Lompat ke isi

Hobab: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Hobab''' ( ) bin Rehuel adalah ipar Musa<ref>{{Alkitab|Bilangan 10:29}}</ref> dan saudara laki-laki Zipora, istri Musa, yang adalah putri dari [[Rehuel...'
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: korma → kurma
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Hobab''' ( ) bin [[Rehuel]] adalah ipar [[Musa]]<ref>{{Alkitab|Bilangan 10:29}}</ref> dan saudara laki-laki [[Zipora]], istri Musa, yang adalah putri dari [[Rehuel]].<ref>{{Alkitab|Keluaran 2:16-22}}</ref>
'''Hobab''' ({{lang-he|חֹבָב}}, {{Strong|''ḥō·ḇāḇ''|2=02246}} [kho-bawb'], artinya "disayangi") bin [[Rehuel]] adalah ipar [[Musa]]<ref>{{Alkitab|Bilangan 10:29}}</ref> dan saudara laki-laki [[Zipora]], istri Musa, yang adalah putri dari [[Rehuel]] (atau [[Yitro]]).<ref>{{Alkitab|Keluaran 2:16-22}}</ref>


== Catatan Alkitab ==
Dalam perjalanan di padang gurun, rupanya Hobab ikut serta ayahnya, membawa Zipora dan kedua putra Musa, menemui Musa yang sedang memimpin bangsa Israel baru keluar dari tanah Mesir. Saat itu bangsa Israel mendirikan perkemahan di [[gunung Sinai]] (gunung TUHAN).<ref>{{Alkitab|Keluaran 18:1-9}}</ref>
Dalam perjalanan di padang gurun, rupanya Hobab ikut serta ayahnya, membawa Zipora dan kedua putra Musa, menemui Musa yang sedang memimpin bangsa Israel baru keluar dari tanah Mesir. Saat itu bangsa Israel mendirikan perkemahan di [[gunung Sinai]] (gunung TUHAN).<ref>{{Alkitab|Keluaran 18:1-9}}</ref>


Ketika bangsa Israel mulai berangkat meninggalkan gunung Sinai untuk pergi ke tanah Kanaan, berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel." Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku." Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami. Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu."<ref>{{Alkitab|Bilangan 10:29-32}}</ref>
Ketika bangsa Israel mulai berangkat meninggalkan gunung Sinai untuk pergi ke tanah Kanaan, berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang [[Midian]], mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel." Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku." Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami. Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu."<ref>{{Alkitab|Bilangan 10:29-32}}</ref>


Tidak diceritakan bagaimana jawab Hobab, tetapi rupanya Hobab bersedia ikut, karena setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan di bawah pimpinan [[Yosua bin Nun]], dicatat dalam [[Kitab Hakim-hakim]] pasal 1:
Dari [[1 Samuel 15:6]] diketahui bahwa Hobab dan kaumnya, "[[orang Keni]]", memang berangkat bersama-sama orang Israel. Tempat perkemahan mereka di sebelah timur [[sungai Yordan]] di dekat perkemahan orang Israel, sebelum menyeberang ke tanah Kanaan, terlihat oleh [[Bileam bin Beor]].<ref>{{Alkitab|Bilangan 24:21-22}}</ref> Setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan di bawah pimpinan [[Yosua bin Nun]], dicatat dalam [[Kitab Hakim-hakim]] [[Hakim-hakim 1|pasal 1]]:
:Keturunan Hobab, ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan [[suku Yehuda|bani Yehuda]] dari kota pohon korma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu mereka menetap di antara penduduk di sana.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 1:16}}</ref>
:Keturunan Hobab, ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan [[suku Yehuda|bani Yehuda]] dari kota [[pohon kurma]] ke padang gurun Yehuda di [[Tanah Negeb]] dekat Arad; lalu mereka menetap di antara penduduk di sana.<ref>[[Hakim-hakim 1:16]]</ref>


