meningkat menjadi 2.850 pada tahun 1992, meningkat drastis menjadi 7.158 pada tahun 1999.<ref name="Digital himilaya">
'''Pariwisata di [[Bhutan]]''' dimulai pada tahun 1974, ketika Pemerintah Bhutan, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan untuk mempromosikan tradisi dan budaya negara Bhutan yang unik ke dunia luar, membuka isolasi negaranya untuk orang asing. Pada tahun 1974, 287 wisatawan mengunjungi Bhutan. Sejak itu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bhutan telah meningkat menjadi 2.850 pada tahun 1992, meningkat drastis menjadi 7.158 pada tahun 1999.<ref name="Digital himilaya">
{{cite web|author=Dorji, Tandi|url=http://www.thlib.org/static/reprints/jbs/JBS_03_01_03.pdf|title=Sustainability of Tourism in Bhutan|publisher=Digital Himilaya|accessdate=August 10, 2008}}</ref> Pada akhir tahun 1980-an pariwisata memberikan kontribusi sebesar 2 juta [[Dolar Amerika Serikat]] kepada pendapatan tahunan.
{{cite web|author=Dorji, Tandi|url=http://www.thlib.org/static/reprints/jbs/JBS_03_01_03.pdf|title=Sustainability of Tourism in Bhutan|publisher=Digital Himilaya|accessdate=August 10, 2008}}</ref> Pada akhir tahun 1980-an pariwisata memberikan kontribusi sebesar 2 juta [[Dolar Amerika Serikat]] kepada pendapatan tahunan.
Baris 5: Baris 5:
Meskipun terbuka untuk asing, pemerintah sangat menyadari kedatangan para wisatawan memiliki dampak terhadap lingkungan pada pemandangan Bhutan yang unik dan hampir belum terjamah dan kebudayaannya. Oleh karena itu, mereka telah membatasi tingkat aktivitas wisata dari awal, lebih memilih pariwisata yang berkualitas tinggi. Sampai tahun 1991, ''Bhutan Tourism Corporation'' (BTC), sebuah badan kuasi-otonom dan mandiri, menerapkan kebijakan pariwisata pemerintah.<ref name="Digital himilaya"/> Pemerintah Bhutan, bagaimanapun, diprivatisasi oleh Korporasi pada bulan Oktober 1991, memfasilitasi investasi sektor swasta dan aktivitasnya. Akibatnya, saat ini lebih dari 75 perusahaan wisata resmi beroperasi di negara itu.<ref name="Digital himilaya"/>
Meskipun terbuka untuk asing, pemerintah sangat menyadari kedatangan para wisatawan memiliki dampak terhadap lingkungan pada pemandangan Bhutan yang unik dan hampir belum terjamah dan kebudayaannya. Oleh karena itu, mereka telah membatasi tingkat aktivitas wisata dari awal, lebih memilih pariwisata yang berkualitas tinggi. Sampai tahun 1991, ''Bhutan Tourism Corporation'' (BTC), sebuah badan kuasi-otonom dan mandiri, menerapkan kebijakan pariwisata pemerintah.<ref name="Digital himilaya"/> Pemerintah Bhutan, bagaimanapun, diprivatisasi oleh Korporasi pada bulan Oktober 1991, memfasilitasi investasi sektor swasta dan aktivitasnya. Akibatnya, saat ini lebih dari 75 perusahaan wisata resmi beroperasi di negara itu.<ref name="Digital himilaya"/>


[[Berkas:Tashichoedzong-Bhutan-2001.JPG|left|thumb|240px|Pemandangan [[Tashichoedzong]], [[Thimphu]]]]
[[Berkas:Tashichoedzong-Bhutan-2001.JPG|kiri|jmpl|240px|Pemandangan [[Tashichoedzong]], [[Thimphu]]]]


