Lok Tuan, Bontang Utara, Bontang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kelurahan |
{{kelurahan |
||
|peta = |
|peta = |
||
|foto =[[Berkas:Kantor Kelurahan Loktuan, Bontang.JPG|300px|Kantor lurah Lok Tuan]] |
|||
|keterangan =Kantor kelurahan Lok Tuan |
|||
|nama =Lok Tuan |
|nama =Lok Tuan |
||
|provinsi =Kalimantan Timur |
|provinsi =Kalimantan Timur |
||
Baris 6: | Baris 8: | ||
|nama dati2 =Bontang |
|nama dati2 =Bontang |
||
|kecamatan =Bontang Utara |
|kecamatan =Bontang Utara |
||
|kode pos =75314 |
|||
|nama pemimpin =H.Haedar,SE (2008-SEKARANG) |
|||
|luas = |
|luas =3,58 km² |
||
|penduduk = |
|penduduk =20.084 jiwa (2015) |
||
|kepadatan = |
|kepadatan =5.610jiwa/km² |
||
}} |
}} |
||
'''Lok Tuan''' adalah salah satu [[kelurahan]] |
'''Lok Tuan''' adalah salah satu [[kelurahan]] di kecamatan [[Bontang Utara, Bontang|Bontang Utara]], Kota [[Kota Bontang|Bontang]], Provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Secara geografis, Lok Tuan terletak di 0.169° [[Lintang]] Utara dan 117.477° [[Bujur]] Timur serta berbatasan dengan [[Selat Makassar]] di sebelah timur. Kelurahan yang jumlah penduduknya terbesar di Kota Bontang ini bersebelahan dengan perusahaan besar berskala [[BUMN]] yaitu [[PT Pupuk Kaltim]] yang menghasilkan [[pupuk]] [[Urea]] dan [[Amoniak]] serta kawasan industri [[Kaltim Industrial Estate]]. |
||
Dengan jumlah rukun tetangga sebanyak |
Dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 52 RT, Loktuan merupakan wilayah sempit yang memiliki kawasan pemukiman padat dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Kota Bontang (menembus angka 1380 Kepala Keluarga-berdasarkan pendataan RTS miskin tahun 2008). Namun, keberadaan pelabuhan nasional yang dibuka di wilayah kelurahan ini diharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Loktuan pada masa mendatang. |
||
Secara historis, berdasarkan keterangan tokoh masyarakat setempat, kelurahan ini dahulunya merupakan wilayah berbukit yang memiliki jalur pantai bakau dengan bibir pantai terletak kira-kira di sekitar area SDN 004-009 saat ini. Pantai bakau ini membentuk teluk yang merupakan sambungan dari Teluk Lempake dan Teluk Sekatup Indah. Teluk ini di kemudian hari diberi nama "Telok Tuan" oleh pencari ikan dan udang pape dari Bontang Kuala dikarenakan Teluk ini pernah disinggahi oleh bule/pembesar asing (para nelayan menyebut orang asing sebagai "Tuan"). Uniknya, pemberian nama ini memiliki keterkaitan dengan kepercayaan masyarakat Kutai yang mendiami wilayah Lempake bahwasanya "Telok Tuan" dijaga oleh makhluk halus berwujud bule (masyarakat Kutai juga menyebut makhluk halus ini sebagai "Tuan"). |
Secara historis, berdasarkan keterangan tokoh masyarakat setempat, kelurahan ini dahulunya merupakan wilayah berbukit yang memiliki jalur pantai bakau dengan bibir pantai terletak kira-kira di sekitar area SDN 004-009 saat ini. Pantai bakau ini membentuk teluk yang merupakan sambungan dari Teluk Lempake dan Teluk Sekatup Indah. Teluk ini di kemudian hari diberi nama "Telok Tuan" oleh pencari ikan dan udang pape dari Bontang Kuala dikarenakan Teluk ini pernah disinggahi oleh bule/pembesar asing (para nelayan menyebut orang asing sebagai "Tuan"). Uniknya, pemberian nama ini memiliki keterkaitan dengan kepercayaan masyarakat Kutai yang mendiami wilayah Lempake bahwasanya "Telok Tuan" dijaga oleh makhluk halus berwujud bule (masyarakat Kutai juga menyebut makhluk halus ini sebagai "Tuan"). |
||
