Lompat ke isi

Tipologi Tripolar (teologi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT64Theodorus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(11 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Tipologi Tripolar''' adalah salah satu pendekatan pada [[Teologi agama-agama|Teologi Agama-agama]] yang dipopulerkan oleh [[Alan Race]].<ref name="Markham">{{en}} Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". Dalam ''The Blackwell Companion to Modern Theology''. Gareth Jones (Ed.). Malden, MA: Blackwell Publishing.</ref> Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam diskursus teologi agama-agama.<ref name="Kärkkäinen">{{en}} Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. ''Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions''. Burlington: Ashgate.</ref> Tipologi tripolar digunakan untuk memetakan beragam pendekatan para [[teolog]] dan non-teolog [[Kristen]] mengenai relasi [[kekristenan]] dengan [[agama|agama-agama]] lain.<ref name="Race">{{en}} Alan Race. 1983. ''Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions''. Maryknoll, NY: Orbis Books.</ref> Pemetaan ini didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama lain di luar Kristen.<ref name="Race"/> Ketiga tipologi tersebut adalah [[eksklusivisme]], [[inklusivisme]] dan [[pluralisme]].<ref name="Jones">{{en}} Charles B. Jones. 2005. ''The View from Mars Hill: Christianity in the Landscape of World Religions''. Cambridge, MA: Cowley Publications.</ref>
{{inuse|15 April}}
[[Berkas:Alanrace.png|thumb|200px|right|Alan Race, teolog yang mempopulerkan pendekatan tipologi tripolar dalam Teologi Agama-agama]]
'''Tipologi Tripolar''' adalah salah satu pendekatan pada [[Teologi agama-agama|Teologi Agama-agama]] yang dipopulerkan oleh [[Alan Race]].<ref name="Markham">{{en}} Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". Dalam ''The Blackwell Companion to Modern Theology''. Gareth Jones (Ed.). Malden, MA: Blackwell Publishing.</ref> Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam diskursus teologi agama-agama.<ref name="Kärkkäinen">{{en}} Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. ''Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions''. Burlington: Ashgate.</ref> Tipologi tripolar digunakan untuk memetakan beragam pendekatan para [[teolog]] dan non-teolog [[Kristen]] mengenai relasi [[kekristenan]] dengan [[agama|agama-agama]] lain.<ref name="Race">{{en}} Alan Race. 1983. ''Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions''. Maryknoll, NY: Orbis Books.</ref> Pemetaan ini didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama lain di luar Kristen.<ref name="Race"></ref> Ketiga tipologi tersebut adalah [[eksklusivisme]], [[inklusivisme]] dan [[pluralisme]].<ref name="Jones">{{en}} Charles B. Jones. 2005. ''The View from Mars Hill: Christianity in the Landscape of World Religions''. Cambridge, MA: Cowley Publications.</ref>


==Eksklusivisme==
== Eksklusivisme ==
{{main|Eksklusivisme}}
{{main|Eksklusivisme}}
'''Eksklusivisme''' adalah pandangan yang mengatakan bahwa [[kebenaran]] dan [[keselamatan]] hanya ada di dalam agama Kristen, sedangkan tradisi agama yang lain tidak mendatangkan keselamatan.<ref name="Jones"></ref><ref name="WCC">{{id}} Dewan Gereja-gereja se-Dunia. cet. ke-6 2005. '' Iman Sesamaku dan Imanku: Untuk Memperkaya Penghayatan Theologi Kita melalui Dialog antar Agama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Agama-agama lain di luar kekeristenan dianggap tidak dapat menyelamatkan, karena itu orang beragama lain harus dikristenkan.<ref name="Knitter">{{id}} Paul F. Kintter. 2008. ''Pengantar Teologi Agama-agama''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Eksklusivisme merupakan karakteristik dari kebanyakan kelompok Kristen yang [[konservatif]], terutama kalangan [[Injili]].<ref name="Markham"></ref> Salah satu tokoh yang mewakili pandangan ini adalah [[Karl Barth]].<ref name="Knitter"></ref>
'''Eksklusivisme''' adalah pandangan yang mengatakan bahwa [[kebenaran]] dan [[keselamatan]] hanya ada di dalam agama Kristen, sedangkan tradisi agama lain di luar Kristen tidak mendatangkan keselamatan.<ref name="Jones"/><ref name="WCC">{{id}} Dewan Gereja-gereja se-Dunia. cet. ke-6 2005. '' Iman Sesamaku dan Imanku: Untuk Memperkaya Penghayatan Theologi Kita melalui Dialog antar Agama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Agama-agama lain di luar kekeristenan dianggap tidak dapat menyelamatkan, karena itu orang beragama lain harus dikristenkan.<ref name="Knitter">{{id}} Paul F. Kintter. 2008. ''Pengantar Teologi Agama-agama''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Eksklusivisme merupakan karakteristik dari kebanyakan kelompok Kristen yang [[konservatif]], terutama kalangan [[Injili]].<ref name="Markham"/> Salah satu tokoh yang mewakili pandangan ini adalah [[Karl Barth]].<ref name="Knitter"/>


