Lompat ke isi

Tari Pinggan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Tari Pinggan''' adalah sebuah tarian tunggal [[tradisional]] Dayak yang di sajikan untuk menghibur [[masyarakat]] dalam setiap acara tradisional. Misalnya: Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll.
'''Tari Pinggan''' adalah sebuah tarian tunggal [[tradisional]] Dayak yang di sajikan untuk menghibur [[masyarakat]] dalam setiap acara tradisional. Misalnya: Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll.


Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni : Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan pebedaan. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari gerakan [[silat]] tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada zaman dahulu menggunakan [[piring]] [[batu]], kini di ganti piring ''beling'' berwarna [[putih]] ), dan sepasang [[cincin]] yang terbuat dari [[timah]] ataupun [[tembaga]] seukuran Cincin [[jari tengah]] penari.
Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni: Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan pebedaan. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari gerakan [[silat]] tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada zaman dahulu menggunakan [[piring]] [[batu]], kini di ganti piring ''beling'' berwarna [[putih]] ), dan sepasang [[cincin]] yang terbuat dari [[timah]] ataupun [[tembaga]] seukuran Cincin [[jari tengah]] penari.


Kedua pinggan tersebut diangkat dan di tarikan sesuai dengan ''tebah'' atau iringan [[musik]] tradisional yang di sebut ''tebah Undup Biasa''. Sedangkan kedua cincin timah yang digunakan penari, di hentakan ke ''buntut Pinggan'' untuk saling mengisi dengan iringan tarinya.
Kedua pinggan tersebut diangkat dan di tarikan sesuai dengan ''tebah'' atau iringan [[musik]] tradisional yang di sebut ''tebah Undup Biasa''. Sedangkan kedua cincin timah yang digunakan penari, di hentakan ke ''buntut Pinggan'' untuk saling mengisi dengan iringan tarinya.


Masa kini tari Pinggan masih terpelihara secara alamiah, baik di turunkan secara turun-temurun maupun di pelajari secara individu dari kerabat maupun teman yang mempunyai keahlian tersebut. Tari Pinggan diajarkan kepada kaum pemuda dan pemudi daerah Mualang .
Masa kini tari Pinggan masih terpelihara secara alamiah, baik di turunkan secara turun-temurun maupun di pelajari secara individu dari kerabat maupun teman yang mempunyai keahlian tersebut. Tari Pinggan diajarkan kepada kaum pemuda dan pemudi daerah Mualang .
Baris 11: Baris 11:
{{Indo-tari-stub}}
{{Indo-tari-stub}}
{{DEFAULTSORT:Pinggan}}
{{DEFAULTSORT:Pinggan}}

[[Kategori:Tari di Indonesia]]
[[Kategori:Tari di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 23 Juni 2019 17.22

Tari Pinggan adalah sebuah tarian tunggal tradisional Dayak yang di sajikan untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. Misalnya: Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll.

Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni: Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan pebedaan. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari gerakan silat tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada zaman dahulu menggunakan piring batu, kini di ganti piring beling berwarna putih ), dan sepasang cincin yang terbuat dari timah ataupun tembaga seukuran Cincin jari tengah penari.

Kedua pinggan tersebut diangkat dan di tarikan sesuai dengan tebah atau iringan musik tradisional yang di sebut tebah Undup Biasa. Sedangkan kedua cincin timah yang digunakan penari, di hentakan ke buntut Pinggan untuk saling mengisi dengan iringan tarinya.

Masa kini tari Pinggan masih terpelihara secara alamiah, baik di turunkan secara turun-temurun maupun di pelajari secara individu dari kerabat maupun teman yang mempunyai keahlian tersebut. Tari Pinggan diajarkan kepada kaum pemuda dan pemudi daerah Mualang .

Penyebaran Tari Pinggan, meliputi daerah Belitang Hulu, Belitang Tengah maupun Belitang Hilir bahkan kini mulai merambah ke suku – suku Dayak sekitarnya yakni Ketungau, Bugau maupun Iban.