Lompat ke isi

Otolit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
54Irviene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Me iwan (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: Perubahan kosmetika
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Otolit''' adalah kotoran [[telinga]] yang mengeras seperti batu.<ref name=esi>Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.327.</ref>
'''Otolit''' adalah kotoran [[telinga]] yang mengeras seperti batu.<ref name=esi>Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.327.</ref>


==Proses terbentuk==
== Proses terbentuk ==
Pada keadaan normal, liang [[telinga]] menghasilkan sejenis pelumas untuk melembapkan saluran telinga.<ref name=esi/> Pelumas ini bila bercampur dengan sel-sel yang terlepas atau kotoran lain akan membentuk massa yang padat. Massa ini lama kelamaan akan menjadi keras seperti batu karena kadar airnya semakin berkurang.<ref name=esi/>
Pada keadaan normal, liang [[telinga]] menghasilkan sejenis pelumas untuk melembapkan saluran telinga.<ref name=esi/> Pelumas ini bila bercampur dengan sel-sel yang terlepas atau kotoran lain akan membentuk massa yang padat. Massa ini lama kelamaan akan menjadi keras seperti batu karena kadar airnya semakin berkurang.<ref name=esi/>
==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{stub}}



[[zh-min-nan:Hīⁿ-chio̍h]]
{{medis-stub}}
[[ca:Otòlit]]
[[cs:Otolity]]
[[de:Statolith]]
[[es:Otolito]]
[[fr:Otolithe]]
[[io:Otolito]]
[[it:Otolite]]
[[nl:Otoliet]]
[[ja:耳石]]
[[pl:Otolit]]
[[pt:Otólito]]
[[ro:Otolit]]
[[ru:Отолиты]]
[[fi:Kuulokivielin]]
[[sv:Otolit]]
[[en:Otolith]]

Revisi terkini sejak 9 September 2019 19.15

Otolit adalah kotoran telinga yang mengeras seperti batu.[1]

Proses terbentuk

[sunting | sunting sumber]

Pada keadaan normal, liang telinga menghasilkan sejenis pelumas untuk melembapkan saluran telinga.[1] Pelumas ini bila bercampur dengan sel-sel yang terlepas atau kotoran lain akan membentuk massa yang padat. Massa ini lama kelamaan akan menjadi keras seperti batu karena kadar airnya semakin berkurang.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.327.