==Inklusivisme==
== Inklusivisme ==
{{main|Inklusivisme}}
{{main|Inklusivisme}}
'''Inklusivisme''' adalah sikap atau pandangan yang melihat bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikarunia rahmat dari [[Allah]] dan bisa diselamatkan, namun pemenuhan keselamatan hanya ada di dalam [[Yesus Kristus]].<ref name="Jones"></ref> Kristus hadir dan berkeja juga di kalangan mereka yang mungkin tidak mengenal Kristus secara pribadi.<ref name="WCC"></ref> Dalam pandangan ini, orang-orang dari agama lain, melalui [[anugerah]] atau [[rahmat]] Kristus, diikutsertakan dalam rencana keselamatan [[Allah]].<ref name="WCC"></ref> Inklusivisme terbagi dalam dua model, yakni model '''''In Spite of''''' dan model '''''By Means of'''''.<ref name="Jones"></ref>
'''Inklusivisme''' adalah sikap atau pandangan yang melihat bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikarunia rahmat dari [[Allah]] dan bisa diselamatkan, tetapi pemenuhan keselamatan hanya ada di dalam [[Yesus Kristus]].<ref name="Jones"/> Kristus hadir dan berkeja juga di kalangan mereka yang mungkin tidak mengenal Kristus secara pribadi.<ref name="WCC"/> Dalam pandangan ini, orang-orang dari agama lain, melalui [[anugerah]] atau [[rahmat]] Kristus, diikutsertakan dalam rencana keselamatan [[Allah]].<ref name="WCC"/> Inklusivisme terbagi dalam dua model, yakni model '''''In Spite of''''' dan model '''''By Means of'''''.<ref name="Jones"/>


Model ''In Spite Of'', walaupun melihat [[institusi]] agama lain sebagai hambatan untuk menerima keselamatan, tidak menolak bahwa ada kemungkinan bahwa orang-orang yang beragama lain dapat diselamatkan oleh anugerah atau rahmat dari Allah.<ref name="Jones"></ref> Sementara itu model ''By Means Of'' bersikap lebih positif terhadap agama lain.<ref name="Jones"></ref> Model ini melihat bahwa Allah juga memberikan rahmat melalui Kristus di dalam agama-agama lain, dalam kepercayaan dan [[ritual]]-ritual agama lain tersebut.<ref name="Knitter"></ref> Karena rahmat dan kehadiran Kristus di dalam diri dan mealalui agama-agama lain, maka orang-orang beragama lain itu juga terorientasi ke dalam gereja Kristen, dan disebut sebagai "[[Kristen Anonim]]".<ref name="Knitter"></ref> Pandangan ini dikemukakan oleh [[Karl Rahner]].<ref name="Knitter"></ref>
Model ''In Spite of'', walaupun melihat [[institusi]] agama lain sebagai hambatan untuk menerima keselamatan, tidak menolak bahwa ada kemungkinan bahwa orang-orang yang beragama lain dapat diselamatkan oleh anugerah atau rahmat dari Allah.<ref name="Jones"/> Sementara itu model ''By Means of'' bersikap lebih positif terhadap agama lain.<ref name="Jones"/> Model ini melihat bahwa Allah juga memberikan rahmat melalui Kristus di dalam agama-agama lain, dalam kepercayaan dan [[ritual]]-ritual agama lain tersebut.<ref name="Knitter"/> Karena rahmat dan kehadiran Kristus di dalam diri dan mealalui agama-agama lain, maka orang-orang beragama lain itu juga terorientasi ke dalam gereja Kristen, dan disebut sebagai "[[Kristen Anonim]]".<ref name="Knitter"/> Pandangan ini dikemukakan oleh [[Karl Rahner]].<ref name="Knitter"/>


==Pluralisme==
== Pluralisme ==
{{main|Pluralisme}}
{{main|Pluralisme}}
'''Pluralisme''', adalah padangan bahwa Allah, yang disebut sebagai "Yang Nyata" (''The Real'') dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan.<ref name="WCC"></ref> Semua agama menuju pada satu "Yang Nyata" (''The Real'') yaitu Allah.<ref name="Knitter"></ref> Yesus Kristus dilihat sebagai salah satu dari jalan keselamatan di antara jalan-jalan keselamatan lain, bukan satu-satunya jalan keselamatan.<ref name="Jones"></ref> [[John Hick]] adalah salah satu tokoh yang menggunakan pandangan ini.<ref name="Knitter"></ref> Menurut Hick, "Yang Nyata" sebenarnya adalah satu, namun dimaknai dalam berbagai [[simbol]] dan tradisi keagamaan yang berbeda-beda.<ref name="Knitter"></ref> Pandangan ini dinilai mengesampingkan keunikan dalam agama-agama karena semua agama disamakan.<ref name="Knitter"></ref>
'''Pluralisme''', adalah padangan bahwa Allah, yang disebut sebagai "Yang Nyata" (''The Real'') dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan.<ref name="WCC"/> Semua agama menuju pada satu "Yang Nyata" (''The Real'') yaitu Allah.<ref name="Knitter"/> Yesus Kristus dilihat sebagai salah satu dari jalan keselamatan di antara jalan-jalan keselamatan lain, bukan satu-satunya jalan keselamatan.<ref name="Jones"/> [[John Hick]] adalah salah satu tokoh yang menggunakan pandangan ini.<ref name="Knitter"/> Menurut Hick, "Yang Nyata" sebenarnya adalah satu, tetapi dimaknai dalam berbagai [[simbol]] dan tradisi keagamaan yang berbeda-beda.<ref name="Knitter"/> Pandangan ini dinilai mengesampingkan keunikan dalam agama-agama karena semua agama disamakan.<ref name="Knitter"/>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Teologi Kristen]]
[[Kategori:Teologi Kristen]]
[[Kategori:Teologi Agama-agama]]
[[Kategori:Teologi Agama-agama]]
[[Kategori:Teologi]]