Tahun 1970-an merupakan awal dibukanya Loktuan oleh perusahaan-perusahaan kayu asing. Dimulai oleh STC (Southern Timber Company), hingga yang terakhir digarap oleh PT.Kayu Mas, Loktuan mengalami perubahan pesat. Telok Tuan di kemudian hari diuruk dengan tumpukan kayu bersusun yang lantas ditimbun dengan pasir dorongan dari wilayah berbukit di atas teluk tersebut. Menurut keterangan tokoh masyarakat Loktuan, di bawah Jl.RE Marthadinata saat ini masih banyak terdapat tumpukan kayu yang ditimbun tersebut. |
Tahun 1970-an merupakan awal dibukanya Loktuan oleh perusahaan-perusahaan kayu asing. Dimulai oleh STC (Southern Timber Company), hingga yang terakhir digarap oleh PT.Kayu Mas, Loktuan mengalami perubahan pesat. Telok Tuan di kemudian hari diuruk dengan tumpukan kayu bersusun yang lantas ditimbun dengan pasir dorongan dari wilayah berbukit di atas teluk tersebut. Menurut keterangan tokoh masyarakat Loktuan, di bawah Jl.RE Marthadinata saat ini masih banyak terdapat tumpukan kayu yang ditimbun tersebut. |
||
⚫ | |||
{{indo-geo-stub}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 12 Maret 2020 13.45
Lok Tuan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Kota | Bontang |
Kecamatan | Bontang Utara |
Kodepos | 75314 |
Kode Kemendagri | 64.74.01.1003 |
Kode BPS | 6474020005 |
Luas | 3,58 km² |
Jumlah penduduk | 20.084 jiwa (2015) |
Kepadatan | 5.610jiwa/km² |
Lok Tuan adalah salah satu kelurahan di kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Secara geografis, Lok Tuan terletak di 0.169° Lintang Utara dan 117.477° Bujur Timur serta berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah timur. Kelurahan yang jumlah penduduknya terbesar di Kota Bontang ini bersebelahan dengan perusahaan besar berskala BUMN yaitu PT Pupuk Kaltim yang menghasilkan pupuk Urea dan Amoniak serta kawasan industri Kaltim Industrial Estate. Dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 52 RT, Loktuan merupakan wilayah sempit yang memiliki kawasan pemukiman padat dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Kota Bontang (menembus angka 1380 Kepala Keluarga-berdasarkan pendataan RTS miskin tahun 2008). Namun, keberadaan pelabuhan nasional yang dibuka di wilayah kelurahan ini diharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Loktuan pada masa mendatang.
Secara historis, berdasarkan keterangan tokoh masyarakat setempat, kelurahan ini dahulunya merupakan wilayah berbukit yang memiliki jalur pantai bakau dengan bibir pantai terletak kira-kira di sekitar area SDN 004-009 saat ini. Pantai bakau ini membentuk teluk yang merupakan sambungan dari Teluk Lempake dan Teluk Sekatup Indah. Teluk ini di kemudian hari diberi nama "Telok Tuan" oleh pencari ikan dan udang pape dari Bontang Kuala dikarenakan Teluk ini pernah disinggahi oleh bule/pembesar asing (para nelayan menyebut orang asing sebagai "Tuan"). Uniknya, pemberian nama ini memiliki keterkaitan dengan kepercayaan masyarakat Kutai yang mendiami wilayah Lempake bahwasanya "Telok Tuan" dijaga oleh makhluk halus berwujud bule (masyarakat Kutai juga menyebut makhluk halus ini sebagai "Tuan"). Tahun 1970-an merupakan awal dibukanya Loktuan oleh perusahaan-perusahaan kayu asing. Dimulai oleh STC (Southern Timber Company), hingga yang terakhir digarap oleh PT.Kayu Mas, Loktuan mengalami perubahan pesat. Telok Tuan di kemudian hari diuruk dengan tumpukan kayu bersusun yang lantas ditimbun dengan pasir dorongan dari wilayah berbukit di atas teluk tersebut. Menurut keterangan tokoh masyarakat Loktuan, di bawah Jl.RE Marthadinata saat ini masih banyak terdapat tumpukan kayu yang ditimbun tersebut.