Lompat ke isi

Justa Grata Honoria: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mas kawin → maskawin
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8: Baris 8:


== Kehidupan ==
== Kehidupan ==
Honorius hanya disebutkan secara singkat dalam catatan sejarah, tetapi ia paling dikenal karena upayanya untuk berhubungan dengan [[Attila]]. Pada awalnya, Kaisar Valentinianus III telah memutuskan untuk menikahkan Honoria dengan seorang senator Romawi yang bernama [[Bassus Herkulanus]] karena ia dianggal sebagai pilihan yang "aman" dan kemungkinan tidak akan memanfaatkan koneksinya untuk mengambil alih tahta. Honorius tidak menginginkan pernikahan ini dan meminta bantuan Attila. Ia bahkan mengirimkan cincinnya pada musim semi tahun 450. Walaupun Honoria mungkin tidak bermaksud mengusulkan pernikahan, Attila menganggapnya secara serius.<ref>Bury, "Justa Grata Honoria," hlm. 11f</ref> Ia menerima "usulan' tersebut dan meminta setengah wilayah Kekaisaran Romawi Barat sebagai mas kawin. Rencana ini kemudian diketahui oleh Valentinianus, tetapi ibu kandung mereka berdua [[Galla Placidia]] berhasil meyakinkan Valentinianus untuk tidak membunuh Honoria, tetapi cukup mengasingkannya saja. Ia juga mengirim surat kepada Attila yang membantah keabsahan usulan pernikahan tersebut.<ref>Stewart Oost, ''Galla Placidia Augusta'', hlm. 284</ref>
Honorius hanya disebutkan secara singkat dalam catatan sejarah, tetapi ia paling dikenal karena upayanya untuk berhubungan dengan [[Attila]]. Pada awalnya, Kaisar Valentinianus III telah memutuskan untuk menikahkan Honoria dengan seorang senator Romawi yang bernama [[Bassus Herkulanus]] karena ia dianggal sebagai pilihan yang "aman" dan kemungkinan tidak akan memanfaatkan koneksinya untuk mengambil alih tahta. Honorius tidak menginginkan pernikahan ini dan meminta bantuan Attila. Ia bahkan mengirimkan cincinnya pada musim semi tahun 450. Walaupun Honoria mungkin tidak bermaksud mengusulkan pernikahan, Attila menganggapnya secara serius.<ref>Bury, "Justa Grata Honoria," hlm. 11f</ref> Ia menerima "usulan" tersebut dan meminta setengah wilayah Kekaisaran Romawi Barat sebagai maskawin. Rencana ini kemudian diketahui oleh Valentinianus, tetapi ibu kandung mereka berdua [[Galla Placidia]] berhasil meyakinkan Valentinianus untuk tidak membunuh Honoria, tetapi cukup mengasingkannya saja. Ia juga mengirim surat kepada Attila yang membantah keabsahan usulan pernikahan tersebut.<ref>Stewart Oost, ''Galla Placidia Augusta'', hlm. 284</ref>


Selama bertahun-tahun Attila berencana menyerbu Roma dan surat Honoria dijadikan sebagai alasan. Attila mengirim utusan ke [[Ravenna]] pada tahun 451 untuk memproklamirkan bahwa Honoria tidak bersalah, bahwa usulan tersebut sah, dan bahawa ia akan datang untuk mengambil haknya. Attila meminta hal yang sama pada tahun 452, dan kemudian ia melancarkan invasi ke Italia utara yang mengalami kegagalan.
Selama bertahun-tahun Attila berencana menyerbu Roma dan surat Honoria dijadikan sebagai alasan. Attila mengirim utusan ke [[Ravenna]] pada tahun 451 untuk memproklamirkan bahwa Honoria tidak bersalah, bahwa usulan tersebut sah, dan bahawa ia akan datang untuk mengambil haknya. Attila meminta hal yang sama pada tahun 452, dan kemudian ia melancarkan invasi ke Italia utara yang mengalami kegagalan.