[[en:Tripolar Typology (Theology of Religions)]]

Revisi terkini sejak 7 Juni 2019 16.02

Tipologi Tripolar adalah salah satu pendekatan pada Teologi Agama-agama yang dipopulerkan oleh Alan Race.[1] Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam diskursus teologi agama-agama.[2] Tipologi tripolar digunakan untuk memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi kekristenan dengan agama-agama lain.[3] Pemetaan ini didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama lain di luar Kristen.[3] Ketiga tipologi tersebut adalah eksklusivisme, inklusivisme dan pluralisme.[4]

Eksklusivisme

[sunting | sunting sumber]

Eksklusivisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa kebenaran dan keselamatan hanya ada di dalam agama Kristen, sedangkan tradisi agama lain di luar Kristen tidak mendatangkan keselamatan.[4][5] Agama-agama lain di luar kekeristenan dianggap tidak dapat menyelamatkan, karena itu orang beragama lain harus dikristenkan.[6] Eksklusivisme merupakan karakteristik dari kebanyakan kelompok Kristen yang konservatif, terutama kalangan Injili.[1] Salah satu tokoh yang mewakili pandangan ini adalah Karl Barth.[6]

Inklusivisme

[sunting | sunting sumber]

Inklusivisme adalah sikap atau pandangan yang melihat bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikarunia rahmat dari Allah dan bisa diselamatkan, tetapi pemenuhan keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus.[4] Kristus hadir dan berkeja juga di kalangan mereka yang mungkin tidak mengenal Kristus secara pribadi.[5] Dalam pandangan ini, orang-orang dari agama lain, melalui anugerah atau rahmat Kristus, diikutsertakan dalam rencana keselamatan Allah.[5] Inklusivisme terbagi dalam dua model, yakni model In Spite of dan model By Means of.[4]

Model In Spite of, walaupun melihat institusi agama lain sebagai hambatan untuk menerima keselamatan, tidak menolak bahwa ada kemungkinan bahwa orang-orang yang beragama lain dapat diselamatkan oleh anugerah atau rahmat dari Allah.[4] Sementara itu model By Means of bersikap lebih positif terhadap agama lain.[4] Model ini melihat bahwa Allah juga memberikan rahmat melalui Kristus di dalam agama-agama lain, dalam kepercayaan dan ritual-ritual agama lain tersebut.[6] Karena rahmat dan kehadiran Kristus di dalam diri dan mealalui agama-agama lain, maka orang-orang beragama lain itu juga terorientasi ke dalam gereja Kristen, dan disebut sebagai "Kristen Anonim".[6] Pandangan ini dikemukakan oleh Karl Rahner.[6]

Pluralisme

[sunting | sunting sumber]

Pluralisme, adalah padangan bahwa Allah, yang disebut sebagai "Yang Nyata" (The Real) dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan.[5] Semua agama menuju pada satu "Yang Nyata" (The Real) yaitu Allah.[6] Yesus Kristus dilihat sebagai salah satu dari jalan keselamatan di antara jalan-jalan keselamatan lain, bukan satu-satunya jalan keselamatan.[4] John Hick adalah salah satu tokoh yang menggunakan pandangan ini.[6] Menurut Hick, "Yang Nyata" sebenarnya adalah satu, tetapi dimaknai dalam berbagai simbol dan tradisi keagamaan yang berbeda-beda.[6] Pandangan ini dinilai mengesampingkan keunikan dalam agama-agama karena semua agama disamakan.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". Dalam The Blackwell Companion to Modern Theology. Gareth Jones (Ed.). Malden, MA: Blackwell Publishing.
  2. ^ (Inggris) Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions. Burlington: Ashgate.
  3. ^ a b (Inggris) Alan Race. 1983. Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  4. ^ a b c d e f g (Inggris) Charles B. Jones. 2005. The View from Mars Hill: Christianity in the Landscape of World Religions. Cambridge, MA: Cowley Publications.
  5. ^ a b c d (Indonesia) Dewan Gereja-gereja se-Dunia. cet. ke-6 2005. Iman Sesamaku dan Imanku: Untuk Memperkaya Penghayatan Theologi Kita melalui Dialog antar Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  6. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Paul F. Kintter. 2008. Pengantar Teologi Agama-agama. Yogyakarta: Kanisius.