Pusat-pusat yang paling penting bagi pariwisata berada di ibukota Bhutan, [[Thimphu]], dan kota di barat [[Paro, Bhutan|Paro]], dekat [[India]]. [[Paro Taktsang|Taktshang]], sisi tebing biara (disebut juga sebagai "Sarang Harimau") yang menghadap ke Lembah Paro, merupakan salah satu atraksi di negara ini. Kuil ini sangat suci bagi umat [[Buddha]]. Bertempat di dalam kuil adalah sebuah gua di mana Keilahian Budha yang membawa agama Buddha ke Bhutan berpuasa selama 90 hari karena ia memerangi setan-setan yang menghuni lembah ini, dalam rangka untuk menyebarkan agama Buddha. Kuil telah berdiri selama lebih dari seribu tahun, namun telah mengalami dua kebakaran di mana kerusakan telah diperbaiki. [[Druk Air]] merupakan maskapai penerbangan satu-satunya yang beroperasi di Bhutan, namun sekarang ini dilayani juga oleh [[Buddha Air]].<ref>{{cite news
Pusat-pusat yang paling penting bagi pariwisata berada di ibu kota Bhutan, [[Thimphu]], dan kota di barat [[Paro, Bhutan|Paro]], dekat [[India]]. [[Paro Taktsang|Taktshang]], sisi tebing biara (disebut juga sebagai "Sarang Harimau") yang menghadap ke Lembah Paro, merupakan salah satu atraksi di negara ini. Kuil ini sangat suci bagi umat [[Buddha]]. Bertempat di dalam kuil adalah sebuah gua di mana Keilahian Budha yang membawa agama Buddha ke Bhutan berpuasa selama 90 hari karena ia memerangi setan-setan yang menghuni lembah ini, dalam rangka untuk menyebarkan agama Buddha. Kuil telah berdiri selama lebih dari seribu tahun, tetapi telah mengalami dua kebakaran di mana kerusakan telah diperbaiki. [[Druk Air]] merupakan maskapai penerbangan satu-satunya yang beroperasi di Bhutan, tetapi sekarang ini dilayani juga oleh [[Buddha Air]].<ref>{{cite news
|last = Ionides
|last = Ionides
|first = Nicholas
|first = Nicholas
Baris 27: Baris 27:
{{Topik Asia|Pariwisata di}}
{{Topik Asia|Pariwisata di}}


[[Kategori:Pariwisata di Bhutan]]
[[Kategori:Pariwisata di Bhutan| ]]

Revisi terkini sejak 6 Juni 2019 23.42

Penumpang turun dari pesawat Airbus A319 Druk Air di Bandar Udara Paro

Pariwisata di Bhutan dimulai pada tahun 1974, ketika Pemerintah Bhutan, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan untuk mempromosikan tradisi dan budaya negara Bhutan yang unik ke dunia luar, membuka isolasi negaranya untuk orang asing. Pada tahun 1974, 287 wisatawan mengunjungi Bhutan. Sejak itu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bhutan telah meningkat menjadi 2.850 pada tahun 1992, meningkat drastis menjadi 7.158 pada tahun 1999.[1] Pada akhir tahun 1980-an pariwisata memberikan kontribusi sebesar 2 juta Dolar Amerika Serikat kepada pendapatan tahunan.

Meskipun terbuka untuk asing, pemerintah sangat menyadari kedatangan para wisatawan memiliki dampak terhadap lingkungan pada pemandangan Bhutan yang unik dan hampir belum terjamah dan kebudayaannya. Oleh karena itu, mereka telah membatasi tingkat aktivitas wisata dari awal, lebih memilih pariwisata yang berkualitas tinggi. Sampai tahun 1991, Bhutan Tourism Corporation (BTC), sebuah badan kuasi-otonom dan mandiri, menerapkan kebijakan pariwisata pemerintah.[1] Pemerintah Bhutan, bagaimanapun, diprivatisasi oleh Korporasi pada bulan Oktober 1991, memfasilitasi investasi sektor swasta dan aktivitasnya. Akibatnya, saat ini lebih dari 75 perusahaan wisata resmi beroperasi di negara itu.[1]

Pemandangan Tashichoedzong, Thimphu

Pusat-pusat yang paling penting bagi pariwisata berada di ibu kota Bhutan, Thimphu, dan kota di barat Paro, dekat India. Taktshang, sisi tebing biara (disebut juga sebagai "Sarang Harimau") yang menghadap ke Lembah Paro, merupakan salah satu atraksi di negara ini. Kuil ini sangat suci bagi umat Buddha. Bertempat di dalam kuil adalah sebuah gua di mana Keilahian Budha yang membawa agama Buddha ke Bhutan berpuasa selama 90 hari karena ia memerangi setan-setan yang menghuni lembah ini, dalam rangka untuk menyebarkan agama Buddha. Kuil telah berdiri selama lebih dari seribu tahun, tetapi telah mengalami dua kebakaran di mana kerusakan telah diperbaiki. Druk Air merupakan maskapai penerbangan satu-satunya yang beroperasi di Bhutan, tetapi sekarang ini dilayani juga oleh Buddha Air.[2]

Visa ke Bhutan diperoleh melalui kedutaan atau konsulat di negara Anda.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Dorji, Tandi. "Sustainability of Tourism in Bhutan" (PDF). Digital Himilaya. Diakses tanggal August 10, 2008. 
  2. ^ Ionides, Nicholas (9 April 2008). "Bhutan's Druk Air looks to expand". Airline Business. Diakses tanggal 2008-08-10. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]