Revisi terkini sejak 14 April 2020 07.44

Justa Grata Honoria dimahkotai Augusta oleh tangan Tuhan.

Justa Grata Honoria, pada masa hidupnya dikenal dengan nama Honoria,[1] adalah kakak perempuan Kaisar Romawi Barat Valentinianus III. Ia dikenal akan permohonan bantuannya kepada Attila, yang membuat Attila melayangkan klaimnya atas Kekaisaran Romawi.

Menurut koin-koin, ia memperoleh gelar Augusta tidak lama setelah adiknya naik tahta pada tahun 426.[2]

Honoria adalah satu-satunya anak perempuan Kaisar Konstantius III dan Galla Placidia.

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Honorius hanya disebutkan secara singkat dalam catatan sejarah, tetapi ia paling dikenal karena upayanya untuk berhubungan dengan Attila. Pada awalnya, Kaisar Valentinianus III telah memutuskan untuk menikahkan Honoria dengan seorang senator Romawi yang bernama Bassus Herkulanus karena ia dianggal sebagai pilihan yang "aman" dan kemungkinan tidak akan memanfaatkan koneksinya untuk mengambil alih tahta. Honorius tidak menginginkan pernikahan ini dan meminta bantuan Attila. Ia bahkan mengirimkan cincinnya pada musim semi tahun 450. Walaupun Honoria mungkin tidak bermaksud mengusulkan pernikahan, Attila menganggapnya secara serius.[3] Ia menerima "usulan" tersebut dan meminta setengah wilayah Kekaisaran Romawi Barat sebagai maskawin. Rencana ini kemudian diketahui oleh Valentinianus, tetapi ibu kandung mereka berdua Galla Placidia berhasil meyakinkan Valentinianus untuk tidak membunuh Honoria, tetapi cukup mengasingkannya saja. Ia juga mengirim surat kepada Attila yang membantah keabsahan usulan pernikahan tersebut.[4]

Selama bertahun-tahun Attila berencana menyerbu Roma dan surat Honoria dijadikan sebagai alasan. Attila mengirim utusan ke Ravenna pada tahun 451 untuk memproklamirkan bahwa Honoria tidak bersalah, bahwa usulan tersebut sah, dan bahawa ia akan datang untuk mengambil haknya. Attila meminta hal yang sama pada tahun 452, dan kemudian ia melancarkan invasi ke Italia utara yang mengalami kegagalan.

Tidak banyak informasi mengenai kehidupan Honoria yang tercatat dalam sejarah setelah keterlibatannya dengan Attila. Kemungkinan pada akhirnya ia tetap dinikahkan dengan Herculanus, tetapi sejarawan Yohanes dari Antiokhia menulis "Maka Honoria aman dari bahaya pada saat itu."[5] Penggunaan kata "pada saat itu" mungkin menunjukkan bahwa ia tetap memperoleh hukuman atas tindakannya.[6] Sementara itu, namanya tidak termasuk dalam daftar orang-orang penting yang dibawa ke Kartago oleh kelompok Vandal setelah mereka menjarah kota Roma dan menangkap saudara ipar Honoria beserta keponakan-keponakannya pada tahun 455. Terdapat kemungkinan bahwa ia sudah meninggal pada saat itu, tetapi tidak jelas apakah hal ini merupakan kematian secara alami atau terjadi karena perintah dari adiknya sang kaisar.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Stewart Oost, Galla Placidia Augusta: A biographical essay (Chicago: University Press, 1968), hlm. 162
  2. ^ Stewart Oost, Galla Placidia Augusta, hlm. 193
  3. ^ Bury, "Justa Grata Honoria," hlm. 11f
  4. ^ Stewart Oost, Galla Placidia Augusta, hlm. 284
  5. ^ John of Antioch, fragment 199.2; translated by C.D. Gordon, Age of Attila, hlm. 104
  6. ^ Bury, "Justa Grata Honoria," hlm. 12
  7. ^ Stewart Oost, Galla Placidia Augusta, hlm. 285

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]