=== Heber dan Yael ===
Selanjutnya salah satu keluarga dari keturunan Hobab memberi jasa besar kepada bangsa Israel pada zaman hakim [[Debora]]. Adapun Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:11}}</ref> Saat itu terjadi peperangan antara bangsa Israel yang dipimpin oleh [[Debora]] dan [[Barak]] melawan tentara Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor, yang telah 20 tahun lamanya menindas orang Israel dengan keras. Panglima tentara Yabin ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:2-3}}</ref> [[YHWH|TUHAN (YHWH)]] memberi kemenangan kepada orang Israel di gunung Tabor. TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki. Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal hidup.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:14-16}}</ref>
Selanjutnya salah satu keluarga dari keturunan Hobab memberi jasa besar kepada bangsa Israel pada zaman hakim [[Debora]]. Adapun [[Heber]], [[orang Keni]] itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke [[pohon tarbantin]] di [[Zaanaim]] yang dekat [[Kedesh]].<ref>[[Hakim-hakim 4:11]]</ref> Saat itu terjadi peperangan antara bangsa Israel yang dipimpin oleh [[Debora]] dan [[Barak]] melawan tentara [[Yabin]], raja [[Kanaan]], yang memerintah di [[Hazor]], yang telah 20 tahun lamanya menindas orang Israel dengan keras. Panglima tentara [[Yabin]] ialah [[Sisera]] yang diam di [[Haroset-Hagoyim]].<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:2-3}}</ref> [[YHWH|TUHAN (YHWH)]] memberi kemenangan kepada orang Israel di [[gunung Tabor]]. TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki. Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke [[Haroset-Hagoyim]], dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal hidup.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:14-16}}</ref>


Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu. Yael itupun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: "Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut. Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada." Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah--sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya--maka matilah orang itu. Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:17-22}}</ref>
Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah [[Yael]], isteri [[Heber]], [[orang Keni]] itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja [[Hazor]], dengan keluarga Heber, orang Keni itu. [[Yael]] itupun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: "Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut. Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada." Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah—sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya—maka matilah orang itu. Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:17-22}}</ref>
Dengan demikian Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:23-24}}</ref>
Dengan demikian Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 4:23-24}}</ref> Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.<ref>{{Alkitab|Hakim-Hakim 5:31}}</ref>


==Referensi==
== Lihat pula ==
* [[Musa]]
* [[Yitro|Rehuel atau Yitro]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Bilangan 10]], [[Kitab Hakim-hakim]].

== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}
==Lihat pula==
*[[Musa]]
*[[Yitro|Rehuel atau Yitro]]
*Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Bilangan 10]], [[Kitab Hakim-hakim]].


[[Kategori:Tokoh Alkitab]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Kitab Bilangan]]
[[Kategori:Kitab Bilangan]]
[[Kategori:Kitab Hakim-hakim]]
[[Kategori:Kitab Hakim-hakim]]

[[en:Hobab]]

Revisi terkini sejak 14 April 2020 02.51

Hobab (bahasa Ibrani: חֹבָב‎, ḥō·ḇāḇ [kho-bawb'], artinya "disayangi") bin Rehuel adalah ipar Musa[1] dan saudara laki-laki Zipora, istri Musa, yang adalah putri dari Rehuel (atau Yitro).[2]

Catatan Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Dalam perjalanan di padang gurun, rupanya Hobab ikut serta ayahnya, membawa Zipora dan kedua putra Musa, menemui Musa yang sedang memimpin bangsa Israel baru keluar dari tanah Mesir. Saat itu bangsa Israel mendirikan perkemahan di gunung Sinai (gunung TUHAN).[3]

Ketika bangsa Israel mulai berangkat meninggalkan gunung Sinai untuk pergi ke tanah Kanaan, berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel." Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku." Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami. Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu."[4]

Dari 1 Samuel 15:6 diketahui bahwa Hobab dan kaumnya, "orang Keni", memang berangkat bersama-sama orang Israel. Tempat perkemahan mereka di sebelah timur sungai Yordan di dekat perkemahan orang Israel, sebelum menyeberang ke tanah Kanaan, terlihat oleh Bileam bin Beor.[5] Setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua bin Nun, dicatat dalam Kitab Hakim-hakim pasal 1:

Keturunan Hobab, ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan bani Yehuda dari kota pohon kurma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu mereka menetap di antara penduduk di sana.[6]

Heber dan Yael

[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya salah satu keluarga dari keturunan Hobab memberi jasa besar kepada bangsa Israel pada zaman hakim Debora. Adapun Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.[7] Saat itu terjadi peperangan antara bangsa Israel yang dipimpin oleh Debora dan Barak melawan tentara Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor, yang telah 20 tahun lamanya menindas orang Israel dengan keras. Panglima tentara Yabin ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim.[8] TUHAN (YHWH) memberi kemenangan kepada orang Israel di gunung Tabor. TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki. Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal hidup.[9]

Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu. Yael itupun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: "Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut. Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada." Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah—sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya—maka matilah orang itu. Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.[10] Dengan demikian Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.[11] Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.[12]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]